tiga pendekatan konseling

2
Ditha Damayanti 190110100001 Astia Cholida 190110100017 Raisa Sharfina 190110100041 TIGA PENDEKATAN KONSELING 1. Pendekatan Langsung (Directive Approach) Teknik directive counseling disebut juga counselor centered approach, konseling yang berpusat pada konselor. Pendekatan ini dipelopori oleh E.G. Williamson dan J.G. Darley. Pada pendekatan ini konselor yang membantu memecahkan masalah konseli dengan secara sadar mempergunakan sumber-sumber intelektualnya. Tujuan utama dari metode ini adalah membantu konseli mengganti tingkah laku emosional dan impulsif dengan tingkah laku yang rasional. Lepasnya tegangan-tegangan dan didapatnya ”insight” dipandang sebagai suatu hal yang penting. Di dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi konseli dengan rasional, konselor tidak boleh bersikap otoriter dan menuduh, walaupun dikatakan direktif. Larangan- larangan yang langsung, nasehat yang mendikte dan yang sifatnya mengatur sebaiknya di hindari. Konsep direktif meliputi bahwa konseli membutuhkan bantuan dan konselor membantu menemukan apa yang menjadi masalahnya dan apa yang mesti kerjakan. Teknik-teknik yang bisa digunakan antara lain : I. Informasi tentang dirinya, hal ini dilakukan untuk mengkonfrontasikan antara informasi yang diberikan dengan

Upload: ditha-damayantii

Post on 24-Oct-2015

116 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

coba coba

TRANSCRIPT

Page 1: TIGA PENDEKATAN KONSELING

Ditha Damayanti 190110100001

Astia Cholida 190110100017

Raisa Sharfina 190110100041

TIGA PENDEKATAN KONSELING

1. Pendekatan Langsung (Directive Approach)

Teknik directive counseling disebut juga counselor centered approach, konseling yang

berpusat pada konselor. Pendekatan ini dipelopori oleh E.G. Williamson dan J.G. Darley.

Pada pendekatan ini konselor yang membantu memecahkan masalah konseli dengan secara

sadar mempergunakan sumber-sumber intelektualnya. Tujuan utama dari metode ini adalah

membantu konseli mengganti tingkah laku emosional dan impulsif dengan tingkah laku yang

rasional. Lepasnya tegangan-tegangan dan didapatnya ”insight” dipandang sebagai suatu hal

yang penting. Di dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi konseli

dengan rasional, konselor tidak boleh bersikap otoriter dan menuduh, walaupun dikatakan

direktif. Larangan-larangan yang langsung, nasehat yang mendikte dan yang sifatnya

mengatur sebaiknya di hindari.

Konsep direktif meliputi bahwa konseli membutuhkan bantuan dan konselor membantu

menemukan apa yang menjadi masalahnya dan apa yang mesti kerjakan. Teknik-teknik yang

bisa digunakan antara lain :

I. Informasi tentang dirinya, hal ini dilakukan untuk mengkonfrontasikan antara

informasi yang diberikan dengan kenyataan yang ada; dari sini konseli diharapkan

mampu meng evaluasi kembali sikapnya.

II. Case history digunakan sebagai alat diagnosa dan terapeutik dengan tujuan membantu

dalam ”rapport”, mengambangkan kartasis, memberikan keyakinan kembali dan

kembali mengembangkan ”insight”

III. Konflik yang digunakan sebagai alat terapeutik. Disituasi konflik sengaja

ditimbulkan, konseli dihadapkan pada situasi yang memancing sikapnya dalam

menghadapi realita dan konseli di motivasi untuk memecahkanya.

Sumber :

- Ginarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia

- http://kulpulan-materi.blogspot.com/2013/01/pendekatan-pendekatan-konseling.html .

diunduh Jumat, 27 September 2013 pukul 17.10

Page 2: TIGA PENDEKATAN KONSELING

Ditha Damayanti 190110100001

Astia Cholida 190110100017

Raisa Sharfina 190110100041

2. Pendekatan Tidak Langsung (Non-directive Approach)

3. Pendekatan Eklektik