tim koordinasi pengelolaan sumber daya air …sda.pu.go.id/tkpsda/citanduy/uploads/berita/files/02_...
TRANSCRIPT
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(TKPSDA)
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
Jl. Prof. Dr. Ir. H. Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
LAPORAN SIDANG KOMISI I
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(TKPSDA)
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
TAHUN ANGGARAN 2012
14 – 15 SEPTEMBER 2012
DAFTAR ISI
1. Surat Pengantar
2. Risalah Sidang
3. Sambutan Laporan Kegiatan Ketua Sekreariat TKPSDA WS
Citanduy
4. Sambutan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy
5. Sambutan Selamat Datang oleh Bupati Kabupaten Cilacap
6. Sambutan Pembukaan oleh Ketua TKPSDA WS Citanduy
7. Susunan Acara Sidang Komisi TKPSDA WS Citanduy Tahun
Anggaran 2012
8. Lampiran Dokumentasi
SEKRETARIAT
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (TKPSDA)
WILAYAH SUNGAI CITANDUY Jl. Prof. Dr. Ir. H. Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
SURAT PENGANTAR No. : UM0111/Sekre-TKPSDA.WS.CIT/IX/02
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum
Di
JAKARTA
Perihal : Penyampaian Laporan Berkala (Sidang Komisi I) TKPSDA WS Citanduy
Sehubungan telah dilaksanakannya Sidang Komisi I TKPSDA WS Citanduy pada tanggal 14 – 15
September 2012 di Majenang Kabupaten Cilacap, dengan ini kami sampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sidang tersebut.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Ketua Sekretariat Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy
Baru Panjaitan, ST., MT
NIP. 19640101 199803 1 005
Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Pekerjaan Umum
2. Gubernur Jawa Barat (sebagai laporan)
3. Gubernur Jawa Tengah (sebagai laporan)
4. Direktur Bina Penatagunaan SDA, Kementerian PU
5. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy
6. Bupati Cilacap (sebagai laporan)
7. Anggota TKPSDA WS Citanduy
8. Arsip (Sekretariat TKPSDA WS Citanduy)
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(TKPSDA)
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
Jl. Prof. Dr. Ir. H. Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
RISALAH SIDANG KOMISI I
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
(TKPSDA WS CITANDUY)
TANGGAL 14 – 15 SEPTEMBER 2012
Nomor : 02/RS/TKPSDA.WS.CIT/IX/2012
Pada hari ini, Jum’at dan Sabtu tanggal Empat Belas sampai dengan Lima Belas bulan
September tahun Dua Ribu Duabelas bertempat di Majenang telah dilaksanakan Sidang Komisi I
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy yang dipimpin oleh Ketua Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy dengan tahapan sebagai berikut:
a. Jenis Sidang : Sidang Komisi I TKPSDA WS Citanduy
b. Hari dan Tanggal Sidang : Jum’at dan Sabtu, 14 – 15 September 2012
c. Tempat Sidang : Hotel Borobudur Majenang
d. Acara Sidang : - Pembahasan Umum Pola Pengelolaan Sumber Daya Air
Wilayah Sungai Citanduy
- Sidang per Komisi (Komisi Konservasi Sumber Daya Air,
Komisi Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Komisi
Pengendalian Daya Rusak Air)
- Evaluasi Pola PSDA WS Citanduy sesuai dengan komisi
e. Waktu Pembukaan : Jum’at, 14 September 2012 Pkl. 14.30 WIB
f. Waktu Penutupan Sidang : Sabtu, 15 September 2012 Pkl. 11.00 WIB
g. Pimpinan Sidang : Prof. Dr. Ir. Deny Djuanda P, DEA (Ketua TKPSDA Wilayah
Sungai Citanduy)
h. Jumlah Anggota TKPSDA : 42 orang (pemerintah 21; non pemerintah 21)
i. Notulen dan atau rekaman pembicaraan, sebagai berikut:
NOTULEN
SIDANG KOMISI I TKPSDA WS CITANDUY
Hari/Tanggal : Jum’at – Sabtu, 14 – 15 September 2012
Tempat : Hotel Borobudur, Kota Majenang
I. PEMBUKAAN
1. Sambutan Laporan Kegiatan Tim Sekretariat
Pembicara : Baru Panjaitan, ST.,MT
2. Sambutan Selamat Datang dari Bupati Kabupaten Cilacap
Pembicara : diwakili oleh Sunarno (Kepala Dinas SDA, BM, dan ESDM Kab.Cilacap)
3. Sambutan Kepala BBWS Citanduy
Pembicara : diwakili oleh Sutiman, BE.,ATP (Kabid Pelaksanaan)
4. Sambutan Pembukaan dari Ketua TKPSDA WS Citanduy
Pembicara : Prof. Dr. Ir. Deny Djuanda P., DEA (Kepala Bappeda Jawa Barat)
5. Pembacaan Do’a
II. PEMBAHASAN
A. Materi : Pembahasan Umum Pengelolaan Sumber Daya Air
Narasumber : Baru Panjaitan, ST., MT
Moderator : Kepala Dinas PSDA Jawa Barat
Pokok – pokok pembahasan :
1. Pengelolaan SDA Wilayah Sungai dilakukan berdasarkan Dokumen Pola Pengelolaan SDA
yang merupakan kerangka dasar dalam PSDA di Wilayah Sungai.
Prinsipnya adalah keterpaduan antara air permukaan dan air tanah serta keseimbangan
antara upaya Konservasi SDA dan Pendayagunaan SDA.
2. Penyusunan Rancangan Pola Pengelolaan SDA WS berdasarkan dari Permen PU No. 22
Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara dan Teknik Penyusunan Pola PSDA.
3. Dalam Pengelolaan SDA harus adanya alternative pilihan strategi untuk penyusunan Master
Plan.
4. Strategi Pengelolaan SDA WS Citanduy disusun berdasarkan arah Kebijakan Nasional
Pengelolaan SDA, Kebijakan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, permasalahan SDA
yang ada di Wilayah Sungai Citanduy, masukan dan usulan dari PKM, dan analisis konsultan
yang didasarkan analisis SWOT dan rasionalisasi program serta penentuan prioritas
program berdasarkan pada kebutuhan mendesak.
5. Langkah – langkah dalam perumusan strategi Pengelolaan SDA ditetapkan :
a. Tinjauan lingkup Kebijakan Nasional dan Provinsi serta Kebijakan Pengelolaan WS.
Citanduy;
b. Kajian strategi yang diusulkan dengan prioritas yang sesuai dengan kondisi WS.
Citanduy;
c. Analisa kecenderungan masa lalu, sekarang, dan mendatang, dalam aspek SDA (sosial
ekonomi, kelembagaan, fisik DAS, Wilayah Sungai, ketersediaan air dan kebutuhan air)
dan sektor terkait;
d. Tinjauan permasalahan yang diidentifikasi dalam potensi dan tantangan untuk
menjamin bahwa strategi yang dirumuskan, tanggap terhadap berbagai permasalahan
tersebut.
e. Perumusan strategi dan komponennya mengacu pada isu pokok.
Diskusi dan Tanya Jawab
1. Saran :
Prof. Dr. Ir. Deny Djuanda P., DEA (Kepala Bappeda Jawa Barat)
a) Matriks yang telah tersedia tidak memungkinkan terbaca seluruhnya dalam waktu
singkat. Sehingga per komisi yang telah dibentuk harus mempunyai gagasan yang
tidak boleh terlewati, kemudian di cek pada matriks. Apabila tidak tercantum dalam
matriks, maka dapat disampaikan sebagai usulan dan bahan masukan.
b) Pembagian peran antar 4 pilar dalam Pengelolaan SDA perlu merata dan jelas.
2. Pertanyaan :
Drs. Dadan S., BE., MM (Dewan Pakar Komunitas Peduli Lingk.)
Apabila pada saat akan melakukan aktivitas atau suatu kegiatan pada Pemkot, nmun belum
jelas dalam RTRW yang ada. Bagaimana dengan pengelolaannya? Karena permasalahan
aspek teknis dengan non teknis tidak sinkron, sehingga program dan kebijakan yang dibuat
tidak sejalan dengan dinamika persoalan di masyarakat dikarenakan tidak termonitor.
Tanggapan :
Baru Panjaitan, ST., MT
Detail permasalahan yang terjadi seperti yang dimaksud terdapat pada Rencana
Pengelolaan SDA.
Karena dalam perancangan Pola Pengelolaan SDA yang tercantum adalah berupa strategi-
strategi yang memungkinkan terjadi pada kondisi masyarakat. Kemudian dari strategi yang
telah ada menjadi sebuah Rencana Pengelolaan SDA dengan upaya fisik dan non fisik.
Sehingga Rencana Pengelolaan SDA tersebut berkembang menjadi rincian kegiatan yang
akan dijadikan rekomendasi untuk diajukan.
Untuk mengatasi permasalahan dengan masyarakat, perlu adanya sosialisasi dengan
masyarakat terhadap keinginan dan kebutuhan beserta permasalahan sehingga peran
masyaakat dilibatkan dalam Pengelolaan SDA.
3. Pertanyaan :
H. Kudrat Heryadi, A.Md. (Ketua GP3A Mitra Cai)
a) Siapakah yang menentukan tingkat ekonomi tinggi, sedang atau rendah? Bagaimanah
cara memonitor kondisi masyarakat?
b) Apabila matriks yang tersedia sudah cocok, kami selaku anggota TKPSDA serta
perwakilan masyarakat siap untuk melanjutkan dalam realisasi dan bekerja sama.
B. Materi : Diskusi dan evaluasi sesuai dengan Sidang Komisi nya
1. Komisi Konservasi SDA (Skenario Pertumbuhan Ekonomi Rendah)
Masukan – masukan hasil diskusi :
Hasil Analisa pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR
- Kerusakan hutan lindung dan hutan konservasi diganti menjadi kerusakan lahan
kritis.
Hasil Analisa pada sub aspek PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
- Tunggilis & Panumba- tidak memenuhi mutu air kelas II karena tingginya kandungan
koli tinja diganti menjadi Tunggilis & Panumba- tidak memenuhi Standar baku mutu
air kelas II karena tingginya kandungan koli tinja.
Sasaran/target yang ingin dicapai pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN
PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR
- Kelestarian hutan lindung dan hutan konservasi dapat terjaga dengan target :
1. Hutan rakyat murni seluas 10.145,28 Ha
2. Hutan rakyat pengka-yaan seluas 37.005,30 Ha,
3. Reboisasi 7.906,92Ha,
4. Reboisasi Pengkayaan seluas 34.963,57
Diganti menjadi
Kelestarian Lahan Kritis dapat terjaga dengan target :
1. Lahan Kritis seluas 10.145,28 Ha
2. Lahan Agak Kritis pengka-yaan seluas 37.005,30 Ha,
3. Penanaman Kembali 7.906,92Ha,
4. Penanaman dengan Pengkayaan seluas 34.963,57
Sasaran/target yang ingin dicapai pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Pemakaian air dapat dilakukan secara efektif dan efisien diganti menjadi pemakaian
air dapat dilakukan secara efektif dan efisien dengan pola tanam yang baik.
Sasaran/target yang ingin dicapai pada sub aspek PENGELOLAAN KUALITAS AIR
DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
- Kualitas air dan sumber air sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi baku mutu
kualitas air yang disyaratkan diganti menjadi Kualitas air dan sumber air sesuai
dengan peruntukannya dan memenuhi Standar baku mutu kualitas air yang
disyaratkan.
Strategi jangka pendek pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER
DAYA AIR
- Pengembangan sarana dan prasarana Sipil Teknis (25%) untuk Konservasi SDA
diganti menjadi Pembuatan sarana dan prasarana Sipil Teknis (25%) untuk
Konservasi SDA.
Strategi jangka menengah pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN
SUMBER DAYA AIR
- Pengembangan sarana dan prasarana Sipil Teknis (50%) untuk Konservasi SDA,
diganti menjadi Pembuatan sarana dan prasarana Sipil Teknis (50%) untuk
Konservasi SDA.
Strategi jangka panjang pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN
SUMBER DAYA AIR
- Pengembangan sarana dan prasarana Sipil Teknis (50%) untuk Konservasi SDA,
diganti menjadi Pembuatan sarana dan prasarana Sipil Teknis (50%) untuk
Konservasi SDA.
Strategi jangka pendek pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Perlindungan daerah resapan air, Peningkatkan kapasitas tampungan yang ada
melalui :
1. Studi Kelayakan & Detail Desain Waduk Cikembang, Binangun dan Manonjaya dan
2. Detail Desain lanjutan & Persiapan Pembangunan Waduk Leuwikeris dan
Matenggeng; serta
3. Detail Desain & Pembangunan Embung Embung kecil diseluruh DAS.
Diganti menjadi,
Perlindungan daerah resapan air, Peningkatkan kapasitas tampungan yang ada
melalui :
1. Membangun Tandon air di wilayah resapan air
2. Memenuhi kebutuhan air pada saat musim kemarau dengan sistim pompanisasi.
3. Studi Kelayakan & Detail Desain Waduk Cikembang, Binangun dan Manonjaya
4. Detail Desain lanjutan & Persiapan Pembangunan Waduk Leuwikeris dan
Matenggeng
5. Persiapan dan Pelaksanaan Pembangunan Waduk Leuwikeris dan Matenggeng
6. Detail Desain & Pembangunan Embung Embung diseluruh DAS.
- Pembuatan regulasi penggunaan air tanah … , diganti menjadi pembuatan regulasi
dan perijinan penggunaan air tanah
- Meningkatkan kinerja sarana dan prasarana sumber daya air yang ada (termasuk
jaringan irigasi) … , diganti menjadi meningkatkan operasi dan pemeliharaan kinerja
sarana dan prasarana sumber daya air yang ada (termasuk jaringan irigasi).
Strategi jangka pendek pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Perlindungan daerah resapan air, Peningkatkan kapasitas tampungan yang ada
melalui :
1. Persiapan Pembangunan Waduk Cikembang, Binangun dan Manonjaya dan
2. Persiapan Pembangunan Waduk Leuwikeris dan Matenggeng serta
3. Detail Desain & Pembangunan Embung Embung kecil diseluruh DAS.
Diganti menjadi,
Perlindungan daerah resapan air, Peningkatkan kapasitas tampungan yang ada
melalui :
1. Membangun embung di wilayah konservasi
2. Persiapan Pembangunan Waduk Cikembang, Binangun dan Manonjaya dan
3. Persiapan Pembangunan Waduk Leuwikeris dan Matenggeng serta
4. Detail Desain & Pembangunan Embung Embung kecil diseluruh DAS.
Strategi jangka menengah pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Meningkatkan kinerja sarana dan prasarana sumber daya air yang ada (termasuk
jaringan irigasi) … , diganti menjadi Optimalnya Operasi dan Pemeliharaan sarana
dan prasarana sumber daya air yang ada (termasuk jaringan irigasi).
Strategi jangka panjang pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Meningkatkan kinerja sarana dan prasarana sumber daya air yang ada (termasuk
jaringan irigasi) disertai penghematan pemakaian air baik untuk keperluan rumah
tangga, pertanian dan industri, diganti menjadi tercapainya kepuasan Pengguna air
atau pemanfaat air untuk keperluan rumah tangga, pertanian dan industri.
Strategi jangka menengah pada sub aspek PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
- Menetapkan baku mutu limbah cair yang diperkenankan dibuang ke dalam sungai,
diganti menjadi Menetapkan baku mutu limbah cair yang diperkenankan dibuang ke
dalam sungai dan Pemberian Sangsi bagi yang melanggar.
- Monitoring dan evaluasi kualitas air WS Citanduy dan sumber pencemar yang masuk
ke sungai secara periodic, diganti menjadi Monitoring dan evaluasi kualitas air WS
Citanduy dan sumber pencemar yang masuk ke sungai secara periodic dan
Pemberian Sangsi bagi yang melanggar.
- Pengelolaan sampah domestik secara terpadu, diganti menjadi Pengelolaan sampah
domestik secara terpadu dan Pemberian Sangsi bagi yang melanggar.
Kebijakan Operasional pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER
DAYA AIR
- Baris ke-4 :
Mempertahankan Lahan Bidang Resapan dikawasan hulu daerah aliran sungai
Citanduy.
- Baris ke-5 :
Mengembalikan Fungsi Situ di Wilayah kerja BBWS Citanduy, dengan lembaga /
instansi terkait yang mengelola adalah PU Provinsi, Kota, Kab, Jabar dan Jateng,
BBWS Citanduy.
Kebijakan Operasional pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Baris ke-1 :
Merehabilitasi kawasan Tangkapan air yang rusak dan pengawetan air terjaga, diganti
menjadi Optimalisasi pemanfaatan daerah resapan air.
Kebijakan Operasional pada sub aspek PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
- Baris ke-2 :
Melakukan koordinasi dan pendekatan kepada pabrik / industri … , diganti menjadi
Melakukan koordinasi dan pendekatan kepada pengguna air, pabrik / industri.
Lembaga/Instansi terkait pada sub aspek PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN
SUMBER DAYA AIR
- Baris ke-1 :
Menambahkan point Perhutani dan BPN.
- Baris ke-5 :
PU Provinsi, Kota, Kab, Jabar dan Jateng, BBWS Citanduy.
Lembaga/Instansi terkait pada sub aspek PENGAWETAN AIR
- Baris ke-1 :
Dinas Kehutanan, Bappeda Provinsi dan Kab/Kota Dinas Pengairan, BBWS Citanduy.
Diganti menjadi Dinas PSDA Provinsi dan Kab/Kota BBWS Citanduy
- Baris ke-3 :
Dinas Pengairan, Bappeda, Dinas Pertanian & Industri, PDAM, BBWS Citanduy.
Diganti menjadi Dinas PSDA Kab, Kota, Jateng dan Jabar, Bappeda, Dinas Pertanian
& Industri, PDAM, BBWS Citanduy.
Lembaga/Instansi terkait pada sub aspek PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
- Baris ke-2 :
BBWS Citanduy, Dinas Pengairan, BAPEDALDA, Pemda. Diganti menjadi BBWS
Citanduy, Dinas Pengairan, BLH Provinsi, Kab, Kota Jabar, Jateng, Dinas Kesehatan.
Penambahan
- Sub aspek : Peningkatan Sumber Daya Manusia.
- Hasil Analisa : Koordinasi dan singkronisasi Program kurang dapat dukungan
masyarakat.
- Sasaran/target yang ingin dicapai : Terciptanya koordinasi pemerintah dan
masyarakat dengan baik.
- Strategi jangka pendek : Sosialisai program kegiatan pemenuhan kebutuhan air.
- Strategi jangka menengah : Pelaksanaan program yang kondusif oleh berbagai pihak.
- Strategi jangka panjang : Pelaksanaan program, pendidikan dan pelatihan
masyarakat atau lembaga non pemerintah.
- Kebijakan Operasional : Dukungan pemerintah pusat provinsi dan kabupaten.
- Lembaga/Instansi terkait : BBWS citanduy, Kehutanan Pertanian Lingkungan Hidup.
2. Komisi Pendayagunaan SDA (Skenario Pertumbuhan Ekonomi Tinggi)
Masukan – masukan hasil diskusi :
Pertanyaan :
Pada Sub Aspek Penatagunaan Sumber Daya Air kolom Hasil Analisa menggunakan
Aturan UU no. 26 tahun 2007 sedangkan pada kolom Sasaran menggunakan PP no. 26
tahun 2008. Yang benar yang mana?
Jawaban :
Undang – undang No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, di dalamnya terdapat
pembahasan mengenai pengendalian pemanfaatan ruang. Jika PP No. 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Saran :
Pada Sub Aspek Pengembangan Sumber Daya Air kolom Hasil Analisa terdapat kalimat
“Pertumbuhan penduduk dalam WS Citanduy menimbulkan bertambahnya kebutuhan
akan pangan dan bahkan tekanan yang sangat besar atas tanah (lahan) dan air”.
Mohon untuk diperjelas maksud point tekanan tersebut.
Hasil analisa pada sub aspek PENYEDIAAN SUMBER DAYA AIR
- Belum terpenuhinya kebutuhan air (Air bersih) untuk masyarakat. Pertambahan
penduduk yang mencapai 3.178.932 jiwa dan akan mencapai 4.366.721 untuk 20
tahun kedepan. Diganti menjadi Belum terpenuhinya kebutuhan air (Air bersih) untuk
masyarakat. Pertambahan penduduk yang mencapai 3.178.932 jiwa dan akan
mencapai 4.366.721 untuk 20 tahun kedepan, terhitung mulai tahun 2011 dengan
mencantumkan perkiraan kebutuhan air 20 tahun ke depan.
- Pada bagian hulu terjadi kekeringan air yaitu DI Cikalong, DI Cibatukurung, DI
Ciloganti, DI Cimarongmong, DI Cilaca. Diganti menjadi Terjadi kekeringan air yaitu
DI Cikalong, DI Cibatukurung, DI Ciloganti, DI Cimarongmong, DI Cilaca.
Hasil analisa pada sub aspek PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR
- Ada potensi Waduk pada Sungai Citanduy Hulu (Manonjaya & Leuwikeris), Sungai
Ciseel (Binangun), Sungai Cikembang (Cikembang), Sungai Cijolang (Matenggeng)
untuk PLTA. Diganti menjadi Ada potensi Waduk pada Sungai Citanduy Hulu
(Manonjaya & Leuwikeris), Sungai Ciseel (Binangun), Sungai Cikembang
(Cikembang), Sungai Cijolang (Matenggeng) untuk PLTA dan pariwisata.
Hasil analisa pada sub aspek PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
- Pertumbuhan penduduk dalam WS Citanduy menimbulkan bertambahnya kebutuhan
akan pangan dan bahkan tekanan yang sangat besar atas tanah (lahan) dan air.
Diganti menjadi Pertumbuhan penduduk dalam WS Citanduy menimbulkan
peningkatan kebutuhan akan pangan dan bahkan tekanan yang sangat besar atas
tanah (lahan) dan air.
Sasaran/target yang ingin dicapai pada sub aspek PENATAGUNAAN SUMBER DAYA
AIR
- Mempertahankan luas sawah existing dalam rangka swasembada beras. Diganti
menjadi Mempertahankan luas sawah existing.
- Pemanfaatan ruang menurut RTRW Kabupaten sesuai dengan pemanfaatan yang
disiapkan oleh PSDA … , diganti menjadi Pemanfaatan ruang menurut RTRW
Kabupaten/Kota sesuai dengan pemanfaatan yang disiapkan oleh PSDA.
Sasaran/target yang ingin dicapai pada sub aspek PENGGUNAAN SUMBER DAYA
AIR
- Memenuhi penggunaan air dengan berbagai cara. Diganti menjadi Memenuhi
penggunaan air dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Strategi jangka pendek pada sub aspek PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
- Penyiapan rencana rinci Kabupaten dalam WS Citanduy. Diganti menjadi Penyiapan
rencana rinci kegiatan pembangunan di Kabupaten/Kota dalam WS Citanduy.
- Pengembangan Pemanfaatan Lahan lainnya disiapkan pada kawasan pendukung WS
Citanduy sebagai Kawasan Kegiatan Pertanian Lahan Basah, Lahan Kering dan
Perkebunan. Diganti menjadi Pengembangan Pemanfaatan Lahan lainnya disiapkan
pada kawasan pendukung WS Citanduy sebagai Kawasan Kegiatan Pertanian Lahan
Basah, Lahan Kering dan Perkebunan untuk 5 tahun.
Strategi jangka pendek pada sub aspek PENYEDIAAN SUMBER DAYA AIR
- Menyediakan pasokan air baku untuk meningkatkan pelayanan air minum penduduk
yang telah ada hingga 25% sesuai dengan prioritas dan rencana alokasi pada
masing- masing kabupaten atau kota yaitu :
1. Sistem BNA (Basic Need Approach) untuk perkotaan kota Majenang, Cilacap,
Ciamis dan Banjar, target pelaksanaan 25%
2. Sistem IKK (Ibu Kota Kecamatan), target pelaksanaan 25%.
** 25 % diganti menjadi 50%
- Kab. Cilacap, target pelaksanaan 25% meliputi Kec Kawunganten, Bantarsari,
Gandrungmangu, Kedung Reja, Kampung Laut dan Patimuan. Diganti menjadi Kab.
Cilacap, target pelaksanaan 50% meliputi Kec. Kawunganten, Bantarsari,
Gandrungmangu, Kedung Reja, Sidareja, Kampung Laut dan Patimuan.
- Kab Ciamis target pelaksanaan 25% di Kecamatan Lakbok dan Kalipucang.
** 25% diganti menjadi 50%.
Strategi jangka menengah pada sub aspek PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
- Monitoring & Evaluasi pelaksanaan RTRW dan RDTR kabupaten dalam WS Citanduy.
Diganti menjadi Monitoring & Evaluasi pelaksanaan RTRW dan RDTR kabupaten/kota
dalam WS Citanduy.
** (sama dengan strategi jangka panjang)
- Kawasan Kegiatan Pertanian Lahan Basah, Lahan Kering dan Perkebunan. Diganti
menjadi Kawasan Kegiatan Pertanian Lahan Basah, Lahan Kering dan Perkebunan
untuk 10 tahun.
- Menyediakan pasokan air baku untuk meningkatkan pelayanan air minum penduduk
yang telah ada hingga 50% sesuai dengan prioritas dan rencana alokasi pada
masing- masing kabupaten atau kota yaitu :
1. Sistem BNA (Basic Need Approach) untuk perkotaan kota Majenang, Cilacap,
Ciamis dan Banjar, target pelaksanaan 50%
2. Sistem IKK (Ibu Kota Kecamatan), target pelaksanaan 50%.
- Kab Ciamis target pelaksanaan 50% di Kecamatan Lakbok dan Kalipucang
** 50% diganti menjadi 25%.
- Kab. Cilacap, target pelaksanaan 25% meliputi Kec Kawunganten, Bantarsari,
Gandrungmangu, Kedung Reja, Kampung Laut dan Patimuan. Diganti menjadi Kab.
Cilacap, target pelaksanaan 25% meliputi Kec. Kawunganten, Bantarsari,
Gandrungmangu, Kedung Reja, Sidareja, Kampung Laut dan Patimuan.
** (sama dengan strategi jangka panjang).
- Menyediakan pasokan air baku untuk meningkatkan pelayanan air minum penduduk
yang telah ada hingga 100% sesuai dengan prioritas dan rencana alokasi pada
masing- masing kabupaten atau kota yaitu :
1. Sistem BNA (Basic Need Approach) untuk perkotaan kota Majenang, Cilacap,
Ciamis dan Banjar, target pelaksanaan 100%
- Kab Ciamis target pelaksanaan 50% di Kecamatan Lakbok dan Kalipucang
** 100% diganti menjadi 25%.
Kebijakan Operasional pada sub aspek PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
- Penyiapan, perencanaan dan pengendalian Pengaturan tata ruang yang harmonis
dengan Pengelolaan Sumber Daya Air.
** harmonis diganti menjadi terpadu.
Lembaga/instansi yang terkait pada sub aspek PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
- Baris ke- 1, 2, dan 3 :
Kabupaten diganti menjadi Kabupaten/kota.
Lembaga/instansi yang terkait pada sub aspek PENYEDIAAN SUMBER DAYA AIR
- Baris ke-3 :
Dinas Pengairan, BBWS Citanduy, Bappeda, Dinas Pertanian.
** Dinas Pengairan diganti menjadi Dinas PSDA.
Lembaga/instansi yang terkait pada sub aspek PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR
- Baris ke-1 dan 2 :
** Dinas Pengairan diganti menjadi Dinas PSDA.
Lembaga/instansi yang terkait pada sub aspek PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
AIR, DAN PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
** Dinas Pengairan diganti menjadi Dinas PSDA.
3. Komisi Pengendalian Daya Rusak Air (Skenario Pertumbuhan Ekonomi Rendah)
Masukan – masukan hasil diskusi :
Hasil analisa pada sub aspek PEMULIHAN
- Menurunnya kapasitas dari sungai/drainasi karena sedimentasi, khusunya di Lakbok
Utara, Lakbok Selatan, Sidareja, Sungai Ciseel dan Sungai Segara Anakan, diganti
menjadi Menurunnya kapasitas dari sungai/drainasi karena sedimentasi.
- Tingkat erosi di Sub-sub DAS WS Citanduy yang masih tinggi yang meyebabkan
pendangkalan di sungai dan muara berkisar antara 328.961 m3/th sampai 8.158.644
m3/th, diganti menjadi Tingkat erosi di DAS WS Citanduy yang masih tinggi yang
meyebabkan pendangkal-an di sungai dan muara berkisar antara 328.961 m3/th
sampai 8.158.644 m3/th.
- Adanya penambangan /galian C yang tidak terkendali menyebabkan sedimen
transport di dasar sungai dan degradasi dasar sungai di bagian hilirnya, diganti
menjadi Adanya penambangan yang tidak terkendali menyebabkan degradasi dan
sedimentasi.
- Point Kinerja system pengendalian banjir WS Citanduy semakin menurun dihilangkan.
Strategi jangka pendek pada sub aspek PENCEGAHAN
- Point Lokasi yang dimaksud adalah : (a) Rawa Cipanggang (520 Ha), Ciganjeng (750
Ha) di Lakbok Selatan; (b) Rawa Wanareja (300Ha) dan Rawa Keris (14 Ha), Rawa
Tarisi (10 Ha) di Wanareja; (c) Rawa Jaya (50 Ha) dan Rawa Karangbawang (550Ha)
di Kawunganten; (d) Rawa Cilanggir (20Ha) di Majenang dihilangkan.
- Menambahkan point Sosialisasi.
- Perda atau SKB antar propinsi dan kabupaten Ciamis dan Majenang menyangkut
kerja sama hulu hilir dalam bidang konservasi dan pengendalian banjir sungai
Citanduy termasuk konservasi Segara Anakan, diganti menjadi Perda atau SKB antar
propinsi dan kabupaten menyangkut kerja sama hulu hilir dalam bidang konservasi
dan pengendalian banjir sungai Citanduy termasuk konservasi Segara Anakan.
- Pemeliharaan alur sungai di WS Citanduy di kabupaten Ciamis dan Cilacap, diganti
menjadi Pemeliharaan alur sungai di WS Citanduy.
Strategi jangka menengah pada sub aspek PENCEGAHAN
- Pemeliharaan alur sungai di WS Citanduy kabupaten Ciamis dan Cilacap, diganti
menjadi Pemeliharaan alur sungai di WS Citanduy.
Strategi jangka panjang pada sub aspek PENCEGAHAN
- Pemeliharaan alur sungai di WS Citanduy kabupaten Ciamis dan Cilacap, diganti
menjadi Pemeliharaan alur sungai di WS Citanduy.
Lembaga/Instansi terkait pada sub aspek PENCEGAHAN
- Baris ke-5 :
Bappeda, Dinas PU, Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi, Kabupaten. Diganti menjadi
BBWS Citanduy, Bappeda, Dinas PU, Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi, Kabupaten.
- Baris ke 7 dan 8 :
BLH, Dinas Kelautan dan Perikana, BPDAS, LSM yang bergerak dibidang Lingkungan.
Diganti Menjadi BPLH, BBWS Citanduy, Dinas Kelautan dan Perikana, BPDAS, LSM
yang bergerak dibidang Lingkungan.
III. KESIMPULAN DAN PENUTUPAN
Disampaikan oleh : Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy
- Ucapan terima kasih kepada anggota TKPSDA WS Citanduy yang memiliki apresiasi dan
antusias cukup tinggi terhadap Rancangan Pola Pengelolaan SDA WS Citanduy
- Hasil diskusi per sidang komisi akan dijadikan bahan masukan untuk evaluasi Rancangan
Pola PSDA WS Citanduy.
- Hasil evaluasi sidang tiap komisi akan diajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum.
- Pada akhirnya dalam Pengelolaan SDA harus adanya alternative pilihan strategi untuk
penyusunan Master Plan.
- TKPSDA WS Citanduy mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap SDA yang ada.
- Sidang Komisi I TKPSDA WS Citanduy ditutup dengan ucapan hamdallah.
IV. DOKUMENTASI
(Dokumentasi kegiatan terlampir).
V. RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA
Pada pertengahan bulan Oktober, diagendakan untuk pelaksanaan sidang ke-3 TKPSDA WS
Citanduy Tahun 2012 dengan uraian sebagai berikut :
1. Waktu Pelaksanaan : 18 – 19 Oktober 2012
2. Tempat : Pangandaran
3. Materi : Pembahasan mengenai Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air,
dan Pemilihan Alternatif Strategi dalam Pola Pengelolaan Sumber
Daya Air.
Mengetahui,
Ketua Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air
Wilayah Sungai Citanduy
Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA
NIP. 19570712 198403 1 001
Ketua Sekretariat Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air
Wilayah Sungai Citanduy
Baru Panjaitan, ST., MT
NIP. 19640101 199803 1 005
LAMPIRAN DOKUMENTASI 2
Pimpinan Sidang Komisi I TKPSDA WS Citanduy
Sambutan Laporan Kegiatan TKPSDA
(Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy)
LAMPIRAN DOKUMENTASI 3
Sambutan Kepala BBWS Citanduy
(wakil : Sutiman, BE., ATP, Kabid Pelaksanaan)
Sambutan Selamat Datang Bupati Cilacap
(Wakil : Sunarno, KaDin SDA, BM, & ESDM Kab.Cilacap)
LAMPIRAN DOKUMENTASI 4
Sambutan Pembukaan Ketua TKPSDA WS Cit.
(Prof. Dr. Ir. Deny Djuanda P, DEA)
Pembacaan do’a
LAMPIRAN DOKUMENTASI 5
Pembahasan umum Pola Pengelolaan SDA
(Baru Panjaitan, ST., MT)
Diskusi dan Tanggapan dari anggota sidang TKPSDA WS Citanduy