termoregulasi pada hewan endoterm dan ektoterm

4
TERMOREGULASI PADA HEWAN ENDOTERM DAN EKTOTERM I. Tujuan Praktikum a. Membandingkan metabolisme pada hewan endoterm dan ektoterm. b. Menentukan Q10 serta hubunganya dengan suhu. II. Dasar Teori A. Laju Metabollisme Metabolisme adalah keseluruhan proses proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses metabolisme juga disebuut sebagai reaksi enzimatis, karena seluruh proses metabolisme selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu anabolisme dan katabolisme (seeley,2003). Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh persatuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolism berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energy dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen. Secara sederhana, reaksi kimia dalam respirasi dapat dituiskan sebagai berikut C 6 H 12 0 6 +6O 2 2 +H 2 O+ATP(Tobin, 2005) Laju metabolism biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk jidup persatuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain: suhu, spesies hewan, ukuran badan dan aktivitas (Tobin,2005). Laju konsumsi Oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara yaitu antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode winkler maupun respirometer scholander (Tobin, 2005). Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata- rata pernafasan organisme yang mengukur rata-rata pertukaran oksigen dengan karbondioksida (Suripto, 1998). Prinsip kerja alat ini adalah bahwa dalam pernafasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbondioksida yang dikeluarkan olehnya (Tobin, 2005). Berdasarkan pengaruh suhu lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh

Upload: octha-dudunk-antaz

Post on 24-Oct-2015

123 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Termoregulasi Pada Hewan Endoterm Dan Ektoterm

TERMOREGULASI PADA HEWAN ENDOTERM DAN EKTOTERM I.    Tujuan Praktikuma.    Membandingkan metabolisme pada hewan endoterm dan ektoterm.b.    Menentukan Q10 serta hubunganya dengan suhu.II.  Dasar Teori

A.    Laju MetabollismeMetabolisme adalah keseluruhan proses proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh

makhluk hidup. Proses metabolisme juga disebuut sebagai reaksi enzimatis, karena seluruh proses metabolisme selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu anabolisme dan katabolisme (seeley,2003).

Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh persatuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolism berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energy dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen. Secara sederhana, reaksi kimia dalam respirasi dapat dituiskan

sebagai berikut C6H1206 +6O2 2+H2O+ATP(Tobin, 2005)Laju metabolism biasanya diperkirakan dengan mengukur

banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk jidup persatuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain: suhu, spesies hewan, ukuran badan dan aktivitas (Tobin,2005).

Laju konsumsi Oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara yaitu antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode winkler maupun respirometer scholander (Tobin, 2005). Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernafasan organisme yang mengukur rata-rata pertukaran oksigen dengan karbondioksida (Suripto, 1998). Prinsip kerja alat ini adalah bahwa dalam pernafasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbondioksida yang dikeluarkan olehnya (Tobin, 2005).

Berdasarkan pengaruh suhu lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini biasanya disebut dengan hewan berdarah dingin, dan hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas (Duke’s, 1985).

Perubahan suhu dapat mempengaruhi konformasi protein dan aktivitas enzim.Apabila aktivitas enzim terganggu, reaksi dalam sel pun terganggu. Dengan demikian perubahan suhu tubuh berpengaruh terhadap energy kinetik yang dimiliki oleh setiap molekul zat sehingga peningkatan suhu tubuh akan memberi peluang yang lebih besar kepada berbagai partikel zat untuk saling bertumbukan. Hal ini mendorong berbagai reaksi penting yang mungkin meningkatkan kecepatannya. Jadi, peningkatan laju reaksi dalam sel. Meskipun begitu, jika peningkatan laju reaksi terjadi secara tidak terkendali maka hal itu akan merugikan (Isnaeni, 2006).

Pengukuran laju reaksi secara kuantitatis dapat dilakukan dengan mengukur nilai Q10. Q10 ialah peningkatan laju reaksi atau proses fisiologis yang terjadi untuk setiap

Page 2: Termoregulasi Pada Hewan Endoterm Dan Ektoterm

kenaikan suhu sebesar 10˚. Q10 merupakan perbandingan antara laju reaksi (k) pada suhu X ˚C. Pernyataan ini dapat digambarkan dengan rumus berikut:

Keterangan:Q10= Laju metabolism

k(X+10) ºC = Laju metbolisme pada suhu yang lebih tinggik(X) ºC = Laju metabolism pada suhu rendahMemperhatikan rumus tersebut, jelas bahwa suhu lingkungan akan berpengaruh

terhadap aktivitas metabolism di dalam sel tubuh. Oleh karena itu, hewan harus melakukan termoregulasi agar suhu tubuhnya selalu dalam keadaan homeostasis (Isnaeni, 2006).

Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya suhunya lebih tinggi dibandingkan suhu lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi ataupun berkeringat. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Hewan yang berdarah dingin adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Contoh hewan berdarah panas adalah bangsa burung burung dan mamalia (Guyton, 1987).

1.    Mencit (Mus musculus)Mencit adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae (tikus-

tikusan) yang berukuran kecil.mencit mudah dijumpai dirumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigit mebel atau barang kecil-kecil lainya, serta bersarang disudut sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada tinggal di perkotaan.

2.    KatakKatak merupakan hewan ektoterm, suhu tubuhnya yang bergantung

pada suhu lingkungan. Pernafasan pada amfibi merupakan perpaduan antara dua alat pernafasan yaitu kulit yang basah dengan paru-paru. Pada lapisan kulit katak terdapat anyaman pembuluh darah yang sangat banyak. Pada waktu menyelam oksigen dari air dapat langsung berdifusi melalui kulit dan langsung masuk ke anyaman pembuluh darah. Paru-paru dalam amfibi berbentuk kantong sederhana. Udara masuk melalui dua buah nostril, masuk melalui saluran pernafasan dan diteruskan ke dalam paru-paru.

B.     Konsumsi Oksigen / RespirasiBernafas merupakan proses penghirupan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

Dalam arti lainnya bernafas adalah pertukaran gas oksigen melalui proses difusi. Pada beberapa jenis hewan tertentu terdapat perbandingan antara luas permukaan dan volume tubuh yang cukup besar,sehingga dapat melaksanakan pertukaran gas dan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi beberapa jenis makhluk hidup diantaranya: mamalia, primata, dan beberapa jenis hewan darat tertentu.

Page 3: Termoregulasi Pada Hewan Endoterm Dan Ektoterm

Dalam sistem ekskresi paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan CO2 dan H2O. Mekanisme respirasi meliputi proses:

a.       Inspirasi : peristiwa masuknya udarab.      Eks   pirasi : peristiwa pengeluaran udara (CO2 dan H2O)

   Daftar PustakaDuke, NH. 1995. The Physiology of Domestic Animal.Comstock Publishing: New York.Guyton, D.C.1993. Fisiologi Hewan. Edisi 2, EGC. Jakarta.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: KanisiusSeeley,RR., T.D> Stephens, P. Tate. 2003. Thomson Brooks/Cole, Canada.

Suripto. 1998. Fisiologi Hewan. Bandung: ITBTobin. AJ.2005 Asking About Life Mc Graw Hill Company, Inc, USA Seeley, R,R, TD. Stephens.

P, Tate. 2003. Essensials of Anatomy and Physiofourt edition McGraw-Hill Companies.