the planners #4 (bahasa)
Post on 07-Mar-2016
226 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
An electronic portfolio consisted of assignments, paperworks, final project, etc, by the students of Urban and Regional Planning Bandung Institute of Technology, IndonesiaTRANSCRIPT
#4 Juli/2011
Kebijakan Pembangunan
Wilayah Tertinggal di Indonesia
FOKUS
Kesenjangan
t ep annersePortfolio
Pelindung: Adhamaski Pangeran
Pemimpin Redaksi:Gema Satria
Penaggung JawabGilang Pamungkas
Fitria Ayu Vidayani
Fanni Harliani
Layoutting:Dea Yunita
Dhio Nandiwardana
Editor:Priyadi Nugroho
Nusaiba Adzilla
.
Dari Redaksi
front-cover courtesy
Powered by:Divisi Keprofesian
HMP Pangripta Loka ITB
Labtek IX-A Gedung Perencanaan
Wilayah dan Kota
Jalan Ganesha No 10 Bandung
Indonesia
Email:
Website:
Open Recruitter:Dinurrahma
Gina Puspitasari
.
Gilang Pamungkas
Kepala Bidang
Pengembangan Keilmuan
HMP PL ITB
Periode 2011-2012
t ep anners
Salam Perencana!
Alhamdulillahirabil'alamin,puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah.SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya dalam pembuatan majalah perencanaan "The
Planners" versi online edisi pertama di kepengurusan BP
HMP 2011/2012. Majalah ini merupakan salah satu bentuk
dari majalah perencanaanThe Planners HMP ITB yang
terintegrasi, selain dari majalah perencanaanThe Planners
versi cetak.Di edisi ini redaksi mengangkat tema "Kesenjangan" baik
berupa kesenjangan infrastruktur,ekonomi,kebijakan dan
lainnya. Hal ini menjadi satu isu penting dimana menjadi
tugas besar yang hingga kini masih belum terpecahkan bagi
keprofesian kita sebagai pihak yang terkait dengan kebijakan
pembangunan. Oleh karena itu kami tim redaksi mencoba
untuk mengangkat dan mengumpulkan gagasan-gagasan
yang muncul dari tugas perkuliahan mapun diskusi mengenai
kesenjangan-kesenjangan yang ada.
Kami sadar bahwa terbitnya majalah perencanaan "The
Planners" ini masih banyak kekurangan didalamnya. Kami
berharap mendapatkan bantuan masukan baik berupa
kritk,saran maupun bantuan lainnya.Sehingga mudah-
mudahan keberadaan majalah ini dapat memperkaya
wawasan, memberikan pandangan yang berbeda, maupun
menuntun pada tercetusnya solusi-solusi yang bermanfaat
bagi bangsa ini.
Salam,
http://www.flickr.com/photos/39437631@N05/
Hi, The Planners!
Senang sekali akhirnya di tengah berbagai
kesibukan, The Planners edisi #4 akhirnya terbit juga.
Mulai pertengahan 2011, The Planners hadir
dalam 2 versi yait ePortfolio sebagai versi elektronik dari
kumpulan karya mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota,
serta The Planners Magazine sebagai versi cetak yang juga
akan membahas isu-isu seputar keplanologian.
The Planners #4 kali ini bertema Kesenjangan yang
membahas tidak hanya kesenjangan yang dekat dan nyata
dengan kehidupan kita seperti miskin vs. kaya namun juga
pada kebijakan yang senjang antara yang tertulis dengan
kenyataan.
Semoga dengan terbitnya kembali The Planners ini
dapat mewadahi karya-karya mahasiswa PWK serta memicu
semangat mahasiswa yang lain untuk terus berpacu dalam
prestasi.
Selamat Menikmati!
Salam!
Gema Satria
Pemimpin Redaksi The Planners
Periode 2011-2012
Daftar Konten
Profil Wilayah dan KotaIdentifikasi Pengaruh Keberadaan
Kota Baru Parahyangan
Pada Aspek Sosial Ekonomi
dalam Konteks Metropolitan Bandung
4
7Kata KitaBraga Lain di Luar, Lain di Dalam
11FOKUS
Wilayah Tertinggal
di Indonesia
Kebijakan Pembangunan
14Analisis Ketimpangan Wilayah
Antar Kabupaten/Kota di Jawa Barat
Menggunakan
Indeks Williamson
dan Indeks Entropi Theil
18Tugas AkhirKesenjangan Antara Kebijakan,
Produk Rencana dan Pelaksanaan
Program Pengembangan Pariwisata
di Perkampungan Budaya Betawi,
Setu Babakan
21Whats On Your Mind?
Potret
23Kesenjangan
Sosial
EkonomiKebijakan t ep anners3
ari tahun ke tahun Kota mempunyai karakteristik fasilitas terhadap aspek sosial, ekonomi,
Bandung terus berkembang. layaknya kawasan permukiman sarana dan prasarana masyarakat DB e r k e m b a n g n y a K o t a suburban. Selain adanya permukiman sekitar Kota Baru Parahyangan. Tujuan Bandung dengan pesat ini memicu dengan kegiatan pendidikan, Kota ini dari penelitian ini adalah untuk
terjadinya pemusatan kegiatan. Untuk melakukan kegiatan ekonomi pula mengidentif ikasi dinamika dan
menghindari konsentrasi kegiatan dalam bentuk bisnis, seperti office keterkaitan sosial-ekonomi antara
yang terlalu tinggi di Kota Bandung, parks, open mall, hotel, ritel, dan kawasan Kota Baru Parahyangan
dibutuhkan pengembangan kawasan sebagainya. Terdapat pula sarana dengan kawasan permukiman di
metropolitan Bandung. Berdasarkan rekreasi, seperti arena rekreasi air, sekitarnya dengan Kota Bandung
kebutuhan ini, didirikanlah daerah jogging track, 18 holes golf course, sebagai inti dalam konteks Wilayah
pengembangan wilayah di sekitar Kota hotel resort , pasar seni , dan Metropolitan Bandung Raya serta
Bandung yang diantaranya adalah sebagainya. kedudukan Kota Baru Parahyangan
Kecamatan Padalarang, Kecamatan S a l a h s a t u p e n g a r u h terhadap Kota Bandung dalam konteks
Ngamprah, Kecamatan Cipatat, dan keberadaan Kota Baru Parahyangan ini Wilayah Metropolitan Bandung Raya.
Kecamatan Batujajar yang terletak di dapat dirasakan dalam aspek sosial-
K a b u p a t e n B a n d u n g B a r a t . ekonomi di permukiman sekitarnya.
Kecamatan-kecamatan tersebut, Dari aspek sosial, keberadaan Kota
khususnya Kecamatan Padalarang, B a r u P a r a h y a n g a n d a p a t
direncanakan sebagai kawasan mempengaruhi pola hidup masyarakat
industri, perdagangan skala besar, dan sekitar. Selain itu penempatan wilayah
par iwisata untuk menampung Kota Baru Parahyangan yang terletak di
sebagian fungsi Kota Bandung. Kota sekitar permukiman menengah ke
Baru Parahyangan merupakan bagian bawah dapat menimbulkan segregasi
dari implementasi rencana untuk tersendiri. Sedangkan dari segi
m e n g e m b a n g k a n w i l a y a h ekonomi, pembangunan Kota Baru
Metropolitan Bandung agar tidak Parahyangan ini dapat mempengaruhi
terpusat di Kota Bandung, tepatnya di kegiatan perdagangan serta lapangan
wilayah Padalarang, Kabupaten pekerjaan masyarakat sekitar. Dari
Bandung Barat. Kawasan permukiman penjabaran tersebut, ingin diketahui
yang memposisikan diri sebagai kota beberapa persoalan, yaitu pengaruh
b e r w a w a s a n p e n d i d i k a n i n i keberadaan Kota Baru Parahyangan
Identifikasi Pengaruh KeberadaanKota Baru Parahyangan
Pada Aspek Sosial Ekonomidalam Konteks Metropolitan Bandung
htt
p:/
/sd
n3
ba
ng
un
ha
rja
.blo
gsp
ot.
co
m
Profil Wilayah dan Kota
Diambil dari tugas
PL 2290 Studio Proses Perencanaan
Kelas Ganjil semester genap 2010/2011
Kabupaten Bandung Barat
htt
p:/
/b
an
du
ng
ba
ratk
ab
.go
.id
/
kecamatan wilayah delineasi, 61,1% memberikan qurban ke masyarakat
st rata sos ia l dar i segolongan dari sampel menyatakan bahwa tidak desa sekitar dan bantuan-bantuan
masyarakat dapat dilihat dari struktur ada hubungan atau interaksi sosial lainnya walau hanya pada waktu-
pendapatan masyarakat tersebut. Bila antara warga desa dengan masyarakat waktu tertentu saja. Segregasi sosial
segolongan masyarakat tertentu KBP. Berbagai alasan dikemukakan, antara masyarakat desa dan KBP
berpendapatan tergolong rendah, antara lain karena masyarakat KBP terjadi dan menyebabkan masyarakat
dapat dikatakan bahwa kesejahteraan cenderung individualis dan tertutup, desa enggan, segan, dan bahkan tidak
dari golongan masyarakat tersebut sehingga masyarakat desa lebih peduli dengan adanya masyarakat KBP
masih rendah. Sebaliknya, bila banyak berinteraksi dengan antar karena perbedaan strata ekonomi dan
segolongan masyarakat tertentu masyarakat desa. Masyarakat KBP juga merasa malu untuk berinteraksi.
berpendapatan tergolong tinggi, maka s e b a g i a n b e s a r m e r u p a k a n Begitupun dengan masyarakat KBP
dapat dikatakan bahwa kesejahteraan m a s y a r a k a t k e l a s a t a s d a n yang sebagian besar bers ikap
dari golongan masyarakat tersebut m e n i m b u l ka n ke s e ga n a n d a n individualis dan acuh tak acuh
tinggi. Apabila terjadi interaksi sosial keengganan dari masyarakat desa terhadap masyarakat desa.
antara masyarakat yang kurang untuk bersilaturahmi dan berinteraksi
sejahtera dan sejahtera, dapat dengan masyarakat KBP.Sebagian Grafik dibawah ini menunjukkan
m e n i m b u l ka n s e g r e ga s i a t a u masyarakat juga kurang peduli keadaan kondisi rumah rumah yang
kesenjangan sos ia l yang b isa terhadap keberadaan KBP dan merasa dijadikan sampel di Kecamatan
menimbulkan berbagai dampak, baik tidak mendapat untung atau rugi Ngamprah, Cipatat, Batujajar dan
dampak negatif ataupun dampak dengan adanya KBP. Padalrang sebanyak 248 rumah,
positif. Berdasarkan hasil wawancara dengan jumlah sampel yang berbeda
Berdasarkan hasil analisis juga, didapatkan fakta bahwa 38,8% beda untuk setiap kecamatan yaitu 52
mengenai kesenjangan berdasarkan dari responden menyatakan bahwa 80 rumah. Sampel yang terbanyak
hubungan perekonomian masyarakat interaksi masyarakat desa me