terbunuhnya ki pungakan gendis
TRANSCRIPT
![Page 1: Terbunuhnya Ki Pungakan Gendis](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020807/5571fdd149795991699a0343/html5/thumbnails/1.jpg)
5/11/2018 Terbunuhnya Ki Pungakan Gendis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terbunuhnya-ki-pungakan-gendis 1/3
TERBUNUHNYA KI PUNGAKAN GENDIS
Maha Karya Regu………. Kwartir Cabang Buleleng, mempersembahkan sebuah
Drama Berjudul TERBUNUHNYA KI PUNGAKAN GENDIS.
Narator :
Kisah ini adalah penggalan cerita dari perjalanan panjang Sang Raja Pertama DenBukit
“Angngurah Kibarak Panji Sakti”
Diiceritakan saat Kibarak Panji Sakti menikmati masa mudanya di Desa Panji, saat itu beliau
bernama I Gusti Gde Pasekan. Sebagai seorang pemuda, yang selalu ingin tahu tentang
segala hal, I Gusti Gde Pasekan sering berpetualang. Naik bukit dan menjelajanh ke hutan
melewati tegalan sampai ke pantai merupakan kegiatan rutin. Keris pemberian ayahnya, I
Gusti Ngurah Jelantik, selalu terselip di pinggangnya.
I Gusti Gde Pasekan mulai libih dikenal oleh penduduk Desa Panji saat ia berhasil
membunuh buaya yang ada di sungai. Penduduk Desa Panji menjadi gempar, karena
keberanian dan kewisesan I Gusti Gde Pasekan yang masih muda belia itu. I Gusti Gde
Pasekan semakin dekat di hati masyarakat desa Panji, bahkan meluas keluar desa Panji.
Di wilayah Den Bukit ada seorang yang sangat berkuasa bernama Ki Pungakan Gendis.
Beliau sangat ditakuti oleh rakyak karena perangainya yang semena-mena, hanya mencari
kesenangan berjudi dengan mengadu ayam setiap hari. Beliau bebergian dengan menaiki
kudanya yang besar dan gagah. Di kanan kirinya berjalan beberapa orang pengawal.
Adegan 1
Ki Pungakan Gendis masuk panggung
Ki Pungakan Gendis : “hahahahahahahaa…..tidak ada yang berani menentang ku saat ini
dan selamanya. Yang berani menentangku akan ku bunuh.
Hahahahahahha”
Datang beberapa penjudi
Penjudi 1 : “ hai Ki Pungakan Gendis, ayo kita berjudi, hari ini kan ku kalah
kau dalam perjudian ini”Ki Pungakan Gendis : “ hahahahaha, berani menantang ku? Jangan menyesal kalau hari ini
uang mu habis ku bawa pulang”
Penjudi 2 : “ jangan sombong kamu Ki Pungakan Gendis. Hari ini kami yakin
akan bias menghabiskan uang dan hartamu di perjudian ini”
Ki Pungakan Gendis : “silahkan saja kalau kalian bias. Cepat ambil meja dan kita berjudi
sekarang”
Penjudi 1 : “oke….”
Mereka pun mencari tempat untuk berjudi. Perjudian pun terjadi, antara mereka bertiga.Semua pemain keluar panggung
Adegan 2
I Gusti Gde Pasekan, Ratu Biang dan temannya masuk panggung
I Gusti Gde Pasekan : “Om Swastiastu Biang”
Ratu Biang : “Om Swastiastu, ada apa anak ku?”
1
![Page 2: Terbunuhnya Ki Pungakan Gendis](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020807/5571fdd149795991699a0343/html5/thumbnails/2.jpg)
5/11/2018 Terbunuhnya Ki Pungakan Gendis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terbunuhnya-ki-pungakan-gendis 2/3
I Gusti Gde Pasekan : “Ibu aku ingin pamit pergi kehutan bersama kadek kuntuk latihan
memanah”
Kadek : “benar ratu biang, ijin kan kami untuk kehutan berlatih”
Ratu Biang : “baik lah, biang ijinkan kalian berdua untuk pergi kehutan berlatih,
dan biang berharap kalian berhati-hati dan tidak mendapatkanmasalah selama menuju kehutan, latihan dan kembali kerumah”
I Gusti Gde Pasekan dan kadek : “terimakasih Ratu biang, kami akan selalu mengingat
pesan ratu biang”
Ratu biang meninggalkan panggung
I Gusti Gde Pasekan dan Kadek berangkat menuju hutan untuk berlatih.
Sampai di hutan meraka langsung mempersiapkan alat untuk berlatih.
(adegan latihan memanah)
I Gusti Gde Pasekan : “Kadek kita lebih masuk kedalam hutan lagi, sepertinya di dalam
hutan banyak buruan yang bs kita gunakan untuk kita latihan
memanah”
Kadek : “baik lah Gusti”
Mereka melanjutkan perjalan menuju ketengah hutan
Belum lama mereka berjalan mereka melihat harimau, dan mereka pun waspada agar didak
diserang oleh harimau yang sedang memangsa kijang.
Tapi pergerakan I Gusti Gde Pasekan dan kadek kalah cepat dengan insting harimau yang
sedang kelaparan. Harimau pun mengerang marah dan ingin memakan I Gusti Gde Pasekandan kadek.
I Gusti Gde Pasekan dan kadek bergegas mencari tepat aman dan mulai membentangkan
busur panahnya
Empat kali bentangan panah, dari I Gusti Gde Pasekan dan kadek, harimau itupun mati mati
ditangan mereka berdua.
Karena merasa situasi hutan tidak aman untuk melanjutkan latihan, mereka memutuskan
untuk balik kerumah!
I Gusti Gde Pasekan : “sepertinya situasi sedang tidak aman untuk melanjutkan latihan,
alangkah lebih baik jika kita pulang saja”
Kadek : “baik lah, kita pulang, selain itu hari juga sudah mulai gelap”
I Gusti Gde Pasekan : “ayo kita pulang”
Adegan 3
Perjudian yang dilakukan oleh Ki Pungakan Gendis dan penjudi lainnya sedang berlangsung.
Nampaknya Ki Pungakan Gendis mengalami kekalah yang tidak terlalu banyak, wajahnya
sangat geram sekali.
Penjudi 2 : “aku menyerah uangku sudah habis, kita akhiri perjudian ini”
Ki Pungakan Gendis : “AH……….lanjutkan saja, aku juga kalah”Penjudi 2 : “tapi aku sudah tidak ada uang lagi, utangku sudah banyak, aku
menyerah”
Penjudi 1 : “Bagaimana kita lanjutkan atau tidak, aku mau-mau saja, karena aku
menang hari ini”
Ki Pungakan Gendis : “sudah lah kita akhiri saja, hari ini kau boleh menang tapi tidak untuk
besok”
2
![Page 3: Terbunuhnya Ki Pungakan Gendis](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020807/5571fdd149795991699a0343/html5/thumbnails/3.jpg)
5/11/2018 Terbunuhnya Ki Pungakan Gendis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terbunuhnya-ki-pungakan-gendis 3/3
Penjudi 1 : “hahahahahahahahahahah aku tunggu tantangan mu Ki Pungakan
Gendis”
Perjudian pun berakhir, Ki Pungakan Gendis sangat marah akan kekalahannya.
Adegan 4
I Gusti Gde Pasekan dan kadek masih dalam perjalanan meuju kerumahnya sambil bercanda
tawa dan memakan buah-buahan yang meraka dapat di hutan.
Saat melemper kulit buah tanpa sengaja terkena Ki Pungakan Gendis.
Ki Pungakan Gendis sangat marah
Ki Pungakan Gendis : “he anak muda berani sekali kau melemper aku dengan sampah,
mencari masalah kalian dengan Ki Pungakan Gendis, sang pengusa
didaerah ini”
I Gusti Gde Pasekan : “Maaf tuan”
Ki Pungakan Gendis : “Enak saja kamu meminta maaf, kalian akan ku bunuh”
Terjadilah pertarungan antara I Gusti Gde Pasekan dan Ki Pungakan Gendis.
Pada awalnya I Gusti Gde Pasekan terkena pukulan dari Ki Pungakan Gendis dan tersungkur
jatuh. I Gusti Gde Pasekan tersegera bangkit dan naik ke pohon lece. Ki Pungakan Gendis
menyerang, namun I Gusti Gde Pasekan meloncat dan keris pusaka menembus dada Ki
Pungakan Gendis. Ki Pungakan gendis menemui ajalnya karena tidak kuasa melawan
kesaktian keris I Gusti Gde Pasekan.
Keadaan penduduk desa Panji dan desa Gendis, sampai pada desa-desa sekitarnya
tidak lagi merasa takut karena Ki Pungakan Gendis yang kelakuannya semena-mena
terhadap penduduk telah tiada lagi. Sebaliknya, penduduk merasa mendapat
perlindungan dan bimbingan dari I Gusti Gde Pasekan atau yang sering di sebut dengan nama
I Gusti Panji. I Gusti Panji dianggap pantas memimpin mereka.
3