tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku...
TRANSCRIPT
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL
(SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS
KARANGMALANG SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA
NIM B12068
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL
(SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS
KARANGMALANG SRAGEN
TAHUN 2015
Diajukan oleh :
DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA
NIM B12068
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal ....................
Pembimbing
Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes
NIK. 200685025
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PERILAKU MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL
(SUBSTANCE ABUSE) DI PUSKESMAS
KARANGMALANG SRAGEN
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh :
DIMAS MUSTIKA CENDANA KHUSUMA
NIM. B12068
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Pada tanggal
Penguji I Penguji II
Ika Budi Wijayanti, SST, M.Sc Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes
NIK. 200680024 NIK. 200685025
Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu prasyarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK. 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perilaku
Membahayakan Bagi Ibu Hamil (Substance Abuse) di Puskesmas Karangmalang
Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Bapak Sugeng Priyono, SH, selaku kepala Badan Kesbang Politik dan
Linmas Kabupaten Sragen yang telah memberikan pengarahan dan ijin
kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
5. Bapak Drs. Wahyudi, M.Sc, selaku kepala BAPPEDA Kabupaten Sragen
yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan
penelitian.
6. Bapak Dr.M Farid Anshori, M.M, selaku kepala DKK Kabupaten Sragen
yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data dan
pelaksanaan penelitian.
v
7. Bapak dr. Agus Sukaca, selaku Kepala Puskesmas Karang Malang Sragen
yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data
dan pelaksanaan penelitian.
8. Bapak Dr. Y. Agus Sudarmanto, M.Kes, selaku Kepala UPTD Puskesmas
Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan
uji validitas dan reliabilitas penelitian di UPTD Puskesmas Sragen.
9. Semua ibu hamil yang telah bersedia menjadi narasumber dan responden
dalam pelaksanaan penelitian.
10. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Mei 2015
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2015
Dimas Mustika Cendana Khusuma
B12068
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERILAKU
MEMBAHAYAKAN BAGI IBU HAMIL (SUBSTANCE ABUSE)
DI PUSKESMAS KARANGMALANG SRAGEN
xiii + 55 halaman + 11 tabel + 2 gambar + 22 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : AKB di Indonesia tahun 2012 sebanyak 32/1000 kelahiran
hidup, 7% AKB disebabkan oleh kelainan kongenital. Kelainan kongenital harus
segera ditangani secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan cacat seumur
hidup. Substance abuse merupakan perilaku yang membahayakan ibu hamil
seperti penggunaan obat-obatan selama hamil, merokok, mengonsumsi alkohol
dan ceffein, ketergantungan Napza dan paparan radiasi. Perilaku tersebut
berpengaruh langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan
BBLR dan menimbulkan cacat bawaan (kelainan kongenital). Berdasarkan studi
pendahuluan di Puskesmas Karangmalang Sragen didapat hasil ibu dalam kategori
baik (30%), cukup (20%) dan kurang (50%).
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang
Sragen pada kategori baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan Deskriptif kuantitatif. Lokasi
penelitian ini di Puskesmas Karangmalang Sragen dilaksanakan pada tanggal 10-
31 Maret 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah 61 responden dengan
menggunakan teknik quota sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel tunggal dan menggunakan analisis Univariate.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang
Sragen dalam kategori baik sebanyak 5 responden (8,20%), cukup sebanyak 50
responden (81,97%), dan kurang sebanyak 6 responden (9,83%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan
bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen sebagian
besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 50 responden (81,97%).
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, perilaku yang membahayakan ibu hamil
(substance abuse).
Kepustakaan : 21 literatur (tahun 2006-2013)
vii
MOTTO
1. Belajarlah dengan tekun agar kelak cita-citamu tercapai dan ilmu yang kita
pelajari kelak dapat menjadi pegangan hidup di masa depan (penulis).
2. Ridho orang tuamu adalah ridho Tuhanmu, doa orang tuamu adalah
penunjuk jalan keberhasilanmu (penulis).
3. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al-Baqarah: 153)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan pada :
1. Kepada Allah SWT yang telah menuntunku, menjagaku, serta
mengingatkanku disetiap langkahku.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikanku dukungan, doa, serta
kasih sayangnya selama ini.
3. Teman-teman yang berpartisipasi membantu untuk menyelesaikan karya
tulis ini.
4. Almamater tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Dimas Mustika Cendana Khusuma
Tempat/ Tanggal Lahir : Sragen, 04 Maret 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. R.A. Kartini no.18 Mageru Kidul,
Karangmalang, Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 11 Sragen LULUS TAHUN 2006
2. SMP Negeri 4 Sragen LULUS TAHUN 2009
3. MA Negeri 1 Sragen LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1. Umum ........................................................................................... 4
2. Khusus .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
E. Keaslian Studi Kasus ........................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ..................................................................................... 7
1. Pengetahuan .................................................................................. 7
2. Kehamilan ..................................................................................... 16
3. Susbtance Abuse ............................................................................ 21
B. Kerangka Teori ..................................................................................... 30
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 31
x
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
C. Populasi,Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 33
D. Variabel Penelitian ............................................................................... 34
E. Definisi Operasional ............................................................................. 34
F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 35
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 40
I. Etika Penelitian .................................................................................... 43
J. Jadwal Penelitian .................................................................................. 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................. 45
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 45
C. Pembahasan ......................................................................................... 49
D. Keterbatasan ........................................................................................ 53
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar beberapa obat yang berpotensi membahayakan atau
menimbulkan kelainan pada janin ................................................. 24
Tabel 2.2 Daftar beberapa obat atau zat dengan efek terato genik pada
manusia.......................................................................................... 24
Tabel 2.3 Daftar beberapa obat terlarang dan risikonya pada kehamilan ..... 27
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner penelitian sebelum dilakukan uji validitas
dan reliabilitas ............................................................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner penelitian ........................................................ 39
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................ 45
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ....................... 46
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 46
Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data .................................................................. 47
Tabel 4.5 Hasil Penelitian ............................................................................. 48
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 30
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 31
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Soal Wawancara
Lampiran 5. Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7. Surat Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 9. Surat Permohonan Responden
Lampiran 10. Lembar Inform Consent
Lampiran 11. Kuesioner
Lampiran 12. Jawaban Kuesioner
Lampiran 13. Tabulasi Uji Coba Instrument
Lampiran 14. Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 15. Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Perhitungan Mean dan Standard Deviasion
Lampiran 18. Kriteria Tingkat Pengetahuan
Lampiran 19. Prosentase Tingkat Pengetahuan
Lampiran 20. Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 22. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 melaporkan bahwa
setiap hari lebih dari 7200 bayi lahir mati, sebagian besar diantaranya 98%
terjadi di negara yang berpendapatan rendah hingga sedang. Tetapi WHO
mencatat negara kaya tidak luput dari kasus ini, dengan catatan satu bayi mati
dari 320 kelahiran. Data dari WHO mengatakan dua pertiga kasus atau 1,8
juta/tahun bayi lahir mati ditemukan pada 10 negara, jumlah tertinggi
ditemukan di kawasan Sub Sahara Afrika dan Asia Tenggara. Antara 25 %
dan 40 % kasus angka lahir mati disebabkan karena kelainan kongenital,
infeksi, malnutrisi, hidrops non imun dan isoimunisasi anti-D
(Depkes RI, 2012).
Di Indonesia angka kematian bayi pada tahun 2012 yaitu 32/1000
kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi baru lahir di Indonesia
adalah prematuritas 32%, asfiksia 30%, infeksi 22%, kelainan kongenital 7%,
lain-lain 9%. Kelainan kongenital hanya ikut menyumbang 7% penyebab
angka kematian bayi baru lahir di Indonesia, namun apabila tidak ditangani
secara cepat dan tepat maka kelainan kongenital akan menjadi cacat seumur
hidup yang dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian bayi di
Indonesia (Depkes RI, 2012).
Angka kematian bayi di kota Sragen pada tahun 2012 sebesar 9,34 per
1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 sebesar 8,72 per 1000 kelahiran
2
hidup yang disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia dan
kelainan kongenital (ILPPD Bupati Sragen, 2013).
Kelainan konginental mayor terjadi pada 3-4% kelahiran hidup dan 70%
dari kelainan tersebut tidak diketahui penyebabnya. Diperkirakan bahwa 2-
3% disebabkan oleh obat-obatan dan 1% disebakan oleh toksin lingkungan.
20-25% wanita melaporkan telah menggunakan obat-obatan secara teratur
selama kehamilan dan 20-30% wanita meneruskan kebiasaan merokok
selama kehamilan (Norwitz dan Schorge, 2007).
Menurut pendapat Astuti (2012), Susbtance Abuse adalah perilaku yang
merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk penyalahgunaan
atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil,
misalnya : penggunaan obat-obatan selama hamil, merokok, mengonsumsi
alkohol, caffeine, ketergantungan obat atau penggunaan NAPZA dan paparan
radiasi. Pengkajian terhadap kebiasaan merokok, minum-minuman keras dan
penggunaan obat-obatan terlarang selama kehamilan harus dilakukan saat
antenatal care karena kebiasaan tersebut secara langsung dapat
memengaruhi pertumbuhan, perkembangan janin dan menimbulkan
kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) bahkan dapat
menimbulkan cacat bawaan (kelainan konginetal), kelainan pertumbuhan dan
perkembangan mental.
Pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diterbitkan oleh
Kementrian Kesehatan tahun 2012 terdapat larangan merokok pada ibu hamil,
3
larangan minum-minuman keras pada ibu hamil dan peringatan pada ibu
hamil dalam mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan
(Kemenkes RI, 2012).
Para bidan dan dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk
menghentikan merokok melalui kegiatan antenatal care, kelas antenatal bagi
perokok, mengurangi periklanan tentang rokok, area bebas rokok, serta
mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di institusi
atau tempat kerja masing-masing karena faktor lingkungan yang baik dan
strategis merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghentikan
kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya
merokok (Kusmiyati dkk. 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 November 2014
di Puskesmas Karangmalang Sragen diperoleh data pada bulan Januari 2014 –
September 2014 jumlah ibu hamil sebanyak 729 orang dan jumlah kematian
bayi sebanyak 8 bayi. Hasil wawancara terhadap 10 orang ibu hamil
mengenai perilaku yang membahayakan bagi ibu hamil (susbtance abuse)
didapatkan 30% ibu dalam kategori baik, 20% ibu dalam kategori cukup,
50% ibu dalam kategori kurang.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perilaku Membahayakan
Bagi Ibu Hamil (Substance Abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut “ Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas
Karangmalang Sragen?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil
(substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas
Karangmalang Sragen pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas
Karangmalang Sragen pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas
Karangmalang Sragen pada tingkat kurang.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu
tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse).
2. Bagi Diri Sendiri
Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam
melakukan penelitian khususnya penelitian tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse).
3. Bagi Instansi (Puskesmas)
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
rangka pengembangan pelayanan puskesmas khususnya dalam
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tentang perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse).
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dipakai sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau
dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan
khususnya tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance
abuse).
6
E. Keaslian Penelitian
Eka Oktalili (2013), STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul “
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok Pada
Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karang Anyar ”. Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik sampling dengan
menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan
tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya di
RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karang Anyar 8,8% dalam kategori baik,
79,4% dalam kategori cukup dan sisanya 11,8% dalam kategori kurang.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Eka Oktalili (2013) adalah
pada jenis dan rancangan penelitian, variabel penelitian, instrument
penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengolah dan analisis data, etika
penelitian dan hasil penelitian yang menunjukan tingkat pengetahuan
responden mayoritas pada tingkat cukup. Perbedaannya terletak pada lokasi
penelitian, waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik
sampling, definisi operasional dan jadwal penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu”. Tahu ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra pengelihatan,
pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkat, yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang bersifat
spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
8
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap suatu obyek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan
dan sebagainya terhadap obyek yang telah dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya
(riil). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu dengan yang lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
9
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluasion)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan jastifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), dari berbagai cara yang telah
digunakan untuk memperoleh kebenaran sepanjang sejarah dapat
dikelompokan menjadi dua yakni :
1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah merupakan cara kuno atau
tradisional, dalam metode ini kebenaran diperoleh tanpa melalui
penelitian terlebih dahulu. Cara-cara penemuan pengetahuan pada
periode ini antara lain :
a) Cara coba-salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu
seseorang apabila menghadapi masalah atau persoalan, upaya
pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara ini
dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila
10
kemungkinan kedua gagal maka digunakan kemungkinan
ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebetulan terjadi secara tidak sengaja oleh orang
yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Biasanya
diwariskan secara turun-temurun. Sumber pengetahuan dapat
berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun informal,
ahli agama, pemegang pemerintah dan sebagainya. Prinsip dari
cara ini adalah orang lain menerima pendapat yang
dikemukakan oleh yang mempunyai otoritas tanpa terlebih
dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran sendiri.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah. Pepatah ini mengandung arti bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran dan
11
pengetahuan. Oleh sebab itu melalui pengalaman pribadi kita
juga dapat memperoleh suatu pengetahuan.
e) Cara akal sehat
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran atau agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama
yang bersangkutan, meskipun kebenaran tersebut rasional atau
tidak.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat sekali
melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran ini diperoleh seseorang
hanya berdasarkan intuisi atau suara hati.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia
cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia
mampu menggunakan penalaranya dalam memperoleh
pengetahuan. Cara memperoleh kebenaran melalui jalan
pikiran baik deduksi maupun induksi yang pada dasarnya
12
melahirkan suatu pemikiran melalui pembuatan kesimpulan
dari berbagai pernyataan.
i) Induksi
Induksi merupakan proses penarikan kesimpulan dari
pernyataan yang khusus ke pernyataan yang bersifat umum.
Karena proses berpikir induksi berasal dari hasil pengamatan
hal yang nyata kepada hal yang abstrak.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan –
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang di anggap benar secara umum
pada kelas tertentu berlaku juga kebenarannya pada semua
peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas
itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada
pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah atau lebih populer disebut
metode penelitian. Sehingga dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
catatan-catatan terhadap semua fakta yang sehubungan dengan
objek yang diamati. Pencatatan yang dilakukan mencangkup tiga
hal pokok yaitu :
13
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-
gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
Berdasarakan pencatatan ini kemudian ditetapkan unsur-unsur
yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal tersebut menjadi
dasar dalam pengambilan kesimpulan yang disebut sebagai metode
penelitian ilmiah.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan, menurut Wawan dan
Dewi (2011), dibagi menjadi dua yaitu :
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang secara langsung karena berasal dari diri
sendiri. Faktor ini terdiri dari :
a) Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan adalah faktor yang sangat
mempengaruhi tingkat pengetahuan individu, bila seseorang
mempunyai pendidikan yang tinggi maka dapat dipastikan
orang tersebut mempunyai pengetahuan yang lebih luas
dibandingkan dengan orang yang mempunyai pendidikan yang
14
rendah. Oleh karena itu, tinggi rendahnya pendidikan
seseorang dapat menggambarkan tinggi rendahnya tingkat
pengetahuan orang tersebut.
b) Faktor Pekerjaan
Manusia mempunyai tiga cara untuk bekerja, yaitu bekerja
dengan menggunakan pikiran, tenaga dan pikiran serta tenaga.
Individu yang dominan bekerja menggunakan pikiran akan
selalu aktif berpikir dan mencari inovasi-inovasi baru untuk
dapat mengembangkan pekerjaannya sehingga dapat
memperluas pengetahuannya. Sedangkan individu yang
dominan bekerja menggunakan tenaga akan lebih cenderung
tidak menciptakan inovasi baru sehingga pengetahuannya
tidak diasah dan kurang berkembang.
c) Faktor Umur
Individu yang berusia lebih banyak biasanya mempunyai
pengetahuan yang lebih luas dibandingkan individu yang
berusia dibawahnya. Hal ini dikarenakan individu yang berusia
lebih mempunyai pengalaman lebih banyak dalam
memecahkan masalah sehingga tingkat pengetahuannya lebih
luas.
15
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, faktor ini
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang secara tidak
langsung. Faktor ini terdiri dari :
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Individu
yang tinggal dilingkungan kota dengan fasilitas pendidikan
yang baik akan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam
memperoleh pengetahuan dibanding individu yang tinggal di
daerah pelosok dengan fasilitas pendidikan yang kurang
memadai.
b) Faktor sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi sikap dalam menerima informasi. Individu
yang tinggal didaerah dengan sistem sosial budaya terbuka
(fleksibel) akan selalu mengikuti perkembangan teknologi,
sedangkan yang tinggal didaerah dengan sistem sosial budaya
tertutup (monoton) akan selalu menolak dan menghindari
kemajuan teknologi dimana teknologi adalah gambaran nyata
dari perkembangan ilmu pengetahuan.
16
e. Cara mengukur pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2012), dalam menentukan hasil pengukuran
tingkat pengetahuan dapat dikategorikan dalam beberapa kategori
salah satunya dengan menggunakan tiga kategori, ketentuan tersebut
menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean)
dan simpangan baku (standard deviasion).
Dengan menggunakan parameter berikut:
1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD
2. Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).
b. Tanda-tanda kehamilan
Menurut Kusmiyati dkk (2008), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi dua yaitu :
17
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenorhea
Amenorhea adalah tanda dimana seorang wanita usia subur
yang mampu hamil dan sudah menikah mengeluh terlambat
haid. Meskipun keadaan stres, obat-obatan dan penyakit kronis
dapat pula menimbulkan amenorhea.
b) Mual dan muntah
Mual dan muntah adalah gejala umum kehamilan, mulai
dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan.
Dalam kedokteran hal ini dikenal dengan istilah morning
sickness karena munculnya seringkali pada pagi hari.
c) Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara
yang disebabkan oleh pembesaran payudara karena pengaruh
esterogen dan progesteron.
d) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama,
biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan delapan belas
sampai dua puluh minggu.
e) Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam
yang disebabkan oleh desakan uterus yang membesar.
18
f) Konstipasi
Konstipasi terjadi karena efek relaksasi progesteron atau
dapat juga karena perubahan pola makan.
g) Perubahan berat badan
Pada kehamilan dua sampai tiga bulan sering terjadi
penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan
mual-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu
meningkat sampai stabil menjelang aterm.
h) Perubahan temperatur basal
Kenaikan temperatur basal lebih dari tiga minggu biasanya
merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.
i) Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain adalah clhoasma yakni warna
kulit yang kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan
kulit pada daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan
warna kulit tua dan biasanya muncul pada kehamilan enam
belas minggu.
j) Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL (Hormon Placental
Lactogen), payudara mensekresikan kolostrum, biasanya
setelah kehamilan lebih dari enam belas minggu.
19
k) Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak dan bentuknya
globular.
l) Tanda Piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus
yang dekat dengan implantasi plasenta.
m) Perubahan-perubahan pada serviks antara lain :
(1) Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri,
sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai
kesan lebih tipis dan uterus lebih mudah difleksikan.
(2) Tanda Goodell’s
Tanda ini dapat diketahui melalui pemeriksaan
bimanual. Serviks terasa lebih lunak. Namun penggunaan
kontrasepsi oral juga dapat memberikan tanda ini.
(3) Tanda Chadwick
Tanda ini ditandai dengan adanya warna kebiru-biruan
pada dinding vagina yang mengalami kongesti.
(4) Tanda Mc.Donald
Fundus uteri dengan serviks bisa dengan mudah
difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak
tidaknya pada jaringan isthmus.
20
(5) Terjadi perbesaran abdomen
Pembesaran perut terjadi nyata setelah minggu ke enam
belas, karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga
panggul menuju rongga perut.
(6) Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
(7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini akan didapat hasil positif, tetapi
masih ada kemungkinan positif palsu.
2) Tanda pasti kehamilan
Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan
keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan
dengan kondisi kesehatan yang lain. Tanda pasti kehamilan yaitu :
a) Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu ke
tujuh belas sampai delapan belas. Pada orang gemuk bisa lebih
lambat. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke dua belas.
b) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah uotline janin. Biasanya
menjadi jelas setelah minggu ke dua puluh dua. Gerakan janin
21
dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke dua puluh
empat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba dkk (2009), kehamilan dibagi menjadi tiga
triwulan yaitu :
1) Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 - 12 minggu.
2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 - 28 minggu.
3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 - 40 minggu.
3. Substance Abuse
a. Pengertian
Menurut pendapat Kusmiyati dkk (2008), Susbtance Abuse adalah
perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil
termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu
yang membahayakan ibu hamil.
b. Jenis-jenis substance abuse
1) Penggunaan obat-obatan selama hamil
Periode intrauterin selama dua pekan sampai tiga bulan
merupakan masa perkembangan janin yang sangat peka terhadap
efek obat yang dapat mengakibatkan malformasi, karena pada
masa inilah terbentuknya organ-organ utama. Penggunaan obat
selama kehamilan merupakan suatu masalah khusus. Selama
beberapa dekade diperkirakan bahwa plasenta berfungsi sebagai
rintangan (barrier) yang melindungi janin terhadap efek
22
merugikan dari obat-obatan. Tetapi ternyata bahwa kebanyakan
obat dapat secara pasif menembus atau ditransfer secara aktif
melalui plasenta. Hal ini terbukti secara drastis dan menyedihkan
oleh peristiwa talidomida pada permulaan tahun 1960, peristiwa
itu menggambarkan tentang pengaruh suatu obat terhadap janin
selama masa kritis dari perkembangannya dapat mengakibatkan
defek fisik pada organ-organ tertentu (Tjay dan Rahardja, 2007).
Teratoginisitas merupakan penelitian mengenai perkembangan
janin abnormal dan merujuk pada abnormalitas struktural dan
fungsional. Selain molekul-molekul besar (seperti heparin), semua
obat yang diberikan pada ibu akan melintasi plasenta hingga
derajat tertentu. Efek obat tertentu pada janin tergantung pada
dosis, waktu dan lama pajanan, serta faktor genetik dan
lingkungan yang masih belum didefinisikan secara jelas, yang
saling berinteraksi untuk menentukan kerentanan masing-masing
janin terhadap cedera struktural. Janin berada pada risiko tertinggi
untuk mengalami cedera selama embriogenesis (hari ke 17-54
pascakonsepsi), sedangkan pajanan pada ayah tidak pernah
terbukti bersifat teratogenik (Norwitz dan Schorge, 2007).
Menurut Tjay dan Rahardja (2007), banyak ibu hamil
memerlukan pengobatan untuk keluhan-keluhan yang yang
disebabkan oleh kehamilan, misalnya mual dan muntah. Berikut
23
beberapa prinsip harus dipatuhi pada pemilihan obat selama
kehamilan:
a. Sebaiknya menggunakan obat-obat yang sejak lama sudah
digunakan dalam praktek daripada obat-obat pengganti yang
baru, walaupun obat baru memiliki efek samping lebih sedikit
bagi orang dewasa, tetapi keamanannya bagi janin kurang
jelas.
b. Untuk menurunkan risiko sejauh mungkin bagi janin sebaiknya
digunakan dosis obat yang paling rendah selama kehamilan.
Hal ini sebetulnya bertentangan karena sebagian wanita hamil
justru membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi dari normal.
Pada saat hamil tua berhubung meningkatnya berat badan dan
lebih cepatnya ekskresi “clearance” dari berbagai obat,
misalnya litium, digoksin dan fenitoin.
c. Wanita hamil tidak dianjurkan untuk menggunakan obat bebas
(over-the-counter-drugs) tanpa konsultasi dengan dokter,
karena banyak faktor yang dapat menimbulkan risiko bagi
janin.
24
Tabel 2.1 Daftar beberapa obat yang berpotensi membahayakan
atau menimbulkan kelainan pada janin.
Nama obat
Kemungkinan kelainan pada janin
Kloramfenikol
Tetrasiklin
Dihidrosetreptomisin
Setreptomisin
Amitriptin
Amfetamin
Nitrofuratoin
Fenasetin
Anti diabetik per oral
Anti kanker
Anti malaria
Aspirin
Ibuprofen
Paracetamol
Vitamin dengan dosis
tinggi
Gangguan pernafasan, grey sindrom
(sindrom abu-abu)
Gangguan pertumbuhan tulang,
perubahan warna gigi, gigi rapuh
Tuli
Gangguan keseimbangan
Iritabilitas neonatus
Iritabilitas, tidak mau menyusu,
takhikardi, malformasi
kardiovaskuler dan muskuluskeletal
Gangguan dalam darah
Gangguan dalam darah
Kematian janin dalam kandungan
Trombositopenia, cacat bawaan
Kelainan konginetal
IUGR
Kontriksi duktus arteriosus
Dislokasi sendi pada dan clubfoot
Kerusakan ginjal, defek susunan
saraf pusat dan kranifasial, skorbut,
ketidak mampuan belajar, kerusakan
hati dan tulang
Sumber : (Kusmiyati dkk, 2008).
Tabel 2.2 Daftar beberapa obat atau zat dengan efek teratogenik
pada manusia.
Jenis Efek utama
Thalidomide
DES
Warfarin
Androgens
Folic acid
antagonists
Antikonvulsan
Retinoic acid
Alkohol
Phocomelia
Kecacatan traktus genitalia
Hipoplasia hidunng, gangguan tulang
Maskulinisasi janin wanita
Cacat pada kepala dan muka, pertumbuhan
janin terhambat.
Cacat pada kepala dan muka, pertumbuhan
janin terhambat.
Cacat kepala dan wajah, cacat jantung.
Cacat pada kepala dan muka, pertumbuhan
janin terhambat.
Sumber : (Kusmiyati dkk, 2008).
25
2) Merokok
Berdasarkan konsep evidence menunjukan bahwa merokok
menimbulkan efek yang sangat membayakan bagi janin. Hasil
riset menunjukkan satu diantara lima wanita hamil dilaporkan
merokok. Hingga seperempat wanita hamil yang merokok,
berhenti pada pemeriksaan kehamilan yang pertama. Kebiasaan
merokok sering terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah,
paritas tinggi, status un-marital, penghasilan rendah, atau ibu
dengan masalah psikologi seperti depresi, stress, pekerja berat dan
lain-lain (Kusmiyati dkk, 2008).
Rokok merupakan bentuk penyalahgunaan yang sering
ditemukan. Insidensi perempuan hamil yang merokok sekitar
16,3-52%, tergantung populasi yang diteliti. Hampir semua
komplikasi pada plasenta dapat ditimbulkan oleh rokok meliputi
abortus, solusio plasenta, insufisiensi plasenta, berat badan lahir
rendah dan plasenta previa. Hal ini akan meningkatkan kematian
neonatus dan sindroma kematian bayi mendadak (SIDS). Selain
itu komplikasi ketuban pecah dini dan persalinan kurang bulan
juga dapat terjadi. Seorang perokok pasif akan mempunyai risiko
yang sama dengan perokok aktif satu sampai lima batang per hari.
Perempuan yang merokok pada trimester kedua dan tiga
mempunyai risiko yang sama bila merokok selama kehamilan.
Bayi yang lahir dari seorang perokok bukan hanya mempunyai
26
berat badan lahir rendah, tetapi juga ukuran panjang tubuh, kepala
dan dada yang lebih kecil, PH tali pusat yang rendah dan
menunjukan lebih banyak kelainan pada pemeriksaan neurologik
(Prawirohardjo, 2010).
3) Alkohol dan kafein
Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan
jantung ibu hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan
kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan kelahiran
prematur. Tidak hanya pada peminum atau pemakai alkohol rutin
atau insidental. Sehingga wanita hamil seharusnya tidak
mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alkohol sebelum atau
selama hamil. Efek pemakaian alkohol dalam kehamilan adalah
pertumbuhan janin terhambat, retardasi mental, kecacatan,
kelainan jantung dan kelainan neonatal. Munculnya efek
ketidaknormalan pada ibu hamil dengan konsumsi alkohol.
Minimal 28,5 ml perhari dan terutama konsumsi alkohol pada
trimester pertama. Kecemasan dan depresi ibu hamil dan merokok
sering meningkatkan konsumsi alkohol. Konsumsi kafein yang
berlebihan mengakibatkan bayi lahir mati, abortus dan persalinan
prematur (Kusmiyati dkk, 2008).
Sindrom alkohol janin ditandai oleh abnormalitas wajah,
disfungsi sistem saraf pusat dan hambatan pertumbuhan. Risiko
kelainan berhubungan sampai mana batas konsumsi alkohol ibu:
27
10% pada konsumsi yang jarang, 15% pada konsumsi sedang dan
30-40% pada konsumsi berat ( > 6 gelas perhari ). Tidak terdapat
kadar alkohol yang mutlak untuk kodisi hamil
(Norwitz dan Schorge, 2007).
4) Hamil dengan ketergantungan obat/ pengguna NAPZA
Pemakaian obat-obatan pada wanita hamil sangat
mempengaruhi ibu maupun janinnya, terutama pada masa
konsepsi dan trimester satu kehamilan, karena tahap ini
merupakan tahap organogenesis atau pembentukan organ. Contoh
obat-obatan tersebut adalah ganja, morfin, heroin, pethidin, jenis
barbiturate, alkohol dan lain-lain yang akan menimbulkan
gangguan pada ibu dan janinnya. Janin akan mengalami cacat
fisik, kelahiran prematur dan BBLR, serta cacat mental dan sosial.
Ibu hamil dengan ketergantungan obat umumnya takut melahirkan
bayi cacat, merasa gelisah, bingung dan takut terhadap akibat yang
dialami oleh bayinya dengan minum obat-obatan tersebut
(Kusmiyati dkk, 2008).
Tabel 2.3 Daftar beberapa obat terlarang dan risikonya pada
kehamilan.
Jenis Risiko maternal Risiko perinatal
Sedativa Belum diketahui a. Floppy infant
syndrome:hipotoni,
letargi, kesulitan
menghisap.
b. Withdrawal
syndrome:
Pertumbuhan janin
28
terhambat, tremor,
iritabilitas,
hipertonus, diare,
muntah, menghisap
dengan kuat
Heroin Penurunan denyut
jantung dan
frekwensi
pernafasan, pupil
miosis, amenore
Abortus, kematian
janin, pertumbuhan
janin terhambat,
persalinan premature,
BBLR, microcephal,
panjang badan lahir
kurang
Kokain Vagina pektoris,
infrak miokard
akut,aritmia jantung,
stroke hemoragik,
nekrosis usus,
kematian mendadak
BBLR, perdarahan
intraventrikular,
keterlambatan
perkembangan,
kelainan konginetal
Mariyuana Efek karsinogenetik
kuat, inflamasi paru
yang luas,
menghambat
produksi makrofag
paru
Lipatan epikantal lebih
berat, hipertelorisme,
pertumbuhan janin
terhambat, partus
prematurus, risiko
partus lama dan macet,
mekonium dalam
ketuban
Halusinogen Peningkatan tekanan
darah, takikardia,
tremor, mual,
peningkatan suhu
Microcephal,
malformasi serebelum,
refleks menurun,
perubahan kesadaran
Amfetamin Meningkatkan
tekanan darah,
insomnia, aritmia
jantung, halusinasi,
kecemasan
Tingkah laku agresif,
penyakit jantung
konginetal, bibir
sumbing
Sumber : (Prawirohardjo, 2010).
5) Radiasi
Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan
terutama adalah pada trimester I (umur 4 sampai 9 minggu dari
hari pertama menstruasi terakhir). Pada kehamilan trimester I
merupakan tahap dasar pembentukan organ termasuk organ vital
29
otak, susunan tulang belakang, jantung, ginjal dan pernafasan,
sehingga paparan sinar X-ray pada umur kehamilan ini akan
menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin, retardasi
mental pada janin, abortus dan persalinan prematurus. Efek
radiasi terhadap janin tergantung dari umur kehamilan berapa saat
paparan radiasi berlangsung dan seberapa besar jumlah radiasi
yang di terima (Kusmiyati dkk, 2008).
Oleh karena itu menurut Prawirohardjo (2010), konseling dan
pemilihan obat pada ibu hamil sangat dibutuhkan guna
menghindari atau mengurangi abnormalitas janin antara lain :
1) Hindari pemberian obat pada periode pertama pascakonsepsi.
2) Hindari makanan minuman dan zat yang tidak diperlukan oleh
janin dalam pertumbuhannya, misalnya merokok, alkohol,
obat sedatif, OAD, atau jamu-jamu tradisional yang belum
teruji.
3) Hindari pemberian obat polifarmaka, terutama bila pemberian
dalam waktu yang lama.
4) Berikan obat yang telah jelas aman dan mempertimbangkan
keperluan pengobatan primernya.
5) Pergunakan pedoman penggunaan obat resmi dan daftar obat-
obat yang aman demikian pula pemberian obat-obatan terbatas
atau yang tidak diperbolehkan pada ibu hamil.
30
B. Kerangka Teori
→
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo, 2012
Tingkat pengetahuan:
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
Substance abuse Pengetahuan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Faktor Internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
c) Umur
2. Faktor Eksternal
a) Lingkungan
b) Sosial budaya
1. Pengertian
2. Jenis-jenis
Substance abuse:
a. Penggunaan
obat-obatan
selama hamil
b. Merokok
c. Alkohol dan
kafein
d. Hamil dengan
ketergantungan
obat/ pengguna
NAPZA
e. Radiasi
Kehamilan
1. Pengertian
2. Tanda-tanda
kehamilan
3. Klasifikasi
kehamilan
31
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Sumber : Notoatmodjo, 2012
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Perilaku
Membahayakan Bagi Ibu
Hamil (Substance Abuse)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
d. Pengalaman
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
Baik
Cukup
Kurang
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Menurut Hidayat (2007), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel
bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan,
berapa banyak, siapa dan dimana.
Menurut Arikunto (2013), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Penelitian ini
dilakukan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di wilayah
Puskesmas Karangmalang Sragen.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012), lokasi penelitian merupakan tempat
yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian serta untuk
membatasi ruang lingkup penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Karangmalang Sragen.
33
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
penelitian sesuai dengan yang telah direncanakan guna mencapai tujuan
(Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanankan pada 10 - 31 Maret
2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013).
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua ibu yang
sedang hamil di wilayah Puskesmas Karangmalang Sragen pada kurun
waktu 10 - 31 Maret 2015 dengan jumlah ibu hamil pada bulan maret
sebanyak 408 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2013). Jika populasi sampel kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau
20-25% atau lebih (Arikunto, 2006).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15% dari populasi
ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangmalang Sragen.
x 408 = 61,2 61
Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 61 ibu hamil.
34
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
teknik quota sampling yaitu dengan cara menetapkan sejumlah anggota
sampel secara quotum atau jatah (Notoatmodjo, 2012). Jumlah populasi
ibu hamil di Puskesmas Karangmalang adalah 408 orang. Quota yang
telah ditentukan peneliti adalah 15% dari total populasi yaitu 61 ibu
hamil.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu, misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya.
Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai bermacam-
macam nilai (Notoatmodjo, 2012).
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal
yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu
hamil (substance abuse).
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi dari variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
35
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Nama variabel Pengertian Indikator
Alat ukur Skala
Pengetahuan ibu
hamil tentang
perilaku
membahayakan
bagi ibu hamil
(substance
abuse)
Kemampuan ibu
hamil menjawab
kuesioner
dengan benar
tentang perilaku
membahayakan
bagi ibu hamil
(substance
abuse) meliputi:
a. Penggunaan
obat-obatan
selama hamil
b. Merokok
c. Alkohol dan
kafein
d. Hamil
dengan
ketergantung
an obat/
pengguna
NAPZA
e. Radiasi
Baik :
Bila nilai
responden
yang diperoleh
(x) > mean + 1
SD
Cukup :
Bila nilai
responden
mean-1 SD < x
< mean + 1 SD
Kurang :
Bila nilai
responden
yang diperoleh
(x) < mean – 1
SD
Kuesioner Ordinal
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Hidayat (2007),
Kuesioner adalah alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa
pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden dalam jumlah besar dan
dapat membaca dengan baik sehingga dapat mengungkapkan hal-hal yang
bersifat rahasia.
Kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner tertutup atau berstruktur
dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya
tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada. Kuesioner
36
dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan positif (favourable), bila jawaban
benar mendapat nilai 1 dan salah mendapat nilai 0 dan pernyataan negatif
(unfavourable), bila jawaban benar mendapat nilai 0 dan salah mendapat nilai
1. Cara pengisian kuesioner tersebut dengan membutuhkan tanda centang (√)
pada jawaban yang dianggap benar.
Tabel 3.2 Kisi-kisi pernyataan sebelum dilakukan
uji validitas dan reliabilitas
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
soal Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan ibu
hamil tentang
perilaku
membahayakan
bagi ibu hamil
(substance
abuse)
1. Penggunaan
obat-obatan
selama hamil
2. Merokok
3. Alkohol dan
kafein
4. Hamil dengan
ketergantungan
obat/ pengguna
NAPZA
5. Radiasi
1,2,3,6,7
8,12,13
14,15,18,
19*
24,25,26,
27*
31,34,35
4,5
9,10,11,16,17
20,21,22*,23
28,29,30
32,33
7
8
8
7
5
Jumlah 19 16 35
Keterangan : * (butir soal tidak valid).
Instrument penelitian dikatakan berkualitas apabila sudah diuji validitas
dan reliabilitas. Menurut Riwidikdo (2012), untuk melakukan uji coba
instrumen minimal dilakukan terhadap 30 orang. Uji coba Instrumen
dilaksanakan pada 4 - 6 Maret 2015 di Puskesmas Nglangon Sragen dengan
jumlah responden 30 orang.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2012).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
37
seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas
dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai
rhitung > rtabel. Penelitian ini mengambil tingkat kesalahan 5% dengan nilai
rtabel : 0,361.
Rumus product moment adalah :
rxy
Keterangan :
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Dinyatakan valid, jika rhitung > rtabel (0,361). Berdasarkan hasil uji
validitas terdapat 32 butir soal yang valid dan 3 butir soal tidak valid yaitu
19, 22, 27. Dari 32 butir soal yang valid sudah dapat mewakili setiap
indikator yang telah ditentukan dalam kisi-kisi pernyataan sehingga butir
soal yang tidak valid tidak perlu diganti dan tidak digunakan dalam
penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus
reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
38
Alat ukur yang reliabel bila dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda
mempunyai kemampuan mengukur yang sama (Riwidikdo, 2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :
r =
Keterangan :
r : koefisien reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2
: total varians butir
: total varians
Menurut Riwidikdo (2012), instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai
Alpha > Alpha Chronbach (0,7). Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas
didapatkan hasil nilai alpha 0,921 > 0,7 (Alpha Chronbach), sehingga
kuesioner ini dapat dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dilakukan perubahan terhadap instrumen dengan mengeluarkan
soal-soal yang tidak valid dari kuesioner.
39
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner penelitian
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
soal Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan ibu
hamil tentang
perilaku
membahayakan
bagi ibu hamil
(substance
abuse)
1. Penggunaan
obat-obatan
selama hamil
2. Merokok
3. Alkohol dan
kafein
4. Hamil dengan
ketergantungan
obat/ pengguna
NAPZA
5. Radiasi
1,2,3,6,7
8,12,13
14,15,18
22,23,24,
28,31,32
4,5
9,10,11,16,17
19,20,21
25,26,27
29,30
7
8
6
6
5
Jumlah 17 15 32
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu
hamil di wilayah Puskesmas Karangmalang Sragen, kemudian menjelaskan
tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner tentang
perilaku membahayakan bagi ibu hamil (susbtance abuse) sampai selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2012).
Data primer pada penelitian ini diperoleh dari responden melalui
pengisian kuesioner tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil
(substance abuse) yang telah menandatangani lembar informed concent.
40
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian dengan kata lain peneliti mendapat data yang sudah jadi
yang dikumpulkan oleh pihak lain (Riwidikdo, 2012).
Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data kohort
Puskesmas Karangmalang Sragen.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Menurut Arikunto (2013), mengolah data dan menganalisis data adalah
mengubah data mentah menjadi data yang bermakna yang mengarah pada
kesimpulan.
1. Pengolahan data
Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil dan kesimpulan yang
baik, maka diperlukan pengolahan data. Tahap-tahap pengolahan data
menurut Notoatmodjo (2012), adalah :
a. Editing
Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum
editing adalah kegiatan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi
kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
41
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan peng
“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode
ini sangat berguna dalam memasukkan data.
c. Memasukkan data (data entry) atau processing
Data yang sudah diberi kode dimasukkan dalam program atau
“software” komputer. Dalam penelitian ini peneliti melakukan “data
entry” menggunakan paket program SPSS for Windows seri-17.
Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “data
entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data yang dibutuhkan sudah dimasukkan, perlu di
cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode dan ketidak lengkapan kemudian dilakukan
pembetulan dan koreksi.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariate (analisis deskriptif) yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Variabel yang
dideskripsikan pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu hanya
mendeskripsikan tingkat pengetahuan responden terhadap perilaku
membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) (Notoatmodjo, 2012).
42
Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menurut
Riwidikdo (2012), maka digunakan perhitungan sebagai berikut :
a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
b. Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD < x < mean + 1 SD
c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Sugiyono (2010), rumus mean yaitu:
Rumus :
Keterangan:
X : rata-rata (mean)
: Jumlah seluruh jawaban responden
: Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviasion) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
Rumus :
Keterangan :
SD : Simpangan baku
xi : nilai responden
n : Jumlah responden
43
Rumus Prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat
pengetahuan (Riwidikdo, 2013) :
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah penelitian kebidanan merupakan
masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian
kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian
harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1. Inform consent
Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Inform
consent tersebut harus diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya
agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan dampaknya. Jika
responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Anonimity merupakan pemberian jaminan dalam menggunakan subyek
penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
mengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
44
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan mulai dari
pembagian pembimbing sampai pengumpulan KTI, beserta waktu
berjalannya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012).
Jadwal penelitian terlampir.
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Karangmalang Sragen
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Karangmalang Sragen pada
tanggal 10-31 Maret 2015. Puskesmas Karangmalang terletak di Desa
Ngablak Kelurahan Kroyo Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen.
Puskesmas Karangmalang merupakan salah satu dari dua puluh lima
puskesmas di wilayah Kabupaten Sragen. Puskesmas Karangmalang Sragen
mempunyai lingkup kerja di dua kelurahan dengan jumlah desa delapan desa.
Puskesmas Karangmalang Sragen saat ini dikelola oleh 3 dokter umum, 1
dokter gigi, 29 bidan, 23 perawat, 1 TU dan 15 tenaga penunjang lain. Selain
itu juga terdapat 39 bidan praktek mandiri di wilayah Puskesmas
Karangmalang Sragen. Jenis pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas
Karangmalang Sragen antara lain Poli Umum, Poli Gigi, Apotik, Gizi,
Imunisasi, Kb, KIA dan Laboratorium.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Prosentase (%)
1 <20 tahun 1 1,6
2 20-35 tahun 51 83,6
3 >35 tahun 9 14,8
Total 61 100
Sumber: Data Primer
46
Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil penelitian bahwa
responden yang mempunyai umur <20 tahun sebanyak 1 responden
(1,6%), umur 20-35 tahun sebanyak 51 responden (83,6%), umur >35
tahun sebanyak 9 responden (14,8%). Jadi mayoritas responden
berumur 20-35 tahun sebanyak 51 responden (83,6%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
1 SD 11 18
2 SLTP/sederajat 23 37,7
3 SLTA/sederajat 27 44,3
Total 61 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil penelitian bahwa
responden yang berpendidikan SD sebanyak 11 responden (18%),
SLTP/sederajat sebanyak 23 responden (37,7%), SLTA/sederajat
sebanyak 27 responden (44,3%). Jadi mayoritas responden
berpendidikan SLTA/sederajat sebanyak 27 responden (44,3%).
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
1 IRT 37 60,6
2 SWASTA 22 36,1
3 WIRASWASTA 2 3,3
Total 61 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil penelitian bahwa
pekerjaan responden terbagi menjadi 3 yaitu IRT, Swasta dan
Wiraswasta. Responden yang bekerja sebagai IRT sebanyak 37
47
responden (60,6%), Swata sebanyak 22 responden (36,1%) dan
Wiraswasta sebanyak 2 responden (3,3%). Jadi mayoritas pekerjaan
responden adalah sebagai IRT sebanyak 37 responden (60,6%).
2. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (susbtance abuse)
di Puskesmas Karangmalang Sragen pada kategori baik, cukup dan
kurang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 10
sampai 31 Maret dengan jumlah sampel 61 ibu hamil di Puskesmas
Karangmalang Sragen diperoleh nilai mean dan standard deviasion, yang
ditunjukan pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data
Variabel Mean Standard Deviasion
Tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang perilaku
membahayakan bagi ibu
hamil (substance abuse)
22,54 3,289
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan hasil dari mean dan standard deviasion, pengetahuan
tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) dapat
dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu:
a. Baik : (x) > mean + 1 SD
(x) > 22,54 + 1 (3,289)
(x) > 22,54 + 3,289
(x) > 25,829 (x) > 26
Jadi, tingkat pengetahuan baik jika nilai responden > 26
48
b. Cukup : mean-1 SD < x < mean + 1 SD
22,54 - 1 (3,289) < x < 22,54 + 1 (3,289)
22,54 - 3,289 < x < 22,54 + 3,289
19,251 < x < 25,829 19 < x < 26
Jadi, tingkat pengetahuan cukup jika nilai responden 19 < x < 26
c. Kurang : (x) < mean – 1 SD
(x) < 22,54 - 1 (3,289)
(x) < 22,54 - 3,289
(x) < 19,251 (x) < 19
Jadi, tingkat pengetahuan kurang jika nilai responden < 19
Tabel 4.5 Hasil Penelitian
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 5 8,20
2 Cukup 50 81,97
3 Kurang 6 9,83
Total 61 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Karangmalang Sragen
dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik
sebanyak 5 responden (8,20%), cukup sebanyak 50 responden
(81,97%) dan kurang sebanyak 6 responden (9,83%). Jadi mayoritas
pengetahuan ibu tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil
(substance abuse) pada kategori cukup yaitu 50 responden (81,97%).
49
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse), yang memiliki
pengetahuan baik 5 responden (8,20%), pengetahuan cukup 50 responden
(81,97%) dan pengetahuan kurang 6 responden (9,83%). Jadi mayoritas
pengetahuan ibu hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil
(substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen pada kategori cukup
dengan jumlah 50 responden (81,97%).
Pengetahuan adalah hasil “tahu”. Tahu ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2011). Faktor-
faktor yang mempengaruhi pengetahuan terbagi menjadi dua yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan
dan umur, sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan dan sosial
budaya (Wawan dan Dewi, 2011).
Dalam penelitian ini responden yang berpendidikan SLTA/sederajat
berjumlah 27 responden, yang memiliki pengetahuan baik 3 responden,
pengetahuan cukup 24 responden dan pengetahuan kurang tidak ada.
Responden yang berpendidikan SLTP/sederajat berjumlah 23 responden,
yang memiliki pengetahuan baik 2 responden, pengetahuan cukup 18
responden dan pengetahuan kurang 3 responden. Responden yang
berpendidikan SD/sederajat berjumlah 11 responden, yang memiliki
pengetahuan baik tidak ada, pengetahuan cukup 8 responden dan pengetahuan
kurang 3 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
50
dalam penelitian ini pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, karena responden yang berpendidikan tinggi mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik dari responden yang berpendidikan lebih rendah. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011),
bila seseorang mempunyai pendidikan yang tinggi maka dapat dipastikan
orang tersebut mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan
orang yang mempunyai pendidikan yang rendah. Oleh karena itu, tinggi
rendahnya pendidikan seseorang dapat menggambarkan tinggi rendahnya
tingkat pengetahuan orang tersebut.
Dalam penelitian ini responden yang berprofesi sebagai IRT berjumlah 37
responden, yang memiliki pengetahuan baik 2 responden, pengetahuan cukup
31 responden dan pengetahuan kurang 4 responden. Responden yang bekerja
sebagai Swasta berjumlah 22 responden, yang memiliki pengetahuan baik 3
responden, pengetahuan cukup 17 responden dan pengetahuan kurang 2
responden. Responden yang bekerja sebagai Wiraswasta berjumlah 2
responden, responden yang berpengetahuan baik tidak ada, pengetahuan
cukup 2 responden dan pengetahuan kurang tidak ada. Berdasarkan data
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini pekerjaan dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, karena responden yang
bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik dari responden yang tidak
bekerja. Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan
Dewi (2011), individu yang dominan bekerja menggunakan pikiran akan
selalu aktif berpikir dan mencari inovasi-inovasi baru untuk dapat
51
mengembangkan pekerjaannya sehingga dapat memperluas pengetahuannya.
Sedangkan individu yang dominan bekerja menggunakan tenaga akan lebih
cenderung tidak menciptakan inovasi baru sehingga pengetahuannya tidak
diasah dan kurang berkembang, sehingga individu yang bekerja mempunyai
tingkat pengetahuan lebih baik dari individu yang tidak bekerja.
Dalam penelitian ini responden yang berumur <20 tahun berjumlah 1
responden, yang memiliki pengetahuan baik 1 responden, pengetahuan cukup
tidak ada dan pengetahuan kurang tidak ada. Responden yang berumur 20-35
tahun berjumlah 51 responden, yang memiliki pengetahuan baik 4 responden,
pengetahuan cukup 42 responden dan pengetahuan kurang 5 responden.
Responden yang berumur >35 tahun berjumlah 9 responden, yang memiliki
pengetahuan baik tidak ada, pengetahuan cukup 8 responden dan pengetahuan
kurang 1 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini umur tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, karena responden yang berumur muda mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik dari responden yang berumur tua. Hal tersebut tidak
sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011),
individu yang berusia lebih banyak biasanya mempunyai pengetahuan yang
lebih luas dibandingkan individu yang berusia dibawahnya. Hal ini
dikarenakan individu yang berusia lebih mempunyai pengalaman lebih
banyak dalam memecahkan masalah sehingga tingkat pengetahuannya lebih
luas.
52
Selain faktor-faktor tersebut kemungkinan juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan sosial budaya. Faktor Lingkungan merupakan seluruh kondisi
yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok (Wawan dan Dewi, 2011).
Wilayah Puskesmas Karangmalang merupakan daerah pinggiran kota
sehingga untuk lingkungannya sudah mulai berkembang terutama pada
bidang pendidikan dan bidang kesehatan. Kemudian untuk faktor sosial
budaya didaerah Puskesmas Karangmalang mempunyai sistem sosial budaya
terbuka (fleksibel) dimana masyarakatnya terbuka dalam menerima
perkembangan teknologi, dimana teknologi adalah gambaran nyata dari
perkembangan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu
hamil tentang perilaku membahayakan bagi ibu hamil (substance abuse) di
Puskesmas Karangmalang Sragen paling banyak pada kategori cukup. Hasil
tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan sosial
budaya. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Eka Oktalili (2013) yang menunjukan tingkat pengetahuan ibu
hamil mengenai bahaya asap rokok pada janinnya paling banyak pada
kategori cukup.
53
D. Keterbatasan
1. Kendala penelitian
Pada saat kelas ibu hamil beberapa ibu hamil membawa anaknya yang
masih balita sehingga saat ibu mengisi kuesioner ibu tidak dapat
berkonsentrasi karena anak menangis.
2. Keterbatasan selama proses penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup
sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, sehingga
jawaban tersebut belum dapat digunakan untuk mengukur
pengetahuan responden secara mendalam.
54
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku yang membayakan
bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen
pada tingkat baik sebanyak 5 responden dengan prosentase 8,20%.
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku yang membayakan
bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen
pada tingkat cukup sebanyak 50 responden dengan prosentase 81,97%.
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perilaku yang membayakan
bagi ibu hamil (substance abuse) di Puskesmas Karangmalang Sragen
pada tingkat kurang sebanyak 6 responden dengan prosentase 9,83%.
B. SARAN
1. Bagi Responden
Diharapkan setiap ibu hamil dapat memperluas pengetahuan
tentang perilaku membahayakan pada ibu hamil (substance abuse),
dengan cara bertanya langsung kepada tenaga kesehatan, rutin
mengikuti kelas ibu hamil untuk memperbanyak informasi tentang
kehamilan atau dapat juga dengan mencari informasi melalui
Puskesmas, media cetak atau media elektronika seperti radio, tv,
internet.
55
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan mengadakan program promosi kesehatan secara rutin
untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Baik promosi kesehatan
secara langsung dengan mengadakan penyuluhan ataupun secara tidak
langsung melalui leaflet atau baleho.
3. Bagi Peneliti lain
Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan
variabel dan instrument penelitian sehingga didapat hasil yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
___________. 2013. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta:
Rohima Press.
Depkes, RI. 2012. Angka Kematian Bayi di Dunia. Jakarta: Depkes RI.
__________. 2012. Angka Kematian Bayi di Indonesia, SDKI 1991-2012. Jakarta:
Depkes RI.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
ILPPD. 2013. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Akhir
Tahun Anggaran 2013 Bupati Sragen. Sragen: BAPPEDA Kota Sragen.
Kemenkes, RI. 2012. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Kusmiyati, Y, et al. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, I.A.C, et al. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Norwitz, E, Schorge, J. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
Erlangga.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
___________. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Oktalili, E. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok
Pada Janinnya di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karang Anyar.
Surakarta. STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Riwidikdo, H. 2012. Statistik kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
___________. 2013. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tjay, T.H, Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Wawan, A, et al. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.