tidak ada pemukulan

5
Tidak Ada Pemukulan! 4 Maret 2015 - 14:18:25 Dilihat 469 kali 0 komentar PALANGKA RAYA – Dilaporkan menganiaya, Martiasi Gawei (MG) meradang. “Tidak ada pemukulan! Tidak ada penganiayaan!” katanya berapi-api menjelaskan duduk persoalan laporan aduan Jeni di Polres Palangka Raya, Senin (2/3) malam. Martiasi yang datang ke Kalteng Pos didampingi penasihat hukumnya Bachtiar Effendi SH mengonfirmasi berita yang dilansir harian ini Minggu (1/3) lalu. Dalam berita itu, Martiasi dilaporkan oleh Jeni selingkuhan Ari Santoso –mantan suami MG.

Upload: sahat-curter-sagala

Post on 17-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

DBB 112

TRANSCRIPT

Tidak Ada Pemukulan!4 Maret 2015 - 14:18:25 Dilihat 469 kali 0 komentar PALANGKA RAYA Dilaporkan menganiaya, Martiasi Gawei (MG) meradang. Tidak ada pemukulan! Tidak ada penganiayaan! katanya berapi-api menjelaskan duduk persoalan laporan aduan Jeni di Polres Palangka Raya, Senin (2/3) malam.Martiasi yang datang ke Kalteng Pos didampingi penasihat hukumnya Bachtiar Effendi SH mengonfirmasi berita yang dilansir harian ini Minggu (1/3) lalu. Dalam berita itu, Martiasi dilaporkan oleh Jeni selingkuhan Ari Santoso mantan suami MG.Martiasi juga menceritakan kronologi yang terjadi di salah satu usaha laundry Jalan Sanggabuana II itu. Pada saat kejadian, saya datang ke laundry itu untuk mengecek informasi yang saya dapat soal Ari Santoso yang acap melaundry di situ. Saat itu, dia (Jeni, Red) sudah berada di dalam laundry. Dia menggunakan helm yang menutup kepalanya dan jaket, lanjut Martiasi.Dilaporkan melakukan pemukulan kata Martiasi, dia mengaku tidak pernah cemburu dengan perilaku Ari Santoso. Saat itu, dia (Jeni, Red) membelakangi saya. Bagaimana mungkin saya melakukan pemukulan sementara dia mengenakan helm? Saya hanya kaget ketika itu mendengar dia menanyakan pakaian Ari Santoso kepada petugas laundry, imbuh Martiasi seraya mengatakan bahwa saat itu, petugas laundry sudah menyuruh Jeni untuk segera keluar karena dia salah mengurusi pakaian suami orang.Saya juga meminta tante saya untuk masuk dan mendampingi saya, termasuk juga petugas laundry yang melihat bahwa saat itu tidak ada pemukulan, tidak ada penganiayaan. Saya bukan orang yang sembarang bertindak. Itu ada hukumnya. Bodoh sekali kalau saya melakukan tindakan melawan hukum, kata ibu dua anak ini.Dikatakan Martiasi, pihaknya justru senang atas laporan ini, karena ini akan mengungkap hal yang jauh lebih besar seputar putusan Adat Dayak atas perceraian yang sudah terjadi antara dia dan Ari Santoso. Saya senang. Kita akan lihat nanti. Saksi yang mengetahui kronologi kejadian saat itu juga banyak kok, katanya.Martiasi juga menyebut, laporan ke polisi itu sebagai upaya Jeni dan Ari Santoso untuk bargaining atau tawar-menawar soal denda adat yang harus mereka bayar kepada Martiasi sebagai korban atas perlakuan keduanya yang menyebabkan perceraian antara Martiasi dan Ari Santoso.DENDA ADATPada kesempatan itu, Martiasi juga menceritakan asal-muasal dia harus ke laundry. Itu lantaran informasi yang diperolehnya bahwa sejak Ari Santoso keluar dari rumah dia sering melaundry pakaiannya di tempat itu. Saya juga hanya ingin memperkuat informasi yang saya dapat, tegasnya.Sebagai kepala cabang PT Sinergi Hutan Sejati, Jalan Pangrango, Ari Santoso ke Semarang tanggal 14-16 Januari 2015, alasan dinas ke kantor pusatnya di Semarang. Dia berangkat bersama Jeni (Jn). Ini semua saya lakukan untuk memperjuangkan hak adat yang seharusnya saya terima, kata Unik sapaan akrab Martiasi.Saat perkawinan Ari Santoso dan Martiasi Gawei, Ari dikatakan tidak punya modal. Bahkan mahar adat yang seharusnya dibayar saat perkawinan itu pun tidak pernah dipenuhinya. Okelah, saat itu, dia memang tidak mampu membayar mahar adat perkawinan itu. Tapi sekarang dia sudah mampu, dan saya menuntut hak itu, katanya.Dalam putusan sidang adat, Jeni dijatuhi denda senilai Rp704 juta, dan Ari Santoso sebesar Rp416,5 juta oleh majelis adat yang menyidangkan perceraian adat itu. Jumlah itu berdasarkan perhitungan mahar adat yang seharusnya dibayarkan Ari kepada saya saat perkawinan dulu, termasuk biaya perkawinan dan lain-lain. Itu yang saya tuntut sekarang, katanya. (hit)