tgs tabloid

3
Fermentasi :sisi baik,buruk dan kejelekannya Pada chapter ini telah dipelajari bahwa fermentasi merupakan proses anaerobic dan sitoplasmik dalam pembentukan ATP dengan cara glikolisis. ATP dapat dihasilkan secara terus menerus karena adanya asam piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis tersebut dan digunakan pada jalur fermentasi dan karena adanya NAD + yang teregenarasi. CO 2 dan etanol merupakan produk yang stabil dari hasil fermentasi alcohol. Proses fermentasi ini telah diterapkan pada berbabagai proses dalam kegiatan manusia termasuk proses produksi “alcoholic beverage” ,dalam pembuatan roti dan juga dalam menghasilkan sumber bahan bakar alternative. Jika fermentasi alcohol “dibawa melalui” jus buah dalam sebuah “vented vat” CO 2 yang dihasilkan akan hilang dan hasilnya masih merupakan wine bukan “bubbly” . Namun harus pada kondisi anaerobic, sebaliknya ,fermentasi akan berhentidan enenrgi yang diperoleh dari proses reaksi aerobic akan “ruin the wine” Fortunately, untuk pembuat wine ,ketika sebuah “Vat” difermentasikan secra aktif ,maka CO 2 yang dihasilkan akan cukup untuk membuat lapisan yang menjaga kontak langsung udara yang mengandung Oksigen dengan proses fermentasi jus, thus maintaining proses anaerobic di atmosfir. Sekarang tujuan kita untuk menghasilkan wine yang berkilauan “sparkling” contohnya seperti pembuatan camphagne. Untuk menghasilkan camphagne dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana sekali , hanya perlu trap produksi dari CO 2 . Pada kasus ini proses fermentasi akan terjadi pada sebuah botol sealed yang berkonstruk sangat kuat . Kedua hasil fermentasi yaitu etanol dan CO 2 akan diakumulasikan . Pada tekanan rendah pada botol sealed, CO 2 akan berada dalam larutan .Sedangkan ketika tutup botol dibuka maka tekanan akan berkurang sehingga CO 2 yang ad akan meninggakan larutan dalam bentuk bubble. Pada kasus lainnya , fermentasi akan berlanjut menghasilkan alkohol hingga menncapai konsentrasi 12-13% . Dari sisi ragi “stews in its own juice”! pada persentase 12-13% tersebut dinyatakan bahwa etanol

Upload: anelin-osirikna

Post on 14-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tabloid

TRANSCRIPT

Page 1: Tgs Tabloid

Fermentasi :sisi baik,buruk dan kejelekannya

Pada chapter ini telah dipelajari bahwa fermentasi merupakan proses anaerobic dan sitoplasmik dalam pembentukan ATP dengan cara glikolisis. ATP dapat dihasilkan secara terus menerus karena adanya asam piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis tersebut dan digunakan pada jalur fermentasi dan karena adanya NAD+ yang teregenarasi.

CO2 dan etanol merupakan produk yang stabil dari hasil fermentasi alcohol. Proses fermentasi ini telah diterapkan pada berbabagai proses dalam kegiatan manusia termasuk proses produksi “alcoholic beverage” ,dalam pembuatan roti dan juga dalam menghasilkan sumber bahan bakar alternative.

Jika fermentasi alcohol “dibawa melalui” jus buah dalam sebuah “vented vat” CO2 yang dihasilkan akan hilang dan hasilnya masih merupakan wine bukan “bubbly” . Namun harus pada kondisi anaerobic, sebaliknya ,fermentasi akan berhentidan enenrgi yang diperoleh dari proses reaksi aerobic akan “ruin the wine”

Fortunately, untuk pembuat wine ,ketika sebuah “Vat” difermentasikan secra aktif ,maka CO2 yang dihasilkan akan cukup untuk membuat lapisan yang menjaga kontak langsung udara yang mengandung Oksigen dengan proses fermentasi jus, thus maintaining proses anaerobic di atmosfir.

Sekarang tujuan kita untuk menghasilkan wine yang berkilauan “sparkling” contohnya seperti pembuatan camphagne. Untuk menghasilkan camphagne dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana sekali , hanya perlu trap produksi dari CO2 . Pada kasus ini proses fermentasi akan terjadi pada sebuah botol sealed yang berkonstruk sangat kuat . Kedua hasil fermentasi yaitu etanol dan CO2 akan diakumulasikan . Pada tekanan rendah pada botol sealed, CO2 akan berada dalam larutan .Sedangkan ketika tutup botol dibuka maka tekanan akan berkurang sehingga CO2 yang ad akan meninggakan larutan dalam bentuk bubble.

Pada kasus lainnya , fermentasi akan berlanjut menghasilkan alkohol hingga menncapai konsentrasi 12-13% . Dari sisi ragi “stews in its own juice”! pada persentase 12-13% tersebut dinyatakan bahwa etanol dapat membunuhsel ragi yang memproduksinya. Point ketiga ini merupakan sisi umum lainnya dari fermentasi.Hasil yang stabil dari suatu fermentasi baik itu asam laktat ataupu etanol bergantung kepada akumulasinya pada konsentrasi sehingga akan membahayakan ataupun menjadi racun bagi organisme. Muscle Fatigue merupakan efek tercepat yang akan dirasaka dari adanya tumpukan laktat pada otot kerja . Dengan cara yang sama akan berlanjut pada pengakumulasian dari produk hasil fermentasi yang dapat menaikkan konsentrasi yang akan menjadi fatal apabila tidak adanya “means getting rid” dari racun yang dihasilkan agar jauh dari hal tsb.

Pada organisme bersel tunggal hal tersebut diatas akan berdampak pada kematian sel itu sendiri. Tubuh kita have evolve dalam beberapa cara yang berkontribusi dalam pembentukan laktat pada muscle fatigue karena exerciser stop exercise . Kemudian laktat akan keluar dari darah dan diubah menjadi glukosa melalui proses gluconeogenesis.

Page 2: Tgs Tabloid

Aplikasi lain dari fermentasi alkohol adalah penggunaan ragi dalam pembuatan roti. Ketika kita mencampur air, gula, dan ragi kering, sel-sel ragi mulai tumbuh dan melaksanakan proses fermentasi. Campuran ini kemudian ditambahkan ke tepung, susu, mentega, dan garam, dan adonan ditempatkan di tempat yang hangat untuk bangkit. Ragi terus tumbuh dan memfermentasi gula, menghasilkan CO2 yang menyebabkan roti naik. Tentu saja, ketika kita memanggang roti, sel-sel ragi dibunuh, dan etanol menguap, tetapi kita dibiarkan dengan cahaya dan lapang roti. Hari ini, alkohol yang dihasilkan oleh fermentasi sedang dipertimbangkan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan penggunaan beberapa bahan bakar fosil. Genetika dan bioengineers mencoba untuk mengembangkan strain ragi yang dapat bertahan konsentrasi alkohol yang lebih tinggi dan dengan demikian mengkonversi lebih dari gula jagung dan biji-bijian lainnya menjadi alkohol. Bakteri melakukan berbagai fermentasi lainnya. The Propionibacteria menghasilkan asam propionat dan CO2. Asam memberikan keju Swiss rasa khas, dan gas CO2 menghasilkan lubang karakteristik keju. Bakteri lain, clostridia, melakukan fermentasi yang bertanggung jawab di bagian untuk gejala mengerikan gangren gas. Ketika bakteri ini secara tidak sengaja diperkenalkan ke jaringan dalam dengan luka tusukan, mereka menemukan lingkungan anaerobik yang bagus di mana untuk tumbuh. Bahkan, organisme ini anaerob obligat; yaitu, mereka dibunuh oleh bahkan sejumlah kecil oksigen. Ketika mereka tumbuh, mereka melakukan fermentasi disebut asam, butanol, aseton fermentasi butirat. Hal ini menyebabkan pembentukan CO2, gas terkait dengan gangren gas. CO2 infiltrat jaringan lokal dan membantu untuk mempertahankan lingkungan anaerobik karena oksigen dari suplai darah lokal tidak bisa masuk ke area luka. Sekarang dapat tumbuh dengan baik, bakteri ini menghasilkan berbagai racun dan enzim yang menyebabkan kematian jaringan yang luas dan nekrosis. Selain itu, fermentasi menghasilkan asam asetat etanol, aseton, isopropanol, butanol, dan asam butirat (yang bertanggung jawab, bersama dengan nekrosis, karena bau busuk karakteristik gangren gas). Tentu saja, kehadiran bahan kimia organik pada luka meningkatkan kematian jaringan. Gangren gas sangat sulit untuk mengobati. Karena bakteri membentuk daerah anaerobik kematian sel dan memotong sirkulasi lokal, antibiotik sistemik tidak menyusup luka dan membunuh bakteri. Bahkan respon kekebalan tubuh kita terhalang. Pengobatan biasanya melibatkan operasi pengangkatan jaringan nekrotik disertai dengan terapi antibiotik. Dalam beberapa kasus ruang oksigen hiperbarik digunakan. Ekstremitas terinfeksi ditempatkan di lingkungan dengan tekanan parsial sangat tinggi oksigen. Oksigen dipaksa ke dalam jaringan adalah beracun bagi bakteri, dan mereka die.These hanyalah beberapa contoh dari fermentasi yang memiliki efek pada manusia. Terlepas dari kimia tertentureaksi, semua fermentasi berbagi ciri-ciri sebagai berikut: Mereka menggunakan piruvat yang dihasilkan dalam glikolisis. Mereka reoxidize NADH yang dihasilkan dalam glikolisis. Mereka selflimiting karena akumulasi produk akhir fermentasi stabil akhirnya membunuh sel yangmenghasilkan itu.

,