tgs t pl i p etiknis
DESCRIPTION
teologi pl 1TRANSCRIPT
![Page 1: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/1.jpg)
Nama : Paskah P Purba
Matu Kuliah : Teologi PL
Oleh : Dr. Etiknius Harefa, M.Th
Program : Pasca Sarjana PAK (STT Paulus Medan) 2010/2011
Tugas : Studi Mandiri.
Tugas Kelompok 1
A. Tugas 1 hal 171. Kesegambaran manusia dengan Allah
Kesegambaran manusia dengan Allah menunjukkan hubungan kebergantungan
manusia kepada Allah. Kebergantungan kepada Allah berarti Manusia harus taat kepada
Allah. Yang di taati adalah perintah-perintahNya yaitu: penuhi bumi dan taklukan. Kita
tahu dalam memenuhi berarti menunjukkan pertambahan manusia berarti kalau sudah
bertambah sudah pasti memerlukan banyak kebutuhan. Tetapi secara tak sadar Tuhan
sudah sediakan semuanya. Kalau tuhan sudah sediakan maka tugas kita adalah merawat
dan menjaga apa yang Tuhan sediakan. Kalau Tuhan sudah sediakan pepohonan berarti
berguna untuk tempat lindung dan menikmati makanan melalui pohon-pohon dll.
Dan kita tahu dalam pemenuhan makin banyak orang makin banyak kebutuhan
oleh karena itu wajar mereka harus menjaga dan memeliharanya. Kebergantungan kita
kepada Allah berarti ada sesuatu yang sudah dibuat Allah kepada manusia. sekarang apa
yang tuhan lakukan kepada manusia yaitu : Tuhan sudah menyediakan apa yang kita
butuh baik dalam makanan tempat dll di dalam ala mini. Tuhan membuat binatang,
Tuhan membuat Pepohonan dan lain-lain. Dari situ kita tahu bahwa karya Alllah sudah
nyata kepada manusia. yah wajarlah manusia bersyukur kepada Dia. Itulah
kebergantungan kita. Keadaan kebergantungan itu menciptakan hubungan yang erat dan
mendalam, dan keadaan berhubungan itu diinginkan sendiri oleh Allah. Wujud dari
hubungan itu adalah terjadinya persekutuan antara manusia dengan Allah.”
2. “Bearanak Cuculah dan Bertambah Banyak”, Dan Implikasinya, “ Banyak anak
banyak harta”.
![Page 2: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/2.jpg)
“….Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas …..di bumi”. (Kej 1: 28).
Apabila kita mengamati sejarah di dalam Alkitab mengatakan bahwa Asal usul
manusia adalah dari Allah sendiri melalui Firman. Walaupun kata orang seperti Darwin
mengatakan manusia adalah dari hasil revolusi. Bagi saya sah-sah aja tergantung
perspektif masing-masing. Yang pasti asal Darwin tahu atau pernah mendengar bahwa
manusia adalah bukan dari hasil revolusi. Buktinya adalah kita ada karena Allah ada dan
sebaliknya walaupun kita tak ada Allah tetap ada. Dalam perkenalannya kepada kita
adalah Allah menunjukkan karyanya kepada manusia melalui Alam semesta dan lain-
lainya. Allah melakukan itu semua adalah sungguh memiliki tujuan. kita tahu bahwa
sebelum ada manusia. Banyak hal yang dilakukan oleh Allah. Dalam teks ini Allah
memiliki status sebagai Bapa. Yang berarti pelindung dan pemelihara anak-anaknya. Bisa
dikatakan Bapa sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk kepentingan manusia itu
sendiri. Seperti Allah menjadikan atau menciptakan terang. Mulai hari pertama hingga
hari kelima (tumbuh-tumbuhan dan binatang dll).setelah itu hari keenam Allah
menjadikan manusia. Sama seperti ibu yang hamil sebelum bayinya lahir ibu sudah
mempersiapkan kebutuhan bayi itu baik makanan maupun tempat tidurnya. Kalau kita
renung-renung Mengapa Allah tidak menciptakan manusia lebih dahulu dari semuanya
itu. Karena saya pikir Allah itu tidaklah bodoh.
Tetapi Allah itu adalah Allah maha perancang. Buktinya Dia mempersiapkan
segala sesuatunya apa yang menjadi kebutuhan manusia baik sandang pangan dan lainya.
Setelah itu, baru Allah menciptakan Manusia namanya Adam. Artinya diambil dari tanah.
Tetapi Allah berpikir tidak baik seorang diri saja. Oleh Karena itu Allah menjadikan
Hawa menjadi pasangan Adam. Hawa artinya Ibu (hidup). Setelah itu, kita tahu Allah itu
sumber dari segalanya maka Allah memberkati Adam supaya mereka beranak cucu dan
bertambah banyak; dengan tujuan memenuhi Bumi. Pada waktu itu manusia masih bisa
dihitung jumlah mereka dibandingkan sekarang. Sehingga tugas mereka adalah
menambah jumlah mereka dan bukan hanya menambah jumlah tetapi juga menaklukan
segala mahluk yang diciptakan sebelum manusia. Yang lebih hebat lagi Tuhan
menyediakan bukan hanya untuk beberapa orang tetapi lebih dari beberapa. Buktinya
![Page 3: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/3.jpg)
hingga hari ini bumi masih belum dipenuhi. Bisa kita tahu jumlah population bumi
kurang lebih 6 Miliar. Sejak awal manusia. Dan waktu yang disediakan Tuhan untuk
memenuhi bumi tidak memiliki batas waktu. Hingga hari ini kitapun tidak tahu sudah
berapa lama manusia ini ada dibumi. Kita tahu mengapa Allah berani mengatakan
beranak cucu dan bertambah banyak, jawabanya ialah karena Allah sudah menyediakan
segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia baik dalam hal makanan dan tempat tinggal
dan lain-lain sebagaimana perlunya artinya Allah bertanggung jawab terhadap ciptaanya.
Sebelum jatuh manusia kedalam dosa. Allah mempercayakan Adam dan hawa
untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden. Mengapa harus diusahakan dan
dipelihara, karena dari situlah mereka bisa hidup. Tanpa mengalami kesulitan apapun.
Tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa maka janji Allah tetap berjalan. Tetapi
sayangnya mereka tidak mengalami seperti di taman Eden lagi yang sebelumnya
semuanya tersedia tetapi karena pilihan manusia maka Allah mengutuk orang yang tidak
taat sehingga manusia itu mengalami kesulitan dalam menjalani hidup. Jadi tergantung
kepada inisiatif manusia dalam mencari makanan dan istri tetap beranak cucu tetapi
mereka harus merasakan kesusahan itu. Dan dibalik itu semuanya Tuhan sudah
rencanakan ntah mana pilihan manusia dalam memilih taat atau tidak. Apabila taat
tempat taman Eden tetapi tidak taat maka Tuhan sudah menyediakan tempat yaitu tempat
yang kita tempati sekarang. Tetapi meskipun didunia ini semua serba sulit maka Tuhan
sudah mempersiapkan kematian Yesus untuk menyelesaikan masalah ini yaitu melalui
Roh kudus yang menghinggapi kita ketika kita percaya, Ia yang menghinggapi kita yang
membantu kita dalam segala hal.
Hingga hari ini masih nyata apa yang dikatakan Allah itu pada masa kini yaitu
mengenai kutuk Allah kepada Ayah, ibu, dan Ular tetapi karena Rohkudus itulah yang
membantu kita. Tuhan menyediakan segala sesuatunya kepada manusia bukan hanya
sebatas kebutuhan manusia tetapi Tuhan menyediakan bahkan lebih dari apa yang
diharapkan manusia. Buktinya, Tuhan mengatakan taklukkanlah dan penuhi Bumi.
Sekarang apakah Bumi sudah dipenuhi hingga hari ini? Dan bandingkan waktu yang
mereka perlukan untuk memenuhi itu semua adalah tanpa limit. Itulah bukti tanggung
jawab Allah kepada manusia itu. Bandingkan dengan penryataan ini, ”Banyak anak,
banyaklah harta” dan Relevansinya pada nilai teologis. Memang kalau kita berpikir
![Page 4: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/4.jpg)
secara rasional bahwa banyak anak banyak pengeluaran (ekonominya, pendidikanya,
kebutuhannya).
Dan apabila kita berpikir secara sosial, banyak anak banyak interaksi dan rasanya
enak karena ramai sehingga ketika kita ingin komunikasi maka kita merasa puas, ketika
kita membutuhkan sesuatu bisa minta tolong artinya kerja sama. Artinya saling
membantu. Apabila kita berpikir secara umum banyak anak banyak harta, tidak mungkin.
Oleh karena itu. Mengapa dikatakan banyak anak banyaklah harta. Berbicara anak tidak
lepas terhadap Bapa. Berarti kalau kita bicara bapa. Sejauhmana fungsinya kepada anak
yaitu: Bapa harus bertanggung jawab terhadap anak-anak oleh karena itu mereka perlu
memelihara artinya Bapa Menyediakan apa yang perlu bagi kehidupan anak-anak seperti
makanan, tempat dan menuntun kepada Tuhan. Berarti Tuhan Mempersiapkan segala
sesuatu apa yang diperlukan oleh anak. Sebelum lahir sudah dipersiapkan semuanya. Itu
namanya bertanggung jawab.
Jadi, setiap persiapan untuk anak sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tetapi
sejauh mana fungsi Ayah dalam mempersiapkan. Berarti Banyak anak banyaklah harta.
Artinya banyak anak banyaklah yang dikuasai. Yang dikuasai adalah apa yang disediakan
oleh ayah. Kalau ayah mempersiapkan hanya sekian banyak maka sekian banyaklah yang
dikuasai. Tetapi menjadi pertanyaan, sejauhmana Tuhan mempersiapkan apa yang
dibutuhkan. Berarti kita tahu kemampuan manusia itu. Artinya terbatas. Banyak anak
banyaklah harta. Banyak anak banyaklah yang dikuasai sejauh itulah harta dan sejauh
itulah tanggung jawab ayah artinya terbatas. Tetapi seberapa banyak Tuhan Sediakan
anak tetapi tidak sejauh itu Tuhan sediakan kebutuhan mereka tetapi lebih dan artinya
lebih bertanggung jawab. yang disediakan Tuhan tidak terbatas tetapi manusia terbatas
itulah bedanya.
3. Tujuan pernikahan berdasarkan Kejadian 2.
Tujuan pernikahan manusia adalah untuk memenuhi tuntutan naturnya sebagai
mahluk yang kreatif dan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan sesamanya. Untuk itu
perlu direnungkan sungguh-sungguh dorongan dan kebutuhan manusia di belakang
alasan pernikahanya. Bagi iman kristen, ”Kebahagiaan” bukan merupakan tujuan
![Page 5: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/5.jpg)
pernikahan, melainkan anugerah umum yang Allah sediakan bagi siapa saja dan khusus
hanya untuk orang percaya.
Tujuan pernikahan Kristen adalah pertumbuhan. Pernikahan adalah alata/sarana
yang Allah tetapkan supaya manusia, ”Terpaksa” bertumbuh menjadi semakin dewasa.
Dengan demikian manusia dapat semakin layak menjadi patner/ rekan kerja Allah alia
patner.
4. Alasan Allah memilih Abraham.
Abraham adalah orang yang berdosa, dengan bukti: bisa kita baca (Kej. 11:28-
12:3). Menyatakan bahwa jawab Allah atas bertambahnya dosa manusia dan perselisihan
bangsa-bangsa. Seperti bangsa lain juga; Terah, ayah Abram dan Nahor, beribadah
kepada allah lain di seberang sungai Efrat (Yus 24:2) factor pilihan Allah melalui Nuh.
Dari ayat ini, Abraham adalah penganut politeisme (Banyak Allah) atau penyembah
berhala tetapi Tuhan pilih karena dia merupakan salah satu keturunan orang yang dipilih
melalui nene moyanya yaitu : Nuh, kemudian ia adalah orang yang Tuhan perhitungkan
karena ketaatanya sehingga ia bisa dikatakan ia adalah orang beriman.
5. Menurut saya tidak yang salah dari pernyataan Baxter, bahwa Yesus yang merupakan pusat dari berita Alktab adalah suatu kebenaran jika dilihat secara komprehensif, sebab Tuhan Yesus bukan baru ada ketika ia menjadi manusia, tetapi sejak dari awal kekalan Ia telah ada. Hubungan teologis dari peristiwa keluran Israel dari tanah mesir adalah adalah merupakan Implikasi dari pembebasan yang sesungguhnya yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Pembebasan Israel dari Mesir merupakan karya nyata kasih Allah kepada umatNya Israel. Pengorbanan Yesus di atas kayu salib adalah sepenuhnya oleh karena kasih Allah kepada umat manusia. Hubungan lainnya adalah stetmen teologis yang berkata bahwa pusat dari karya keselamatan Allah adalah pengorbanan Yesus di atas kayu salib, baik orang-orang yang hidup sebelum maupun orang-orang yang hidup setelah pengobanan Yesus semuanya terhisap di dalam Dia. Pembebasan dari mesir adalah pembebasan secara fisik yang tidak mempengaruhi kehidupan kekal, sedangkan pembebasan yang dilakukan oleh Yesus menyakut roh dan jasmaniah.
![Page 6: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/6.jpg)
No Peristiwa Pembebasan Bangsa Isarael dari Mesir
Peristiwa Pengorbanan Yesus di atas kayu salib
1Awal mulainya kembali kehidupan yang baru bagi Israel sebagai bangsa pilihan
Awal kelahiran baru bagi setiap orang yang percaya (2 Kor. 5:17)
2Awal kemerdekaan yang Baru sebagai suatu bangsa (menentukan hidup sendiri)
Awal kemerdekaan dari perbudakan dosa, sebab kuasa dosa telah dikalahkan
3 Menjadi babak baru bagi persekutuan Israel kepada Allah yang dipimpin oleh Musa, Harun dan Yosua
Terbaharuinya kembali persekutuan antara Allah dan manusia berdosa
4Peristiwa keluaran merupakan kepastian baru bagi Israel bahwa mereka sebagai umat Allah dan akan memperoleh tanah perjanjian Allah
Peristiwa Salib merupakan kepastian yang baru bagi manusia berdosa bahwa mereka adalah anak-anak Allah yang sudah pasti akan mewari kerajaan Allah / hidup kekal
`
B. Tugas 2 hal 361.
2. Pelayanan Nabi Amos pada ZamanNya.
![Page 7: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/7.jpg)
Agar bangsa Israel menyadari akan dosa mereka dan mau bertobat dari
penyembahan berhalanya. Nubuat Nabi Amos penuh penghakiman, dan kebinasaan.
Ketika mereka menyadari akan dosa mereka Tuhan akan memulihkan mereka. Ia selalu
tetap bernubuat di utara. Bangsa Israel pada waktu itu masih dalam puncak kemakmuran.
Mereka menjalankan ibadah tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Mereka mengadakan ibadah
hanya simbolis alias formalitas karena yang mereka mereka melakukannya dengan
munafik, sehingga Allah memakai Amos memberi hukuman kepada mereka.
3. Nubuat Yesaya pasal 53 dan Implikasinya dengan Mesias
Yesaya sedang memberitahukan tentanga penyaliban, penderitaan Yesus akan
membawa keselamatan bagi umatNya. Nubuat yang paling khusus dan terinci dalam
seluruh Alkitab mengenal kematian Yesus kristus yang mendamaikan bagi Orang
berdosa.
4.Respon Umat Tuhan ketika Yeremia bernubuat
Pemberontakan Yehuda, mereka membangkang mempunyai pengertian yang
salah tentang konsep dosa sehingga menyembah berhala.
5. Makna Yesaya 50:45 tentang lidah seorang murid.
Tuhanlah Yang mengutus aku (Yesaya) maka aku akan menyampaikan dengan
tidak berontak.
C. Tugas 3 hal 53
1. Tentang Waktu.
Segala sesuatunya ada waktunya. Segala waktu yang diperbuat kepada kita layak
kita berterimakasih dan mengucapsyukur kepada dia sebagai bentuk ucapan syukur maka
dia memberi waktu khusus untuk melakukan itu seperti salah satu bentuk ibadah.
2. Peranan Ibadah dengan Identitas
Akibat pengaruh dari ibadah ini membuat ini menjadi suatu budaya yang
diturunkan oleh nenek moyang Israel secara turun –temurun sehingga lama-kelamaan
![Page 8: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/8.jpg)
terbentuklah suatu ciri khas budaya mereka menjadi terkenal akan suatu identitas bagi
mereka dan masih relevan hingga hari ini. Seperti ibadah raya, ibadah biasa didalam
adanya pengajaran dalam setiap ibadah maka wajar mereka memiliki pendewasaan iman.
3. ”Kasih” menjadi ”Dasar” dan ”Dinamika” etika hidup Israel.
Sesungguhnya Allah sudah menampakkan diri, memperkenalkan diri melalui
karyanya baik mujizat maupun pemeliharaanya lepada Hamba-hamba dan umatNya
dengan tujuan bahwa Allah itu ada dan memiliki peranan yang besar bagi umatNya. Ini
menunjukkan, Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi atau berbuat baik kepada umatNya
oleh karena itu Allah mennginginkan supaya umatNya meresponi Allah, dan untuk
meresponi Allah maka Tuhan membuat peraturan. Artinya ketika mereka mematuhi
aturan itu berarti mereka menghargai dan meresoponi dan melakukan Ibadan sesuai
perintahnya.
4. Respon Jemaat kepada Allah
Kita tahu bahwa Allah yang disembah oleh nenek moyang kita Abraham-Ishak-
Yakub adalah YHWH, itu juga yang kita sembah Semarang ini. Oleh karena itu Allah
tidak berubah dari dulu Semarang sampai selama-lamanya. Karena Allah tidak berubah
maka kita diingatkan kembali supaya kita tetap mengajari, memperkenalkan Allah
kepada anak-anak kita. Bahkan sebagai warga gereja supaya tetap menjalankan perintah
itu. Adapun tujuanya kita mengajarkana itu supaya umatnya tidak binasa sehingga karya
Allah nyata. Karena Allah ada maka kita ada. Itulah tugas gereja supaya tetap
memberitakan injil kesemua bangsa melalui lembaga keluarga, gereja sehingga setiap
orang percaya bisa memberi respon kepada Dia. Dia membuat kita ada dengan tujuan
supaya setiap orang memuliakan Allah. Sehingga anak kita bisa memuliakan dia.
5. Akulah Yang Membawa Engkau Keluar.
Kasih Allah kepada bangsa Israel. Pada waktu itu, bangsa Israel diperbudak di
Mesir. setelah itu Allah memakai Musa sebagai Alat untuk menyelamatkan mereka.
Musa adalah yang diselamatkan dari ancaman pada waktu masih bayi. Setelah lama
dibesarkan di istana raja Firaun Tuhan memilih dan memanggil dia dalam rencananya.
![Page 9: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/9.jpg)
Musa lari ke Median karena perkelahian. Di sanalah Tuhan membentuk menjadi gembala
yang baik kurang lebih 40 tahun. (Kel 2: 1-22) setelah itu Tuhan mengutus Dia kembali
ke Mesir dengan tujuan permohonan supaya Israel dibebaskan tetapi hati Firaun berkeras
maka Tuhan membuat tulah 1-10 setelah itu pada waktu tulah ke 10 keesokan harinya itu
mereka di izinkan berangkat keluar dari Mesir (12: 29-51) ketika mereka keluar, Tuhan
senantiasa menyertai mereka, memimpin dan melindungi mereka (13 : 21-22) walaupun
mereka masih kesulitan. Baru Firaun mengejar mereka dengan maksud memperbudak
mereka kembail tetapi Tuhan tidak mengizinkan. Maka Tuhan membuat keajaiban
dengan membelah laut teberau. Supaya mereka selamat tetapi bagi Mesir kehancuran.
Secara pengalaman ketika mereka keluar banyak muzijat yang mereka dapati air
pahit menjadi air manis (Kel 15:23-26) daging dan manna disediakan pada waktu
dipadang gurun, air keluar dari batu (17:1-7) kemenangan atas orang Amalek.
Keselamatan itu adalah anugrah atau kasih karunia. Kita tahu keselamatan itu berasal dari
tindakan Allah yang besar. Sebagai tambahan , pemeliharaan Allah bagi orang Israel
menunjukkan kuasanya. Air, Manna pertolongan di dalam perang, atau tuntunan
mengatakan kemampuanya untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan orang
Israel. Setelah itu mereka sampai di gunung sinai disanalah mengadakan perjanjian
dengan umatnya. Di mana Musa Memberikan Hukum taurat sebagai undang-undang
kepada mereka atau aturan dan Tuhan memberkati mereka. Dan mereka sebagai harta
kesayangan (19:1-25) ketaatan mendatangkan berkat dan ketidaktaatan medatangkan
kutuk.
Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 3.
Tokoh yang dikagumi dan alasanya
Karakter Hamba Tuhan 1) Dia tidak pendendam kepada saudaranya sekalipun di dijual oleh mereka
(Kej 37: 12-36)
![Page 10: Tgs t Pl i p Etiknis](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082521/56d6bf351a28ab3016955591/html5/thumbnails/10.jpg)
2) Menjaga kekudusan Tidak muda tergoda oleh wanita (Kej 39 : 1-19)
3) Dia orang benar sehingga bisa jadi penguasa pemerintahan di negara orang
lain (Kej 39 :20-23 dan Kej 41 : 41-57)
4) Tetap masih mencintai saudaranya terbukti dari kepedulianya ketika
terjadi ada bencana kelaparan walaupun ya pernah mereka menjualnya.
Saya senang Figur Yusuf apalagi dia orang benar , tidak pendendam,
menjaga kekudusan lagi dan bisa sebagai garam dalam pemerintahan. Kalau
Tuhan kehendaki saya bisa seperti dia di dalam pemerintahan Kota Batam,
Kepri, Indonesia atau Tempat Tuhan Mau.
Tema: Ketaatan Abraham 1) Dia orang Taat kepada Allah. Ketika diperintahkan oleh Allah di taat
seperti Pergi....dia tidak tahu kemana arahnya tapi dia percaya. saya tidak
tahu Apakah Abraham dah kenal sebelumnya.
2) Dia setia pada Allah ketika dia diuji dalam hal mempersembahkan Isakh
(Ibr 11: 17-19)
3) Dia disebut Hamba Allah ( Kej 26:24)
4) Dia adalah Sahabat Allah ( Yak 2: 23)
5) Dia disebut juga Nabi (Kej 2:7)
6) Dia disebut bapa Israel (Mat 3:9)
7) Dia adalah orang beriman.
Figur Abraham Ini Saya senang klo Tuhan kehendaki saya belajar dari tokoh
ini.