terlambat datang bulan-bahan sgd
DESCRIPTION
Kemungkinan yang terjadi saat wanita mengalami datang bulan, berisi bahan yang digunakan untuk rujukan saat Small Group Discusion (SGD)TRANSCRIPT
LBM 1
TERLAMBAT DATANG BULAN
STEP 1 1. Amenorhea : keadaannya tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-
turut
2. HCG : hormon corionic gonadotropin, merupakan glikoprotein yang diproduksi
oleh sel2 sinsitiotrofoblast dari plasenta pada kehamilan dini berfungsi
mempertahankan korpus luteum dan menyokong kehamilan.
3. ANC : antenatal care, pemeriksaan pada ibu selama kehamilan. Fungsinya untuk
memantau janin dan keadaan ibu. Pemeriksaan meliputi status gizi, pemeriksaan
leopold (fundus uteri) dll
STEP 2 Haid
1. definisi
2. Siklus haid
3. Gangguan haid
Kehamilan
1. Tanda-tanda
2. DD
3. Pemeriksaan
4. Perkembangan janin
5. Komplikasi
Amenorhea
1. Etiologi
2. Klasifikasi
3. Patofisiologi
4. Pemeriksaan penunjang
ANC
1. Tujuan
2. Macam2 pemeriksaan
STEP 3 Haid
1. Definisi
Perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan atau
deskuamasi endometrium melalui osteum uretri eksternum akibat adanya
rangsangan hormonal.
2. Siklus haid
fase proliferasi pembentukan folikel, hari ke 5-14 setelah haid
fase ovulasi folikel pecah hari 14-28 setelah haid
fase sekresi/lutealfolikel menjadi korpus luteum
3. Gangguan haid
a. Kelainan siklus : oligomenorhea (>35hr), polimenorhea (<21 hr), amenorhea
(>3bln),
b. Banyaknya dan lamanya berdarahan : hipomenorhea, hipermenorhea
c. Perdarahan diluar haid
d. Gangguan lain : disminorhea, premenstual tension, mastodinia, mittelschmertz
Kehamilan
1. Proses terjadinya
Folikel de graf oosit keluarditangkap oleh fibra tubasperma
datengdibuahizigotzigot turun ke uterusmengalami nidasi di
endometriumtrofoblas dlm zigot menghasilkan HCG yang akan
mempertahankan korpus luteum tetap dan tidak berubah menjadi korpus
albicanestrogen dan progesteron tetap meningkattidak terjadi peluruhan
endometriumamenorhea
2. Tanda-tanda
Tanda pasti
a. Palpasi : dirasakan gerak janin
b. Auskultasi : Denyut jantung janin (18 mg)
c. USG dan scanning : dapat terlihat kantong kehamilan, gambaran janin
d. Sinar X kerangka janin (sekarang tidak boleh)
Tidak pasti
1. Gejala
- Amenorhea
- Nausea disertai atau tidak disertai muntah
- Konstipasi penurunan hormon steroidpenurunan tonus??????
- Sering kencing VU tertekan
- Pingsan dan mudah lelah (hemodilusiHb rendahO2 berkurang
- Anoreksia
- Tidak tahan bau2 tertentu
- Ngidam
2. Tanda
- Pigmentasi kulit
- Payudara membesar esterogen dan progesteron meningkat
- Epulis (pembesaran papul gusi)
- Leukore (keputihan)
- Suhu basal meningkat
- Tanda chadwick
- Tanda hegar
- Tanda piscaseck
- Tanda braxton-hicks
- HCG +
3. DD
a. Pseudosiesis gangguan kejiwaan karena ingin hamil
b. Mioma uteri
c. Kista ovari
d. Kandung kemih penuhretensi urin
e. Hematometra
4. Pemeriksaan
a. Anamnesis : riwayat kehamilan sebelumnya, siklus haid HP & HT, sifat darah
b. PF :
inspeksi KU
perkusi tdk ada
palpasiuntuk mengetahui besar dan konsistensi rahim, bagian2 janin,
gerakan janin, letak janin, kontraksi rahim.
Auskultasi BJJ
c. PP
HCG, USG
5. Perkembangan janin
LI
6. Komplikasi
- hiperemesis gravidarummual muntah berlebihan
- toksemia gravidarum gejala hipertensi, proteinuria, edema. Contohnya
preeklamsia,
- abortus pengeluaran hasil konsepsi
- kelainan letak kehamilan ektopik
Amenorhea
1. Etiologi
- Gangguan organik pusat ; tumor, radang, destruksi
- Gangguan kejiwaan : pseudosiesis, syok emosional
- Gangguan poros hipotalamus, hipofisis, ovarium axis :
- Gangguan uterus dan vagina : endometriris TB, histerektomi
- Gangguan pankreas : DM
- Gangguan gonad : kelainan kongenital (sindroma turner, menopause
prematur)
2. Klasifikasi
- Primer : setelah 18 tahun belum pernah mengalami haid, lebih bahaya
bersifat kongenital
- Sekunder : penderita pernah mendapat haid tapi kemudian tidak dapat
lagi
ANC
1. Tujuan
2. Macam2 pemeriksaan
STEP 4
normal
MENSTRUASI
ABnormal
- Gangguan siklus - Jumlah dan lama - Perdarahan di luar
AMENORHEA
Tanda tak pasti
kehamilan pemeriksaan
kehamilan
- Nausea
- Vomitting
- Mengidam
- Tidak tahan
bau2an
- Pingsan
- anoreksia
- Fatique
- Payudara > besar
- dll
Step 5
Haid
1. Definisi
2. Siklus haid
3. Gangguan haid
Kehamilan
1. Proses terjadinya
2. Tanda-tanda
Tanda pasti
Tidak pasti
3. Gejala
4. Tanda
3. DD
4. Diagnosa
5. Perkembangan janin
6. Komplikasi
Amenorhea
1. Etiologi
2. Klasifikasi
ANC
1. Tujuan
2. Macam2 pemeriksaan
Step 6
Haid
1. Definisi
Perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium.
ILMU KANDUNGAN
2. Siklus haid
SIKLUS MENSTRUASI
1. fase folikuler
dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar lh meningkat dan terjadi
pelepasan sel telur (ovulasi).
dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel
di dalam ovarium.
pada pertengahan fase folikuler, kadar fsh sedikit meningkat sehingga
merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing
mengandung 1 sel telur.tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang
lainnya hancur.
pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon
terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
endometrium terdiri dari 3 lapisan.
lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan
dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk
kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5
hari. darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. darah menstruasi biasanya
tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. fase ovulatoir
fase ini dimulai ketika kadar lh meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel
telur. sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah
terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya
pecah dan melepaskan sel telur. pada saat ovulasi ini beberapa wanita
merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal
sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai
beberapa jam.
3. fase luteal
fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.
setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan
membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar
progesteron.
progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase
luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.
peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya
ovulasi.
setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan
dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan hcg (human chorionic gonadotropin). hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan
progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.
tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar hcg.
(www.medicastore.com)
Fisiologi
Hipotalamus
Hipofisis Anterior
FSH LH
GnRH
Folikel primordial
Follikel de Graaf
Korpus Luteum
OVARIUM
Estrogen Ovum terlepas
( Ovulasi )
Estrogen
Progesteron
Follikel de
Graaf pecah
Sperma
( + )
Tdk terjadi
fertilitas
Fertilitas
Ovum di Ampula
Tuba
Sperma
( - )
Deskuamasi
Endometrium
Penebalan
Endometrium
ENDOMETRIUM
Implantasi di
Endometrium Menstruasi
+
3. Hormon – hormon reproduksi :
1. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH / LH ).
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis
anterior, sebagai respons terhadap
GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan
pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria :
memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek
(sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya
dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui
mekanisme feedback negatif.
3. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial
Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis
anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan
terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-
surge).
Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan
dan mempertahankan fungsi korpus luteum
pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek
(sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig
testis).
4. Estrogen hepar juga
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel
di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga
diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada
pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk
pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi
hormon estrogen (sintetik) pengganti.
5. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase
sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium
uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan
kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian
turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik
kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa
kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara.
Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL /
Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada
masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus,
sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat
terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan
gangguan haid berupa amenorhea.
4. Gangguan haid
Kelainan dlm byknya darah & lamanya perdarahan pd haid :
Hipermenorea /menoragia : perdarahan haid yang lebih banyak dari
normal, atau lebih lama dari normal (> 8 hr)
Hipermenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak,
ganti pembalut 5-6 kali per hari, dan lamanya 6-7 hari.
Penyebabnya adalah kelainan pada uterus (mioma, uterus
hipoplasia atau infeksi genitalia interna), kelainan darah, dan
gangguan fungsional. Keluhan pasien berupa haid yang banyak.
Pada setiap wanita berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase
diagnostik untuk menyingkirkan keganasan.
Hipomenorea : perdarahan haid yg lbh pendek dan/atau dr biasa
Hipomenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti
pembalut 1-2 kali per hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya
adalah kekurangan estrogen & progesteron, stenosis himen,
stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia
uteri didiagnosis dengan histerogram atau histeroskopi.
Kelainan siklus
Polimenorea/polimenoragia/epimenoragia : siklus haid lbh pendek dr
biasa (< 21 hr), perdarahan sama atau lbh byk dr haid biasa
Oligomenorea : siklus haid lbh panjang, > 35 hr
Amenorea : keadaan tdk adanya haid utk sedikitnya 3 bln berturut-
turut.
Bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore, diluar
amenore fisiologik. Penyebabnya dapat berupa gangguan di
hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium)
dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah
adanya tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya
galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen & progesteron yang
negatif, adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit hati,
diabetes melitus, kanker), infertilitas atau stress berat.
Perdarahan diluar haid : metroragia
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan
dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan
siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan
pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik
(polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks),
kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.
Gangguan lain yg ada hubungannya dgn haid :
Premenstrual tension (ketegangan prahaid)
Mastodinia (nyeri pada mamae sebelum haid)
Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
Dismenorea
(Hanifa W.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP) & (www.medicastore.com)
Kehamilan
1. Tanda-tanda
Tanda – tanda
Amenorea
Nausea & emesis (muntah), sering tjd pd pagi hr (morning sickness)
Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Pingsan
Mammae mjd tegang & membesar, krn pengaruh estrogen & progesterone
yg merangsang duktuli & alveoli di mammae, glandula Montgomery tampak
lbh jelas
Anoreksia, Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi.
Sering kencing, tjd krn VU pd bulan2 pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yg mulai membesar, pd akhir triwulan gejala timbul krn janin mulai
masuk ke ruang panggul & menekan kembali VU
Obstipasi, krn tonus otot menurun yg disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid
Pigmentasi kulit, krn pengaruh dr hormon kortikosteroid plasenta yg
merangsang melanofor & kulit
Epulis : hipertrofi papilla ginggiva, tjd pd triwulan pertama
Varises
Tanda2 kemungkinan hamil :
Perut membesar
Uterus membesar : tjd perubahan dlm bentuk, besar, & konsistensi dr
rahim
Tanda Hegar : segmen bawah uteri lembek
Tanda Chadwick : vulva dan vagina berubah warna menjadi merah dan
sedikit kebiru2an : livide
Tanda Piscaseck: uterus membesar pada 1 sisi
Kontraksi2 kecil uterus bila dirangsang (Braxton-Hick)
Teraba ballotement
Reaksi kehamilan positif
Tanda pasti kehamilan :
Dpt diraba & dikenal bagian2 janin
Dpt dicatat & didengar bunyi jantung janin
Dpt dirasakan gerakan janin & balotemen
Px dgn sinar rontgen tampak kerangka janin
Dgn USG (scanning) dpt diketahui ukuran kantong janin, panjang janin
(crown-rump), & diameter biparietalis hingga dpt diperkirakan tuanya
kehamilan
(Hanifa W.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta : YBP-SP) & (Prof. Dr. Rustam Mochtar,
MPH.2007.Sinopsis Obstetri Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Jilid 1, Edisi
2.Jakarta:EGC)
2. DD
Hamil palsu (pseudocyesis = kehamilan spuria)
Gejala : amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar dan bahkan
wanita ini merasakan gerakan janin.
Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain
dan reaksi kehamilan negatif
Mioma uteri
Gejala : perut rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat,
kadangkala berbenjol-benjol.
Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya
Kista ovarii
Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan
dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda
kehamilan lain negatif
Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin
Pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing
Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen impeforata,
stenosis vagina atau serviks
NULIPARA MULTIPARA
1. Perut tegang Perut longgar, perut gantung, banyak
striae
2. Pusat menonjol
3. Rahim tegang
Tidak begitu menonjol
Agak lunak
4. Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada
striae
5. Labia majora nampak
bersatu
Terbuka
6. Himen koyak pada
beberapa tempat
Karunkula himenalis
7. Vagina sempit dengan
rugae yang utuh
Lebih lebar, rugae kurang menonjol
8. Serviks licin, bulat, dan
tidak dapat dilalui oleh
satu ujung jari
Bisa terbuka satu jari, kadangkala
ada bekas robekan persalinan yang
lalu
9. Perineum utuh dan baik Bekas robekan atau bekas episiotomi
(pemotongan perineum)
10. Pembukaan serviks :
Serviks mendatar dulu,
baru membuka
Pembukaan rata-rata 1
cm dalam 2 jam
Mendatar sambil membuka
hampir sekaligus
2 cm dalam 1 jam
11. Bagian terbawah janin
turun pada 4-6 minggu
akhir kehamilan
Biasanya tidak terfiksir pada PAP
sampai persalinan mulai
12. Persalinan hampir selalu
dengan episiotomi
Tidak
Sumber : Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Editor : Dr. Delfi Lutan, DSOG. Sinopsis
Obstetri Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi. Jilid 1. Edisi 2 . EGC.
3. Pemeriksaan
Tahap Anamnesis Penjabaran Keterangan
Anamnesis :
Identitas
Nama
Alamat
Telp atau Hp
Umur
Untuk membedakan
Umur primigravida kurang
dari 16 tahun atau diatas
35 tahun merupakan batas
awal dan akhir reproduksi
yang sehat
Untuk menetapkan
identitas pasti
pasien karena
mungkin memiliki
nama yang sama
dengan alamat dan
nomor telepon yang
berebeda
Banyak terjadi
penyulit pada
kehamilan dini
Tergolong
primigravida tua
Lama menikah Batas ideal dan diikuti hamil
setelah 2 tahun
Disebut primigravida
tua sekunder jika hamil
setelah 5 tahun menikah
Jumlah anak Hati2 jika jumlah anak
melebihi 5 orang
Umur anak terkecil diatas
5 tahun
Jumlah anak ideal
hanya sampai
kehamilan ketiga
Kehamilan kelima
sudah termasuk
grandemultipara,
harus diwaspadai
perdarahan
postpartum
Umur anak di atas 5
tahun tergolong
primigravida tua
sekunder
Pertanyaan
tentang
persalinan
sebelumnya
Persalinan, spontan, aterm
dan lahir hidup sangat ideal
Riwayat abortus dan
persalinan prematuritas
Persalinan dengan operasi
transvaginal
Persalinan dengan seksio
sesarea
Persalinan letak sungsang
Menunjukkan bahwa
3P telah bekerja
sama dengan baik
Termasuk riwayat
kehamilan dan
persalinan buruk
sehingga kehamilan
saat ini perlu
diwaspadai
Kehamilan ini
tergolong kehamilan
beresiko tinggi
Sikap harus proaktif
Penyakit
keturunan
(herediter)
Penyakit herediter :
Cacat saat lahir
Persalinan kembar
Jika terjadi
kecacatan lahir perlu
dilakukan evaluasi
lebih mendalam
Hamil kembar sering
bersifat menurun
Pertanyaan
tentang kehamilan
saat ini
Tanggal mestruasi terakhir
Masih ada/tidaknya gejala
mual dan muntah pada
kehamilan muda
Pertama kali merasakan
gerakan janin
Hamil tua : ada atau
tidaknya pembekakkan kaki
atau muka pada hamil tua
Ada tidaknya :
Sakit kepala
Nyeri epigastrium
Mata kabur
Ada atau tidaknya
perdarahan :
Hamil muda
Hamil tua
Ada atau tidaknya nyeri
pinggang
Menentukan
perkiraan persalinan
menurut Naegle
Hamil pada
trisemester I
Kehamilan sudah
melampaui 16 minggu
Gejala prekalmsia
Gejala impeding
eklampsia
Nyeri/kontraksi pada
perut
Interval kontraksi perut
Kehamilannya saat ini
termasuk :
Primigravida
Multigravida
Kemungkinan abortus
Kemungkinan
perdarahan
antepartum
Mungkin kepala janin
mulai masuk PAP
Kontraksi Braxton
Hicks menandakan
janin intrauteri
Gejala inpartu/gejala
persalinan palsu
sebaliknya dipastikan
dengan pemeriksaan
dalam
Persalinan spontan,
aterm lahir hidup
menunjukkan bahwa
3P mampu melakukan
kerjasama dengan
baik
Tentang
mestruasi :
Umur
menarche
Pola mestruasi
Umumnya menarche terjadi
pada usia 12-13 tahun
Kini karena pengaruh panca
indera dapat terjadi lebih
awal
Teratur atau tidaknya
setiap bulan
Masa subur dapat
diperhitungkan pada siklus
mestruasi yang teratur
Siklus menstruasi yang
teratur dapat menunjukkan
bahwa faal ovarium cukup
baik
Beberapa puluh
tahun yang
lalu,menarche
terjadi sekitar 15
tahun
Pengaruh arus
komunikasi dan
globalisasi
menyebabakan
menarche makin
muda
Siklus menstruasi
berlangsung 28 hari
Mestruasi yang
teratur sangat
penting untuk
mengetahui masa
subur
Lamanya
mestruasi
Lama mestruasi ideal
terjadi selama 2-7 hari
Perdarahan kurang jika
perdarahan sekitar 2-3
hari
Pendarahan banyak jika
mestruasi di atas 7 hari,
apalagi disertai gumpalan
darah
Pemakaian pembalut
kurang dari 1-2 per
hari
Pemakaian pembalut
Lebih dari 3
buah/hari sampai
penuh
Sifat darah
Disertai atau
tidak dengan
dismenore
Tanggal
mestruasi
terakhir
Darah menstruasi encer
Warnanya hitam
Amis
Dismenore dapat bersifat
primer yang disebabkan
faktor hormonal
Tanggal mestruasi terakhir
sangatlah penting
Darah mestruasi
tidak mengandung
fibrinogen sehingga
bersifat encer
Warna hitam karena
berasal dari
deskuamasi
endometrium
Kadar prostaglandin
yang terlalu tinggi,
menimbulkan spasme
otot dan terjadi
dismenore
Dapat disebabkan
oleh faktor anatomis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik Penjabaran
Kesadaran Umum Kesadaran penderita sangat penting dinilai, dengan
melakukan anamnesis
Kesadaran dinilai baik jika dapat menjawab smua
pertanyaan
Keadaan gizi Hubungan antara tinggi badan/berat badan seimbang
Kulit/mukosa Ikterus
Jantung/paru Dispnoe/sianosis
Edema Dapat terjadi pada muka, kaki dan tangan
Refleks Refleks lutut paling penting (????)
Pada umumnya normal
Batas terendah tekanan darah 140/90 mmHg yang
merupakan titik awal kemungkinan preklamsia
BB Trisemester pertama, kenaikan BB masih sukar,
karena dalam masa emesis gravidarum
Tatalaksana
Muka Kloasma gravidarum, konjungtiva (anemi atau tidak),
edema kelopak mata, Gusi epulis , lidah kotor(???),
naevus pigmentosum
Leher Bendungan vena, kelenjar tifoid, pembengkakan
limfe(????)
Mamae Pigmentasi aerola mamae dan papila mamae
Kelenjar montgomery tampak
Pembuluh darah vena tampak jelas
Kolostrum
Perut Pembesaran ke atas
Perut pendulum
Pigmentasi dinding abdomen
Bekas luka operasi
Vulva Pengeluaran fluor
Kondiloma akuminata
Tanda Chadwick
Luka perineum
Tungkai Varises
Edema tungkai
Sikatriks pada paha(?????)
Tinggi FU Menentukan umur kehamilan menurut McDonald
Leopold Teknik pemeriksaan yang paling lengkap dan sempurna
Auskultasi Terdengar suara detak jantung janin menunjukkan
bahwa janin hidup
(Pengantar Kuliah Obstetri, Ida Bagus Gde Manuaba EGC)
Yg lazim dipakai adalah cara palpasi menurut Leopold :
Leopold I : utk menentukan tinggi fundus uteri, penentuan bgn janin mana
yg terletak pd fundus uteri
Leopold II : penentuan batas samping uterus & letak punggung janin yg
membujur dr atas ke bawah menghubungkan bokong dgn kepala, penentuan
letak lintang kepala janin
Leopold III : penentuan bgn apa yg terletak di sebelah bawah
Leopold IV : penentuan bgn janin yg terletak di sebelah bawah, penentuan
brp bgn kepala yg tlh masuk ke dlm pintu atas panggul, mendengar bunyi
jantung di tempat tertentu
4. Perkembangan janin
PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak
dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada
hari ke 16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari
ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya,
pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu
setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami
pematangan selama kehamilan. Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling
banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan, yang
merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio sangat rentan
terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil
sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada
trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya.
Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus
dihindari.
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah
satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan
setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang
pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah
memenuhi seluruh rahim).
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama
menstruasi terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya
terjadi segera setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2
minggu lebih muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk
menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu
sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau
kurang dari 2 minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu,
dikatakan telah hamil 6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa
pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan
berikut:
- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan
persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1 minggu dan hampir 90% yang
melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan
persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan
persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:
Trimester pertama (minggu 1-12)
Trimester kedua (minggu 13-24)
Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).
- Ukuran: Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar
akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut
kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua.
Ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc.
- Berat: Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi
1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
- Bentuk dan konsistensi: Pada bulan-bulan pertama kehamilan,
bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan
berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim
yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2
bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur
angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan
hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa
lebih lunak (soft), disebut tanda Hegar. Pada kehamilan 5
bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim
terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui
dinding perut dan dinding rahim.
- Posisi rahim dalam kehamilan:
o pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau
retrofleksi
o pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga
pelvis
o setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati
o rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri
- Vaskularisasi: Aa.uterina dan aa.ovarika bertambah dalam
diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah
balik (vena) mengembang dan bertambah.
- Serviks uteri: Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi
lunak (soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livid, dan ini disebut tanda Chadwick.
2) Indung Telur (Ovarium)
- Ovulasi terhenti
- Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
3) Vagina dan Vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda
Chadwick.
4) Dinding Perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae
gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada
hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti
bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya
dan disebut linea nigra.
B. PERUBAHAN PADA ORGAN DAN SISTEM LAINNYA
1) Sistem Sirkulasi Darah
- Volume darah: Volume darah total dan volume plasma darah naik
pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan
bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang
meningkat sebanyak ± 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas
kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati
cukup bulan.
- A Protein darah: Gambaran protein dalam serum berubah; jumlah
protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama
dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-
globulin dan fibrinogen terus meningkat.
- Hitung jenis dan hemoglobin: Hematokrit cenderung menurun
karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit
cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transpor 02
yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb
terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar
dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis
ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam
kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula
dengan produksi trombosit. Bagian I Anatomi dan Fisiologi
Alat-Alat Kandungan, Mudigah, Janin, dan Wanita Hamil
- Nadi dan tekanan darah: Tekanan darah arteri cenderung
menurun terutama selama trimester kedua, dan kemudian akan
naik lagi seperti pada pra-hamil. Tekanan vena dalam batas-batas
normal pada ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik
setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-
ratanya 84 per menit.
- Jantung: Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah
kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu
terakhir kehamilan. Elektrokardiogram kadangkala
memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.
2) Sistem Pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas.
Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama
hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih
menonjol adalah pernapasan dada (thoracic breathing).
3) Saluran Pencernaan (Traktus Digestivus)
Salivasi meningkat dan, pada trimester pertama, mengeluh mual
dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga
motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran
makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan
obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasa-
nya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness).
4) Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-
ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada
ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi
kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang
panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila
konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa
yang disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan yang
disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk di sekitar
mulut.
5) Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
- muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravida)
- payudara: puting susu dan areola payudara
- perut: linea nigra striae
- vulva
6) Kelenjar Endokrin
- Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior
- Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh
C. METABOLISME
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat.
1) Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita
hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
2) Keseimbangan asam-alkali (acic-base balance) sedikit mengalami
perubahan konsentrasi alkali:
- wanita tidak hamil: 155 mEq/liter
- wanita hamil: 145 mEq/liter
- natrium serum: turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter
- bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter
3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kan-
dungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
4) Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan
kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang
mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam kehamilan, pengaruh
kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma
insulin, dan hormon-hormon adrenal-l7-ketosteroid. Untuk
rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh basil GTT oral dan
GTT intravena.
5) Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai
350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.
Deposit lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha, dan lengan.
6) Metabolisme mineral:
- Kalsium: dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimester terakhir
dibutuhkan 30-40 gram.
- Fosfor: dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
- Zat besi: dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg, atau 30-50 mg
sehari.
- Air: wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
7) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan
berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil
(pre-eklamsi dan eklamsi). Kenaikan berat badan wanita hamil
disebabkan oleh:
janin, uri, air ketuban, uterus
payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi air.
8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang
dibutuhkan untuk ini terutama direroleh dari pembakaran zat arang,
khususnya sesudah kehamilan 5 bulan ke atas.
9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein.
Payudara (Mammae)
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
Dapat teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli;
bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu
dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu (kolostrum)
berwarna kuning.
Sinopsis Obstetri
6. Komplikasi
a. Hiperemesis Gravidarum :
Definisi : Mual muntah yang berlebihan pada wanita hamila sampai
menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk,
karena terjadi dehidrasi
Etiologi : sebab pasti belum diketahui
Faktor predisposisi :
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes,
dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG
2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabolik
3. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan
pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan,
takut memikul tanggungjawan, dsb
4. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dll.
Gejala : bisa lebih dari 10 kali muntah
b. Toksemia Gravidarum
Definisi : gejala berupa HPE (Hipertensi, Proteinuria, dan Edema), yang
kadang bila keadaan lebih parah diikuti oleh KK (Kejang-kejang/konvulsi
dan Koma)
Klasifikasi :
1. Pre-eklamsi : ringan dan berat
2. Hipertensi esensial : tanpa ada komplikasi dan superimposed
pre-eclampsia
3. Nefritis kronis : tanpa ada komplikasi dan superimposed pre-
eclampsia
4. Eklamsi : murni dari pre-eklamsi dan tidak murni dari
hipertensi esensial dan nefritis kronis
c. Abortus dan Kelainan dalam umur Kehamilan
Definisi : pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan
Etiologi :
1. Faktor ovum
2. Faktor ibu
3. Faktor bapak
d. Kelainan Letak Kehamilan (Kehamilan Ektopik)
Definisi : kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar
endometrium rahim
Etiologi :
Faktor uterus : tumor rahim yang menekan tuba dan uterus
hipoplastis
Faktor tuba : striktur tuba, penyempitan lumen tuba, tuba sempit,
panjang dan berlekuk-lekuk
Faktor ovum : migrasi eksterna dari ovum, perlekatan membrana
granulosa, migrasi internal ovum
e. Penyakit Trofoblas :
Etiologi :
1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati,
tetapi terlambat dikeluarkan
2. Imunoselektif dari trofoblast
3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
4. Paritas tinggi
5. Kekurangan protein
Penyakit dan Kelainan Plasenta dan Tali Pusat
1. Kelainan plasenta : kelainan bentuk dan bobot (berat)
plasenta
2. Kelainan tali pusat : kelainan panjang tali pusat
Air Ketuban (Liquor Amnii = Amniotic Fluid) dan kelainannya
1. Oligohidramnion : keadaan dimana air ketuban kurang dari
normal, yaitu kurang dari ½ liter
2. Hidramnion : suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh
lebih banyak dari normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter
Kehamilan Ganda
Etiologi :
1. Bangsa, umur, dan paritas
2. Faktor obat induksi ovulasi
3. Faktor keturunan
amenorhea
1. Etiologi
1) Klasifikasi
Amenore primer tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 th dengan
/ tanpa perkembangan seksual
Amenore Sekunder tidak terjadinya menstruasi selama 3 bulan / lebih
pada wanita yang telah mengalami siklus haid.
(Hanifa W.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP) & (www.medicastore.com)
2) Etiologi
Amenore primer
Tertundanya menarke (1st mens)
Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tdk memiliki rahim atau
vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada
selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata)
Penurunan BB yg drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, & lain lain)
Kelainan bawaan pd sistem kelamin
Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer)
dimana sel hanya mengandung 1 kromosom X)
Obesitas yang ekstrim
Hipoglikemia
Disgenesis gonad
Hipogonadisme hipogonadotropik
Sindroma feminisasi testis
Hermafrodit sejati
Penyakit menahun
Kekurangan gizi
Penyakit Cushing
Fibrosis kistik
Penyakit jantung bawaan (sianotik)
Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal
Hipotiroidisme
Sindroma adrenogenital
Sindroma Prader-Willi
Penyakit ovarium polikista
Hiperplasia adrenal kongenital
Amenore Sekunder
Kehamilan
Kecemasan akan kehamilan
Penurunan BB yg drastis
Olah raga yang berlebihan
Lemak tubuh < 15-17%extreme
Mengkonsumsi hormon +an
Obesitas
Stres emosional
Menopause
Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yg menghasilkan sejumlah
besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB,
fenotiazid)
Prosedur dilatasi dan kuretase
Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan
sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim
akibat infeksi atau pembedahan).
(Hanifa W.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP) & (www.medicastore.com)
2. Patofisiologi
Gangguan berat badan :
Gangguan makan anoreksia nervosa kegagalan
hypothalamus melepaskan GnRH gagal stimulus hipofisis
anterior sekresi hormone gonadotropinn menurun tidak
mengalami menstruasi.
Hiperprolactinemia :
Sekresi prolactin oleh hipofisis berlebih GnRH di hambat
sekresinya penurunan hormone gonadotropin dalam darah
ovulasi terhambattidak mengalami menstruasi
Hipotiroidisme :
Hipotiroid menghambat sekresi dopamine (inhibitor prolactin)
prolactin dalam darah meningkat (hiperprolactinemia) tidak
menstruasi.
Insensitivitas hypothalamus
Hypothalamus tidak mensekresi GnRH gonadotropin tidak di
sekresi pematangan folikel dan ovulasi terhambat tidak
menstruasi.
Sindroma ovarium polikistik :
SOP folikel-folikel ovarium kecil sinyal ke hypothalamus
berlebihan GnRH berlebihan hipofisis anterior sekresi LH
berlebihan dalam darah hipertrofi teka interna peningkatan
sekresi androstenedione dan testosterone oleh tubuh berlebih
menghambat maturasi oosit ovulasi terhambat tidak
mengalami menstruasi.
Gagal gonade primer :
Folikel normal tapi terbentuk suatu autoantibody menutupi
folikel hambatan ikatan gonado tropin hormone dengan sel-sel
granulose tidak menstruasi.
(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan foto rontgen dari thoraks terhadap tuberkulosis pulmonum dan
dari sella tursika untuk mengetahui apakah adanya perubahan pada sella
tersebut
Pemeriksaan sitologi vagina untuk mengetahui adanya esterogen yang dapat
dibuktikan kan berkat pengaruhnya
Tes toleransi glukosa utuk mengetahui adanya DM
Pemeriksaan mata untuk mengetahui keadaan retina dan luas pandang visus
jika ada kemungkinan tumor hipofisis
Kerokan uterus untuk mengetahui keadaan endometrium dan untuk
mengetahui adanya endometritis tuberkulosa
Pemeriksaan metabolisme basal atau jika ada fasilitas pemeriksaan T3 dan
T4 untuk mengetahui fungsi glandula tiroidea
Pemeriksaan khusus
- Laparoskopi mengetahui hipoplasia uteri, aplasia uteri, tumor ovarium,
ovarium polikistik
- Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui genetik seorang wanita
- Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel untuk mempelari hal ihwal
kromosom.
Apabila fenotip tidak sama dengan genotip
- Pemeriksaan kadar hormon
ANC
1. Tujuan
Tujuan perawatan antenatal adatah mengusahakan agar:
Ibu sampai pada akhir kehamilanan sama sehatnya atau lebih sehat daripada
sebelum hamil.
Setiap problem fisik situ psikologikik yang tirnbul semasa kehamilan dapat
dideteksi dan diobati.
Setiap komplikasi kehamilan dapat dicegah atau dideteksi secara dini dan
diberi penatalaksaan secara adekuat.
Ibu dapat melahirkan anak yang sehat.
Ibu mempunyai kesempatan membahas kecemasan dan ketakutannya
tentang kehamilan.
Ibu diberitahu tentang setiap tindak, alasan dilakukan tindakan tersebut dan
hasil yang mungkin dicapai.
Pasangan dipersiapkan untuk kelahiran dan membesarkan anak, termasuk
mendapatkan informasi mengenai diet, perawatan anak dan keluarga
berencana.
Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi, Derek Llewelyn-Jones
2. Macam2 pemeriksaan
Pengelolaan ANC
a. pemeriksaan ibu hamil
- anamnesis keluhan utama
- pemeriksaan fisik umum dan obstetrik
- pemeriksaan penunjang ( laboratorium, USG, Rontgent dll)
b. imunisasi ibu hamil
c. penyuluhan gizi ( pengaturan menu seimbang dan cara pengolahan menu)
d. antenatal breast care
e. senam hamil dan simulasi persalinan
Variabel Yang harus diketahui pada pemeriksaan ANC
a. Umur kehamilan
b. Keadaan umum kesehatan ibu
c. Gangguan non fisik (psikiatri dll)
d. Berat badan
e. Tekanan darah
f. Denyut jantung janin
g. Letak janin
h. Tinggi fundus uteri
i. Tanda tanda komplikasi obstetri (perdarahan antepartum, nyeri kepala,
bengkak kaki dll)
j. Obat obat yang dikonsumsi, termasuk imunisasi yang telah diberikan
k. Hasil pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium
- VDRL/TPHA
- HbsAg
- Gula darah
- TORCH (bila diperlukan)
b. USG (konfirmasi umur kehamilan, taksiran berat janin, jumlah air
ketuban, cacat kongenital, serta profil biofisik janin) dan KTG (bila ada
indikasi)
Faktor penyulit kehamilan :
a. Too many (paritas tinggi)
b. Too Close ( jarak < 2 tahun)
c. Too Early (umur < 18 tahun)
d. Too Late (umur > 35 tahun)
Diagnosa kehamilan
a. Trimester I : 0 – 12 minggu
b. Trimester II: 12 – 28 minggu
c. Trimester III: 28 – 40 minggu
Gejala kehamilan :
a. tanda presumtif
- amenorrhoe ( HPL rumus Naegele)
- mual muntah (emesis gravidarum)
- mengidam (tak tahan bau bauan)
- pingsan di tempat ramai
- anorexia
- mastodinia
- obstipasi
- inkontinesnia urin
- stria gravidarum
- pigmentasi kulit (linea nigra , kloasma gravidarum)
- epulis (hipertrofi papilla gusi)
- varices (haemorrhoid)
b. tanda objektif
- perut membesar (uiterus membesar)
- tanda HEGAR pada minggu (gravid, isthmus memanjang, hipertrofi dan
teraba lunak pada palpasi)
- tanda CHADWICK(portio berwarna livide karena bertambahnya
vasa/pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah)
- tanda PICASECK (pembesaran/pelunakkkan umilateral pada tempat
implantasi uterus)
- kontraksi BRAVION HICAS (timbul kontraksi kecil pada uterus bila
dirangsang)
- tanda GOODEL (cerviks melunak dan vaskularisasi bertambah)
- tanda Ballotment
- reaksi kehamilan positif
- rumus HAASE umur kehamilan ibu dalam bulan dari HPHT dapat
menunjukkan perkiraan panjang janin :
a. umur 1-4 bulan : n2 (<25)
b. umur 5 – 10 bulan : n X 5 (> 25)
c.tanda positif :
- gerak janin
- denyut jantung janin (+)
- Ro foto terdapat tulang janin
PEMERIKSAAN IBU HAMIL
TUJUAN:
a. menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental dalam persalinan
b. memperoleh hasil ibu – anak sehat selama hamil, bersalin dan nifas
c. mengenal dan mengatasi penyakit dalam masa kehamilan-persalinan-nifas
d. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
e. nasehat cara hidup sehari hari dalam masa kehamilan – persalinan – nifas,
KB,laktasi
f. mengobati penyakit selama masa kehamilan – persalinan- nifas
Macam :
a. ante natal care
b. ante partal care
c. pre natal care
Pemeriksaan :
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
- Palpasi
1. besar dan konsistensi uterus
2. bagian janin, letak janin dan presentasi
3. gerak janin,HIS, Pandl Ring
4. kontraksi Braxton Hicks
5. perkiraan umur kehamilan dan taksiran berat janin (TBJ)
- auskultasi (mulai bulan ke IV)
1. bagi anak
DJJ (denyut jantung janin dengan metode ANARD
(tempat pemeriksaan DJJ disesuaikan dengan letak
janin dalam rahim)
Bising plasenta
2. bagi ibu
bising aorta
peristaltik usus
- vaginal/rectal toucher
INDIKASI
Indikasi Sosial (pemeriksaan kehamilan dan partus
sebelum ditinggalkan penolong)
Pada pemeriksaan dari luar, kedudukan janin tidak
dapat di tentukan
Partus tak maju/macet
Menentukan ukuran panggul dalam
Menentukan skor pelvis
Kecurigaan CPD/DKP
Persiapan tindakan Obstetri operatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Reaksi imunologis
- gravindex/ PPtest
2. rontgent foto
- letak dan presentasi
-IUPD dan KET
- Metode : Colcher sussman
- Snow’s dan Thorn’s
- Mc Lane
- Stereoskopik
3.USG
Sumber : Bunga rampai Obstetri Ginekolog