tingkat kecemasan primigravida pada trimester iii...
TRANSCRIPT
i
TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER
III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
DI BPM SANG TIMUR KLATEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh :
ANASTASIA INGGRIT NUR WIDAYANTI
NIM. B10.063
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER
III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
DI BPM SANGTIMUR KLATEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh:
ANASTASIA INGGRIT NUR WIDAYANTI
NIM. B10.063
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Progam Diploma Kebidanan
Pada Tanggal: 20 Juli 2013
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
lengetahui
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Kecemasan Primigravida pada Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013”. Karya Tulis
Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Leni Kurniawati, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Yuda Yulia K, SST., M.Kes selaku Pimpinan BPM Sang Timur Klaten
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
v
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh ibu-ibu yang bersedia diwawancarai untuk pengambilan data guna
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Anastasia Inggrit Nur Widayanti B10.063
TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM SANG TIMUR
KLATEN TAHUN 2013
xiii + 53 halaman + 10 lampiran + 5 tabel + 3 gambar
ABSTRAK Latar Belakang : Proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor jalan lahir (passage), faktor janin (passanger) dan faktor kekuatan (power), faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang. Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat merugikan bagi ibu hamil. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan terdapat 5 orang primigravida yang diwawancarai oleh penulis didapatkan 4 orang mengalami ketakutan dalam menghadapi persalinan, sedangkan 1 ibu tidak mengalami ketakutan dalam menghadapi persalinan. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013. Dalam katagori tidak ada kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat sekali. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten pada tangal 18 Februari 2013. Populasi dalam penelitian sebanyak 30 responden dan Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden menggunakan teknik accidental sampling . Instrumen penelitian ini adalah angket yang terdiri dari 14 pernyataan dengan skala ordinal dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Kecemasan Primigravida Trimester III Menghadapi Persalinan. Analisa menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dapat dikategorikan tidak ada kecemasan sebanyak 2 responden (6,7%), kecemasan ringan sebanyak 9 responden (30%), kecemasan sedang sebanyak 12 responden (40%), kecemasan berat 7 responden (23,3%), dan kecemasan berat sekali sebanyak 0 responden (0%). Kesimpulan : Tingkat kecemasan primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dapat dikategorikan kecemasan sedang yaitu sebanyak 12 responden (40%). Kata Kunci : Tingkat kecemasan, kehamilan, persalinan Kepustakaan : 25 literatur (tahun 2002 – 2011)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita bangun
sendiri, bukan orang lain tapi diri kita sendiri
Alaskan kepalamu di bantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur keikhlasan,
selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan
dan tidurlah dalam keimanan
Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis
untuk masa lalu
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Filipi 4: 13)
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan
kepada :
1. Bapak dan Ibu, terima kasih telah menjadikan
ku “jagoan”, bukan “boneka kayu” yang harus
dijaga karena kerapuhannya.
2. Kedua adik yang kusayangi terimakasih untuk
segala hiburan saat hati dan pikiran mulai tidak
beres.
3. Laki-laki hebatku terimakasih atas segala
dampinganmu dan senyuman tulus dari
bibirmu.
4. Teman-temanku kalian akan selalu ada di
dalam jiwa, di relung hati dan di setiap
kehidupanku, semoga ini akan abadi, semoga
perjalanan ini menjadikan kita semakin
dewasa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAKSI .................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
CURRICULUM VITAE .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8
1. Kecemasan ............................................................................ 8
x
2. Teori Gravida ........................................................................ 15
3. Konsep Dasar Persalinan ....................................................... 26
B. Kerangka Teori............................................................................. 32
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 34
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38
F. Variabel Penelitian ...................................................................... 39
G. Definisi Operasional .................................................................... 40
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 41
I. Etika Penelitian ........................................................................... 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian ................................................. 45
B. Hasil penelitian ............................................................................... 46
C. Keterbatasan penelitian .................................................................. 49
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 50
B. Saran ............................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 32
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 33
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Kecemasan Primipara ..................................... 47
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 40
Table 4.1 Tingkat Kecemasan Primigravida pada Trimester III
Dalam menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten ....... 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4. Surat Balasan dari Bappeda
Lampiran 5. Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 6. Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 7. Koesioner Penelitian
Lampiran 8. Data Tabulasi
Lampiran 9. Distribusi Frekuensi Tingkat kecemasan.
Lampiran 10. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan, merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan
dilahirkannya bayi. Selama kehamilan, pada umumnya ibu mengalami
perubahan, baik fisik maupun psikis yang tampaknya hal tersebut
berhubungan dengan perubahan biologis (hormonal) yang dialaminya. Emosi
ibu hamil cenderung labil. Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat
saja berlebihan dan mudah berubah-ubah (Herawati, 2009).
Di Indonesia sekitar 95% tenaga kesehatan tidak terlalu
memperhatikan kondisi psikis wanita melahirkan tetapi lebih memperhatikan
kondisi fisik ibu dan bayi yang dilahirkannya. Jika kita perhatikan banyak
wanita memilih persalinan dengan operasi atas dasar pertimbangan tertentu
terutama ibu membayangan rasa sakit pada proses persalinan (Suryani, 2010).
Proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor jalan lahir (passage),
faktor janin (passanger) dan faktor kekuatan (power), faktor psikis juga sangat
menentukan keberhasilan persalinan. Rasa takut dan khawatir dapat
menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan dan akan mengganggu jalan
persalinan menjadi macet seperti sungsang, distosia bahu, perpanjangan kala
II, his lemah, panggul sempit. Ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang,
untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerja sama pasien dengan
penolong (dokter, bidan) dan diberikan konseling selama hamil dengan tujuan
menghilangkan ketidak tahuan, latihan – latihan fisik, dan kejiwaan, mendidik
2
cara – cara perawatan bayi dan berdiskusi tentang peristiwa persalinan
fisiologis (Mochtar, 2004).
Di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, yang mengalami
kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang
(28,7%). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat 679.765 ibu hamil yang
mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%)
(Depkes RI, 2008).
Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur
disebebkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas. WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari
585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Berdasarkan hasil SDKI 2007
derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan,ditandai
oleh Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup, dan
tahun 2008, terdapat 4.692 jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan,
dan nifas. Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) 34/1000 Kelahiran
Hidup (Depkes RI, 2007).
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Elvira Mandasari (2010),
dengan judul “Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dan Multigravida
Menjelang Persalinan di Klinik Hj Hamidah Nasution “, didapatkan besar
sampel sebanyak 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kecemasan menghadapi persalinan berdasarkan umur 26-30 tahun sebanyak 15
orang (41,7 %), berdasarkan pendidikan terbanyak pendidikan menengah
sebanyak 27 orang (75 %), berdasarkan pekerjaan terbanyak pada wiraswasta
3
sebanyak 30 orang (83,3 %), berdasarkan paritas terbanyak multipara
sebanyak 26 orang (72,2 %). Mayoritas responden dari segi berdasarkan
tingkat kecemasan menunjukkan hampir seluruh ibu mengalami kecemasan
berat saat menjelang persalinan baik pada primigravida maupun multigravida
yaitu sebanyak 24 orang (66,7 %).
Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan pada bulan
September 2012 di BPM. Sang Timur, Klaten didapatkan jumlah data
kunjungan ibu hamil yaitu 20 orang, 12 primigravida, 8 orang multigravida.
Terdapat 5 orang primigravida yang diwawancarai oleh penulis didapatkan
terdapat 4 orang mengalami ketakutan dalam menghadapi persalinan,terutama
keadaan bayinya normal atau tidak, dan ketakutan bila nanti persalinannya
merasakan sakit, sedangkan 1 ibu tidak mengalami ketakutan dalam
menghadapi persalinan. Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Kecemasan Primigravida pada
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten
Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah “Bagaimanakah tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013?”.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013
pada tingkat kecemasan tidak ada kecemasan.
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013
pada tingkat kecemasan ringan.
c. Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013
pada tingkat kecemasan sedang.
d. Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013
pada tingkat kecemasan berat.
e. Untuk mengetahui tingkat kecemasan primigravida pada trimester III
dalam menghadapi di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 pada
kecemasan berat sekali.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya tentang tingkat kecemasan primigravida pada
trimester III dalam menghadapi persalinan.
2. Bagi diri sendiri
Sebagai pengalaman belajar dan menambah pengetahuan dalam penelitian
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya dan
sebagai pengalaman yang nyata.
3. Bagi Institusi
a. Institusi lahan penelitian
Dari penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya BPM. Sang
Timur, Klaten agar dapat memberikan konseling dan motivasi bagi
primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan.
b. Institusi akademik
Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang
tingkat kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi
persalinan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang sama pernah dilakukan oleh :
Elvira Mandasari (2010), dengan judul “Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
dan Multigravida Menjelang Persalinan di Klinik Hj. Hamidah Nasution”.
6
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
besar sampel sebanyak 36 orang dengan metode pengambilan sampel
accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
responden dari segi karakteristik menjelang persalinan bahwa berdasarkan
umur 26-30 tahun sebanyak 15 orang (41,7 %), berdasarkan pendidikan
terbanyak pendidikan menengah sebanyak 27 orang (75 %), berdasarkan
pekerjaan terbanyak pada wiraswasta sebanyak 30 orang (83,3 %), berdasarkan
paritas terbanyak multipara sebanyak 26 orang (72,2 %). Mayoritas responden
dari segi berdasarkan tingkat kecemasan menunjukkan hampir seluruh ibu
mengalami kecemasan berat saat menjelang persalinan baik pada primigravida
maupun multigravida yaitu sebanyak 24 orang (66,7 %). Menurut keaslian dari
Elvira Mandasari (2010), dengan judul “Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
dan Multigravida Menjelang Persalinan di Klinik Hj. Hamidah Nasution”,
terdapat perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang saya buat dengan
judul “Tingkat Kecemasan Primigravida pada Trimester III dalam Menghadapi
Persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013”. Persamaannya yaitu
desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan pengambilan sampel
dengan accidental sampling. Perbedaannya adalah hasil dari penelitian yang
saya lakukan yang mengalami kecemasan terbanyak adalah kecemasan sedang
sebanyak 12 responden (40%). Menurut penelitian yang dilakukan Elvira
Mandasari didapatkan hampir seluruh ibu mengalami kecemasan berat saat
menjelang persalinan baik pada primigravida maupun multigravida yaitu
sebanyak 24 orang (66,7,%)
7
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab secara
berurutan meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan landasan teori dari masalah yang akan
diteliti meliputi kecemasan, kehamilan, persalinan, kerangka teori,
kerangka konsep penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian,
hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan
saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang
keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola
keamanan seseorang. Individu mungkin dapat mengidentifikasi
situasi (misal, persalinan), tetapi pada kenyataannya ancaman
terhadap diri berkaitan dengan khawatir dan keprihatinan yang
terlibat di dalam situasi. Situasi tersebut adalah sumber dari ancaman,
tetapi bukan ancaman itu sendiri. (Carpenito, 2007).
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang
ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang
kadang-kadang kita alami dalam tingkat yang berbeda (Atkinson,
1996 dalam Maimunah, 2011)
Menurut Stuart (2007), teori yang di kembangkan untuk
menjelaskan kecemasan, antara lain:
1) Teori psikoanalitis
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen
kepribadian id dan superego Id, mewakili dorongan insting dan
impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan
dikendalikan oleh norma budaya. Ego atau aku, berfungsi
9
menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut,
dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
2) Teori interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan
penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan
perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang
menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri
rendah terutama rentan mengalami ansietas yang berat.
3) Teori perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap ansietas sebagai
suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam
diri untuk menghindari kepedihan.
4) Teori keluarga
Teori keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas biasanya
terjadi dalam keluarga. Gangguan ansietas juga tumpang tindih
antara gangguan ansietas dengan depresi.
5) Teori Biologis
Teori biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor
khusus untuk benzodiazepine, obat-obatan yang meningkatkan
neuroregulator inhibisi asam gama-aminobutirat (GABA), yang
berperan penting dalam mekanisme biologis yang berhubungan
dengan ansietas. Kesehatan umum individu dan riwayat ansietas
10
pada keluarga memiliki efek nyata sebagai predisposisi ansietas.
Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya
menurunkan kemampuan individu untuk mengatasi stressor.
b. Stresor Pencetus Kecemasan
Menurut Stuart (2007), stressor pencetus dari kecemasan
dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. Stressor pencetus
dapat dikelompokkan dalam dua kategori:
1) Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis
yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
2) Ancaman terhadap sistem dapat membahayakan identitas, harga
diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
c. Respon fisiologis terhadap kecemasan
Menurut Stuart (2007), respon fisiologis terhadap kecemasan antara
lain:
1) Kardiovaskuler ditandai palpitasi, jantung berdebar, tekanan
darah meningkat, rasa ingin pingsan, pingsan, tekanan darah
menurun, denyut nadi menurun.
2) Pernafasan ditandai dengan napas cepat, sesak napas, tekanan
pada dada, napas dangkal, pembengkakan pada tenggorokan,
sensasi tercekik, terengah-engah.
3) Neuromuskuler refleks meningkat, reaksi terkejut, mata berkedip-
kedip, insomnia, tremor, rigiditas, gelisah, mondar-mandir, wajah
tegang, kelemahan umum, tungkai lemah, gerakan yang janggal.
11
4) Gastrointestinal ditandai dengan kehilangan nafsu makan,
menolak makan, rasa tidak nyaman pada abdomen, nyeri
abdomen, mual, nyeri ulu hati, diare.
5) Saluran perkemihan ditandai dengan tidak dapat menahan
kencing, sering berkemih.
6) Kulit ditandai dengan wajah kemerahan, berkeringat setempat
(telapak tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah
pucat, berkeringat seluruh tubuh.
d. Tingkatan Kecemasan (ansietas)
Menurut Stuart (2007), Tingkatan kecemasan adalah sebagai berikut:
1) Ansietas ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari ansietas ini menyebabkan individu menjadi
waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Ansietas ini
dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta
kreativitas.
2) Ansietas sedang
Ansietas memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini
mempersempit lapang persepsi individu. Individu tidak
mengalami perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada
lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya.
12
3) Ansietas berat
Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi individu.
Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik
serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan
untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan
banyak arahan untuk berfokus pada area lain.
4) Tingkat panik
Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan terperangah,
ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya.
Individu yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan arahan. Panik mencakup disorganisasi
kepribadian dan menimbulkan peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang
rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika
berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan
dan kematian.
e. Faktor yang mempengaruhi kecemasan
Bagi ibu hamil kecemasan kerap kali datang menghampirinya,
kecemasan tersebut beraneka ragamnya tergantung dari individu
tersebut.
13
Menurut Sloane dan Benedict (1997) dalam Mainunah (2011)
kecemasan yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
1) Pengambilan keputusan
2) Usia ibu hamil
3) Kemampuan Ibu
4) Kesiapan keluarga
5) Kesehatan Ibu
6) Pengalaman
Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat merugikan
bagi ibu hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang
dikandungnya. Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung dan
mudah cemas dapat menyebabkan kelahiran premature yang
mengakibatkan terjadinya hambatan intelektual, perkembangan
motorik, perkembangan bicara dan perkembangan emosi. Calon ibu
yang cemas dalam keadaan hamil maka harus dicari sumber
kecemasannya agar tidak membebani.
Menurut Maimunah (2011), terdapat dua faktor yang
mempengaruhi ibu hamil yaitu :
1) Faktor biologis
Faktor biologis meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan
serta kelancaran dalam melahirkan bayinya.
14
2) Faktor psikis.
Sedang faktor psikis meliputi kesiapan mental ibu hamil selama
kehamilannya sampai kelahiran dimana ibu dihadapkan pada
keadaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain
seperti masalah keguguran, penampilan, maupun masalah
kemampuan melahirkan.
Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil juga beragam
tergantung usia kehamilan yang dikandung. Pada trimester akhir
khususnya menjelang persalinan kerap kali ibu mulai merasakan
kecemasan lagi, gambaran dan pertanyaan seperti apakah calon
bayinya, sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan
hal yang sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini.
Semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalinan
pertama, wajar timbul perasaan cemas ataupun takut. Untuk persalinan
pertama, timbulnya kecemasan ini sangat wajar karena segala
sesuatunya adalah pengalaman baru.
f. Pengukuran Kecemasan
Menurut Hawari (2004), Instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur skala kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-
masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.
15
Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka skore
antara 0 – 4, yang artinya adalah sebagai berikut:
1) 0 = tidak ada gejala (tidak ada gejala)
2) 1 = gejala ringan (1 dari gejala yang ada)
3) 2 = gejala sedang (separuh dari gejala yang ada)
4) 3 = gejala berat (lebih dari separuh gejala yang ada)
5) 4 = gejala berat sekali (semua gejala ada)
Masing-masing nilai (Skor) dari ke 14 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui
derajat kecemasan seseorang, yaitu :
1) < 14 : Tidak ada kecemasan
2) 14 -20 : Kecemasan ringan
3) 21 – 27 : Kecemasan sedang
4) 28 – 41 : Kecemasan berat
5) 42 – 56 : Kecemasan berat sekali
2. Teori Gravida
a. Pengertian
Menurut Wiknjosastro (2005), gravida adalah seorang wanita
yang sedang hamil. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari
konsepsi (pertemuan sel telur dengan sel sperma) sampai lahirnya
janin dimana lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau
9 bulan) dihitung dari hari pertama haid terakhir atau jumlah
kehamilan yang pernah dialami wanita tersebut tidak penting
16
mengetahui pada usia berapa kehamilan tersebut berakhir atau berapa
jumlah bayi yang lahir dari kehamilan tersebut.
b. Tingkat Gravida
Gravida dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1) Primigravida
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama
kalinya. Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan
bayi yang dapat hidup (viable).
2) Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan
bayi yang viable untuk pertama kali.
3) Multigravida atau pleuripara
Multigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan
bayi yang viable (yang dapat hidup) untuk beberapa kali.
4) Grandemultigravida
Grandemultigravida adalah wanita yang telah hamil lebih dari 5
kali.
c. Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Menurut Krisnadi (2012), merupakan suatu trimester yang
lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang
menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin
berkembang pada trimester ini. Perhatian ibu hamil biasanya
mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan
harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan
adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan
17
nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan
hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Menurut Krisnadi (2012), beberapa perubahan fisiologis yang
terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1) Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000
gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan
dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula,
lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri
terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke
prossesus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri
terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada
kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di
bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka
tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada
32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada
kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak
kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan
oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke
dalam rongga panggul.
2) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami
perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).
18
Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat
dan lebih kental.
3) Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan,
yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada
kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
4) Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan
peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah
yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai
terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran
balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena
yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus
pada vena cava. Keadaan ini menyebabkan varises pada vena
tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang
rentan.
5) Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma
naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan ibu bernafas
pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
19
6) Sistem pencernaan
Pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang
dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan
(hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness,
dan mual muntah. Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus
makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
7) Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena
kepala janin mulai turun ke Pintu Atas Panggul (PAP). Desakan
ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan urin pun makin bertambah.
Menurut Niknsifa (2012), perubahan psikologis trimester III,
antara lain:
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik.
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
6) Merasa kehilangan perhatian.
20
7) Perasaan mudah terluka sensitif.
8) Libido menurun.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan bayinya. Ibu merasa khawatir bahwa
bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau
takut kalau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali
pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan
jelek (Niknsifa, 2012).
Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah
dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil. Pada trimester III ibu memerlukan keterangan dan dukungan
dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga merupakan saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan
bagaimana rupanya. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif
untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai
menduga - duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah laki- laki
atau perempuan) dan akan mirip siapa (Niknsifa, 2012).
21
d. Indikator kecemasan pada primigravida
Bagi ibu hamil kecemasan kerapkali datang menghampirinya,
kecemasan tersebut beraneka ragamnya, antara lain:
1) Perasaan cemas
Pada primigravida mungkin merasa cemas dengan kehidupan
bayi dan kehidupannya sendiri yaitu terkait persalinan dan
pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, dan hal-hal lain yang tidak
diketahui), rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali
pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. (Niknsifa, 2012).
Seorang ibu yang akan bersalin untuk pertama kalinya
biasanya memiliki ketakutan yang berupa kebingungan dan
mengembangkan reaksi kecemasan terhadap cerita yang
mengerikan (Wulandari, 2006).
2) Ketegangan
Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa
dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan
mudah tersinggung serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu
merasa sedih akan berpisah dari bayinya (Niknsifa, 2012).
3) Ketakutan
Setiap ibu memang berharap anaknya lahir secara
sempurna, pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut
akan kehidupan dirinya, bayinya, kelainan pada bayinya,
22
persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak akan pernah tahu
kapan akan melahirkan. Ibu selalu waspada untuk melindungi
bayinya dari bahaya, cedera dan akan menghindari orang, hal,
benda yang dianggapnya membahayakan bayinya. Kebanyakan
ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya
membahayakan bayinya (Niknsifa, 2012).
4) Gangguan tidur
Ibu primigravida gangguan tidur dikarenakan khawatir bayi
akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya (Niknsifa, 2012).
Ketegangan saat memikirkan kondisi bayi juga
menyebabkan rasa sakit pada perut dan terkadang terjaga pada
malam hari karena mimpi tentang bayinya (Wulandari, 2006).
5) Gangguan kecerdasan
Permasalahan yang muncul cerita-cerita negatif seputar
persalinan merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu
hamil di trimester ketiga sehingga akan berpengaruh pada
psikologis ibu yang ditandai dengan sukar berkonsentrasi
(Maimunah, 2011).
23
6) Perasaan depresi (murung)
Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan
wanita dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain lebih
lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan cemasnya
(Niknsifa, 2012).
7) Gejala somatik (fisik otot)
Ketakutan-ketakutan pada ibu hamil pertama yang belum
memiliki pengalaman bersalin. Adanya pikiran-pikiran seperti
melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri kemudian akan
menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf simpatetik. Dalam
situasi ini, sistem endokrin, terdiri dari kelenjar-kelenjar, seperti
adrenal, tiroid, dan pituitari (pusat pengendalian kelenjar),
melepaskan pengeluaran hormon masing-masing ke aliran darah
dalam rangka mempersiapkan badan pada situasi darurat.
Akibatnya, sistem syaraf otonom mengaktifkan kelenjar adrenal
yang mempengaruhi sistem pada hormon epinefrin Hormon
adrenalin ini memberi tenaga pada individu serta mempersiapkan
secara fisik dan psikis. Adanya peningkatan hormon adrenalin
dan noradrenalin atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan
disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik
pada diri ibu hamil (Wulandari, 2006).
8) Gejala sensorik
Dengan semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada
persalinan pertama, wajar timbul perasaan cemas ataupun takut.
24
Untuk persalinan pertama, timbulnya kecemasan ini sangat wajar
karena segala sesuatunya adalah pengalaman pertama
(Wulandari, 2006).
9) Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
Kecemasan yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan
syaraf simpatetik memacu kerja pernafasan paru-paru guna
mengalirkan oksigen ke jantung sehingga jantung dengan kuat
memompa darah guna dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk yang
dialirkan ke dalam janin melalui plasenta dalam rahim ibu
(Wulandari, 2006).
10) Gejala respiratori (pernafasan)
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus,
diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan ibu
bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil
(Niknsifa, 2012).
Kecemasan yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan
syaraf simpatetik memacu kerja pernafasan paru-paru guna
mengalirkan oksigen ke jantung sehingga jantung dengan kuat
memompa darah guna dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk yang
dialirkan ke dalam janin melalui plasenta dalam rahim ibu.
Rahim Ibu berada 7 cm diatas pusar atau 27 cm diatas tulang
pubis atau tulang kemaluan. Karena rahim semakin membesar
dan sudah dekat dengan paru sekarang, maka paru-paru Ibu tidak
25
dapat mengembang sempurna sehingga terkadang Ibu merasakan
sedikit sesak napas. (Wulandari, 2006)
11) Gejala gastrointestinal (pencernaan)
Pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat
yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan
(hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness,
dan mual muntah. Pengaruh progesteron menimbulkan gerak
usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
(sembelit) (Krisnadi, 2012).
12) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin)
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih
karena kepala janin mulai turun ke Pintu Atas Panggul (PAP).
Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin
lancar sehingga pembentukan urin pun makin bertambah
(Krisnadi, 2012).
Pada pertengahan trimester III peningkatan hasrat seksual
yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena
abdomennya yang semakin besar menjadi halangan dan ini
menimbulkan perasaan bersalah pada pasangan (Ninksifa, 2012).
13) Gejala autonom
Kecemasan pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai
gangguan diantaranya dapat berupa gangguan fisik seperti
26
pusing, jantung berdebar dan tekanan darah meningkat, mulas,
mual, dan diare,otot kaku (Wulandari, 2006).
14) Tingkah laku sikap
Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku
sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung,
gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan
kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup (Wulandari, 2006).
3. Konsep Dasar Persalinan
a. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, selaput ketuban keluar
dari uterus Ibu. Persalinan di anggap normal jika proses terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit (Depkes RI, 2008).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Wiknjosastro, 2006).
Partus normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan
presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung
dalam waktu kurang dari 24 jam (Wiknjosastro, 2006).
27
b. Sebab-sebab mulainya persalinan
Menurut Wiknjosastro (2006), sebab-sebab mulainya persalinan,
yaitu:
1) Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus,
sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi.
2) Plasenta menjadi tua
3) Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus hal ini merupakan faktor
yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga
plasenta mengalami degenerasi.
4) Berkurangnya nutrisi pada janin, maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan.
5) Tekanan ganglion servikale dari pleksus frankenhauser yang
terletak di belakang servik. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi
uterus dapat dibangkitkan
c. Tanda-tanda persalinan
Menurut Krisnadi (2012), proses persalinan berbeda-beda pada
tiap individu, namun ada beberapa tanda yang dapat membantu ibu
untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba.
1) Tanda palsu selama kehamilan, ibu akan merasakan kontraksi
rahim (mulas, kram perut) yang lemah dan tidak teratur, yang
disebut kontraksi braxton hicks. Kontraksi tersebut tidak
menyebabkan lahirnya bayi. Menjelang persalinan akan terjadi
kontraksi otot-otot rahim yang menyebabkan bayi lahir, ini
disebut His. His pada bulan terakhir kehamilan akan terjadi
28
beberapa kali, namun perlu diperhatikan apakah his tersebut
merupakan his palsu (his pendahuluan) atau his persalinan. Ciri-
ciri his palsu adalah :
a) Tidak teratur, tidak menyebabkan nyeri di perut bagian
bawah dan lipatan paha.
b) Tidak menyebabkan nyeri memancar dari pinggang ke perut
bagian bawah.
c) Lama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa
berjalan kontraksi biasanya menghilang.
d) Tidak bertambah kuat seiring dengan bertambahnya waktu.
e) Tidak ada pengaruh pada pembukaan mulut rahim.
2) Tanda-tanda bahwa persalinan mulai berlangsung
Kontraksi yang berkala lama dan kekuatannya. Lamanya 45 –
75 detik, kekuatan kontraksi semakin lama akan bertambah kuat.
Saat mulas, jika kita menekan dinding perut dengan telunjuk
akan terasa perut mengeras. Interval kontraksi akan bertambah
sering, permulaan 10 menit sekali, kemudian menjadi 2 menit
sekali. Pecahnya kantung ketuban, keluarnya bercak darah
bukan petunjuk akurat ibu akan segera melahirkan. Ibu perlu
waspada terhadap hal tersebut, jika perdarahan banyak, ibu perlu
segera ke rumah sakit tanpa perlu menunggu hingga kontraksi
yang terjadi mulai teratur dan bertambah kuat kekuatannya.
3) Waspadai tanda-tanda bahaya sebelum persalinan yaitu ketuban
pecah dini. Normalnya ketuban pecah beberapa saat sebelum
29
melahirkan. Jika sebelum tanggal perkiraan persalinan ibu telah
merasa keluarnya cairan dalam jumlah banyak dari kemaluan
(pecahnya ketuban), segeralah ke rumah sakit, karena ketuban
pecah dini meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Perdarahan
pada kehamilan lanjut (usia kehamilan = 20 minggu) meskipun
sangat sedikit dapat merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu
perlu segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit.
4) Pergerakan janin berkurang
Berkurang atau hilangnya pergerakan janin dapat merupakan
suatu tanda gawat janin yang dapat berakhir dengan kematian
janin. Karena itu sebaiknya ibu mengerti cara menghitung
pergerakan janin dalam satu hari, dan segera ke dokter jika
menduga pergerakan janin berkurang. Pemantauan pergerakan
janin harus sudah dimulai sejak awal, yakni sejak inu merasa
pergerakan anak, karena ibu sendirilah yang paling tahu dan
mungkin mendeteksi kesehatan janinnya, biasakan
memperhatikan gerakan anak setiap hari, dianjurkan untuk
memperhatikannya pada malam hari, saat itu janin sedang
"bangun". "Fetal Kick Count", menghitung tendangan janin,
menghitung gerakan janin.
5) Tekanan darah meningkat
Tekanan darah meningkat tanpa pemeriksaan tensi darah sulit
diketahui, tetapi apabila ibu merasa bengkak pada kaki yang
tidak hilang setelah diistirahatkan, bengkak pada punggung
tangan, bengkak pada kelopak mata atau bagian tubuh lainnya,
30
segera hubungi dokter/rumah sakit karena kemungkinan ibu
terancam preeklamsi (keracunan kehamilan).
d. Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan
Menurut Wiknjosastro (2006), faktor – faktor yang berperan
dalam persalinan
1) Kekuatan mendorong janin keluar ( power ) :
a) His ( kontraksi uterus )
His adalah salah satu kekuatan yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin ke bawah
b) Kontraksi otot – otot dinding perut
c) Kontraksi diafragma
d) Ligmentous action terutama ligamentum rotundum.
2) Faktor janin
3) Faktor jalan lahir.
4) Faktor psikis
Menurut Wulandari (2006) dalam Kartono (1992) dan Kalil, dkk.
(1995) bahwa pada usia kandungan tujuh bulan ke atas, tingkat
kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan
mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Di samping itu,
trimester ini merupakan masa riskan terjadinya kelahiran bayi
prematur sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu
hamil. Ibu hamil pertama tidak jarang memiliki pikiran yang
mengganggu, sebagai pengembangan reaksi kecemasan terhadap
cerita yang diperolehnya., semua orang selalu mengatakan bahwa
melahirkan itu sakit sekali. Oleh karena itu, muncul ketakutan-
31
ketakutan pada ibu hamil pertama yang belum memiliki
pengalaman bersalin. Adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan
yang akan selalu diikuti dengan nyeri kemudian akan
menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf simpatetik.
Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau
epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia
tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil.
Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku
sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung,
gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan
kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup.
32
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Maimunah (2011), Wiknjosastro (2006)
Primigravida pada
Trimester III
Tingkat
Kecemasan
Faktor yang
mempengaruhi
Kecemasan:
1. Pengambilan
keputusan
2. Usia ibu hamil
3. Kemampuan Ibu
4. Kesiapan keluarga
5. Kesehatan Ibu
6. Pengalaman
Persalinan
Sebab-sebab terjadinya
persalinan
1. Faktor-faktor humoral,
pengaruh prostaglandin,
struktur uterus, sirkulasi
uterus, pengaruh syaraf
dan nutrisi.
2. Plasenta menjadi tua
3. Keadaan uterus yang
terus membesar
4. Berkurangnya nutrisi
pada janin
5. Tekanan ganglion
servikale
33
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tingkat Kecemasan
Primigravida pada
Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan
Kecemasan
Ringan
Kecemasan
Sedang
Kecemasan
Berat
Kecemasan
Berat Sekali
Tidak ada
kecemasan
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2007), deskriptif kuantitatif merupakan suatu penelitian
yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena
yang terjadi di dalam masyarakat yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di
BPM. Sang Timur, Klaten.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).
Penelitian ini dilaksanakan pada 18 Februari – 4 Maret 2013.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
35
ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2010 ). Populasi yang diteliti adalah seluruh
primigravida trimester III di BPM. Sang Timur, Klaten yang berjumlah
30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
Jumlah sampel yang diambil, jika populasi kurang dari 100 lebih baik
diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -
15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel yang akan
digunakan adalah primigravida yang melakukan kunjungan di BPM. Sang
Timur, Klaten bulan Februari – Maret 2013 rata-rata kunjungan ibu hamil
setiap bulan sebanyak 30 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian
ini teknik sampling dengan menggunakan accidental. Pengambilan sampel
secara accidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang kebetulan itu cocok
sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).
Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria
inklusi maupun kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-
ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
36
sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota
populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu hamil yang melakukan kunjungan di BPM Sang Timur, Klaten.
2) Primigravida trimester III
3) Ibu yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu hamil yang sedang sakit.
2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah angket. Angket adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)
Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur skala kecemasan adalah
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang terdiri dari 14 kelompok gejala
yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih
spesifik. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka skore antara
0 – 4, yang artinya adalah sebagai berikut:
a. 0 = tidak ada gejala jika tidak ada gejala
b. 1 = gejala ringan jika terdapat 1 dari gejala yang ada
c. 2 = gejala sedang jika terdapat separuh dari gejala yang ada
d. 3 = gejala berat jika terdapat lebih dari separuh gejala yang ada
37
e. 4 = gejala berat sekali jika terdapat semua gejala ada
Masing-masing nilai (Skor) dari ke 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan
dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan
seseorang, yaitu :
a. < 14 : Tidak ada kecemasan
b. 14 -20 : Kecemasan Ringan
c. 21 – 27 : Kecemasan sedang
d. 28 – 41 : Kecemasan berat
e. 42 – 56 : Kecemasan berat sekali
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Dalam
penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dikarenakan kuesioner tentang
kecemasan merupakan pertanyaan yang sudah baku. Alat ukur ini terdiri
dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi
dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
38
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas dikarenakan instrumen
penelitian sudah baku, yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).
E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada
sampel ibu hamil yang memenuh kriteria inklusi dan eksklusi di BPM. Sang
Timur, Klaten, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden
diminta mengisi kuesioner dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh
peneliti. Jenis data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).
Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari pengisian angket tentang
gejala kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi
persalinan dan wawancara.
a. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.
39
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data dimana penulis mendapatkan keterangan atau
bercakap-cakap berhadapan muka (face to face) dengan orang tersebut
(Notoadmodjo, 2010). Wawancara dalam penelitian ini digunakan
untuk memperoleh data awal dari responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder pada penelitian ini
adalah jumlah ibu hamil bulan September 2012 di BPM. Sang Timur,
Klaten yang diperoleh dari buku register di BPM Sang Timur, Klaten.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan
primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan.
40
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Definisi
Opeasional
Parameter Alat Ukur Skala Skor
Tingkat
kecemasan
primigravida
pada
trimester III
dalam
menghadapi
persalinan
Kekhawatiran,
dan rasa takut
ibu dalam
menghadapi
persalinan
1. Perasaan cemas
2. Ketegangan
3. Ketakutan
4. Gangguan tidur
5. Gangguan
kecerdasan
6. Perasaan
depresi
(murung)
7. Gejala somatik
(fisik otot)
8. Gejala sensorik
9. Gejala
kardiovaskuler
(jantung dan
pembuluh
darah)
10. Gejala
respiratori
(pernafasan)
11. Gejala
gastrointestinal
(pencernaan)
12. Gejala
urogenital
(perkemihan
dan kelamin
13. Gejala autonom
14. Tingkah laku
sikap
Hamilton
Rating
Scale for
Anxiety
(HRS-A)
Ordinal 1) < 14 :
Tidak ada
kecemasan
2) 14-20:
Kecemasan
ringan
3) 21 – 27 :
Kecemasan
sedang
4) 28 – 41 :
Kecemasan
berat
5) 42 – 56 :
Kecemasan
berat sekali
(Hawari, 2004).
Sumber: Data Primer, November 2012
41
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisis data beberapa
tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang
valid sehingga saat menganalisis data tidak mendapat kendala. Menurut
Notoatmodjo (2010), tahapan tersebut terdiri dari:
b. Editing
Tahapan ini dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner.
c. Coding
Tahapan ini mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan.
d. Memasukkan Data Entry atau Processing
Data , yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden
yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam
program atau “software” komputer.
e. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,
dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
42
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis
univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian
untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini hanya mendeskripsikan tingkat
kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan.
Menurut Hawari (2004), Instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur skala kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-
masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.
Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka skore antara 0 – 4,
yang artinya adalah sebagai berikut:
f. 0 = tidak ada gejala jika tidak ada gejala
g. 1 = gejala ringan jika terdapat 1 dari gejala yang ada
h. 2 = gejala sedang jika terdapat separuh dari gejala yang ada
i. 3 = gejala berat jika terdapat lebih dari separuh gejala yang ada
j. 4 = gejala berat sekali jika terdapat semua gejala ada
Masing-masing nilai (Skor) dari ke 14 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan seseorang, yaitu :
a. < 14 : Tidak ada kecemasan
b. 14 -20 : Kecemasan Ringan
c. 21 – 27 : Kecemasan sedang
43
d. 28 – 41 : Kecemasan berat
e. 42 – 56 : Kecemasan berat sekali
Menurut Silalahi (2012), untuk menghitung distribusi frekuensi kecemasan
dengan menggunakan rumus persentase. rumus untuk distribusi frekuensi
yaitu:
fi
Persen = ––– x 100
n
Keterangan:
fi = Frekuensi jumlah responden yang mengalami kecemasan
n = jumlah seluruh responden
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2010), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian,
peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
serta manfaat dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, maka peneliti tidak
44
akan memaksa dan tetap menghormati haknya dan penelitian terhadap
subyek tersebut tidak dapat dilakukan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor atau kode pada masing–masing lembar
tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten yang beralamat di
Perum Klaten Kencana Blok N No.2. Batas utara BPM. Sang Timur Klaten
adalah kecamatan Kalikotes, batas selatan BPM. Sang Timur Klaten adalah
kelurahan Ketandan, batas timur BPM. Sang Timur Klaten adalah kelurahan
Belangwetan, sedangkan batas barat Sang Timur Klaten adalah kelurahan
Karanganom. Pimpinan BPM Sang Timur Klaten yaitu Ibu Yuda Yulia K,
SST., M.Kes dengan dibantu 1 Dokter dan 6 bidan. Secara umum jenis
pelayanan yang diberikan BPM Sang Timur Klaten antara lain pelayanan
kesehatan yang diberikan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB,
Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). BPM. Sang Timur Klaten melayani
selama 24 jam. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya
persalinan sudah cukup memadai, yaitu 3 ruang nifas dengan masing-masing
kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang
obat dan 1 kamar mandi untuk pasien. BPM Sang Timur Klaten menerapkan
ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in) dan buka 24
jam. Selain itu BPM. Sang Timur juga melayani pijat bayi, fisioterapi, USG
(Ultra Sonografi), dan khitanan.
46
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Kecemasan Primigravida
pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten
Tahun 2013”. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 30 primigravida.
Tabel 4.1 Tingkat Kecemasan Primigravida pada Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten
No Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
1
2
3
4
5
Tidak Kecemsan
Kecemasan Ringan
Kecemasan Sedang
Kecemasan Berat
Kecemasan Berat
Sekali
2
9
12
7
–
6,7
30,0
40,0
23,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer, Maret 2013
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dikategorikan tingkat kecemasan
responden yaitu sebanyak 12 responden (40%) dengan tingkat kecemasan
sedang, sebanyak 9 responden (30%) dengan tingkat kecemasan ringan,
sebanyak 7 responden (23,3%) dengan kecemasan berat, sebanyak 2
responden (6,7%) tidak ada kecemasan sedangkan kecemasan berat sekali
tidak ada. Berdasarkan tingkat kecemasan primigravida mengalami
kecemasan sebanyak 12 responden (40%) dengan tingkat kecemasan sedang.
47
Hasil penelitian dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Kecemasan Primipara
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan tingkat kecemasan
primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di BPM. Sang
Timur Klaten tahun 2013 adalah sebanyak 12 responden (40%) dengan
tingkat kecemasan sedang, berdasarkan dari alat ukur Hamilton Rating Scale
For Anxiety nilai 21-27 adalah kecemasan sedang yang disebabkan karena ibu
belum pernah mendapatkan pengalaman tentang persalinan, dan ibu terlalu
berpikir bahwa persalinan adalah hal yang mengerikan, hal tersebut terarah
pada gejala perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, dan gejala autonom.
Tingkat kecemasan ringan yaitu 30% (9 responden), berdasarkan dari alat
ukur Hamilton Rating Scale For Anxiety nilai 14-20 adalah kecemasan
ringan, hal ini disebabkan karena ibu sudah memahami tentang persalinan
dan menganggap bahwa persalinan itu adalah hal yang normal yang dialami
oleh seorang wanita. Kecemasan ini hanya disebabkan karena ibu belum
48
pernah mendapatkan pengalaman tentang persalinan, hal tersebut lebih
terarah pada gejala perasaan cemas dan ketegangan. Tingkat kecemasan berat
yaitu 23,3% (7 responden), berdasarkan dari alat ukur Hamilton Rating Scale
For Anxiety nilai 28-41 adalah kecemasan berat, kecemasan ini hampir sama
dengan kecemasan sedang tetapi kecemasan berat ini lebih pada keadaan
psikis dan tingkah laku ibu hamil, kecemasan berat terarah pada gejala
perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gejala autonom dan tingkah laku.
Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan
khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang.
Individu mungkin dapat mengidentifikasi situasi (misal, persalinan), tetapi
pada kenyataannya ancaman terhadap diri berkaitan dengan khawatir dan
keprihatinan yang terlibat di dalam situasi. Situasi tersebut adalah sumber
dari ancaman, tetapi bukan ancaman itu sendiri (Carpenito, 2007).
Permasalahan yang muncul cerita-cerita negatif seputar persalinan
merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu hamil di trimester ketiga
sehingga akan berpengaruh pada psikologis ibu yang ditandai dengan
sukar berkonsentrasi (Maimunah, 2011).
Cara mengatasi kecemasan adalah menghindari cerita yang
mengerikan tentang persalinan, belajar untuk rileks, meditasi, bernapas
dalam-dalam, yoga, dan mengendalikan khayalan, beri dukungan dan
pendampingan saat persalinan karena kehadiran mereka membuat kuat dan
lebih percaya diri.
49
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah variabel penelitian ini
merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada
tingkat kecemasan.
2. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat pengisian kuesioner
responden kurang memahami bahasa khususnya bahasa ilmiah dalam
kesehatan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga berpengaruh pada
jawaban tentang kecemasan.
52
50
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk
mengetahui “Tingkat Kecemasan Primigravida pada Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 dengan 30
responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan
saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengambil judul “Tingkat Kecemasan Primigravida
pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten
tahun 2013” dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat kecemasan primigravida pada Trimester III dalam menghadapi
persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 sebanyak 2 responden
(6,7%) tidak ada kecemasan.
2. Tingkat kecemasan primigravida pada Trimester III dalam menghadapi
persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 sebanyak 9 responden
(30%) dengan tingkat kecemasan ringan.
3. Tingkat kecemasan primigravida pada Trimester III dalam menghadapi
persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 sebanyak 12 responden
(40%) dengan tingkat kecemasan sedang.
52
4. Tingkat kecemasan primigravida pada Trimester III dalam menghadapi
persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 sebanyak 7 responden
(23,3%) dengan kecemasan berat.
5. Tingkat Kecemasan Primigravida pada Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 kecemasan berat sekali
tidak ada.
B. Saran
1. Bagi Diri Sendiri
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah
wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,
khususnya tingkat kecemasan primigravida pada Trimester III dalam
menghadapi persalinan.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut mengenai
kecemasan menghadapi persalinan dan hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya .
3. Bagi Primigravida
Diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat khususnya ibu
hamil dalam menghadapi persalinan dan agar ibu hamil tidak berpikir
negatif tentang persalinan sehingga akan mengurangi kecemasan
menghadapi persalinan nanti.
51
52
4. Bagi Lahan Penelitian
Diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi primigravida
trimester III yang melakukan kunjungan di BPM. Sang Timur Klaten agar
dapat memberikan konseling bahwa persalinan merupakan hal yang wajar
yang dialami oleh seorang wanita.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC
Carpenito, 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC
Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC.
Depkes RI, 2008. Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Essensial Persalinan.
Jakarta : JHPIEGO dan POGI
Elvira M. 2010. Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dan Multigravida
Menjelang Persalinan di Klinik Hj Hamidah Nasution. Karya Tulis Ilmiah
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS/ Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hidayat, A, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika
Hawari, D. 2004. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
Herawati, 2009. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Krisnadi, S. R, 2012. Tanda - Tanda Persalinan. http://www.rsazra.co.id.
Diakses 22 November 2012
Maimunah, 2011. Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Pertama. Jurnal :
Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang
Mandasari E. 2010. Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dan Multigravida
Menjelang Persalinan di Klinik Hj. Hamidah Nasution”. Karya Tulis
Ilmiah
Mochtar, 2004. Sinopsi Obstetri. Jakarta: EGC
Niknsifa, 2012. Gangguan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester III.
http://www.gangguan-psikologis-pada-ibu-hamil.html. Diakses tanggal 15
November 2012
54
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta
––––––––––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Prayudho A, 2008. Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Wanita
Primigravida Dibanding Multipara Di Rumah Bersalin Dan Klinik Mitra
Ibu Tegal. Karya Tulis Ilmiah
Riwidikdo, Handoko, 2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana
Stuart, 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryani, E. 2010. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
–––––––––––––––––. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Wulandari, Y. 2006. Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam
Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama. Jurnal : Insan
Vol. 8 No. 2 : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga