tingkat keberhasilan penerapan simda keuangan …/tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : FEBRI AGUNG BHAKTI F1310042 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: others

Post on 14-Sep-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN

DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

FEBRI AGUNG BHAKTI F1310042

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini dengan judul “TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA

KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL (TAM)”

Telah disetujui denan baik oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai

derajat Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 15 Februari 2013

Disetujui dan Diterima oleh

Dosen pembimbing

Anas Wibawa, SE., M.Si., Ak

NIP. 19730215 200012 1 001

Page 3: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 4: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.”

(Q.S. Al Baqarah: 45)

“Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan

beriman maka sesungguhnya akan kami berikan balasan

kepada mereka dengan segala pahala yang lebih baik

dari apa yang mereka kerjakan.”

(Q.S. An-Nahl: 97)

“Keberhasilan bukan terletak pada seberapa banyak harta yang dimiliki, seberapa tinggi ilmu

yang dimilik, seberapa tinggi jabatan yang dikuasa,

seberapa cantik perempuan yang diperistri Tapi terletak pada

Seberapa bermanfaatnya manusia itu

bagi kehidupan sekitarnya”

“kebaikan yang kita lakukan saat ini pada dasarnya akan membuahkan hasil walau terkadang

tidak bisa kita nikmati sekarang,

tapi suatu saat buah kebaikan itu akan kita rasakan kelak dikemudian hari”

(Penulis)

Page 5: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan kepada:

1. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi

2. Ibuku tercinta yang telah mendidikku, memberikan doa di tiap sujud mu,di tiap

hembusan nafasmu, memberikan kasih sayang sepanjang masa.

3. Ayahku yang mendukungku dengan memenuhi segala kebutuhanku

4. Adik-adikku Tangguh dan Veavey yang memberikan motivasi dan spiritual kepada ku,

selama masa kuliahku dan masa mengerjakan skripsi.

5. Calon Pacarku, yang semoga menjadi Jodohku

6. Mantanku Putri Handayani, yang dulu selalu mendukungku

7. Motorku Kawasaki Ninja 250 fi yang membantuku dalam menyelesaikan segala

kepentingan skripsiku

8. Teman-teman kosan La Tahzan (Andy, Angga, Dinastian, Adit, Hanimas, Hirzan,

Ikbal, Imam, Monik, Tunggul, Faisalt, Andra) semoga cita-cita yang kalian inginkan

cepat tercapai.

9. Almamater ku

10. Masa depan ku

Page 6: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Skripsi dengan judul TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA

KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL (TAM).

Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap rasa hormat dan ketulusan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret.

2. Bapak Santoso Tri Hananto, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi FE

UNS.

3. Bapak Sri Suranta, SE, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Swadana Transfer

FE UNS.

4. Bapak Anas Wibawa, SE, M.Si, Ak, selaku pembimbing dalam pembuatan Skripsi yang

telah memberikan pengarahan selama penyusunan Skripsi.

5. Orang-orang yang sangat penulis sayangi Mama dan Papa yang senantiasa memberikan

dorongan serta semangat baik material maupun doa.

Page 7: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

6. Teman-teman kos “LaTahzan”, (Andy, Angga, Dinastian, Adit, Hanimas, Hirzan, Ikbal,

Imam, Monik, Tunggul, dan adik saya Tangguh) semoga cita-cita yang kalian inginkan

cepat tercapai.

7. Teman-teman mahasiswa jurusan akuntansi swadana transfer khususnya angkatan 2010,

tetap semangat untuk kalian semua dan semoga sukses.

8. Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dan tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan

Surakarta, Februari 2013

Penulis

Page 8: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ........ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan Penelitian ..................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA) ................................ 8

B. Technology Acceptance Model ....................................................... 9

C. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 13

Page 9: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

D. Pengembangan Hipotesis ................................................................. 14

E. Kerangka Berfikir ............................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi, Sample dan Sampling ................................................... 23

B. Pengukuran Variabel .................................................................... 23

1. Perceived ease of use ............................................................ 24

2. Mandatory Using ................................................................... 24

3. Perceived Usefulness ............................................................ 24

4. Attitude Toward Using .......................................................... 25

5. Behavioral Intention .............................................................. 26

6. Actual Usage ......................................................................... 27

C. Teknik Analisis ............................................................................ 27

1. Uji Validitas ........................................................................... 27

2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 28

3. Uji Asumsi ............................................................................. 28

4. Uji Hipotesis ........................................................................... 30

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif ......................................................................... 38

B. Uji Kualitas Data ........................................................................... 39

1. Uji Validitas ............................................................................ 39

2. Uji Realibilitas ....................................................................... 43

3. Uji Asumsi ............................................................................. 44

a. Asumsi Normalitas.............................................................44

b. . Asumsi Outlier................................................................... 44

c. . Asumsi Goodness of Fit......................................................45

Page 10: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

C. Uji Hipotesis ........................................................................... 50

D. Pembahasan ............................................................................ 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 61

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 63

C. Saran .............................................................................................. 64

D. Implikasi ......................................................................................... 65

Page 11: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Variabel dan Faktor Loading .............................................................. 31

Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data .................................................................... 41

Tabel 4.2 Penyebaran Sampel ............................................................................. 39

Tabel 4.3 Uji Validitas ........................................................................................ 41

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 42

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 43

Tabel 4.6 Skewness dan Kurtosis ....................................................................... 44

Tabel 4.7 Pengecekan outlier tahap akhir ........................................................... 45

Tabel 4.8 Goodness of Fit ................................................................................... 45

Tabel 4.8 Regression weight ............................................................................... 50

Page 12: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) .......................................... 10

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ........................................................................... 21

Gambar 3.1 Technology Acceptance Model (TAM) .......................................... 36

Gambar 4.1 Technology Acceptance Model (TAM) .......................................... 50

Gambar 4.2 Hasil Korelasi antar Variabel Technology Acceptance Model ....... 51

Page 13: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

INCREASE SIMDA IMPLEMENTED SUCCESS FINANCIAL BY

USE OF TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Febri Agung Bhakti

F1310042

This research intent to test acceptance model (acceptance) Sistem

Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) by use of model Technology

Acceptance is Model (TAM). On this research at majors SIMDA finance that

exists at on Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA) and on

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKAD) at severally

regency, as at Wonogiri's regency, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen,

Boyolali, and DPPKA Surakarta. About regency Sukoharjo not I following attach

in in's research because at Kab. Sukoharjo doesn't apply SIMDA.

Observational subject that is utilized is bursar at DPPKAD who gains

control SIMDA finance. Of 112 kuisioner that is transferred, gotten by respondent

as much 102 one measure up. Examination that is done by use of method

Structural Equation is Model (SEM), by use of Software AMOS version 16.

Result of this research finds that perceived ease of use (PEU) having for

to perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEU) having for to

attitude toward using (ATU) , perceived usefulness (PU) are not influential to

attitude toward using (ATU) , mandatory using (YOU) are not having for to

attitude toward using (ATU) , attitude toward using (ATU) having for to

behavioral intention (BI) , perceived usefulness (PU) having for to behavioral

intention (BI) , and behavioral intention (BI) having for to actual using (AU) .

Keyword: Technology Acceptance Model, Structural Equation is Model, Sistem

Informasi Manajemen Kuangan Daerah

Page 14: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN

DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

(TAM)

Febri Agung Bhakti

F1310042

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model penerimaan (acceptance)

penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) dengan

menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM). Pada penelitian ini di

khususkan SIMDA Keuangan yang terdapat di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Asset (DPPKA) dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Daerah (DPPKAD) di beberapa kabupaten, seperti dikabupaten Wonogiri,

Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen, Boyolali, dan DPPKA Surakarta.

Mengenai kabupaten Sukoharjo tidak saya ikut sertakan dalam penelitian in

karena di Kab. Sukoharjo tidak menerapkan SIMDA.

Subyek penelitian yang digunakan adalah bendahara di DPPKAD yang

menguasai SIMDA Keuangan. Dari 112 kuisioner yang dikirim, diperoleh

responden sebanyak 102 yang memenuhi syarat. Pengujian yang dilakukan

dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM), dengan

menggunakan Software AMOS versi 16.

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa perceived ease of use (PEU)

berpengaruh terhadap perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEU)

berpengaruh terhadap attitude toward using (ATU), perceived usefulness (PU)

tidak berpengaruh terhadap attitude toward using (ATU), mandatory using (MU)

tidak berpengaruh terhadap attitude toward using (ATU), attitude toward using

(ATU) berpengaruh terhadap behavioral intention (BI), perceived usefulness (PU)

berpengaruh terhadap behavioral intention (BI), dan behavioral intention (BI)

berpengaruh terhadap actual using (AU).

Kata Kunci: Technology Acceptance Model, Structural Equation is Model, Sistem

Informasi Manajemen Keuangan Daerah

Page 15: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi yang belakangan ini mengalami perkembangan

yang sangat pesat dan mendukung operasional sebuah organisasi. Melihat

peran pentingnya teknologi informasi bagi keberhasilan organisasi secara

keseluruhan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena adanya efisiensi

tranformasi informasi sehingga menghemat anggaran untuk penyampaian data

informasi.

Dalam era globalisasi, informasi adalah sesuatu yang paling berharga

terutama dalam organisasi bisnis karena memberikan banyak manfaat

terutama dalam pengambilan keputusan strategis yang berguna untuk

perancangan rencana masa depan organisasi tersebut. Dari sekian banyak

keberhasilan yang diperoleh dari perputaran informasi terdapat kegagalan

karena faktor internal maupun eksternal (Davis 1989). Keputusan untuk

mengadopsi sistem informasi ada ditangan manajer, tetapi keberhasilan

penggunaan teknologi informasi tergantung pada penerimaan dan penggunaan

setiap individu Penggunanya (Hartono 2007).

Pengguna sistem perlu mengetahui manfaat suatu sistem informasi

terhadap peningkatan kinerja perusahaan, dengan begitu pengguna dapat

secara sikap mendukung penggunaan teknologi informasi. Perlunya

memahami aspek perilaku dalam mengadopsi sistem ini yang pada umumnya

Page 16: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

membutuhkan biaya yang besar. Sebuah kebijakan yang beresiko jika

investasi yang besar tidak diimbangi dengan penggunaan yang optimal.

Venkatesh dan Davis (2000) menyatakan bahwa telah banyak organisasi

mengimplementasikan sistem informasi dengan biaya investasi yang besar

namun masalah yang muncul adalah penggunaannya yang masih rendah.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Suhendro (2009), yaitu

“Pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use dalam penggunaan

sistem informasi keuangan daerah”. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya

oleh Suhendro (2009) menunjukan bahwa variabel kemudahan yang dirasakan

(PEU: perceived ease of use) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

kegunaan yang dirasakan (PU: perceived usefulness) dalam penggunaan

sistem informasi manajemen keuangan daerah. Variabel kegunaan yang

dirasakan (PU: perceived usefulness) memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap sikap penggunaan (ATU: attitude toward using) dalam pemakaian

sistem informasi keuangan daerah. Variabel kemudahan penggunaan yang

dirasakan (PEU: perceived ease of use) memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap sikap penggunaan (ATU: attitude toward using) dalam pemakaian

sistem informasi keuangan daerah. Variabel sikap (ATU: attitude toward

using) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat (BI: behavioral

intention to use) penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Hasil

penelitian juga menunjukan bahwa variabel kegunaan yang dirasakan (PU:

perceived usefulness) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat (BI:

behavioral intention to use) penggunaan sistem informasi keuangan daerah.

Page 17: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Variabel kewajiban penggunaan (MU: mandatory using) mempunyai

pengaruh tidak signifikan terhadap sikap (ATU: attitude toward using) dalam

penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Variabel minat (BI:

behavioral intention to use) mempengaruhi penggunaan aktual (AU: actual

usage) dalam pemakaian sistem informasi keuangan daerah secara signifikan.

Variabel kemudahan penggunaan (PEU: perceived easy of use) berpengaruh

secara signifikan terhadap penggunaan aktual (AU: actual usage) dalam

penggunaan sistem informasi keuangan daerah, sedangkan variabel minat

penggunaan tidak dipengaruh kewajiban menggunakan. Perbedaan dengan

penelitian sebelumnya adalah terletak pada ruang lingkup yang lebih luas, agar

didapatkan hasil yang lebih bersifat umum tentang efektifitas penggunaan

SIMDA Keuangan di setiap DPPKA maupun DPPKAD se-eks Karisidenan

Surakarta.

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai gambaran umum obyek

penelitian, maka penulis mengangkat judul TINGKAT KEBERHASILAN

PENERAPAN SIMDA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM).

B. Perumusan Masalah

Penelitian harus memiliki suatu tujuan yang jelas untuk dapat

menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari suatu penelitian, sehingga

penelitian tersebut akan dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan suatu

ilmu pengetahuan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

Page 18: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Apakah ada pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan (Perceived

ease of use) terhadap kegunaan yang dirasakan (Perceived usefulness)

dalam penggunaan SIMDA Keuangan?

2. Apakah ada pengaruh kegunaan yang dirasakan (Perceived usefulness)

terhadap sikap (attitude toward using) dalam penggunaan SIMDA

Keuangan?

3. Apakah ada pengaruh kegunaan yang dirasakan (Perceived usefulness)

terhadap minat (behavioral intention) dalam penggunaan SIMDA

Keuangan?

4. Apakah ada pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan (Perceived

ease of use) terhadap sikap (attitude toward using) dalam penggunaan

SIMDA Keuangan?

5. Apakah ada pengaruh sikap (attitude toward using) terhadap minat

(behavioral intention) dalam penggunaan SIMDA Keuangan?

6. Apakah ada pengaruh kewajiban penggunaan (mandatory using) terhadap

sikap (attitude toward using) dalam penggunaan SIMDA Keuangan?

7. Apakah ada pengaruh minat (behavioral intention) terhadap penggunaan

aktual (actual usage) dalam penggunaan SIMDA Keuangan?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari tujuan penelitian yang hendak dicapai maka manfaat yang

diharapkan adalah berikut ini.

Page 19: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Memberikan bukti empiris pengaruh kemudahan penggunaan yang

dirasakan (Perceived ease of use) terhadap kegunaan yang dirasakan

(Perceived usefulness) dalam penggunaan sistem informasi keuangan

daerah.

2. Memberikan bukti empiris pengaruh kegunaan yang dirasakan (Perceived

usefulness) terhadap sikap (attitude toward using) dalam penggunaan

sistem informasi keuangan daerah.

3. Memberikan bukti empiris pengaruh kegunaan yang dirasakan (Perceived

usefulness) terhadap minat (behavioral intention) dalam penggunaan

sistem informasi keuangan daerah.

4. Memberikan bukti empiris pengaruh kemudahan penggunaan yang

dirasakan (Perceived ease of use) terhadap sikap (attitude toward using)

dalam penggunaan sistem informasi keuangan daerah.

5. Memberikan bukti empiris pengaruh sikap (attitude toward using)

terhadap minat (behavioral intention) dalam penggunaan sistem informasi

keuangan daerah.

6. Memberikan bukti empiris pengaruh kewajiban penggunaan (mandatory

using) terhadap sikap (attitude toward using) dalam penggunaan sistem

informasi keuangan daerah.

7. Memberikan bukti empiris pengaruh kemudahan penggunaan yang

dirasakan (Perceived ease of use) terhadap sikap (attitude toward using)

dalam penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Sehingga dapat

bermanfaat bagi pengambil kebijakan di pemerintah daerah sebagai salah

Page 20: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

satu bahan pertimbangan dalam implementasi sistem informasi keuangan

daerah berbasis komputer. Bagi peneliti lain adalah dapat menjadi salah

satu temuan model TAM pada organisasi sektor publik dalam kondisi

penggunaan yang diwajibkan sehingga berguna bagi pengembangan

penelitian lanjutan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Bagi Akademisi, untuk memperoleh bukti empiris efektifitas teori atau

konsep yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan hasil

penelitian yang dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya dan dapat

memberikan kontribusi dalam menambah literatur mengenai penerimaan

teknologi informasi.

2. Bagi Praktisi, untuk mendapatkan gambaran tentang efektifitas penerapan

SIMDA Keuangan yang diterapkan dibeberapa DPPKAD di wilayah

Karisidenan Surakarta.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini meliputi:

1. BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi Latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Page 21: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. BAB II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan landasan teori dan konsep teoritis yang

terkait dengan topik penelitian yang digunakan sebagai dasar

pemikiran dan pengembangan hipotesis yang diajukan dalam

penelitian.

3. BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian, populasi dan

sampel, variabel dan pengukuran variabel penelitian, data dan

sumber data serta teknik pengambilan data penelitian yang

digunakan dalam penelitian

4. BAB IV Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan hasil pengumpulan data dan analisis data

penelitian dengan melakukan pengujian hipotesis dan

interpretasi hasil pengujian untuk membuktikan secara empiris

hipotesisi yang telah dinyatakan dalam penelitian.

5. BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan, dan saran dari analisis

yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya.

Page 22: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah

Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam

penyelenggaraan otonomi daerah, pengelolaan keuangan daerah perlu

diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai

dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Undang-

undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang

Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mewajibkan pemerintah

daerah dan satuan kerja perangkat daerah selaku pengguna anggaran untuk

menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan. Laporan keuangan yang harus disajikan oleh pemerintah daerah

menurut undang-undang dan Draft Standar Akuntansi Pemerintahan adalah

neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan. Untuk itu pemerintah daerah memerlukan sistem informasi

akuntansi keuangan yang dapat memberikan informasi keuangan secara lebih

komprehensif. Maka dibuatlah SIMDA yang digunakan untuk memperlancar

pertukaran informasi untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan

daerah.

Page 23: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

B. Technology Acceptance Model

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model

yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor‐faktor yang

mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer yang

diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986. TAM

merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA), yang

lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980 TAM

bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance)

pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis

teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan

hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi

dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/ keperluan, dan

penggunaan aktual dari pengguna/ user suatu sistem informasi. Model TAM

sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action) yaitu teori

tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi

seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang

tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan

mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah

satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap

kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang

beralasan dalam konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang

dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan

Page 24: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah

teknologi.

Gambar 2.1

Technologi Acceptance Model (Davis, 1989)

Davis et al. (1989) mendefinisikan persepsi atas kemanfaatan

(Perceived usefulness) sebagai “suatu tingkatan dimana seseorang percaya

bahwa menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam

bekerja” (p. 320). Sedangkan Perceived Usefulness mengacu pada manfaat

untuk organisasi. Persepsi atas kemudahan penggunaan (Perceived ease of

use), secara kontras, mengacu pada “suatu tingkatan dimana seseorang

percaya bahwa menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah (p.

320). Ini mengikuti definisi dari “mudah” (“ease”): “freedom from difficulty

or great effort” atau “tidak memiliki kesulitan atau atau upaya keras. Attitude

toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan

sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila

seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain

“Perceived usefulness”

(PU)

Perceived ease of use

(PEU)

Attitude

Toward Use

(ATU)

Behavioral

intention

(BI)

External

Variable

Actual Use

(AU)

Page 25: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang

mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur

kognitif/ cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan

komponen‐komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral

components). Sedangkan Behavioral intention adalah kecenderungan perilaku

untuk menggunakan suatu teknologi.

1. Kelebihan dan Kekurangan TAM

TAM banyak digunakan dalam penelitian penggunaan sistem informasi,

menurut Hartono (2007) disebabkan adanya beberapa kelebihan berikut

ini.

a. TAM dibangun dengan dasar teori psikologi yang cukup kuat, yaitu

Theory of Reasoned Action (TRA)

b. TAM telah banyak diuji dengan penelitian dan sebagian besar hasilnya

mendukung bahwa TAM merupakan model yang parsimoni

(parsimonious) yaitu model yang sederhana tapi valid. Artinya, harus

ada trade off antara model yang sederhana tapi banyak asumsi

sehingga hanya beberapa faktor saja yang dimasukan. Tapi jika

menginginkan model yang lengkap maka banyak sekali faktor yang

harus dimasukan dalam model sehingga mengurangi asumsi yang

digunakan.

c. TAM merupakan model perilaku (behavior) yang dapat menjawab

penyebab kegagalan/ keberhasilan penerapan sistem informasi, dengan

memasukan faktor psikologis atau perilaku yaitu persepsi dan sikap

Page 26: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang mempengaruhi minat penggunaan sistem informasi di dalam

modelnya.

Di samping beberapa kelebihannya, TAM memiliki beberapa kelemahan

berikut ini.

a. TAM tidak memasukan aspek kontrol perilaku (behavioral control)

dalam modelnya yang membatasi minat perilaku seseorang.

b. Perilaku yang menjadi ukuran penggunaan sistem informasi

seharusnya adalah Penggunaan sesungguhnya (Actual usage ) bukan

self-reported atau self-predicted usage yang belum tentu

mencerminkan atau mengukur Penggunaan yang sebenarnya.

c. TAM hanya memberikan informasi yang sangat umum saja tentang

minat dan perilaku Pengguna dalam penggunaan sistem informasi.

d. Subjek penelitian yang digunakan umumnya adalah mahasiswa yang

belum tentu mencerminkan lingkungan kerja sesugguhnya.

e. Kurang dapat menjelaskan sepenuhnya hubungan antar variabelnya

(causation).

Konsep TAM kemudian dikembangkan oleh beberapa peneliti lain

dengan menambahkan variabel tambahan diantaranya faktor gender,

kultur, karakteristik sistem, kesukarelaan (voluntariness). Venkatesh dan

Davis (2000) mendefinisikan voluntariness sebagai sejauh mana

pengadopsi potensial mempersiapkan keputusan adopsi sebagai sesuatu

yang tidak wajib. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kesukarelaan

(voluntariness) memoderasi hubungan antara norma subjektif dengan

Page 27: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

minat untuk menggunakan sistem informasi. Di penelitian Sun dan Zhang

2003 (dalam Hartono 2007), kesukarelaan (voluntariness) memoderasi

hubungan antara minat dengan perilaku penggunaan. Minat perilaku

bervariasi antara Penggunaan sistem karena diwajibkan dan atas dasar

kesukarelaan.

Penggunaan sistem di organisasi dapat bersifat sukarela (voluntary)

atau bersikap wajib (mandatory) khususnya di organisasi pemerintahan.

Karena Penggunaan sifatnya wajib maka semua Pengguna harus

menggunakan sistem informasi tersebut. Penelitian Hartwick dan Barki

1994 (dalam Hartono 2007) menunjukan bahwa pada kondisi Penggunaan

wajib, sikap tentang penggunaan sistem (attitude concerning system use)

ditentukan oleh sikap terhadap sistem (attitude toward system). Hal ini

berarti Pengguna yang memiliki persepsi bahwa sistemnya baik maka akan

bersikap positif dalam penggunaan sistem informasi. Penelitian Syarip dan

Sensuse (2008) menyatakan bahwa model TAM dapat digunakan sebagai

model penerimaan teknologi (internet) di suatu organisasi pemerintah.

C. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian perilaku pengguna terhadap penerimaan teknologi

dengan menggunakan Technology Acceptance Model sudah dilakukan peneliti

sebelumnya. Variabel perceived ease of use, perceived usefulness, attitude

toward use, behavioral intention, actual usage dilakukan oleh Davis (1986,

Page 28: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1989), Spacey et al. (2004) Adams D.A, R.R Nelson, P.A Todd (1992),

Horton et al. 2001 (dalam Lu et al. 2003)

Charlesto Sekundera (2006) meneliti tentang TAM dengan menambah

variabel Mandatory Use, Voluntary Use, End User Computing Satisfaction.

Hanung (2010) meneliti tentang TAM dengan menambah variabel eskternal

untuk penelitian terhadap penerimaan Mobile Banking dengan kerumitan

(complexity) sebagai variabel yang mempengaruhi perceived usefulness dan

perceived usage. Suhendro (2009) meneliti tentang TAM dengan menambah

variabel Mandatory Using. Penggunaan yang diwajibkan (mandatory) dan

kesukarelaan (voluntariness) memiliki pengaruh dalam penggunaan sistem

informasi (Venkatesh and Davis 2000; Adamson & Shine 2003; Hartwick dan

Barki 1994 dalam Hartono 2007 dan Syarif&Sensuse 2008)

D. Pengembangan Hipotesis

Tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam mengadopsi suatu sistem

informasi pada organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya

faktor internal Pengguna sistem informasi. Sikap menerima atau menolak

pengguna (user) akan mempengaruhi minat penggunaan sistem informasi. Jika

Pengguna bersikap positif atau menerima sistem informasi maka akan tumbuh

minat untuk menggunakannya.

Jika Pengguna sudah ada minat yang kuat maka direalisasikan menjadi

bentuk perilaku penggunaan. Jika Pengguna sudah memiliki perilaku

Page 29: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

penggunaan maka sistem informasi telah menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari pekerjaannya.

Hasil penelitian tentang Perceived usefulness dan Perceived ease of

use dalam penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih besar dari

nilai kritisnya, yaitu 4,49. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis Perceived usefulness dan Perceived

ease of use diterima signifikan dengan nilai koefisien 0,44.

Selanjutnya oleh penelitian Hanung (2010) diketahui bahwa nilai p

lebih kecil dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis Perceived usefulness dan Perceived ease of use diterima signifikan.

Hasil penelitian tentang Perceived usefulness dan Perceived ease of

use terdahulu juga sudah dilakukan oleh Davis (1986, 1989), Spacey et al.

(2004) Adams D.A, R.R Nelson, P.A Todd (1992), Horton et al. 2001 (dalam

Lu et al. 2003) menunjukan adanya hubungan yang kuat variabel Perceived

ease of use terhadap Perceived usefulness dalam penggunaan sistem

informasi. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1: Pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan (Perceived

ease of use) terhadap kegunaan yang dirasakan (Perceived

usefulness) dalam penggunaan SIMDA Keuangan

Hasil penelitian tentang Perceived usefulness dan attitude toward

using dalam penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih besar

Page 30: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dari nilai kritisnya, yaitu 5,43. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis Perceived usefulness dan Attitute

toward Using diterima signifikan dengan nilai koefisien 0,50.

Selanjutnya oleh penelitian Hanung (2010) diketahui bahwa nilai p

(0,000) lebih kecil dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis Perceived usefulness dan attitude toward using diterima signifikan.

Hasil penelitian tentang perceived usefulness terdahulu sudah

dilakukan untuk menunjukan adanya hubungan yang signifikan variabel

perceived usefulness terhadap sikap penggunaan sistem informasi (self-

reported usage) (Davis 1986; Horton et al. 2001 dalam Lu et al. 2003; Spacey

et al. 2004). Hasil penelitian Barnet et al. (2006) agak berbeda yang

menunjukan variabel kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness) sangat

lemah untuk menjadi predictor objectif usage. Hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2: Pengaruh kegunaan yang dirasakan (Perceived usefulness)

terhadap sikap (attitude toward using) dalam penggunaan SIMDA

Keuangan

Hasil penelitian tentang Perceived usefulness dan Behavioral Intention

dalam penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai

kritisnya, yaitu 1,89. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05) sehingga

kesimpulannya adalah Hipotesis Perceived usefulness dan Behavioral

Intention ditolak signifikan dengan nilai koefisien 0,22.

Page 31: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Selanjutnya oleh penelitian Hanung (2010) diketahui bahwa nilai p

lebih kecil dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis Perceived usefulness dan Behavioral Intention diterima signifikan.

Hasil penelitian tentang Perceived usefulness dan Behavioral Intention

terdahulu juga menunjukan pengaruh yang signifikan (Davis 1986; Kripanont

2007; Syarif dan Sensuse 2007). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

H3: Pengaruh kegunaan yang dirasakan (Perceived usefulness)

terhadap minat (behavioral intention) dalam penggunaan SIMDA

Keuangan

Hasil penelitian tentang Perceived ease of use dan attitude toward

using dalam penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih kecil

dari nilai kritisnya yaitu 3,10. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis Perceived ease of use dan attitude

toward using diterima signifikan dengan nilai koefisien 0,29.

Selanjutnya oleh penelitian Hanung (2010) diketahui bahwa nilai p

lebih kecil (0,000) dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis Perceived ease of use dan Attitude toward using diterima

signifikan.

Hasil penelitian terdahulu tentang perceived ease of use sebelumnya

dilakukan menunjukan adanya hubungan yang signifikan variabel kemudahan

penggunaan yang dirasakan terhadap penggunaan sistem informasi (Davis

Page 32: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1986; Adams et al. 1992; Davis et al. 1993; Ndubisi dan Jantan 2003; Horton

et al. 2001 dalam Lu et al. 2003; Spacey et al. 2004; Ramayah dan Lo 2007).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H4: Pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan (Perceived

ease of use) terhadap sikap (attitude toward using) dalam

penggunaan SIMDA Keuangan

Sikap pengguna sistem informasi akan mempengaruhi minat untuk

menggunakan sistem. Jika pengguna sudah bersikap positif atau menerima

sistem informasi maka akan tumbuh minat untuk menggunakannya. Jika

pengguna sudah ada minat yang kuat maka direalisasikan menjadi bentuk

perilaku penggunaan.

Hasil penelitian tentang attitude toward using dan Behavioral

Intention dalam penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih kecil

dari nilai kritisnya yaitu 3,27. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis attitude toward using dan

Behavioral Intention diterima signifikan dengan nilai koefisien 0,38.

Selanjutnya oleh penelitian Hanung (2010) diketahui bahwa nilai p

lebih kecil (0,000) dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis attitude toward using dan Behavioral Intention diterima signifikan.

Hasil penelitian tentang aspek attitude toward using dan Behavioral

Intention (sikap terhadap perilaku) terdahulu telah menunjukan sikap

berhubungan dalam penggunaan sesungguhnya sistem (Davis 1989; Adams et

Page 33: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

al. 1992; Horton et al. 2001; Spacey et al. 2004) Suhendro (2009), dan

Hanung (2010). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H5: Pengaruh sikap (attitude toward using) terhadap minat

(behavioral intention) dalam penggunaan SIMDA Keuangan

Sikap menerima atau menolak penggunaan sistem informasi dapat

dipengaruhi oleh kesadaran diri, pengaruh teman atau karena diwajibkan oleh

peraturan yang ada. Pengguna yang memiliki persepsi bahwa sistemnya baik

maka akan bersikap positif dalam penggunaan sistem informasi.

Hasil penelitian tentang Mandatory Using dan attitude toward using

dalam penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai

kritisnya yaitu -0,15. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05) sehingga

kesimpulannya adalah Hipotesis Mandatory Using dan Attitude toward using

ditolak signifikan dengan nilai koefisien -0,012.

Selanjutnya oleh penelitian Aditya (2012) diketahui bahwa nilai p

lebih kecil (0,014) dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis attitude toward using dan Behavioral Intention diterima signifikan.

Hasil penelitian terdahulu telah menunjukan adanya kondisi

lingkungan yang berbeda yaitu penggunaan yang diwajibkan (mandatory) dan

kesukarelaan (voluntariness) memiliki pengaruh dalam penggunaan sistem

informasi (Venkatesh and Davis 2000; Adamson & Shine 2003). Hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 34: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

H6: Pengaruh kewajiban penggunaan (mandatory using) terhadap

sikap (attitude toward using) dalam penggunaan SIMDA

Keuangan

Minat individu untuk menggunakan sistem berpengaruh terhadap

penggunaan. Minat akan menentukan individu untuk memakai atau menolak

sistem informasi yang ditawarkannya.

Hasil penelitian tentang Behavioral Intention dan Actual Use dalam

penelitian Suhendro (2009), diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai

kritisnya yaitu 3,43. (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05) sehingga

kesimpulannya adalah Hipotesis Behavioral Intention dan Actual Use

diterima signifikan dengan nilai koefisien 0,35.

Selanjutnya oleh penelitian Aditya (2012) diketahui bahwa nilai p

lebih besar (0,102) dari nilai Cut of value 0,05 sehingga kesimpulannya adalah

Hipotesis attitude toward using dan Behavioral Intention ditolak signifikan.

Hasil penelitian tentang aspek minat menggunakan (behavior

intention) sebelumnya menunjukan bahwa minat perilaku berhubungan dan

prediktor yang baik dari penggunaan teknologi oleh pengguna sistem

informasi (Davis 1989; Davis et al. 1989; Adams et al. 1992; Venkatesh dan

Davis 2000; Venkatesh et al. 2003; Spacey et al. 2004; Kripanont 2007).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H7: Pengaruh minat (behavioral intention) terhadap penggunaan

aktual (actual usage) dalam penggunaan SIMDA Keuangan.

Page 35: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

E. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah kemudahan penggunaan

yang dirasakan diduga mempengaruhi manfaat yang akan dirasakan dalam

penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Di sisi lain kegunaan yang

dirasakan dan kemudahan yang dirasakan diduga akan mempengaruhi sikap.

Sikap juga dipengaruhi oleh kondisi eksternal berupa lingkungan yang

diharuskan. Sikap dan minat akan menentukan penggunaan sistem informasi

keuangan daerah.

Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan berikut ini.

H4

H5

H1

H2 H6

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

Persepsi akan manfaat

(perceived

usefullness)

Persepsi kemudahan

dalam menggunakan

(percieved ease of

use)

Sikap dalam

penggunaan (Attitude

toward using)

Minat menggunakan

(Behavioral

intention to Use)

Penggunaan Aktual

(Actual Usage)

H3

H7

Kewajiban

Penggunaan

(Mandatory using)

Page 36: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan survei dalam proses

pengukuran yang digunakan dalam mengumpulkan informasi salah satunya

dengan menggunakan kuisioner. Dalam penelitian ini saya meneliti DPPKAD se-

eks karisidenan Surakarta, dimana didalamnya terdapat Surakarta, Karanganyar,

Wonogiri, Sragen, Klaten, Boyolali yang berjumlah 102 responden yang

memenuhi syarat. Mengenai Kabupaten Sukoharjo, tidak saya teliti karena tidak

menggunakan “SIMDA”, sebagaimana penggunan SIMDA hanya rekomendasi

dari pemerintah pusat, tidak diwajibkan maka mereka menggunakan Perangkat

lunak dari pihak ketiga. Survei digunakan untuk memperoleh data yang dapat

dibandingkan dengan data dari bagian lain dari sampel yang terpilih sehingga

kesamaan atau perbedaan dapat ditemukan tentang pengaruh Perceived usefulness

dan Perceived ease of use terhadap penggunaan sistem informasi keuanga daerah.

Metode survei ini dilakukan melalui penggunaan Convinience Sampling, yaitu

metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel bebas

selama masih memenuhi kriteria yang ditetapkan kepada pegawai bagian

keuangan yang menangani langsung masalah SIMDA KEUANGAN dan masih

aktif menggunakan sistem

Page 37: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

A. Populasi, Sampel dan Sampling

Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada ruang lingkup

penelitian, penelitian terdahulu oleh Suhendro (2009), memiliki ruang lingkup

penelitian di seluruh SKPD dan DPPKA Surakarta. Lingkup dalam penelitian ini

adalah DPPKAD di Pemerintah eks-karisidenan Surakarta tahun 2012. Alasan

penentuan populasi karena sebagai salah satu organisasi sektor publik yang

mengelola keuangan negara, memiliki tujuan utama melayani kepentingan

masyarakat umum sehingga sangat membutuhkan sistem informasi manajemen

keuangan untuk menunjang aktivitasnya. Dalam penelitian ini menggunakan alat

bantu kuesioner yang akan dititipkan kepada bendahara/ pengelola keuangan dan

akuntansi di setiap DPPKAD. Diharapkan semua DPPKAD dapat menjadi sampel

yang memberikan jawaban atas kuesioner yang diterima. Unit analisis dalam

penelitian ini adalah pegawai DPPKAD bagian bendahara/ pengelola

penatausahaan akuntansi dan keuangan yang menggunakan SIMDA Keuangan

berbasis komputer dalam menyelesaikan pekerjaanya. Teknik sampling yang

digunakan adalah Convinience Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang

dilakukan dengan memilih sampel bebas selama masih memenuhi kriteria yang

ditetapkan kepada pegawai bagian keuangan yang menangani langsung masalah

SIMDA KEUANGAN dan masih aktif menggunakan sistem.

B. Pengukuran Variabel

Variabel adalah abstraksi fenomena atau realitas yang dapat diamati

baik berupa kejadian, proses, atribut, subjek, atau objek tertentu. Variabel

Page 38: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

umumnya merupakan konsep yang abstrak sehingga harus dioperasional

dalam bentuk variabel yang dapat dinilai. Variabel dapat dikelompokan dalam

2 jenis, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variable Independent

dalam penelitian ádalah berikut ini.

1. Perceived ease of use (PEU)

Menurut Davis (1989), kemudahan penggunaan (Perceived ease of

use) didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang

yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha

apapun (free of effort). Kemudahan (ease) bermakna tanpa kesulitan atau

terbebaskan dari kesulitan atau tidak perlu berusaha keras. Dengan

demikian persepsi mengenai kemudahan menggunakan ini merujuk pada

keyakinan individu bahwa sistem teknologi informasi yang akan

digunakan tidak merepotkan atau tidak membutuhkan usaha yang besar,

pada saat digunakan. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan

indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah

dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI (secara

manual). Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah

dipahami dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai

karakteristik kemudahan penggunaan. Responden diminta memilih salah

satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada angka 1 (STS:

sangat tidak setuju), 2 (TS: tidak setuju), 3 (N: netral), 4 (S: setuju), atau 5

(SS: sangat setuju).

Page 39: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Mandatory using (MU)

Mandatory Using yaitu sejauh mana pengadopsi sistem

mempersiapkan keputusan adopsi sebagai sesuatu yang wajib. Variabel ini

diukur dan diadaptasi dari Venkatesh dan Davis (2000), yang terdiri dari 3

item pertanyaan. Item pertanyaan ini berisi tentang penggunaan karena

diwajibkan, perintah penggunaan dan perintah agar efektif. Responden

diminta memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X)

pada angka 1 (STS: sangat tidak setuju), 2 (TS: tidak setuju), 3 (N: netral),

4 (S: setuju), atau 5 (SS: sangat setuju).

Variabel eksogen merupakan variabel terikat (dependen) yang

dipengaruhi oleh variabel yang lain. Pada penelitian yang menjadi variabel

terikat adalah berikut:

3. Perceived usefulness (PU)

Perceived usefulness didefinisikan oleh Davis sebagai suatu tingkat

atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem

tertentu akan meningkatkan kinerjanya (Davis 1989). Davis

mendefinisikan persepsi mengenai kegunaan (usefulness) ini berdasarkan

definisi dari kata useful yaitu capable of being used advantageously, atau

dapat digunakan untuk tujuan yang menguntungkan. Persepsi terhadap

usefulness adalah manfaat yang diyakini individu dapat diperolehnya

apabila menggunakan teknologi informasi. Dalam konteks organisasi,

kegunaan ini tentu saja dikaitkan dengan peningkatan kinerja individu

yang secara langsung atau tidak langsung berdampak pada kesempatan

Page 40: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

memperoleh keuntungan keuntungan baik yang bersifat fisik atau materi

maupun non-materi. Responden diminta memilih salah satu jawaban

dengan memberikan tanda silang (X) pada angka 1 (STS: sangat tidak

setuju), 2 (TS: tidak setuju), 3 (N: netral), 4 (S: setuju), atau 5 (SS: sangat

setuju).

4. Attitude toward using (ATU)

Davis (1989), mendefinisikan attitude toward the system, yang

dipakai dalam Technology Acceptance Model (TAM) sebagai suatu tingkat

penilaian terhadap dampak yang dialami oleh seseorang bila menggunakan

suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya. Kegunaan dan kemudahan yang

dipersepsikan terhadap komputer mikro oleh bendahara akan membentuk

sikap bendahara untuk menerima atau menolak komputer mikro tersebut,

yang selanjutnya akan mempengaruhi niat bendahara untuk menggunakan

komputer mikro dan pada akhirnya berpengaruh pada penerimaan

bendahara terhadap komputer mikro. Responden diminta memilih salah

satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada angka 1 (STS:

sangat tidak setuju), 2 (TS: tidak setuju), 3 (N: netral), 4 (S: setuju), atau 5

(SS: sangat setuju).

5. Behavioral intention (BI)

Behavioral intention yaitu suatu keinginan seseorang untuk

melakukan suatu perilaku tertentu atau kecenderungan seseorang untuk

tetap menggunakan teknologi tertentu. Variabel ini diukur dan diadaptasi

menggunakan instrumen kuesioner seperti hasil Fred Davis, Richard

Page 41: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

P.Bagozzi, dan Paul R. Warshaw (1989), yang terdiri dari 5 item

pertanyaan. Item pertanyaan ini berisi tentang waktu, kondisi, niat dan

harapan menggunakan sistem. Responden diminta memilih salah satu

jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada angka 1 (STS: sangat

tidak setuju), 2 (TS: tidak setuju), 3 (N: netral), 4 (S: setuju), atau 5 (SS:

sangat setuju).

6. Actual usage (AU)

Actual usage yaitu kondisi nyata penggunaan sistem informasi.

Variabel ini diukur dan diadaptasi dengan menggunakan instrumen

kuesioner seperti hasil Davis et al. (1989) maupun Adam et al. (1992),

yang terdiri dari 2 item pertanyaan yaitu frekuensi penggunaan dan jumlah

jam penggunaan sistem. Responden diminta memilih salah satu jawaban

dengan memberikan tanda silang (X) pada angka 1 (STS: sangat tidak

setuju), 2 (TS: tidak setuju), 3 (N: netral), 4 (S: setuju), atau 5 (SS: sangat

setuju).

C. Teknik Analisis

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen

penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan.

Ghozali (2005) mengemukakan bahwa suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner. Uji validitas yang digunakan untuk

Page 42: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola

hubungan dalam satu himpunan variabel observasi. Pengujian instrumen

penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Tinggi

rendahnya suatu validitas suatu kuesioner dengan melihat Factor Loading

dengan bantuan program SPSS. Dimana apabila Factor Loading suatu

item ≥ 0,5 maka item tersebut valid dan sebaliknya jika Factor Loading

dalam kuesioner ≤ 0,5 maka item tersebut tidak valid. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada tabel berikut:

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur

apakah kuesioner benar-benar merupakan indikator yang mengukur suatu

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang

konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji

dengan metode Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach Alpha antara 0,80 – 1,0

dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79 dikategorikan

reliabilitasnya dapat diterima, nilai = 0,60 dikategorikan reliabilitasnya

buruk (Ghozali, 2005).

3. Uji Asumsi Model

a. Asumsi Normalitas

Asumsi Normalitas merupakan bentuk suatu distribusi data

pada suatu variabel matrik tunggal dalam menghasilkan distribusi

normal (Hair et. al., 1998 dalam Ghozali dan Fuad, 2005). Normalitas

dibagi menjadi dua, yaitu univariate normality dan multivariate

Page 43: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

normality. Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan

penyimpangan normalitas tersebut besar, maka akan mengakibatkan

hasil uji statistik yang bias. Untuk menguji asumsi normalitas, maka

dapat digunakan nilai statistik z untuk skewness dan kurtosis-nya. Nilai

z skewness dapat dihitung sebagai berikut:

Z skewness =

Skewness

6

N

N merupakan ukuran sampel. Nilai statistik z untuk kurtosis-nya dapat

dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Z kurtosis =

Kurtosis

26

N

Jika nilai z, baik z kurtosis dan atau z skewness adalah

signifikan (kurang dari 2,58 pada tingkat signifikansi 1%), maka dapat

dikatakan bahwa distribusi data tidak normal. Sebaliknya, jika nilai z,

baik z kurtosis dan atau z skewness tidak signifikan (lebih 2,58 pada

tingkat signifikansi 1%), maka dapat dikatakan bahwa distribusi data

normal (Royani, 2010). Variabel yang memiliki nilai skewness < 2 dan

nilai kurtosis < 7 adalah normal (Ghozali dan Fuad 2005). Dalam

penelitian ini uji normalitas dihitung dengan software AMOS (versi

18).

Page 44: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Uji Asumsi Outlier

Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik

unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi lainnya dan

muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik dalam suatu variabel tunggal

(univariate outlier) maupun dalam kombinasi beberapa variabel

(multivariate outlier) (Hair et. al., 1998 dalam Ferdinand, 2002). Uji

terhadap outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak

mahalanobis (mahalanobis distance) pada tingkat p<0,001 (Ghozali,

2005). Jarak mahalanobis ini dievaluasi dengan menggunakan c2 pada

derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian

(Ferdinand, 2002 dalam Royani, 2010). Evaluasi outliers ini dilakukan

dengan software AMOS (versi 18).

4. Uji Hipotesis

Untuk pengujian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan

Structural Equation Modeling (SEM). Model ini merupakan suatu teknik

statistik peubah ganda yang mampu menganalisis variabel laten, variabel

indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Model persamaan

struktural (SEM) ini memiliki dua tujuan utama dalam analisisnya, yaitu

menentukan apakah suatu model masuk akal atau sesuai dengan data yang

dimilik dan menguji hipotesis yang telah dibangun sebelumnya (Ghozali

dan Fuad 2005).

Page 45: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Penilaian kriteria Goodness-of-Fit.

Suatu model dikatakan fit jika kovarian matriks suatu model

(model based cavariance matrix) adalah sama dengan covarian

matriks data (observed cavariance matrix). Penilaian model (Uji

Overall Model Fit) yang disediakan adalah:

1) Likelihood-ratio Chi-square statistic.

Chi-square statistic ( χ2) merupakan alat uji fundamental

untuk mengukur overall fit. Nilai Chi-square yang rendah akan

menghasilkan probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat

signifikansinya (α). Hal ini akan menunjukan input matrik kovarian

atau korelasi antara yang diprediksi dengan hasil observasi tidak

berbeda signifikan.

Ho: data observasi identik dengan teori/ model, sehingga hipotesis

diterima apabila probabilitas (p) ≥ 0,05.

Ha: data observasi berbeda dengan teori/ model, sehingga hipotesis

diterima apabila probabilitas (p) < 0,05.

2) CMIN/DF

Normed Chi-Square adalah ukuran yang diperoleh dari nilai

chi-square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan

indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan

goodness of fit model dan jumlah koefisien estimasi yang

diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Byrne (1988)

Page 46: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dalam Ghozali dan Fuad (2005) mengusulkan nilai CMIN/DF yang

kurang dari 2 sebagai ukuran fit suatu model.

3) GFI

Indeks ini mencerminkan tingkat kesesuaian model secara

keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang

diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai Goodness-of-

fit Index (GFI) berkisar antara nilai 0 (poor fit) hingga 1,0 (perfect

fit). Nilai GFI yang tinggi menunjukan fit yang lebih baik (better

fit).

4) AGFI

Indeks ini merupakan pengembangan dari goodness of fit

index (GFI) yang telah disesuaikan dengan rasio dari degree of

freedom model-model konstruk tunggal dengan semua indikator

pengukuran konstruk. Nilai AGFI sebesar 1,0 berarti model

memiliki perfect fit. Nilai AGFI yang direkomendasikan adalah ≥

0,09.

5) RMSEA

RMSEA merupakan indeks yang digunakan untuk

mengukur fit model menggantikan chi-square statistic dalam

jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA adalah ukuran untuk

memperbaiki kecenderungan Chi-square Statistic menolak model

dengan sampel yang besar, nilainya disarankan < 0,08.

Page 47: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

6) TLI

TLI atau dikenal juga dengan non-normed fit index (NNFI),

adalah suatu indeks kesesuaian incremental fit index yang

membandingkan sebuah model yang diuji dengan null model. Nilai

TLI berkisar antara 0 (no fit at all) sampai 1,0 (perfect fit), tetapi

sebaiknya nilainya ≥ 0,09.

7) NFI

Tidak ada nilai mutlak yang dipergunakan sebagai nilai

standar, tetapi sebaiknya nilainya ≥ 0,09.

8) CFI

CFI merupakan indeks kesesuaian incremental, yang juga

membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai CFI

akan berkisar antara 0 sampai 1,0. Suatu model dapat dikatakan fit

jika memiliki nilai CFI ≥ 0,09.

b. Memilih jenis matrik input dan estimasi model

Model persamaan struktural (SEM) hanya menggunakan data

input berupa matrik varian/ kovarian atau matrik korelasi untuk

estimasi model yang dilakukannya. Matrik kovarian memiliki

kelebihan daripada matrik korelasi dalam memberikan validitas

perbandingan antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda.

Penggunaan matrik korelasi lebih cocok jika tujuan penelitiannya

hanya untuk memahami pola hubungan antar variabel tetapi tidak

menjelaskan keseluruhan variabel dari variabel (Ghozali 2004).

Page 48: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Ukuran sampel

Besarnya ukuran sampel memiliki peran penting dalam

interpretasi hasil SEM. Ukuran sampel memberikan dasar untuk

mengestimasi sampling error. Jumlah yang disarankan untuk

model estimasi menggunakan Maximum Likelihood (ML) antara

100 – 200 sampel (Ghozali 2004).

2) Estimasi model

Teknik estimasi SEM pada awalnya dilakukan dengan

ordinary least square (OLS) regression, tetapi teknik ini telah

digantikan oleh Maximum Likelihood Estimation (ML) yang lebih

efisien dan unbiased jika asumsi normalitas multivariate dipenuhi.

Jika model struktural dan model pengukuran telah terspesifikasi

dan input matrik telah dipilih, langkah berikutnya memilih

program Amos versi 18 untuk mengestimasi model.

c. Analisis Structural Equation Modeling

Tahapan permodelan dan analisis SEM adalah pengembangan

berdasar teori model persamaan struktural didasarkan pada hubungan

kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat

pada variabel yang lain. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua

variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode

analisis yang dipilih, tetapi pada justifikasi secara teoritis yang

mendukung analisis. Jadi, hubungan antar variabel dalam model

Page 49: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

merupakan deduksi dari teori. Variabel-variabel indikator dari setiap

variabel model teoritis ditampilkan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 3.1

Variabel dan Faktor Loading

No Variabel Faktor loading

1 Perceived ease of use

(PEU) PEU1 Kemudahan dipelajari

PEU2 Kemudahan mendapatkan

PEU3 Mudah dipahami

PEU4 Kemudahan Berinteraksi

PEU5 Mudah sehingga mahir

PEU6 Mudah digunakan

2 Mandatory using (MU) MU1 Karena diwajibkan

MU2

MU3

MU4

MU5

MU6

Diminta menggunakan tugas

Untuk meningkatkan efektifitas

Berdasarkan perintah

Mempermudah pekerjaan

Tanggung-jawab

3 Perceived usefulness (PU) PU1 Lebih cepat

PU2 Meningkatkan kinerja

PU3 Meningkatkan produktifitas

4 Attitude toward using

(ATU) ATU1 Rasa senang

ATU2 Rasa informatif

ATU3 Menikmati

5 Behavior intention (BI) BI1 Menggunakan kapan saja

BI2 Menggunakan kondisi apapun

BI3 Menggunakan terus

BI4 Niat menggunakan terus

BI5 Berharap menggunakan

6 Actual usage (AU) AU1 Frekuensi penggunaan

AU2 Jumlah penggunaan

Page 50: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d. Menerjemahkan diagram jalur menjadi persamaan

Setelah mengembangkan model teoritis dan dituangkan dalam diagram

jalur maka perlu mengkonversi diagram jalur tersebut dalam bentuk

persamaan struktural. Bentuk persamaan struktural berdasar model

teoritis adalah berikut ini.

H4

H5

H1

H2 H6

Gambar 3.1

Technology Acceptance Model

Rumus persamaan penelitian ini:

PU = a1PEU + e1 (1)

ATU = a2PEU + b1MU + e2 (2)

BI = c1ATU + d1PU + e3 (3)

AU = d2BI + e4 . (4)

Persepsi akan manfaat

(perceived

usefullness)

Persepsi kemudahan

dalam menggunakan

(percieved ease of

use)

Sikap dalam

penggunaan (Attitude

toward using)

Minat menggunakan

(Behavioral

intention to Use)

Penggunaan Aktual

(Actual Usage)

H3

H7

Kewajiban

Penggunaan

(Mandatory using)

Page 51: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Keterangan:

PU : Perceived usefulness,

PEU : Perceived ease of use,

MU : mandatory using,

ATU : attitude toward using,

BI : behavioral intention,

AU : Actual usage ,

a,b,c,d : nilai koefisien

e : error.

e. Interpretasi dam modifikasi model

Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk

memperbaiki penjelasan teoritis.. Modifikasi harus berdasarkan teori

yang mendukung. Jika model dimodifikasi, maka model tersebut harus

divalidasi silang sebelum modifikasi model diterima. Validasi silang

model dilakukan untuk menguji fit tidaknya model terhadap data baru

(validasi sub sampel yang diperoleh melalui prosedur pemecahan

sampel). Pengukuran model dapat dilakukan dengan modification

indices, yang nilainya sama dengan penurunan chi-squares jika

koefisien diestimasi.

Page 52: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif untuk memberikan

penjelasan yang memudahkan dalam menginterpretasikan hasil analisis lebih

lanjut. Salah satunya dengan pengelompokan data yang diperoleh dan

menyajikannya dalam bentuk tabel. Hal ini dimaksudkan untuk

menggambarkan responden agar dapat diketahui secara keseluruhan

berdasarkan karakteristiknya.

Metode pengumpulan data yang dijelaskan dalam bab tiga, dengan

menggunakan kuisioner. Adapun metode pengambilan sampel dalam

penelitian adalah membagikan langsung kepada pengguna sistem SIMDA

keuangan yang saat itu berada di kantor DPPKAD. Hasil pengumpulan

kuisioner berupa data yang berhasil dikembalikan dan memenuhi syarat

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Pengumpulan Data

Keteraangan Jumlah %

Kuisioner yang disebar 112 100

Kuisioner yang kembali 112 100

Kuisioner yang pengisiannya tidak lengkap 10 10

Kuisioner yang memenuhi syarat 102 90

Page 53: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa jumlah kuisioner yang

disebarkan kepada responden adalah sebanyak 112 (100%). Dari kuisioner

yang disebarkan tersebut, hanya 90% yang memenuhi syarat pengisian.

Tabel 4.2

Penyebaran Sampel

No Nama Instansi Kuisioner yang

disebar

Kuisioner

memenuhi syarat

1 DPPKA Surakarta 21 20

2 DPPKAD Klaten 15 15

3 DPPKAD Karanganyar 40 36

4 DPPKAD Wonogiri 15 13

5 DPPKAD Sragen 10 8

6 DPPKAD Boyolali 11 10

Jumlah 112 102

Sebanyak 112 kuisioner disebarkan dalam penelitian ini ke beberapa DPPKA

dan DPPKAD di karisidenan Surakarta, tapi hanya 102 kuisioner yang memenuhi

syarat untuk dimasukkan ke dalam penelitian. Teknik Sampling menggunakan

Convinience Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan

dengan memilih sampel bebas selama masih memenuhi kriteria yang

ditetapkan kepada pegawai bagian keuangan yang menangani langsung

masalah SIMDA KEUANGAN dan masih aktif menggunakan sistem.

B. Uji Kualitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen penelitian

benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Ghozali (2005)

mengemukakan bahwa suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

Page 54: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner. Uji validitas yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar

atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam satu himpunan variabel

observasi. Pengujian instrumen penelitian ini menggunakan Confirmatory

Factor Analysis (CFA). Tinggi rendahnya suatu validitas suatu kuesioner

dengan melihat Factor Loading dengan bantuan program SPSS. Dimana

apabila Factor loading suatu item ≥ 0,5 maka item tersebut valid dan

sebaliknya jika Factor Loading dalam kuesioner ≤ 0,5 maka item tersebut

tidak valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 55: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 4.3

Uji Validitas

Component

1 2 3 4 5 6

PEU1 .036 .739 .126 .046 .194 .105

PEU2 .123 .833 .164 -.081 .152 .155

PEU3 .199 .809 .223 -.112 -.095 .198

PEU4 .235 .659 .144 .341 .038 -.337

PEU5 .115 .672 .045 .189 .236 .038

PEU6 .196 .636 .254 .448 .154 -.101

MU1 .238 .296 .613 .108 .281 -.168

MU2 .432 .358 .627 .023 -.083 .015

MU3 .030 .133 .781 .112 .214 .261

MU4 .415 .305 .642 .040 -.038 .032

MU5 .174 -.017 .726 .232 .037 .025

MU6 -.064 .141 .765 .001 .372 .011

PU1 .368 .208 .257 .140 .685 -.112

PU2 .396 .279 .360 -.020 .376 -.060

PU3 .277 .267 .372 .139 .678 .254

PU4 .446 .139 .117 .045 .730 .075

ATU1 .034 .038 .073 .897 .003 .098

ATU2 .096 .029 .201 .860 .050 .045

ATU3 .181 .308 .010 .595 .332 .328

BI1 .703 .177 .116 .163 .186 .192

BI2 .741 .228 .025 .162 .093 .013

BI3 .853 .076 .160 .036 .190 .118

BI4 .839 .062 .179 .001 .164 .111

BI5 .767 .094 .203 .029 .296 .114

AU1 .415 .103 .256 .217 .159 .585

AU2 .473 .230 -.008 .247 -.040 .671

Tabel diatas menunjukkan ada satu item pertanyaan yang mempunyai

faktor loading ≥ 0,5. Yaitu item pertanyaan PU2 dengan nilai faktor loading

Page 56: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

kurang dari 0,5. Hasil perhitungan setelah mengurangi item pertanyaan yang

tidak valid ditampilkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas

Component

1 2 3 4 5 6

PEU1 .739

PEU2 .833

PEU3 .809

PEU4 .659

PEU5 .672

PEU6 .636

MU1 .613

MU2 .627

MU3 .781

MU4 .642

MU5 .726

MU6 .765

PU1 .685

PU3 .678

PU4 .730

ATU1 .897

ATU2 .860

ATU3 .595

BI1 .703

BI2 .741

BI3 .853

BI4 .839

BI5 .767

AU1 .585

AU2 .671

Page 57: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Perhitungan dengan mengurangi item pertanyaan yang tidak valid

(PU2) menghasilkan semua item pertanyaan terekstrak sempurna dan

memiliki faktor loading ≥ 0,5.

1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur

apakah kuesioner benar-benar merupakan indikator yang mengukur suatu

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang

konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji

dengan metode Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach Alpha antara 0,80 – 1,0

dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79 dikategorikan

reliabilitasnya dapat diterima, nilai = 0,60 dikategorikan reliabilitasnya

buruk (Ghozali, 2005).

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas

Variable cronbac's alpha Kesimpulan

Percieved ease of use (PEU) 0.870 Reliabel

Mandatory using (MU) 0.861 Reliabel

Percieved usefulness (PU) 0.856 Reliabel

Attitude toward using (ATU) 0.814 Reliabel

Behavioral intention (BI) 0.899 Reliabel

Actual usage (AU) 0.762 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Page 58: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Uji Asumsi

a. Asumsi Normalitas

Tabel 4.6

Skewness dan kurtosis

Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.

PEU 20.000 30.000 -.052 -.214 -.855 -1.763

MU 14.000 30.000 -.078 -.322 1.121 2.312

PU 9.000 15.000 .261 1.075 .164 .338

ATU 7.000 15.000 -.103 -.424 .790 1.630

BI 9.000 25.000 -.160 -.660 .490 1.011

AU 4.000 10.000 -.368 -1.517 -.074 -.152

Multivariate

3.542 1.826

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki

nilai skewness di bawah 2 dan nilai kurtosis dibawah 7. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal. Selain

itu secara multivariate nilai kurtosisnya juga kecil sehingga secara

multivariate juga berdistribusi normal.

b. Asumsi outlier

Tabel dibawah ini adalah hasil perhitungan setelah mengurangi

data outlier. Data yang dibuang yaitu 15,74,70, 45, 94, dan 5. Data ke

94 dan ke 5 juga dibuang karena setelah membuang keempat data

terjauhnya ternyata kedua data terjauhnya yaitu 94 dan 5 masih sebagai

outlier.

Page 59: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 4.7

Pengecekan outlier tahap akhir.

Observation

number Mahalanobis d-squared p1 p2

38 19.205 .004 .324

50 16.910 .010 .257

8 15.945 .014 .174

35 15.517 .017 .090

28 15.179 .019 .045

66 15.055 .020 .016

14 14.113 .028 .027

27 10.697 .098 .795

68 10.577 .102 .728

5 10.555 .103 .615

Hasil perhitungan dengan tidak melibatkan data outlier sudah

menunjukkan bahwa asumsi tidak adanya outlier sudah terpenuhi.

c. Asumsi Goodness of Fit

Tabel 4.8

Goodness of Fit

Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Nilai yang

diperoleh

Kesimpulan

Chi-square (c²) Diharapkan kecil 74,857 Tidak terpenuhi

Significance Probability

(p)

≥ 0,05 0,000

CMIN/DF ≤ 2,00 9,357 Tidak terpenuhi

GFI ≥ 0,90 0.743 Terpenuhi

AGFI ≥ 0,90 0.727 Terpenuhi

TLI ≥ 0,90 0.416 Tidak terpenuhi

CFI ≥ 0,90 0.688 Terpenuhi

NFI ≥ 0,90 0.674 Terpenuhi

RMSEA ≤ 0,08 0.2881 Tidak terpenuhi

Page 60: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1) Chi Square dan significance probability

Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan

menguji apakah sebuah model yang sesuai dengan data. Chi

square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu

kecil maupun yang terlalu besar. Nilai chi-square yang

diperoleh sebesar 74,857. Dengan nilai p sebesar 0,000.

Karena nilai chi-square sangat bergantung pada jumlah

sampel dan cenderung signifikan (tidak memenuhi asumsi),

jika nilai chi-square tidak kecil dan nilai p tidak melebihi

0,05 maka kita dianjurkan mengabaikannya dan

menggunakan uji goodness of fit lainnya.

2) CMIN/DF

CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai

chi square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini

merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang

mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-

jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai

tingkat kesesuaian. Batas nilai yang baik adalah cmin/df <

2, dan nilai reasonabel (cukup) cmin/df <5. Nilai yang

diperoleh adalah 9,357. Nilai ini menunjukkan bahwa

model yang dibuat kurang cocok.

Page 61: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3) Goodness Of Fit Index (GFI)

Asumsi goodness of fit menunjukkan bahwa hanya

GFI yang memenuhi nilai yang dianjurkan yaitu lebih dari

0,9. Indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian model

secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari

model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya.

Nilai GFI ≥ 0,90 mengisyaratkan model yang diuji

memiliki kesesuaian yang baik. Hasil perhitungan

menunjukkan nilai GFI = 0,743, hasil tersebut

menunjukkan bahwa menurut Ghozali (2005) asumsi

goodness if fit kurang dari nilai yang dianjurkan, tetapi nilai

GFI sudah cukup mengingat kategori cukup adalah 0,50

sampai dengan 0,80 sehingga dapat dikatakan bahwa

asumsi goodness of fit dilihat dari GFI adalah cukup.

4) Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI)

Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness

Fit Of Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari

degree of freedom model (Ghozali dan Fuad, 2005:31).

Analog dengan R2 pada regresi berganda. Nilai yang

direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0,90, semakin besar nilai

AGFI maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki oleh

model. Nilai yang diperoleh adalah 0,727, meskipun tidak

memenuhi nilai yang dianjurkan tetapi nilai AGFI cukup

Page 62: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

besar yaitu sebesar 72,7%. Artinya model yang dibuat

mampu menggambarkan keadaan sebenarnya sebesar 72,7

% sedangkan sisanya 27,3 % dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

5) Tucker Lewis Index (TLI)

TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang

membandingkan model yang diuji dengan baseline model.

TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul

akibat kompleksitas model (Ghozali dan Fuad, 20005:34).

Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI

≥ 0,90. TLI merupakan indeks yang kurang dipengaruhi

oleh ukuran sampel. Nilai yang diperoleh adalah 0,416,

sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi TLI tidak

terpenuhi. Nilai TLI juga jauh dari nilai 0. Sehingga dapat

dikatakan bahwa goodness of fit dari segi TLI cukup.

6) Comparative Fit Index ( CFI)

CFI juga merupakan indeks kesesuaian incremental.

Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan

nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki

tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan

untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif

terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh

kerumitan model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan

Page 63: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

adalah CFI ≥ 0,90 (Ghozali dan Fuad, 2005:34). Nilai yang

diperoleh adalah 0.688, meskipun tidak memenuhi nilai

yang dianjurkan tetapi nilai yang diperoleh cukup besar dan

jauh dari nilai 0.

7) Normed Fit Index (NFI)

Indeks ini juga merupakan ukuran perbandingan

antara proposed model dan null model (Ghozali, 2005: 25).

Nilai yang direkomendasikan adalah NFI ≥ 0,90. Nilai NFI

yang diperoleh adalah 0,674. Sama seperti CFI meskipun

tidak memenuhi nilai yang dianjurkan tetapi nilai 0,674

tersebut jauh dari nilai 0. Sehingga model dikatakan cukup

fit.

8) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

RMSEA merupakan ukuran yang mencoba

memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak

model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA

antara 0.05 dan 0,08 mengindikasikan indeks yang baik

untuk menerima kesesuaian sebuah model (Ghozali,

2005:24). Nilai yang diperoleh adalah 0.2881 sehingga

dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan tidak

sesuai yang diharapkan.

Page 64: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

C. Uji Hipotesis

Tabel 4.9

Regression weight

Estimate S.E. C.R. P

Cut of

value Kesimpulan

PEU PU .294 .052 5.643 *** P<0.05 Berpengaruh

PEU ATU .126 .061 2.057 .040 P<0.05 Berpengaruh

PU ATU .180 .102 1.758 .079 P<0.05 Tidak berpengaruh

PU BI 1.285 .158 8.108 *** P<0.05 Berpengaruh

ATU BI .326 .165 1.972 .049 P<0.05 Berpengaruh

MU ATU -.002 .053 -.036 .972 P<0.05 Tidak berpengaruh

BI AU .272 .033 8.169 *** P<0.05 Berpengaruh

Keterangan: Tanda *** berarti p < 0,001

Secara grafik gambar hubungan dapat dijelaskan secara singkat

sebagai berikut:

p <0,001 H4

0,079

H5

H1 p <0,001 0,049

0,04

H2 H6 0,972 p

<0,001

Gambar 4.1

Perceived usefullness

(PU)

H3

Behavioral

intention to

Use (BI)

Attitude

toward using (ATU)

Percieved ease of

use (PEU) H7

Mandatory using

(MU)

Actual usage (AU)

Page 65: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Model Penelitian hasil adalah sebagai berikut:

p <0,001 H4

H5

H1 p <0,001 0,049

0,04

H2 p

<0,001

Gambar 4.2

Hasil Korelasi antar Variabel Technology Acceptance Model

1. Hipotesis 1.

Kemudahan yang dirasakan (PEU: Perceived ease of use) akan

mempengaruhi kegunaan yang dirasakan (PU: Perceived usefulness).

PU = 0,294 PEU errorvar 0,258 R2 0,240

0,052 nilai standar error

5,643 nilai uji t

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai

kritisnya, yaitu 5,643 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah H1 diterima, dengan nilai koefisien

0,294. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai p, dengan

Perceived usefullness

(PU)

Behavioral

intention to

Use (BI)

Attitud e

toward using (ATU)

Percieved ease of

use (PEU) H7

Mandatory using

(MU) Actual usage (AU)

Page 66: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate PEU terhadap PU

sebesar 0,294. Artinya setiap penambahan 100% PEU maka besarnya

PU akan bertambah sebesar 29,4 %. Hipotesis bahwa PEU

berpengaruh signifikan terhadap PU dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas <0,001 (tanda *** berarti p < 0,001). berdasarkan batas

nilai (cut of value) p <0,05 maka p hitung < 0,001 lebih kecil dari

batas nilainya sehingga dapat disimpulkan bahwa PEU berpengaruh

terhadap PU.

2. Hipotesis 2

Kemudahan yang dirasakan (PEU: perceived ease of use)

mempengaruhi sikap (ATU: attitude toward using).

ATU = 0,180 PU + 0,126 PEU - 0,002 MU error var =0,274

R2=0.124

0,102 0,061 0,053 nilai standarerror

1,758 2,057 0,036 nilai uji t

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai

kritisnya, yaitu 2,057 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis diterima, dengan nilai

koefisien 0,126. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai

p, dengan cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate PEU terhadap

ATU sebesar 0,126 Artinya setiap penambahan 100% PEU maka

besarnya ATU akan bertambah sebesar 12,6 %. Hipotesis bahwa PEU

Page 67: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

berpengaruh signifikan terhadap ATU dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas 0,040 berdasarkan batas nilai (cut of value) p <0,05 maka

p hitung 0,040 lebih kecil dari batas nilainya sehingga dapat

disimpulkan bahwa PEU berpengaruh terhadap ATU.

3. Hipotesis 3

Kegunaan yang dirasakan (PU: Perceived usefulness) mempengaruhi

sikap (ATU: attitude toward using).

ATU = 0,180 PU + 0,126 PEU - 0,002 MU error var =0,274 R2=

0.124

0,102 0,061 0,053 nilai standar error

1,758 2,057 0,036 nilai uji t

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai

kritisnya, yaitu 1,758 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis ditolak, dengan nilai

koefisien 0,180. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai

p, dengan cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate PU terhadap

ATU sebesar 0,180. Artinya setiap penambahan 100% PU maka

besarnya ATU akan bertambah sebesar 18 %. Hipotesis bahwa PU

berpengaruh signifikan terhadap ATU dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas 0,079 berdasarkan batas nilai (cut of value) p <0,05 maka

Page 68: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

p hitung 0,079 lebih besar dari batas nilainya sehingga dapat

disimpulkan bahwa PU tidak berpengaruh terhadap ATU.

4. Hipotesis 4

Kegunaan yang dirasakan (PU: Perceived usefulness) mempengaruhi

minat (BI: behavioral intention).

BI = 0,326 ATU + 1,285 PU error var =0,786 R2=0.462

0,165 0,158 nilai standar error

1,972 8,108 nilai uji t

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai

kritisnya, yaitu 8,108 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis diterima, dengan nilai

koefisien 1,285. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai

p, dengan cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate PU terhadap

BI sebesar 1,285. Artinya setiap penambahan 100% PU maka

besarnya BI akan bertambah sebesar 128,5 %. Hipotesis bahwa PU

berpengaruh signifikan terhadap BI dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas <0,001 (tanda *** berarti p < 0,001). berdasarkan batas

nilai (cut of value) p <0,05 maka p hitung < 0,001 lebih kecil dari

batas nilainya sehingga dapat disimpulkan bahwa PU berpengaruh

terhadap BI.

Page 69: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

5. Hipotesis 5.

Sikap (ATU: attitude toward using) mempengaruhi minat (BI:

behavioral intention).

BI = 0,326 ATU + 1,285 PU error var =0,786 R2=0.462

0,165 0,158 nilai standar error

1,972 8,108 nilai uji t

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai

kritisnya, yaitu 1,972 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis diterima, dengan nilai

koefisien 0,326. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai

p, dengan cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate ATU terhadap

BI sebesar 0,326. Artinya setiap penambahan 100% ATU maka

besarnya BI akan bertambah sebesar 32,6 %. Hipotesis bahwa ATU

berpengaruh signifikan terhadap BI dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas 0,049 berdasarkan batas nilai (cut of value) p <0,05 maka

p hitung 0,049 lebih kecil dari batas nilainya sehingga dapat

disimpulkan bahwa ATU berpengaruh terhadap BI.

6. Hipotesis 6.

Kewajiban penggunaan (MU: mandatory using) mempengaruhi sikap

(ATU: attitude toward using).

Page 70: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ATU = 0,180 PU + 0,126 PEU - 0,002 MU error var =0,274 R2=

0.124

0,102 0,061 0,053 nilai standar error

1,758 2,057 0,036 nilai uji t

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai

kritisnya, yaitu 0,036 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis ditolak, dengan nilai

koefisien 0,002. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai

p, dengan cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate MU terhadap

ATU sebesar -0,002 Artinya setiap penambahan 100% MU maka

besarnya ATU akan berkurang sebesar 0,2 %. Hipotesis bahwa MU

berpengaruh signifikan terhadap ATU dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas 0,972 berdasarkan batas nilai (cut of value) p <0,05 maka

p hitung 0,972 lebih besar dari batas nilainya sehingga dapat

disimpulkan bahwa MU tidak berpengaruh terhadap ATU.

7. Hipotesis 7.

Minat (BI: behavioral intention) mempengaruhi penggunaan (AU:

actual usage).

AU = 0,272 BI error var = 0,786 R2

= 0.398

0,033 nilai standar error

8,169 nilai uji t

Page 71: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari keluaran di atas diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai

kritisnya, yaitu 8,169 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0.05)

sehingga kesimpulannya adalah Hipotesis diterima, dengan nilai

koefisien 0,272. Bila berpedoman pada tabel Regression weight nilai

p, dengan cut of value adalah <0,05 maka nilai estimate BI terhadap

AU sebesar 0,272. Artinya setiap penambahan 100% BI maka

besarnya AU akan bertambah sebesar 27,2%. Hipotesis bahwa BI

berpengaruh signifikan terhadap AU dapat diketahui dari tabel

regression weight. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

probabilitas <0,001 (tanda *** berarti p < 0,001). berdasarkan batas

nilai (cut of value) p <0,05 maka p hitung < 0,001 lebih kecil dari

batas nilainya sehingga dapat disimpulkan bahwa BI berpengaruh

terhadap AU.

D. Pembahasan

Pengujian H1 menyatakan bahwa hipotesis tersebut berpengaruh,

yang berarti bahwa variabel kemudahan yang dirasakan (PEU) memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan yang dirasakan (PU) dalam

penggunaan SIMDA keuangan. Hasil ini sesuai dengan penelitian tentang

Perceived usefulness dan Perceived ease of use sebelumnya dilakukan

Suhendro (2009) yang menunjukan adanya hubungan variabel kemudahan

penggunaan yang dirasakan (Perceived ease of use) terhadap kegunaan

yang dirasakan (Perceived usefulness) dalam penggunaan sistem

Page 72: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

informasi. Pengguna akan merasakan manfaat yang lebih besar jika

merasakan kemudahan dalam menggunakan SIMDA keuangan tersebut.

Pengujian H2 menyatakan bahwa hipotesis tersebut berpengaruh,

yang berarti bahwa variabel kemudahan penggunaan yang dirasakan

(PEU) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan

(ATU) dalam Penggunaan SIMDA keuangan. Hasil ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya dilakukan oleh Suhendro (2009) yang menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan variabel kemudahan penggunaan yang

dirasakan terhadap penggunaan sistem informasi.

Pengujian H3 menyatakan bahwa hipotesis tersebut tidak

berpengaruh, yang berarti bahwa variabel kegunaan yang dirasakan (PU)

tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan (ATU) dalam

Penggunaan SIMDA keuangan. Hasil ini sejalan dengan penelitian

sebelumnya dilakukan oleh Aditya (2012) yang menunjukkan bahwa

Perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap attitude toward using.

Hal ini menurut pendapat penulis dikarenakan petugas SIMDA

tidak hanya 1 orang, tapi beberapa orang yang sering terjadi rotasi atau

mutasi pegawai dan tidak terdapat seorang spesialis dalam penggunaan

SIMDA keuangan yang menyebabkan tidak berpengaruh terhadap sikap

pegawai dalam penggunaan SIMDA keuangan. Mutasi atau rotasi pegawai

sering terjadi, biasanya pada bulan agustus dan desember, bahkan bisa

lebih dari itu, tergantung kebijakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD),

yang terjadi akibat beberapa posisi yang kosong karena habisnya masa

Page 73: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

tugas maupun alasan terjerat kasus hukum, maupun menumpuknya calon

pegawai negeri sipil yang baru mulai bekerja di instansi DPPKAD.

Pengujian H4 menyatakan bahwa hipotesis tersebut berpengaruh.

Hasil ini menunjukan bahwa variabel kegunaan yang dirasakan (PU)

mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku

tertentu (BI). Hasil ini agak berbeda dengan penelitian TAM sebelumnya

yang menunjukan pengaruh yang tidak signifikan kegunaan yang

dirasakan terhadap keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku

tertentu (BI) oleh Suhendro (2009).

Pengujian H5 menyatakan bahwa hipotesis tersebut berpengaruh.

Hasil ini menunjukan bahwa variabel sikap (ATU) mempengaruhi minat

(BI) penggunaan SIMDA keuangan terbukti secara signifikan. Hasil ini

sesuai dengan penelitian tentang aspek attitude towards behavior (sikap

terhadap perilaku) sebelumnya dalam Suhendro (2009) yang menunjukan

sikap berhubungan dalam penggunaan sesungguhnya system. Artinya jika

Pengguna sudah bersikap positif atau menerima sistem informasi maka

akan tumbuh minat untuk menggunakannya. Demikian juga jika Pengguna

sudah ada minat yang kuat maka direalisasikan menjadi bentuk perilaku

penggunaan.

Pengujian terhadap H6 menyatakan bahwa hipotesis tersebut tidak

berpengaruh. Hasil ini menunjukan bahwa variabel sikap tidak

dipengaruhi oleh kewajiban menggunakan SIMDA keuangan. Hasil ini

sama dengan penelitian Suhendro (2009) yang dapat diartikan bahwa sikap

Page 74: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pengguna SIMDA Keuangan tidak dipengaruhi kewajiban

menggunakannya. Hal ini menurut pendapat penulis disebabkan karena

pemerintah pusat tidak sepenuhnya mewajibkan untuk setiap wilayah, atau

sekedar merekomendasikan untuk mengadopsi SIMDA. Hal ini dapat

dilihat bahwa pemerintah Sukoharjo tidak mengadopsi SIMDA karena

tidak sepenuhnya pemerintah pusat mewajibkan untuk mengadopsi

SIMDA.

Pengujian H7 menyatakan bahwa hipotesis tersebut berpengaruh,

yang berarti bahwa variabel minat (BI) mempengaruhi penggunaan (AU)

SIMDA keuangan secara signifikan. Hasil ini sejalan dengan penelitian

Suhendro (2009) yang menunjukan bahwa minat perilaku berhubungan

dan prediktor yang baik dari penggunaan teknologi oleh Pengguna sistem

informasi.

Page 75: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang melibatkan 102 responden yang merupakan

pegawai DPPKA dan DPPKAD se-eks Karisidenan Surakarta untuk penelitian

“TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN

DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL”,

yang diuji dengan menggunakan menggunakan program AMOS Versi 18 dan

menggunakan metode analisis Structure Equation Modelling (SEM) dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Perceived ease of use berpengaruh

terhadap perceived usefulnes. Hasil temuan ini sama dengan hasil temuan

penelitian yang dilakukan oleh Davis (1986, 1989), Spacey et al. (2004)

Adams D.A, R.R Nelson, P.A Todd (1992), Horton et al. 2001 (dalam Lu

et al. 2003), Suhendro (2009) dan Hanung (2010), sehingga penelitian ini

didukung. Hal ini dapat diartikan bahwa kemudahan dalam menggunakan

SIMDA Keuangan berpengaruh terhadap para pegawai DPPKAD untuk

menggunakan teknologi tersebut karena dianggap meningkatkan kinerja.

2. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Perceived ease of use berpengaruh

terhadap attitude toward using. Hasil temuan ini sama dengan hasil

temuan penelitian yang dilakukan oleh Davis (1986), Adams et al. (1992),

Davis et al. (1993) Ndubisi dan Jantan (2003) Horton et al. (2001) dalam

Lu et al. (2003) Spacey et al. (2004) Ramayah dan Lo (2007), Suhendro

Page 76: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

(2009) dan Hanung (2010), sehingga penelitian ini didukung. Hal ini

dapat diartikan bahwa pengaruh kemudahan dalam menggunakan SIMDA

Keuangan mempengaruhi sikap para pegawai DPPKAD untuk

menggunakan teknologi SIMDA Keuangan.

3. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perceived usefulnes tidak

berpengaruh terhadap attitude toward using. Hasil temuan ini sama dengan

hasil temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aditya (2012),

sehingga penelitian ini didukung. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam

menggunakan SIMDA Keuangan tidak mempengaruhi sikap para pegawai

DPPKAD dalam menggunakan SIMDA Keuangan.

4. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mandatory using tidak berpengaruh

terhadap attitude toward using. Hasil temuan ini sama dengan hasil

temuan penelitian yang dilakukan oleh Suhendro (2009), sehingga

penelitian ini didukung. Hal ini dapat diartikan bahwa sikap pengguna

SIMDA Keuangan tidak dipengaruhi kewajiban menggunakannya.

5. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Attitude toward using berpengaruh

terhadap behavioral intention. Hasil temuan ini sama dengan hasil temuan

penelitian yang dilakukan oleh Suhendro (2009) dan Hanung (2010),

sehingga penelitian ini didukung. Hal ini dapat diartikan bahwa jika

pegawai harus menggunakan SIMDA Keuangan, maka pegawai tersebut

akan semakin berminat menggunakannya.

6. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perceived usefulnes berpengaruh

terhadap behavioral intention. Hasil temuan ini sama dengan hasil temuan

Page 77: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

penelitian yang dilakukan oleh Davis (1986), Kripanont (2007), Syarif dan

Sensuse (2007) Hanung (2010), sehingga penelitian ini didukung. Hal ini

dapat diartikan bahwa kegunaan SIMDA Keuangan menjadi penyebab

utama pegawai berminat untuk selalu menggunakan SIMDA Keuangan.

7. Hasil penelitian ini menemukan bahwa behavioral intention.berpengaruh

terhadap actual using. Hasil temuan ini sama dengan hasil temuan

penelitian yang dilakukan oleh Suhendro (2009) sehingga penelitian ini

didukung. Hal ini dapat diartikan bahwa minat menggunakan SIMDA

Keuangan mempengaruhi sikap pegawai untuk menggunakan SIMDA

Keuangan.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan untuk

penelitian selanjutnya agar bisa ada perbaikan. Keterbatasan-keterbatasan

tersebut antara lain:

1. Penelitian ini menggunalan ruang lingkup pengguna SIMDA Keuangan se-

eks karisidenan Surakarta kecuali Kab. Sukoharjo, karena SIMDA adalah

Software yang dibuat pemerintah pusat untuk setiap daerah, tapi tidak

diwajibkan oleh pemerintah, maka DPPKAD Kab.Sukoharjo tidak

menerapkannya dan menggunakan sistem yang ditawarkan pihak ketiga.

2. Penelitian ini metode pengumpulan data hanya menggunakan kuisioner

yang dibagikan langsung ke pengguna sistem tanpa melakukan proses

Page 78: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

wawancara untuk bisa mendapatkan data yang lebih detail tentang peran

SIMDA Keuangan di dalam meningkatkan produktifitasnya.

3. Penelitian ini data yang diperoleh menggunakan alat kuisioner yang

kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara peneliti dan responden

terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Keterbatasan ini selalu ada

pada data yang diperoleh melalui kuisioner dan tidak dapat dihindari,

meskipun sudah mengusahakan untuk diminimalisir dalam proses

penyusunan kuisioner.

C. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk kesempurnaan penelitian

selanjutnya antara lain:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas area survey penelitian

hingga ke luar Jawa Tengah yang memiliki potensi dan sumber daya

manusia yang memadai untuk dilakukan penelitian dan sudah mengadopsi

SIMDA Keuangan lebih dari 1 tahun. Selain itu juga sebaiknya

menambahkan metode wawancara dalam pengumpulan data, bukan hanya

menggunakan kuisioner, sehingga data yang didapatkan dari efektifitas

penggunaan SIMDA keuangan

2. Saran bagi instansi terkait, terutama bagi DPPKAD yang menggunakan

SIMDA, untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)

khususnya di dalam penguasaan teknologi informasi seperti SIMDA. Hal

itu dapat diwujudkan dengan mengadakan pelatihan, sehingga diharapkan

Page 79: TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SIMDA KEUANGAN …/Tingkat...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ACCEPTANCE MODEL Fakultas Oleh UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user vi TINGKAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pengguna sistem mampu meningkatkan pemahaman dan penguasaan

terhadap teknologi informasi.

D. Implikasi

Penelitian ini dapat memberikan sebuah sedikit gambaran tentang

kinerja pegawai DPPKAD se-eks Surakarta, khususnya kinerja dalam

penggunaan SIMDA Keuangan yang mempengaruhi peran pegawai khusunya

bendahara dalam pengelolaan pemasukan keuangan daerah. Bagi penyedia

software dari pihak pemerintah perlu memperhatikan masalah kualitas yang

meliputi reliabilitas, fungsionalitas, dan kemudahan dalam menggunakannya,

agar mudah diadopsi setiap DPPKAD, dan dapat bersaing dengan software

buatan pihak ketiga sehingga setiap DPPKAD bisa seluruhnya menggunakan

SIMDA Keuangan.