tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh putri …
TRANSCRIPT
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PARA ANAK ASUH
SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN KUMUDA PUTRA
PUTRI MAGELANG TAHUN AJARAN 2006/2007
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Konseling
Oleh :
Tekla Nogo Henakin
001114035
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ii
SKRIPSI
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
PARA ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN
KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG
TAHUN AJARAN 2006/2007
Oleh:
Tekla Nogo Henakin
NIM: 001114035
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Tanggal 19 April 2007
ii
iii
SKRIPSI
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
PARA ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN
KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG
TAHUN AJARAN 2006/2007
Dipersiapkan dan Ditulis Oleh:
Tekla Nogo Henakin
NIM: 001114035
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 21 Mei 2007
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama lengkap: Tanda tangan
Ketua : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. .......................
Sekretaris : Fajar Santoadi, S.Pd. .......................
Anggota I : Drs. Wens Tanlain, M.Pd. .......................
Anggota II : Dra. M.J Retno Priyani, M.Si. .......................
Anggota III : Dra. C.L. Milburga, CB., M.Ed. .......................
Yogyakarta, 21 Mei 2007
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
Dekan,
(Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D)
iii
iv
PERSEMBAHAN
♫ To Jesus Chirst my inspiration, my greatest love, the Most Gracious, the
Most Merciful.
♫ Kepada Bapa dan Mama tersayang atas cinta kasih dan pengrobanannya
juga Vicky, Edy, dan Ina untuk kasih sayang yang sangat berarti.
♫ Kepada Ibu Editha Julli untuk SEMUA perhatian, kasih sayang,
semangat, tempat berbagi suka dan duka,dan pendonor studi yang baik hati
;o) Aku tidak akan menjadi seperti ini tanpa topangan dan kebaikan hati
yang engkau berikan. Tuhan memilih engkau menjadi perantara kasih-Nya
karena engkau memiliki hati yang besar dan penuh kasih sayang kepada
sesama. God Bless You......
♫ To My good friends, Sarah Wood for her caring, kidnes, notice, aid, and
suport ; -) don’t give up mate!
♫ Kepada Almarhum Kene Yoseph Blico Henakin...we love you
Kita tertarik kepada mereka yang membutuhkan, dengan penuh kasih kita
jadikan diri sama dengan kepedihan mereka dan berusaha meringankannya, agar
kepedihan kita sendiri membaik. (Robin Norwood)
Orang bijaksana adalah mereka yang telah mengetahui kebenaran ini; bahwa
kesulitan hanya bersifat sementara, waktu adalah obat kuat, penderitaan
adalah tabung percobaan.
(William Arthur Ward)
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Mei 2007
Penulis
Tekla Nogo Henakin
v
vi
ABSTRAK
TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PARA ANAK ASUH
SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN KUMUDA PUTRA
PUTRI MAGELANG
TAHUN AJARAN 2006/2007
Masalah-masalah penelitian ini (1) Bagaimana tingkat pemenuhan
kebutuhan para anak asuh siswa SMP Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang tahun ajaran 2006/2007? (2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan
para anak asuh siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun
ajaran 2006/2007? (3) Apakah ada perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para
anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun
ajaran 2006/2007? Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan
Kumuda Putra Putri Magelang dan memperoleh gambaran tentang perbedaan
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan
Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survey.
Populasi penelitian ini adalah semua para anak asuh siswa SMP dan SM Panti
Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007, berjumlah 98
anak asuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tingkat pemenuhan
kebutuhan. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dan diuji cobakan sebelum
digunakan. Data di analisis dan di uji secara statistik.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran umum bahwa: (1) Jumlah para
anak asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori
tinggi (52%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh siswa SMP yang
memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (48%). (2) Jumlah para
anak asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah
(57%) lebih tinggi daripada jumlah para anak asuh siswa SM yang memiliki
tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (43%). (3) Tidak terdapat
perbedaan frekuensi yang sungguh-sungguh antara tingkat pemenuhan kebutuhan
para anak asuh siswa SMP dan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh
siswa SM.
Berkaitan dengan ini, dikemukakan saran (1) Perlu diadakan kegiatan
bimbingan pribadi-sosial sehingga para anak asuh lebih mengenal, menyadari,
memahami, dan menerima diri dan lingkungannya serta apa yang sudah mereka
peroleh selama tinggal di Panti Asuhan. (2) Kegiatan bimbingan belajar para anak
asuh diperlukan agar kegiatan belajar para anak asuh berlangsung dengan lancar,
serta pihak Panti Asuhan perlu menjalin kerja sama dengan pihak sekolah untuk
memantau perkembangan akademik tiap para anak asuh. (3) Kegiatan bimbingan
karier berupa keterampilan-keterampilan yang disediakan oleh Panti Asuhan
semakin ditingkatkan lagi.
vi
vii
ABSTRACT
THE NEED FULFILLMENT LEVEL OF THE ORPHAN
CHILDREN IN KUMUDA ORPHANAGE JUNIOR HIGH
SCHOOL AND SENIOR HIGH SCHOOL MAGELANG
ACADEMIC YEAR OF 2006/2007
The research problem: (1) What is the need fulfillment level of the orphan
children in Kumuda Orphanage junior high school Magelang academic year of
2006/2007? (2) What is the need fulfillment level of the orphan children in
Kumuda Orphanage high school Magelang academic year of 2006/2007? (3) Is
there any difference between the need fulfillment level of the orphan children in
junior high school and senior high shcool Kumuda Orphanage Magelang
academic year of 2006/2007? This research had a purpose to get the description of
the need fulfillment level of the orphan children in Kumuda Orphanage junior
high school and senior high school Magelang academic year of 2006/2007 and
also the difference between the need fulfillment levels of the orphan children in
Kumuda Orphanage junior high school and senior high school Magelang
academic year of 2006/2007.
This research was a descriptive research with survey method. The
population of this research is all the orphan children in Kumuda orphanage junior
high school and senior high school Magelang academic year of 2006/2007; they
are 98 students. The instrument that was used in this research was questionaire of
need fulfillment level. These questionaire was made by the researcher and had
been experimented before being used. Data was analyzed and examined
statistically.
The result of this research gave some descriptions: 1) The number of the
orphan children in Kumuda Orphanage junior high school Magelang academic
year of 2006/2007 who had high level of need fulfillment was higher (52%) than
those who had low level of need fulfillment (48%). 2). The number of the orphan
children in Kumuda Orphanage senior high school Magelang academic year of
2006/2007 who had high level of need fulfillment was lower (43%) than those
who had low level of need fulfillment (57%). 3). There was no differences of
frequency between the need fulfillment levels of the orphan children in Kumuda
Orphanage junior high school and senior high school Magelang academic year of
2006/2007.
In addition, it was suggested: 1). There should be a socio-personal sharing
program to help the students know, aware of, understand and accept more
themselves and also their environment besides thanking God for everything they
have gotten along they live in the orphanage. 2). There should be a learning
sharing program for accompanying them in their learning process and trying to
follow their academic achievement by having relationship with their school
teachers. 3). There should be a carrier sharing program such as trying to improve
all the skill training programs which has been run by the orphanage.
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas segala rahmat kasih karunia Allah Bapa, Putra dan
Roh Kudus yang telah membimbing dan menuntun penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat berjalan dengan baik berkat
bantuan, perhatian, kasih sayang, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Secara khusus ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada:
1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.si., Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang dengan penuh
perhatian dan kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan
membantu penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi.
3. Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., yang memberikan dukungan, semangat
dan pengalamannya.
4. Bapak Drs. Yappy Taum yang selalu berbagi cerita dan pengalamannya.
5. Para Dosen Program Bimbingan dan Konseling, yang telah mengajarkan
ilmu pengetahuan, membimbing, dan mengarahkan penulis selama kuliah
di Sanata Dharma
6. Bapak Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah yang
telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan penelitian di Panti
Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.
7. Bapak Kepala Panti Asuhan Wiloso Muda Mudi Purwerejo yang telah
menerima dan mengijinkan penulis melakukan uji coba instrumen.
8. Bapak Drs. Djoko Suranto, SH., yang telah menerima dan mengijinkan
penulis melakukan penelitian.
9. Adik-adikku yang terkasih di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.
Banyak pengalaman yang indah dan berharga bersama kalian semua.
viii
ix
10. Bapak Yohanes B. Henakin dan mama Juliana J. Dolun yang tersayang
untuk semua kasih sayang, cinta dan perhatian yang besar dengan segala
keterbatasannya. Juga keluarga besar Henakin dari Tubun Ille.
11. Ketheelen Kerigan. Hi mates, thanks for all; your aid, caring, lovley,
kidnes, notice, experience, and anything in we relationship.
12. Mr. David & Misis Marry for the all help and suport to me.
13. My love Oman Berchmans Ndori for the big loving and caring.
14. Mr. & Misis Sweetings for the home in Jogjakarta.
15. Ima kewa dan Oncu Ati yang sudah bersama-sama tinggal di rumah 75A
16. Sahabat-sahabatku yang tersayang; Echi, Michael, James, Dony, Agus,
Fajar, Abe, Theres, Ika, Rian. Trimakasih untuk inspirasinya dan
suportnya.
17. Keluarga besar IKALAYA untuk kesempatan berorganisasi dan berelasi
yang baik (Nelos, Rusbin & Ona, Gaby, Irno, Rusman, Ibon, Imo, dll).
18. Teman-teman Janti yang selalu memperhatikan penulis selama melakukan
penelitian; Hanson, Aji, Nono, Chapoenx, Bang Osh, Jean, Bento, Ester,
Echi, Mabes, Bogas, dll.
19. Teman-teman almamaterku di Prodi BK angkatan 2000 dan 2001,
terimakasih untuk kebersamaan, keceriaan, dan kebahagiaan selama kuliah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang berguna dari
perbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini berguna
bagi siapa saja yang berminat dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Penulis
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN & MOTTO ................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................. vi
ABSTRACT ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .. .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian ....................................... 6
F. Hipotesis Penelitian .................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS ......................................................................... 9
A. Panti Asuhan ............................................................................... 9
1. Pengertian Panti Asuhan ......................................................... 9
2. Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang .......................... 10
a. Sejarah Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ........... 10
b. Visi-Misi dan Motto Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang............................................................................ 11
x
xi
c. Tugas Pokok dan Fungsi Panti Asuhan ................................. 12
3. Pengasuhan/Pembimbingan .................................................... 14
4. Program Kegiatan Pengasuhan/Pembimbingan ....................... 16
5. Metode Pelayanan Pengasuhan/Pembimbingan ....................... 21
6. Peningkatan Program Pengasuhan/Pembimbingan .................. 22
B. Anak Asuh ................................................................................... 22
1. Pengertian Anak Asuh ............................................................ 22
2. Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM ...................................... 23
3. Perubahan yang dialami Para Anak Asuh Siswa SMP
dan SM.................................................................................... 24
C. Kebutuhan-kebutuhan Para Anak Asuh ........................................ 30
1. Pengertian Kebutuhan ............................................................. 30
2. Jenis-jenis Kebutuhan Menurut Maslow ................................. 31
3. Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM .................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 38
A. Jenis Penelitian............................................................................ 38
B. Alat Pengumpulan Data ............................................................... 38
1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan............................... 38
2. Reliabilitas danValiditas Kuesioner......................................... 40
C. Populasi Penelitian ...................................................................... 41
D. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 42
1. Uji Coba Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan................ 42
2. Pengumpulan Data Penelitian .................................................. 42
E. Teknik Analisis Data Penelitian................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 46
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 46
1. Masalah Penelitian .................................................................. 46
2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SMP ............................................................................. 47
xi
xii
3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SM ............................................................................... 47
4. Perbedaan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak
Asuh Siswa SMP dan SM ....................................................... 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 50
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 55
A. Kesimpulan ................................................................................ 55
1.Tujuan Penelitian ..................................................................... 55
2.Hasil Penelitian ........................................................................ 55
B. Saran . ........................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59
LAMPIRAN ................................................................................................ 61
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Para Anak Asuh .......................................................................... 39
Tabel 2. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Uji Coba
dan Penelitian Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Para Anak Asuh .......................................................................... 40
Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas
Suatu Alat Tes ............................................................................ 41
Tabel 4. Populasi Penelitian Para Anak Asuh Panti Asuhan
Kumuda Putra Putri Magelang .................................................... 42
Tabel 5 Jumlah Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM
dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan............................................. 47
Tabel 6. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SM
dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya ...................................... 48
Tabel 7. Perhitungan Chi-Kuadrat Jumlah Para Anak Asuh
Sisw SMP dan SM dan Tingkat
Pemenuhan Kebutuhannya .......................................................... 49
Tabel 8. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk Perhitungan
Reliabilitas dan Validitas uji Coba Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan .................................................................................. 75
Tabel 9. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk Perhitungan
Relabilitas dan Validitas Penelitian Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan .................................................................................. 79
Tabel 10. Skor-skor Kuesioner Tinggi – Rendah
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Panti
Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ....................................... 84
Tabel 11. Perhitungan Skor-Skor Jenis Kebutuhan
Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Kumuda
Putra Putri Magelang ................................................................... 86
xiii
xiv
Tabel 12. Skor-Skor Tinggi Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para Anak
Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan
Kumuda Putra Putri Magelang ................................................ ...... 91
Tabel 13. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para anak Asuh
Siswa SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan ...................................... 95
xiv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan................................ 60
Lampiran 2 Surat Ijin Uji Coba & Penelitian dari Prodi
Bimbingan Konseling dan Surat
Keterangan dari Dinas Sosial Propinsi
Jawa Tengah dan dari Panti Asuhan.......................................... 70
Lampiran 3. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas
Uji Coba Pada Para Anak Asuh Siswa
SMP dan SM P.A Wiloso Muda Mudi
Purwerejo ................................................................................ 75
Lampiran 4. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas
Penelitian Pada Para Anak Asuh Siswa
SMP dan SM P.A Kumuda
Putra Putri magelang ................................................................ 79
Lampiran 5. Skor-Skor Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A
Kumuda Putra Putri Magelang ................................................. 84
Lampiran 6. Perhitungan Skor-Skor Jenis Kebutuhan
Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Kumuda
Putra Putri Magelang ................................................................ 86
Lampiran 7. Perhitungan untuk Melihat Jenis-Jenis
Kebutuhan yang Diperoleh Tiap Para
Anak Asuh P.A Kumuda
Putra Putri Magelang ................................................................ 89
Lampiran 8. Skor-Skor Tinggi Rendah Tiap Jenis Kebutuhan
Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan
Kumuda Putra Putri Magelang .................................................. 91
xv
xvi
Lampiran 9. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para anak Asuh
Siswa SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan ................................. 95
Lampiran 10.Urutan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan
Yang Termasuk Kategori Rendah .............................................. 96
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahkluk hidup memiliki kebutuhan bertahan hidup dan kebutuhan
mengembangkan diri. Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan tersebut yang
harus dipenuhi. Kebutuhan yang tidak dipenuhi menimbulkan reaksi ketidak
seimbangan diri, ketegangan dan konflik dalam diri. Kebutuhan yang dipenuhi
menyebabkan keseimbangan diri. Kebutuhan mendorong manusia untuk selalu
berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan menggunakan
berbagai cara. Dalam usaha tersebut kadang-kadang manusia menghadapi masalah
baik dalam diri maupun dalam masyarakat sekitar.
Menurut Maslow, manusia tergerak untuk memahami dan menerima
dirinya sebisa mungkin dan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya (Schultz 1977:94). Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa kebersamaan,
kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan
pengetahuan dan kebutuhan akan keindahaan. Pemenuhan kebutuhan tingkat
tertentu menjadi dasar bagi pemenuhan kebutuhan tingkat di atasnya.
Tiap anak remaja memiliki kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan pada
remaja semakin meningkat karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi
dalam diri remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi pertumbuhan dan
2
perkembangan. Pertumbuhan mencakup semua aspek fisik seperti perubahan
ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, otak, dan kelenjar-kelenjar seks mulai
berfungsi dan mengalami kematangan baik seks primer maupun seks sekunder.
Perkembangan mencakup pada aspek psikis seperti perilaku seksual, sikap,
perasaan/emosi, minat, cita-cita, pribadi, sosal, dan moral. Perubahan-perubahan
fisik ini diiringi pula oleh perubahan-perubahan psikis pada diri anak remaja.
Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak remaja
menjadikan mereka mulai melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya.
Disamping itu pula nampak perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud
dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat (Rochmah,
2005:179). Oleh karena itu remaja berusaha untuk mengenali dan memahami
dirinya sendiri dan mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja tidak
lepas dari berbagai permasalahannya karena pada masa ini timbul keraguan,
perasaan tidak mampu dan tidak aman yang dapat mengakibatkan perilaku kurang
baik. Pada masa ini pula kebutuhan para anak remaja yang harus dipenuhi
semakin bertambah dibandingkan saat anak masih kecil.
Tiap anak remaja tinggal dalam keluarga dan dalam lingkungan sosial
dan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti makan, minum,
istirahat, merasa aman, mencintai dan dicintai serta penghargan dari orang lain.
Orangtua bertanggung jawab penuh dalam memelihara, merawat, melindungi dan
mendidik anak agar anak tumbuh dan berkembang secara utuh. Kegiatan
memelihara anak yang berupa makan, minuman, pakian, dan tempat tinggal
3
(Ahmadi 1990:246). Kegiatan merawat anak yaitu menjaga kesehatan diri anak.
Kegiatan melindungi anak agar kebutuhan akan rasa aman anak tercukupi.
Kegiatan mendidik anak yaitu dengan memberikan latihan-latihan seperti menatati
peraturan rumah dan melaksanakan kewajibannya menyelesaikan tugas-tugas
rumah. Dalam keluarga anak remaja dibiasakan, dilatih dan berperilaku sesuai
adat istiadat masyarakatnya. Para anak remaja harus mematuhi aturan-aturan dan
memiliki nilai-nilai hidup yang berkaitan dengan itu. Kegiatan-kegiatan dalam
keluarga ini merupakan pula cara pemenuhuan kebutuhan anak remaja.
Namun demikian ada anak remaja yang tidak mengalami hal-hal tersebut
karena keluarga kurang mampu melaksanakan itu. Ada anak yang tidak memiliki
kedua orangtua, ada anak yang hanya memiliki satu orangtua, dan ada anak yang
masih memiliki kedua orangtua tetapi mereka miskin. Anak yang tidak memiliki
orang tua, anak terlantar dan anak dari keluarga miskin menjadi tanggungan
negara seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34: ”(1)
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, (2) Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memperdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”.
Berdasarkan ini pemerintah dapat mengambil alih pengasuhan terhadap anak dari
orangtua. Pemerintah memelihara dan mendidik anak-anak tersebut.
Undang-Undang No.6 tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Kesejahteraan Sosial, Pasal 1 menegaskan “Setiap warga negara berhak atas
kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya dan berkewajiban untuk sebaik mungkin
mengikuti usaha kesejahteraan sosial”. Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah
4
melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa Tengah mengelolah Panti
Asuhan- Panti Asuhan bagi anak yang tidak memiliki orangtua, anak terlantar dan
anak dari keluarga miskin. Salah satu dari Panti Asuhan- Panti asuhan itu adalah
Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang. Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri
terletak di Magelang dan menampung sejumlah anak asuh. Usaha yang dilakukan
yaitu pemeliharaan, perawatan, perlindungan, dan pendidikan para anak asuh.
Para anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri
Magelang berusia antara 7 tahun sampai dengan umur 19 tahun. Semua anak asuh
bersekolah, baik di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah anak asuh di Panti
Asuhan Kumuda Putra- Putri Magelang sebanyak 140 anak yang terdiri dari 70
anak putra dan 70 anak putri. Ada 33 anak Sekolah Dasar, 58 anak Sekolah
Menengah Pertama, 48 anak Sekolah Menengah, serta 1 anak di Perguruan
Tinggi. Para anak asuh yang bersekolah di tingkat SMP, termasuk dalam
kelompok remaja awal dan para anak asuh yang bersekolah di Sekolah Menengah,
termasuk dalam kelompok remaja tengah. Para anak asuh siswa SMP berusia
11/12 – 15/16 tahun yang sedang berada dalam masa transisi/ peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahaan
dalam aspek fisik, psikis, dan psikososial. Para anak asuh siswa SM berusia 16-18
tahun. Pada masa ini pertumbuhan tulang dan kerangka-kerangka terhenti dan
mereka menjadi lebih tenang dan lebih matang.
Para anak asuh tinggal bersama Kepala Panti dan beberapa pengasuh
dalam suatu lingkungan. Para anak asuh melakukan kegiatan-kegiatan yang
5
dibimbing oleh pengasuh. Kegiatan-kegitan yang dilakukan oleh anak asuh terdiri
dari kegiatan harian dan mingguan. Kegiatan harian dimulai dari kegiatan pagi
hari yaitu: bangun pagi, merapihkan tempat tidur, sholat Subuh, apel pagi,
membersihkan asrama/zal dan lingkungan, persiapan sekolah, makan pagi serta
membersihkan peralatan makan. Kegiatan siang hari setelah para anak asuh
kembali dari sekolah: makan siang, sholat Dzuhur, tidur siang, dan sholat Ashar.
Kegiatan soreh hari: mandi sore dan sholat Maghrib. Kegitan malam hari: makan
malam dan membersihakan peralatan makan, sholat Isya, belajar malam, apel
malam dan istirahat malam.
Kegiatan mingguan yaitu kegiatan yang dilakukan satu kali dalam satu
minggu yang terdiri dari kegiatan olah raga seperti senam, kegiatan rohani seperti
mengaji, dan kegiatan bimbingan. Kegiatan bimbingan terdiri dari bimbingan
mental, bimbingan sosial, bimbingan fisik, bimbingan UEP (peternakan burung
puyuh, ayam dan perikanan), dan bimbingan keterampilan seperti: menjahit,
potong rambut, salon kecantikan, seni tari, seni kerawitan, seni kolintang dan seni
musik. Pada hari minggu dan hari besar atau libur sekolah, jam sekolah diisi
dengan kegiatan kerja bakti dan olahraga.
Ada anak asuh yang dapat menyesuaikan diri dengan baik serta dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan lancar dengan perasaan puas, senang dan
betah di Panti Asuhan. Ada juga anak asuh yang tidak dapat menyesuaikan diri
dengan baik, merasa tidak senang dan betah di Panti Asuhan. Berkaitan dengan ini
timbul pertanyaan: Apakah melalui pengasuhan di Panti Asuhan para anak asuh
mengalami peningkatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya?.
6
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP Panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007?
2. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SM Panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007?
3. Apakah ada perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa
SMP dan siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun
ajaran 2006/2007?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda
Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007 dan memperoleh gambaran tentang
perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan digunakan untuk pengembangan program
Bimbingan dan Konseling di Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang.
7
E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian
1. Batasan Istilah
a. Kebutuhan adalah suatu hal yang diperlukan manusia untuk dapat
melangsungkan hidupnya dan mengembangkan diri, baik pada aspek
biologis, aspek psikologis, dan aspek sosial.
b. Anak-anak remaja di panti asuhan adalah anak-anak putra dan putri
yang tidak mempunyai orangtua, anak terlantar, anak yang orang
tuanya tidak mampu, dan menjadi penghuni panti Asuhan.
c. Panti asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang merupakan panti sosial
yaitu lembaga/ kesatuan kerja yang merupakan sarana dan prasarana
yang memberikan pelayanan sosial berdasarkan profesi pekerjaan
sosial yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah,
tempat penampungan dan pelatihan untuk belajar hidup bersama orang
lain. Panti asuhan dapat juga diartikan sebagai suatu fasilitas yang
digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan kegiatan
pengembangan diri bagi para penghuninya.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini ada dua, yaitu:
a. Tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh artinya sejauh mana
para anak asuh memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti makan,
minum, pakaian, usaha rohani, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
akan rasa memiliki dan dimiliki/ mencintai atau dicintai, kebutuhan
akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri, kebutuhan akan
8
pengetahuan, dan kebutuhan akan keindahaan. Pemenuhan kebutuhan
ini diukur dengan Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan dan
ditunjukan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada dua kategori
tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi
b. Kelompok para anak asuh yang menjadi siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan para anak asuh siswa Sekolah Menengah (SM).
Ada dua kelompok para anak asuh yaitu kelompok para anak asuh
siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kelompok para anak
asuh siswa Sekolah Menengah (SM).
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat pemenuhan
kebutuhan antara para anak asuh siswa SMP dan para anak asuh siswa SM Panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Pembahasan dalam Bab ini mengenai panti asuhan, anak asuh, dan
kebutuhan-kebutuhan anak asuh.
A. Panti Asuhan
1. Pengertian Panti Asuhan
Panti Asuhan adalah suatu tempat pelayanan sosial yang
memberikan perlindungan dan pembinaan kesejahteraan sosial bagi anak
terlantar, anak yatim, piatu, yatim piatu, anak dari keluarga kurang mampu
dan terlantar, serta remaja terlantar agar mereka dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar, yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial,
bakat dan kemampuan serta keterampilan.
Panti Asuhan anak adalah suatu Lembaga Usaha Kesejahteraan
Sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dengan melaksanakan
penyantunan dan pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan
pengganti orangtua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental
dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas,
tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai yang
diharapkan sebagai bagian generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai
insan yang akan turut serta aktif di dalam bidang pembangunan nasional
(Liflet PA Kumuda).
10
2. Panti Asuhan Kumuda Putra -Putri Magelang
a. Sejarah Panti Asuhan Kumuda
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ada sejak zaman
pemerintahaan Belanda (zaman penjajahan Belanda) yang didirikan
pada tahun 1935 oleh Pa Van De Steur dengan nama: “STICHING PA
VAN DE STEUR”. Pada tahun 1942 masa pemerintahaan Jepang
namanya diganti menjadi rumah “RUMAH ANAK PIATU NEGARA”
(RAPN) di bawah pimpinan Mr. Ney dan Yan Salmon.
Tahun 1945 setelah Indonesia merdeka namanya diubah
menjadi “RUMAH ANAK NEGARA” (RAN) dibawah pimpinan R M
Sugeng Sumodilogo yang pada masa itu menjabat sebagai Kepala
Kantor Sosial Karesidenan Magelang. Tahun 1952 Rumah anak
Negara diserahkan kepada kantor Sosial Kabupaten Magelang pada
tanggal 10 Desember 1952 dengan disyahkan oleh Menteri Sosial
Republik Indonesia. Pada tahun 1955 Rumah Anak Negara dipecah
menjadi dua yaitu Rumah Anak Negara Khusus Putra dan Rumah
Anak Negara Khusus Putri.
Pada tahun 1958 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial
RI tanggal 14 Maret 1958 Nomor : skr / 10 -13 – 20 / 1500 Rumah
Anak Negara berubah nama menjadi Panti Asuhan Khusus Anak Putra
dengan nama “ KUMUDA PUTRA”, dan Panti Asuhan Kumuda
Khusus Anak Putri dengan nama ”KUMUDA PUTRI”. Kumuda
berarti Kuncup Muda. Pada tahun 1968 kedua panti asuhan Khusus
11
KUMUDA PUTRA dan panti asuhan Khusus KUMUDA PUTRI
dijadikan satu menjadi panti asuhan “KUMUDA PUTRA PUTRI”
sampai dengan sekarang.
Mulai tahun 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah propinsi
Jawa Tengah No. 1 tahun 2002, Panti Asuhan Kumuda menjadi Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Propinsi Jawa Tengah yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesejahteraan Sosial
Propinsi Jawa Tengah.
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang berada di jalan
Alibahsyah Sentot Prawirodirjo No. 940 yang terletak di pinggiran
kota Magelang. Pada tahun ajaran 2006/2007 jumlah para anak asuh
ada 140 anak. Para anak asuh yang sekolah di tingkat SD 33 anak, di
SLTP 58 anak, di tingkat SM 48 anak, dan di Perguruan Tinggi Negeri
1 anak.
b. Visi, Misi dan Motto Panti Asuhan Kumuda Putra -Putri
Magelang
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang yang berdiri di
bawah Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah memiliki visi, misi dan
motto. Visi Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang adalah
terwujudnya kader bangsa yang berkualitas, mandiri dan sejahtera.
Misi dari Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang adalah:
1) Memberikan Pelayanan yang prima kepada kelayan/ anak asuh.
2) Meningkatkan kualitas SDM pelaksana dan kelayan/ anak asuh.
12
3) Menjadi Pusat pelayanan dan laboraturium kesejahteraan sosial,
spiritual, kesetiakawanan sosial, usaha ekonomi produktif serta
informasi dan konsultasi.
4) Meningkatkan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait guna
mewujudkan usaha mandiri.
Motto Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang yaitu “Muda
berusaha masa depan sejahtera”
c. Tugas Pokok dan Fungsi Panti Asuhan
Tugas pokok Panti Asuhan Kumuda Putra -Putri Magelang
adalah memberikan perlindungan, pembinaan kepada anak terlantar
(anak yatim piatu, piatu, yatim serta anak dari keluarga tidak mampu)
dan memberikan pelayanan/ penyantunan pengganti orangtua/ wali
anak dalam memenuhi kebutuhan baik fisik, mental, sosial dan
keterampilan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar,
mandiri dan berkwalitas.
Fungsi Panti Asuhan adalah untuk menampung anak-anak
yatim piatu, anak piatu atau anak yatim, anak terlantar bahkan anak-
anak yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka memperoleh
perhatian berupa pemenuhan kebutuhan dasarnya dan memperoleh
status sosial yang layak. (Depsos.1992). Fungsi ini dirinci menjadi:
1) Pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak meliputi:
a) Pemulihan/penyantuan (Curative)
b) Perlindungan (Protective)
13
c) Pengembangan (Promotive-Development)
d) Pencegahan (Preventive)
2) Pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak.
3) Pusat pengembangan keterampilan.
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang dikelolah dengan
azas kekeluargaan bagi para anak asuh. Oleh karena itu Panti Asuhan
menjadi tempat penampungan anak dan menjadi sebagai keluarga para
anak asuh. Suasana kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari di panti
asuhan, membuat para anak asuh merasa betah tinggal di panti asuhan
(mereka merasa seperti tinggal di rumah keluarganya sendiri).
d. Tujuan Panti Asuhan
Menurut Departemen Sosial, Panti Asuhan memiliki tujuan sebagai
berikut:
1) Agar anak asuh dapat menjadi warga masyarakat dan negara yang
hidup layak dan mandiri serta penuh tanggung jawab baik pada diri
sendiri, keluarga mapupun orang lain.
2) Memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak-anak
asuh agar terpenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosialnya.
3) Memberikan asuhan dan bimbingan kepada anak-anak asuh, kearah
pengembangan pribadi untuk menjadi anggota masyarakat yang
mampu hidup layak.
4) Mewujudkan kader bangsa yang berkepribadian pancasila (Paulina,
1999:8)
14
Tujuan jangka pendek Panti Asuhan Kumuda adalah (a)
Memberikan pelayanan kesejahteraan sosial yang berdasarkan profesi
pekerjaan sosial kepada anak-anak yang terlantar agar dapat memenuhi
kebutuhan baik fisik, mental maupun sosial dan (b) memberikan
asuhan dan bimbingan kepada anak-anak yang terlantar ke arah
pengembangan pribadi dan potensi agar mereka kelak menjadi anggota
masyarakat yang mampu hidup layak; (c) memberikan bekal baik
moral maupun material kepada anak asuh agar dapat hidup mandiri
ditengah-tengah masyarakat.
Tujuan jangka panjang Panti Asuhan Kumuda adalah
mewujudkan kader bangsa yang memiliki keterampilan memadai,
berpengetahuan luas, setia kawan dan bertanggung jawab, berdedikasi
tinggi, bertakqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tetap
berkepribadian Pancasila.
3. Pengasuhan/Pembimbingan
Pengasuhan/pembimbingan merupakan salah satu bentuk
pelayanan yang dilakukan oleh orang dewasa (pihak panti) kepada para
anak asuh yang tinggal di panti asuhan. Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri
Magelang sebagai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesejahteraan Sosial
Propinsi Jawa Tengah yang telah dicanangkan sebagai Panti Asuhan
percontohan di Jawa Tengah pada tahun 2004, memiliki sumber daya
manusia sebagai pengasuh/pembimbing di panti asuhan tersebut. Adapun
15
tenaga kepengasuhan/pembimbing tersebut terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan tenaga harian lepas.
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang dipimpin oleh bapak
Djoko Suranto,SH dan didampingi oleh koordinator tata usaha yaitu bapak
Johny Sulistyo N, koordinator penyantunan oleh ibu Triningsih
Puryaninggar, dan koordinator bimbingan dan penyaluran oleh bapak Drs.
Bahrudin.
Suasana yang mendukung terciptanya proses pelayanan
pengasuhan/pembimbingan yang baik, didukung oleh peraturan dan tata
tertib. Peraturan dan tata tertib tersebut selain mendukung terciptanya
proses pelayanan kepada para anak asuh, juga bertujuan untuk
menciptakan suasana panti asuhan sebagai lingkungan tertib, teratur dan
tentram, memberikan pendidikan mental dan budi pekerti yang luhur.
Peraturan/tata tertib panti asuhan meliputi tata tertib anak asuh, tata tertib
tamu/pengunjung.
Guna menunjang kegiatan pengasuhan/pembimbingan di Panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, Dinas Kesejahteraan Sosial
Provinsi Jawah Tengah menyediakan fasiltas pelayanan dan fasilitas
penunjang. Fasilitas pelayanan berupa akomodasi (pengasaramaan dan
permakanan), peralatan mandi dan cuci, pelayanan kesehatan ringan, buku
dan peralatan tulis, pakian seragam sekolah dan olahraga, bahan latihan
keterampilan, biaya pendidikan, peralatan olah raga, dan peralatan
permainan rekreatif.
16
Fasilitas penunjangnya berupa prasarana antara lain bangunan
asrama, kantor, aula/ruang belajar putra, rumah Kepala Dinas, rumah dinas
pengasuh, ruang pameran dan perpustakaan, masjid, ruang keterampilan
potong rambut, prasarana UEP berupa kandang ayam dan kolam ikan,
dapur, ruang makan/ruang belajar putri, ruang keterampilan komputer,
garasi, kamar mandi/WC, pos jaga, dan bengkel praktek.
4. Program Kegiatan Pengasuhan/pembimbingan
Pelaksanaan suatu kegiatan di Panti Asuhan hendaknya
berdasarkan pada suatu program yang telah disusun sebelumnya. Suatu
program pengasuhan/bimbingan disusun sesuai dengan kebutuhan para
anak asuh. Program pengasuhan/pembimbingan ini dapat dijadikan
sebagai pegangan bagi para pengasuh.
a. Syarat Menyusun Program
Prayitno dkk menyebutkan beberapa syarat yang hendaknya
dipenuhi dalam menyusun suatu program pengasuhan/bimbingan yang
dapat digunakan sebagai pedoman pengasuhan di Panti Asuhan
sebagai berikut:
1) Berdasarkan kebutuhan individu yang dibimbing, sesuai dengan
kondisi pribadi dan tugas-tugas perkembangan.
2) Lengkap dan menyeluruh, memuat segenap fungsi bimbingan,
meliputi semua jenis layanan dan kegiatan pendukung serta
menjamin sepenuhnya prinsip-prinsip dan asas-asas bimbingan.
17
3) Sistematis, artinya program disusun menurut urutan logis,
tersinkronisasi dengan menghindari tumpang tindih yang tidak
perlu.
4) Terbuka dan luwes sehingga mudah menerima masukan untuk
pengembangan dan penyempurnaan program, tanpa harus
merombak program itu secara menyeluruh.
5) Memungkinkan kerja sama dengan semua pihak yang terkait.
6) Memungkinkan diadakan penilaian lebih lanjut untuk
penyempurnaan program (Prayitno dkk, 1997).
b. Langkah-langkah Penyusunan Program
Aryatmi Siswohardjono menyebutkan langkah-langkah penyusunan
suatu program bimbingan sebagai berikut:
1) Meneliti permasalahaan yang banyak dialami oleh binimbing.
2) Menentukan prioritas dari kebutuhan yang perlu segera ditangani
dan dimasukkan dalam program bimbingan.
3) Menginventarisasi fasilitas yang ada.
4) Menyusun program bimbingan yang relevan dengan kebutuhan dan
mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab di antara
petugas bimbingan yang ada.
5) Memberi bekal yang cukup kepada petugas-petugas bimbingan,
seperti penataran yang diperlukan petugas bimbingan untuk
melakukan tugasnya.
18
6) Memikirkan kemungkinan masalah-masalah yang dihadapi dalam
melaksanakan program-program yang disusun (Imelda, 2002:50).
c. Pentingnya Penyususnan Program Pengasuhan/Pembimbingan
Program kegiatan pengasuhan/pembimbingan yang sudah
disusun hendaknya dijalankan dengan lebih penuh tanggung jawab dan
lebih profesional. Hal ini dimaksudkan agar pengasuhan dapat
mencakup seluruh aspek kehidupan tiap para anak asuh. Aryatmi
Siswohardjono menyebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika
para pengasuh/pembimbing bekerja berdasarkan program yang jelas,
antara lain:
1) Ruang lingkup bimbingan luas terutama melalui bimbingan
kelompok yang terencana secara matang sesuai kebutuhan yang
dibimbing.
2) Kerja sama dalam tim bimbingan dapat lebih optimal dengan
pembagian tugas yang disepakati bersama.
3) Sifat bimbingan lebih menonjol ialah sifat preventif dan
perseveratif.
4) Lebih memungkinkan diadakan evaluasi oleh pihak-pihak yang
terkait.
5) Lebih disadari oleh pihak lembaga bahwa untuk melakukan
kegiatan bimbingan membutuhkan orang yang telah mendapatkan
pendidikan prajabatan yang memadai (Imelda, 2002:52).
19
d. Program pengasuhan/pembimbingan di Panti Asuhan Kumuda
Program pengasuhan/pembimbingan di Panti Asuhan Kumuda
Putra-Putri Magelang, meliputi pemeliharaan, pendidikan di sekolah,
dan pendidikan di panti. Pemeliharaan meliputi pengadaan tempat
tinggal/pengasramaan; pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti
makan, minum, pakian dan pemeliharaan badan serta perawatan
kesehatan.
Pendidikan di sekolah diberikan kepada semua anak asuh mulai
dari tingkat SD sampai tingkat SM, dengan fasilitas pemenuhan
SPP/BP3, alat tulis/peralatan sekolah dan biaya operasional sekolah
yang lain, bahkan bagi anak yang berprestasi diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri.
Pendidikan dalam panti merupakan salah satu bentuk
pembinaan/bimbingan di Panti Asuhan Kumuda yang dimaksudkan
agar dapat meningkatkan kualitas hidup para anak asuh. Kegiatan
bimbingan/pembinaan ini terdiri dari:
1) Bimbingan Fisik
Bimbingan ini dimaksudkan untuk memelihara/menjaga kesehatan
badan dan kesehatan lingkungan. Bimbingan fisik ini terdiri dari
olah raga seperti senam, bola voli, badminton, dan tenis meja;
pengenalan lingkungan (out bond); kebersihan; dan PBB.
20
2) Bimbingan Mental
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan
dan pemahaman para anak asuh tentang hidup beragama. Kegiatan
ini berupa 1) bimbingan rohani Islam dan Kristen, 2) Sholat
berjamaah (khususnya untuk shalat Magrib, Isya, dan Shubuh), 3)
Yasinan dan Tahlilan, 4) Membaca Nadzom Asmaul Husna yang
dilakukan setiap Sholat Shubuh, dan 5) mengadakan sholat
Tarawih Berjama’ah dan Kultum,
3) Bimbingan sosial
Kegiatan bimbingan ini dimaksudkan untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman para anak asuh tentang kesadaran
sosial, tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial yang
berkaitan dengan hubungan antar manusia, hidup bermasayarakat,
dan kepemimpinan. Kegiatan ini berupa bimbingan sosial
kelompok dan bimbingan sosial perorangan. Bimbingan sosial
kelompok seperti ceramah, pembentukan kepengurusan asrama dan
kelompok piket kebersihan, pembentukan Ta’mir masjid, dan
penugasan anak asuh untuk piket jaga ketertiban pada siang hari.
Bimbingan sosial perorangan seperti pembinaan kepada anak yang
bermasalah.
4) Bimbingan keterampilan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan
membekali keterampilan para anak asuh. Kegiatan ini meliputi:
21
1) bimbingan bahasa (Inggris, Indonesia, Jawa), 2) keterampilan
putri (menjahit, kristik/menyulam, membuat hantaran dan pernik-
pernik, salon kecantikan), 3) keterampilan seni (tari, kulintang,
krawitan, musik band, rebana, dekorasi/merangkai janur), 4)
potong rambut, 5) usaha ekono mi produktif seperti peternakan
ayam, peternakan burung puyuh, dan perikanan, 6) keterampilan
perbengkelan dan stir mobil, dan 7) komputer.
Bagi para anak asuh yang telah menyelesaikan pendidikan di
sekolah hingga lulus/tamat dan telah selesai mengikuti pendidikan di
panti akan disalurkan ke lapangan kerja, orangtua atau lembaga
lainnya.
5. Metode Pelayanan Pengasuhan/Bimbingan
Metode merupakan cara yang digunakan dalam memberikan
pelayanan pengasuhan kepada para anak asuh. Metode pelayanan
pengasuhan yang digunakan oleh Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri
Magelang terdiri dari metode pokok dan metode penunjang. Metode pokok
terdiri dari 1) bimbingan sosial perorangan (social case work), 2)
bimbingan sosial kelompok (social group work), dan 3) bimbingan sosial
masyarakat/ pengembangan (community organization/ community
develompment). Metode penunjang terdiri dari 1) administrasi pekerjaan
sosial (social work administration), 2) penelitian sosial (social work
research), dan 3) aksi sosial (social action).
22
6. Peningkatan Program Pengasuhan/Pembimbingan
Dalam rangka meningkatkan program pengasuan pada para anak
asuh Panti Asuhan Kumuda putra-Putri Magelang, pihak panti menjalin
kerja sama dengan beberapa instansi-instansi terkait seperti; Pemerintah
Kabupaten, kota Magelang, Temanggung dan Wonosobo; kantor
Departemen Agama kota Magelang; Dinas Kesehatan kota Magelang,
Koramil Magelang Utara; kantor Dinas Pendidikan kota Magelang;
Kwarcab kota Magelang; lembaga atau instansi terkait; serta para
instruktur keterampilan seperti; instruktur potong rambut, instruktur salon
kecantikan, instruktur menjahit, instruktur kerawitan, instruktur kolintang/
band, dan instruktur tari jawa. Disamping itu pula diadakan kegiatan
monitoring dan pengasuhan dan evaluasi seluruh proses kegiatan
pelayanan pengasuhan.
B. Anak Asuh
1. Pengertian Anak Asuh
Anak asuh adalah anak yang berasal dari keluarga miskin, anak
yang tidak mempunyai orang tua/ ayah/ ibu, dan anak terlantar, yang
tinggal di Panti Asuhan dan diasuh oleh para pengasuh. Hal ini di
ditegaskan dalam Undang-Undang No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan
anak Pasal 4 dan 5 bahwa:
Anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memperoleh asuhan oleh
negara atau badan. Anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan
agar dalam lingkungan keluarga dapat tumbuh dan berkembang dengan
wajar.
23
Anak yang tidak mampu adalah anak yang berasal dari keluarga
miskin, anak yang tidak mempunyai orang tua adalah anak yang ayah-ibu,
ayah/ ibu sudah meninggal dunia. Anak terlantar adalah anak yang berasal
dari keluarga yang pecah/ retak (broken home). Para anak asuh ini
mendapatkan pemeliharaan, perawatan, perlindungan, dan pendidikan
formal mulai dari SD, SMP, SM, dan Perguruan Tinggi bagi anak yang
berprestasi. Mereka mendapat juga pembimbingan agar memiliki
keterampilan hidup untuk dapat bekerja setelah tamat dari Sekolah
Menengah dan sesudah meninggalkan Panti Asuhan.
Pengertian anak asuh menurut UU No. 2 Tahun 1979 tentang
Lembaga Sosial Pasal 4 & 5, adalah anak-anak dan remaja sampai dengan
batas umur 21 tahun, belum pernah menikah yang karena suatu sebab tidak
dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarganya.
Anak asuh Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang adalah
anak yang terdiri dari anak yatim, piatu dan yatim piatu yang dalam
keadaan terlantar dan anak dari keluarga retak/pecah, anak dari keluarga
terpidana, penyakit kronis dan lain-lain yang berumur 5 sampai dengan 18
tahun terutama anak usia dibahwah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
2. Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM
Para anak asuh siswa SMP dan SM adalah kelompok anak asuh
yang sedang menjalankan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Sekolah Menengah (SM). Sekolah Menengah Pertama
merupakan kelanjutan dari jenjang pendidikan di Sekolah Dasar dan
24
Sekolah Menengah merupakan kelanjutan dari SMP. Sekolah Menengah
terdiri dari Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Para anak asuh siswa SM di Panti Asuhan Kumuda
Putera-Putri Magelang sebagian besar bersekolah di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dengan harapan, setelah mereka tamat dan sesudah
meninggalkan Panti Asuhan, mereka dapat bekerja dan dapat hidup
mandiri.
Para anak asuh siswa SMP dan SM termasuk remaja karena
mereka sedang mengalami perubahan-perubahan fisik yang disertai
dengan perubahan-perubahan psikis. Ada yang sedang memasuki masa
puber dan ada yang sedang memasuki masa pertengahan remaja.
3. Perubahan yang dialami para anak asuh siswa SMP dan siswa SM
a. Perubahan Fisik
Perubahan fisik yang nampak meliputi tingi badan, berat badan,
proporsi tubuh, dan organ seks. Rata-rata anak perempuan mencapai
tinggi badan yang matang antara usia 17-18 tahun, dan rata-rata anak
laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Perubahan berat badan
mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan. Berbagai
anggota badan tumbuh lambat laun dan mencapai perbandingan tubuh
yang lebih simetris seperti badan melebar dan memanjang. Organ seks
pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir remaja.
Perubahan yang tak menampak meliputi sistem pencernaan,
sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem endokrin, dan
25
jaringan tubuh. Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau
berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-
otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih
kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai
tingkat kematangan apabila jantung sudah matang. Kapasitas paru-paru
anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun dan anak laki-laki
mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
Perkembangan kelenjar gonad pada masa ini mengakibatkan
ketidakseimbangan diri pada anak asuh SMP. Kelenjar-kelenjar seks
berkembang dengan pesat dan berfungsi pada saat anak asuh SMP
namun mengalami kematangan saat akhir masa remaja atau pada anak
asuh di kelas tiga SMA. Rata-rata pada usia 18 tahun perkembangan
kerangka terhenti (Hurlock, 1980:211).
b. Perubahan Reaksi Perasaan
Anak asuh siswa SMP mengalami perkembangan emosi yang
menunjukan sifat yang sensitif dan reaktif seperti mudah tersinggung,
mudah sedih/murung. Perilaku para anak asuh siswa SMP terlihat lebih
tegang dan selalu bertanya serta melihat segala sesuatu dari sudut
pandangnya sendiri. Adanya ketegangan-ketegangan emosional pada
diri anak asuh karena mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri
dengan harapan-harapan masyarakat sekitarnya seperti aturan di Panti,
sekolah, dan masyarakat sekitar. Kadang mereka merasa gembira
26
namun tiba-tiba mereka langsung merasa sedih, putus asa, rendah diri
dan tidak mau bergaul.
Perubahaan reaksi perasaan pada anak asuh siswa SM pada
umumnya lebih matang dalam menghadapi setiap permasalahan yang
ada yang berkaitan dengan dirinya. Reaksi emosi sudah mulai diatur
namun dapat meningkat dengan tiba-tiba jika ia sedang jatuh cinta,
memikirkan masa depan atau sedang menghadapi rasa marah yang
besar.
c. Perubahan Sikap Sosial
Anak asuh siswa SMP harus menyesuaikan diri dengan
kehidupan sosial baik dalam keluarga, panti asuhan, sekolah, dan
masyarakat sehingga hal ini sering menimbulkan konflik peran sosial
dalam diri mereka. Di satu pihak mereka sudah ingin mandiri, tetapi di
pihak lain mereka masih harus mengikuti kemauan orang tua, panti,
dan aturan-aturan masyarakat sekitar. Mereka juga memiliki status
yang tidak menentu, apakah mereka bersikap sebagai kanak-kanak atau
orang dewasa karena pada saat ini mereka berlaku sebagai anak-anak
namun oleh sebagian kelompok masyarakat hal tersebut tidak
diperkenankan.
Anak asuh siswa SM biasanya mereka sudah lebih bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Mereka mendapatkan
tugas dan tanggungjawab dalam membimbing para anak asuh yang
masih SD.
27
Untuk dapat menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan orang
dewasa, para anak asuh harus membuat banyak penyesuaian baru
seperti penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok
sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang
baru, nilai-nilai baru dalam sleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam
sleksi pemimpin. Para anak asuh di Panti Asuhan hidup bersama
dengan kelompok teman sebaya. Pengaruh teman sebaya pada sikap,
pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada
pengaruh keluarga (Hurlock, 1980:213).
d. Perubahan Minat
Minat pada anak asuh siswa SMP dianggap sangat penting,
seperti minat pada pakaian dan penampilan. Sedangkan minat pada anak asuh
siswa SM lebih pada masalah karier. Hurlock menyebutkan minat-minat yang
terdapat pada anak asuh yang seusia antara lain; minat rekreasi (permainan dan
olah raga, bersantai, berpergian, hobi, membaca, menonton film dan TV,
mendengarkan radio, melamun) yang sering dialami oleh anak asuh siswa SMP;
minat sosial yang bergantung pada kesempatan yang diperoleh para anak asuh
untuk mengembangkan minat tersebut dan pada kepopulerannya dalam kelompok
(minum minuman keras, menggunakan obat-obat terlarang, percakapan, menolong
orang lain, peristiwa dunia, kritik dan pembaruan) yang juga dialami oleh anak
asuh siswa SMP dan SM; minat pribadi (minat pada penampilan, minat pada
pakaian, minat pada prestasi, minat pada kemandirian, minat pada uang) yang
banyak dialami oleh anak asuh siswa SM; minat pada pendidikan seperti minat
28
pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan
yang dipilihnya, minat pada pekerjaan seperti pemantapan kursus-kursus untuk
menambah keterampilan sebagai modal bekerja yang sering dialami oleh anak
asuh siswa SM; minat pada agama seperti semakin mendalami ajaran agama dan
mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan saat anak asuh bersekolah di SM, dan
minat pada simbol status yang merupakan prestise yang menunjukan bahwa orang
yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam
kelompok seperti merokok, minum minuman keras, dan penggunaan obat-obatan
terlarang yang sering dialami pula oleh anak asuh siswa SM (Hurlock, 1980:217-
213).
e. Perubahan Moral
Para anak asuh siswa SMP dan SM diharapkan mengganti
konsep-konsep moral yang berlaku khusus di masa kanak-kanak
dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke
dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi
perilakunya (Hurlock, 1980:225). Para anak asuh harus mengendalikan
perilakunya sendiri yang sebelumnya menjadi tanggungjawab orang
tua, guru dan pengasuh.
Ketika memasuki usia remaja, para anak asuh tidak lagi begitu
saja menerima kode moral dari orang tua, guru, pengasuh bahkan dari
teman-temannya yang sebaya. Ia sendiri ingin membentuk konsep
tentang benar dan salah yang telah diubah dan diperbaikinya agar
sesuai dengan tingkat perkembangan yang lebih matang dan yang telah
29
dilengkapi dengan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang
dipelajari dari orang tua, guru dan juga pengasuhnya. Ada diantara
para anak asuh yang bahkan melengkapi kode moral mereka dengan
pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran agama (Hurlock 1980).
f. Perubahan Kepribadian
Pada para anak asuh siswa SMP, pada umumnya anak laki-laki
dan perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk,
dan mereka menilai sifat-sifat ini sesuai dengan sifat teman-teman
mereka. Mereka juga sadar akan peran kepribadian dalam hubungan-
hubungan sosial dan oleh karena itu mereka terdorong untuk
memperbaiki kepribadian mereka misalnya dengan membaca buku-
buku atau tulisan-tulisan mengenai masalah mereka dengan harapan
untuk mendapatkan dukungan sosial.
Sedangkan pada anak asuh siswa SM, sudah menyadari apa yang
membentuk ”kepribadian yang menyenagkan.’ Ia mengetahui sifat-
sifat yang dikagumi oleh teman-teman sejenis maupun teman-teman
lawan jenis. Mereka menggunakan standar kelompok sebagai konsep
dasar mereka mengenai kepribadian ”ideal” terhadap mana mereka
memiliki kepribadian mereka sendiri (Hurlock 1980)
30
C. Kebutuhan-Kebutuhan Para Anak Asuh
1. Pengertian kebutuhan
Menurut Maslow, manusia memiliki sejumlah kebutuhan dasar
yang bersifat sama untuk semua manusia, tidak berubah dan berasal dari
sumber genetis atau naluriah (Globe, 1987:70). Maslow beranggapan
bahwa kebutuhan dasar manusia baik yang bersifat psikologis dan
fisiologis menjadi inti kodrat manusiawi.
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya perilaku tiap individu
dalam melangsungkan hidupnya. Manusia bertingkah laku karena adanya
dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Mappiare mengemukakan
bahwa tingkah laku individu selalu diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
tertentu (Mappiare, 1982:129).
Terpenuhinya suatu kebutuhan akan menimbulkan perasaan puas,
senang, bahagia, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, sedangkan
kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menimbulkan perasaan tidak senang,
tidak bahagia, frustasi, dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Schultz mengartikan kebutuhan (need) sebagai suatu keadaan atau
kondisi dari individu yang bilamana tidak direalisasikan atau ditampilkan
akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan bagi individu
(Schultz, 1977). Menurut Kartini Kartono, kebutuhan sebagai setiap
kekurangan yang ada pada individu, baik yang merupakan kegemaran
maupun kebutuhan fisiologis persyaratan-persyaratan untuk tetap hidup
31
atau untuk penyesuaian optimal terhadap lingkungan (Kartini Kartono,
1987).
Jadi kebutuhan adalah suatu keadaan yang didalam diri tiap
manusia yang menandakan adanya ketidakseimbangan pada aspek
biologis atau, aspek psikologis, atau aspek sosial. Tiap orang berusaha
memenuhi kebutuhan hidup. Jika ia mencapai itu, maka ia merasa puas
dan bahagia.
2. Jenis-jenis kebutuhan menurut Maslow
Maslow menyebutkan hirarki kebutuhan manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Pemenuhan kebutuhan yang lebih rendah
akan mempengaruhi kebutuhan yang lain yang lebih tinggi tingkatannya
(Globe, 1987:71-79). Hirarki kebutuhan yang dimaksud Maslow adalah
sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis
Merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendasar untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik seperti makanan, minuman,
tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Orang yang kekurangan
makan, hargai-diri dan cinta pertama-tama akan memburu makanan
terlebih dahulu. Ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua
kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya terpenuhi.
b. Kebutuhan akan rasa aman
Merupakan jenis kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan fisologis
terpenuhi. Kebutuhan akan rasa aman berkaitan dengan keselamatan
32
dari berbagai ancaman, seperti aman dari bahaya perang, aman dari
bahaya kecelakaan, ada jaminan untuk masa depan, tidak sakit-sakitan,
dan sebagainya. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka sesorang
akan merasa cemas dan tidak aman. Seseorang yang tidak aman dan
merasa cemas memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas.
c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki/mencintai dan dicintai
Adalah kebutuhan yang mengutamakan relasi atau hubungan dengan
orang lain, adanya tegur sapa dari sesama, adanya kasih sayang,
adanya teman, sahabat, kenalan, kelompok. Relasi berkaitan dengan
hidup bersama dengan orang lain, dan keadaan hidup yang saling
memberi dan saling menerima. Menurut Maslow, orang akan
mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain pada
umumnya, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki tempat ditengah
kelompoknya dan ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan ini.
Maslow mengemukakan bahwa tanpa cinta pertumbuhan dan
perkembangan kemampuan orang akan terhambat yang dapat
mengakibatkan salah penyesuaian. Bagi Maslow, cinta menyangkut
suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang,
termasuk sikap saling percaya (Goble, 1987: 74)
d. Kebutuhan akan penghargaan
Adalah kebutuhan untuk menerima dan memberi penghargaan
dari/kepada orang lain, seperti memperoleh hasil/prestasi, menjadi
orang yang kompeten, memperoleh pengakuan dari orang lain.
33
Menurut Maslow, setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan
penghargaan: yakni, harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga
diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi,
penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan.
Penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan,
perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan. Seseorang yang
memiiki harga diri yang stabil akan lebih percaya diri serta lebih
mampu dan juga lebih produktif. Namun jika harga dirinya kurang
maka ia akan diliputi rasa rendah diri serta rasa tidak berdaya yang
dapat menimbulkan rasa putus asa serta tingkah laku yang
neorotik(Goble, 1987: 76) .
e. Kebutuhan aktualisasi diri.
Maslow mengatakan bahwa setiap orang harus berkembang sepenuh
kemampuannya seperti dapat menumbuhkan, mengembangkan dan
menggunakan kemampuan. Kebutuhan jenis ini juga oleh Maslow
dikatakan sebagai hasrat untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya
sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya dengan
mengekspresikan atau membagikan segala kemampuan yang ada pada
dirinya kepada orang lain (Goble, 1987: 76)
f. Kebutuhan kognitif/pemahaman
Adalah kebutuhan untuk mengembangkan diri secara intelektual
(pengetahuan dan pemahaman bertambah dengan pengayaan alam
kognitif), yang berkaitan dengan ide dan pandangan terhadap sesuatu
34
dalam kehidupan. Seperti mempunyai kemampuan berpikir secara luas,
kemampuan untuk memahami sesuatu dengan pikiran jernih dan sehat,
kemampuan untuk merencanakan masa depan, kemampuan antuk
mengatasi segala masalah yang terjadi pada dirinya sendiri dan orang
lain, dan kemampuan untuk menentukan suatu pilihan hidup.
g. Kebutuhan estetik atau keindahan adalah kebutuhan untuk menikmati
dan menghayati keindahan dalam berbagai bentuknya, termasuk
didalamnya keselarasan dan keteraturan. Kebutuhan estetik berkaitan
dengan keteraturan hidup, untuk menciptakan suasana hidup lebih
menarik dan sehat, memiliki kemampuan untuk mengagumi sesuatu,
dan punya nilai-nilai seni dalam hidupnya. Moslow mengemukakan
bahwa keburukan dapat menimbulkan kejemuan serta melemahkan
semangat. Kebutuhan estetik ini juga berhubungan dengan gambaran
diri seseorang. Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan
adalah orang-orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang
rendah (Goble, 1987:79).
Maslow berpendapat, pada prinsipnya manusia memiliki dua
kebutuhan. Kebutuhan dasar (deficiency/basic needs) untuk pertumbuhan
yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
rasa memiliki dan dimiliki/ mencintai dan dicintai, dan kebutuhan akan
penghargaan. Kebutuhan lanjutan disebut sebagai kebutuhan pengayaan
atau perkembangan (being need/ meta need) yaitu kebutuhan aktualisasi
diri, kebutuhan akan pemahaman, dan kebutuhan estetik.
35
Tingkat pememenuhan kebutuhan berkaitan dengan tingkat usaha
dan kepuasan yang dialami tiap orang. Pemenuhan kebutuhan dasar (basic
needs) adalah hal-hal pokok/fundamen yang diperlukan oleh manusia.
Sedangkan tingkat pememenuhan kebutuhan lanjutan adalah hal-hal
berikutnya yang dibutuhkan oleh manusia setelah kebutuhan-kebutuhan
dasarnya terpenuhi.
Tiap para anak asuh yang kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan
memuaskan akan melanjutkan ke tingkat pemenuhan kebutuhan yang
berikutnya. Tiap para anak asuh yang sudah memenuhi kebutuhan lanjutan
dengan memuaskan akan berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya dengan
cara yang lebih memuaskan.
Jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi secara ajeg, maka citra diri
yang positif akan berkembang. Sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan tidak
terpenuhi, dapat timbul perasaan frustasi dan selanjutnya dapat
mempengaruhi munculnya citra diri yang negatif (Mappiare, 1992:155).
3. Kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM
Para anak asuh siswa SMP dan SM di Panti Asuhan
Kumuda Putra-Putri Magelang juga memiliki kebutuhan-
kebutuhan yang sama dengan manusia pada umumnya.
Namun demikian, mereka memilki kebutuhan-kebutuhan
yang berkaitan dengan psikologis dan sosiologis yang
mendorong mereka untuk bertingkah laku yang khas
(Mappiare, 1982:151).
Garison menyebutkan kebutuhan-kebutuhan yang
pada para anak asuh siswa SMP dan SM yaitu kebutuhan
akan kasih sayang, kebutuhan akan keikutsertaan dan
diterima dalam kelompok, kebutuhan untuk berdiri sendiri,
36
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan pengakuan
dari orang lain, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan
memperoleh falsafah hidup (Mappiare, 1982:152-153).
Kebutuhan pada para anak asuh siswa SMP antara
lain; kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan menerima
pengakuan terhadap dorongan untuk semakin mandiri,
kebutuhan untuk memperoleh prestasi di berbagai bidang
yang dihargai oleh orang dewasa dan teman sebayanya,
kebutuhan mempunyai hubungan persahabatan dengan
teman sebaya, dan kebutuhan merasa aman dengan
perubahan dalam kejasmaniannya sendiri (Winkel,
1997:163).
Kebutuhan yang pada para anak asuh siswa SM
antara lain adalah; kebutuhan untuk mendapatkan
perhatian dan dukungan tanpa pamrih negative apapun,
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan terhadap
keunikan alam pikirannya dan perasaannya, kebutuhan
untuk menerima kebebasan yang wajar dalam mengatur
kehidupannya sendiri tanpa dilepaskan samasekali dari
perlindungan keluarga dan para pengasuh, kebutuhan
untuk memperoleh prestasi-prestasi yang patut
dibanggakan dibidang akademik dan nonakademik,
kebutuhan untuk dapat membina perasaan dengan teman
sejenis dan lawan jenis, dan kebutuhan untuk memiliki cita-
cita hidup yang pantas untuk dikejar (Winkel,1997:163).
Tingkat pememenuhan kebutuhan dasar terdiri dari;
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuha
akan cinta, dan kebutuhan akan penghargaan. Sedangkan
tingkat pememenuhan kebutuhan lanjutan terdiri dari;
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahauan,
dan kebutuhan akan keindahaan.
Mappiare mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
pribadi: psikologis-sosiologis sama pentingnya dengan
pemenuhan kebutuhan biologis. Jika kebutuhuan biologis
(makan, minum, bernapas) tidak terpenuhi akan
mengakibatkan kematian sedangkan tidak terpenuhinya
kebutuhan psikologis dan sosiologis dapat menyebabkan
hilangnya keinginan untuk hidup yang dapat mempercepat
kematian (Mappiare, 1982:155).
37
Panti Asuhan merupakan tempat yang layak dan
teratur bagi setiap penghuninya untuk mengembangkan
diri dalam berbagai aspek kehidupan. Para anak asuh
mendapatkan pememenuhan kebutuhan yang sama dengan
anak remaja lainnya. Dengan mengetahui tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM,
apakah ada perbedaan tingkat pememenuhan kebutuhan
antara para anak asuh siswa SMP dan SM?. Hal ini
diharapakan agar para pembimbing/pengasuh dapat
meningkatkan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan
para anak asuh demi pencapaian kehidupan yang lebih
layak. Disamping itu dapat memberikan informasi kepada
pemerintah propinsi Jawa Tengah khususnya pada dinas
sosial untuk semakin meningkatkan pelayanan dalam
pemenuhan kebutuhan para anak asuh.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini mengenai jenis penelitian, alat pengumpulan
data, populasi dan sampel penelitian, prosedur pengumpulan data dan, teknik
analisis data.
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan metode yang
digunakan adalah metode survei untuk melukiskan keadaan variabel (Furchan,
1982:424). Variabel penelitian yaitu tingkat pemenuhan kebutuhan para anak
asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun
ajaran 2006/2007, dan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan siswa SM.
Alat Pengumpulan Data
1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Alat yang di gunakan untuk mengumpulkan data para anak asuh
yaitu Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab (Sugiyono
1999:135).
39
Kuesioner ini disusun oleh peneliti dan diuji cobakan sebelum
digunakan. Acuan konsep yang dipakai dalam menyusun kuesioner ini
berdasar pada hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow. Tiap macam kebutuhan diuraikan menjadi item-item pernyataan
dalam kuesioner. Pada kuesioner ini tersedia alternatif jawaban yang dapat
dipilih oleh responden, yaitu Selalu, Banyak Kali, Kadang-Kadang, dan
Tidak Pernah.
Masing-masing alternatif jawaban mendapat skor sebagai berikut,
“Selalu” mendapat skor 4, ”Banyak Kali” mendapat skor 3, “Kadang-
Kadang” mendapat skor 2, dan “Tidak Pernah” mendapat skor 1. Kisi-kisi
item-item kuesioner disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak
Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang tahun ajaran 2006/2007.
No Kebutuhan Manusia Pernyataan Jumlah
1 Kebutuhan fisiologis No. 1 s/d No. 33 33
2 Kebutuhan akan rasa aman No. 34 s/d No. 57 24
3 Kebutuhan akan rasa memiliki-
dimiliki/mencintai-dicintai dan akan
kasih sayang
No. 58 s/d No. 81 24
4 Kebutuhan akan penghargaan No. 82 s/d No. 102 21
5 Kebutuhan akan aktualisasi diri No. 103 s/d No. 132 30
6 Kebutuhan untuk tahu dan
memahami
No. 133 s/d No. 153 21
7 Kebutuhan akan estetika No. 154 s/d No. 174 21
Jumlah item 174
40
2. Reliabilitas dan Validitas Kuesioner
a. Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai dimana suatu
instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995
: 209).
b. Validitas Kuesioner
Validitas alat ukur adalah taraf sampai dimana suatu alat atau tes
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242).
Dalam penelitian ini menggunakan validitas bangunan-pengertian
(construct validitas) yang menunjuk pada seberapa jauh suatu tes
mengukur sifat bangunan-pengertian tertentu. Menurut Donald Ary
dkk, bahwa bangunan-pengertian dipakai untuk menunjukan sesuatu
yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi dapat menerangkan
akibat-akibat yang dapat diamati. (Furchan, 1982:288).
c. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner
Uji coba kuesioner dan penelitian tingkat pemenuhan kebutuhan para
anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang tahun ajaran 2006/2007 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Koefisien reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP
dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri magelang tahun
ajaran 2006/2007
Koefisien Uji Coba Penelitian
Reliabilitas 0,975 0,968
Validitas 0,987 0,983
41
Penafsiran tentang fungsi atau rendah validitas dan reliabilitas
kuesioner didasarkan pada pandangan Garret. Garret (1976:176)
mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi
sebagai berikut:
Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes
Koefisien Korelasi Klasifikasi
00,170,0
Tinggi – Sangat Tinggi
70,040,0
Cukup
40,020,0
Rendah
20,000,0
Tidak ada atau Sangat Rendah
Berdasarkan tabel kualifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian kuesioner tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007
termasuk kualifikasi tinggi-sangat tinggi.
Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak asuh Panti Asuhan
Kumuda Putra Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007 yang terdiri dari siswa
SMP dan siswa SM. Sampel penelitian termasuk sampel isidental yang berjumlah
98 anak yang hadir saat pengumpulan data, dan rinciannya disajikan dalam tabel
berikut:
42
Tabel 4. Populasi penelitian para anak asuh Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang.
Jenjang Pendidikan Subjek Penelitian Tidak Hadir Total
SMP 54 4 58
SM 44 4 48
Jumlah 98 8 106
Prosedur Pengumpulan Data
1. Uji Coba Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Uji coba Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SMP dan SM dilakukan pada para anak asuh siswa SMP dan SM di Panti
Asuhan Wiloso Muda Mudi Purwerejo pada tanggal 5 Desember 2006. Hasil uji
coba ini akan diolah untuk mengetahui reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM.
2. Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada para anak asuh siswa SMP
dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri Magelang pada hari Jumat tanggal 9
Februari 2007.
Teknik Analisis Data
Proses analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Membuat tabulasi analisis item
2. Membuat Skor item Ganjil Genap
3. Membuat distribusi Skor-Skor Ganjil-Genap untuk perhitungan reliabilitas
dan validitas.
43
4. Perhitungan koefisien korelasi skor-skor item gasal-genap dengan rumus
Perhitungan taraf reliabilitas kuesioner ini dengan menggunakan metode
belah dua (Split-half Method Spearman and Brown).
2
2
2
2
)()(
))((
YYNXXN
YXXYN
r
gg
Keterangan :
r
gg
: Skor-skor belahan ganjil genap
N : Banyaknya subjek
X : Skor belahan Gasal
Y : Skor belahan Genap
XY : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y
5. Perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien kuesioner dengan metode
belah dua (gasal-genap) dan rumus Spearman-Brwon:
gg
gg
r 1
r 2
tt
r
Keterangan :
r
tt
: Koefisien reliabilitas alat ukur
r
gg
: Koefisien korelasi item-item gasal dan genap
6. Perhitungan koefisien validitas dengan rumus:
Keterangan:
r
tt
: Koefisien validitas alat ukur
r
tt
: Koefisien reliabilitas alat ukur
ttt
rr
44
7. Mean atau rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata yang
diperoleh setiap kelompok subjek. Menurut Donald Ary dkk,
mendefenisikan Mean adalah jumlah semua nilai dalam suatu sebaran
dibagi dengan jumlah kasus (Furchan, 1982:157). Rumus mencari Mean
adalah sebagai berikut:
N
Skor
M
Keterangan:
M = Rata-rata hitung skor-skor siswa
X = Jumlah skor-skor siswa
N = Jumlah siswa
Skor M termasuk kategori tinggi dan, skor < M termasuk kategori
rendah.
8. Uji Hipotesis
Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik Chi-
Kuadrat. Donald Ary dkk, mengatakan bahwa teknik Chi-Kuadrat
digunakan untuk mengetahui perbedaan antara frekuensi berbagai subyek,
obyek kejadian, dan lain-lain yang termasuk ke dalam berbagai kategori
(Furchan,1982:234). Taraf signifikansi adalah proporsi kemungkinan
adanya penyimpangan dalam suatu penelitian. Taraf signifikansi Chi-
Kuadrat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Rumus Chi-
Kuadrat adalah:
))()()((
)(
2
2
dbcadcba
cbadN
45
Keterangan:
2
= Chi-Kuadrat
N = Jumlah para anak asuh
a = Jumlah pada kolom 1 baris 1
b = Jumlah pada kolom 2 baris 2
c = Jumlah pada kolom 1 baris 2
d = Jumlah pada kolom 2 baris 2
9. Derajat kebebasan dan Taraf Signifikansi 5%:
Df = (C – 1)(R – 1)
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan dalam bab ini mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Masalah Penelitian
Tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh terdiri dari tujuh
jenis kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan akan rasa memiliki/dimiliki dan mencintai dan dicintai,
kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri, kebutuhan
akan pengetahuan/ pemahaman, dan kebutuhan akan keindahaan.
Masalah penelitian ini mengenai bagaimana tingkat pemenuhan
kebutuhan para anak asuh siswa SMP, dan bagaimana tingkat pemenuhan
kebutuhan para anak asuh siswa SM, serta apakah ada perbedaan antara
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan siswa SM
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.
Tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh digolongkan dalam
dua kategori yaitu kategori tinggi (T) dan kategori rendah (R). Para anak
asuh yang termasuk tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (T)
adalah para anak asuh yang memperoleh skor kuesioner tingkat pemenuhan
kebutuhan sama atau di atas Mean (skorM). Sedangkan para anak asuh
47
yang termasuk tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (R) adalah
para anak asuh yang memperoleh skor kuesioner tingkat pemenuhan
kebutuhan di bawah Mean (skor < M).
2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP
Masalah penelitiannya adalah bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan
para anak asuh siswa SMP Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang
tahun ajaran 2006/2007. Hasil analisis data akan disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 5. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SMP dan Tingkat Pemenuhan
Kebutuhan
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh f
Tinggi 28
Rendah 26
Total (N) 54
Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah para anak
asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori
tinggi (52%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh siswa SMP
yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (48%).
3. Hasil Analisis Data Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SM
Masalah penelitian berikutnya adalah bagaimana tingkat pemenuhan
kebutuhan para anak asuh siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang tahun ajaran 2006/2007. Hasil analisis data akan disajikan pada
tabel berikut ini.
48
Tabel 6. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SM dan Tingkat Pemenuhan
Kebutuhannya.
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh f
Tinggi 19
Rendah 25
Total (N) 44
Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah para anak
asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori
rendah (57%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh siswa SM
yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (43%).
4. Perbedaan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa
SMP dan SM.
Hipotesis Penelitian.
Terdapat perbedaan antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak
asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang
tahun ajaran 2006/2007.
Hipotesis Statistik.
Terdapat perbedaan frekuensi yang sungguh-sungguh antara
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti
Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.
Hipotesis Nol.
Tidak terdapat perbedaan frekuensi yang sungguh-sungguh antara
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti
Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.
49
Tabel 7. Perhitungan uji beda Chi-Kuadrat Jumlah Para Anak Asuh siswa
SMP dan SM danTingkat Pemenuhan Kebutuhannya.
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Anak Asuh Siswa
R T
Total
SMP 26
a
28
b
54
SM 25
c
19
d
44
Total 51
47
98
))()()((
)(
2
2
dbcadcba
cbadN
)1928)(2526)(1925)(2826(
)28.2519.26(98
2
2
)47)(51)(44)(54(
)700494(98
2
2
5695272
)206.(98
2
2
5695272
42436.98
2
5695272
4158728
2
730,0
2
Df = (C-1) (R-1)
= 1 x 1
= 1
50
Jika
22
tabemp
, maka Ho ditolak. Jika
22
tabemp
, maka Ho
diterima. Taraf Signifikansi 5% dengan Df = 1. Nilai
2
tab
= 3,841.
841,3730,0
22
tabemp
. Jadi hipotesis nol diterima. Berarti tidak ada
perbedaan yang sungguh-sungguh antara tingkat pememuhan kebutuhan
para anak asuh siswa SMP dan siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra
Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Jumlah para anak asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan
kebutuhan tinggi (52%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh
siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan rendah (48%).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih cukup banyak tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP tinggi dan juga masih
cukup banyak tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP
rendah. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan dan perkembangan anak
asuh siswa SMP yang berada dalam tahap remaja awal. Awal masa remaja
ditandai dengan kematangan hormon seks yang akan mengubah pola
pertumbuhan fisik dan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
tulang-tulang kerangka yang terjadi sekitar usia 11/12 – 15/16 tahun.
Dengan demikian kebutuhan-kebutuhan dasar baik kebutuhan fisik seperti
makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kebutuhan finansial, serta
kebutuhan psikologis seperti kebutuhan akan rasa aman, diterima,
dihargai, dan diperhatikan semakin meningkat. Ada para anak asuh yang
51
puas dengan pemenuhan kebutuhan yang disediakan oleh Panti Asuhan
dan dapat menyesuaikan diri dengan baik tetapi ada juga para anak asuh
yang belum merasa puas sehingga belum dapat menyesuaikan diri dengan
baik di Panti Asuhan. Hal ini dipengaruhi oleh penilaian para anak asuh
yang bersifat subjektif terhadap tingkat pememenuhan kebutuhan serta
latar belakang kehidupan keluarga tiap anak asuh yang berbeda-beda pula.
Namun demikian, para anak asuh siswa SMP dapat merasakan bahwa
tingkat pemenuhan kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan baik di
Panti Asuhan, jika dibandingkan dengan kehidupan mereka sebelum
tinggal di Panti Asuhan.
2. Jumlah para anak asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan
kebutuhan rendah (57%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh
yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan tinggi (43%). Hasil
penelitian menunjukan bahwa para anak asuh yang memiliki tingkat
pemenuhan kebutuhan tinggi lebih sedikit dan cukup banyak dari para
anak asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhannya rendah. Hal ini tidak
terlepas dari usia perkembangan para anak asuh siswa SM yang sudah
berada pada masa remaja tengah antara usia 16 tahun sampai 18 tahun.
Usia para anak asuh siswa SM mengalami penurunan akan pertumbuhan
dan berangsur-angsur berhenti pada usia 18 tahun. Pada usia ini para anak
asuh sudah lebih stabil, lebih matang dalam menghadapi suatu persoalan,
mandiri, mengalami ketenangan emosional, dan lebih realistis dalam
melihat suatu persoalan. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pemenuhan
52
kebutuhan mereka di Panti Asuhan. Jika mereka sudah mendapatkan
pemenuhan kebutuhan dasar yang cukup maka mereka lebih
mementingkan kebutuhan yang diatasnya yaitu kebutuhan untuk
mengaktualisasikan dirinya, kebutuhan akan pengetahuan/ pemahaman,
dan kebutuhan akan keindahaan. Disamping itu para anak asuh siswa SM
sudah memiliki orientasi hidup dan mulai memikirkan masa depannya
dengan menambah wawasan dan pengetahuan melalui berbagai kegiatan
yang disediakan di Panti Asuhan. Para anak asuh yang tingkat
pememenuhan kebutuhannya tinggi mampu mengaktualisasikan diri
dengan baik, memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, serta dapat
mengapresiasikan karya-karya seni dan keindahaan yang dimilikinya.
Sebaliknya para anak asuh yang tingkat pememenuhan kebutuhannya
rendah, memiliki suatu kendala atau masalah dalam proses pengembangan
diri. Hanya sebagian kecil dari para anak asuh yang merasa puas terhadap
tingkat pemenuhan kebutuhannya di panti asuhan dan ada sebagian besar
dari para anak asuh yang belum merasa puas terhadap tingkat
pemenuhannya di panti asuhan. Banyak anak asuh siswa SM yang belum
menggunakan dengan sungguh-sunggu kesempatan, sarana dan prasarana
yang sudah disediakan oleh pihak Panti Asuhan. Kurangnya niat dan
motivasi untuk berusaha karena kesadaraan diri yang rendah akan
keberadaan diri mereka dalam lingkungan Panti Asuhan. Namun
demikian, para anak asuh siswa SM merasakan tingkat pemenuhan
53
kebutuhan dasarnya dan lanjutannya terpenuhi dengan baik, jika
dibandingkan dengan kehidupan mereka sebelum tinggal di Panti Asuhan.
3. Uji hipotesis yang menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang sungguh-
sungguh antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP
dan para anak asuh siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang
tahun ajaran 2006/2007. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP memiliki
kecenderungan yang sama dengan tingkat pemenuhan kebutuhan para
anak asuh siswa SM. Pada dasarnya para anak asuh siswa SMP lebih
memerlukan kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang/ cinta, dan kebutuhan akan
penghargaan sedangkan para anak asuh siswa SM lebih memerlukan
pemenuhan akan kebutuhan lanjutan seperti kebutuhan aktualisasi diri,
kebutuhan akan pengetahuan/ pemahaman, dan kebutuhan akan
keindahaan. Pemenuhan kebutuhan dasar menjadi pendorong bagi
pemenuhan kebutuhan selanjutnya dan jika pemenuhan kebutuhan lanjutan
ini sudah dicapai maka akan ditemukannya cara yang lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya. Tidak ada perbedaan yang sungguh-
sungguh antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP
dan SM menandakan bahwa terdapat tingkat pemenuhan kebutuhan dasar
bagi para anak asuh siswa SMP yang tinggi dan masih cukup banyak
terdapat tingkat pemenuhan kebutuhan dasar para anak asuh siswa SMP
yang rendah, serta masih cukup banyak tingkat pemenuhan kebutuhan
54
lanjutan para anak asuh siswa SM yang rendah, dan hanya sebagian kecil
para anak asuh siswa SM yang tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutannya
tinggi. Tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP tinggi
lebih banyak karena mereka sangat membutuhkan kebutuhan-kebutuhan
yang mendasar dan kurang memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang
selanjutnya. Sedangkan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh
siswa SM yang tinggi lebih sedikit, karena mungkin kebutuhan-kebutuhan
yang mendasar terpenuhi dengan cukup tetapi tidak dengan kebutuhan-
kebutuhan lanjutannya. Panti Asuhan menyediakan berbagai sarana dan
prasarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anak asuh. Setiap
para anak asuh mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri agar
tumbuh menjadi optimal. Cukup banyak para anak asuh yang merasa puas
dengan pemenuhan kebutuhannya sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan baik tinggal di Panti Asuhan tetapi cukup banyak juga para anak
asuh yang belum merasa puas dengan pemenuhan kebutuhannya sehingga
tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik tinggal di panti asuhan. Namun
demikian, mereka selalu merasa bersyukur dapat tinggal di Panti Asuhan
dan berusaha untuk mengembangkan diri dengan membekali diri untuk
masa depannya.
55
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan penelitian dan saran saran.
A. Kesimpulan
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti
Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007 dan
memperoleh gambaran tentang perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan
para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang, tahun ajaran 2006/2007
2. Hasil Penelitian:
Hasil penelitian sebagai berikut:
a. Jumlah anak asuh siswa SMP yang termasuk kategori tingkat
pemenuhan kebutuhan tinggi (52%) lebih banyak daripada para anak
asuh siswa SMP kategori tingkat pemenuhan kebutuhan rendah
(48%).
b. Jumlah anak asuh siswa SM yang termasuk kategori tingkat
pemenuhan kebutuhan rendah (57%) lebih tinggi daripada jumlah
para anak asuh siswa SM kategori tingkat pemenuhan kebutuhan
tinggi (43%).
c. Tidak ada perbedaan frekuensi yang yang sungguh-sungguh antara
tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan para
56
anak asuh siswa SM Panti Asuhan kumuda Putra Putri Magelang
tahun ajaran 2006/2007.
B. Saran – Saran
Salah satu tugas pokok dan fungsi Panti Asuhan adalah sebagai
penggati orangtua/wali bagi para anak asuh dalam memenuhi dan
memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya baik kebutuhan fisiologis,
psikologis dan sosial. Para pengasuh bertanggungjawab untuk memenuhi
kebututuhan-kebutuhan bagi para anak asuh secara adil, merata dan penuh
kasih sayang.
Pemenuhan kebutuhan bagi para anak asuh sangat berperan penting
dalam proses pembentukan kepribadian para anak asuh tersebut. Jika para
anak asuh merasa kebutuhan-kebutuhannya belum terpenuhi, maka mereka
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di Panti
Asuhan.
Suasana kekeluargaan dalam kehidupan Panti Asuhan sangat
diperlukan bagi para anak asuh untuk pengembangan anak secara sosial di
dalam panti sehingga anak merasa betah dan kerasan tinggal di Panti Asuhan.
Pengasuh perlu menciptakan hubungan yang harmonis dan hubungan yang
penuh cinta kasih dalam suasana kekeluargaan tersebut agar anak dapat
merasakan dan mengalami perhatian dan kasih sayang keluarga.
Berdasarkan pada perhitungan Mean untuk setiap jenis kebutuhan,
diperoleh tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM
57
kategori rendah untuk tiap jenis kebutuhan sebagai berikut: a) jenis kebutuhan
fisiologis 52 anak, b) jenis kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman 52 anak,
c)jenis kebutuhan akan aktualisasi diri 51 anak, d) jenis kebutuhan akan rasa aman
50 anak, e) jenis kebutuhan akan cinta/ kasih sayang 50 anak, f) jenis kebutuhan
akan estetik 50 anak, dan g) jenis kebutuhan akan penghargaan 44 anak. Para anak
asuh yang memperoleh tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah ini perlu
mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling. Berkaitan dengan ini ada tiga
saran:
1. Anak asuh perlu mendapatkan bimbingan pribadi-sosial baik
perorangan ataupun secara berkelompok. Bimbingan peribadi-sosial
membantu para anak asuh dalam menghadapi keadaan batinnya
sendiri dan mengatasi berbagai persoalan dalam dirinya sendiri
seperti mengatur dirinya sendiri dalam kehidupan kerohanian,
perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang, serta bimbingan
dalam membina hubungan mereka dengan pengasuh, teman sebaya,
teman sejenis ataupun berlainan jenis, dan guru-guru di sekolah
(pergaulan sosial). Bimbingan pribadi-sosial para anak asuh, dapat
mendorong para anak asuh untuk lebih mengenal, menyadari,
memahami, dan menerima diri dan lingkungannya serta mensyukuri
apa yang sudah mereka peroleh selama tinggal di Panti Asuhan. Panti
Asuhan perlu membuat program bimbingan kelompok berupa 1)
peningkatan gizi, 2) pendidikan seksualitas, 3) pengembangan
keterampilan diri, 4) peningkatan kedisiplinan diri, 5) pengembangan
58
komunikasi antar pribadi, 6) menjaga kebersihan, dan 7) penghargaan
terhadap diri dan lingkungan sosial.
2. Kegiatan Bimbingan belajar yang diadakan pada malam hari perlu
didampingi dengan sungguh-sungguh sehingga kegiatan belajar dapat
berlangsung dengan aman dan tenang. Disamping itu, Panti asuhan
menjalin kerja sama dengan pihak sekolah untuk memantau
perkembangan akademik tiap para anak asuh.
3. Kegiatan bimbingan karier berupa keterampilan-keterampilan yang
disediakan oleh Panti Asuhan semakin ditingkatkan lagi.
Pendampingan dan bimbingan oleh para pengasuh terprogram dan
berkesinambungan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1990. Psikologi Sosial. Semarang: Rineka Cipta
Chayo Purnomo. 2004. Skripsi: Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Putra Sancta Maria Boro Kalibawang Tahun ajaran 2003/2004.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Departemen Sosial. 1992. Laporan Hasil Sarasehan Pimpinan Panti Asuhan dan
Panti Cacad. Yogyakarta: Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan
Sosial (BK3S)
Dinas Sosial Daerah istimewah Yogyakarta 2004 (Internet)
Furhan, Arief. 1982. Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Garrett, Henry E. 1976. Statistic In Psychology and Education. London:
Longmas, Green and Co.
Goble, Frank G. 1987. Mazab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
Yogyakarta: Kanisius.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Hurlock. E.B.1992. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Imelda Ida Sarmita. 2002. Skripsi. Deskripsi Tingkat Kecerdasan Intra Personal
Para Siswa Kelas I dan II Asrama Putri SMU Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2001/2002 dan Implikasinya terhadap Usulan Program
Bimbingan Pribadi-Sosial. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Koeswara, E. 1995. Motivasi: Teori dan Penelitiannya. Bandung: Penerbit
Angkasa.
Kartono, Kartini. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pioner
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.
Masidjo. Ign. 1995. Penilaian Pencapaian hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
60
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Rajawali
Press.
Paulina, M. 1999. Skripsi. Survei Tingkat Kepuasan Warga Panti Kelas IV SD
sampai dengan Kelas III SLTP dalam Beberapa Segi Kehidupan
Berdasarkan Latar Belakang Keluarga, Jenjang Pendidikan dan Prestasi
Belajar di Panti Asuhan. Brayat Pinuji, Boro, Kalibawang, Yogyakarta
Tahun 1998. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Purwodarminto, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Prayitno. dkk. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
Rochmah, Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Ponorogo: Teras
Schultz. 1977. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Undang-Undang Dasar Repoblik Indonesia 1945 Pasal 34 ayat 1 & 2
Undang-Undang Kesejahteraan Sosial No. 6 Tahun 1974 Pasal 1.
Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional no 20 tahun 2003
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1990. Psikologi Sosial. Semarang: Rineka Cipta
Chayo Purnomo. 2004. Skripsi: Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh
Putra Sancta Maria Boro Kalibawang Tahun ajaran 2003/2004.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Departemen Sosial. 1992. Laporan Hasil Sarasehan Pimpinan Panti Asuhan dan
Panti Cacad. Yogyakarta: Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan
Sosial (BK3S)
Dinas Sosial Daerah istimewah Yogyakarta 2004 (Internet)
Furhan, Arief. 1982. Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Garrett, Henry E. 1976. Statistic In Psychology and Education. London:
Longmas, Green and Co.
Goble, Frank G. 1987. Mazab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
Yogyakarta: Kanisius.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Hurlock. E.B.1992. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Imelda Ida Sarmita. 2002. Skripsi. Deskripsi Tingkat Kecerdasan Intra Personal
Para Siswa Kelas I dan II Asrama Putri SMU Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2001/2002 dan Implikasinya terhadap Usulan Program
Bimbingan Pribadi-Sosial. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Koeswara, E. 1995. Motivasi: Teori dan Penelitiannya. Bandung: Penerbit
Angkasa.
Kartono, Kartini. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pioner
Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.
Masidjo. Ign. 1995. Penilaian Pencapaian hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
60
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Rajawali
Press.
Paulina, M. 1999. Skripsi. Survei Tingkat Kepuasan Warga Panti Kelas IV SD
sampai dengan Kelas III SLTP dalam Beberapa Segi Kehidupan
Berdasarkan Latar Belakang Keluarga, Jenjang Pendidikan dan Prestasi
Belajar di Panti Asuhan. Brayat Pinuji, Boro, Kalibawang, Yogyakarta
Tahun 1998. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Purwodarminto, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Prayitno. dkk. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
Rochmah, Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Ponorogo: Teras
Schultz. 1977. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Undang-Undang Dasar Repoblik Indonesia 1945 Pasal 34 ayat 1 & 2
Undang-Undang Kesejahteraan Sosial No. 6 Tahun 1974 Pasal 1.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
61
Lampiran 1
KUESIONER TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
PARA ANKA ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN KUMUDA
PUTRA-PUTRI MAGELANG
Identitas :
Berilah tanda cek (√) pada nomor yang sesuai.
Tingkat Pendidikan : ……………………………… [ ] 1. SMP
[ ] 2. SM
Umur : ……….. Tahun
Tanggal Pengisian : …………
Pengantar :
Adik-adik yang terkasih, keluarga Panti Asuhan Kumuda Putra Putri yang
terkasih, pada kesempatan ini kami meminta kesediaan adik-adik untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut secara tertulis.
Semua jawaban adik-adik akan dirahasiakan, dan hanya akan digunakan
untuk kepentingan pelayanan dan perhatian yang semakin baik terhadap adik-adik
sebagai anggota keluarga Panti Asuhan ini. Mengingat pentingnya pendapat adik-
adik, hendaknya adik-adik semua menjawab pertanyaan secara jujur sesuai
dengan isi hati adik-adik. Guna menjaga kerahasiaan jawaban adik-adik, nama
tidak perlu dituliskan.
Petunjuk : Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Berilah
tanda cek (√) sesuai dengan keadaan yang adik-adik alami di
Panti Asuhan ini pada salah satu kolom "Selalu", "Banyak
sekali", "Kadang-kadang", "Tidak Pernah" yang sudah tersedia
sesuai keadaanmu.
62
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
1 Saya makan tiga kali sehari
2 Makanan yang saya makan tiap hari tersedia
cukup.
3 Saya puas dengan makanan yang saya makan.
4 Saya memiliki jumlah pakaian harian cukup
5 Saya menggunakan pakaian harian yang
bersih.
6 Saya puas menggunakan pakaian harian yang
bersih.
7 Saya memiliki jumlah pakaian seragam
sekolah cukup.
8 Saya bersekolah menggunakan seragam
sekolah yang bersih.
9 Saya puas menggunakan seragam sekolah
yang bersih.
10 Saya memiliki jumlah pakaian seragam untuk
upacara di PA.
11 Saya menggunakan pakaian seragam untuk
acara-acara penting P.A
12 Saya puas menggunakan pakaian resmi pada
acara-acara penting P.A
13 Saya mempunyai tempat tidur dan
perlengkapan tidur yang rapi dan bersih.
14 Saya menggunakan tempat tidur dan
perlengkapan tidur yang bersih dan rapi.
15 Saya puas menggunakan tempat tidur dan
perlengkapan tidur saya yang bersih dan rapih.
16 Ada jam tidur siang dan malam yang diatur
P.A
17 Saya menggunakan jam tidur saya setiap hari
secara teratur.
18 Saya puas dengan waktu tidur saya tiap hari.
19 Saya mendapatkan peralatan mandi saya, a.l :
sabun, sika gigi, odol, sampo, dll.
20 Saya menggunakan peralatan mandi yang
tersedia.
21 Saya puas dengan peralatan mandi yang saya
gunakan
63
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
22 Saya mendapatkan uang saku dari pengasuh.
23
Saya menggunakan uang saku saya untuk beli
jajan di sekolah.
24
Saya puas dengan penggunaan uang saku saya
sendiri.
25
Ada alat olah raga, alat musik, dll yang
disediakan P.A.
26
Saya menggunakan alat olah raga, alat musik,
dll yang disediakan P.A
27
Saya puas menggunakan alat olah raga, alat
musik, dll yang disediakan P.A
28 Ada waktu berolah raga yang diatur P.A
29 Saya menggunakan waktu berolah raga
30 Saya puas menggunakan waktu berolah raga.
31
Saya mendapatkan peralatan sekolah, a.l :
buku tulis, bolpoint, pensil, dll.
32
Saya menggunakan peralatan sekolah yang
saya peroleh.
33
Saya puas menggunakan peralatan sekolah
yang saya peroleh.
34 Ada tata tertib yang diatur P.A
35
Saya melaksanakan tata tertib yang berlaku di
P.A
36
Saya puas melaksanakan tata tertib yang
berlaku di P.A
37
Saya membuat rencana kegiatan pribadi tiap
hari.
38
Saya melaksanakan rencana kegiatan pribadi
saya tiap hari.
39
Saya puas melaksanakan rencana kegiatan
pribadi saya tiap hari.
40
Saya mempunyai masalah-masalah yang saya
hadapi sehari-hari.
41
Saya bebas mengutarakan masalah saya
kepada pengasuh tanpa perasaan takut.
42
Saya puas mengutarakan masalah saya kepada
pengasuh.
43
Ada kesempatan untuk mengutarakan
usul/saran kepada pihak P.A
64
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
44
Saya bebas mengutarakan usul/saran kepada
pihak P.A tanpa perasaan takut.
45
Saya puas dengan kebebasan mengutarakan
usul/saran.
46
Ada kebebasan untuk bergaul dan memilih
teman.
47
Saya menggunakan kebebasan untuk bergaul
dan memilih teman.
48
Saya puas dengan kebebasan untuk bergaul
dan memilih teman.
49
Ada kebebasan berbicara dan ngobrol dengan
teman.
50
Saya menggunakan kebebasan berbicara dan
ngobrol dengan teman.
51
Saya puas dengan kebebasan berbicara dan
ngobrol dengan teman.
52 Ada perlindungan bagi penghuni P.A di sini.
53
Saya memperoleh perlindungan dari pengasuh
di sini.
54
Saya merasa puas dengan perlindungan yang
diberikan pengasuh di sini.
55 Saya boleh menyimpan sisa uang saku sendiri.
56
Saya menyimpan sisa uang saku saya sendiri
dengan aman.
57
Saya puas menyimpan sisa uang saku saya
sendiri dengan aman.
58
Saya memberi salam bila bertemu teman
dengan pengasuh.
59
Saya memperoleh salam bila bertemu dengan
pengasuh.
60
Saya puas memberi dan memperoleh salam
bila bertemu pengasuh.
61
Saya membantu teman yang sedang dalam
kesulitan.
62
Saya dibantu teman bila say sedang dalam
kesulitan.
63
Saya puas kami saling membantu bila dalam
kesulitan.
64 Saya menghibur teman yang sedang sedih.
65
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
65 Saya dihibur teman bila sedang sedih.
66
Saya puas saling menghibur teman bila sedang
sedih.
67 Saya mendengarkan bila ada yang berbicara.
68 Saya di dengarkan bila saya sedang berbicara.
69
Saya puas mendengarkan dan didengarkan
bila sedang berbicara.
70 Ada tugas piket harian di P.A
71
Saya dan teman melaksanakan tugas piket
harian P.A.
72
Saya puas melaksanakan tugas piket bersama
dengan teman-teman.
73
Saya membina hubungan yang akrab dengan
teman.
74
Saya membina hubungan yang akrab dengan
pengasuh.
75
Saya puas dengan hubungan yang akrab antara
saya, teman dan pengasuh.
76
Ada waktu rekreasi untuk bermain dan
bercanda.
77
Saya menggunakan waktu rekreasi untuk
bermain dan bercanda menjalin persahabatan.
78
Saya puas bermain bersama dan bercanda
pada waktu jam rekreasi untuk menjalin
persahabatan.
79
Saya memahami dan menghargai teman-teman
saya.
80 Saya dipahami dan dihargai teman-teman saya
81
Saya puas kami saling memahami dan
menghargai sesama teman.
82 Saya bangga dengan keadaan badan saya.
83 Saya menjaga badan saya agar tetap sehat.
84
Saya puas menjaga badan saya agar tetap
sehat
85 Saya menghargai dan menyenangi diri.
66
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
86
Saya melatih rasa percaya diri saya dengan
mau tampil di depan umum.
87
Saya puas dengan rasa percaya diri saya
untuk tampil di depan umum.
88 Saya memiliki cita-cita
89 Saya bekerja keras untuk mencapai cita-cita.
90
Saya puas dengan kerja keras saya untuk
mencapai cita-cita.
91 Ada waktu belajar di P.A
92 Saya menggunakan waktu belajar saya.
93 Saya puas menggunakan waktu belajar saya.
94
Ada waktu pengaturan untuk memimpin doa
pada setiap makan pagi, siang dan malam
secara bergantian.
95
Saya melaksanakan tugas untuk sholat lima
waktu.
96
Saya puas melaksanakan tugas untuk sholat
lima waktu.
97
Ada tugas yang diberikan pengasuh kepada
saya.
98
Saya menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan tepat waktu.
99
Saya puas menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan tepat waktu.
100
Saya mendapat ucapan selamat ulang tahun
dari teman dan pengasuh pada hari ulang
tahun saya.
101
Saya memeberi ucapan selamat ulang tahun
pada teman ketika hari ulang tahunnya.
102
Saya puas memberi dan menerima ucapan
selamat ulang tahun ketika hari ulang tahun.
103
Saya mengikuti pelatihan ketrampilan yang
diajarkan pengasuh, a.l : beternak, tata rias,
menjahit, montir, membuat janur, dll.
104
Saya mempraktekkan ketrampilan yang
diajarkan pengasuh, a.l : beternak, tata rias,
menjahit, montir, membuat janur, dll.
67
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
105
Saya puas mampraktekkan ketrampilan yang
diajarkan pengasuh, a.l : beternak, tata rias,
menjahit, montir, membuat janur, dll.
106
Saya mengikuti kursus, a.l : bahasa Inggris,
komputer, bermain musik, dll
107
Saya menggunakan bahasa Inggris, komputer,
bermain musik, dll
108
Saya puas menggunakan bahasa Inggris,
komputer, bermain musik, dll
109
Saya diberi kesempatan untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan saya,
seperti : musik, drama, dll.
110
Saya menggunakan kesempatan untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan saya,
seperti : musik, drama, dll.
111
Saya puas menggunakan kesempatan untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan saya,
seperti : musik, drama.
112
Saya mengambil keputusan sendiri dan
memecahkan masalah yang saya hadapi.
113
Saya melaksanakan keputusan saya dan
memecahkan masalah secara bertanggung
jawab.
114
Saya puas melaksanakan keputusan saya dan
memecahkan masalah secara bertanggung
jawab.
115
Saya ikut aktif berorganisasi di sekolah,
seperti : OSIS, Pramuka, Tonti, pengurus
kelas.
116
Saya menjadi pengurus di organisasi di
sekolah, seperti : OSIS, Pramuka, Tonti,
pengurus kelas.
117
Saya puas menjadi pengurus organisasi di
sekolah, seperti : OSIS, Pramuka, Tonti,
pengurus kelas.
118
Saya aktif dalam kegiatan keagamaan seperti :
bimbingan rohani, sholat berjama'ah, yasinan,
tahlilan, dll.
119
Saya menjadi imam saat melakukan Sholat
berjamaah.
120
Saya puas aktif dalam kegiatan keagamaan
seperti bimbingan rohani, sholat berjamaah,
yasinan, tahlilan,dll.
68
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
121
Ada tugas bermain musik, baca pusisi, fasion
show, dll untuk mengisi acara-acara di P.A
122
Saya berlatih bermain bermain musik, baca
pusisi, fasion show, dll untuk
mengembangkan peran-peran saya.
123
Saya puas berlatih bermain bermain musik,
baca pusisi, fasion show, dll untuk
mengembangkan peran-peran saya.
124 Saya memiliki waktu luang setiap hari.
125
Saya mengisi waktu luang saya dengan
bermain musik, berkebun, beternak, dll.
126
Saya puas mengisi waktu luang saya dengan
bermain musik, berkebun, beterna, dll.
127
Saya mengikuti lomba-lomba yang
diselenggarakan di sekolah, P.A, maupun di
lingkungan sekitar panti.
128
Saya menjadi juara pada lomba-lomba yang
pernah saya ikuti.
129
Saya puas menjadi juara pada lomba-lomba
yang pernah saya ikuti
130
Saya bermain sepak bola, voley pada waktu
berolah raga.
131
Saya terampil mengolah bola voley dan bila
bermain sepak bola.
132 Saya puas bermain sepak bola dan voley.
133 Tiap hari tersedia surat kabar di PA
134
Saya membaca surat kabar yang tersedia di
P.A setiap hari.
135
Saya puas membaca surat kabar yang tersedia
di PA setiap hari.
136
Ada peralatan belajar dan ruang belajar yang
memadai di P.A.
137
Saya menggunakan peralatan belajar dan
ruang belajar.
138
Saya puas menggunakan peralatan belajar dan
ruang belajar di P.A.
139 Ada ruang perpustakaan di P.A
140
Saya menggunakan ruang perpustakaan untuk
membaca buku dan belajar.
141
Saya puas menggunakan ruang perpustakaan
untuk membaca buku dan belajar.
69
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
142
Buku-buku mata pelajaran tersedia di
perpustakaan P.A
143
Saya menggunakan buku-buku di
perpustakaan P.A yang berhubungan dengan
mata pelajaran di sekolah.
144
Saya puas menggunakan buku-buku di
perpustakaan P.A yang berhubungan dengan
mata pelajaran di sekolah
145 Ada tugas rumah yang diberikan guru.
146
Saya mengerjakan tugas rumah dengan cara
berdiskusi dengan teman.
147
Saya puas mengerjakan tugas rumah dengan
cara berdiskusi dengan teman.
148
Saya membutuhkan pengetahuan tentang
peran sex.
149
Saya mendapatkan pengetahuan tentang peran
sex
150
Saya puas mendapatkan pengetahuan tentang
peran sex
151
Saya membutukan tambahan pelajaran (les)
pada jam belajar sore / malam hari.
152
Saya mendapatkan tambahan pelajaran (les)
pada jam belajar sore / malam hari.
153
Saya puas mendapatkan tambahan pelajaran
(les) pada jam belajar sore / malam hari
154
Saya merawat pakaian saya agar bersih dan
rapi.
155
Saya berpakiana rapi bila berangkat ke
sekolah.
156
Saya puas berpakiana rapi bila berangkat ke
sekolah.
157 Tempat tidur saya rapi dan bersih.
158
Saya menata kembali tempat tidur saya agar
bersih dan rapi setelah bangun pagi.
159
Saya puas dengan tempat tidur saya yang
bersih dan rapi.
160
Saya merawat bunga dan tanaman yang ada di
halaman P.A.
161
Saya menyirami dan menata bunga dan
tanaman yang ada di halaman P.A agar rapih
dan tumbuh indah.
70
No PERTANYAAN Selalu
Banyak
Kali
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
162
Saya puas merawat bunga dan tanaman yang
ada di halaman P.A agar rapi dan tumbuh
indah.
163
Saya mengecat pagar, memasang bendera dan
umbul-umbul, menghias asrama dan merawat
taman agar lingkungan P.A nampak indah.
164
Saya menghias lingkungan P.A pada acara-
acara tertentu, seperti : Idul Fitri, hari
kemerdekaan RI.
165
Saya puas menghias lingkungan P.A pada
acara-acara tertentu, seperti : Idul Fitri, hari
kemerdekaan RI
166
Saya mendengarkan lagu-lagu yang sedang
ngetop setiap hari.
167
Saya menyanyikan lagu-lagu yang sedang
ngetop bila bermain musik.
168
Saya puas mendengarkan dan menyanyikan
lagu-lagu yang sedang ngetop.
169
Saya meminjam buku-buku hiburan di
perpustakaan, a.l : komik, bobo, novel.
170
Saya menggunakan waktu luang saya
membaca komik, bobo, novel.
171
Saya puas menggunakan waktu luang saya
membaca komik, bobo, novel.
172
Ada waktu menonton acara hiburan di TV
pada malam minggu.
173
Saya menonton acara hiburan di TV pada
malam minggu
174
Saya puas menonton acara hiburan di TV
pada malam minggu.
71
SURAT-SURAT
72
73
74
75
Lampiran 3
Tabel 8. Distribusi Skor-Skor Gasal Genap untuk Perhitungan Reliabilitas
Dan Validitas Uji Coba pada Para Anak Asuh siswa SMP dan SM
P.A Wiloso Muda Mudi Purwerejo
No Siswa X (Gasal) Y (Genap) X
2
Y
2
XY
1
281 265 78961 70225 74465
2
262 259 68644 67081 67858
3
279 279 77841 77841 77841
4
241 237 58081 56169 57117
5
250 234 62500 54756 58500
6
290 262 84100 68644 75980
7
253 262 64009 68644 66286
8
263 255 69169 65025 67065
9
290 289 84100 83521 83810
10
263 255 69169 65025 67065
11
294 293 86436 85849 86142
12
276 272 76176 73984 75072
13
252 249 63504 62001 62748
14
279 280 77841 78400 78120
15
246 236 60516 55696 58056
16
241 234 58081 54756 56394
17
296 294 87616 86436 87024
18
226 230 51076 52900 51980
19
257 254 66049 64516 65278
20
225 216 50625 46656 48600
21
243 248 59049 61504 60264
22
291 259 84681 67081 75369
23
243 231 59049 53361 56133
24
273 268 74529 71824 73164
25
314 313 98596 97969 98282
26
266 265 70756 70225 70490
27
212 221 44944 48841 46852
28
233 222 54289 49284 51726
29
273 280 74529 78400 76440
30
301 291 90601 84681 87591
31
275 269 75625 72361 73975
32
244 241 59536 58081 58804
33
252 255 63504 65025 64260
34
243 242 59049 58564 58806
35
251 250 63001 62500 62750
36
232 242 53824 58564 56144
37
225 231 50625 53361 51975
76
38
290 293 84100 85849 84970
39
237 242 56169 58564 57354
40
242 254 58564 64516 61468
41
200 201 40000 40401 40200
42
206 213 42436 45369 43878
43
243 242 59049 58564 58806
44
287 277 82369 76729 79499
45
285 288 81225 82944 82080
46
293 277 85849 76729 81161
47
281 271 78961 73441 76151
48
260 256 67600 65536 66560
49
297 300 88209 90000 89100
50
233 247 54289 61009 57551
51
239 243 57121 59049 58077
52
254 244 64516 59536 61976
53
233 221 54289 48841 51493
54
207 217 42849 47089 44919
55
249 256 62001 65536 63744
56
294 297 86436 88209 87318
57
245 251 60025 63001 61495
58
224 223 50176 49729 49952
59
254 230 64516 52900 58420
60
207 211 42849 44521 43677
61
249 248 62001 61504 61752
62
218 227 47524 51529 49486
63
301 306 90601 93636 92106
64
235 221 55225 48841 51935
65
288 290 82944 84100 83520
66
237 241 56169 58081 57117
67
249 243 62001 59049 60507
68
218 211 47524 44521 45998
69
244 249 59536 62001 60756
70
206 208 42436 43264 42848
71
283 284 80089 80656 80372
72
208 206 43264 42436 42848
73
231 226 53361 51076 52206
74
278 280 77284 78400 77840
75
274 276 75076 76176 75624
76
266 261 70756 68121 69426
77
214 221 45796 48841 47294
78
284 269 80656 72361 76396
79
306 303 93636 91809 92718
Jumlah 20184 20007 5220158 5124215 5169024
77
1. Perhitungan koefisien relibilitas
2
2
2
2
)()(
))((
YYNXXN
YXXYN
r
xy
22
xy
20007124215597x20184220158597
0007201842169024579
r
400280049404812985407393856412392482
403821288408352896
r
xy
)4532936()4998626(
4531608
r
xy
x
2265845175
4531608
r
xy
4760089469
4531608
r
xy
0.952 r
xy
xy
xy
tt
r 1
r 2
r
0.952 1
0.952 2
tt
r
1,952
1,904
tt
r
975,0
tt
r
78
2. Perhitungan koefisien validitas
ttt
rr
975,0
t
r
987,0
t
r
79
Lampiran 4
Tabel 9. Distribusi Skor-Skor Gasal Genap untuk Perhitungan Reliabilitas
Dan Validitas Penelitian pada Para Anak Asuh
Siswa SMP dan SM P.A Kumuda Putra Putri Magelang.
No Siswa X (Gasal) Y (Genap) X
2
Y
2
XY
1 221 213 48841 45369 47073
2 298 301 88804 90601 89698
3 229 218 52441 47524 49922
4 205 207 42025 42849 42435
5 234 230 54756 52900 53820
6 204 209 41616 43681 42636
7 248 233 61504 54289 57784
8 218 197 47524 38809 42946
9 223 214 49729 45796 47722
10 248 247 61504 61009 61256
11 243 244 59049 59536 59292
12 194 186 37636 34596 36084
13 208 213 43264 45369 44304
14 231 237 53361 56169 54747
15 221 219 48841 47961 48399
16 242 232 58564 53824 56144
17 218 222 47524 49284 48396
18 198 189 39204 35721 37422
19 238 243 56644 59049 57834
20 244 249 59536 62001 60756
21 262 264 68644 69696 69168
22 281 279 78961 77841 78399
23 236 232 55696 53824 54752
24 220 216 48400 46656 47520
25 218 221 47524 48841 48178
26 244 243 59536 59049 59292
27 264 248 69696 61504 65472
28 194 193 37636 37249 37442
29 192 200 36864 40000 38400
30 204 209 41616 43681 42636
31 222 210 49284 44100 46620
32 234 238 54756 56644 55692
33 223 225 49729 50625 50175
34 237 231 56169 53361 54747
80
35 217 217 47089 47089 47089
36 219 230 47961 52900 50370
37 185 176 34225 30976 32560
38 223 222 49729 49284 49506
39 246 238 60516 56644 58548
40 255 241 65025 58081 61455
41 246 248 60516 61504 61008
42 273 264 74529 69696 72072
43 306 310 93636 96100 94860
44 254 234 64516 54756 59436
45 250 241 62500 58081 60250
46 240 230 57600 52900 55200
47 244 234 59536 54756 57096
48 244 257 59536 66049 62708
49 304 308 92416 94864 93632
50 207 192 42849 36864 39744
51 207 197 42849 38809 40779
52 232 246 53824 60516 57072
53 196 182 38416 33124 35672
54 233 213 54289 45369 49629
55 270 266 72900 70756 71820
56 229 223 52441 49729 51067
57 242 240 58564 57600 58080
58 241 239 58081 57121 57599
59 258 248 66564 61504 63984
60 137 142 18769 20164 19454
61 270 273 72900 74529 73710
62 240 250 57600 62500 60000
63 209 197 43681 38809 41173
64 263 253 69169 64009 66539
65 224 200 50176 40000 44800
66 207 213 42849 45369 44091
67 201 208 40401 43264 41808
68 267 247 71289 61009 65949
69 234 240 54756 57600 56160
70 222 223 49284 49729 49506
71 216 211 46656 44521 45576
72 234 239 54756 57121 55926
73 226 213 51076 45369 48138
74 274 259 75076 67081 70966
75 216 232 46656 53824 50112
76 224 225 50176 50625 50400
77 250 240 62500 57600 60000
81
78 249 243 62001 59049 60507
79 234 239 54756 57121 55926
80 195 186 38025 34596 36270
81 217 219 47089 47961 47523
82 239 245 57121 60025 58555
83 241 225 58081 50625 54225
84 214 203 45796 41209 43442
85 249 246 62001 60516 61254
86 190 194 36100 37636 36860
87 213 198 45369 39204 42174
88 249 232 62001 53824 57768
89 198 165 39204 27225 32670
90 227 203 51529 41209 46081
91 212 229 44944 52441 48548
92 242 249 58564 62001 60258
93 215 206 46225 42436 44290
94 166 164 27556 26896 27224
95 205 213 42025 45369 43665
96 221 198 48841 39204 43758
97 200 198 40000 39204 39600
98 201 182 40401 33124 36582
TOTAL 22508 22110 5242384 5068478 5149887
1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas
2
2
2
2
)()(
))((
YYNXXN
YXXYN
r
xy
22
)22110()506847898()22508()52438498(
)2211022508()514988798(
xx
xx
r
xy
10,4885284,4967106,50661063,513753
88,49765193,504688
xy
r
74,785803,7143
05,7038
x
r
xy
82
58,56135215
05,7038
xy
r
80,7492343
05,7038
xy
r
939,0
xy
r
xy
xy
tt
r 1
r 2
r
0,939 1
0,939 2
tt
r
1939
1878
tt
r
968,0
tt
r
2. Perhitungan koefisien validitas
ttt
rr
968,0
t
r
t
r
0,983
3. Perhitungan Mean Untuk Siswa SMP dan Siswa SM
Mean =
N
Skor
=
98
44621
= 445,32
4. Uji Hipotesis dengan menggunakan Chi-Kuadrat untuk mengetahui perbedaan
frekuensi kedua sampel
83
))()()((
)(
2
2
dbcadcba
cbadN
)1928)(2526)(1925)(2826(
)28.2519.26(98
2
2
)47)(51)(44)(54(
)700494(98
2
2
5695272
)206.(98
2
2
5695272
4158728
2
730,0
2
Derajat Kebebasan Kedua Sampel Siswa SMP dan SM dengan Taraf
Signifikansi 5%:
Df = (C-1) (R-1)
= 1 x 1
= 1
84
Lampiran 5
Tabel 10. Skor-Skor Kuesioner Tinggi – Rendah Tingkat Pemenuhan
KebutuhanPara Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Kumuda
Putra Putri Magelang
Asuh
No Siswa Skor Kategori No Siswa Skor Kategori
Siswa SMP Siswa SM
1 434 R 55 536 T
2 599 T 56 452 R
3 447 R 57 482 T
4 412 R 58 480 T
5 464 T 59 506 T
6 413 R 60 279 R
7 481 T 61 543 T
8 415 R 62 490 T
9 437 R 63 406 R
10 495 T 64 516 T
11 487 T 65 424 R
12 380 R 66 420 R
13 421 R 67 409 R
14 468 T 68 514 T
15 440 R 69 474 T
16 474 T 70 445 R
17 440 R 71 427 R
18 387 R 72 473 T
19 481 T 73 439 R
20 493 T 74 533 T
21 526 T 75 448 R
22 560 T 76 449 R
23 468 T 77 490 T
24 436 R 78 492 T
25 439 R 79 473 T
26 487 T 80 381 R
27 512 T 81 436 R
28 387 R 82 484 T
29 392 R 83 466 T
30 413 R 84 417 R
31 432 R 85 498 T
32 472 T 86 384 R
85
33 448 R 87 411 R
34 468 T 88 481 T
35 434 R 89 363 R
36 449 R 90 430 R
37 361 R 91 441 R
38 445 R 92 491 T
39 484 T 93 421 R
40 496 T 94 330 R
41 494 T 95 418 R
42 537 T 96 419 R
43 616 T 97 398 R
44 488 T 98 383 R
45 491 T
46 470 T
47 478 T
48 501 T
49 612 T
50 399 R
51 404 R
52 478 T
53 378 R
54 446 R
86
Lampiran 6
Tabel 11. Perhitungan skor-skor Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh
Siswa SMP dan SM P.A Kumuda Putra Putri Magelang
JENIS KEBUTUHAN
No Siswa Fisiologis
Rasa
Aman
Rasa
Memiliki/ Penghargaan
Aktualisasi
Diri
Pe-
mahaman
Ke-
indahan
Mencintai
1 91 69 56 61 60 47 50
2 109 68 96 82 100 74 70
3 103 60 65 62 51 53 53
4 86 47 56 67 51 50 55
5 84 62 77 66 71 46 58
6 82 57 61 61 55 47 50
7 85 66 68 76 80 55 51
8 84 56 53 66 58 45 53
9 87 66 61 62 57 49 55
10 90 72 86 68 73 49 57
11 93 82 75 73 69 44 51
12 82 61 58 50 41 43 45
13 64 53 58 64 76 53 53
14 80 73 66 68 67 56 58
15 85 69 56 65 61 49 55
16 109 77 65 65 60 43 55
17 93 56 77 64 55 40 55
18 91 53 56 59 47 47 34
19 90 72 69 69 83 49 49
20 94 65 78 63 84 52 57
21 106 70 78 66 82 63 61
22 107 79 82 75 85 69 63
23 94 75 66 72 63 47 51
24 80 52 66 71 45 61 61
25 91 60 71 69 59 41 48
26 93 71 70 66 75 54 58
27 96 89 76 66 68 54 63
28 80 46 59 55 46 47 54
29 83 52 59 58 53 37 50
30 87 59 54 67 59 38 49
87
31 90 67 61 58 59 43 54
32 84 67 84 78 59 54 46
33 85 67 56 59 62 59 60
34 79 78 75 52 79 53 52
35 83 51 63 67 67 51 52
36 85 65 66 64 57 58 54
37 78 51 49 54 47 41 41
38 112 59 63 59 56 50 46
39 100 69 69 69 67 49 61
40 100 71 75 63 77 56 54
41 109 72 65 59 65 63 61
42 111 77 74 66 93 48 68
43 113 94 94 80 97 76 62
44 100 78 69 68 62 50 61
45 93 59 67 69 82 58 63
46 92 64 74 69 69 50 52
47 91 60 78 76 69 47 57
48 101 55 68 69 82 57 69
49 112 76 92 82 96 79 75
50 81 61 50 61 53 43 50
51 88 47 60 64 53 37 55
52 90 74 70 69 71 54 50
53 69 46 57 65 49 46 46
54 95 64 77 62 50 48 50
55 90 78 81 76 83 57 71
56 83 62 72 59 76 48 52
57 90 70 73 63 75 51 60
58 90 70 73 63 73 51 60
59 95 63 86 80 65 54 63
60 64 33 34 32 45 37 34
61 104 75 87 77 77 59 64
62 102 68 65 63 83 54 55
63 94 54 66 58 50 37 47
64 103 71 80 70 77 57 58
65 80 59 63 53 66 55 48
66 87 59 54 69 60 40 51
67 88 59 54 70 49 36 53
68 93 77 76 82 76 62 48
69 91 76 69 70 72 47 49
70 93 60 68 64 62 52 46
71 86 62 64 62 50 54 49
72 92 66 70 70 74 50 51
88
73 89 60 64 66 53 44 63
74 109 75 78 70 74 60 67
75 96 69 56 71 61 46 49
76 86 69 63 61 57 53 60
77 88 58 76 81 80 56 51
78 86 66 76 72 62 60 70
79 98 63 78 70 66 40 58
80 71 54 65 55 46 45 45
81 80 62 65 73 56 38 62
82 104 63 69 73 67 43 65
83 97 62 69 73 66 46 53
84 85 58 60 62 53 45 54
85 102 63 90 72 66 46 59
86 97 39 48 51 61 48 40
87 90 59 50 56 61 50 45
88 95 69 62 66 81 55 53
89 78 46 51 55 45 39 49
90 99 53 58 62 53 52 53
91 75 71 70 72 62 40 51
92 113 68 74 71 67 41 57
93 75 57 74 57 64 45 49
94 82 55 48 39 44 34 28
95 88 60 58 61 59 39 53
96 88 60 59 60 58 38 56
97 74 59 63 50 68 42 42
98 85 70 51 54 56 34 33
TOTAL 8895 6259 6584 6392 6354 4852 5285
89
Lampiran 7
PERHITUNGAN MEAN UNTUK MELIHAT TINGGI RENDAH
TINGKAT PEMENUHAN TIAP JENIS KEBUTUHAN PARA
ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN
KUMUDA PUTRA PURI MAGELANG TAHUN 2006/2007
Diketahui:
Rumus mencari Mean = Total Skor Tiap Jenis Kebutuhan
N
1. Jenis kebutuhan fisiologis
Total skor kebutuhan fisiologis = 8895
Mean = 8895 = 91
98
2. Jenis kebutuhan akan rasa aman
Total skor kebutuhan akan rasa aman = 6259
Mean = 6259 = 64
98
3. Jenis kebutuhan akan cinta dan kasih sayang
Total skor kebutuhan akan cinta dan kasih sayang = 6584
Mean = 6584 = 67
98
4. Jenis kebutuhan akan penghargaan
Total skor kebutuhan akan penghargaan = 6392
Mean = 6392 = 65,2
98
90
5. Jenis kebutuhan akan aktualisasi diri
Total skor kebutuhan akan aktualisasi diri = 6354
Mean = 6354 = 65
98
6. Jenis kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman
Total skor kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman = 4852
Mean = 4852 = 50
98
7. Jenis kebutuhan akan estetik
Total skor kebutuhan akan estetik = 5285
Mean = 5285 = 54
98
91
Lampiran 8
Tabel 12. Skor-Skor Tinggi Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para
Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri
Magelang Tahun Ajaran 2006/2007
KATEGORI JENIS KEBUTUHAN
No
Siswa
I II III IV V VI VII
1 91
T
69
T
56
R
61
R
60
R
47
R
50
R
2 109
T
68
T
96
T
82
T
100
T
74
T
70
T
3 103
T
60
R
65
R
62
R
51
R
53
T
53
R
4 86
R
47
R
56
R
67
T
51
R
50
T
55
T
5 84
R
62
R
77
T
66
T
71
T
46
R
58
T
6 82
R
57
R
61
R
61
R
55
R
47
R
50
R
7 85
R
66
T
68
T
76
T
80
T
55
T
51
R
8 84
R
56
R
53
R
66
T
58
R
45
R
53
R
9 87
R
66
T
61
R
62
R
57
R
49
R
55
T
10 90
R
72
T
86
T
68
T
73
T
49
R
57
T
11 93
T
82
T
75
T
73
T
69
T
44
R
51
R
12 82
R
61
R
58
R
50
R
41
R
43
R
45
R
13 64
R
53
R
58
R
64
R
76
T
53
T
53
R
14 80
R
73
T
66
R
68
T
67
T
56
T
58
T
15 85
R
69
T
56
R
65
T
61
R
49
R
55
T
16 109
T
77
T
65
R
65
T
60
R
43
R
55
T
17 93
T
56
R
77
T
64
R
55
R
40
R
55
T
18 91
T
53
R
56
R
59
R
47
R
47
R
34
R
19 90
R
72
T
69
T
69
T
83
T
49
R
49
R
20 94
T
65
T
78
T
63
R
84
T
52
T
57
T
92
21 106
T
70
T
78
T
66
T
82
T
63
T
61
T
22 107
T
79
T
82
T
75
T
85
T
69
T
63
T
23 94
T
75
T
66
R
72
T
63
R
47
R
51
R
24 80
R
52
R
66
R
71
T
45
R
61
T
61
T
25 91
T
60
R
71
T
69
T
59
R
41
R
48
R
26 93
T
71
T
70
T
66
T
75
T
54
T
58
T
27 96
T
89
T
76
T
66
T
68
T
54
T
63
T
28 80
R
46
R
59
R
55
R
46
R
47
R
54
T
29 83
R
52
R
59
R
58
R
53
R
37
R
50
R
30 87
R
59
R
54
R
67
T
59
R
38
R
49
R
31 90
R
67
T
61
R
58
R
59
R
43
R
54
T
32 84
R
67
T
84
T
78
T
59
R
54
T
46
R
33 85
R
67
T
56
R
59
R
62
R
59
T
60
T
34 79
R
78
T
75
T
52
R
79
T
53
T
52
R
35 83
R
51
R
63
R
67
T
67
T
51
T
52
R
36 85
R
65
T
66
R
64
R
57
R
58
T
54
T
37 78
R
51
R
49
R
54
R
47
R
41
R
41
R
38 112
T
59
R
63
R
59
R
56
R
50
T
46
R
39 100
T
69
T
69
T
69
T
67
T
49
R
61
T
40 100
T
71
T
75
T
63
R
77
T
56
T
54
T
41 109
T
72
T
65
R
59
R
65
T
63
T
61
T
42 111
T
77
T
74
T
66
T
93
T
48
R
68
T
43 113
T
94
T
94
T
80
T
97
T
76
T
62
T
44 100
T
78
T
69
T
68
T
62
R
50
T
61
T
45 93
T
59
R
67
T
69
T
82
T
58
T
63
T
46 92
T
64
T
74
T
69
T
69
T
50
T
52
R
47 91
T
60
R
78
T
76
T
69
T
47
R
57
T
48 101
T
55
R
68
T
69
T
82
T
57
T
69
T
49 112
T
76
T
92
T
82
T
96
T
79
T
75
T
93
50 81
R
61
R
50
R
61
R
53
R
43
R
50
R
51 88
R
47
R
60
R
64
R
53
R
37
R
55
T
52 90
R
74
T
70
T
69
T
71
T
54
T
50
R
53 69
R
46
R
57
R
65
T
49
R
46
R
46
R
54 95
T
64
T
77
T
62
R
50
R
48
R
50
R
55 90
R
78
T
81
T
76
T
83
T
57
T
71
T
56 83
R
62
R
72
T
59
R
76
T
48
R
52
R
57 90
R
70
T
73
T
63
R
75
T
51
T
60
T
58 90
R
70
T
73
T
63
R
73
T
51
T
60
T
59 95
T
63
R
86
T
80
T
65
T
54
T
63
T
60 64
R
33
R
34
R
32
R
45
R
37
R
34
R
61 104
T
75
T
87
T
77
T
77
T
59
T
64
T
62 102
T
68
T
65
R
63
R
83
T
54
T
55
T
63 94
T
54
R
66
R
58
R
50
R
37
R
47
R
64 103
T
71
T
80
T
70
T
77
T
57
T
58
T
65 80
R
59
R
63
R
53
R
66
T
55
T
48
R
66 87
R
59
R
54
R
69
T
60
R
40
R
51
R
67 88
R
59
R
54
R
70
T
49
R
36
R
53
R
68 93
T
77
T
76
T
82
T
76
T
62
T
48
R
69 91
T
76
T
69
T
70
T
72
T
47
R
49
R
70 93
T
60
R
68
T
64
R
62
R
52
T
46
R
71 86
R
62
R
64
R
62
R
50
R
54
T
49
R
72 92
T
66
T
70
T
70
T
74
T
50
T
51
R
73 89
R
60
R
64
R
66
T
53
R
44
R
63
T
74 109
T
75
T
78
T
70
T
74
T
60
T
67
T
75 96
T
69
T
56
R
71
T
61
R
46
R
49
R
76 86
R
69
T
63
R
61
R
57
R
53
T
60
T
77 88
R
58
R
76
T
81
T
80
T
56
T
51
R
78 86
R
66
T
76
T
72
T
62
R
60
T
70
T
94
79 98
T
63
R
78
T
70
T
66
T
40
R
58
T
80 71
R
54
R
65
R
55
R
46
R
45
R
45
R
81 80
R
62
R
65
R
73
T
56
R
38
R
62
T
82 104
T
63
R
69
T
73
T
67
T
43
R
65
T
83 97
T
62
R
69
T
73
T
66
T
46
R
53
R
84 85
R
58
R
60
R
62
R
53
R
45
R
54
T
85 102
T
63
R
90
T
72
T
66
T
46
R
59
T
86 97
T
39
R
48
R
51
R
61
R
48
R
40
R
87 90
R
59
R
50
R
56
R
61
R
50
T
45
R
88 95
T
69
T
62
R
66
T
81
T
55
T
53
R
89 78
R
46
R
51
R
55
R
45
R
39
R
49
R
90 99
T
53
R
58
R
62
R
53
R
52
T
53
R
91 75
R
71
T
70
T
72
T
62
R
40
R
51
R
92 113
T
68
T
74
T
71
T
67
T
41
R
57
T
93 75
R
57
R
74
T
57
R
64
R
45
R
49
R
94 82
R
55
R
48
R
39
R
44
R
34
R
28
R
95 88
R
60
R
58
R
61
R
59
R
39
R
53
R
96 88
R
60
R
59
R
60
R
58
R
38
R
56
T
97 74
R
59
R
63
R
50
R
68
T
42
R
42
R
98 85
R
70
T
51
R
54
R
56
R
34
R
33
R
95
Lampiran 9
Tabel 13. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para anak Asuh Siswa
SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan.
KATEGORI NO KEBUTUHAN
R T
1 Fisiologis 52 46
2 Rasa aman 50 48
3 Cinta /kasih sayang 50 48
4 Penghargaan 44 54
5 Aktualisasi diri 51 47
6 Pengetahun dan pemahaman 52 46
7 Estetik 50 48
96
Lampiran 10.
Urutan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa
SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan Yang Termasuk Kategori
Rendah
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan para anak asuh yang termasuk dalam kategori
rendah untuk tiap jenis kebutuhan adalah sebagai berikut:
1. Jenis kebutuhan fisiologis 52 anak
2. Jenis kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman 52 anak
3. Jenis kebutuhan akan aktualisasi diri 51 anak
4. Jenis kebutuhan akan rasa aman 50 anak
5. Jenis kebutuhan akan cinta/ kasih sayang 50 anak
6. Jenis kebutuhan akan estetik 50 anak
7. Jenis kebutuhan akan penghargaan 44 anak