terhadap - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf ·...

18
JA \:V ARAN PEMF.RINT AR TERHADAP ATAS .... ,. 6 .. .,.._.-.. -.T..,,...,. A "li.T "ll'T&TT"'a 6 '1T,,, ..... ..-T-.T.-... '1LT,,....., .. T,,, K.8.NL,fi.N\...-r.8.N UN.U.8.l'ili..rt.JNU.8.N\..T 11:!.N 1.8.Nl.7 KONSER"\lASI SUI\<1.oRR nAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEIViNY A

Upload: others

Post on 04-Dec-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

JA \:V ARAN PEMF.RINT AR

TERHADAP

ATAS

....,. 6 .. .,.._.-.. • -.T..,,...,. A "li.T "ll'T&TT"'a 6 '1T,,,..... ..-T-.T.-... • '1LT,,....., ~~-.T~ • .. T,,,

K.8.NL,fi.N\...-r.8.N UN.U.8.l'ili..rt.JNU.8.N\..T 11:!.N 1.8.Nl.7

KONSER"\lASI SUI\<1.oRR nAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEIViNY A

Page 2: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

JAWABAN PEMERINTAH

TERHADAP

PEMANDANGAN UMUM PARA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DALAM SIDANG PLENO TINGKAT II TANGGAL 12 PEBRUARI 1990

ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KONSERVASI SOMBER

DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

Saudara Pimpinan dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

yang berbahagia_

ASSALAMU-ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH_

Maril.ah kita bersama memanjatkan puji syukur kehadirat

TUHAN YANG MAHA ESA yang dengan Rahmat-NYA telah meridhoi kita

bersama, sehingga pada hari ini dapat berkumpul gun a

melanjutkan sidang pleno tingkat II_ Dalam kesempatan ini kami

atas nama Pemerintah akan menyampaikan jawaban terhadap pandangan

umum para Anggota Dewan yang terhormat dalaro sidang pleno tanggal

12 Februari 1990 yang lalu atas Rancangan Undang-undang tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya_

Saudara Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kam.i hormati_

Setelah mendalami pandangan umum dari para Anggota Dewan

melalui juru bicara masing-masing Fraksi, izinkanlah kami

menyampaikan rasa kegembiraan kami karena Rancangan Undang-Undang

Page 3: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

2

tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.nya yang

telah disampaikan kepada Dewan telah memperoleh sambutan hangat

dari seluruh Anggotanya_

Sambutan hangat tersebut tidak hanya karena akan dikeluar­

tentang Konservasi Sumber Daya Alam kannya

Haya ti

tahun

Undang-undang

dan Ekosistemnya sebagai pelaksanaan Undang-Undang No_4

1982 tetapi sekaligus merupakan produk Undang-Undang baru

yang bersifat nasional sebagai pengganti ordonansi lama warisan

Pemerintahan Hindia Belanda dibidang Perlindungan dan Pelestarian

Alam_

Atas sambutan itu, kiranya sudah pada tempatnya apabila kita

bersama mengucapkan syukur kepada TUI-IAN YANG MAHA ESA yang telah

memberikan bimbingan kepada bangsa Indonesia melalui wakil-wakil

terpilihnya yang telah mampu meniti jalan lurus untuk bersepakat

mengatur salah satu bidang kehidupannya dengan satu Undang-undang

yang merupakan penjabaran dari dan bersumber kepada Undang-undang

Dasar tahun 1945, khususnya pasal 33 yang mengamanatkan antara

lain agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemak­

muran rakyat_ Selanjutnya seperti yang diamanatkan dalam Garis­

garis Besar Haluan Negara bahwa kekayaan alam berupa sumber daya

alam yang kita miliki berupa tanah, air, mineral, flora dan fauna

termasuk plasma nutfah dan lain-lain harus dikelola dan diman­

faatkan dengan sebaik-baik:nya dengan tetap memelihara kelestarian

dan kemampuan lingkungan hidup_ Dengan demikian akan mampu mem­

beri manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejah­

teraan rakyat baik pada masa kini maupun masa mendatang_

Page 4: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

I,.

Para Anggota Dewan yang berbahagia.

Setelah mempelajari pandangan Fraksi-Fraksi tersebut? kira-

nya tidak berlebihan bilamana Pemerintah berpendapat, bahwa ter-

dapat banyak persamaan di antara kita baik mengenai dasar pemi-

kiran ataupun mengenai isi Rancangan Undang-undang itu

sendiri. Sedangkan mengenai hal-hal yang menimbulkan kesan

seolah-olah ada perbedaan pendapat, agaknya hanya semata-mata

karena masih diperlukannya penjelasan atau keterangan lebih

lanjut dari Pemerintah.

Terhadap pandangan-pandangan mengenai kelompok masalah yang

sama yang dikemukakan oleh keempat Fraksi sekalipun dengan cara

dan gaya yang berbeda, kami akan menjelaskannya sekaligus.

Setelah itu, berturut-turut akan kami berikan tanggapan atas

pandangan-pandangan mengenai berbagai masa1ah yang berbeda, dan

diajukan oleh setiap Fraksi.

Pada Pemandangan Umum yang lalu, Fraksi ABRI, Fraksi Karya

Pembangunan, Frak:si Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai

Demokrasi Indonesia semuanya sependapat tentang perlunya masalah

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ini diatur

dengan undang-undang. Pandangan tersebut sudah sesuai dengan

langkah Pemerintah dalam pengajuan Rancangan Undang-undang ini,

dan untuk itu kami mengucapkan terima kasih.

Pokok-pokok pikiran yang telah disampaikan dari masing-

masing Fraksi pada dasarnya kami dapat memahami, yang pada dasar-

nya satu sama lain akan saling melengkapi karena pada prinsipnya

Page 5: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

4

semua pokok-pokok pikiran tersebut disemangati dan dijiwai

PancasJla, Undang-Undang Dasar 1945 dan Garis-garis Besar Haluan

Negara bahwa pembangunan nasional yang sedang dan akan dilaksana­

kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-

nya. Berdasarkan falsaf ah Pancasila, bangs a Indonesia

mendasarkan kehidupannya atas keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan

masyarakat dan manusia dengan alam lingkungannya_ Demikian

pula pengaturan konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya dalam satu undang-undang merupakan salah satu arah

dan kebijaksanaan pemerintah dibidang pembangunan hukum nasional

yang digariskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara.

kebijaksanaan tersebut antara lain bahwa pembangunan

Ar ah

hukum

diarahkan untuk meningkatkan kesadaran hukum, kepastian hukum dan

mewujudkan tata hukum nasional serta kodif ikasi dan unif ikasi

hukum yang sangat dibutuhkan sebagai pengganti ordonansi-

ordonansi yang merupakan warisan pemerintahan kolonial.

Saudara Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati.

Atas dasar hal-hal tersebut di atas, kiranya perlu kami

kemukakan lagi bahwa Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang kami ajukan, merupakan

pelaksanaan pasal 12 Undang-Undang No.4 tahun 1982, tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam penjelasan

pasal 12 tersebut secara tegas disebutkan, bahwa pengertian kon­

servasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya mengandung tiga

aspek pokok yaitu :

Page 6: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

Perlindungan sistem penyangga kehidupan.

Pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa_

Pelestarian pemanfaatan sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya.

Selanjutnya cakupan materi dan pengertian-pengertian yang

berkaitan dengan rancangan undang-undang ini yang telah kami

sampaikan, pada dasarnya sama dengan cakupan materi dan

pengertian-pengertian yang terkandung dalam Undang-Undang No_ 4

tahun 1982 beserta penjelasannya_

Saudara Anggota Dewan yang Terhormat

Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mempunyai

peranan yang strategis dalam penyelamatan pembangunan dan hasil­

hasilnya dari generasi ke generasi secara berkesinambungan.

Disadari bahwa konservasi bukan untuk kepentingan konservasi

belaka namun yang lebih penting adalah untuk menjamin

kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu disamping masyarakat

nantinya akan memperoleh manfaat dari adanya usaha konservasi,

juga ikut bertanggung jawab agar upaya konservasi sumber daya

a lam hayati dan ekosistemnya dapat berhasil. Upaya konservasi

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya diwujudkan dalam penyi­

sihan dan penetapan kawasan tipe-tipe ekosistem baik yang di

darat maupun di perairan sehingga jaminan akan keberadaan sistem

penyangga kehidupan tetap akan dapat diwujudkan. Meskipun ada

pihak-pihak yang kurang menyadari proses ekologis sistem

Page 7: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

penyangga kehidupan namun manfaatnya sangat besar bagi negara,

bangsa dan tanah air, bahkan manfaat ini bersifat universal_

Upaya konservasi sumber daya alam hayati dimaksudkan untuk tetap

mempertahankan keberadaan jenis tumbuhan dan satwa ciptaan Tuhan,

dimana masing-masing jenis mempunyai peran tersendiri dan saling

berinteraksi untuk menjaga kehidupan di muka bumi.

Kepada Fraksi ABRI, Fraksi Karya Pembangunan, Fraksi

Persatuan Pembangunan dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia,

Pemerintah sangat menghargai pandangan dan pokok-pokok pikiran

yang disampaikan karena jiwa dari pandangan dan pokok-pokok

tersebut telah selaras dengan materi Rancangan Undang-Undang ini.

Kepada Fraksi Partai Demokrasi Indonesia perlu kami jelaskan

bahwa tanggung jawab masyarakat sebenarnya tidak hanya terbatas

pada masalah mobilisasi, tetapi Pemerintah juga memberikan hak

kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

ada_ Selanjutnya juga kami menghargai pendapat Fraksi Karya Pem­

bangunan bahwa peran serta dan kesadaran masyarakat dalam hal

konservasi harus secara terus-menerus ditumbuh kembangkan-

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang Terhormat,

Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati

dan Ekosistemnya ini diajukan untuk saling mengisi dan melengkapi

ketiga Undang-Undang yang telah ada yaitu, Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan, Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang

Page 8: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

..

7

Perikanan sebagaimana yang telah dipertanyakan oleh Fraksi ABRI,

Fraksi Karya Pembangunan dan Fraksi Persatuan Pembangunan_

Perlu kami jelaskan bahwa Rancangan Undang-Undang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang bersifat nasional

dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam upaya

pengaturan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan­

Ketentuan Pokok Kehutanan, pasal-pasal yang mengatur masalah

konservasi terbatas pada kawasan hutan dalam arti adanya kawasan

hutan yang karena fungsi dan keadaannya, baik nabati, hewani

maupun alamnya ditetapkan sebagai Suaka Alam dan Rutan Wisata_

Selain itu, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta pemanfaatan kawasan konservasi yang menjurus

kepada kegiatan wisata alam, maka fungsi kawasan konservasi

berkembang dengan adanya Taman Nasional, Taman Rutan Raya dan

Taman Wisata Alam baik di daratan maupun perairan yang

pengaturannya belum tertampung dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1967_

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tent.ang Perikanan, pasal-

pasal yang mengatur masaJah konservasi terbatas pada usaha

pelestarian jenis-jenis ikan dalam rangka budidaya, adanya suaka

perairan karena populasi ikan yang berkurang serta pengaturan

penangkapan_ Pengaturan ten tang perlindungan jenis dan

pemanfaatan serta pelestarian terumbu karang dan ekosistemnya

baik sebagai Taman Wisata Laut dan Taman Laut tidak diatur dalam

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985_ Selama ini dalam pelaksanaan

penanganan konservasi sumber daya alam hayati dan ekositemnya

Page 9: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

p

Pemerintah telah melaksanakan program konservasi di daJam

kawasan ( insitu ) dan di luar kawasan ( eksitu ) , pembangunan

taman nasional, pembinaan hutan lindung, pengembangan wisata

alam, penyuluhan dan bina cinta alam, monitoring dampak

lingkungan, perlindungan dan pengamanan hutan, pengembangan

sarana dan prasarana serta kerja sama dalam dan luar negeri baik

dengan Lembaga Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Disamping ketiga undang-undang tersebut di atas, undang

undang lain yang mungkin ada titik singgungnya dengan masalah

konservasi, sebaiknya dibicarakan pada pembahasan sidang tingkat

IIL

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang Terhormat,

Setelah kami menanggapi masalah-masalah yang sama dari

setiap Fraksi, perkenankanlah kami menanggapi masalah-masalah

lain yang diajukan oleh masing-masing Fraksi. Masalah tehnis

perundang-undangan yang diusulkan dan dipertanyakan oleh fraksi­

fraksi nanti akan kita bicarakan pada pembahasan tingkat III.

Pertama-tama kami akan menanggapi usulan dan pertanyaan

dari Fraksi ABRI. Mengenai kesiapan Pemerintah dalam penyusunan

Rancangan Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksanaan dari

Rancangan Undang-Undang ini dapat kami kemukakan bahwa Rancangan

Peraturan Pemerintah tersebut telah disiapkan, dan akan

ditetapkan setelah rancangan undang-undang ini diundangkankan

dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pemerintah memandang bahwa

Peraturan Pemerintah sebn.gai pelaksanaan Undang-Undang Konservasi

Page 10: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

Sumher Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya sangat diperlukan dalam

pelaksana.annya_

Menanggapi hubungaa pasal 36 ayat (1) dalam Rancangan

Undang-Undang ini dengan .ket.entuan · pasal 1 KUHP telah ditegaskan

dalam ketentuan peralihan_ Sssuai dengan ketentu~n Pasal 38

Rancang Undang-Undang yang menyatakan bahwa dengan berlakunya

undang-undaag. ini - semua ketentuan pelaksanaan di bidang

konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang telah

ada tetap berlaku sepanjang belum ditetapkan a tau tidak

bertentangan dengan undang-undang ini_ Ketentuan tersebut diatas

seltaligus menjawab pertanyaan yang menya.ngkut ketentuan larangan

yang terdapat pada Pasal 12 ayat (2) Rancangan Undang-Undang

yang mengatur tentang pemilikan satwa yang dilindungi oleh

perorangan yang dikaitkan dengan Pasal 14 ayat (1) Rancangan

Undang-unrlang ini_

Saudara Ketua dan Anggota Dewan yang T~rhormat,

Selanjutnya kami akan menanggapi usulan dan pertanyaan yang

diajukan oleh Frakoi Karya Pembangunan. Sesuai dengan pokok-

pokok pikiran yang diajukan Fraksi Karya Pembangunan, khususnya

mengenai alasan yang mendasari diajukannya Rancangan Undang-

Undang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya,

Pemerintah memahami pokok pikiran tersebut_

Sal.ah satu modal dasar dan faktor dominan dalam pembangunan

nasional kita adalah kedudukan geografi Indonesia sepanjang

katulistiwa dan posisinya sebagai wilayah penghubung serta

terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra

Page 11: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

10

raya, dengan iklim tropika dan cuaca musim-musi~illYa memberikan

kondisi alamiah serta kedudukan dan peranan strategis yang sangat

tinggi nilainya. Dengan posisi silang tersebut~ Indonesia menjadi

jalur lalu-lintas pelayaran internasional antara samudra Pasific

dengan samudra Hindia. Oleh karena itu posisi yang demikian

mennyebabkan menarik kepentingan banyak negara dan

dipertimbangkan dalam percaturan politik dunia_ I,ebih

selalu

menarik

dan sangat unik Indonesia dalam kekayaan flora dan fauna terdapat

garis pemisah yang disebut "Garis Wallacea" yaitu ad any a

perbedaan antara jenis-jenis zone Asia dengan jenis-jenis zone

Australia, dimana terdapat daerah antara yang

kedua zone tersebut. Kondisi tersebut merupakan

dipengaruhi oleh

f aktor dominan

dalam pembangunan nasional dan sangat menarik para ilmuwan dari

berbagai disiplin ilmu yang berasal dari berbagai negara.

Dengan modal dasar dan faktor dominan tersebut maka

kelangsungan pembangunan perlu dipertahankan untuk meningkatkan

ketahanan nasional dalam rangka menuju masyarakat adil dan

makmur_ Pemerintah dapat memahami pokok pikiran Fraksi Karya

Pembangunan bahwa pengajuan Rancangan Undang-undang ini didasari

dengan latar belakang yang mendasar dan berpangkal tolak akan

kesadaran dan tuntutan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Lebih jauh dari pokok pikiran tersebut Pemerintah menganggap

perlu secara khusus menanggapi kampanye anti kayu tropis yang

berapi-api yang mempengaruhi opini masyarakat, dimana yang semula

mayarakat bersemangat membangun dengan tujuan pasti,

djarahkan dengan informasi ke arah yang tidak benar.

demikian pemerintah mengkhawatirkan apabila kampanye

justru

Deng an

terse but

Page 12: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

11

tidak ditangkal dan diluruskan sesuai kondisi kita, akan

berakibat fatal bagi pembangunan yang telah merakyat tersebut_

Untuk itulah maka pengajuan Rancangan Undang-undang ini merupakan

salah satu jawaban terhadap kampanye tersebut dan merupakan dasar

dalam melaksanakan pembangunan kita_

Menanggapi usulan materi, Pemerintah sependapat bahwa

Rancangan Undang-undang ini adalah undang-undang organik, namun

cakupannya sangat luas, sehingga diperlukan Peraturan Pemerintah

yang mengatur lebih rinci sebagai peraturan pelaksanaannya_

Dengan demikian maka undang-undang ini diharapkan dapat mengikuti

perkembangan kemajuan, tidak kaku dan luwes sehingga selalu

sesuai dengan tuntutan pembangunan di masa mendatang_

Saudara Ketua dan Anggota Dewan yang terhormat,

Berikut ini kami akan menanggapi beberapa usulan dan

pertanyaan dari Fraksi Persatuan Pembangunan_ Sehubungan dengan

penggunaan kata "pengawetan" dapat kami jelaskan bahwa

penggunaan kata tersebut didasarkan kepada penjelasan Pasal 12

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 yang membedakan pengertian

pengawetan dan pelestarian_ Agar dapat lebih menjiwai makna

pengertian konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya

berikut ini kami jelaskan sebagai berikut :

perlindungan sistem penyangga kehidupan (protectj_on) adalah

upaya perlindungan terhadap proses ekologis untuk menunjang

sistem penyangga kehidupan agar fungsinya tidak terganggu;

pengawetan dan pemeliharaan keanekaragaman jenis tumbuhan dan

Page 13: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

12

satwa serta ekosistemnya (preservation) pada matra darat, air,

udara adalah upaya menjaga dan mempertahankan keberadaan

jenis, habitat dan ekosistemnya agar tidak punah;

pemanfaatan secara lestari (sustainable utilization) sumber

daya alam hayati dan ekosistem.nya, adalah upaya pengaturan

pemanfaatan jenis dan ekosistem baik secara langsung dan atau

tidak langsung secara berkelanjutan

upaya perlindungan dan pengawetan.

dengan memperhatikan

Menanggapi masalah pemanfaatan secara lestari dalam Pasal 18

ayat (1) sehubungan dengan Pasal 19 Rancangan Undang-undang ini,

dapat

dalam

kami jelaskan bahwa dari keenam kegiatan yang

Rancangan Undang-Undang ini, ruang lingkup

terkandung

pengaturan

pemburuan sangat luas yang antara lain meliputi pengaturan

kegiatan pemilikan alat perlengkapan pemburuan dan perijinannya

dan kegiatan pemburuan mempunyai pengaruh langsung terhadap

ekosistem, sehingga masalah pemburuan materinya perlu diatur

lebih rinci di dalam pasal tersendiri. Sedangkan ruang lingkup

lima kegiatan lainnya tidak begitu luas sehingga dipandang cukup

diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Selanjutnya mengenai saran-saran yang disampaikan oleh

Fraksi Persatuan Pembangunan, Pemerintah menyampaikan ucapan

terima kasih dan saran ini akan bermanfaat dalam penyempurnaan

Peraturan Pemerintah yang telah dipersiapkan.

Saudara Ketua dan. Anggota Dewan yang terhormat,

Terakhir kami akan menanggapi usulan dan pertanyaan dari

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia.

Page 14: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

.... -, l.)

Pemerintah memahami permasalahan yang diajukan oleh Fraksi

Partai Demokrasi Indonesia dalam pemandangan umum bahwa satu

sampai dua tahun terakhir ini, dunia barat khususnya, banyak

mengecam Indonesia karena dalam usaha kita meningkatkan eksport

non migas terjadi pembabatan hutan tak. terencana sehinga

diperkirakan akan merusak ekosistem yang berpotensi dalam

menunjang kehidupan umat manusia. Kami tidak sependapat dengan

istilah yang digunakan oleh Fraksi ini "pembabatan hutan tak

terencana ·· _ Sehubungan dengan ini, kami ingin meluruskan

pandangan bahwa pengusahaan hutan produksi di Indonesia

diselenggarakan berdasarkan azas kelestarian yaitu azas untuk

memperoleh manf aat hutan secara optimal yang langsung diikuti

dengan pembinaan dan pengembangan potensinya melalui metoda yang

telah diuji, sehingga manfaat tersebut dapat diperoleh secara

berkelanjutan. Kesinambungan ini dapat dicapai melalui penerapan

sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) yang

merupakan rangkaian kegiatan penebangan, permudaan dan

pemeliharaan hutan alam sebagai satu kesatuan.

Terlepas dari pada kecaman luar negeri mengenai masalah

tersebut diatas maka Pemerintah menganggap perlu Rancangan

Undang-Undang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Mengenai adanya kecaman dari luar negeri tersebut di atas,

Pemerintah telah menanggapinya dengan berbagai upaya untuk

meyakinkan negara-negara industri. Tuduhan itu tidak berdasarkan

pada kenyataan yang ada. Sebagai gambaran berdasarkan laporan

FAO bahwa perbandingan luas hutan berbagai negara, Indonesia

masih memiliki 74,5 persen dari luas daratan, sedangkan di negara

Page 15: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

lain terutama di negara industri mempunyai hutan berkisar hanya

antara 10 sampai 30 persen, sedangkan sumber dari pada polusi

khususnya berkurangnya lapisan ozon disebabkan oleh industri

negara maju sendiri, dilihat dari perbandingan tersebut diatas.

Dengan kebutuhan bahan baku yang meningkat, maka negara-negara

industri telah memutarbalikkan fakta gun a kepentingannya

sendiri.

Selanjutnya menjawab pertanyaan mengenai masalah siapa

sebenarnya

sebenarnya

di negara kita yang mampu

tanggung

mencegah kerusakan~

hal ini menjadi jawab bersama an tar a

pemerintnh dan masyarakat. Rusaknya sumberdaya alam hayati dan

ekosistemnya di dunia ini sebagian besar disebabkan oleh ulah

manusia yang kurang bijaksana dalam pemanfaatan sum.her daya alam

hayati dan ekosistemnya. Faktor penyebabnya antara lain adalah

belum adanya kesadaran sebagian masyarakat disamping belum adanya

landasan hukum yang kuat sebagai dasar untuk pengaturannya. Oleh

karena itu telah menjadi tekad Pemerintah untuk meningkatkan

penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat, dan selain itu

Pemerintah melalui Rancangan Undang-undang ini ingin mempertegas

tanggung jawab konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem

yaitu oleh Pemerintah bersama dengan masyarakat.

Menanggapi permasalahan yang diajukan oleh Fraksi Partai

Demokrasi Indonesia mengenai Suku Terasing, Pemerintah secara

sadar bertanggung jawab untuk meningkatkan martabat, kualitas

hid up serta kecerdasan suku terasing seperti suku bangsa

Indonesia lainnya sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-

Page 16: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

Undang Dasar 1945, dan juga sesuai dengan tujuan pembangunan

Indonesia jangka panjang yang ditetapkan dalam Garis-garis Besar

Haluan Negara yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya_ Dengan

demikian tidak ada niat Pemerintah untuk mengkonservasikan suku

terasing dalam cagar alam. Upaya meningkatkan martabat, kualitas

hidup serta kecerdasan suku terasing telah dilakukan secara

bertahap terus-menerus melalui berbagai macam program. Per an

manusia di dalam ekosistem alam akan segera diganti oleh pelaku

lain dari unsur pembentuk ekosistem itu sendiri, sehingga

keseimbangan a lam akan tetap terjamin. Pemerintah tidak

menghendaki suku bangsa kita khususnya suku terasing menjadi

obyek kegiatan bagi ahli-ahli antropologi asing yang berusaha

agar suku terasing ini tetap sebagaimana adanya sepanjang masa

demi kepentingan dan keuntungan mereka.

Selanjutnya kami memahami tanggapan Fraksi Partai Demokrasi

Indonesia mengenai masalah pelestarian plasma nutfah di luar

kawasan Suaka Alam. Pemerintah telah berupaya untuk

mengkonservasikan jenis plasma nutf ah asli di Indonesia yang

berada di luar kawasan konservasi melalui

pembinaan arboretum, kebun binatang,

pembangunan

taman safari

dan

dan

perlindungan jenis yang keseluruhannya sudah merupakan materi

dari Rancangan Undang-undang ini.

Demikian pula Pemerintah menyadari bahwa hutan lindung

mempunyai fungsi dan peran penting dalam mendukung sistem

penyanggn kehidupan. Oleh karena itu terhadap hutan lindung yang

sudah terlanjur dimanfaatkan untuk kepentingan lain, perlu

Page 17: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

dipulihkan. Terhadap kawasan lindung yang dibebani kepentingan

lain maka Pemerintah akan memberikan pembinaan kepada masyarakat

dan dalam hal-hal tertentu Pemerintah dapat mengambil tindakan

penertiban dengan memberikan ganti rugi sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Menanggapi saran yang berkaitan dengan penetapan kawasan

konservasi di setiap Kabupaten, kami pahami akan kepentingannya,

namun perlu disadari bahwa di setiap kabupaten belum tentu ada

kawasan konservasi karena masing-masing kawasan konservasi

mempunyai kriteria dalam penetapannya_ Kriteria yang dimaksud,

adalah antara lain kawasan yang ditunjuk mempunyai

keanekaaragaman jenis t11.mbuhan dan satwa serta tipe ekosistem,

mempunyai kondisi alam baik biota maupun f isiknya yang masih

asli dan tidak atau belum diganggu manusia, yang mempunyai luas

dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif

dengan daerah penyangga yang cukup luas_ Kriteria selanjutnya

areal yang ditun.juk memiliki jenis plasma nutfah tertentu yang

belum terdapat di dalam kawasan konservasi yang telah ditetapkan.

Mengenai pertanyaan tentang Badan dan atau Lembaga apa saja

sebagai pelaksana Rancangan Undang-Undang ini dapat kami jelaskan

bahwa pada tahap pertama Pemerintah akan menggunakan Badan-Badan

dan atau Lembaga-Lembaga yang pada saat ini sudah ada. Dal am

perkembangan nanti, Badan-Badan dan atau Lembaga-Lembaga tersebut

akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Saudara Pimpinan dan Para Anggota Dewan yang terhormat,

Demikian penjelasan Pemerintah terhadap seluruh Pemandangan

Page 18: TERHADAP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190807-093529-8095.pdf · kan, dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya. Berdasarkan

17

Umum atas Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya

Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah disampaikan oleh Dewan

yang terhomat dalam Sidang Paripurna tanggal 12 Februari 1990.

Apabila masih terdapat pandangan, tanggapan, usul dan saran dari

Anggota Dewan yang terhormat, yang belum kami tanggapi pad.a

kesempatan ini maka akan kita bahas lebih mendalam pada

pembahasan tingkat III. Kami pada dasarnya sependapat bahwa

dalam pembahasan tingkat III nanti kita akan menggunakan dan

berpegang pada asas musyawarah untuk mufakat_

Kami berharap mudah-mudahan penjelasan ini telah secara

memadai mencakup seluruh pandangan, pertimbangan, dan saran-saran

dari Fraksi-fraksi. Sekalipun begitu, kami percaya bahwa tukar

pikiran yang akan kita lakukan lebih mendalam selama pembicaraan

selanjutnya pada pembahasan tingkat III akan menjernihkan dasar-

dasar pikiran, arah dan materi Rancangan Undang-undang ini, yang

tidak lain dan tidak bukan kita harapkan dapat makin

menyempurnakan lagi karya bersama kita.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas segala

kesabaran Saudara Pimpinan dan para Anggota Dewan yang terhormat_

Semoga TUHAN YANG MAHA ESA memberkahi kita semua_

WASSALAMU~ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Jakarta, 8 Maret 1990

ATAS NAMA PEMERINTAH ,,.· .

ANAN,