tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida … · tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan...
TRANSCRIPT
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II DAN III TENTANG SENAM HAMIL
DI BPM YAYUK SUPRAPTI TENGGAK
SIDOHARJO SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh
Asih Prihartanti
NIM B12 116
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II DAN III TENTANG SENAM HAMIL
DI BPM YAYUK SUPRAPTI TENGGAK
SIDOHARJO SRAGEN
Diajukan Oleh :
Asih Prihartanti
NIM B12 116
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal Desember 2014
Pembimbing
Riadini Wahyu Utami, SST
NIK. 201189094
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II DAN III TENTANG SENAM HAMIL
DI BPM YAYUK SUPRAPTI TENGGAK
SIDOHARJO SRAGEN
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Oleh :
Asih Prihartanti
NIM B12 116
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggal Desember 2014
Penguji I Penguji II
Retno Wulandari, SST Riadini Wahyu Utami, SST
NIK. 200985034 NIK. 201189094
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, SST
NIK. 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
Trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak
Sidoharjo Sragen”.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Riadini Wahyu Utami, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Kepala Desa Tenggak Sidoharjo Sragen yang telah memberi ijin kepada
penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Proposal Karya Tulis
Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
v
6. Seluruh responden yang telah bersedia dilakukan wawancara studi
pendahuluan dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua teman-teman angkatan 2012 yang telah membantu dalam penulisan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal Karya Tulis Imiah ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Desember 2014
Penulis
vi
vii
vii
viii
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 5
1. Pengetahuan ........................................................................... 5
2. Kehamilan ............................................................................ 16
3. Senam Hamil ......................................................................... 21
B. Kerangka Teori............................................................................. 27
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 28
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 30
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 31
E. Definisi Operasional .................................................................... 31
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 34
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 35
I. Etika Penelitian ............................................................................ 38
J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Duduk bersila ............................................................................... 24
Gambar 2.2 Sikap merangkak .......................................................................... 24
Gambar 2.3 Gerakan Senam Hamil ................................................................. 26
Gambar 2.4 Kerangka Teori .......................................................................... 27
Gambar 2.5 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 28
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 32
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4. Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 5. Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 6. Kuesioner Penelitian
Lampiran 7. Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses alamiah dalam periode pertumbuhan
seorang wanita. Perubahan fisik maupun psikologis bersifat fisiologis. Setiap
tahun diperkirakan ada 5 juta ibu hamil di Indonesia, dari jumlah tersebut, dua
ibu meninggal dalam satu jamnya karena komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas (Stoppart, 2009).
Masa kehamilan pasti akan membawa perubahan fisik maupun mental.
Perubahan fisik yang terjadi bahkan kadang memberikan ketidaknyamanan
bagi ibu seperti sakit pada punggung, pegal-pegal pada kaki dan lain
sebagainya. Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar
dimana kondisi ini dapat diperoleh dengan mengupayakan pola makan yang
teratur, istirahat yang cukup dan olah tubuh sesuai. Tubuh yang bugar dan
sehat pada ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari
(Widianti dan Proverawati, 2010).
Berolah raga selama kehamilan merupakan hal yang penting. Olah
raga memperkuat otot-otot untuk melindungi tulang belakang dan ikatan
tulang sendi yang akan mengendorkan sebelum persalinan dan nyeri apabila
sering digerakkan. Latihan-latihan tertentu yang dikombinasikan dengan
teknik-teknik pernafasan dan relaksasi membantu menjaga energi dan
persalinan dan juga menyiapkan diri untuk posisi-posisi persalinan
(Stoppart, 2009). Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah
2
senam hamil, hal ini disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik (perut
kian membesar, perubahan fisik pada alat genital dan lain) dengan mengikuti
senam hamil secara teratur dan intensif ibu hamil dapat menjaga kesehatan
tubuh dan janin yang dikandungnya (Nirwana, 2011).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Yayuk Suprapti Tenggak
Sidoharjo Sragen didapatkan jumlah ibu hamil dari bulan Juli – September
2014 yaitu sebanyak 96 ibu hamil. Ibu hamil, trimester II sebanyak 52 orang
dan ibu hamil trimester III sebanyak 44 orang. Jadi rata-rata kunjungan ibu
hamil setiap bulan sebanyak 32 ibu hamil. Setelah dilakukan wawancara
dengan cara tanya jawab terhadap 7 ibu hamil tentang senam hamil didapatkan
hasil 5 ibu hamil tidak bisa menjawab tentang senam hamil dan 2 ibu hamil
bisa menjawab tentang senam hamil.
Mengingat besarnya manfaat senam hamil yaitu untuk mempersiapkan
ibu hamil secara fisik dan mental pada persalinan cepat, aman dan spontan
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester II dan III tentang Senam
Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen”.
B. Perumusan Masalah
“Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III
tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen?”.
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan
III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo
Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II
dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak
Sidoharjo Sragen pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II
dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak
Sidoharjo Sragen pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II
dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak
Sidoharjo Sragen pada tingkat kurang.
d. Faktor penghambat dan pendorong tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil di BPM Yayuk
Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan penelitian dan hasil
penelitian meliputi :
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan memberi masukan khususnya ilmu pengetahuan
tentang senam hamil dan pentingnya melakukan senam hamil bagi ibu
hamil.
4
2. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman nyata tentang pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil serta meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan peneliti
dalam melakukan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Desa
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi di BPM
Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen khususnya ibu hamil untuk
melakukan senam hamil.
b. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya
atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan
kebidanan khususnya senam hamil.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis pernah dilakukan, yaitu :
1. Yuliadhita (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester I dan II Tentang Senam Hamil Di Desa Ngargosari Kecamatan
Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun 2013”. Jenis penelitian adalah
deskriptif kuantitatif, sampel dalam penelitian berjumlah 30 responden
dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian
menunjukan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil adalah baik 5
responden (16,7%), berpengetahuan cukup 18 responden (60%) dan yang
berpengetahuan kurang 7 responden (23,3%).
5
2. Puspitasari (2011), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Senam Hamil di Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten
Klaten tahun 2012”. Metode penelitian yang digunakan deskriptif
kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 56 responden dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian
ini dikategorikan baik sebanyak 5 orang responden (8,9%), cukup
sebanyak 42 orang responden (75%), dan kurang sebanyak 9 orang
responden (16,1%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil berpengetahuan cukup.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap
sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek
tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera
maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia
berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan
(Notoatmodjo, 2010).
b. Jenis Pengetahuan
Jenis pengetahuan menurut Nasir (2011), meliputi:
1) Pengetahuan biasa
Pengetahuan biasa disebut juga knowledge of the man in the
street atau ordinary knowledge atau common sense knowledge.
Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya
subyektif artinya sangat terikat pada subjek yang mengenal dengan
demikian pengetahuan tahap pertama ini memiliki sifat selalu benar
sejauh mana untuk memperoleh pengetahuan bersifat normal atau
tidak ada penyimpangan
7
2) Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan yang telah menetapkan objek khas dengan
menerapkan metodologis yang khas pula.
3) Pengetahuan filsafat
Pengetahuan filsafat adalah sejenis pengetahuan yang
pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat yang bersifat
mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis,
kritis dan spekulatif.
4) Pengetahuan agama
Pengetahuan agama adalah jenis pengetahuan yang terkandung
dalam pengetahuan agama. Pengetahuan agama memiliki sifat
dogmatis, artinya pernyataan dalam suatu agama selalu dihampiri
oleh keyakinan yang telah ditentukan sehingga pernyataan-
pernyataan dalam ayat-ayat kitab suci pada agam memiliki nilain
kebenaran sesuai dengan keyakinan.
c. Tingkat Pengetahuan
Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif
menurut Notoatmodjo (2007), yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk
8
mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan
sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,
aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,
mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan
kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
9
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada
misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau
rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
d. Cara memperoleh pengetahuan
Cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan menurut
Notoatmodjo (2010), dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara
tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara
modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian,. Lebih jelasnya
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
10
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut
dapat terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan
seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,
melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini
seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
11
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah
dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.
Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.
12
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan
umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini
manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan
cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pernyataan-pernyataan yang dikemukan. Apabila proses
pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang
khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan
deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
13
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa
yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).
Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan
metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van
Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan
objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
14
e. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Terdapat 7 faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut
Mubarak (2012), yaitu:
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada
orang lain agar dapat memahami hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka
menerima informasi dan pada akhirnya pengetahuan yang
dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya jika seseorang
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat
perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi
dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan adalah suatu
usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan
tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
15
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta
pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi
dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata dalam bidang kerjanya
3) Umur
Bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek
fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik
terdiri atas empat (4) kategori pertumbuhan yaitu pertumuhan
ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya
ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi
organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang
menjadi semakin matang dan dewasa. Usia mempengaruhi terhadap
daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada
usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat
dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi
suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu
orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu
16
untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan
kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada
usia ini
4) Minat
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung
berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya jika
pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara psikologis
mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas
dalam emosi kejiawaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya
dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi
atau seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga
kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan
lingkungan. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang
17
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat
seseorang memperoleh pengetahuan yang baru. Informasi yang
diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai
sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh
di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
18
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 menurut Manuaba
(2010), yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan
ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan
persalinan
b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning
sickness.
c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke
daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan
somatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam
pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan
kedua gejala ini sudah menghilang.
19
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi
(kloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar
payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
semakin menonjol.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin
dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
20
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop
Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16
minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan menurut Manuaba (2010),
yaitu:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter
yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat
yang sulit juga.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78
mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir.
Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa
janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan
21
estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah
terbentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan.
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah
besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin
maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa
untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan
seperti tanda kelahiran prematur.
3. Senam Hamil
a. Pengertian
Senam hamil Menurut Nirwana (2011), adalah terapi latihan gerak
untuk mempersiapkan secara fisik dan mental pada persalinan cepat,
aman dan spontan.
b. Manfaat
Manfaat senam hamil menurut Manuaba (2009), yaitu:
1) Senam hamil memudahkan ibu melakukan tugas persalinan dengan
kekuatan dan kepercayaan diri sendiri di bawah bimbingan
penolong pada persalinan normal.
2) Diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan
kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul, serta jaringan
penyangganya untuk berfungsi saat bersalin.
3) Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan.
4) Dapat memperbaiki kedudukan janin
5) Meningkatkan kepercayaan menghadapi persalinan.
22
6) Memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan
c. Tujuan senam hamil
Tujuan senam hamil menurut Nirwana (2011), diantara yaitu:
1) Menguasai teknik relaksasi
Dengan menguasai teknik relaksasi ini diharapkan ibu
mendapatkan oksigen yang lebih banyak, latihan ini dilakukan agar
ibu siap menghadapi persalinan.
2) Memperkuat elastisitas otot
Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di
bokong, perut bagian bawah dan keluhan wasir
3) Mengurangi keluhan
Melatih sikap tubuh ibu hamil sehingga mengurangi keluhan yang
timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
4) Melatih relaksasi
Proses relaksasi akan sempurna engan melakukan kontraksi dan
relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi atau rasa sakit saat
proses persalinan.
5) Menghindari kesulitan
Senam hamil ini bertujuan untuk membantu proses persalinan,
sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan serta dapat menjaga
tubuh agar tetap bugar dan sehat.
6) Penguatan otot-otot tungkai
Mengingat otot tungkai akan menopang berat tubuh ibu hamil yang
makin lama makin berat seiring dengan usia kehamilan.
23
7) Mencegah Varices
Mencegah pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental
yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
8) Memperpanjang nafas
Karena makin besarnya kandungan maka akan mendesak isi perut
ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan
nafas ibu tidak optimal. Degnan melakukan senam hamil
diharapkan ibu mempunyai nafas yang lebih panjang dan dalam
keadaan rileks.
9) Latihan Mengejan
Latihan ini khusus untuk menghadapi proses persalinan dengan
mengejan secara benar bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan
lama di jalan keluar.
d. Syarat senam hamil
Syarat senam bagi ibu hamil menurut Manuaba (2009) , yaitu:
1) Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan
2) Kehamilan tidak mempunyai komplikasi (keguguran berulang,
kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas operasi
3) Dilakukan setelah kehamilan berumur 20 – 22 minggu
4) Dengan bimbingan petugas dan di rumah sakit.
e. Gerakan dasar senam hamil
Langkah-langkah gerakan dasar senam hamil yang dapat dilakukan
oleh ibu hamil di rumah menurut Nirwana (2011), yaitu sebagai
berikut:
24
1) Duduk bersila dan tegak ke depan dan santai lakukan sebanyak
mungkin dalam posis sehari-hari.
Gambar 2.1 Duduk bersila
2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak
antara kedua bahu. Keempat anggoata tubuh tegak lurus pada lantai
dengan badan sejajar lantai. Lakukan gerakan ini tundukkan kepala
lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan lubang anus. Selanjutnya
turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan
otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini
sebanyak 8 kali.
Gambar 2.2 Sikap merangkak
25
3) Lakukan sikap merangkak degnan meletakkan kepala di antara
kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan atau kiri, selanjutnya
turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser
siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut
selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi - 10 menit atau
sesuai kekuatan ibu hamil.
Berikut gerakan senam hamil menurut Widianti dan Proverawati
(2010), yaitu :
1) Ambil posisi berdiri di atas kedua tangan di samping badan,
kemudian angat kedua tangan ke atas kepala sambil menarik nafas
dari hidung kemudian buang nafas lewat mulut sambil menurunkan
kedua tangan.
2) Ambil posisi duduk di atas matras, kedua kaki diluruskan. Berat
badan bertumpu pada kedua tangan. Kemudian sambil tarik napas
dorong dan tarik telapak kaki secara bergantian.
3) Masih tetap dalam posisi yang sama, gerakan kedua telak kaki
secara bersamaan ke arah depan dan belakang secara bergantian
dengan tarik dan buang nafas.
4) Tetap dalam posisi sama, buka kaki selebar paha kemudian tarik
telapak kaki kearah luar scara bersamaan kemudian tarik ke dalam
secara bersamaan.
5) Ambil posisi duduk sila kemudian putar kepala, empat hitungan
kemudian buang nafas.
6) Lalu ambil posisi berbaring, letakkan kedua tangan di samping
utmbuh posisi kedua kaki di tekuk, lalu tarik napas sambil
26
mengangkat kaki hingga membentuk sudut 900 lalu hembuskan
napas sambil mengembalikan posisi kaki seperti semula.
7) Tetap dalam posisi duduk dan kaki ditekuk, kemudian sambil
menarik napas angkat pantat, tahan beberapa lama kemudian
hembuskan sambil menurunkan pantat.
8) Setelah itu ambil posisi telentang lalu tegangkan seluruh otot tubuh,
genggam tangan, tarik telapak kaki hingga lurus, pejamkan mata,
katupkan otot dubur kemudian relakskan otot-otot tersebut dengan
cara membuka telapak tangan dan mata dan telapak kai kondisi
normal, ulangi secara bergantian.
9) Untuk relaksasi ambil posisi berbaring miring ke kiri, kaki kanan di
depan lalu tangan kiri di belakang dan tangan kanan berada di
depan muka (seperti posisi orang berbaring)
Gambar 2.3 Gerakan Senam Hamil
27
Pengetahuan
Kehamilan
a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
Kehamilan
c. Klasifikasi
kehamilan
B. Kerangka Teori
Gambar 2.4 Kerangka teori
Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2011), Mubarak (2012), Depkes RI (2006)
Senam hamil
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Tujuan senam hamil
4. Syarat senam hamil
5. Gerakan dasar senam
hamil
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan lingkungan
sekitar
7. Informasi
1.
28
Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida Trimester II
dan III tentang Senam hamil
Baik
Cukup
Kurang
C. Kerangka Konsep
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.5 Kerangka Konsep
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Minat
2. Pengalaman
3. Kebudayaan
lingkungan sekitar
3.
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Informasi
2.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent). Tanpa membuat
perbandingan atau penghubung dengan variabel lain (Nasir, 2011). Penelitian
kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk
angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini meneliti menggambarkan tingkat
pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang Senam Hamil
di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen.
.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2004). Penelitian ini akan dilakukan
di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2004).
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2014 – Juni 2015.
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti
tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok,
masyarakat, organisasi, benda, obyek, peristiwa atau laporan yang
semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik
(Silalahi, 2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu
hamil primigravida trimester II dan III di BPM Yayuk Suprapti Tenggak
Sidoharjo Sragen yaitu sebanyak 32 ibu hamil trimester II, III.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu, untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2010).
Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu hamil primigravida trimester II
dan III di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen.
3. Teknik Pengambilan sampling
Teknik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008). Teknik sampling
pada penelitian dengan menggunakan sampling jenuh yaitu teknik
penentuan sampel jika jumlah populasi digunakan sebagai sampel
31
penelitian (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini sampel yang ditentukan
adalah sebanyak 32 responden.
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil
di Desa Tenggak Sidoharjo Sragen
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat
Ukur
Skala
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
primigravida
trimester II
dan III
tentang
senam hamil
Kemampuan ibu hamil
trimester II dan III
menjawab dengan benar
tentang senam hamil
yang meliputi
pengertian, manfaat,
tujuan senam hamil,
syarat senam hamil,
gerakan dasar senam
hamil
1. Baik
Bila nilai responden
yang diperoleh (x) >
mean + 1 SD
2. Cukup
Bila nilai responden
mean -1 SD ≤ x ≤
mean + 1 SD
3. Kurang
Bila nilai responden
yang diperoleh (x) <
mean – 1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber: Data Primer (2014)
32
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner adalah
daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan
respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2012).
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup
adalah daftar pernyataan dimana sudah disediakan jawabannya
(Arikunto, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif
(favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah,
pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan
dengan skor 1 untuk jawaban salah.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pernyataan
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
Soal Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
primigravida
trimester II
dan III
tentang
senam hamil
4. Pengertian 1,2 3,4 4
5. Manfaat 5,6,9
10,12
7,8,11,13 9
6. Tujuan senam hamil 14,16,17,19
20,22
15,16,18
19,21
9
7. Syarat senam hamil 23,26,28,
24,25
5
8. Gerakan dasar senam
hamil
29, 31 27,30
32
5
16 16 32
Sumber: Data Primer (2014)
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data.
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.
33
Rencana uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan di BPM Tatik Taraman,
Sidoharjo, Sragen dengan 30 ibu hamil trimester II dan III. Menurut
Riwidikdo (2013), uji coba validitas dan reliabilitas minimal dilakukan
terhadap 30 responden.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan
SPSS for windows versi 16.0 rumus product moment. Menurut Hidayat
(2011), rumus product moment yaitu:
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Pada penelitian ini menggunakan taraf
signifikan 0,05 dan rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
34
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)
(Ghozali, 2005).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Hidayat (2011), adalah cara peneliti
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data dari primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013).
35
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang senam hamil di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder didapatkan jumlah ibu
hamil trimester II dan III dari di BPM Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo
Sragen.
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010)
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
36
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
d. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau software komputer.
e. Pembersihan data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya,
kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut
pembersihan data (data cleaning).
2. Analisis Data
Analisis univariat menurut Notoatmodjo (2010), yaitu menganalisis
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya
mendeskirpsikan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II
dan III tentang senam hamil di Desa Tenggak Sidoharjo Sragen.
37
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
Rumus : X = n
xå
Keterangan :
X : Rata-rata ( mean )
å x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
Rumus :
SD = 1
)( 2
2
-
- åån
n
xixi
Keterangan:
x : Nilai responden
n : Jumlah responden
38
Untuk mendapatkan distribusi persentase tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida trimester II dan III tentang senam hamil di BPM
Yayuk Suprapti Tenggak Sidoharjo Sragen digunakan rumus persentase.
Menurut Riwidikdo (2010), rumus persentase yaitu:
Jumlah responden menurut Tingkat Pengetahuan
Persentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah total responden
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek
penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan
tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
39
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Terlampir)
29
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handoyo, A. 2010. Remaja dan Kesehatan: Permasalahan dan Solusi Praktisnya.
Jakarta: PT Perca
Hidayat A. A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medik
Manuaba, I.B.G. 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC
–––––––––––––––––––. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC
Mubarak, W.I. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Nasir, A. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan: Konsep Pembutan
Karya Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Nirwana, A.B. 2011. Kapita Selekta Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
–––––––––––––––––––. 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta
–––––––––––––––––––, 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta
–––––––––––––––––––. 2012. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Puspitasari. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di
Puskesmas Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Karya Tulis
Ilmiah
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yoyakarta: Mitra Cendikia Press
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta
Stoppart, M. 2009. Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan Modern.
Yogyakarta: Media Abadi
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Widianti dan Proverawati. 2010. Senam Kesehatan dilengkapi Dengan Contoh
Gambar. Yogyakarta: Nuha Medika
Yuliadhita. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I dan II Tentang
Senam Hamil Di Desa Ngargosari Kecamatan Sumberlawang Kabupaten
Sragen. Karya Tulis Ilmiah