term of reference (tor) of yit by maria magdalena np & alissa wilbur 19 july 2014

Download Term of reference (TOR) of YIT by Maria Magdalena Np & Alissa Wilbur 19 july 2014

If you can't read please download the document

Upload: yayasan-indonesia-tangguh-indonesia-resilience-foundation

Post on 21-Jun-2015

375 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

DESCRIPTION

TOR for YIT training

TRANSCRIPT

  • 1. TERM OF REFERENCE TRAINING, SHARING SESSION & DESIGN CONCEPT By Maria Magdalena & Alissa Wilbur LATAR BELAKANG : Sebagai salah satu sungai berpengaruh di DKI Jakarta, Sungai Ciliwung mempunyai sejarah panjang. Terbentang dari hulu yang terletak di daerah Bogor yang meliputi kawasan Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Cisarua hingga kawasan hilir di pantai utara Jakarta, Sungai Ciliwung mempunyai panjang 120 Km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 Km2. Dahulu, Sungai Ciliwung menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Jakarta dan menjadi habitat berbagai jenis ikan. Akan tetapi, saat ini banyak masalah menghinggapi Ciliwung. Seperti yang sudah diketahui, sejak bermekarannya berbagai pembangunan rumah, perkantoran, serta kawasan bisnis lainnya, Sungai Ciliwung dipandang sebelah mata. Sampah, serta limbah dari berbagai tempat dibuang di Sungai Ciliwung. Masalah bertambah besar ketika sampah-sampah yang ada menyumbat aliran air, mengakibatkan sungai berbau, kotor, dan yang menjadi momok warga Jakarta yaitu terjadinya banjir. Kondisi Ciliwung di bagian hilir, terutama yang di daerah Jakarta, keadaannya semakin tahun menjadi semakin memburuk. Sampah yang menumpuk, pendangkalan sungai karena sedimentasi, lebar sungai yang semakin menyempit, hingga kualitas air yang sudah tercemar limbah, menjadi masalah sungai Ciliwung yang umumnya terjadi di daerah hilir, Jakarta. Terkait dengan bencana banjir yang seringkali dialami warga di daerah sekitar bantaran Ciliwung, faktor pemicunya antara lain seperti human error seperti jebolnya tanggul, oceanografis seperti pasang laut, dan gelombang tinggi. Sementara itu dari segi meteorologi dan klimatologi, curah hujan yang tinggi dan kenaikan suhu pada musim dingin juga dapat mengakibatkan banjir. Seperti halnya pada banjir di Jakarta tahun 2007 disebabkan oleh faktor oceanografis dan banjir

2. tahun 1996 dan 2013 yang disebabkan oleh curah hujan dominan di daerah Hulu DAS. Atas dasar keprihatinan terhadap perkembangan sektor eko tourisme di Jakarta khususnya akibat rentannya dan rusak nya potensi kepariwisataan dan lingkungan di sungai-sungai dan pesisir Jakarta yang salah satunya adalah di sungai Ciliwung tersebut, sangat diperlukan kesinergisan antara peran pemerintah dan seluruh masyarakat Jakarta, khususnya para duta yang bergerak di bidang kepariwisataan, dalam membenahi daerah pinggiran sungai Ciliwung. Tidak hanya itu, namun pola pikir juga harus diubah oleh masyarakat dan juga pemerintah, yaitu dengan tidak menjadikan sungai Ciliwung sebagai sumber bencana, melainkan menjadikannya sebagai sumber daya air yang dapat mendatangkan nilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu diskusi ini akan melibatkan secara aktif para pemuda pemudi duta pariwisata, yaitu abang none dari berbagai wilayah di Jakarta. Diperlukan pendidikan, sesi motivasi, serta inspirasi bagi para duta yang akan menjadi ujung tombak promotor kepariwisataan yang berkelanjutan demi terciptanya Jakarta yang lebih maju dengan pariwisata yang berkelanjutan. Kemudian memperhatikan urgensitas persiapan generasi muda menyongsong KOMUNITAS ASEAN 2015 demi mewujudkan pembangunan pemuda yang memiliki nasionalisme dan karakter yang kuat bukan hanya di Jakarta namun juga Jabodetabek. MANFAAT & TUJUAN : 1. Dapat memberikan pendidikan, menginspirasi, dan memotivasi serta sarana berbagi pendapat bagi kalangan pemuda khususnya para duta yang akan menjadi ujung tombak pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan, 2. Sarana peningkatan kapasitas bagi para duta untuk membentuk group kelompok diskusi kritis ditempat mereka tinggal dan menghasilkan rencana program atau project yang konkrit sebagai pilot project demi tercapainya kepariwisataan yang berkelanjutan. TEMPAT DAN WAKTU : 3. Diskusi dan Pelatihan ini akan dilaksanakan pada : Hari/ tanggal : Minggu, 10 Agustus 2014 Tempat : Warung buncit, gedung pizza hut lantai 3 Waktu : 10.00 20.00 WIB HASIL YANG INGIN DICAPAI : 1. Sejumlah 50 orang Pemuda dan Duta yang memiliki nilai nilai kecintaan dan pemahaman yang tinggi mengenai pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan. 2. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menampung ide ide konkret yang cemerlang dari para pemuda pemudi duta pariwisata yang nantinya diharapkan dapat diwujudkan bersama sama yang dapat membantu masa depan kepariwisaataan yang berkelanjutan . 3. Berkontribusi dan berdampak terhadap pembangunan masyarakat kota yang beradab terukur dengan hasil evaluasi dari pembentukan group kelompok diskusi kritis sejumlah minimal 10 orang ditempat mereka tinggal mengenai masa depan kepariwisataan yang berkelanjutan di Kota mereka. Dengan menghasilkan rencana program atau project yang konkrit sebagai pilot project yang nantinya akan dilombakan oleh Yayasan Indonesia Tangguh Youth Eco City Innovator Award. METODE : Pelatihan dan diskusi ini rencananya akan dilaksanakan dengan format presentasi dan pembawaan materi dari para narasumber, kemudian diikuti diksusi dengan pembentukan Focus Group Discussion. Masing masing peserta akan menyajikan pandangannya, opini, saran, serta ide ide konkret yang mereka miliki. 4. Selanjutnya setelah mendapat pendidikan, motivasi serta inspirasi dari acara ini, pihak YIT (Yayasan IndonesiaTangguh) akan mengarahkan masing masing peserta untuk dapat mengumpulkan teman teman ataupun orang orang di sekitar mereka, yang berjumlah 10 orang, untuk dapat memikirkan lebih dalam mengenai konsep dan ide konkret mereka yang akan dilombakan (rencana jangka panjang) dan diharapkan nantinya project ini dapat direalisasikan secara bersama sama. PESERTA : Para pemuda/i duta pariwisata yaitu Abang None dari berbagai wilayah di Jakarta dan pemimpin muda yang terpilih berdasarkan hasil seleksi melalui essay mengenai pandangan serta ide konkret mereka mengenai suistainable eco-tourism and disaster mitigation. RUNDOWN ACARA : (Terlampir pada slide ppt) ANGGARAN DANA : (Terlampir pada slide ppt) 5. TERM OF REFERENCE TRAINING, SHARING SESSION & DESIGN CONCEPT BACKGROUND : As one of the most important rivers in Jakarta, Ciliwung has a long history. It flows from Bogor, through the regions of Mount Gede, Pangrango and Cisarua, up to the North Jakarta coast. Ciliwung River is 120 km in length with a watershed quantity of 387 km2. It was a valued source of life for Jakartas community as well as a main habitat for various species of fish. However, many problems have transpired in the Ciliwung River recently. Particularly, due to rapid urbanization in Jakarta, and the abundant emergence of housing and industrial compounds, environmental degradation has become neglected. Waste products from various sources are thrown into Ciliwung River causing it to be one of the most polluted rivers in the world. The lack of awareness within the community has led many to neglect the detrimental effect of their waste products and treatment facilities. This has resulted in Ciliwung Rivers lower basin, primarily throughout Jakarta, to worsen. The piling of garbage, silting of sedimentation, narrowing river width and poor water quality has now become the norm in Ciliwung Rivers downstream region. Flooding caused by the polluted Ciliwung River has effected not only the population of shantytowns by the rivers basin and its surrounding area, but also large scale economic and health issues to the greater Jakarta region. Its effects are exacerbated by both the poor conditions of the rivers flow and extreme heavy rainfall. The major floods that took place in 1996, 2007, and 2013 for example are a direct result of heavy rain in the Ciliwung Rivers upstream, located in Bogor. 6. This dire environmental issue has become an obstacle in the development of eco tourism as it conveys a negative image to the tourism industry of Jakarta. The negative mentality towards the environment portrayed by many within the community in Jakarta, must be changed immediately. Tourism ambassadors, amongst many, could act as key role players to improve environmental sustainability in Jakarta. Therefore, there is an urgent need to motivate and inspire tourism ambassadors as well as community leaders to develop and raise awareness about these issues. BENEFIT & GOAL : 1. To educate, inspire, and motive as well as facilite sharing sessions for young leaders, especially tourism ambassador that will become avant gard of sustainable tourism. This will contribute not only to economic, but also social and environmental development. 2. To develop and build capacity for leaders and tourism ambassadors through training and facilitating group discussion, as well as contributing to program and project planning in order to achieve sustainable tourism PLACE & TIME: The training session will be held on : Day/ date : Sunday, 10 August 2014 Place : Warung Buncit, Gedung Pizza Hut 3rd floor Time : 09.00 21.00 WIB OUTCOME : 7. 1. 40 tourism ambassadors and young leaders that have knowledge about sustainable tourism with an addition of 10 Indonesia Resilience Foundation executive board members; creating a total of 50 participants. 2. This training is aimed to contribute to future programs that will support sustainable tourism development. 3. To contribute directly or indirectly to Jakarta City development. In addition, participants should gather 10 friends to create their own team in order to prepare for their concept or program which will lead to Youth Eco City Innovator Award. METHOD : This training will be presented by speakers from several renowned organizations, and training of facilitating discussion as well as focus group discussion will follow suit. Each participant within the group should design their own concept and each different group has a different scope and type of program or project. PARTICIPANTS : 50 young leaders, community leaders and tourism ambassadors that had been selected through essay and also concept design for suistainable eco-tourism and disaster mitigation. RUNDOWN: (attached in the slides of ppt) BUDGET 8. (attached in the slides of ppt)