tim interdisiplin kelainan tulang

Upload: stephaniedrg

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

     Tulang merupakan rangka pembentuk dan penopang tubuh

    utama manusia, termasuk jaringan dan organ didalamnya. Kerangka

    manusia terdiri dari tulang keras, tulang rawan (kartilago), sendi,

    serta ligamen (jaringan ikat) dan tendon. Tulang adalah jaringan keras

    yang merupakan komponen utama pembentuk rangka. Tulang juga

    berfungsi sebagai alat gerak pasif, untuk melindungi organ vital dan

    sebagai alat gerak karena tulang memiliki banyak persendian.

    Kelainan yang terjadi pada tulang akan membuat fungsi tubuh

    menjadi terganggu dan bahkan akan memperburuk keadaan jaringan

    yang ada di sekitar tulang. Terdapat beberapa kelainan tulang yang

    memiliki manifestasi baik dalam rongga mulut atau mempengaruhi

    sistem kraniofasial. Oleh karen itu dokter gigi dan dokter gigi spesialis

    berperan untuk mengetahui tanda-tanda di rongga mulut dan tanda

    klinis lainnya untuk membantu menegakkan diagnosa.

    erawatan gigi yang aman dan sesuai dapat dilakukan dengan

    konsultasi dengan dokter pasien dan modi!kasi perawatan. erawatan

    yang dilakukan biasanya tidak hanya melibatkan satu disiplin ilmu

    saja namun melibatkan lebih dari satu disiplin ilmu. erawatan se"ara

    interdisiplin dari kelainan tulang ini akan meningkatkan kualitas hidup

    pasien penderita khususnya dan keluarga serta lingkungan

    disekitarnya pada umumnya menjadi lebih baik.

    BAB II

    PENYAKIT KELAINAN TULANG

    1

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    2/38

    2.1 TULANG

    2.1.1 Defnisi

     Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi

    oleh matriks kolagen ekstraselular (type # kolagen) yang disebut

    sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium

    hidroksiapatit, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.

    2.1.2 Komponen Jaringan Pemben!" T!#ang

    $. Osteoblast % yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi

    osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada

    permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau

    silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-

    tonjolan pendek.

    &. Osteosit % merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang.

    'empunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang

    dengan "ara membantu pemberian nutrisi pada tulang.

    . Osteoklas % sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis

    tulang dan merupakan bagian yang penting. 'ampu memperbaiki

    tulang bersama osteoblast, osteoklas ini berasal dari deretan sel

    monosit makrofag.

    . *el osteoprogenitor % merupakan sel mesen"himal primitive

    yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang danosteosit pada permukaan dalam jaringan tulang.

    2

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    3/38

    +ambar $ (a) Endochondral bone development (b) intramembranous bone

    development 

    2.2 Genetic Bone Disease

     Terdapat beberapa kelainan pada tulang yang bersifat herediter

    yang biasa ditemui dalam kedokteran gigi.

    2.2.1 Osteogenesis Imperfecta (Brittle Bone Disease)

     2.2.1.1 Defnisi

    Osteogenesis imperfecta (O#) merupakan salah satu penyakit

    keturunan dimana tulang yang terbentuk sedikit dan mudah patah.

    Kerusakan utama terjadi pada pembentukan kolagen yang akanmempengaruhi kartilago dan membran tulang. O# merupakan salah

    satu kelainan dimana tulang yang rapuh dan mudah patah dengan

    prevalensi $ %$.

    O# diturunkan se"ara autosomal dominan yang disebabkan oleh

    mutasi gen O$/$ pada kromosom $01&$.-1&&dan O$/& pada

    kromosom 01&&.$ yang berperan dalam mengkodekan kolagen tipe #,

    pro2$(#) dan pro2& (#) yang berperan sebagai protein tulang.&,,&

    ada

    3

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    4/38

    penelitian terbaru ditemukan beberapa tipe O# yang diturunkan

    se"ara resesif .3 Karakteristik O# bervariasi berdasarkan klasi!kasi dan

    biasanya mengalami brittle bones  (mudah patah), terjadi deformitas

    skeletal dan dentinogenesis imperfecta&,,&

    2.1.2 Eio#ogi

    Kolagen merupakan glikoprotein !brous utama yang terdapat

    dalam matriks ekstraseluler dan pada jaringan ikat sepeti tulang

    rawan, matriks organik tulang, tendon, dan mereka mempertahankan

    kekuatan jaringan ini. Kolagen terbagi menjadi kolagen tipe#,##,###,4,dan 5#. Kolagen tipe # merupakan protein yang paling penting

    pada tubuh manusia. +en O$/$ yang terletak pada kromosom $0

    dan gen O$/& yang terletak pada kromosom 0 merupakan gen

    yang mengkode & rantai kolagen tipe #.3

    Osteogenesis imperfecta merupakan kelainan autosomal

    dominan yang disebabkan oleh mutasi gen kolagen tipe #, O$/$

    dan O$/&$6 yang bertanggung jawab dalam sintesis dari protein

    terbanyak tulang, kulit, ligamen, tendon dan hampir seluruh jaringan

    konektif. 'utasi ini memi"u formasi kuantitas patologik (O# tipe #) dari

    kolagen atau perubahan kualitas produksi kolagen (O# tipe ##, ###, atau

    #4). 7asilnya ialah "ampuran dari kolagen yang normal dan tidak

    normal. 7ampir 89 bentuk klinis (tipe) O# disebabkan oleh kelainan

    struktural atau produksi dari prokolagen tipe # (O$/$ dan

    O$/&)$:,$8,&$-&, komponen protein utama matriks ekstraselular

    tulang dan kulit. *ekitar $9 kasus klinis yang tak jelas, tidak didapat

    kelainan biokimia dan molekul prokolagen. Tidak diketahui dengan

     jelas apakah kasus ini dikarenakan deteksi yang terbatas atau karena

    kelainan genetik yang heterogen.$:

    2.1.$ %ani&esasi K#inis

    4

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    5/38

    Osteogenesis imperfecta  mempunyai "iri khas rapuhnya

    sekletal dalam berbagai derajat. ;raktur dan deformitas tulang terjadi

    walau dengan trauma ringan.,3,&6 *istem klasi!kasi yang paling sering

    dipakai untuk membedakan tipe O# adalah yang dibuat oleh *illen"e

    dkk. Klasi!kasi tersebut didasarkan pada gejala klinis, genetik, dan

    kriteria radiogra!. +ejala klinisnya sangat bervariasi antarpenderita

    walaupun dalam tipe yang sama. Tipe-tipe tersebut antara lain %

    $. Tipe # (iturunkan se"ara autosomal dominan dan disebabkan oleh

    menurunnya produksi? sintesis prokolagen tipe # (functional  null

    alleles).6 Kebanyakan penderita tipe # mempunyai sklera berwarna

    biru, fraktur berulang pada masa anak-anak tapi tidak sering, dan

    ketulian (-69 pada usia &- tahun). ;raktur terjadi karena

    trauma ringan sedang dan menurun setelah pubertas.- Terdapat duasubtipe yaitu subtipe / bila tidak disertai dentinogenesis imperfe"ta

    dan subtipe = bila disertai dentinogenesis imperfe"ta.,6 Kelainan

    lainnya yang bisa ditemukan antara lain mudah memar, kelemahan

    sendi dan otot, kifoskoliosis, dan perawakan pendek ringan dibanding

    anggota keluarga lainnya.-6

    &.Tipe ## (*angat berat? perinatal lethal)-6,

    enderita sering lahir mati atau meninggal pada tahun pertama

    kehidupan dengan berat lahir dan panjang badan ke"il untuk masa

    kehamilan. Kematian terutama disebabkan karena distres

    pernafasan, juga karena malformasi atau perdarahan sistem saraf 

    pusat. Terjadi karena mutasi baru yang diturunkan se"ara autosomal

    dominan (jarang resesif) akibat penggantian posisi glisin pada triple

    5

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    6/38

     

    +ambar &. +ambaran radiogra! pada pasien osteogenesis imperfecta (a). ;raktur

    femur yang rekuren. (b) mild bowing legs 6

    helix  prokolagen tipe # dengan asam amino lain. Tulang rangka dan

     jaringan ikat lainnya sangat rapuh. Terdapat fraktur multipel tulang

    panjang intrauterin yang terlihat sebagai crumpled appearance pada

    radiogra!. *elain itu juga dapat terjadi pada tulang tengkorak dan

    atau vertebra. Tulang tengkorak tampak lebih besar dibanding ukuran

    tubuh dengan pembesaran fontanela anterior dan posterior. ;raktur

    multipel tulang iga membentuk gambaran manik-manik (beaded

    appearance), thoraks yang sempit ikut berperan dalam terjadinya

    distres pernafasan. enderita mungkin mempunyai hidung yang ke"il

    dan? mikrognatia. *klera berwarna biru gelap-keabuan. ,3,

    . Tipe ### (=erat?rogresif) -6,

    'erupakan tipe dengan manifestasi klinis paling berat namun

    tidak mematikan yang menghasilkan gangguan !sik signi!kan,

    berupa sendi yang sangat lentur, kelemahan otot, nyeri tulang kronis

    berulang, dan deformitas tengkorak. Terjadi karena point 

    mutation atau frame shift mutation pada prokolagen tipe # yang

    6

    A B

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    7/38

    diturunkan se"ara autosomal dominan atau resesif. 6 =erat badan dan

    panjang lahir sering rendah.-;raktur sering terjadi dalam

    uterus.*etelah lahir, fraktur sering terjadi tanpa sebab dan sembuh

    dengan deformitas. Kebanyakan penderita mengalami perawakan

    pendek. =entuk wajah relatif triangular dan makrosefali. *klera

    bervariasi dari putih hingga biru. *ering dijumpai dentinogenesis

    imperfe"ta (:9 pada anak usia @ $ tahun) 6, >isorganisasi matriks

    tulang menyebabkan gambaran popcorn pada meta!sis, dilihat dari

    gambaran radiologi

    7

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    8/38

     

    +ambar (a). asien dengan osteogenesis imperfe"ta tipe ###. (b) sklera yang biru

    pada pasien osteogenesis imperfe"ta.3

    . Tipe #4 (Tak terde!nisi? Moderately severe) -6,

     Terjadi karena point mutation atau delesi ke"il pada prokolagen

    tipe # yaitu pada rantai O$/&, kadang pada O$/$.6 'erupakan

    tipe O# yang paling heterogen karena memasukkan temuan-temuan

    8

    B

    A

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    9/38

    pada penderita yang tidak tergolong dalam tipe sebelumnya.

    ;raktur dapat terjadi dalam uterus dengan tulang panjang bawah

    bengkok yang tampak sejak lahir. *ering terjadi fraktur berulang,

    kebanyakan penderita mempunyai tulang yang bengkok walau tidak

    sering mengalami fraktur. ;rekuensi fraktur berkurang setelah masa

    pubertas. enderita tipe ini memerlukan intervensi ortopedik dan

    rehabilitasi tetapi biasanya mereka dapat melakukan ambulasi sehari-

    hari. Aarna sklera biasanya putih. >apat dijumpai dentinogenesis

    imperfe"ta, sehingga beberapa penulis membedakan tipe ini menjadi

    & subtipe yaitu subtipe / bila tidak disertai dentinogenesis imperfe"ta

    dan subtipe = bila disertai dentinogenesis imperfe"ta.,6  +ambaran

    radiologi dapat menunjukkan osteoporotik dan kompresi vertebra.

    2.1.' %ani&esasi (ra#

    asien dengan O# mempunyai beberapa masalah pada

    pertumbuhan dan perkembangan gigi-geligi dan tulang rahang.

    Crossbite dan relasi oklusal klas ### (posisi anterior dari lengkung gigirahang bawah yang tidak normal dalam hubungannya dengan

    lengkung gigi rahang atas) merupakan masalah ortodonti yang paling

    sering dijumpai pada pasien O#.

    +ambar  (a) +ambar radiogra! menunjukkan mahkota berbentuk bulbous

    dengan kontriksi servikal disertai obliturasi ruang pulpa (b) maloklusi klas ### dan

    gigitan terbuka posterior sering ditemui pada pasien osteogenesis imperfecta.3

    'aloklusi klas ### nampak pada hampir seluruh pasien dengan

    O#. #nsidensi yang didapatkan sangat tinggi. *tudi menunjukkan

    9

    BA

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    10/38

    bahwa pasien O# mempunyai frekuensi maloklusi yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan -:9 populasi normal.3

    ada pasien O# terdapat banyak variasi pada fenotif 

    kraniofasial. ostur, berat dan ukuran kepala yang tidak normal pada

    populasi O# dapat turut memegang pernanan dari perkembangan

    maloklusi.

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    11/38

    tersebut protrusif dan terletak diantara gigi rahang atas dan rahang

    bawah.

    >isimpulkan bahwa hampir seluruh pasien dengan O# memiliki

    kelainan pada daerah kraniofasial. asien O# biasanya memiliki wajah

    yang berbentuk segitiga, tulang bitemporal yang protrusif, tulang

    dahi yang maju, dan lingkar kepala yang relatif lebih besar

    dibandingkan populasi normal. 'aloklusi gigi ditemukan pada hampir

    seluruh pasien O# dan men"akup insidensi yang tinggi dari maloklusi

    klas ###, crossbite anterior dan posterior, serta open bite. Kondisi ini

    dapat disebabkan oleh kelainan dentoalveolar dan skeletal.3

    2.2.2 (seoperosis ) Marble Bone Disease*

    2.2.2.1 Defnisi

    Osteopetrosis atau dikenal dengan marble bone disease, albers

    schonberg disease, osteosclerosis fragilis generalisata. enyakit ini

    pertama kali ditemukan oleh /lbers - *"hBnberg seorang radiologidari Cerman pada tahun $8 yang mendapati adanya pengerasan

    tulang skeletal yang menyeluruh. #stilah osteopetrosis pertama kali

    diperkenalkan oleh Karshner pada tahun $8&6. enyakit ini

    merupakan penyakit herediter dan kongenital dimana tulang menjadi

    lebih tebal daripada keadaan normalnya.0,8  ada penderita

    ostepetrosis jumlah osteoklas meningkat atau normal, tetapi

    osteoklas kehilangan fungsi normalnya. Oleh karena itu, osteoklas

    tidak dapat menjalankan fungsinya dalam meresobsi tulang sehingga

    terjadi osi!kasi yang tidak sempurna yang mengakibatkan perubahan

    postur, fraktur berulang, kehilangan fungsi hematopoesis pada sumsum

    tulang dan "enderung menuju osteomielitis yang ganas pada tulang.:

    2.2.2.2 K#asif"asi +,2-

    11

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    12/38

    Osteopetrosis merupakan penyakit yang diturunkan dan ditandai

    dengan kerusakan fungsi osteoklas. Kegagalan pada pembentukan

    tulang normal menyebabkan kepadatan tulang yang terjadi se"ara

    menyeluruh dan simetris terdapat kegagalan resorpsi tulang.&6 

    *e"ara garis besar osteopetrosis dibedakan atas & bentuk yaitu %

    $. Osteopetrosis infantil (auto resesif osteopetrosis ? /

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    13/38

    ada penderita autosomal dominan osteopetrosis, salah satu dari

    orangtua memiliki gen yang karier sehingga terdapat 3 9

    kesempatan anak menderita osteopetrosis dan 3 9 kesempatan

    anak normal.

    2.2.2.$ Eio#ogi an Paogenesis

    Osteopetrosis disebabkan oleh kegagalan diferensiasi ataukegagalan fungsi dari osteoklas dan dari fungsi ini disebabkan oleh

    mutasi gen T$

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    14/38

    biomekanika tulang dan homeostasis mineral. Telah diperkirakan

    bahwa tulang orang dewasa mengalami regenerasi setiap sepuluh

    tahun. Osteoklas berasal dari prekursor mononuklear pada garis

    turunan myeloid yaitu suatu sel hematopoetik yang juga

    meningkatkan jumlah makrofag.

    >e!siensi proton pump pada osteoklas dan kerusakan gen

    lE0 juga merupakan penyebab penyakit ini. +en lE0 ini dapat

    merusak fungsi dari osteoklas dalam berdiferensiasi sehingga tidak

    ada osteoklas matang ditemukan. Osteoklas yang berdiferensiasi

    berguna untuk melarutkan mineral tulang dan medegradasi matriks

    tulang menggunakan enDim-enDim khusus. Gang sangat penting pada

    fungsi ini adalah polarisasi sel dan khususnya pembentukan kerutan-

    kerutan pada pinggir dan daerah pembatas pada sel. 7al ini

    membentuk daerah resorbsi lakuna, dan asam hidroklorida disekresi

    se"ara aktif dan menghasilkan pelarutan mineral tulang

    hidroksiapatit.

    2.2.2.' %ani&esasi K#inis

    >iagnosis yang terutama adalah pada test gen dan gambaran

    radiogra!, dimana pada gambaran radiogra! terdapat penebalan

    tulang seperti kapur dan Hbone in  boneI. ada penderita ini

    ditemukan tanda-tanda seperti anemia, hepatosplenomegali,

    14

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    15/38

    trombositopenia, makrosefali, hidrosefalus, ketulian, kebutaan, dan

    fraktur berulang.8

    Osteopetrosis maligna mempunyai berbagai manifestasi klinis

    yang berhubungan dengan penebalan tulang yang merupakan dasar

    penyakit. >i laporkan &6 kasus osteopetrosis pada anak yang

    memperlihatkan wajah tipikal, berupa adenoid appearance, frontal

    bossing, hipertelorism, makrosefali, strabismus, nistagmus dan

    eksoftalmus. Kebutaan terjadi akibat penekanan nervus optikus.

    sedangkan ketulian dapat terjadi akibat kompresi tulang pada nervus

    akustikus maupun akibat sklerosis pada tulang-tulang di telinga

    tengah. *elain itu dilaporkan adanya gangguan pertumbuhan dan

    mudah patahnya gigi.0  /nemia terjadi oleh karena kegagalan

    sumsum tulang dalam proses pembentukan darah. Kegagalan

    pembentukan darah menyebabkan hepatosplenomegali dan

    trombositopenia. 'akrosefali dan penulangan frontal yang

    menyebabkan bentuk kepala yang tidak normal biasanya terjadi pada

    awal masa anak-anak. embesaran kepala atau hidrosefalus karena

    peningkatan "airan yang terisi pada ruangan di otak disebabkan oleh

    adanya interupsi pada aliran normal "airan spinal dari otak ke spinal

    cord karena overgrowth bone.8 Ketulian disebabkan oleh penekanan

    nervus auditori karena penebalan tulang pada daerah tersebut.

    Kegagalan penglihatan juga disebabkan karena terjadi penebalan

    tulang pada foramen optik.

    15

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    16/38

    +ambar 3. H!one in boneIpada osteopetrosis 0

    Kelainan tulang ini terbawa se"ara autosomal, dapat bersifat

    resesif dan dominan. Transmisi autosomal resesif menghasilkan

    bentuk maligna osteopetrosis dengan "iri klinis pu"at, kegagalan

    penglihatan, gangguan pendengaran, infeksi berulang, fraktur tulang,

    kraniofasial abnormal, hepatosplenomegali. *edangkan transmisi

    autosomal dominan menghasilkan bentuk benigna osteopetrosis

    dengan "iri klinis fraktur tulang multipel, kranial nervus palsi

    (termasuk nervus optik dan nervus fasial), asimtomatik, dan

    osteomielitis.8,$

    2.2.2./ %ani&esasi (ra#

    16

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    17/38

    >alam bidang Kedokteran +igi, komplikasi rongga mulut yang

    sering terjadi pada pasien osteopetrosis adalah osteomielitis yang

    disebabkan oleh infeksi odontogen.$&,$,$ 'anifetasi lainnya yang

    dapat ditemukan pada pasien osteopetrosis dewasa antara lain sering

    terjadinya impaksi gigi kaninus rahang bawah, malformasi bentuk

    mahkota gigi dan akar gigi yan pendek, fraktur pada gigi, ankilosis,

    karies gigi, abses mandibula yang berulang, oral hygiene yang buruk,

    embedded teeth  dan maloklusi pada gigi sulung serta gigi

    permanen.8

    ada radiogra! dental juga terlihat konstriksi dari kanalis

    alveolaris inferior dan penebalan pada saluran pulpa, penebalan dari

    lamina dura dan terkadang kamar pulpa sulit untuk dikenali

    dikarenakan peningkatan densitas tulang.8

    2.2.$ Achondroplasia

    2.2.$.1 Defnisi#stilah  "chondroplasia pertama kali digunakan oleh arrot

    ($:0:).  "chondroplasia berasal dari bahasa Gunani yaituJ achondros%

    tidak ada kartilago dan  plasia% pertumbuhan. *e"ara har!ah

     "chondroplasia berarti tanpa pembentukan? pertumbuhan kartilago,

    walaupun sebenarnya individu dengan  "chondroplasia memiliki

    kartilago. 'asalahnya adalah gangguan pada proses pembentukan

    kartilago menjadi tulang terutama pada tulang-tulang panjang.

    17

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    18/38

     "chondroplasia  merupakan kelainan yang diturunkan pada

    ossi!kasi endo"hondral dan mempengaruhi individu seperti bentuk

    kerdil dengan tulang kaki yang pendek dan pembesaran kepala.

    Kondisi yang diturunkan seperti jenis autosomal dominan dengan

    tidak komplitnya penetrasi tetapi banyak kasus sebagai hasil mutasi

    yang baru.  "chondroplasia adalah dwar#sme atau kekerdilan yang

    disebabkan oleh gangguan osi!kasi endokondral akibat mutasi gen

    ;+;< (#broblast growth factor receptor ) pada lengan pendek

    kromosom p$6. *indroma ini ditandai oleh adanya gangguan pada

    tulang-tulang yang dibentuk melalui proses osi!kasi endokondral,

    terutama tulang-tulang panjang. *elain itu,  "chondroplasia

    memberikan karakteristik pada kraniofasial.  "chondroplasia  juga

    dikenal dengan nama  "chondroplastic $war#sm, Chondrodystrophia

    %etalis, Chondrodystrophy &yndrome atau Osteosclerosis

    Congenital.$-$6

     "chondroplasia adalah tipe dwar#sme yang paling sering

    dijumpai. #nsiden yang paling umum menyebabkan  "chondroplasia

    adalah sekitar $?&6. sampai $?66. kelahiran hidup.

     "chondroplasia bersifat autosomal dominant inheritance, namun kira-

    kira :3-89 dari kasus ini memperlihatkan de novo gene mutation

    atau mutasi gen yang spontan. #ni artinya bahwa kedua orang tua

    tanpa "chondroplasia, bisa memiliki anak dengan "chondroplasia.&

    2.2.$.2 Eio#ogi an Paogenesis

     "chondroplasia disebabkan oleh mutasi dominan autosomal

    pada gen ;+;

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    19/38

    ;+;

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    20/38

    2.2.$.$ %ani&esasi K#inis

    ada umumnya penderita  "chondroplasia memiliki bentuk

    kepala besar (megalencephalymacrocephaly)  sehingga sering

    disebut sebagai circus dwarf , kening menonjol (frontal bossing), basis

    kranial yang pendek serta memiliki jembatan hidung (bridging nose)

    yang lebar dan datar. ertumbuhan kranium yang lebih besar dari

    rata-rata tidak diikuti oleh pertumbuhan wajah, terutama wajah

    bagian tengah (hypoplasia midface).$:

     

    +ambar 0 (a) trident hands (b) radiogra! lateral menunjukkan maloklusi kelas ### $8

    20

    BA

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    21/38

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    22/38

    2.2.'.1 Defnisi Cleidocranial Dysplasia

      Cleidocranial dysplasia  adalah suatu sindroma kelainan padatulang yang ditandai oleh adanya trias% multiple supernumerary 

    teeth, pertumbuhan tulang klavikula yang tidak sempurna, dan

    terbukanya sutura sagital dan fontanel. Kelainan ini mempunyai

    karakteristik yaitu % ($)Tidak tumbuhnya atau tidak sempurnanya

    tulang bahu. ada penderita akan terlihat kedua bahunya akan

    berdekatan atau seperti menjadi satu, (&). /danya kelainan tengkorak

    dan kelainan wajah dengan wajah yang "enderung persegi, sutura

    dari tengkorak yang kurang menutup, tulang frontal yang kurang

    tertutup, dinding hidung yang rendah, terlambatnya erupsi gigi

    permanen atau gigi permanen yang memiliki kelainan.

    Kasus mengenai kelainan klavikula pertama kali dilaporkan oleh

    'artin pada tahun $063.&& ada tahun $:0$, *"heuthauer melaporkan

    kasus lain yang mengenai kedua klavikula dan tulang kranial. ada

    tahun $:80, ierre 'arie dan *ainton membuat deskripsi mengenai

    sindroma ini dan diberi istilah cleidocranial dysplasia, yang dikenal

     juga dengan Marie&ainton $isease.&&,&  *ejak publikasi pertama

    mengenai cleidocranial dysplasia, lebih dari $ kasus cleidocranial

    dysplasia telah dipublikasikan pada literatur medis.

    *indroma cleidocranial dysplasia  juga dikenal dengan nama

    Osteodental dysplasia.& +nsidensi cleidocranial dysplasia  diseluruh

    dunia sekitar $% $.. tanpa membedakan jenis kelamin dan

    ras.&

    2.2.'.2 Eio#ogi an Paogenesis

    Cleidocranial dysplasia  merupakan kelainan yang disebabkan

    oleh kelainan genetik dari kromosom autosomal dinoman. Kelainan ini

    disebabkan oleh mutasi gen =;/ $ (core binding factor alpha $)

    ?

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    23/38

    diferensiasi osteoblas dan pembentukan tulang yang tepat pada

    osi!kasi intramembran dan endokhondral.:, =;/ $ terdapat pada

    bagian mesenkim yang merupakan salah satu jaringan pembentuk

    gigi geligi.

    #ndividu yang kekurangan =;/$ akan menunjukkan

    kekurangan osteoblas dalam tulang, sehingga menimbulkan kelainan

    pertumbuhan gigi penderita berupa bentuk gigi yang tidak normal.

    ada hewan per"obaan dengan heteroDigot =;/$ ?-

    memperlihatkan adanya penurunan jumlah osteoklas yang berperan

    dalam resorbsi normal tulang alveolar selama erupsi gigi. enurunan

     jumlah osteoklas pada penderita Kleidokranial displasia

    mengakibatkan erupsi gigi dan peningkatan jumlah gigi impaksi. ada

    osi!kasi intramembran, tulang kranialJ skeletal wajahJ serta

    mandibula dan klavikula berkembang melalui pertukaran langsung

    kondensasi sel mesenkim oleh osteoblas dan osteosit. *edangkan

    tulang skeletal lainnya berkembang melalui osi!kasi endokhondral,

    yaitu sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi langsung

    berkondensasi dan berdiferensiasi membentuk kondroblas.

    Kondroblas berproliferasi dan berdiferensiasi membentuk kondrosit

    se"ara bertahap menjadi matur membentuk hipertro!k kondrosit

    yang menghasilkan kolagen tipe $a$. ada akhir maturasi,

    hipertro!k kondrosit menghasilkan osteopontin dan faktor angiogenik.

    Kemudian hipertro!k kondrosit akan mengalami apoptosis (kematian

    sel) dan pada region tersebut terjadi kalsi!kasi matriks ekstraseluler

    serta perpindahan angiogenik dan sel osteoblas. roses ini akan

    membentuk pelat pertumbuhan (growth plate) dan pertumbuhan

    normal tulang panjang ter"apai melalui diferensiasi dan maturasi

    kondrosit yang sinkron.

    'enurut =rueton et al, selain kromosom 6p&$, perubahan

    kromosom :1&& juga dianggap sebagai penyebab terjadinya

    heterogenetik pada cleidocranial dysplasia.  enyebab mutasi gen

    pada penderita Kleidokranial displasia belum diketahui pasti. *ekitar

    23

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    24/38

    39 kasus diturunkan dari orangtua melalui gen autosomal dominan

    dan 9 kasus terjadi akibat mutasi gen yang spontan.

    2.2.'.$ %ani&esasi K#inis

    'utasi gen pada kleidokranial displasia bersifat autosomal

    dominan dan sebanyak 9 kasus disebabkan oleh mutasi gen yang

    spontan.:  Cleidocranial  dysplasia  mempunyai gambaran klavikular

    aplasia atau hipoplasia baik unilateral ataupun bilateral. Keadaan ini

    yang menyebabkan bahu terlihat sempit, terkulai dan hipermobilitasdari bahu sehingga bahu terlihat digerakkan di depan dada.&,&:

    Kelainan lain yang ditemukan pada kleidokranial displasia antara lain

    osi!kasi yang terlambat pada tulang tengkorak, pembesaran

    kalvarium (atap tengkorak) se"ara transversal , penutupan fontanel

    frontal, parietal dan oksipital dari tengkorak yang terlambat, tinggi

    badan yang pendek, malformasi kraniofasial.&3-&:

     +ambar 8 (a). Cleidocranial dysplasia (b) ro!l pasien menunjukkan

    mildfrontal bossing dan depressed nasal bridge.

    2.2.'.' %ani&esasi (ra#

    24

    BA

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    25/38

    ada umumnya penderita cleidocranial dysplasia  memiliki

    maksila yang kurang berkembang dan mandibula relatif prognasi,

    susunan gigi geligi kurang beraturan, palatum yang sempit dan tinggi

    yang disebabkan oleh pertumbuhan dari tengkorak yang tidak

    normal. *elain itu terlihat adanya gigi yang berlebih, hipoplasia

    enamel, persistensi gigi sulung, gigi permanen tidak tumbuh atau

    tumbuh dengan keadaan yang tidak normal.&3,&6

    +ambar $(a).

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    26/38

    BAB III

    PE0AN D(KTE0 GIGI DAN D(KTE0 GIGI PEIALI TI%

    KELAINAN TULANG

    $.1 Tim Genei"a Inerisip#in Ke#ainan T!#ang

    enyakit  genetik dengan manifestasi klinis yang melibatkan

    struktrur kompleks kraniofasial dapat menyebabkan masalah yang

    serius bagi penderita, dimana "a"at pada anatomi yang terjadi dapat

    berpengaruh pada kemampuan fungsi dari struktur kompleks

    kraniofasial. =eberapa fungsi penting dapat terganggu seperti fungsi

    pengunyahan, fungsi bi"ara, fungsi pendengaran, pertumbuhan dan

    perkembangan wajah, oklusi gigi-geligi serta gangguan

    perkembangan psikososial dapat terjadi. enanganan se"ara

    komprehensif dapat dilakukan dan pada umumnya melibatkan

    beberapa spesialisasi. enanganan komprehensif pada kelaianan

    struktur kraniofasial oleh tim interdisiplin ini dapat melibatkan

    beberapa spesialisasi yang terdiri dari pedodontist, bedah mulut,

    ortodontist, prostodontist dan speech therapist , dimana setiap

    anggota tim dari masing-masing ilmu melaksanakan perawatan

    berdasarkan spesialisasi bidang ilmu masing-masing. $

    Kelainan tulang yang terjadi dapat mempengaruhi tidak hanya

    pada jaringan tulang namun dapat juga berpengaruh pada jaringan

    lainnya di sekitar tulang tesebut. *ebuah tim medis yang terdiri dari

    berbagai "abang ilmu harus dapat dibentuk dan dapat bekerja se"ara

    interdisiplin pada kasus kelainan tulang ini. oyal -ational ospital di

    #nggris memiliki sebuah tim interdisiplin yang menangani penyakit

    26

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    27/38

    yang berhubungan dengan rheumatic atau kelainan pada sendi. Tim

    itu terdiri dari % /hli rheumatologi, ahli orthopedik, spesialis anak, ahli

    farmasi, ahli giDi, !sioterapis, terapis okupasi, dan perawat.&8  ontoh

    tim genetika interdisiplin kelainan tulang lainnya &heelds Childrens

    ospital  yang terdiri dari Consultant clinician geneticist , "onsultant 

    spinal surgeon, consultant orthopedic surgeon, consultant   pediatric

    neurosurgeon, radiologist , social wor/er, dietician dan  osteogenesis

    imperfecta service coordinator.

    Eamun tim- tim itu masih belum terlalu ideal karena hanya

    memfokuskan pada keseluruhan perawatan pasien. ada perawatankelainan tulang ini sebaiknya terdapat suatu tim interdisiplin yang

    terdiri dari %

    a) >okter *pesialis =edah Ortopedi % berperan dalam merawat

    kelainan tulang yang terjadi pada pasien.b) >okter *pesialis =edah Fmum %berperan bersama dengan

    dokter ortopedi dalam melakukan pembedahan.

    ") >okter *pesialis /nak % berperan dalam memantau kedaantumbuh kembang anak yang mengalami kelainan tulang serta

    keadaan umum anak se"ara menyeluruh. =iasanya setiap

    subbagian dari "abang ilmu kesehatan anak dapat berperan

    dalam kasus kelainan ini.d) >okter *pesialis =edah /nak % berperan dalam proses

    pembedahan dari pasien anak yang mengalami kelainan tulang

    dan bekerja sama dengan dokter ortopedi.

    e) >okter *pesialis enyakit >alam % berperan dalam memantaukeadaan sistemik dan umum dari pasien yang mengalami

    kelainan tulang.f) >okter *pesialis /nestesi % berperan dalam menentukan obat

    anestesi yang akan dipakai dalam perawatan bedah dengan

    narkose umum.g) >okter *pesialis +iDi % berperan untuk memantau perkembangan

    nutrisi pasien agar tidak terjadi malnutrisi dan kekurangan

    asupan makanan.

    27

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    28/38

    h) >okter *pesialis okter +igi *pesialis Kedokteran +igi /nak % berperan dalam

    memantau perkembangan kesehatan gigi dan mulut pada anak

    yang terkena kelainan tulang dan memantau tumbuh kembang

    anak khususnya pada area maksilo fasial. =ekerjasama dengan

    >okter anak untuk memberikan perawatan maksimal pada

    tumbuh kembang anak.l) >okter +igi *pesialis rostodonti % berperan dalam

    merehabilitasi segi estetik anak dengan gigi tiruan.m)>okter +igi *pesialis Ortodonti % bereperan dalam memperbaiki

    maloklusi gigi geligi dan hubungannya dengan rahang.n) Konselor +enetik % berperan dalam memberikan saran-saran

    pada pasien dilihat dari adanya pengaruh genetik pada kalainan

    yang diderita.o) sikolog % berperan memberikan terapi untuk meningkatkan

    keadaan psikologis dari pasien dan keluarga pasien.p) ;isioterapis % berperan dalam terapi pasien untuk

    mengembalikan fungsi tubuh pasien khususnya dalam fungsi

    gerak pasien.1) Terapis okupasi % untuk memulihkan fungsi otot-otot yang

    terganggu pada pasien.

    r) erawat % berperan dalam menjaga keadaan pasien, membantudokter dalam melakukan perawatan kepada pasien.

    s) ekerja sosial % membantu dalam perawatan pasien kelainan

    tulang.

    $.2 Peran Do"er Gigi an Do"er Gigi pesia#is Paa Tim

    Inerisp#in Ke#ainan T!#ang

    28

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    29/38

    $.2.1 . %anaemen Dena# paa Peneria engan

    Osteogenesis Imperfecta

      Osteogenesis imperfe"ta (O#), merupakan penyakit mesoderm.Ke"a"atan pada kualitas atau kuantitas kolagen tipe # memi"u

    terjadinya kelainan morfologi dari tulang wajah yang menyebabkan

    pertumbuhan kompleks wajah yang tidak wajar, malformasi rahang

    atas dan rahang bawah, lengkung gigi, dan gigi Karakteristik wajah,

    wajah berbentuk segitiga dan dahi yang lebar, ditemukan pada

    seluruh pasien O# dengan warna sklera yang bervariasi. asien O#

    memiliki sejarah signi!kan dari patahnya tulang karena trauma minor.asien dengan O# mempunyai beberapa problema pada gigi dan

    oklusal. Crossbite  dan relasi oklusal klas ### (posisi anterior dari

    lengkung gigi rahang bawah yang tidak normal dalam hubungannya

    dengan lengkung gigi rahang atas) merupakan problema ortodontik

    yang paling sering dijumpai pada pasien O#.3

    +ambar $$(a-").

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    30/38

    gigi sulung dapat menggunakan mahkota stainless steel dan strip

    "rown anterior, sedangkan pada gigi permanen anterior harus ditutup

    dengan komposit. ada tahap selanjutnya jika diperlukan juga dapat

    digunakan alat protesa seperti mahkota dan jembatan ataupun

    veneer untuk melapisi gigi-geligi dengan O# dengan dentinogenesis

    imperfecta.6

    $.2.2. %anaemen Dena# paa Peneria engan

    (seoperosis

    'anajemen dental yang bersifat preventif dengan "ara

    peningkatan dental hygiene dengan sikat gigi dna Lossing merupakan

    "ara terbaik pada pasien dengan osteopetrosis. erawatan dental

    pada pasien ini membutuhkan penatalaksanaan se"ara mutidiplin

    karena banyaknya manifestasi yang terjadi. >okter gigi memainkan

    peranan penting dalam diagnosa awal osteomyelitis pada pasien

    osteopetrosis dimana dihindari perawatan dental yang dapatmenimbulkan komplikasi lainnya.$

     Cika terjadi osteomielitis diperlukan intervensi "epat pada awal

    diagnosis, dilakukan drainase, debridemen, kultur bakteri dan

    pengujian sensitivitas diikuti oleh pemberian antibiotik yang tepat.

    #ntervensi bedah terbatas diperlukan ekstraksi, insisi dan drainase

    dan mungkin paliatif debridement. /danya infeksi sering

    membutuhkan terapi antibiotik intravena berkepanjangan, dan

    oksigen hiperbarik mungkin berguna untuk meningkatkan proses

    penyembuhan.$

    $.2.$. %anemen Dena# paa Peneria A34onrop#asia

    30

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    31/38

    enderita  "chondroplasia memerlukan perawatan untuk

    menangani gigi- geliginya. 0he "merican "cademy of 1ediatrics

    Committee on 2enetics merekomendasikan semua anak dengan

     "chondroplasia dievaluasi untuk kebutuhan perawatan ortodonsia

    pada usia 3 sampai 6 tahun. *uatu studi tentang komplikasi medis

    pada anak dengan  "chondroplasia menemukan bahwa 39 anak

    membutuhkan perawatan ortodonsi.

    erawatan anomali ortodonsi penderita  "chondroplasia pada

    anak-anak menggunakan pesawat fungsional dan "ekat. *edangkan

    pada dewasa dirawat dengan bedah atau kombinasi bedah denganperawatan ortodonsia. Tindakan bedah memang hanya dapat

    memperbaiki sedikit pro!l wajah tapi hal itu positif karena kelainan

    pada gigi berupa crowding dan openbite dapat diatasi dengan baik.

    $.2.'. %anemen Dena# paa peneria Cleidocranial 

    Dysplasia

    ada penderita cleidocranial dysplasia  masalah dental

    merupakan masalah yang utama. erawatan dental yang dapat

    dilakukan pada penderita Kleidokranial displasia antara lain

    perawatan bedah ortognatik dan kombinasi perawatan ortodonti

    dengan perawatan bedah. Oleh karena itu perawatan harus dilakukan

    dengan hati-hati dan membutuhkan kerja sama dengan beberapa

    disiplin ilmu lainnya. *elama beberapa saat para dokter gigi telah

    men"oba mengembangkan protokol perawatan yang dapat

    meningkatkan dan memperbaiki masalah fungsional dan estetis dari

    pasien. =eberapa pendekatan antara lain mengekstraksi gigi sulung

    dan supernumerary teeth  segera setelah mineralisasi mahkota gigi

    permanen terbentuk sempurna, diikuti dengan pembuangan tulang

    yang menutupi gigi permanen untuk memudahkan erupsi gigi,

    mengekstraksi gigi permanen yang impaksi, supernumerary teeth dan

    31

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    32/38

    gigi sulung dilanjutkan dengan pemakaian protesa atau dengan

    mengekstraksi gigi permanen yang impaksi se"ara ortodonti.:  Cika

    bentuk perawatan yang terakhir ini dilakukan sebelum pasien dewasa

    maka rendahnya ketinggian wajah bagian tengah dan prognatisme

    mandibula dapat di"egah.:

    'enurut Censen dan Kreiborg terdapat & faktor yang

    mempengaruhi keberhasilan perawatan yaitu waktu perawatan yang

    tepat dan jumlah supernumerary teeth.  asien yang tidak memiliki

    atau hanya memiliki beberapa supernumerary teeth  memiliki

    frekuensi yang lebih tinggi dari erupsi spontan. Aaktu perawatan jugapenting untuk menentukan keberhasilan perawatan. asien biasanya

    tidak memiliki memiliki masalah fungsional dan psikososial hingga

    usia 8-$ tahun, seringkali perawatan sudah terlambat untuk

    memperbaiki erupsi gigi Mgeligi pada saat perkembangan insisif.

    *elain itu faktor tubuh yang pendek dan terlihat lebih muda dari

    usianya sering membuat perawatan menjadi lambat.

    ada awalnya cleidocranial dysplasia diduga hanya melibatkan

    tulang intramembranous dan endokondoral pada tengkorak. *etelah

    diteliti, cleidocranial dysplasia tidak hanya melibatkan tulang

    intramembranous dan endokondoral pada tengkorak saja tetapi juga

    mempengaruhi tulang rangka se"ara menyeluruh. *ehingga

    cleidocranial dysplasia  dianggap sebagai suatu diplasia bukanlah

    suatu distosis. erawatan dental yang dapat dilakukan pada penderita

    cleidocranial dysplasia antara lain perawatan bedah ortognatik dan

    kombinasi perawatan ortodonti dengan perawatan bedah.&6-&:

    32

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    33/38

    BAB I5

    I%PULAN

     Tulang adalah jaringan keras yang merupakan komponen utama

    pembentuk rangka. *elain itu, tulang juga berfungsi sebagai alat

    gerak pasif dan melindungi organ vital misalnya, tulang tengkorak

    melindungi otak. *ebagai alat gerak, tulang memiliki banyak

    persendian misalnya, pada telapak tangan dan lengan tangan.

    Kelainan pada tulang manusia dan penyakit tulang bisa terjadi oleh

    sebagian orang dari kita karena berbagai faktor seperti "a"at bawaan

    lahir, gangguan metabolik ataupun ke"elakaan. Kelainan yang terjadi

    pada tulang akan membuat fungsi tubuh menjadi terganggu dan

    bahkan akan memperburuk keadaan jaringan yang ada di sekitar

    tulang. Kelainan ini harus mendapatkan perawatan yang adekuat agar

    dapat sembuh dengan maksimal.

    *eorang dokter gigi dan dokter gigi spesialis harus memahami

    dalam pemeriksaan, pen"egahan, penanganan dan perawatan

    penderita dengan kelainan tulang terutama yang berkaitan denganperawatan gigi dan mulut. *elain itu dokter gigi dan dokter gigi

    spesialis juga dituntut untuk memahami kelainan M kelainan pada

    tulang yang bermanifestasi terhadap gigi dan mulut. Fntuk

    penanganan masalah tersebut dokter gigi dan dokter gigi spesialis

    diharapkan mampu bekerjasama sebagai satu tim se"ara interdisiplin

    karena perawatan se"ara interdisiplin akan membuat hasil perawatan

    33

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    34/38

    menjadi lebih maksimal dan dapat meningkatkan kualitas hidup

    pasien menjadi lebih baik.

    DA6TA0 PUTAKA

    1. Bishara, S. E. Textbook of orthodontics. Philadelphia: WB Sauders C!. 2001.

    &. , 4ieira /;, Tenuta '/, de /ndrade 'oreira 'a"hado '/.

    Osteogenesis +mperfecta and $entinogenesis +mperfecta3

     "ssociated $isorders. Nuintessen"e #nt &3J6%683-0$.

    . '"hee *C, +anong A;. 1athophysiology of $isease 4 "n

    +ntroduction to Clinical Medicine. 3thed. Eew Gork% ange 'edi"al

    =ooks?'"+raw-7ill, &6%8-$.

    . 'arini C. Osteogenesis imperfecta. >alam% =ehrman

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    35/38

    :. Eeville =A, >amm >>, /llen ', and =ou1uot C. !one pathology.

    +n3 Oral and  maxillofacial pathology . &nd ed. hina% *aundersJ

    &&.p. 3M38.

    8. 'akarem /, ot! E, >anesh-*ani *./, EaDi! *. Osteopetrosis 3 Oral

    and Maxillofacial Manifestations (Case eport ). #nt C 7ead Ee"k

    *urgery. &$& J (&). $$3-$$0.

    $. Kliegman, =ehrman, Censon, *tanton. -elson textboo/ of 

     pediatrics. disi $:. *aunders. &0 % &::&-,&60.

    $$. Aaguespa"k *+, 7ui *, >imeglio /, "ons 'C.  "utosomal

    dominant osteopetrosis3 clinical severity and natural history of 67

    sub*ects with a chloride channel 8 gene mutation. The journal of 

    "lini"al endo"rinology R metabolism.&0 J 8&() % 00$-:.

    $&. Tolar C, Teitelbaum *, Or"hard C. Mechanism of disease

    osteopetrosis. The new ngland journal of medi"ine, & J

    3$($)% &0.

    $. am >K, *Sndor +K=, 7olmes 7#, armi"hael

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    36/38

    $:. *hirley, .>., /in, '.., &8.  "chondroplasia3 manifestations

    and treatment. C. /m. /"ad. Orthop. *urg. $0, &$M&$.

    $8. /l-*aleem /, /l-Cobair /.  "chondroplasia3 Craniofacial

    manifestations and considerations in dental management . The

    *audi >ental Cournal (&$) &&, $83M$88.

    &. Kale K, Khambete E, *odhi *, Kumar e" &$.3$-3.

    &$. ee K, *eymen ;, Ko C, Gildirim ', Tuna =, +en"ay K et al.

    Mutations in Cleidocranial $ysplasia. +eneti"s and

    'ole"ules irienDo. *,*erman. E. Cleidocranial dysplasia3 a case

    report. ol >ent

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    37/38

    &8. +lorieuP ;7, =ishop EC, lotkin 7, habot +, anoue +, Travers

  • 8/17/2019 Tim Interdisiplin Kelainan Tulang

    38/38