tindakan bga dan analisa gas
DESCRIPTION
spo bgaTRANSCRIPT
Tindakan BGA dan Analisa Gas Darah
A. PENGERTIAN BGA/AGD
Analisa gas darah (AGD) atau BGA (Blood Gas Analysis) biasanya dilakukan untuk
mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan
dan/atau gangguan metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2,
HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa).
Analisis gas darah atau tepatnya tekanan parsial gas O2 dan CO2 di atmosfer, ditrakea, di alveolus, dan di darah mempunyai nilai berbeda-beda, semakin jauh dari udara atmosfer, tekanan parsial gas o2 nya semakin rendah. Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai pertukaran gas dalam paru. Upaya ini sekaligus dilakukan untuk mengukur keasaman darah dan kadar bikarbonat. Analisis gas darah arteri dilakukan untuk mengevaluasi status oksigen dan karbondioksida didalam darah arteri dan mengukur PH nya.(Respirologi; 221)
Persiapan Alat :
1. Disposibel 2, 5 CC
2. Botol Infus
3. Betadine
4. Kapas
5. Karet penutup
6. Heparin Cair
7. Blanko Pemeriksaan
8. Duk Pengalas
Petunjuk Pengambilan :
1. Lokasi pengambilan sampel :
Arteri Radialis
Arteri Brachialis
Arteri Inguinalis
Arteri Dorsalis Pedis
2. Darah Yang diambil 2 cc ditambah 1 Strip
3. Yang harus diisi dalam blanko pemeriksaan : Identitas pasien, Suhu tubuh pasien, Hb
terakhir dan kalau pasien menggunakan oksigen catat jumlah O2 yang digunakan serta cara
pemberiannya dan Jenis permintaan.
Tekhnik Pengambilan :
1. Bentangkan duk pengalas.
2. Letakkan botol infus
3. Tangan pasien diletakkan diatas botol infus, dengan sendi melipat kebelakang.
4. Sedot heparin cair sebanyak 1 cc dan kmudian keluarkan. Heparin hanya membasahi
dinding disposible. Tidak ada sisa o,1 cc dalam disposible, kecuali yang ada didalam
jarum.
5. Raba Nadi dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.
6. Pastikan tempat dari nadi yang diraba.
7. Desinfeksi daerah tersebut
8. Desinfeksi kedua jari
9. Pegang disposible seperti memegang pensil.
10. Raba kembali Nadi dengan menggunakan kedua yang telah didesinfeksi
11. Tusukan jarum diantara kedsua jari dengan sudut 45 drajat mengarah ke jantung.
12. Biarkan Darah sendiiri mengalir ke dalam jarum. Jangan diaspirasi.
13. Cabut jarum dan tusukkan pada karet penutup.
14. Tekan daerah penusukan dengan menggunakan kapas betadine selama 5 menit.
15. Beri etiket dan bawa ke laboraotirum.
B. INTERPRESTASI HASIL YANG DI PEROLEH :
Yang terutama diperhatikan adalah :
Ph Darah : 7,35 – 7,45
Pco2 : 35 – 45
BE : -2 – +2
PO2 : 80 – 104 mmHg
Saturasi : Saturasi 97 – 98 %
Hco3 - : 21 – 25
Nilai rujukan
pH: 7,35-7,45; PaCO2: 35-45 mm Hg; PaCO2: 75-100 mmHg; SaO2: >95%; SvO2: >70%;
HCO3: 24-28 mEq/l; kelebihan basa (base excess): +2 sampai -2 mEq/l
PENARIKAN KESIMPULAN DARI HASIL YANG DI PEROLEH
Jika pH < 7,35, PaCO2 > 45 mm Hg dan HCO3 serta BE normal, dapat disimpulkan
bahwa ketidakseimbangan asam basa mengarah pada keadaan asidosis respiratorik.
Jika pH > 7,45, PaCO2 < 35 mm Hg dan HCO3 serta BE normal, dapat disimpulkan
bahwa ketidakseimbangan asam basa mengarah pada keadaan alkalosis respiratorik.
Jika pH < 7,35, PaCO2 normal, sementara HCO3 dan BE masing-masing < 24 mEq/l dan
<-2, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan asam basa terjadi pada
keadaan asidosis metabolik.
Jika pH > 7,45, PaCO2 normal, sementara HCO3 dan BE masing-masing > 28 mEq/l dan
>+2, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan asam basa mengarah pada
keadaaan alkalosis metabolik
SUMBER : http://medicatherapy.com
Djojodibroto,darmanto.2009.Respirologi(Respiratory Medicine). jakarta; CV.EGC Medical
Books