terapi tertawa

50
TERAPI TAWA Konsep Dasar Humor Humor adalah sesuatu yang lucu, yang dapat menggelikan hati atau yang dapat menimbulkan kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiiki rasa humor yang tinggi, yakni orang yang mudah tersenyum atau tertawa bila mendengar sesuatu yang humoris disebut seorang humoris (KBBI, 1991: 361). Dalam setiap masyarakat terdapat ungkapan-ungkapan atau cerita-cerita humor yang dapat menimbulkan rasa geli atau lucu bagi para pendengarnya. Menurut Golstein dan McGhee (1972:8), humor agaknya lebih dulu muncul dalam sejarah peradaban manusia sebelum munculnya gejala-gejala kejiwaan yang lebih rumit dan kompleks. Semua masyarakat tampaknya memanfaatkan humor untuk berbagai macam tujuan, baik implicit maupun eksplisit. Masyarakat modern tampaknya lebih menyadari arti humor dan mengembangkannya daripada masyarakat yang belum maju atau sedang berkembang. Di Amerika Serikat, misalnya tidak kurang dari 500 buku yang telah diterbitkan tentang humor, tidak termasuk buku-buku yang hanya menghimpun humor (ungkapan/cerita yang menggelikan). Negeri ini ungkapan atau cerita humor bersumber dari seluruh aspek 1

Upload: tiwi-tiwul

Post on 06-Aug-2015

578 views

Category:

Documents


60 download

DESCRIPTION

ini terapi untuk tertawa

TRANSCRIPT

Page 1: terapi tertawa

TERAPI TAWA

Konsep Dasar Humor

Humor adalah sesuatu yang lucu, yang dapat menggelikan hati atau yang dapat

menimbulkan kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiiki rasa humor yang tinggi,

yakni orang yang mudah tersenyum atau tertawa bila mendengar sesuatu yang

humoris disebut seorang humoris (KBBI, 1991: 361).

Dalam setiap masyarakat terdapat ungkapan-ungkapan atau cerita-cerita

humor yang dapat menimbulkan rasa geli atau lucu bagi para pendengarnya. Menurut

Golstein dan McGhee (1972:8), humor agaknya lebih dulu muncul dalam sejarah

peradaban manusia sebelum munculnya gejala-gejala kejiwaan yang lebih rumit dan

kompleks. Semua masyarakat tampaknya memanfaatkan humor untuk berbagai

macam tujuan, baik implicit maupun eksplisit.

Masyarakat modern tampaknya lebih menyadari arti humor dan

mengembangkannya daripada masyarakat yang belum maju atau sedang berkembang.

Di Amerika Serikat, misalnya tidak kurang dari 500 buku yang telah diterbitkan

tentang humor, tidak termasuk buku-buku yang hanya menghimpun humor

(ungkapan/cerita yang menggelikan). Negeri ini ungkapan atau cerita humor

bersumber dari seluruh aspek kehidupan. Ada humor pelajar, humor guru, humor

dosen, humor pedagang, humor serdadu, humor pejabat pemerintah, dan sebagainya.

Meskipun humor terdapat dalam semua masyarakat di dunia ini, penerimaan

humor dalam masing-masing masyarakat tidaklah sama. Ada masyarakat yang amat

terbuka kepada semua jenis humor dan ada pula masyarakat yang bersikap selektif

atau bahkan membatasi humor. Menurut Golstein dan McGhee (1972: 153), dalam

masyarakat yang fanatik beragama, humor kurang berkembang dan umumnya hanya

terbatas dalam kalangan tertentu saja (pedagang, pejabat pemerintah, serdadu, dan

sebagainya, bukan di kalangan agama). Di samping itu, Golstein dan McGhee

(1972:153) juga mengungkapkan aspek-aspek sosisologis; humor akan selalu terjadi

dalam joking relationship tertentu, yakni humor hanya akan terjadi di antara orang-

1

Page 2: terapi tertawa

orang tertentu. Tidak mungkin, misalnya, mertua dan menatu atau keponakan dan

paman terlibat dalam humor yang serius. Dalam masyarakat yang suka kepada hura-

hura, misalnya masyarakat Amerika Latin, peristiwa humor bisa terjadi di antara siapa

saja; hubungan kekerabatan tidak merupakan penghalang terjadinya peristiwa humor.

Di samping lingkungan orang-orang tertentu, humor juga dibatasi oleh tempat

atau kondisi tertentu. Di kuburan, dalam hutan belantara, orang biasanya tidak tergoda

untuk membuat humor; demikian pula halnya dengan kondisi tertentu. Orang tidak

akan tega membuang humor di depan atau di sekitar orang-orang yang sedang di

rudung malang atau ditimpa musibah.

Humor atau canda merupakan tingkah laku yang ”agresif”; dalam humor pasti

ada yang ”dikorbankan” (diejek, direndahkan, atau dihina) (Suhadi, 1989:49). Dari

sudut psikologis, humor diciptakan karena adanya semacam tekanan (depresi) dalam

jiwa manusia. Rasa jengkel, rasa marah, rasa sombong maupun rasa terhina, dapat

bermuara pada humor (Yunus dkk, 1997)

Secara ringkas, teori humor dibagi menjadi tiga kelompok ( Munandar, 1996

dalam Hasanat & Subandi, 1999: 5): teori supeoritas dan degradasi; teori

ketidaksesuaian dan bisosiasi; dan teori pelepasan dari ketegangan atau hambatan.

Teori kelompok pertama menggap humor sebagai suatu refleksi rasa kelebihan pihak

yang tertawa terhadap pihak yang ditertawakan. Teori kelompok kedua menyatakan,

bahwa humor adalah sesuatu yang memberi ketidaksesuaian antara apa yang

diharapkan dengan apa yang dilihat atau didengar. Teori kelompok ke tiga yang

paling terkenal adalah pendapat Freud. Freud peraya bahwa asal mula lelucon adalah

kecenderungan agresif, yang karena tidak dapat diterima oleh kesadaran ditekan ke

alam tak sadar dan bercampur dengan kesukaan bermain yang tidak terpuaskan pada

masa anak. Energi psikis yang semula dibutuhkan untuk menekan agresi dibebaskan

menjadi lelucon atau humor.

2

Page 3: terapi tertawa

Fisiologi Tawa

Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, “diatur” oleh pusat emosi di dalam

struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic sistem). Sistem limbic berasal

dari kata “limbus” yang berarti “batas”. Nama ini dipilih karena menunjukkan daerah

fungsional yang dibatasi. Daerah itu sendiri dibentuk oleh beberapa komponen otak,

antara lain hippocampus, gyrus limbic, dan amiygdale. Sistem limbic ini memainkan

peranan dalam mengatur emosi manusia (Aswin, 2005. Pasiak, 2004 : 66).

Sistem limbik yang juga berhubungan dengan aspek-aspek tingkah laku

tertentu ini bentuknya seperti lingkaran sehingga oleh seorang ahli bernama Papez

dinamai lingkaran bergema. Papez menemukan hal ini karena ketika intinya dirusak,

orang yang bersangkutan menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau.

Artinya, secara tidak sengaja orang ini bisa mudah marah, tetapi gampang pula

tertawa terbahak-bahak meskipun tidak lucu. Itu karena lingkaran yang juga

merupakan pusat emosi manusia itu terputus. Kalau salah satu bagian dari lingkaran

ini rusak, memori orang itu juga akan hilang. Hal ini terjadi pada orang yang sudah

pikun.

Menurut Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di

California USA, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu

efinefrin dan kortisol, yang bisa mengalangi proses penyembuhan penyakit.

Sementara itu, Ekman dan Friesen (1984, dalam Hasanat, 1996) membagi

wajah ke dalam tiga bagian (a) alis/dahi (b) mata/kelopak mata, pangkal hidung dan

(c) wajah bagian bawah yaitu bibir, mulut, sebagian besar hidung, dagu, pembagian

ini didasarkan fakta bahwa daerah ini secara motorik tidak saling tergantung.

Menurut Ekman dan Friesen (1984, dalam Hasanat, 1996) ekpresi wajah

bahagia tampak pada ekpresi senyum yang ditunjukkan pada:

a) Sudut bibir tertarik kebelakang dan tertarik ke atas

b) Bibir merapat atau meregang dengan gigi terlihat atau tidak

c) Ada kerutan turun dari hidung sampai sudut luar bibir

d) Pipi terangkat

e) Ada kerutan dibawah kelopak mata bagian bawah

3

Page 4: terapi tertawa

f) Ada kerutan disudut luar mata.

Selanjutnya Ekman dan Friesen (1984, dalam Hasanat, 1996) mengatakan

bahwa dalam ekspresi bahagia biasanya mata terlihat ”bersinar”. Intensitas bahagia

terutama ditentukan oleh posisi bibir. Apabila sudut bibir semakin kebalakang dan

keatas disertai dengan kerutan naso labial, dan kerutan dibawah kelopak mata bagian

bawah, maka ekspresi bahagia semakin kuat.

Pengertian Terapi Tawa

Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa

dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk

gangguan fisik maupun gangguan mental Penggunaan tawa dalam terapi akan

menghasilkan perasan lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami

menghasilkan pereda stres dan rasa sakit .

Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena

beberapa orang mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang

jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media,

seperti VCD, notes, badut, dan komik. Apabila humor diberikan sebagai satu-satunya

stimulus untuk menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi

humor, namun jika dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka untuk

menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai

terapi tawa.

Terapi tawa modern terjadi sekitar tahun 1930-an, dimana beberapa rumah

sakit mengundang badut untuk menghibur anak-anak penderita polio. Tahun 1964,

Norman Cousins menerbitkan Anatomy of an Illness yang mendokumentasikan kasus

nyata tentang dampak positif penggunaan humor terhadap penyakit. Pada waktu itu,

Norman Cousins didiagnosa menderita Cousins Ankylosing Spondylitis, yaitu sebuah

penyakit mematikan yang meyebabkan disintegrasi pada jaringan spinalis. Para dokter

memberikan prognosis kesembuhan pada Cousin sebesar 1 dibanding 500 kasus.

Menghadapi tipisnya angka peluang untuk sembuh, Cousins memutuskan untuk

4

Page 5: terapi tertawa

melakukan terapi humor untuk menghibur dirinya sendiri. Dalam pelaksanaannya,

Cousins menemukan bahwa 15 menit tertawa terbahak-bahak dapat menghasilkan

tidur tanpa rasa sakit selama ± 2 jam. Sampel darah juga menunjukkan bahwa tingkat

penyebaran penyakit telah menurun setelah menjalani terapi humor. Pada akhirnya,

Cousins benar-benar sembuh dari penyakitnya. Selanjutnya, dia menuliskan

pengalaman tersebut pada buku Anatomy of an Illness (http://www.holistic-

online.com/Humor_Therapy/humor_therapy_introduction.htm).

Perbedaan Tawa dan Humor

Menurut Kataria (2004: 131), tawa dan humor berjalan bersama; keduanya

tidak dapat dipisahkan. Humor lebih halus dan merupakan kesadaran dan kemampuan

seseorang untuk melihat sesuatu yang lucu atau mengungkapkan sesuatu dengan cara

yang lucu. Tawa adalah salah satu ungkapan humor. Tawa dan humor mempunyai

hubungan sebab akibat. Humor adalah sebabnya dan tawa adalah akibatnya, yang

membawa perubahan fisiologis dan biokimia dalam tubuh kita. Humor adalah

merupakan fenomena yang menuntut pemikiran dan kecerdasan. Dan seperti

kebanyakan orang, sangat sedikit orang yang menyatakan diri mereka mempunyai

rasa humor yang tinggi. Oleh karena itu klub tawa adalah tempat bagi kebanyakn

orang untuk membawa lebih banyak tawa dalam hidup mereka tanpa terlalu

memusingkan rasa humor mereka. Dalam klub tawa, tawa adalah sebabnya dan

humor adalah akibatnya.

Lebih lanjut, President Tawa dari AS, Steve Wilson (dalam Kataria, 2004)

memaparkan dengan panjang lebar tentang tawa dan humor. Berikut ini pokok

pemikirannya:

Klub tawa menggunakan sebuah pendekatan kegiatan sistematis yang

berdasarkan kedua praktek kuno, seperti yoga dan meditasi, serta ilmu

pengetahuan medis modern.

Para anggota Klub Twa terlibat sebagai peserta yang katif dan interaktif,

bukan sebagai pendengar pasif yang sedang dihibur. Orang yang aktif

berpartisifasi dalam kegiatan humor dan tawa apapun akan mendapatkan lebih

5

Page 6: terapi tertawa

banyak manfaat daripada mereka yang hanya secara pasif merima humor dan

tawa.

Klub tawa mempromosikan tawa sebagai bentuk latihan asli berdasarkan

peregangan yoga, bersama teknik-teknik pernapasan berirama dan dinamis

berdasarkan yoga.

Program tawa penyembuhan yang disebut Klub Twa membuat daya tawa yang

alami dan positif menjadi sebauh pilihan kesehatan yang mudah dijangkau oleh

kalangan luas. Tawa adalah sebagai obat pencegah. Tidak ada pengganti untuk

perawatan medis konvensional, tetapi tawa bisa ditambahkan sebagai obat

pelengkap.

Kegiatan tawa paling sering dilakukan dalam kelompok yang datang bersama

dengan satu tujuan dan saling memberikan dukunga. Oleh karena itu, metode dan

pandangan kelompok tawa bisa diterapkan dalam berbagai komunitas sebagai

perekat sosial sebagai bentuk dari persaudaraan dan persahabatan.

Karena merupakan kegiatan kelompok, Klub Tawa membantu orang-orang

saling mengilhami dan memotivasi untuk mengolah rasa takut dan malu mereka

sampai mereka menemukan rasa humor mereka.

Model penyembuhan Klub Tawa mempunyai sebuah struktur yang bisa

dipelajari; koordinator bisa dilatih. Para koordinator memperagakan, memotivasi,

memdidik, dan mengilhami. Koordinator Tawa Berijazah bertindak dengan

pedoman-pedoman etis.

Jika humor terjadi dalam sesi Klub Tawa, hal ini merupakan peristiwa spontan

dalam kelompok, tidak dipaksakan, diharapkan, atau diawajibkan.

Humor bersifat pribadi dan subjektif; tawa bersifat universal. Ketika lelucon

digunakan untuk merangsang tawa, banyak orang tidak memahami kelucuannya,

atau tidak menyukainya. Menggunakan lelucon berarti mengambil resiko

menyinggung atau melukai.

Humor sulit didefinisikan dan ”kelucuan” nyaris mustahil diukur. Namun

demikian, perubahan-perubahan fisiologis yang meruapakan dampak tawa relatif

lebih mudah diukur dan manfaatnya bisa lebih mudah diamati serta dipelajari.

6

Page 7: terapi tertawa

Tidak seperti lawakan, Klub Tawa bisa bertemu sesering yang diinginkan

kelompok tawa tanpa menjadi membosankan. Hal ini karena ada ribuan orang

terlibat, yang terus menerus menambah variasi dan menghidupkan sesi tawa.

Karena Klub Twa mempunyai metode dan nilai-nilai yang sama, para

koordinator dan anggota Klub Tawa bisa membentuk sebuah jaringan global

untuk berbagi ide dan saling memberikan dorongan serta ilham.

Klub Tawa terbuka untuk umum, tidak ada perkecualiaan. Bebas dari ikatan

politik dan agama, serta tidak mengeksploitasi dan tidak komersial

Berbagai metode tawa yang bersifat menyembuhkan dan sistematis sesuai

untuk semua umur, latar belakang, dan bahkan sesuai untuk berbagai keterbatasan

fisik dan mental.

Berbagai metode tawa ini mengolah tubuh, pikiran, dan jiwa. Filosof yang

digunakan adalah ”Tertawalah dan buatlah orang lain tertawa”, ”Tertawalah dan

milikilah semangat tawa”.

Klub Tawa tidak dibatasi perbedaan bahasa. Tawa tidak mempunyai aksen.

Klub Tawa memberikan rasa memiliki dan rasa terlibat dalam pencapaian

tujuan luhur.

Konsep Dasar Terapi Tawa

Saat kita berbahagia, secara alamiah kita banyak tersenyum dan tertawa. Kita

tidak sadar membuat diri kita terlihat dan merasa riang. Saat suasan hati kita baik, raut

muka kita secara alami mencerminkan jiwa kita yang riang. Saat kita merasa murung,

secara alami kita terlihat murung dan muram. Dengan kata lain, kita lebih dulu merasa

bahagia, atau sedih – dan raut muka yang tepat akan muncul sendiri.

Dari penelitian mutakhir soal ini tampaknya juga benar bahwa jika memakasa

munculnya raut tertentu pada kita, maka pikiran dan tubuh kita akan menanggapinya,

dan secara biokimia akan mengenalinya. Jika kita merasa sedih karena alasan tertentu,

dan dimenta tersenyum, ekpresi bahagia kita benar-benar akan membuat perasaan kita

menjadi lebih baik, sebab ia mempengaruhi hormon-hormon yang mengalir dalam

sistem tubuh (Hodkinson, 1991).

7

Page 8: terapi tertawa

Teori ini dikemukakan dengan baik oleh ilmuwan AS, Paul Ekman, Robert

Zajonc dari Ann Arbor, Universitas Michigan. Mereka meneliti mana yang lebih dulu:

ekpresi wajah atau emosi.

Sebelum Zajonc dan Ekman mengemukan teorinya, pioner pertama dari

penelitian ini adalah seorang fisioloh Prancis, Israel Waynabaum dengan bukunya

yang berjudul Physionomie Humaine: Son Mechanisme et son Role Social yang terbit

tahun 1906. Waynbaum percaya bahwa otot-otot muka bekerja seperti penjepit

pembuluh darah yang mengatur aliran darah ke otak. Aliran darah pada gilirannya

memengaruhi perasaan kita. Teori yang ia kembangkan menyatakan bahwa emosi

seringkali mengikuti ekpresi wajah, bukan mendahuluinya (Lewis et al, 2004)

Waynbaum mengajukan hipotesa bahwa segala tanggapan emosi yang tampak,

seperti merona, terisak-isak, menangis, dan seterusnya berkaitan dengan proses-proses

vaskuler (pembuluh darah). Menagis dan tertawa mempengaruhi sirkulasi darah,

terutama melalui kerja diafragma. Waynbaum berpendapat bahwa semua reaksi

emosi, entah positif atau negatif, mempengaruhi sirkulasi dan bahwa ekspresi wajah

memainkan peran penting dalam proses ini (Lewis et al, 2004)

Waynbaum bertanya, mengapa tersenyum dan tertawa selalu dikaitkan dengan

kegembiraan dan sukacita? Ia menduga bahwa peningkatan aliran darah ke otak –

yang merupakan akibat fisologis dari tersenyum dan tertawa – terkait dengan

kesehatan tubuh dan suasana hati yang positif. Sebaliknya, suasana hati dan ekpresi

tertekan menghasilkan penurunan aliran darah ke otak. Pada gilirannya hal ini dapat

mengakibatkan penyakit fisik yang sebenarnya. Jadi, orang dengan wajah terus

menerus terlihat murung menyebabkan penurunan aliran darah ke otak secara

permanen. Artinya, otaknya tidak mendapat gizi yang memadai dan tidak bekerja

pada taraf yang optimum (Plutchik, 2002).

Otot zigomatik berkaitan erat dengan senyum dan kebahagiaan. Menurut teori

Waynbaum ini, otot ini secara langsung mengakibatkan darah mengalir di seluruh

otak. Pembuluh vena dipenuhi darah, dan hal ini sendiri telah meringankan perasaan

dan membuat merasa senang (Plutchik, 2002)

8

Page 9: terapi tertawa

Dalam bukunya, Waynbaum mengajukan gagasan bahwa tertawa merupakan

tindakan yang sehat karena peningkatan sirkulasi itu bersifat baik. Tertawa itu seperti

mandi oksigen –sel-sel dan jaringan mendapat tambahan oksigen sehingga orang

merasa lebih segar. Sebaliknya, merasa dan berprilaku murung mengakibatkan

pengurangan oksigen dalam darah sehingga sel-sel kekurangan oksigen. Sel-sel darah

menjadi lapar dan kosong, menghasilkan depresi, kecemasan, dan kemarahan

(Plutchik, 2002)

Mengomentari teori Waynbaum ini, Zajonc menyatakan bahwa darah arteri

berdampak mendinginkan otak. Kemungkinan besar suhu otak mempengaruhi

neurotransmiter yakni hormon-hormon yang membawa keadaan emosi dan perasaan

keseluruh bagian tubuh. Kemungkinan besar saat kita merasa sedih, dan aliran darah

ke otak terhambat, maka ini juga melemahkan proses pelepasan dan sintesis

neurotransmiter yang penting (Hodgkinson, 1991).

Saat otak dialiri darah beroksigen tinggi dengan baik, maka ia akan bekerja

lebih baik ketimbang saat ia kekurangan oksigen. Yang lebih penting lagi, penyakit

adalah hasil ketidakselarasan dalam tubuh. Lebih dari masuk akal dikatakan bahwa

kita akan cenderung merasa sedih dan sakit jika jumlah darah ke otak membuat otak

tidak dapat bekerja secara optimal (Hodgkinson, 1991).

Otak mengingat sesuatu untuk kurun waktu yang sangat lama dan agak

mustahil ia sepenuhnya lupa hal-hal yang pernah ia alami. Jadi, jika Anda mencoba

tersenyum saat anda merasa sedih, otak akan mengingat bahwa di masa lalu ekpresi

ini berkaitan dengan kebahgiaan, dan akan segera menanggapinya dengan cara

melepaskan neurotransmiter-neurotransmiter yang tepat. Hasilnya kita akan menjadi

lebih berbahagia dan merasa lebih positif (Plutchik, 2002).

Zajonc menyatakan bahwa hal ini dapat digunakan untuk membantu merawat

pasien yang mengalami gangguan psikosomatis dan kondisi-kondisi negatif seperti

depresi dan kecemasan. Jika pasien yang cemas dan depresi dapat diajari untuk

mengendalikan otot-otot wajah yang tepat sehingga mereka terlihat bahagia, bukan

sedih, maka mereka akan menyadari bahwa perasaan mereka benar-benar berubah

lebih baik, tanpa harus mengubah apapun.

9

Page 10: terapi tertawa

Jadi terapi tawa atau humor adalah cara alami untuk menghadapi sakit mental

dan perasaan tetekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil untuk semua kasus,

dan keberhasilannya tergantung pada seberapa lama gangguan itu telah dialami dan

seberapa besar, akan tetapi setidak-tidaknya tersenyum akan membuat penderita lebih

riang dan dan secara sementara terbebas dari masalah. Zajonk menyarankan untuk

mengajari orang untuk tersenyum untuk tersenyum sebagai bagian dari praktis atau

terapi mereka.

Hasil-hasil penelitian ilmiah terbaru memperlihatkan bahwa kebahagiaan

bukan hanya terletak dalam pikiran, tetapi terkandung dalam otot-otot dan hormon

kita. Tindakan menggerakkan otot-otot wajah membentk ekpresi yang berkaitan

dengan kesukacitaan dapat menghasilkan efek positif yang berdampak besar pada

sistem saraf. Paul Ekman, peneliti utama dalam bidang ini, meyakini bahwa mekanika

gerakan otot-otot wajah sangat berkaitan dengan sistem saraf otonom, yang mengatur

denyut jantung, pernapasan, dan fungsi-fungsi yang tidak bisa dikendalikan secara

sadar.

Tindakan tersenyum, dan meskipun tidak ingin, juga dapat mempengaruhi

jiwa aktivitas SSO orang-orang di sekitar. Orang-orang akan cenderung meniru

ekpresi orang lain, jika seseorang memberi salam di pintu sembari tersenyum, Anda

akan cenderung membalas tersenyum. Jika mereka tampak marah dan tidak bahagia,

Anda akan juga bisa meniru ekpresi mereka.

Pentingnya Anak-Anak Sekolah Perlu Tertawa Lebih Banyak?

Menurut Kataria (2004: 188) terdapat sejumlah alasan yang dapat

dikemukakan untuk melandasi kenapa anak anak sekolah perlu lebih banyak tertawa,

1. Kendati anak-anak dikatakan sebagai model ideal keceriaan,

tampaknya terlalu banyak tekanan dalam pendidikan modern telah membunuh

tawa mereka. Mereka dijejali terlalu banyak informasi. Pelajaran yang dulu

diberikan kepada kita di kelas 5 sekarang dipaksakan kepada anak-anak dikelas 2.

kompetisi juga sangat ketat dewasa ini, dan agar tidak ketinggalan, anak-anak

harus mengurangi waktu bermain dan mengikuti banyak les. Karena itulah tingkat

10

Page 11: terapi tertawa

stres mereka meningkat. Semakin banyak anak melakukan bunuh diri karena

mereka tidak tahan ikut dalam persaingan yang keras. Sesi tawa setiap hari akan

membantu mengurangi tingkat stres mereka.

2. Anak-anak sekarang meninggalkan semangat kegembiraan,

bermain-main, dan tawa di usia dini. Hal ini tampak jelas ketika anak-anak di

bawah kelas tiga dan empat bergembira, kaka kelas mereka agak lebih menahan

diri. Tawa setiap hari akan membantu mereka menjaga semangat tawa dan sikap

bermain-main mereka.

3. Anak-anak zaman sekarang akan harus menghadapi berbagai

tantangan berat untuk bisa bertahan hidup dalam dunia yang penuh persaingan ini.

Jika bisa diajari mengendalikan emosi dengan efektif, serta dilatih mempelajari

berbagai cara dan sarana hidup bijaksana melalui terapi tawa, mereka akan bisa

menjalani hidup yang jauh lebih bahagia.

Kelebihan dan Kekurangan Terapi Tawa

Sebagai terapi dengan pendekatan yang holistik, terapi tawa tidak terlepas dari

adanya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan terapi tawa adalah, antara lain (Ariana,

2006):

a) Terapi tawa merupakan terapi yang tidak membutuhkan banyak

peralatan. Terapi ini dapat dilakukan dengan menggunakan media VCD, majalah,

televisi, atau tidak menggunakan peralatan sama sekali, yaitu dengan saling

berbagi cerita lucu dengan orang lain.

b) Terapi tawa tidak memiliki batasan ruang dan waktu dalam

pelaksanaannya. Ini dapat diterapkan di kamar, kelas, maupun ruangan terbuka.

c) Terapi tawa tidak menuntut kehadiran seorang terapis profesional dan

dapat diterapkan secara mandiri oleh individu atau kelompok yang

menginginkanya.

11

Page 12: terapi tertawa

d) Terapi tawa dapat dilakukan dalam kelompok maupun individual.

Namun, untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak, biasanya cenderung

dilakukan dalam kelompok kecil.

e) Tidak ada ketentuan mengenai materi yang digunakan sebagai stimulus

humor. Masing-masing individu bebas memilih jenis humor sesuai dengan minat

dan keinginannya.

Selain kelebihan-kelebihan di atas, penggunaan tawa dalam terapi tawa juga

memiliki beberapa keterbatasan yang menjadi kekurangannya sebagai sebuah

intervensi kesehatan, antara lain:

a) Terapi humor tidak dapat diterapkan pada individu dengan beberapa

gangguan kesehatan, seperti hernia, wasir parah, penyakit jantung dengan sesak

napas, pasca operasi, peranakan turun, kehamilan, serangan pilek dan flu,

tuberkulosis, dan komplikasi mata (Kataria, 2004:63-68). Hal ini dikarenakan

produksi tawa dikhawatirkan akan mengganggu proses penyembuhan serta dapat

menularkan beberapa penyakit tertentu bila dilakukan dalam kelompok. Namun,

kekurangan ini dapat dikendalikan jika individu yang bergabung dapat menguasai

dirinya sendiri, sehingga tidak melakukan aktifitas tertawa yang berlebihan selama

sesi terapi berlangsung.

b) Faktor lain yang dapat menjadi penghalang keberhasilan terapi tawa

adalah tingkat dan jenis sense of humor. Sense of humor adalah bagaimana

seseorang mempersepsikan sebuah stimulus sebagai stimulasi humor sehingga

dapat menghasilkan tawa. Tingkat sense of humor mengacu kepada seberapa

sering seseorang mempersepsikan humor sebagai sebuah stimulus untuk

menghasilkan tawa; sedangkan jenis sense of humor mengacu kepada jenis humor

apa yang paling dapat membuat seseorang tertawa. Menurut penelitian Hartanti

(2002); hanya orang-orang dengan tingkat dan jenis sense of humor tertentu yang

mampu merespon stimulasi humor sesuai dengan yang diharapkan.

12

Page 13: terapi tertawa

Indikasi dan Kontra Indikasi Terapi Tawa

Terapi tawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, setiap

orang bsa melakukannya. Disamping mempunyai manfaat besar, terapi juga

mengandung sejumlah potensi bahaya. Potensi ini dilarang untuk dilakukan oleh

mereka yang mempunyai beberapa jenis penyakit dan problem.

a) Indikasi

Terapi tawa merupakan teknik yang mudah dilakukan, tetapi efeknya sangat

luar biasa, bahkan dapat menyembuhkan pasien dengan gangguan mental akibat stres

berat. Humor dalam bentuk tertawa dalam dunia medis, merupakan obat mujarab

gangguan stres, atau gangguan penyakit lainnya. Orang yang mudah tertawa, akan

lebih cepat sembuh dari sakitnya, daripada mereka yang banyak mengeluh, apalagi

menangis.

Tertawa membuat otak menekan kita untuk melakukan dua hal yang simultan.

Pertama adalah visual, yaitu gerakan muka khusus. Yang kedua, adalah phonic, yaitu

mengeluarkan bunyi tertentu. Selama tertawa, ada banyak perubahan dalam bagian

tubuh termasuk tangan, kaki dan otot. Tertawa membantu melepaskan emosi dan

ketegangan. Orang sering menyimpan emosi dari pada mengeluarkannya saat marah,

takut, sedih, stres atau bosan. Tertawa merupakan cara lain untuk menemukan jalan

keluar dari ketegangan-ketegangan tersebut.

Pada saat tertawa, lima belas otot muka berkontraksi dan mendapatkan

rangsangan efektif pada sebagian besar otot mulut. Bahkan dalam keadaan tertentu,

pembuluh air mata terangsang sehingga selagi mulut terbuka dan tertutup, ada suatu

dorongan untuk mengisap udara yang cukup, sehingga muka memerah dan mata

berair.

Dari banyak pengalaman, telah terbukti bahwa tertawa merupakan "mesin

terbaik" untuk menghilangkan stres. Penelitian medis menunjukkan adanya pengaruh

13

Page 14: terapi tertawa

psikologi pada tertawa terhadap kesehatan. Rasa humor akan masuk dengan mudah

"mengobati" sakit, tekanan hidup sehari-hari, stres, atau rasa penat setelah bekerja.

Rasa humor dapat secara dramatis mengubah kualitas dan pandangan hidup kita. Rasa

humor merupakan suatu cara yang mudah untuk mengenali perasaan, dan

mengontrolnya dalam situasi sulit.

Beberapa dampak psikologi tertawa terhadap tubuh, adalah sebagai berikut

(www.suarapembaharuan.com/News/iptek, Simanungkalit, & Pasaribu, 2007: 27) :

1. Mengurangi stres

Tertawa akan mengurangi tingkat stres tertentu dan menumbuhkan hormon

penyeimbang yang dihasilkan saat stres. Dalam keadaaan stres, akan dihasilkan

hormon yang menekan sistem kekebalan, sehingga meningkatkan jumlah platelet

(sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan dalam arteri) dan meningkatkan

tekanan darah. Dengan tertawa, hormon stres dapat diimbangi sampai tingkat

tertentu.

2. Meningkatkan kekebalan

Tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan karena tertawa pada dasarnya

membawa keseimbangan pada semua komponen dalam sistem kekebalan tubuh.

3. Menurunkan tekanan darah tinggi

Tertawa dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah, yang dapat

membantu pernapasan.

4. Mencegah penyakit

Tertawa dipercaya mampu mencegah penyakit, seperti penyakit jantung, karena

marah dan takut yang merupakan emosi penyebab serangan jantung dapat diatasi

dengan tertawa. Karena tertawa itu sehat, tertawalah selagi kita masih bisa

tertawa, tetapi tentu saja tertawa yang ada sebabnya.

Secara lebih khusus manfaat terapi tawa untuk anak-anak dapat dirumuskan

sebagai berikut (Kataria, 2004: 189):

1. Sesi tawa rutin akan meningkatkan pasokan oksigen untuk memperbaiki

fungsi mental dan prestasi akademis mereka

14

Page 15: terapi tertawa

2. Sesi tawa akan mengurangi stress saat ujian. Bahkan sebelum memasuki ruang

ujian, mereka perlu dibuat tertawa selama sekitar sepuluh menit untuk mengurangi

kecemasan

3. Terapi tawa akan meningkatkan stamina dan kapasitas pernapasan untuk

membantu mereka unggul dalam kegiatan olahraga. Kegiatan ini akan sangat

mengendurkan syaraf sebelum kegiatan olahraga kompetitif.

4. Terapi tawa akan meningkatkan kadar relaksasi dan mengurangi kegugupan

serta demam panggung. Hal ini juga membantu anak-anak menjadi lebih terbuka

dan mengembangkan rasa percaya diri

5. Mereka akan lebih jarang terserang penyakit batuk, pilek, infeksi

kerongkongan dan pernapasan, karena tawa membantu meningkatkan kekebalan

tubuh yang baik melawan semua infeksi.

6. Jika pengambilan nafas dalam-dalam ala yoga dipraktekkan di antara latihan

tawa, hal ini akan membantu mengembangkan stabilitas mental mereka. Jika sikap

keceriaan menjadi cara hidup, mereka akan mempunyai sikap yang positif dalam

menghadapi saat-saat sulit. Tawa juga akan membantu mereka meningkatkan

kemampuan kreatif mereka.

7. Terapi tawa akan meningkatkan kemampuan kreativitas, intelektual,

emosional dan juga sosialisasi anak ketika berada lingkunangan rumah dan

disekolah (Mc. Ghee, 2006)

b) Kontra Indikasi

Tertawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, walaupun

begitu, terapi ini dilarang untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa

jenis penyakit dan problem. Pelarangan melakukan tawa ini dikarenakan dikawatirkan

berakibat buruk pada penyakitnya.

Mereka yang dilarang untuk melakukan terapi humor ini adalah

(Simanungkalit & Pasaribu, 2007: 24):

Kontra Indikasi Tertawa

15

Page 16: terapi tertawa

Kontra Indikasi Rasionalisasi

Penderita penyakit wasir Berbahaya karena otot di sekitar pinggul dan perut mendapat tekanan lebih berat sehingga dikhawatirkan memperparah penyakit wasir

Penderita penyakit hernia Hal ini dapat memperparah penyakit hernia karena membutuhkan kerja keras otot dan kemungkinan isi perut akan menonjol di sekitar saluran selangkangan.

Penderita penyakit jantung Memacu denyut jantung bekerja lebih cepat, sehingga dikhawatirkan berakibat fatal.

Penderita sesak nafas Mengganggu pernapasanBaru selesai melakukan operasi Jahitan opersinya akan terlepas, apalagi yang

melakukan operasi besar atau perusSedang hamil Mengakibatkan kontraksi dan bisa terjadi

keguguran.Peranakan turun Menurunkan tali ligamen yang menopang

peranakan menjadi lemah.Penyakit TBC Bibit-bibit penyakitnya akan menular kepada

orang lain sekitarnyaPenyakit flu Bibit flu akan menyebar dan penderita flu

sebaiknya istirahat saja.Penyakit pilek Akan menularkan bibi-bibit virusnya kepada

orang lain.Komplikasi mata (gloukoma) Akan meningkatkan tekanan pada bola mata

karena bendungan aliran cairan mata melalui terusan Schlemm dalam pembuluh balik semakin meningkat, mencekungnya pupil saraf mata, dan bisa berakibat pada kebutaan.

Tahapan Terapi Tawa

Tertawa alami adalah orang yang tertawa dengan sendirinya, dari dalam

dirinya sendiri tanpa rangsangan atau bantuan melaui joke, humorm, atau nonton flim

komedi dan lain-lain. Tertawa alami bisa dilakukan semua manusia tanpa membatasi

usia, dengan mengikuti pelatihan tawa yang terproram.

Berikut ini perbedaan mendasar antara tertawa sendiri dengan tertawa di Klub

terapi tawa:

Tertawa

Tertawa Sendirian Tertawa di Klub Tawa

16

Page 17: terapi tertawa

Tertawa sendirian biasanya tidak

tertawa alami

Sulit tertawa alami karena dipaksakan

Tertawa sendirian tidak terprogram

Tertawa sendirian sulit dilakukan

secara rutin

Tertawa sendirian sering dianggap

orang aneh atau ada kelainan

Kurang bermanfaat

Tertawa alami karena terprogram

Mudah tertawa alami karena

dibimbing secara tutor dan rekan satu

klub

Ada jadwal seingga dilakukan secara

rutin

Lebih bermanfaat

Untuk mendirikan suatu klub, sebaiknya beberapa butir di bawah ini harus

dipenuhi:

a. Mempunyai anggota

b. Minimum anggotanya 5 sampai 10 anggota

c. Sebaiknya usia anggota antara 17 tahun hingga 70 tahun

d. Harus ada seorang tutor

e. Seorang tutor sebaiknya mempunyai pribadi menarik, luwes, dan

tidak kaku serta memiliki pribadi yang humoris

f. Terapi dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Siang hari tidak

dianjurkan untuk melakukan terapi tawa.

g. Terapi tawa sebaiknya dilakukan secara periodik. Jika dilakukan

dua kali sehari, maka laukanlah pada pagi hari dan kemudian sore hari.

h. Agar terapi ini cepat terasa manfaatnya, bagi anggota klub

sebaiknya dilakukan tiga sampai empat kali dalam seminggu. Jika hal ini

dilakukan, maka hanya dengan satu bulan semua anggota klub sudah merakan

manfaatnya.

Teknik supaya mudah tertawa

17

Page 18: terapi tertawa

Memang sulit tertawa tanpa sebab. Jika kita tertawa tanpa sebab maka kita

bisa merasa malu dan takut, dan orang bisa mengganggap kita sedang stres atau gila.

Untuk menghilangkan hal tersebut maka alternatif yang bisa dipilih adalah:

a. Membuat klub tawa dan minimal 5 orang, jika bisa lebih banyak akan lebih

mudah tertawa

b. Pada saat tertawa dianjurkan peserta terapi tawa saling berpandangan sebab

tertawa salaing berpandangan akan memicu tawa dari dalam diri kita, karena

setiap orang mempunyai ciri khas tawa masing-masing, hal ini akan menciptakan

tawa yang lepas dan tawa adalah sangat menular.

c. Saat tertawa kedua tangan diangkat ke atas tegak lurus. Posisi seperti ini

membuat kita mudah tertawa, dan rasa malu dan takut juga akan ilang.

d. Tertawa lebih mudah muncul jika serempak dilakukan semua peserta, setelah

diberi aba-aba oleh tutor.

Waktu dan tempat terapi

Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari, khususnya di

daerah tropis seperti Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total latihan pernapasan, tawa

dan peregangan sebaiknya tidak lebih dari 15-20 menit. Pengaturan waktu bisa

disesuaikan beberapa menit menurut kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila

diadakan di tempat terbuka.

Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu lebih

baik bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita akan terus

bersemangat dan mempunyai suasana hati yang enak sepanjang hari. Kegiatan ini

membangkitkan energi kita dan tertawa selama 15-20 menit memberi kita manfaat

sepanjang hari sampai saat tidur malam.

Keuntungan lain dari Klub Tawa pagi hari adalah bahwa sesi terapi jalan kaki

dan terapi tawa bisa saling melengkai. Keduanya dilakukan ditempat terbuka, maka

sangat ideal bagi para pejalan kaki untuk menghadiri sesi tawa baik sebelum maupun

sesudah sesi jalan kaki.

18

Page 19: terapi tertawa

Di negara Barat, sesi tawa diadakan sekali atau dua kali seminggu. Beberapa

kelompok bertemu dua minggu sekali. Sebagian besar klub tawa di negara-negara

Barat bertemu di dalam ruangan dan mereka menggunakan 1-2 jam untuk tertawa,

bermain, berbagi, menari, dan saling bertemu. Kegiatan ini disebut Klub Tawa sosial.

Di tempat kerja, orang dapat mengadakan sesi tawa selama istirahat. Klub

kebugaran, kelompok yoga, kelompok Taici, pusat aerobik, kelompok olahraga, dan

pusat meditasi bisa menambahkan 10-15 menit sesi tawa sebagai tambahan nilai

untuk kegiatan pembentukan kesehatan rutin mereka. Satu-satunya hal yang harus

diperhatikan adalah bahwa sesi tawa sebaiknya tidak dilakukan langsung sesudah

makan siang. Sebaiknya ada tenggang waktu sedikitnya dua jam setelah makan.

Tahapan terapi

Satu sesi adalah kombinasi antara latihan pernapasan, peregangan dan

berbagai teknik tawa stimulus. Biasanya satu sesi tawa memakan waktu antara 20

sampai 30 menit. Sedangkan satu putaran tawa memakan waktu antara 30 sampai 40

detik.

a. Langkah Pertama

Pemanasan dengan tepuk tangan serentak semua anggota klub, sambil

mengucapkan ho ho ho... Ha ha ha ... tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi

peserta karena syaraf-syaraf ditelapak tangan akan ikut terangsang sehingga

menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi dalam tubuh.

b. Langkah Kedua

Pernapasan dilakukan seperti pernapasan biasa yang dilakukan semua cabang-

cabang olahraga pada awal latian yaitu: melakukan pernapasan dengan mengambil

napas melaui hidung, lalu napas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut.

Kemudian keluarkan perlahan-lahan melaui mulut. Hal ini dilakukan lima kali

berturt-turut.

c. Langkah Ketiga

19

Page 20: terapi tertawa

Menutar engsel bahu kedepan dan kearah belakang. Kemudian menganggukkan

kepala ke bawah sampai dagu hampir menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala

ke atas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan ke kanan. Melakukan gerakan ini

harus dilakukan secara perlahan.tidak dianjurkan untuk melakukan gerakan

memutar leher, karena bisa terjadi cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan

dengan memutar pingang ke arah kanan kemudian ditahan beberapa saat, lalu

kembali ke posisi semula. Peregangan uini juga dapat dilakukan dengan otot-otot

bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini dilakukan masing-masing lima kali.

d. Langkah Keempat: Tawa Bersemangat

Dalam tawa ini tutor memberikan aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3.... semua

anggota klub tertawa serempak, diarapkan jangan ada yang tertawa lebih dulu atau

belakangan, harus kompak seperti nyayian koor. Dalam tawa ini tangan diangkat

ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali, sedangkan kepala

agak mengdongak ke belakang. Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa

bersemangat mau berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho..... ha ha

ha..... beberapa kali sambil bertepuk tangan.

e. Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik napas secara pelan

dan dalam.

f. Langkah Kelima: Tawa Sapaan

Tutor memberikan aba-aba agar peserta tawa tertawa dengan suara suara sedang

sambil medekat dan bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam melakukan sesi ini

mata peserta memberikan diharapkan saling memandang satu dengan lainnya.

Peserta dianjurkan menyapa sambil tertawa pelan, cara menyapa ini sesuai dengan

kebiasaan masing-masing. Misalnya orang India dengan cara mengatupkan kedua

tangan, orang Barat saling berjabat tangan, orang Timur Tengah berpelukan dan

ciuman pipi, serta orang Jepang saling menundukkan badan dan tetap menjaga

kontak mata. Setelah itu peserta menarik napas secara pelan dan dalam.

20

Page 21: terapi tertawa

g. Langkah Keenam: Tawa Penghargaan

Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghuungkan ujung jari telunjuk

dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan digerakkan ke depan dan ke belakang

sekaligus memandang anggota lainnya dengan melayangkan tawa yang manis

sehingga kita kelihatan memberikan penghargaan kepada yang kita tuju.

Kemudian bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho... ha ha ha ... sekaligus

bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali menarik napas secara pelan

dan dalam agar kemabali tenang.

h. Langkah Ketujuh: Tawa Satu Meter

Tangan kiri dijulurkan ke samping tegak lurus dengan badan, sementara tangan

kanan melakukan gerakan seperti melepaskan anak panah, lalu tangan di tarik

kebelakang seperti menarik anak panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek,

seraya mengucapkan ae...... ae.......aeee.... lalu tertawa lepas seraya merentangkan

kedua tangan dan kepala agak mendongak serta tertawa dari perut. Gerakan

seperti ini dilakukan ke arah kiri lalu ke arah kanan, hal serupa diulangi antara 2

hingga 4 kali. Setelah selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam.

i. Langkah Kedelapan: Tawa Milk Shake.

Anggota klub seolah-olah memegang dua gelas berisi susu, yang satu di tangan

kiri dan satu di tangan kanan. Saat tutor memebrikan instruksi lalu susu dituang

dari gelas yang satu ke gelas yang satunya sambil mengucapkan Aeee.... dan

kembali dituang ke gelas yang awal sambil mengucapkan aeeee..... Setelah selesai

melakukan gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan gerakan

seperti minum susu. Al serupa dilakukan sebanyak emapt kali, lalu bertepuk

tangan seraya mengucapkan, ho ho ho ..... ha ha ha ...... kembali lakukan tarik

nafas pelan dan dalam.

j. Langkah Kesembilan: Tawa Hening tanpa Suara

21

Page 22: terapi tertawa

Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa iti tidak bisa dilakukan dengan tenaga

berlebihan, dapat berbahaya jika beban di dalam perut mendapat tekanan secara

berlebihan. Dalam melakukan gerakan ini perasaan lebih banyak berperan dari

pada penggunaan tenaga berlebihan. Pada tawa ini mulut di buka selebar-lebarnya

seolah-olah tertawa lepas tetapi tanpa suara, sekaligus saling meandang satu sama

lainnya dan membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta menggerak-

gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam melakukan tawa hening ini

otot-otot perut bergerak cepat sepeti melakukan gerak tawa lepas. Kemudian

kembali menarik napas pelan dan dalam.

k. Langkah Kesepuluh: Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup

Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab tertawa tanpa suara,

sekaligus mengatupkan mulut yang dipaksakan akan berdampak buruk karena

menambah tekanan yang tidak baik dalam ronga perut. Dalam pelaksanaan gerak

ini peserta dianjurkan bersenandung hmmmmmm...... dengan mulut tetap tertutup,

sehingga akan terasa bergema di dalam kepala. Dalam melakukan senandung ini

diharapkan semua pesert saling berpandangan dan saling membuat gerakan-

gerakan yang lucu sehingga memacu para peserta lain semakin tertawa. Kemudian

kembali menarik napas dalam dan pelan.

l. Langkah Kesebelas: Tawa Ayunan

Merupakan tawa yang banyak digemari para klub tawa karena tawa ini seakan-

akan bermain-main dan kompak. Pesert klub harus mendengar aba-aba tutor, dan

peserta dalam gerakan ini lebih baik berbentuk lingkaran. Peseta disuruh mundur

dua meter sambil tertawa, untuk memperbesar lingkarab dan kemabli maju

sekaligus mengeluarkan ucapan, Ae ae aeeeeeeee....... dan seluruhnya mengangkat

tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua bertemu di

tengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing. Tahap berikutnya mereka

kembali pada posisi semula, dan melanjutkan gerakan maju ke tengah dan

mengeluarkan ucapan, Aee..... Oooo.... Ee-Uu...... dan sekaligus tertawa lepas dan

22

Page 23: terapi tertawa

serupa dilakukan bisa sampai emapat kali. Setelah selesai kembali menarik napas

dalam dan pelan.

m. Langkah Keduabelas: Tawa Singa

Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot wajah, lidah, dan

memperkuat kerongkongan serta memperbaiki saluran dan kalenjer tiroid

sekaligus menjadikan peserta klub menghilangkan rasa malu dan takut. Dalam

gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar dan lidah dijulurkan ke luar semaksimal

mungkin, mata dibuka lebar seperti melotot, dan tangan diangkat ke depan di

mana jari-jari di baut seperti akan mencakar, seolah-olah seperti singa mau

mencakar mangsanya. Pada saat itula peserta tertawa dari perut. Setelah selesai

lakukan kemabali gerakan menarik napas secara dalam dan pelan.

n. Langkah Ketigabelas: Tawa Ponsel

Peserta dibagi dalam dua kelompok yang saling berhadapan dan masing-masing

seolah-olah memegang hand phone. Dengan aba-aba tutor mereka disuru saling

menyeberang sambil memegang handphone, pada saat itulah perserta tertawa

sambil saling berpandangan dan setelah itu kembali lagi ke posisi semula. Setelah

selesai tarik napas dalam dan pelan.

o. Langkah Keempatbelas: Tawa Bantahan

Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing dengan dibatasi jarak.

Biasanya mereka dibagi dengan kelompok pria dan wanita. Dalam kelompok itu

mereka saling berpandangan sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari

telunjuk kepada kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para

peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik napas dalam

dan pelan agar kembali segar dan tenang.

p. Langkah Kelimabelas: Tawa Memaafkan

23

Page 24: terapi tertawa

Perserta klub memegang cuping telinga masing-masing sekaligus menyilangkan

lengan dan berlutut diikuti dengan tawa. Tawa memaafkan ini mengajarkan

kepada kita jika kita ada perselisihan terhadap orang lain maka diajarkan saling

memaafkan. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

q. Langkah Keenambelas: Tawa Bertahap

Di sini tutor menginstruksikan agar semua anggota klub mendekatinya. Dalam

sesi ini tutor mengajak anggotanya untuk tersenyum kemudian bertahap menjadi

tertawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan terakhir menjadi tertawa lepas

penuh semngat. Dalam melakukan tawa ini sesama anggota saling berpandangan

dari anggota yang lain ke anggota yang lainnya juga. Tawa ini dilakukan selama

satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam pelan. Setelah selesai akan terasa

sekali bahwa badan kita akan segar.

r. Langkah Ketujuhbelas: Tawa dari Hati ke Hati

Tawa ini merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua peserta terapi saling

berpegangan tangan sambil berdekatan sekaligus bersama-sama tertawa dengan

saling bertatapan dengan perasaan lega. Peserta juga bisa saling bersalaman atau

berpelukan sehingga terjalin rasa keakraban yang mendalam.

s. Setelah selesai melakukan senam tawa setiap klub mempunyai cara masing-

masing dalam mengakhiri latihan terapi tawa. Ada yang melakukan tertawa secara

spontan dan lamanya 5 menit, sehingga tubu lebih rileks dan segar.

t. Bahkan bila ada anggota klub yang kurang kompak waktu melakukan terapi

tawa dari sesi ke sesi berikutnya, sebaiknya diulang, jika sudah kompak

dilanjutkan pada tahap berikutnya sampai selesai. Tetapi jika belum padu harus

diulang sampai anggota klub tersebut bisa tertawa kompak, dengan demikian

semua anggota klub mendapatkan manfaatnya.

24

Page 25: terapi tertawa

Pedoman Dasar untuk Sebuah Sesi Tawa

Berikut ini sejumlah pedoman umum yang dilakukan jika ingin melakukan

sesi Tawa:

1. Semua peserta akan mulai tertawa pada saat bersamaan, ketika

koordinator memberikan aba-aba 1, 2, 3 ..... mulai

2. Peserta sebaiknya jangan berdiri berjauhan; untuk tertawa tanpa

lelucon, kontak mata merupakan kunci. Dalam setiap tipe tawa, orang harus terus

menjaga kontak mata dengan lebih dari satu orang peserta lain

3. Jangan terlalu banyak menggunakan tenaga saat tertawa, yang

penting adalah merasakan dan menikmati prosesnya.

Penelitian Tentang Efek Humor

Sampai saat ini anggapan terapi tawa dapat menyembuhkan suatu penyakit

masih banyak dipertanyakan berbagai pihak. Demikian juga berbagai pakar sedang

melakukan penelitian atas kebenaran terapi humor atau tawa tersebut. Untuk

mengetahui apakah terapi tersebut benar atau tidak bisa dilihat dari pengalaman

orang-orang yang menderita penyakit dan dapat sembuh setelah melakukan terapi.

Dalam buku An Anatomy of Illness yang ditulis seorang redaktur Saturuday

Review, Norman Cousin asal Amerika Serikat, sang penulis menyajikan pengalaman

tentang terapi tawa. Saat itu, Norman Cousin mendrita suatu penyakit yang belum

diketahui secara medis jenis penyakitnya. Dia merasakan kesakitan yang tidak bisa

diucapkan dengan kata-kata jika menggerakkan anggota tubuhnya walaupun hanya

sedikit.

Secara tak sengaja Norman Cousin teringat sebuah kalimat yang pernah

dibacanya”hati yang puas, obat yang sangat ampuh”. Kalimat ini merupakan tulisan

seorang raja yang hidup 2.000 tahun yang lalu. Norman yang tidak mengira ada

harapan lagi usianya bisa panjang, meminta izin kepada dokternya untuk: berhenti

mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter, melakukan banyak tawa, dan

mengkonsumsi vitamin.

25

Page 26: terapi tertawa

Untuk merangsang agar banyak tertawa, ia sering menonton flim komedi. Hal

itu dilakukan mulai hari pertama hingga hari ketujuh. Selama tujuh hari tersebut

Norman selalu tertawa terbahak-bahak pada saat menoton flim komedi tersebut. Pada

hari yang kedelapan, Norman telah mampu menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit

sedikit pun. Dalam terapi berikutnya, dengan terapi 10 menit Norman telah bisa tidur

nyenyak selama dua jam. Sejak melakukan terapi tersebut penyakit Norman

berangsur-angsur sembuh, sampai akhirnya dinyatakan sembuh dari penyakit yang

dideritanya. Melihat hal tersebut semua dokter menjadi heran dan kaget. Bukan hanya

itu, Dunia Kedokteran dibuat geger setelah mendengar peristiwa yang dilami Norman.

Sejak peristiwa yang dialami Norman, maka beberapa ahli kedokteran

melakukan penelitian dan menyampaikan beberapa temuannya:

a. Dr. Lee Berk, yang merupakan seorang imonolog dari Loma Linda University

di California, Amerika Serikat, berpendapat bahwa tertawa bisa mengurangi

peredaran dua hormon dalam tubuh yang bisa menghalangi proses penyembuhan

penyakit. Kedua hormon tersebut adalah: Kortisol dan Efinefrin.

b. Dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University, berpendapat bahwa melalui

tawa maka rasa nyeri dan sakit akan berkurang, bahkan akan meningkatkan

kekebalan tubuh.

c. Dr. William Foy dari University Stanford, berpendapat bahwa dengan tertawa

terbahak-bahak sangat bermanfaat bagi orang sehat. Dalam risetnya ia

menemukan bahwa dengan tertawa terbahak-bahak akan menggerakkan otot

perut, otot dada, otot bahu, dan pernapasan.

Dengan demikian maka tubuh seolah-olah baru selesai olah raga joging, setelah

itu seluruh tubuh akan menjadi rileks, segar dan tenang

Tertawa juga akan melatih diaframa torak, jantung, paru-paru, perut, membantu

mengusir zat-zat yang tida bermanfaat, sakit kepala, sakit pinggang, dan penderita

depresi.

d. Dr. Wlliam Frey yang merupakan seorang pakar biokimia yang sekaligus

direktur Dry Eyes and Tears Research Center di Mineapolis, Amerika Serikat

mengatakan bahwa tertawa akan bermanfaat bagi tubuh, dimana bagian tubuh

26

Page 27: terapi tertawa

akan ikut bergerak, serta mengaktifkan sistem endokrin sehingga memicu

penyembuhan suatu penyakit. Bukan hanya itu, menurutnya dengan tertawa akan

merangsang otak untuk memproduksi hormon tertentu yang akhirnya akan

memicu pelepasan endorphin yaitu suatu zat yang merupakan pembunuh rasa sakit

yang dapat diproduksi tubuh. Dr. William Frey yang merupakan ahli jantung

mengatakan bahwa tertawa identik dengan olahraga aerobik. Tertawa satu menit

saja akan memberi relaksasi tubuh sebanyak empatpuluh menit.

e. Seorang peneliti yang menangani proses penuaan dari Connecticut Amerika

Serikat, Prof. Dr. Lucille Nameow, mengatakan bahwa fakta yang ditemukan dari

tertawa bisa memebantu mereka yang sudah tua renta tetap awet tua, dan mereka

yang masih muda akan tetap muda, serta menurutnya dengan tertawa menjadikan

hubungan antarzanggota keluarga semakin erat.

f. Dr. M. Miller yang merupakan Direktur Center for Preventive Cardiology

Maryland Medical Center Baltimore telah membuktikan bahwa terapi humor bisa

mencegah serangan jantung. Menurut Dr. M. Miller, dari hasil penelitiannya

ditemukan adanya hubungan antara tertawa dengan serangan jantung, di mana

salah satu penyebab serangan jantung adalah akibat stres yang memicu kerusakan

endothelium pembulu arteri jantung serta mendorong terciptanya kolesterol dalam

pembuluh darah.

Dengan melakukan terapi tawa yang terprogram, akan tercipta atau akan

menciptakan zat kimia nitrioksida yang berfungsi memperlancar peredaran darah.

Saat orang stres keluarla hormon adrenalin yang mengakibatkan jantung berdebar

keras. Pada saat tertawa itulah tubuh melepaskan hormon adrenalin dan secara

otomatispula terciptala efek antiadrenalin sehingga ketegangan mereda dan

bahkan tekanan darah ikut menurun.

g. Sekelompok peneliti dari Vanderbilt University di Nashville, Tennesse,

melakukan penelitian tentang terapi ini. Kesimpulannya bahwa terapi yang

dilakukan secara baik selama 10 sampai 15 menit bisa membakar 50 kalori.

Dengan demikian jika kita ikut terapi tawa setiap hari maka kalori yang bisa kita

bakar mencapai dua kilofram dalam setahun.

27

Page 28: terapi tertawa

h. Di Jepang Dr. Hajime Kimata dari Unitika Central Hospital membuktikan

bahwa tertawa bisa menjadi obat bagi pasien yang menderita dermatitis atopik

atau suatu penyakit peradangan terhadap kulit akibat alergi dengan hanya

menonton flim komedi klasik yang dibintangi oleh Charlie Chaplin.

i. Di Malaysia, sekitar 30 orang mahasiswa di Universitas Malaya ikut bagian

dalam penelitian terapi tawa. Ke 30 orang mahasiswa tersebut mengakui dengan

melakukan terapi tawa dan pernapasan selama sembilan ari berturut-tuurut, maka

manfaatnya sangat banyak. Otak dibuat lebih fokus menerima mata kuliah,

membuat tubuh lebih segar dan rileks, tidur enak, nafsu makan bertamba serta

lebih sehat.

Evaluasi Kultural terhadap Terapi Tawa

Di Indonesia terapi Tawa ini belum dikenal masyarakat secara luas, dan baru

dikenal sebagian orang. Meskipun di Indonesia materi atau kultur tentang humor ini

sangatlah melimpah. Terapi Tawa telah dikenalkan kepada masyarakat melalui klub-

klub tawa di beberapa rumah sakit, kelompok-kelompok masyarakat dan kantor-

kantor. Terapi Tawa pertama kali diperkenalkan untuk membantu para pasien

mempercepat kesembuhan penyakitnya pada akhit tahun 1990, tepatnya di Rumah

Sakit Dharma Graha. Di Indonesia dua tokoh terapi tawa yang sangat terkenal adalah

Armand Archisaputra dan Paul Toar (Simanungkalit & Pasaribu, 2007: 22).

Terapi tawa di Indoensia bukan hanya di kenal di Jakarta saja, tetapi sudah

merambah ke kota-kota besar lainnya, seperti Bandung dan Cirebon. Bahkan Armand

bekerja sama dengan Dr. Yul Iskandar Ph. D yang merupakan pimpinan Rumah Sakit

Dharma Graha telah melatih 400 lebih pemandu terapi tawa.

Terapi yang dilakukan di Rumah Sakit Dharma Graha lebih banyak diikuti

oleh pasien yang ketergantungan obat serta orangtua yang stres. Orang tua yang stres

tersebut sedang mengantar anaknya berobat ke Rumah Sakit Dharma Graha, Serpong

akibat ketergantungan obat.

Terapi tawa yang diperkenalkan Armand di Rumah Sakit Dharma Graha juga

dipadukan dengan senam otak. Misalnya dengan melakukan autosugesti untuk

28

Page 29: terapi tertawa

mempompa semangat si pasien dengan mengatakan ”Suri euy, bisa” yang berarti

”tawa, bisa”. Pada saat mengucapkan kata tersebut sebanyak tiga kali, tangan kiri

dikepal. Contoh tersebut merupakan pola crossing pada terapi otak, sebab tertawa

datang dari otak sebelah kanan, maka untuk menciptakan tawa, tangan sebelah kiri

harus diaktifkan dengan maksud meminta perintah dari otak sebelah kanan.

Terapi tawa dilakukan di Klub Armand selama satu jam. Setiap satu program

diharapkan si pasien dapat tertawa satu menit. Tertawa satu menit dalam arti tertawa

lepas akan mengeluarkan keringat banyak. Tertawa satu menit sama dengan

mengayun sepeda selama 10 menit.

Sedangkan kenyataannya dalam konteks perawatan gangguan mental atau

kesehatan, sejumlah dokter masih merasa enggan untuk melaksanakan terapi senyum

–mungkin karena terapi ini seperti tidak ilmiah, tidak membutuhkan pelatihan

bertahun-tahun, dan tanpa biaya. Ia terdengar terlalu gampang dan biasa, sehingga

dianggap tidak efektif. Kebanyakan perawatan menggunakan obat dimasa sekarang

diberikan kepada pasien untuk menghentikan proses-proses tubuh mereka. Obat-obat

antidepresan misalnya dan banyak obat penenang lainnya yang diberikan pada pasien

dalam rumah sakit-rumah sakit jiwa malah membuat mereka semakin depresi; karena

obat-obatan tersebut hanya berfungsi untuk memotong sinyal tertentu yang menuju ke

otak. Pasien seperti zombie, tapi tidak sembuh.

29

Page 30: terapi tertawa

DAFTAR PUSTAKA

.

Ariana, Atika Dian. 2006. Terapi Humor untuk Menurunkan Tingkat Stres pada

Mahasiswa Baru. Skripsi: Fakultas Psikologi UNAIR. Tidak dipublikasikan.

Aswin, Soedjono. 2006. Diktat Kuliah Psikologi Faal. Yogyakarta : UGM.

Hasanat, Nida. I. 1996. Pelatihan Ekspresi Wajah Positif untuk Mengurangi Depresi.

Tesis. Yogyakarta: Fakultas Pascasarjana UGM.

Hodgkinson, Liz. 1991. Smile Therapy. London. Optima book.

Kataria, M. 2004. Laugh For No Reason (Terapi Tawa). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Lewis, Michael et al. 2004. Handbook of Emotions Second Edition. New York: The

Gulford Press.

Mc. Ghee & Golstein. 1972. Handbook of Humor Research. New York: Springer-

Verlag.

McGhee, Paul. 1979. HumorIts Origin and Development. San Francisco: W. H.

Freeman And Company.

Mc. Ghee. 2006. How Humor Facilitates Children’s Intellectual, Social and

Emotional Development. www. Laugremedy.com.

Metcalf C.W & Felible, Roma. 2006. Berani Konyol, Keterampilan-Keterampilan

Humor untuk Mengatasi Tekanan dan Stres. Bandung: How-Press.

Pasiak, Taufik. 2004. Membangunkan Raksasa Tidur Optimalkan Kemampuan Otak

Anda dengan Metode Alissa. Jakarta: Gramedia.

Pasiak, Taufiq. 2002. Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran. Jakarta:

Mizan.

30

Page 31: terapi tertawa

Plutchik, Robert. 2002. Emotions and Life Perspective from Psychology, Biology, and

Evolution. Washington DC: American Psychological Association.

Pusat Bahasa, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Simanungkalit, Bona & Pasaribu, Bien. 2007. Terapi Tawa Efektif Menagkal Stres

dan Membantu Mengobati Kanker, Darah Tinggi, Sakit Kepala, Gangguan

Syaraf, Maag danlain-lain. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Subandi (editor). 2002. Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan Kontemporer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suhadi, M. Agus. 1989. Humor itu Serius. Jakarta: PT Pustaka Karya Grafikatama.

www.humormatters.com.

www.laughterremedy.com.

www.suarapembaharuan.com/News/iptek

www.holistic.online.com/Humor_Therapy/humor_therapy_introduction.htm).

Yunus et al. 1997. Jenis dan Fungsi Humor dalam Masyarakat Aceh. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

31