tes iodoforf

5
Tes Iodoforf. Reaksi iodoform yaitu suatu reaksi yang spesifik terhadap senyawayang mengandung gugus metil keton. Gugus metil dari suatu metil keton diiodinasi dalam suasana basa sampai terbentuk Iodoform (CHI3) padat berwarna kuning Gugus metil keton yang dipakai dalam percobaan ini adalah aseton,yang akan direaksikan dengan iodium suasana basa menghasilkan Iodoform.Dan selanjutnya dilakukan proses rekristalisasi. Dalam percobaan ini dilakukan pengenceran aseton dengan air. Hal inidikarenakan pada daerah tropis aseton mudah menguap. Dengan adanya penambahan air dapat mencegah penguapan aseton. NaOCl berfungsi sebagai suasana basa. Dalam percobaan ini, setelah iodoform habis bereaksi harus segera ditambahkan sejumlah air karena bila iodoform telah habis bereaksi berarti sudah terbentuk kristal iodoform. Tujuan penambahan air sesegera mungkin adalah untuk menyempurnakan reaksi agar kristal yang dihasilkan bagus. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan adalah penambahan NaOCl yang terlalu sedikit dan berlebih. Penambahan NaOCl harus tepat karena jika terlalu sedikit, suasananya menjadi kurang basa dan akibatnya kristal yang terbentuk sedikit. Sedangkan jika terlalu banyak atau berlebih iodoform dapat larut dalam NaOCl. Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat dimana dalam keadaan panas larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar, zat atau kristalnya akan terjadi. Pada praktikum ini dilakukan untuk mengidentifikasi Aldehid dan Keton dengan cara pembentukan Iodoform dan Tes Benedict. Pada tes iodoform didapatkan hasil berupa Kristal kuning dari reaksi antara KI, aseton dan NaOCl. Pada uji Iodoform ini terjadi reaksi spesifik pada senyawa yang mengandung metal keton. Gugus metil dari suatu metil keton diiodinasi dalam suasana basa sampai terbentuk Iodoform padat berwarna kuning. Dimana dalam praktikum in gugus metil adalah aseton. Sementara dalam Tes benedict, reaksi positif terbentuk apabila larutan terbentuk endapan berwarna merah bata. Dalam tes iodoform, KI air dan aseton yang dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan NaOCl sedikit demi sedikit sampai terbentuk endapan berwarna kuning. Didalam campuran ini, NaOCl berperan sebagai pembentuk suasana basa dalam larutan. Kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring lalu dicuci dengan akuades sebanyak 2-3 kali dan kemudian siap untuk dilakukan rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan pemurnian zat padat dimana dalam keadaan panas (eksoterm) larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar, zat atau kristalnya akan terjadi. Cara rekristalisasi dengan memanaskan pelarut tertentu yang sesuai (dalam hal ini alkohol panas). Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan adalah penambahan NaOCl yang terlalu sedikit dan berlebih. Penambahan NaOCl harus tepat karena jika terlalu sedikit, suasananya menjadi kurang basa dan akibatnya kristal yang terbentuk sedikit. Sedangkan jika terlalu banyak atau berlebih iodoform dapat larut dalam NaOCl. Setelah dilakukan pencucian, Kristal dimasukan kedalam gelas beaker kemudian dipanaskan diatas hot plate sambila ditambahkan Alkohol sedikit demi sedikit. Alcohol ini ditambahkan sampai endapan kuning Iodoform larut. Setelah dapat larut, larutan ini di saring lagi untuk mendapatkan Kristal iodoform yang diinginkan.

Upload: widdi-widyastuti

Post on 28-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ffhfhfhfhcvvvv

TRANSCRIPT

Page 1: Tes Iodoforf

Tes Iodoforf.Reaksi iodoform yaitu suatu reaksi yang spesifik terhadap senyawayang mengandung gugus metil keton. Gugus metil dari

suatu metil keton diiodinasi dalam suasana basa sampai terbentuk Iodoform (CHI3) padat berwarna kuning Gugus metil keton yang dipakai dalam percobaan ini adalah aseton,yang akan direaksikan dengan iodium suasana

basa menghasilkan Iodoform.Dan selanjutnya dilakukan proses rekristalisasi. Dalam percobaan ini dilakukan pengenceran aseton dengan air. Hal inidikarenakan pada daerah tropis aseton

mudah menguap. Dengan adanya penambahan air dapat mencegah penguapan aseton. NaOCl berfungsi sebagai suasana basa. Dalam percobaan ini, setelah iodoform habis bereaksi harus

segera ditambahkan sejumlah air karena bila iodoform telah habis bereaksi berarti sudah terbentuk kristal iodoform. Tujuan penambahan air sesegera mungkin adalah untuk menyempurnakan reaksi agar kristal yang dihasilkan bagus.

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan adalah  p e n a m b a h a n N a O C l y a n g t e r l a l u s e d i k i t d a n b e r l e b i h . P e n a m b a h a n N a O C l harus tepat karena jika terlalu sedikit, suasananya menjadi kurang basa dan akibatnya kristal yang terbentuk sedikit. Sedangkan jika terlalu banyak atau berlebih iodoform dapat larut dalam NaOCl.

Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat dimana dalam keadaan panas larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar, zat atau kristalnya akan terjadi.

Pada praktikum ini dilakukan untuk mengidentifikasi Aldehid dan Keton dengan cara pembentukan Iodoform dan Tes Benedict. Pada tes iodoform didapatkan hasil berupa Kristal kuning dari reaksi antara KI, aseton dan NaOCl. Pada uji Iodoform ini terjadi reaksi spesifik pada senyawa yang mengandung metal keton. Gugus metil dari suatu metil keton diiodinasi dalam suasana basa sampai terbentuk Iodoform  padat berwarna kuning. Dimana dalam praktikum in gugus metil adalah aseton. Sementara dalam Tes benedict, reaksi positif terbentuk apabila larutan terbentuk endapan berwarna merah bata.

Dalam tes iodoform, KI air dan aseton yang dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan NaOCl sedikit demi sedikit sampai terbentuk endapan berwarna kuning. Didalam campuran ini, NaOCl berperan sebagai pembentuk suasana basa dalam larutan. Kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring lalu dicuci dengan akuades sebanyak 2-3 kali dan kemudian siap untuk dilakukan rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan pemurnian zat padat dimana dalam keadaan panas (eksoterm) larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar, zat atau kristalnya akan terjadi. Cara rekristalisasi dengan memanaskan pelarut tertentu yang sesuai (dalam hal ini alkohol panas). Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan adalah  p e n a m b a h a n N a O C l   y a n g   t e r l a l u   s e d i k i t   d a n   b e r l e b i h . P e n a m b a h a n N a O C l   harus tepat karena jika terlalu sedikit, suasananya menjadi kurang basa dan akibatnya kristal yang terbentuk sedikit. Sedangkan jika terlalu banyak atau berlebih iodoform dapat  larut dalam NaOCl.

Setelah dilakukan pencucian, Kristal dimasukan kedalam gelas beaker kemudian dipanaskan diatas hot plate sambila ditambahkan Alkohol sedikit demi sedikit. Alcohol ini ditambahkan sampai endapan kuning Iodoform larut. Setelah dapat larut, larutan ini di saring lagi untuk mendapatkan Kristal iodoform yang diinginkan.

Iodoform merupakan salah satu haloform yang terbentuk kristal berwarna kuning, dan sedikit larut dalam air. Secara umum haloform dibuat dari suatu senyawa metil keton / metil aldehida atau dari senyawa yang bila teroksidasi menghasilkan senyawa tersebut. Senyawa keton akan menghasilkan endapan kuning iodoform jika direaksikan dengan iodine dalam larutan NaOH.  

Endapan yang dihasilkan adalah endapan CHI3 yang berwarna kuning.Siti Nurbayti, M.Si.2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik I.Jakarta:UIN

Page 2: Tes Iodoforf
Page 3: Tes Iodoforf

Iodoform termasuk senyawa haloform selain kloroform dan bromoform. Iodoform merupakan salah satu haloform yang

berbentuk kristal berwarna kuning, dan sedikit larut dalam air. Secara umum haloform dibuat dari suatu senyawa metil

keton/ metil aldehida atau dari senyawa yang bila teroksidasi menghasilkan senyawa tersebut. Mekanisme reaksi :

Reaksi :

Dan kristal yang diperoleh dicuci dengan aquades hingga 2 sampai 3 kali. Pencucian dilakukan menggunakan aquades karena aquades adalah pelarut inert yaitu pelarut yang tidak menimbulkan reaksi apapun pada suatu sistem dan tidak merusak reaksi didalamnya. Setelah itu, dilakukan rekristalisasi atau pemurnian. Cara untuk melakukan rekristalisasi yaitu kristal di tempatkan di dalam beker dan ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol hingga dipanaskan sampai endapan iodoform larut. Penambahan alkohol bertujuan untuk melarutkan sempurna kristal iodoform. Karena pada dasarnya alkohol adalah pelarut dalam iodoform. Lalu larutan yang masih panas tersebut disaring kedalam gelas beaker dan didinginkan. Kristal yang terbentuk disaring dan di kering

R-C-CH3+ 3I2+ 4NaOH → R-C-ONa  +   3NaI  +  3H2O + CHI3

Metil keton                                                      Iodoform kuning