thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi, sesuai dengan namanya yaitu pengetahuan hidup yang yang berarti ilmu yang mengkaji dan mempelajari tentang kehidupan. Dengan kata lain suatu studi tentnag mahkluk hidup dan berbagai teori yang mengungkap dan menjelaskan tentang dunia kehidupan.Segala sesuatu yang berhubungan dengan tentang alam kehidupan ini penuh dengan keajaiban dan misteri. Di dalamnya banyak hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Sehingga tidaklah mudah untuk mendefinisikan istilah hidup secara tepat. Akan tetapi, melalui pengamatan dan kegiatan dapat mencatat beberapa ciri mahkluk hidup yang membuatnya berbeda dengan benda tak hidup. Salah satu perbedaan dasar antara tumbuhan dan hewan adalah cara mereka memperoleh makanan.Dan pada umumnya, setiap para ilmuan menjadi keingintahuan yang besar terhadap segala bentuk kehidupan di dunia ini baik manusia, tumbuhan dan hewan. Seperti halnya para ilmuan melakukan penelitian, pengamatan terhadap mahkluk hidup dengan cara berbeda-beda. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya baik flora maupun fauna. Fauna yang merupakan kingdom Animalia memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mengembangkan keanekaragaman fauna, maka akan banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Namun, sebagian besar manusia tidak memahami benar mengenai kingdom animalia itu sendiri. Kebanyakan Masyarakat Indonesia tidak mengetahui benar klasifikasi Kingdom Animalia serta jenis-jenisnya. Untuk itu, penulis membuat paper yang menjelaskan salah satu filum dari kingdom animalia, yaitu “Chordata”. Diharapkan hal ini dapat mendorong masyarakat lainnya untuk mengenal filum- filum yang lain. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana ciri-ciri Chordata? 2. Bagaimana asal usul Chordata? 3. Bagaimana klasifikasi dari Chordata? 4. Apa saja peranan dari Chordata?

Upload: maratus-solikhah

Post on 22-Jul-2015

212 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi, sesuai dengan namanya yaitu pengetahuan hidup yang yang berarti ilmu yang

mengkaji dan mempelajari tentang kehidupan. Dengan kata lain suatu studi tentnag mahkluk

hidup dan berbagai teori yang mengungkap dan menjelaskan tentang dunia kehidupan.Segala

sesuatu yang berhubungan dengan tentang alam kehidupan ini penuh dengan keajaiban dan

misteri. Di dalamnya banyak hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Sehingga tidaklah mudah

untuk mendefinisikan istilah hidup secara tepat. Akan tetapi, melalui pengamatan dan kegiatan

dapat mencatat beberapa ciri mahkluk hidup yang membuatnya berbeda dengan benda tak hidup.

Salah satu perbedaan dasar antara tumbuhan dan hewan adalah cara mereka memperoleh

makanan.Dan pada umumnya, setiap para ilmuan menjadi keingintahuan yang besar terhadap

segala bentuk kehidupan di dunia ini baik manusia, tumbuhan dan hewan. Seperti halnya para

ilmuan melakukan penelitian, pengamatan terhadap mahkluk hidup dengan cara berbeda-beda.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya baik flora maupun

fauna. Fauna yang merupakan kingdom Animalia memiliki manfaat yang sangat besar bagi

kehidupan manusia. Jika manusia dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mengembangkan

keanekaragaman fauna, maka akan banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.

Namun, sebagian besar manusia tidak memahami benar mengenai kingdom animalia itu

sendiri. Kebanyakan Masyarakat Indonesia tidak mengetahui benar klasifikasi Kingdom

Animalia serta jenis-jenisnya. Untuk itu, penulis membuat paper yang menjelaskan salah satu

filum dari kingdom animalia, yaitu “Chordata”. Diharapkan hal ini dapat mendorong masyarakat

lainnya untuk mengenal filum-filum yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana ciri-ciri Chordata?

2. Bagaimana asal usul Chordata?

3. Bagaimana klasifikasi dari Chordata?

4. Apa saja peranan dari Chordata?

Page 2: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

2

1.3 Tujuan

1. Mengetahui ciri-ciri Chordata

2. Mengetahui asal usul Chordata

3. Mengetahui klasifikasi dari Chordata

4. Mengetahui peranan dari Chordata

Page 3: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri dari Chordata

Chordata adalah salah satu filum dari kingdom animalia. Chordata berasal dari bahasa

Yunani. Chordata berarti tali. Jadi, Chordata berarti hewan yang mempunyai chorda di bagian

punggung atau Hewan yang termasuk chordata adalah semua hewan yang memiliki penyokong

tubuh dalam. Atau juga bisa, Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu

tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka (Zaif, 2009).

Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung

tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah manusia, cacing acorn, ikan lancet, ikan paus

pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun, lemur, beruk, macan, kucing, dan lain

sebagainya. Chordata melakukan reproduksi seksual dengan membentuk sel kelamin jantan dan

sel kelamin betina. Fertilisasi dapat berlangsung secara internal atau eksternal (Zaif, 2009).

Phylum chordata adalah bagian dari kingdom animalia yang dicirikan memiliki notochorda

sebagai sumbu tubuh. Notochorda adalah sebuah struktur batang yang berfungsi untuk

menyangga tubuh ketika telah terbentuk secara sempurna dan membantu pergerakan. Notochorda

bersifat elastis dan memanjang secara paralel. Letak dari notochorda ini diantara saluran

pencernaan dan sistem saraf pusat.Habitat dari Chordatayaitu mereka hidup di berbagai habitat

seperti di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai(Storer, 1957).

Sifat yang ada pada hewan-hewan yang dimasukkan ke dalam phylum ialah (Zaif, 2009):

1. Adanya chorda dorsalis, pada keadaan embrio, larva atau seumur hidup, chorda dorsalis

terjadi dari entoderm primer.

2. Pada dinding pharynx ada sulci pada keadaan embrio, atau lubang-lubang pada keadaan

larva atau seumur hidup. Lubang-lubang ini ialah celah-celah insang.

3. Di dalam pusat susunan saraf ada rongga, seumur hidup atau hanya pada keadaan larva.

Rongga ini disebut neuroceia.

Ciri-ciri Chordata:

a. Memiliki notokorda pada masa embrionik, yaitu sumbu penyongkong tubuh primer

b. Memiliki celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama masa

perkembangannya

c. Memiliki tali saraf dorsal

Page 4: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

4

d. Memiliki ekoryang memanjang ke arah posterior terhadap anus, paling tidak pada masa

embrionik, tetapi pada subfilum vertebrata mereduksi

e. Mempunyai chorda dorsalis.

f. Bentuk tubuh simetri bilateral.

g. Mempunyai coelom. Mesoderm merupakan dinding coelom berasal dari entoderm primer,

sehingga Chordata termasuk enterodermata.

h. Penyusun tulang berlakang dapat terdiri dari kartilago maupun tulang keras

i. Sistem pencernaannya lengkap

2.2 Asal-Usul Chordata

Dapat dibedakan dalam 3 teori, yaitu:

1. Teori Anelid

Baik anelida maupun Chordata bersifat bilateral simetris dan bersegmen. Organ-organ

ekskresi bersegmen, selom tumbuh baik, ada korda saraf di pembuluh-pembuluh darah

longitudinal. Apabila pada anelida kita menempatkan korda sarafnya di sebelah dorsal saluran

pencernaan, maka tipe aliran darahnya akan sama dengan yang terdapat pada chordata. Namun,

mulut anelida itu lalu ada di sebelah dorsal, tidak seperti pada chordata yang mulutnya di sebelah

ventral. Demikian pula berbagai hubungan dorsoventral akan berubah. Lebih-lebih lagi, annelida

itu tidak mempunyai struktur yang serupa dengan notokorda atau celah-celah insang (Zaif, 2009).

2. Teori Araknid

Persamaanya adalah pada eurypterid (artropoda zaman Paleozoik) dan ostracoderm (chordata

pada zaman purba), yaitu adanya eksoskeleton dorsal, namun demikian, kordata tidak

mempunyai apendiks-apendiks seperti pada artopoda, dan korda sarafnya terletak sebelah dorsal.

Sedangkan pada artopoda, korda sarafnya ada di sebelah ventral (Zaif, 2009).

3. Teori Ekinodermika

Larva tornaria dari cacing lidah Soccoglossus sp. (anak filum Hemichordata) tdan larva

bipinnaria dari echinodermata, semuanya ransparan, bersilia eksternal, dengn ruang selom, dan

mempunyai porus dorsal. Dahulu memang terjadi kekeliruan, yaitu larva cacing lidah itu

diidentifikasi sebagai Asterius sp. Sebuah hipotesis pernah dikemukakahn, bahwa larva

echinodermata→larva hemichordata→larva tunikata→amfioksus→ostracoderm. Jika hipotesis

itu benar, maka tidak ada lagi kemungkinan akan ditemukan fosil chordata purba (Zaif, 2009).

Page 5: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

5

2.3Klasifikasi Chordata

1. SUB PHYLUM HEMICHORDATA

Kedudukan Hemichordata dalam phylum Chordata sulit untuk dibedakan, karena dalam

sub phylum ini terdapat beberapa jenis binatang yang mempunyai bentuk seperti cacing. Oleh

karena ini dan lain faktor, hemichordates diperlakukan sebagai famili dari echinodermata dan

chordata (Rifta, 2011).

a. Anatomi

Anatomi hemichordata ialah lunak dan berbentuk silinder seperti cacing. Dataran badan

dilapisi epidermis yang terdiri atas satu lapis sel yang mempunyai cilia. Pada badan dapat

dibedakan:

a. Proboscis, yang berbentuk seperti conus

b. Collare, yang berbentuk sebagai leher baju dan menglilingi colum dan basis proboscis.

c. Truncus, yang panjang agak pipih.

Di dalam epidermis terdapat banyak sel-sel kelenjar dengan getah yang pekat dimana

dapat melekat butir-butir pasir, sehingga dapat terbentuk suatu pipa.Pada dataran dorsal bagian

cranial truncus terdapat dua baris celah-celah sempit, ialah celah-celah branchial. Tiap baris

terdapat di dalam suatu sulcus longitudinal.Celah-celah yang terletak tercranial ditutupi oleh

lanjutan caudal collare yang disebut operculum.Di daerah celah-celah branchial dan disebelah

caudalnya, terdapat disebelah kanan dan sebelah kiri suatu crista genitalis, di dalam mana

terdapat gonades.Caudal dari crista genitalis terdapat prominentiae, di dalam mana terdapat ceca

hepatis.Truncus secara tidak teratur terbagi atas segment-segment, tetapi segmentasi ini hanya

terbatas pada dataran luar badan(Radiopoetro, 1996: 396).

Mulut terdapat ventral pada basis proboscis di dalam collare. Rongga mulut melanjutkan

diri ke dalam esophagus. Pada esophagus dapat dibedakan pars branchialis di sebelah dorsal dan

pars digestiva di sebelah ventral. Pada dinding pars branchialis terdapat lubang-lubang insang.

Lubang insang ini bemuara ke dalam kandung insang. Kandung insang bermuara keluar melalui

celah insang. Lubang, kandung dan celah insang berbentuk sebagai huruf U. Kandung-kandung

insang disokong oleh suatu skeleton yang bersifat chitinoid. Ia terdiri atas satu batang

longitudinal di sebelah dorsal dengan cabang-cabang ke arah ventral. Cabang-cabang ini ada dua

macam, satu macam ialah bercabang dua pada ujung ventral, lain macam tidak bercabang. Dua

Page 6: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

6

macam itu letaknya berseling-seling. Cabang yang bercabang terdapat di dalam septum antara

dua kandung insang, cabang yang tidak bercabang terdapat di dalam septum yang disebut lidah

yang memisahkan kedua kaki dari bentuk huruf U(Radiopoetro, 1996: 396).

Pada kebanyakan species cabang-cabang tersebut dihubungkan juga oleh batang-batang

longitudinal yang disebut synapticulae. Setelah esophagus, tractus digestivus ialah lurus.

Dipertengahan panjang truncus ia mempercabangkan beberapa pasang ceca hepatis.Tractus

digestivus berakhir pada anus yang terletak terminal. Pada dinding sebelah ventral, bagian caudal

tractus digestivus, dilinea mediana terdapat suatu lipatan ephitelium, ialah pygochordata.Pada

permulaan esophagus, dinding dorsalnya menonjol ke dorsal kemudian ke cranial ke dalam basis

proboscis, setelah memberi cabang pendek ke ventral. Tonjolan ini disebut diverticulum

esophageum. Diverticulum ini dipandang chorda dorsalis oleh karena merupakan tonjolan dari

entoderm dan dindingnya terdiri atas sel-sel, masing-masing dengan vacuolum yang besar.

Ventral dari diverticulum esophageum, sebelumnya diverticulum tersebut memberi cabang ke

ventral, terdapat skeleton proboscis yang bersifat chitinoid. Ujung caudal skeleton tersebut

bercabang dua. Di antara kedua cabang itu terdapat pangkal dari diverticulum

esophageum(Radiopoetro, 1996: 396).

Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis,

truncus longitudinalis dorsalis, truncus longitudinalis

ventralis, glomerolus, dan plexus. Sinus dorsalis terletak di

dalam bagian cranial collare dan di dalam collum proboscis,

dorsal dari diverticulum esophageum. Dari bagian caudal

sinus dorsalis pergi suatu pembuluh yang bercabang dua ke

proboscis. Dari bagian cranial sinus dorsalis, pergi sejumlah

pembuluh-pembuluh yang kemudian membentuk glomerulus

di sebelah cranial sinus dorsalis. Dari glomerulus pergi

sepasang pembuluh yang setelah membentuk plexus, di

sebelah ventral bersatu dan membentuk plexus ventralis medianus. Plexus ini ke caudal

melanjutkan diri ke dalam truncus longitudinalis ventralis. Truncus longitudinal ventralis berjalan

disebelah ventral dari tractus digestivus.Disebelah dorsal dari tractus digestivus berjalan truncus

longitudinalis dorsalis yang berakhir cranial di dalam sinus dorsalis. Di dalam truncus ini darah

mengalir ke cranial. Dinding sinus dorsalis tidak bersifat kontraktil. Di sebelah dorsalnya,

Page 7: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

7

menempel kepalanya, terdapat saccus cardiacus. Dinding vetral saccus cardiacus terdiri atas

jaringan otot, sehingga bila ia berkontraksi, mendesak sinus dorsalis, dan mengalirkan darah

(Radiopoetro, 1996: 396).

Systema nervosum terdiri atas satu fasciculus

dorsalis dan satu fasciculus ventralis. Mereka berjalan

sepanjang badan di linea mediana di dalam bagian dalam

epidermis, masing-masing di sebelah dorsal dan di sebelah

ventral. Mereka terdiri atas serabut-serabut saraf dengan di

sana sini ada sel-sel saraf yang besar.Bagian fasciculus

dorsalis yang terletak di dalam collare ialah terlepas dari

epidermis dan mengandung lebih banyak sel-sel saraf.

Pada beberapa species, di dalamnya ada rongga yang disebut neurocela.Di dalam ujung caudal

collare dan di dalam collum proboscis, fasciculus dorsalis dan fasciculus ventralis dihubungkan

satu dengan yang lain(Radiopoetro, 1996: 397).

Tidak mempunyai alat-alat indera. Tetapi beberapa sel epidermis pada beberapa tempat

pada proboscis dan pada tepi cranial collare rupanya bersifat sel-sel sensoris. Dinding badan

terdiri atas jaringan otot. Di dalam proboscis terdapat satu celom yang bermuara keluar melalui

satu lubang, ialah porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom yang dipisah satu dari

yang lain oleh suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan menseterium entrale. Juga

celom ini bermuara keluar masing-masing melalui porus collare. Celom di dalam proboscis dan

di dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom itu dapat diisi dengan air laut

melalui pori (Radiopoetro, 1996: 394-397).

Di dalam truncus terdapat dua celomata, yang dipisah satu dari yang lain oleh

mesenterium yang terdiri atas dua lembaran. Di antara dua lembaran itu di tengah-tengah terdapat

tractus digestivus. Mesenterium yang ada di sebelah dorsal tractus digestivus disebut

mesenterium dorsal, yang ada di sebelah ventral, disebut mesenterium ventral(Radiopoetro, 1996:

397).

Page 8: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

8

b. Fisiologi

Cellom proboscis dan cellom collare diduga dapat diisi

dengan air laut sehingga mengembang dan mengeras. Oleh

karenanya dan dengan bantuan gerakan otot tuncus, hewan

dapat masuk ke dalam lumpur. Mulut tetap terbuka,

sehingga air dan lumpur yang mengandung sisa-sisa organis

masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-

lubang, kandung-kandung, celah-celah insang, sisa-sisa

organis merupakan makanan dan tanah, dikeluarkan melalui

anus. Glomerulus yang terdapat cranial dari sinus dorsalis

diduga berfungsi sebagai alat exkresi (Radiopoetro, 1996: 397).

http://www.biyanigirlscollege.com

c. Embryo

Pada Balanoglossus terdapat amphigoni

dan gonochorisme. Ovaria dan testes berbentuk

sebagai kandung-kandung yang tersusun dalam

dua baris. Mereka terdapat di dalam cristae

genitales. Mereka bermuara keluar dengan baris

pori yang terdapat pada tepi crista genetalis.

Fertilisasi berlangsung external. Perkembangan

dapat berlangsung atau dengan metamorphosis.

Page 9: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

9

Pada perkembangan langsung seperti halnya pada Saccoglossus, terjadi pembelahan secara

holoblastis dan equal, sehingga terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula berubah menjadi bentuk

grastula dengan cara invaginasi. Gastroporus kemudian menutup dan entoderm memisah dari

ectoderm. Embrio memanjang dan suatu salcus memanjang melingkar terjadi. Mulut sebagai

invaginasi di dalam sulcus. Anus terjadi pada tempat gastroporus (Radiopoetro, 1996: 398).

Sebelum mulut terjadi, entoderm menonjol ke

kanan dan kiri. Kemudian kedua tonjolan melepaskan

diri dan rongga di dalamnya menjadi celom proboscis,

cellom collare, dan cellom truncus. Satu sulcus

melingkar terjadi lagi, sehingga tubuh embrio terbagi

tiga ialah bakal proboscis, bakal collared an bakal

truncus. Pada bakal truncus terjadi sepasang aperture,

ialah sepasang pertama dari celah insang. Kemudian

disebelah caudal mereka terjadi celah-celah yang

lain.Pada perkembangan dengan metamorphosis seperti halnya pada Balanoglosus, embrio

menjadi larva yang disebut tornaria. Tornaria menyerupai echinopedium. Ia mempunyai baris-

baris cilia. Kadang-kadang ada tonjolan-tonjolan atau lanjutan-lanjutan (Radiopoetro, 1996: 399).

Sub Phylum Hemichordata dibagi menjadi dua klas dan dua ordo yaitu (Radiopoetro, 1996: 399):

a. Class : Enteropneuta, contoh Balanoglossus sp.

http://www.biyanigirlscollege.com

Radiopoetro, 1996

Page 10: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

10

Class : Peterobranchia, mempunyai ciri-ciri yaitu:

- Tractus digestivus berbentuk huruf U, dimana anus terletak dekat mulut

- Ada sepasang celah insang atau tidak ada sama sekali

- Pada tepi cranial collare berpangkal lengan- lengan yang mengandung lanjutan celom.

http://www.google.com/imgres

b. Ordo : Cephalodiscoides, contoh Cephalodiscus sp. Memiliki ciri-ciri sebagai berikut

(Radiopoetro, 1996: 399):

- Proboscis berbentuk sebagai perisai atau discus

- Pada collare berpangkal 8-16 lengan diaman berpangkal tentakel-tentakel

- Ada sepasang celah insang

- Ada satu fasciculus nervosus dengan satu ganglion dorsal di bawah epidermis di

dalam collare

- Ada gonochorisme atau hermaphroditisme; ada monogoni dengan terjadinya gemmae

pada suatu tangkai pada ujung caudal

- Tidak membuat koloni dimana hewan-hewan berhubungan satu dengan yang lain,

tetapi mereka dapat berkumpul dan membuat selubung gelatin yang berbentuk pipa

yang bercabang-cabang.

Page 11: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

11

http://muzeum.geology

Ordo : Rhabdopleuridea, (Radiopoetro, 1996: 400).

- Pada collare berpangkal sepasang lengan; pada tiap lengan berpangkal dua baris

tentakel; lengan disokong oleh suatu skelet dari bahan yang menyerupai kartilago

- Tidak ada celah insang; pada tempatnya ada sepasang sulcus dengan cilia

- Membuat koloni; hewan-hewan berhubungan satu dengan yang lain dengan stolon

- Ada hermaphroditisme dan monogoni

- Hewan-hewan sekoloni membuat bersamaan selubung yang bersifat membrane

contoh : Rhabdopleura, sp (Radiopoetro, 1996: 400).

http://muzeum.geology

Storer dan Usinger (1957: 467) dalam buku Radiopoetro 1996, memasukkan ordo

Graptolithida kedalam subphylum Hemichordata dan disebutnya classis Graptozoa.

Pemasukkan ini berdasar atas adanya selubung chitin dan adanya suatu stolon, sehingga

dikatakan menyerupaiRhabdopleura. Tetapi sifat-sifat yang khas dari Enteropneusta dan

Pterobranchia ialah adanya diverticulum eshopageum dan terbaginya tubuh dalam

proboscis, collare, dan truncus. Oleh karena mempunyai diverticulum esophageum yang

Page 12: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

12

dipandang chorda dorsalis, mereka dimasukkan kedalam subphylum Hemichordata. Sifat-

sifat ini tidak ada atau tidak diketahui ada pada Graptolithida (Radiopoetro, 1996: 400).

Klasifikasi Subphylum Hemichordata:

Balanoglossus

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Infrakingdom : Deuterostomia

Superphylum : Deuterostomia

Phylum : Hemichordata

Class : Enteropneusta

Family : Ptychoderidae

Genus :Balanoglossus

Species : Balanoglossus clavigerus (http://www.itis.gov/).

Cephalodiscus

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Infrakingdom : Deuterostomia

Phylum : Hemichordata

Class : Graptolithoidea

Order : Cephalodiscida

Family : Cephalodiscidae

Genus : Cephalodiscus

Species : Cephalodiscus hodgsoni (http://www.itis.gov/).

Rhabdopleura

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Infrakingdom : Deuterostomia

Phylum : Hemichordata

Class : Graptolithoidea

Order : Rhabdopleurida

Family : Rhabdopleuridae

Page 13: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

13

Genus : Rhabdopleura

Species : Rhabdopleura normani

(http://www.itis.gov/)

2. SUB PHYLUM UROCHORDATA

Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803

m. Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang hidup

bebas. Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja. Bentuk

hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara

soliter bererapa hidup secara koloni (Lorensia, 2010).

a. Anatomi

Salah satu contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai

silinder atau bulat memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya

ditutup oleh tunica yang dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel

mesoderm. Tunica melapisi pallium, ialah suatu lapisan yang tersusun dari ectoderm,

jaringan pengikat dan serabut-serabut otot, yang terutama berjalan melingkar.Pada ujung

yang bebas terdapat satu lubang yng disebut lubang oral. Pada satu sisi dekat ujung bebas

terdapat lubang lain adalah lubang atrul. Pada tepi lubang tersebut pallium berhubungan

dengan tunica. Di keliling lubang-lubang tersebut di dalam pallium ada otot spinecter

yang kuat (Radiopoetro, 1996: 404).

Oral dari crista peripharyngealis yang oral, terdapat suatu lingkaran tenrakel-tentakel

kecil. Diduga bahwa pada tentakel-tentakel ini ada sel-sel indra yang berfungsi sebagai

chemore\eseptor. Esophagus mulai dari dasar saccus branchialis dan bermuara ke dalam

ventriculus yang melebar. Ventriculus melanjutkan diri ke dalam intestinum. Intestinum

bermuara melalui anus ke dalam atrium dekat lubang atrist. Pada Ascidia ada

hermaproditisme protogyni. Ovarium dan testis berlekatan, dikelilingi oleh intestinum.

Oviduct dan ductus deferens berjalan mengikuti intestinum dan bermuara ke dalam atrium

dekat anus (Radiopoetro, 1996: 406).

Page 14: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

14

http://www.slideshare.net/jackiecarl/23-chordates (Radiopoetro, 1996: 406)

Salah satu contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder

atau bulat memanjang. Tubuhnya ditutup oleh tunica yang dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia

dibuat oleh cel-cel mesoderm. Tunica melapisi pallium, ialah suatu lapisan yang tersusun dari

ectoderm, jaringan pengikat dan serabut-serabut otot, yang terutama berjalan melingkar. Pada

ujung yang bebas terdapat satu lubang yang disebut lubang oral. Pada satu sisi dekat ujung bebas

terdapat lubang lain adalah lubang atrial. Di keliling lubang-lubang tersebut di dalam pallium ada

otot spinecter yang kuat. Di dalam atrium terdapat suatu kandungan ialah saccus branchialis.

Rongga di dalam saccus tersebut ialah pharynx. Lubang masuk ke dalam pharynx ialah lubang

oral.

Di dalam dinding saccus branchialis terdapat lubang-lubang ialah stigmata (lubang

insang). Melalui stigmata ini pharynx berhubungan dengan atrium. Pada tepi stigmata terdapat

banyak ciliata yang kuat. Gerakan cilia tersebut menyebabkan terjadinya aliran air dari pharynx

ke dalam atrium. Pada suatu tempat yang dipandang ventral, saccus branchialis melekat kepada

pallium dari lubang mulut sampai dasar saccus.

Sepanjang tempat perlekatan ini pada dataran saccus terdapat satu pasang penebalan yang

disebut endostyle, dimana terdapat cel-cel bercilia, cel-cel kelenjar dan cel-cel sensoris. Gerakan

cilia menyebabkan aliran air kearah oral, cel-cel kelenjar menghasilkan getah yang pekat. Lamina

dorsalis mempunyai sebaris tonjolan-tonjolan. Pada lamina dorsalis terdapat cel-cel bercilia.

Gerak cilia tersebut menyebabkan aliran air kearah lubang esophagus.

Page 15: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

15

Oral dari crista peripharyngealis yang oral, terdapat suatu lingkaran tenrakel-tentakel

kecil. Diduga bahwa pada tentakel-tentakel ini ada sel-sel indra yang berfungsi sebagai

chemoreseptor. Esophagus mulai dari dasar saccus branchialis dan bermuara ke dalam

ventriculus yang melebar. Ventriculus melanjutkan diri ke dalam intestinum. Intestinum

bermuara melalui anus ke dalam atrium dekat lubang atrist. Pada Ascidia ada hermaproditisme

protogyni. Ovarium dan testis berlekatan, dikelilingi oleh intestinum. Oviduct dan ductus

deferens berjalan mengikuti intestinum dan bermuara ke dalam atrium dekat anus.

Cor ialah suatu kandungan yang bersifat otot. Ia terletak dekat ventrikulus di dalam

pericardium. Tidak ada pembuluh-pembuluh darah sebenarnya. Darah mengalir melalui saluran,

spatial atau lacunae ini disebut hemocela. Pada tiap ujung corberpangkal suatu “pembuluh” yang

besar. Pembuluh yang pergi ke ventral, ialah pembuluh branchiochardial, berjalan ventral dari

pharynx di luar endostyle dan berabang-cabang. Cabang berjalan didalam batang-batang diantara

baris-baris stigmata. Cabang-cabang itu bercabang lagi.

Pembuluh yang pergi ke dorsal, ialah pembuluh chardiovisceral bercabang-cabang ke

dinding tractus digestivus dan alat-alat lain. Pembuluh-pembuluh yang ada pada tractus

digestivus dan alat-alat lain bermuara ke dalam pembuluh viscerobranchial yang pergi ke dalam

dorsal pharynx, tetapi berjalan diluar lamina dorsalis. Cabang-cabangnya berhubungan dengan

cabang-cabang pembuluh branchiocardial yang berjalan di dalam batang-batang antara stigmata.

Disebelah ventral ganglion terdapat suatu bangunan yang disebut glandula neuralis. Dari alat itu

berjalan suatu saluran yang bermuara ke dalam pharynx. Sebelumnya bermuara pipa itu melebar

sebagai corong dan disebut infundibulum. Tepi muara infundibulum melipat, sehingga terbentuk

suatu tonjolan ialah tuberculum dorsal.

Sistem saraf mampu memperlambat atau menghentikan makan karena kontrol dari silia

pemukulan faring. Selain sistem saraf, tunicates mampu membalikkan arah aliran darah.

Tunicates tertentu menghasilkan mekanisme pertahanan diri yang mampu melindungi

mereka dari predator seperti kepiting dan ikan. Beberapa spesies mengandung konsentrasi tinggi

senyawa beracun seperti asam sulfat dan senyawa vanadium dalam sel tunik mereka. Tunicates

lain yang dihiasi dengan proyeksi berduri yang membantu menangkis siput besar (Clarku, 2006).

Subphylum Urochordata dibagi dalam classes dan ordines sebagai berikut (Radiopoetro,

1996: 404):

Page 16: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

16

Fisiologi

Makanan berupa plankton-plankton kecil masuk ke dalam pharynx. Plankton ini terjerat

oleh getah yang pekat yang berasal dari sel-sel kelanjar yang berasal dari endostyle, dan dialirkan

oleh gerakan silia pada endostyle, cristae epicaryngeales dan lamina dorsalis ke lubang

esophagus, lalu mengalir melalui stigmata di mana terjadi pertukaran gas antara darah dan air.

Kontraksi cor ialah secara peristaltik dengan arah yang berganti-ganti, sehingga aliran darah juga

berganti-ganti. Kelompok sel-sel besar dengan gelembung-gelembung besar yang mengandung

asam urat diduga berfungsi sebagai alat exskresi. Juga diduga bahwa grandula neurelaris

berhubungan dengan exkresi. Pada tentakel di dalam lubang mulut diduga ada sel-sel yang

berfungsi sebagai chemoreceptor. Juga diduga bahwa tuberculum dorsale merupakan suatu alat

indera. Pada keadaan protogyni, ovarium berfungsi dulu, kemudian testis. Oleh karenanya dapat

terjadi autofertilisasi.

Subphylum Urochordata dibagi dalam classes dan ordines sebagai berikut (Radiopoetro,

1996: 404):

1. Clasis : Larvacea

- Bentuk seperti larva

- Ada ekor dan chorda dorsalis

- Ganlion mempunyai lanjutan ke caudal dengan penebalan ganglioner

- Hanya ada satu stigmata

- Tidak ada atrium

- Tunica dibentuk oleh ectoderm

- Hermaproditisme protandri

Contoh : Appendicularia spec.

Page 17: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

17

http://dubrovniknet.hr/novost.php?id=7957#.UwH_ofvVXMw

Klasifikasi :

• Kingdom : Animalia

• Subkingdom : Bilateria

• Infrakingdom : Deuterostomia

• Phylum : Chordata

• Subphylum : Urochordata

• Class : Appendicularia

• Order : Copelata

• Family : Fritillaridae

• Genus : Fritillaria

• Spesies : Fritillaria ragusina

Sumber : http://www.itis.gov

2. Classis : Ascidiacea (Sea squirt, semprotan air)

- Ada berbagai bentuk

- Tiap hewan mempunyai tunica sendiri atau beberapa hewan mempunyai bersama tunica

- Biasanya melekat terjadi sesuatu setelah metamorfosis retrogressif.

- Banyak stigmata

- Atrium bermuara di sebelah dorsal.

- Tunica tetap

- Tidak ada stolon, atau ada stolon tapi sederhana

Page 18: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

18

http://www.wallawalla.edu/academics/departments/biology/rosario/inverts/Chordata_%28

Urochordata%29/Class_Ascidiacea/Stolidobranchia/Styela_montereyensis.html

Klasifikasi

• Kingdom : Animalia

• Subkingdom : Bilateria

• Infrakingdom : Deuterostomia

• Phylum : Chordata

• Subphylum : Urochordata

• Class : Ascidiacea

• Order : Pleurogona

• Family : Styelidae (Sluiter, 1895)

• Genus : Styela (Fleming, 18220

• Species : Styela montereyensis (Dall, 1872)

Sumber : http://www.itis.gov

Ordo : Enterogona

- Pada tubuh kadang-kadang dapat dibedakan dua bagian ialah thorax dan abdomen

- Glandula neuralis biasanya terletak ventral dari ganglion.

- Larva dengan 2 alat indera di dalam kandung alat indera.

Contoh : Ascidia intestinalis.

Page 19: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

19

Sumber www.ascidians.com

Ordo : Pleurogona

- Pada tubuh tidak dapat dibedakan dua bagian

- Glandula neuralis biasanya terletak dorsal atau lateral dari ganglion

- Gonades terdapat ddi dalam pallium disebelah lateral.

Contoh : Botryllus intestinalis.

3. Clasis : Thalliacea

- Berbentuk seperti tong atau silinder

- Tunica tetap

- Di dalam pallium terdapat otot-otot melingkar

- Tidak ada ekor dan chorda dorsalis

- Hidup bebas

Sumber : http://opencage.info/pics.e/large_17240.asp

Klasifikasi :

• Kingdom : Animalia

• Subkingdom : Bilateria

• Infrakingdom : Deuterostomia

Page 20: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

20

• Phylum : Chordata

• Subphylum : Urochordata

• Class : Thaliacea

• Order : Pyrosomida

• Family : Pyrosomatidae

• Genus : Pyrosoma

• Species :Pyrosoma atlanticum Péron

Sumber : http://www.itis.gov

Ordo : Doliolida

- Berbentuk seperti tong

- Ada delapan lingkaran otot di dalam pallium

- Stigmata sedikit atau banyak

- Ada metamorfosis

- Ada metagenesis

Contoh : Doliolum denticulatum

Ordo : Salpida

- Berbentuk silinder

- Lingkaran otot di dalam pallium di sebelah ventral terputus

- Satu stigma yang besar

- Tidak ada larva

- Ada metagenesis

Contoh : Salpa.

Ordo : Pyrosomida

- Berbentuk tong

- Stigmata sampai 50 buah

- Tidak ada larva

- Ada metagenesis

- Membuat koloni yang berbentuk pipa

Contoh : Pyrosoma giganteum.

(Radiopoetro, 1996: 400).

Page 21: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

21

3. SUBPHYLUM CHEPALOCHORDATA

Bentuk seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah

AMPHIOXUS dan LANCELET. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang bersih

di dasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di dalam air biasanya

berenang lincah sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung akhir tubuh runcing. Ciri Chordata

pada chepalochordata jelas sekali bila dibandingkan dengan Sub Phylum Hemichordata dan

Tunicata (Parker, 2008).

a. Anatomi

Badan panjangnya tidak melebihi 5,8 cm. Ia adalah runcing pada kedua ujung. Ujung

cranial disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median longitudinal, ialah sirip

dorsal yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal yang kemudian melanjtkan diri ke

venral cranial sampai dimana penampang melintang badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral.

Ada 2/3 bagian cranial badan tidak ada sirip ventral tetapi pada batas antara dataran lateral dan

dataran ventral terdapat suatu lipatan yang disebut metapleura. Ada 100 celah-celah insang atau

lebih. Mereka ialah memanjang ke arah entrodorsal atau agak miring. Septa interbranchiala yang

memisahkan celah-celah insang satu dari yang lain, disebelah dalam dilapisi oleh sel-sel

ephitelium pendek dan tidak bercilia yang berasal dari ectodermal (Radiopoetro, 1996: 411).

Pembuluh-pembuluh darah Amphioxus ialah semua dari satu macam, tetapi oleh kaena

ada homologinya pada pembuluh-pembuluh darah craniata, beberapa dari mereka disebut arteriae

dan beberapa venae. Pada Amphioxus terdapat gonochorisme, tetap bentuk hewan jantan dan

hewan betina ialah sama, sehingga tidak ada dimorphisme (Radiopoetro, 1996: 414).

Gonades berbentuk sebagai kandung-kandung sejumlah 26 pasang yang tersusun antara

dinding badan dan dinding lateral atrium, di daerah pharyngeal dan post-pharyngeal. Gonades

Page 22: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

22

tidak mempunyai saluran keluar. Bila sel-sel kelamin masak, sel-sel tersebut menembus dinding

lateral aerom dan datang di dalam atrium untuk kemudian keluar melalui actoporus (Radiopoetro,

1996: 419).

a. Atrium

Atrium juga memanjang ke belakang pada sisi kanan sebagai suatu kantung kantung

tersembunyi yang mengarah ke atas hampir ke anus.

b. Rongga Tubuh

Rongga tubuh merupakan soelom yang berkembang dari dinding, berbatasan dengan epitel

mesodermal somatik dan splanchnic, mengandung cairan rongga seperti limfa. Pada aerah

faringeal dewasa mereduksi sampai 3 tipe ruang, soelom sub endostilar ventral tengah berada

secara membujur di bawah endostil, 2 saluran longitudinal dorsal yang terletak di atas faring dan

menutupi brown funnels/corong coklat, dan saluran soelom vertikal pada kordata tingkat tinggi

tidak terdapat rongga pada faringnya

c. Sistem Skeleton (Kerangka)

Notokord berbentuk silindris, membentang dari ujung rostrum sampai ujung ekor. Notokord

terbentuk oleh sel-sel besar, bersifat fibrosa dan bersifat gelatin yang menyebabkan notokord itu

bersifat keras dan kaku

d. Sistem Muskulus

Kontraksi dari miotom-miotom yang bersifat segmental menyebabkan terjadinya gerakan

tubuh meliuk- liuk, dan dengan cara inilah hewan ini berenang

e. Sistem Digestivus (Pencernaan Makanan)

Amphioxus memasukkan makanan ke dalam mulut dengan cara mengalirkan air dengan

menggunakan gerakan silia yang terdapat pada faring

Page 23: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

23

f. Sistem Respirasi (Pernapasan)

Pada Ampioxus pertukaran O2 dan CO2 dari aliran air ke dalam darah terjadi pada saat air

melalui celah insang. Tetapi kenyataan itu diragukan mengingat darah Ampioxus tidak

mengandung pigmen respirasi. Dan diperkirakan proses pertukaran gas ini terjadi pada seluruh

permukaan tubuh, terutama pada dinding athrium.

g. Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah)

Ampioxus tidak mempunyai jantung. Pada dasarnya arteri memiliki dinding otot dan aorta

dorsalnya memiliki selubung endotellium.

h. Sistem Ekskretorius (Pengeluaran)

Organ ekskresi kira-kira ada 90 pasang nefridia yang bertipe tertutup yang tersusun secara

segmental yang disebut protonefridia

i. Sistem Reproduksi (Perkembangbiakan)

Seksnya terpisah tetapi tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya, kecuali pada

gonad.Terdapat 26 pasang testes atau ovary yang tersusun secara metamerik, yag terletak pada

segmen 25 sampai 51 mulai dari bagian tengah faring sampai ke anus pada tiap sisinya. Tidak

terdapat saluran genital

j. Sistem Nervous (syaraf)

Sistem nervus Ampioxus terdiri atas tabung neural (tali syaraf) yang terletak di atas norokord.

Branchiostoma tidak mempunyai kepala yang terpisah, mempunyai otak, mata, alat pendengar,

atau belum berahang, bersaraf, dan bersistem peredaran darah yang berpola seperti ikan, amfibi,

reptil, burung dan mamalia. System pencernaan makanan seperti sistem pencernaan oleh

vertebrata pada umumnya.Tetapi alat ingesti mirip Tunicata. Pada fase yang sama Branchiostoma

Page 24: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

24

mempunyai mekanisme alat ekskresi seperti protobranchia lainnya, tidak seperti Echinodermata,

tetapi anehnya seperti pada Cacing pipih, Molusca, dan Annelida. Branchiostoma menunjukkan

perkembangan notochord, cekungan batang saraf, dan celah insang pada hewan dewasa maupun

pada larvanya. Walaupun Branchiostoma tampak primitive, tetapi berdasar kenyataan berhasil

mendiami seluruh pantai laut muka bumi. Salah satu spesies banyak dijual di pasar ikan di Cina.

2.4 Peranan dari Chordata

Anggota Chordata juga banyak memberikan manfaat bagi manusia, antara lain dapat

menjadi beberapa fungsi, seperti (Fidyah, 2012):

• Amphioxus ditangkap orang dan dimakan di provinsi Fukien, Cina selatan

• Amphioxus berperan penting dalam phylogeni

• Merupakan plankton, hemichordata pada masa larva, ordo salpida

Page 25: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

25

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan uraian tentang chordate diatas dapat disimpulkan bahwa:

a. Chordata adalah salah satu filum dari kingdom animalia. Chordata berasal dari bahasa

Yunani. Chordata berarti tali. Jadi, Chordata berarti hewan yang mempunyai chorda di

bagian punggung atau Hewan yang termasuk chordata adalah semua hewan yang

memiliki penyokong tubuh dalam. Habitat dari Chordata yaitu mereka hidup di berbagai

habitat seperti di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai.

b. Asal-usul dari Chordata dapat dibedakan dalam 3 teori yaitu: teori Anelid, teori Araknid,

dan teori Ekinodermika

c. Klasifikasi Chordata dapat dibagi kedalam 4 sub phylum besar yaitu: sub phylum

Hemichordata, Urochordata, Chepalochordata, dan Vertebrata.

d. Peranan dari Chordata yang bermanfaat bagi manusia salah satunya yaitu: dapat

digunakan dalam bahan makanan seperti: sapi, ayam, ikan; bahan sandang seperti: bulu

domba yang dapat menghasilkan kain wol, sebagai bioindikator pencemaran, dll.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan dalam paper Chordata yaitu setelah mempelajari

Chordata diharapkan dapat mengaplikasikan manfaat yang diperoleh untuk meningkatkan

kebutuhan hidup manusia sehingga dapat tercapai kemakmuran serta menjaga kelestarian dari

anggota Chordata agar tidak cepat punah.

Page 26: Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b

26

DAFTAR PUSTAKA

Biyani. 2013. Gambar Balanoglossus. http://www.biy anigirlscollege.com/blog/wp-content/

Uploads /2013/02/balanoglossus.png. (online). Diakses tanggal 7 Desember 2014.

Fidyah, Armysta. 2012. Chordata. http://armyistafidyah.blogspot.com/2012/12/chordata.html.

(online). Diakses tanggal 7 Februari 2014.

http://dubrovniknet.hr/novost.php?id=7957#.UwH_ofvVXMw

http://opencage.info/pics.e/large_17240.asp

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=206881

http://muzeum.geology./index/general_zoology/phylum_hemichordata.php.

http://www.google.com/imgres/uploads/2013/02/balanoglossus.png

http://www.slideshare.net/jackiecarl/23-chordates

Lorensia, Farisa. 2010. Urochordata.http://www.ucmp.berkeley.edu/chordata/urochordata.html.

(online). Diakses tanggal 8 Februari 2014.

Parker, Tisk. 2008. Chepalocordata. http://www.ucmp.berkeley.edu/chordata/ chepalochordata.

html. (online). Diakses tanggal 8 Februari 2014.

Radiopoetro. 1996. Zoology. Jakarta: Erlangga.

Rifta, Amy. 2011. Hemichordata. http://www.ucmp.berkeley.edu/chordata/hemichordata.html.

(online). Diakses tanggal 7 Februari 2014.

Storer. 1957. General Zoolog.New York: Mc.Grow-Hill.

Zaif. 2009. Filum Chordata. http://wordpress.com/phylum-chordata. (online). Diakses pada

tanggal 8 Februari 2014.