tingkat pengetahuan primigravida tentang cara … · surakarta, terima kasih atas segala bantuan...

63
TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA MENGKONSUMSI TABLET Fe DI BPS FINULIA SRI SURJATI BANJARSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan Disusun Oleh: INDAH FITRIA SARI NIM. B10.084 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: hoangdat

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA

MENGKONSUMSI TABLET Fe DI BPS FINULIA SRI

SURJATI BANJARSARI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh:

INDAH FITRIA SARI

NIM. B10.084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

iv �

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Primigravida tentang

Cara Mengkonsumsi Tablet Fe di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Leni Kurniawati, SST., M.Kes., selaku Pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Finulia Sri Surjati, A.Md. Keb., selaku Pimpinan BPS Finulia Sri Surjati

Banjarsari Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada

Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

v �

6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

vi �

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Indah Fitria Sari

B. 10.084

TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA

MENGKONSUMSI TABLET Fe DI BPS FINULIA SRI

SURJATI BANJARSARI SURAKARTA

(xiii + 48 halaman + 18 lampiran + 5 tabel + 3 gambar)

ABSTRAK

Latar Belakang: Kehamilan merupakan pembentukan plasenta dan tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm. Anemia pada kehamilan merupakan

penyakit yang sering ditemui pada ibu hamil. AKI di Indonesia tahun 2007 masih

berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu

maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian waktu

hamil 26%, pada waktu nifas 24%. Salah satu program yang menjadi andalan

dalam menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil adalah program distribusi

tablet Fe dan asam folat yang diberikan bagi ibu hamil sebanyak satu tablet setiap

hari selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan pada bulan Oktober 2012 di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari dari

10 ibu hamil hanya 6 (60%) orang ibu yang mengetahui tentang pengertian tablet

Fe dan cara meminum selama kehamilan.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan primigravida tentang cara mengkonsumsi Tablet Fe di Bidan Praktek

Swasta (BPS) Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat baik, cukup

dan kurang.

Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di

BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada tanggal

31 Mei – 20 Juni 2013. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling

dengan jumlah responden 39 orang, instrumen penelitian menggunakan kuesioner,

teknik analisis data dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi

dengan bantuan program SPSS Versi 17.0.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil

di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 25

responden (64,1%), dimana ibu kurang mengetahui tentang cara meminum, waktu

mengkonsumsi dan makanan yang membantu penyerapan tablet Fe.

Kesimpulan: Hasil penelitian terhadap 39 ibu hamil di BPS Finulia Sri Surjati

Banjarsari diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak

6 responden (15,4%), pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (64,1%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (20,5%).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, tablet Fe

Kepustakaan : 26 literatur (2002 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

vii �

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan

yang kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.

� Hanya orang yang tulus hati, senantiasa aktif bekerja dan tidak mengenal lelah

akan berhasil dalam meniti hidup.

� Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi kegagalan adalah keberhasilan

yang datangnya terlambat.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

2. Ayah dan ibu tercinta terima kasih atas doa,

dukungan moral dan materialnya.

3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan

semangat.

4. Someone “M.A.S” terima kasih atas semangat

dan dukungan yang diberikan selama ini.

5. Teman-temanku Kost (Tante Rohmah, Tante

Fitri, Teteh Siti), teman-teman yang lain (Ayuk

Yuyun, Tutik), dan teman-teman yang tak bisa

disebutkan satu per satu.

6. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 2010.

7. Almamaterku tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

ix �

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURRICULUM VITAE .......................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ....................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .............................................................. 8

1. Pengetahuan ........................................................... 8

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

x �

2. Konsep Kehamilan ................................................. 18

3. Zat Besi (Tablet Fe) ............................................... 21

B. Kerangka Teori ............................................................. 29

C. Kerangka Konsep Penelitian ........................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 32

D. Instrumen Penelitian ..................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 37

F. Variabel Penelitian ....................................................... 38

G. Definisi Operasional ..................................................... 38

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................ 39

I. Etika Penelitian ............................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................... 42

B. Hasil Penelitian ............................................................ 42

C. Pembahasan ................................................................. 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 47

B. Saran ............................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

xi �

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Jadwal Pemeriksaan Ibu Hamil ................................................ 21

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 34

Tabel 3.2. Definisi Operasional ................................................................ 38

Tabel 4.1. Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan

Program SPSS Tingkat pengetahuan primigravida

tentang cara mengkonsumsi tablet Fe di BPS Finulia

Sri Surjati Banjarsari Surakarta ................................................ 43

Tabel 4.2. Tingkat pengetahuan primigravida tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe di BPS Finulia Sri Surjati

Banjarsari Surakarta ................................................................ 43

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

xii �

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 29

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................. 30

Gambar 4.1. Grafik Batang Pengetahuan Ibu Primigravida tentang

Cara Mengkonsumsi Tablet Fe ............................................. 44

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

xiii �

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Informed Consent

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Data Tingkat Pengetahuan Primigravida tentang

Cara Mengkonsumsi Tablet Fe

Lampiran 16. Perhitungan Manual, Mean, Std. Deviasi & Prosentase Tingkat

Pengetahuan

Lampiran 17. Tabel r Product Moment

Lampiran 18. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).

Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada

di bawah normal. Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan

zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia

defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi

selama kehamilan (Waryana, 2010).

Kejadian anemia pada kehamilan merupakan penyakit yang sering

ditemui pada ibu hamil, terutama pada ibu hamil yang kekurangan asupan gizi.

Berkurangnya jumlah sel darah merah akibat kehamilan adalah fenomena

yang terjadi secara alami pada tubuh ibu hamil. Indonesia merupakan salah

satu negara dengan jumlah penderita anemia kehamilan terbanyak. Program

pemberian tablet Fe pada setiap ibu hamil yang berkunjung ke bidan atau

dokter kandungan nyatanya masih belum mampu menurunkan jumlah

penderita anemia kehamilan secara signifikan. Ketidakberhasilan program ini

dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya cara mengkonsumsi tablet Fe yang

tidak tepat, baik dari segi waktu maupun cara mengkonsumi (Admin, 2012 ).

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

2

Salah satu program yang menjadi andalan dalam menurunkan

prevalensi anemia pada ibu hamil adalah program distribusi tablet Fe yang

mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat dan diberikan bagi

ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari selama 90 hari berturut-turut selama

masa kehamilan. Banyak kendala yang menyertai program ini karena

rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi yang

diberikan. Hal ini dibuktikan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil masih

tinggi (Arisman, 2010).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari target

yang dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran

pembangunan millenium. Hasil survei Depkes RI, 2007 AKI di Indonesia

masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian

Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian

waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (Dinkes, 2011).

Penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia

adalah pendarahan, infeksi dan eklamsi, selain itu ada juga “4Terlalu “ terlalu

muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil, faktor fisiologis

yang secara langsung dapat menambah angka tersebut (Saifuddin, 2002).

Angka kejadian anemia di Jawa Tengah 2010 mencapai 57,1%. Angka

kejadian anemia di Kabupaten Sukoharjo didapat anemia pada balita umur 0 –

5 tahun (40,5%), usia sekolah (26,5%), Wanita Usia Subur (WUS) (39,5%),

pada ibu hamil (43,5%) (Depkes RI, 2010).

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

3

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu (2011), Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo

dapat dikategorikan pengetahuan baik 9 responden, pengetahuan cukup

19 responden, dan pengetahuan kurang 6 responden.

Berdasarkan studi pendahuluan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Finulia

Sri Surjati Banjarsari terdapat sebanyak 75 kunjungan ibu hamil dengan

jumlah primigrvida 39 orang dan jumlah multigravida 36 orang pada bulan

Oktober 2012, setelah peneliti mengadakan wawancara terhadap

10 primigravida yang berkunjung di Bidan Praktek Swasta (BPS) Finulia Sri

Surjati Banjarsari, 6 ibu hamil (60%) mengetahui tentang pengertian tablet

Fe dan cara meminum selama kehamilan sedangkan 4 ibu hamil (40% ) belum

mengetahui tentang cara meminum tablet Fe. Pentingnya tablet Fe yang

dibutuhkan dalam kehamilan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta

serta untuk peningkatan masa sel darah merah ibu selama kehamilan, sehingga

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Tingkat

pengetahuan primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe di BPS

Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana tingkat pengetahuan primigravida

tentang cara mengkonsumsi Tablet Fe di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari

Surakarta?”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida tentang cara

mengkonsumsi Tablet Fe di Bidan Praktek Swasta (BPS) Finulia Sri

Surjati Banjarsari Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida tentang cara

mengkonsumsi Tablet Fe di Bidan Praktek Swasta (BPS) Finulia Sri

Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida tentang cara

mengkonsumsi Tablet Fe di Bidan Praktek Swasta (BPS) Finulia Sri

Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida tentang cara

mengkonsumsi Tablet Fe di Bidan Praktek Swasta (BPS) Finulia Sri

Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi ilmu pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang asuhan pada ibu hamil dan

peneliti selanjutnya dengan masalah yang sama.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

5

2. Bagi diri sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh di pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melakukan penelitian tentang

tingkat pengetahuan primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe.

3. Institusi Kesehatan

a. Bagi BPS

Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi

petugas kesehatan tentang pengetahuan ibu hamil sehingga dapat

memberikan konseling tentang pentingnya mengkonsumsi Tablet Fe

dalam kehamilan sehingga kejadian anemia dapat dicegah.

b. Bagi Institusi Akademik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

kepustakaan di perpustakaan Stikes Kusuma Husada tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe pernah dilakukan:

1. Sitoresmi, Dyah A., (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo Tahun 2012”.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel

34 ibu hamil. Teknik sampling dengan menggunakan accidental sampling.

Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

6

hamil tentang tablet Fe. Hasil tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet

Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%)

dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%).

Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada

tempat, waktu penelitian dan hasil penelitian, sedangkan persamaannya

terletak pada judul penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

tablet Fe, jenis dan rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel, variabel

dan instrument penelitian serta analisis data.

F. Sistematika Penelitian

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan teori medis tentang pengetahuan,

kehamilan, tablet Fe, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi,

sampel, dan teknik pengambilan sampel, alat penelitian,

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

7

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode

pengolahan data, dan analisis data serta etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

1) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

2) Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud

dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,

persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam

sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, ketrampilan,

informasi, akidah dan pikiran-pikiran (Isyraq, 2007).

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa

seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

9

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya,

aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan lain

sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

10

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian.

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari :

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelm adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetualan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang bersangkutan.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

11

c) Secara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti

ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang yang memiliki wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab

itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

12

e) Cara akal sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya dengan pemberian

hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan

merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk

mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Anjuran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab

kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan

bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif

sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-

cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh

seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan

hati saja.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,

cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

13

pengetahuannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi

dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukakan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan

induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

petnyataan-pernyataan umum kepada yang ksusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan

tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang

ditangkap oleh indra yang kemudian disimpulkan ke dalam suatu

konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu

gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berfikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

14

penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian

(research methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon

(1561-1626) yang mengembangkan metode berfikir induktif yang

kemudian dilanjutkan oleh Deobold van Dallen yang mengatakan

bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-

pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang

diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok,yakni :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesutu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Erfandi (2009), menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

15

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari

orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi

yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Perlu ditekankan bahwa

seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh

pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu

objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.

Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang

terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek

yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap

objek tersebut.

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari informasi formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immedate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

16

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media

massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melaui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

17

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

etik yang bertolak dari masalah yang nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

18

2. Konsep Kehamilan

a. Pengertian

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

Dalam kehamilan itu sendiri terdapat istilah primigravida dan

multigravida. Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama

kalinya sedangkan multigravida adalah wanita yang hamil dan wanita

yang telah hamil sedikitnya dua kali (Kamus Kedokteran, 2009).

b. Tanda-tanda kehamilan

Menurut Saryono (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita

hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama

haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan.

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), sering terjadi pada pagi hari,

tetapi tidak selalu.

c) Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang

dengan makin tuanya kehamilan.

d) Mammae menjadi tegang dan membesar.

e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

f) Sering kencing terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus

yang semakin membesar.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

19

g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun.

h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon

kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)

d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan)

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba

secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat

diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan

18 – 20 minggu memakai Doppler dan umur kehamilan 12

minggu memakai stetoskop Leannec.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan Multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin

dapat dilihat.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

20

c. Asuhan pada ibu hamil

Asuhan pada ibu hamil meliputi 14 T, yaitu mengukur tinggi

badan/berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,

pemberian imunisasi TT, pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet

selama kehamilan), test terhadap penyakit menular seksual/VDRL,

temu wicara/konseling, test/pemeriksaan Hb, test/pemeriksaan urine

protein, test reduksi urine, perawatan payudara (tekan pijat payudara),

pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil), terapi yodium kapsul,

terapi obat malaria (Saryono, 2010).

Menurut Saifuddin (2002), tujuan asuhan antenatal yaitu :

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar ibu nifas berjalan normal dan pemberian

ASI Eksklusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

21

Tabel 2.1 Jadwal pemeriksaan Ibu Hamil

Usia Kehamilan Waktu Pemeriksaan

0 – 28 Minggu

28 – 36 Minggu

Di atas 36 Minggu

4 Minggu sekali

2 Minggu sekali

1 Minggu sekali

Sumber : Saifuddin, 2002

d. Kebutuhan gizi ibu hamil

Menurut Saifuddin (2002), pada permulaan kehamilan ibu telah

harus makan-makanan yang mempunyai nilai gizi yang bermutu tinggi.

Dan harus banyak makan yang mengandung protein, kalsium, mineral,

dan vitamin.

Menurut Kristiyanasari (2010), kebutuhan gizi ibu hamil meliputi

kebutuhan energi, karbohidrat, protein dan asam amino, lemak, vitamin,

mineral, dan elemen sisa.

3. Zat Besi (Tablet Fe)

a. Pengertian

Zat besi merupakan microelemen yang esensial bagi tubuh. Zat

ini yang paling banyak terdapat dalam tubuh dalam pembentukan darah,

yaitu dalam sintesa hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk

kehamilan yang dianjurkan ialah mengkonsumsi sekitar 60 – 100

mg/hari (Waryana, 2002). Menurut Fatkhi (2011), tablet Fe adalah sel

darah merah yang sangat dibutuhkan untuk mencegah anemia dalam

kehamilan yang berbentuk tablet.

b. Manfaat Tablet Fe

Fe merupakan mineral mikro paling banyak terdapat dalam tubuh,

yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Fe sangat

dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menunjang aktifitas kerjanya. Di

dalam tubuh Fe berperan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

22

jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energi, sebagai

bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut

obat-obatan. Adapun manfaat lainnya adalah terpenuhinya kecukupan

vitamin A (Waryana, 2002).

Manfaat tablet Fe menurut Musbikin (2008), diantaranya untuk

mendorong perkembangan janin, zat besi juga penting untuk

pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga bisa

menjamin sirkulasi zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Zat

besi bergabung dengan protein di dalam sel zat besi akan membentuk

enzim yang berperan serta dalam pembentukan energi di dalam sel.

c. Sumber Fe

Keanekaragaman konsumsi makanan sangat dibutuhkan untuk

menunjang ketersediaan zat besi dalam tubuh. Makanan sumber Fe

yang baik antara lain daging, ayam, ikan, telur, hati, serealia

tumbuk,kacang-kacangan, sayuran hijau, dan pisang ambon. Fe yang

berasal dari makanan hewani lebih mudah diserap oleh tubuh daripada

Fe yang berasal dari makanan nabati (Waryana, 2002).

Makanan sumber Fe ada yang berasal dari hewan (hewani) dan

makanan sumber Fe yang berasal dari sayur dan buah-buahan (nabati).

Untuk produk hewani, sumber zat besi yang baik yaitu daging merah,

daging unggas, hati (ayam/sapi), telur, ikan tuna, sarden serta jenis

kerang-kerangan. Untuk sumber zat besi yang berasal dari sayuran dan

buah-buahan antara lain bayam, brokoli, tahu, kedelai, sereal, kentang

sera berbagai buah-buahan yang dikeringkan seperti kismis, apricot, dan

prune. Kita dapat dengan mudah mengetahui makanan sumber zat besi

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

23

karena biasanya makanan sumber zat besi adalah juga makanan sumber

vitamin A (Syakur, 2012).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi Fe

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi Fe (Waryana, 2002)

yaitu :

1) Bentuk Fe

Besi-hem yang merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin

yang terdapat dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat

daripada besi-non hem yang berasal dari makanan nabati.

2) Asam organik

Vitamin C dan asam sitrat sangat membantu penyerapan besi-non

hem dengan merubah bentuk feri menjadi fero.

3) Asam fitat, asam oksalat dan tanin

Ketiga jenis zat tersebut dapat mengikat Fe sehingga menghambat

penyerapannya. Namun pengaruh negatif ini dapat dikurangi dengan

mengkonsumsi vitamin C.

4) Tingkat keasaman lambung

Keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi.

5) Kebutuhan tubuh

Jika tubuh kekurangan Fe atau kebutuhan meningkat maka

penyerapannya juga akan meningkat. Kebutuhan Fe untuk tenaga

kerja laki-laki dewasa adalah 13 miligram per hari.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

24

e. Kebutuhan tablet Fe dalam kehamilan

Menurut Waryana (2002 ), kebutuhan tablet Fe dalam kehamilan,

yaitu:

1) Pada trimester I tablet Fe yang dibutuhkan adalah 1 mg/hari yaitu

untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin

dan red cell mass 30-40 mg.

2) Pada trimester II tablet Fe yang diberlakukan adalah ± 5 mg/hari

yaitu untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan

red cell mass 300 mg dan conceptus 115 mg.

3) Pada trimester III tablet Fe yang dibutuhkan adalah 5 mg/hari yaitu

untuk kebutuhan basal 0,8/hari ditambah dengan kebutuhan red cell

mass 150 mg dan conceptus 233 mg. Maka kebutuhan pada trimester

II dan III jauh lebih besar dari jumlah tablet Fe yang didapat dari

makanan.

Jumlah tablet Fe yang dibutuhkan pada waktu hamil jauh lebih

besar dari pada tidak hamil. Pada waktu trimester I kehamilan,

kebutuhan tablet Fe lebih rendah dari sebelum hamil karena tidak

menstruasi dan jumlah tablet Fe yang di transfer kepada janin lebih

rendah, pada waktu mulai menginjak trimester II, sampai trimester III.

Penambahan massa sel darah merah ini mencapai 35% dengan

penambahan kebutuhan tablet Fe sebanyak 450 mg.Keadaan diimbangi

dengan menurunnya kadar Hg yaitu sebanyak 1 gr/100 ml (pada wanita

tidak hamil batas Hg normal adalah 12 gr/100 ml).

Tiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60

mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet

(Saifuddin, 2002).

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

25

f. Cara mengkonsumsi tablet Fe dalam kehamilan

Makanan yang mempunyai kandungan zat besi yang tinggi

belum tentu menjadi sumber zat besi yang baik bagi anda, karena

tergantung pada proses penyerapan yang dipengaruhi oleh penghambat

(inhibitor) dan enhancer (pembantu). Cara mengkonsumsi tablet Fe

yang benar diantaranya (Hartoko, 2012) :

1) Minum tablet Fe dengan air putih saja,air jeruk atau jus buah, agar

penyerapan zat besi dalam tubuh dapat berjalan dengan baik.

2) Sebaiknya diminum setelah makan malam atau menjelang tidur

malam disertai buah-buahan untuk membantu proses penyerapan,

karena kandungan vitamin C pada buah dapat membatu penyerapan

zat besi.

3) Jangan minum tablet bersamaan dengan susu atau tablet calsium

(kalk), karena calsium dalam susu dan dalam kalk akan menghambat

penyerapan zat besi. Selain calsium, teh dan kopi juga dapat

menghambat penyerapan zat besi, oleh karena jika ingin minum teh

dan kopi sebaiknya jangan dekat waktunya dengan saat minum tablet

Fe.

4) Kemasan tablet Fe yang telah dibuka agar ditutup kembali dengan

rapat.

5) Tablet Fe yang sudah berubah warna jangan diminum.

Menurut Musbikin (2008) dalam mengkonsumsi tablet Fe

biasanya akan ada efek samping seperti timbul mual, nyeri lambung,

konstipasi, maupun diare serta tinja berwarna hitam. Keluhan- keluhan

tersebut biasanya ringan dan tidak membahayakan. Untuk

mengatasinya, sebaiknya minum dengan setengah dosis yang

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

26

dianjurkan, makan buah-buahan/makanan lain yang mengandung serat

serta minum sedikitnya delapan gelas cairan dalam sehari.

Hindari makanan atau minuman seperti alkohol, susu, kopi, teh,

coklat serta buah-buahan yang mengandung alkohol (durian, mangga

kueni, nanas) karena dapat menyebabkan menghambat penyerapan Fe

dan penyerapan Fe bisa meningkat bila ada zat asam dalam lambung

(Mandriawati, 2007).

Menurut Varney (2007), untuk meningkatkan penyerapan tablet

Fe antara lain :

1) Minumlah tablet Fe diantara waktu makan atau 30 menit sebelum

makan.

2) Hindari mengkonsumsi kalsium bersama tablet Fe (susu, antasida,

makanan tambahan prenatal).

3) Minumlah vitamin C (jus jeruk, tambahan vitamin C).

4) Masaklah makanan dalam jumlah air minimal supaya waktu masak

sesingkat mungkin agar zat besi yang terkandung didalamnya tidak

hilang.

5) Makanlah daging, unggas, dan ikan karena zat besi yang terkandung

dalam bahan makanan ini lebih mudah diserap dan digunakan

dibanding zat besi dalam bahan makanan lain.

6) Makanlah berbagai jenis makanan

Menurut Wisnu (2010), dengan menambah makanan yang

mengandung vitamin C, seperti air jeruk, kubis, kentang, tomat dan

buah-buahan lainnya ke dalam makanan yang mengandung zat besi non

heam, maka akan mengubah beberapa rintangan sehingga penyerapan

zat besi menjadi mudah, sebab vitamin C dapat mengubah zat besi Ferri

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

27

menjadi Ferro yaitu suatu bentuk yang diperlukan dalam penyerapan zat

besi. Perlu diketahui bahwa vitamin C yang dapat mengubah zat besi

ini, tidak termasuk dosis yang dihitung dalam keperluan vitamin C

sehari-hari yaitu kurang lebih 60 mg.

Makanan lain seperti yoghurt, kangkung, kismis, telur, jagung,

bayam, aprikot, bit hijau, buah jeruk, chard, ikan salmon, beras merah,

outmeal, dan kacang-kacangan merupakan beberapa makanan yang juga

mengandung zat besi (Ellealawiah, 2011).

Dalam suatu hidangan apabila memakan daging yang

mengandung zat besi hem dan juga menyantap makanan yang

mengandung zat besi non hem, maka ini akan mempermudah

penyerapan zat besi non hem. Penyerapan zat besi juga dibantu oleh

adanya vitamin B, protein, dan sedikit tembaga. Hal ini penting

diketahui kaum vegetaris (menyukai sayur-sayuran), setelah makan

sebaiknya minum air jeruk atau makan buah-buahan agar zat besi yang

terkandung di dalam makanan dapat diserap oleh tubuh. Dalam

memasak sayuran pun sebaiknya dicuci kemudian dipotong dan jangan

dimasak terlalu matang, agar zat besi yang terkandung didalamnya tidak

banyak yang hilang. Kuning telur mengandung zat besi berkualitas baik

yang mudah diasimilasi, dan dalam jumlah yang lebih banyak

dibanding dengan zat besi dalam daging. Menurut penelitian,

penyerapan zat besi tidak akan terpengaruh apabila minum kopi atau teh

1 jam sebelum makan. Penyerapannya akan terganggu apabila

meminumnya 1 jam sesudah makan.

Menurut World Health Organization (2004), cara

mengkonsumsi tablet Fe adalah dalam mengkonsumsi atau minum

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

28

suplement tablet Fe baik dalam hal waktu, frekuensi meminum tablet Fe

dan cara meminum suplement tablet Fe yaitu sehari sekali dan diminum

pada saat malam hari karena efek dari mengkonsumsi tablet Fe dapat

menimbulkan rasa mual dan diminum dengan menggunakan air jeruk

agar penyerapan lebih maksimal serta dianjurkan untuk menghindarkan

makan dan minum yang menghambat penyerapan besi misalnya kopi

serta teh. Suatu penelitian menunjukan bahwa wanita hamil yang tidak

minum tablet Fe mengalami penurunan ferritin (cadangan besi) cukup

tajam sejak minggu ke 12 usia kehamilan.

Menurut World Health Organization (2004), pengaruh apabila

ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe antara lain sebagai berikut:

1) Dapat terjadi keguguran

2) Dapat terjadi kecacatan pada bayi

3) Dapat terjadi kelahiran prematur

4) Dapat terjadi kelahiran dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

dan kondisi bayi yang lemah

5) Dapat terjadi kematian ibu dan bayi pada saat melahirkan.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

29

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori Pengetahuan Primigravida Tentang Tablet Fe

Sumber : (Modifikasi) Notoatmodjo (2010), Waryana (2010)

Faktor yang mempengaruhi :

1. Pendidikan

2. Media massa

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Pengetahuan

Ibu Hamil

Primigravida

1. Sumber zat besi

2. Cara minum tablet Fe

3. Waktu mengkonsumsi

tablet Fe

4. Makanan yang

menghambat

penyerapan tablet Fe

5. Makanan yang

membantu penyerapan

tablet Fe

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

30

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Kategori

: Yang mempengaruhi

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Pengetahuan ibu

primigravida tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe

Baik

Cukup

Kurang

1. Pendidikan

2. Media massa

3. Sosial budaya dan

ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskripsi kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),

deskripsi yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok objek

yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang

terjadi di dalam populasi tertentu. Menurut Riwidikdo (2009), kuantitatif

yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh peneliti

dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini

mengambil lokasi untuk dijadikan obyek penelitian di BPS Finulia Sri

Surjati Banjarsari Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya

(Hidayat, 2007). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei – 20 Juni

2013.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

32

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010).

Populasi yang diteliti adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di BPS

Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta dengan berdasarkan rata-rata

kunjungan setiap bulannya 39 orang primigravida.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari

keseluruhan obyek penelitian yang dijadikan bahan penelitian dimana

bagian tersebut mewakili dari seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2007), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil

semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau

20% - 25% atau lebih. Dalam penelitian ini yang digunakan sebanyak 39

primigravida yang diambil di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

pada tanggal 31 Mei – 20 Juni 2013.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi

sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga

jumlah sampel akan mewakili populasi yang ada (Hidayat, 2009). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan peneliti ini adalah accidental

sampling yaitu sampel yang diambil dari responden atau kasus yang

kebetulan ada di suatu tempat atau keadaan tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

33

Menurut Hidayat (2007), dalam pengambilan sampel harus

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dapat

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Adapun kriteria inklusi dari subyek penelitian adalah :

1) Primigravida yang bisa menulis dan membaca.

2) Primigravida yang berkunjung di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari

Surakarta pada tanggal 31 Mei – 20 Juni 2013.

3) Primigravida yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek

penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat

sebagai sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Primigravida yang tidak bisa menulis dan membaca.

2) Primigravida yang tidak bersedia menjadi responden.

3) Primigravida yang sedang sakit.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam instrumen ini instrumen

penelitian atau alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner.

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

34

mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan

umum atau banyak orang (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.1

Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

Pengetahuan

Primigravida

tentang cara

mengkonsumi

tablet Fe.

1. Sumber zat besi 1, 2, 3 4, 5 5

2. Cara minum tablet Fe 6, 8, 9, 10,

12, 15*

7,11,13,14 10

3. Waktu mengkonsumsi

tablet Fe

16, 17, 18,

21, 22*

19, 20 7

4. Makanan yang tidak

menghambat

penyerapan tablet Fe

24 23 2

5. Makanan yang

membantu penyerapan

tablet Fe

25, 28, 30* 26, 27, 29 6

Jumlah 18 12 30

Sumber : Data Primer, Desember 2012

Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup yang terdiri dari

30 pernyataan serta ada jawabannya. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan

jawaban “Benar” atau “Salah”. Jenis pernyataan dalam kuesioner ini adalah

pernyataan yang mendukung dan yang tidak mendukung. Untuk pernyataan yang

mendukung, apabila responden memilih pilihan jawaban “benar” mendapat skor 1

dan apabila responden memilih pilihan jawaban “salah” mendapat skor 0.

Sedangkan untuk pernyataan yang tidak mendukung, apabila responden memilih

pilihan jawaban “salah” mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan

jawaban “benar” mendapat skor 0.

Kuesioner untuk untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

35

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas ini

dilakukan di RB Marga Waluyo Surakarta kepada 30 orang primigravida

tanggal 17 Maret – 31 Maret 2013.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

seharusnya hendak diukur. Instrumen penelitian sebelumnya diuji terlebih

dahulu kemudian diolah dan dianalisa dengan dibantu program SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Penelitian ini menggunakan uji

validitas dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai

p-value < 0,05 maka item tersebut valid, tetapi jika nilai p-value > 0,05 maka

item alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid.

Menurut Riwidikdo (2009) rumus product moment adalah :

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

36

Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi harus

dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid apabila nilai

p-value < 0,05. Dari 30 pernyataan yang dilakukan uji validitas terdapat 3

pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 15, 22 dan 30, kemudian untuk

pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen penelitian,

dikarenakan soal yang tidak valid tersebut sudah terwakili dalam kisi-kisi

kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetas asas bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini

uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Menurut Riwidikdo (2009), rumus dari Alpha Cronbach adalah sebagai

berikut :

��

���

� Σ−��

���

−=

t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

��b2

: Jumlah varians butir

�t2

: Varians total

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

37

Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha Chronbach

minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel

atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha (Riwidikdo, 2010). Berdasarkan

hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden didapat r Cronbach’s Alpha

sebesar 0,905. Karena lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,7 maka dapat

disimpulkan bahwa kuesioner untuk pengetahuan responden terbukti

reliabilitasnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu primigravida di

BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta, kemudian menjelaskan tentang

cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner hingga selesai dan

kuesioner diambil saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi

(Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer menggunakan

kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapat dari data ibu

hamil primigravida di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

38

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan ukuran yang dimiliki dalam anggota

dari kelompok yang berbeda (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini

menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan primigravida tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe.

G. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi

Operasional

Alat

Ukur Kategori

Skala

Data

1. Tingkat

Pengetahuan

Primigravida

Tentang Cara

Mengkonsum

si Tablet Fe

Segala sesuatu

yang diketahui

ibu tentang

cara

mengkonsumsi

Tablet Fe yang

meliputi :

1. Pengertian

2. Manfaat

3. Sumber

4. Faktor yang

mempengaru

hi absorbsi

5. Cara

meminum

tablet Fe.

Kuesioner a. Baik : bila nilai

responden yang

diperoleh (x) >

mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai

mean – 1 SD � x �

mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai

responden yang

diperoleh (x) <

mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Ordinal

Sumber: Data Primer, 2012

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

39

H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, langkah yang dilakukan berikutnya adalah

pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010) proses pengolahan data ada

4 yaitu :

a. Editing

Editing adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner.

b. Coding

Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data entry)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data ke dalam program

atau “softwere” komputer.

d. Pembersihan Data (cleaning)

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk

melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisa Data

Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian adalah Analisa

Univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentasi dari

variabel (Notoatmodjo, 2010).

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

40

Untuk menghitung mean menggunakan rumus menurut Riwidikdo

(2010) yaitu :

X = n

x�

Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

� x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Untuk mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus

menurut Riwidikdo (2010) yaitu :

SD =

Keterangan :

SD : Simpangan Baku

xi : nilai dari data

n : banyaknya data

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut

Riwidikdo (2010) yaitu sebagai berikut :

Σ Ibu menurut Tingkat Pengetahuan

Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%

Σ Responden

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

41

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010)

adalah sebagai berikut :

a. Baik : bila responden (x) > mean +1 SD

b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD � x � mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan

memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2009) antara lain :

a. Anonimity

Jaminan untuk tidak menyebutkan nama dan serta menerangkan sumber

data atau responden yang menjadi sumber data dalam penelitian.

b. Informed Consent

Pernyataan persetujuan antara peneliti dengan responden yang ditandai

dengan pemberian tanda tangan pada surat persetujuan.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan merupakan salah satu bentuk jaminan kepada responden,

apabila yang bersangkutan tidak bersedia untuk diberitahukan segala

informasi tentang responden yang bersangkutan.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini terlampir.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei – 20 Juni 2013 di BPS

Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta. Alamat BPS ini terletak di Jl. Dr.

Lumban Tobing No. 31 Surakarta, Telp. 0271 – 647541. Secara umum jenis

pelayanan kesehatan yang diberikan merupakan pelayanan di bidang

kesehatan ibu dan anak (KIA). Pelayanan yang diberikan meliputi ANC (Ante

Natal Care), persalinan normal, KB, imunisasi, konseling gizi dan pelayanan

balita. Fasilitas untuk pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup

memadai, yaitu 1 ruang nifas dilengkapi kamar mandi dalam, 1 ruang bersalin,

1 ruang pemeriksaan bervasilitas AC dan 1 ruang administrasi serta rata-rata

kunjungan perbulan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) + sebanyak 25

orang dan pelayanan KB + sebanyak 50 orang.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

menggunakan program SPSS Versi 17.0 For Windows:

Tingkat pengetahuan primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe

diperoleh hasil sebagai berikut:

42

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

Tingkat pengetahuan

No. Pengetahuan

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

Jumlah

Sumber: Data primer

Dari tabel

primigravida

mengkonsumsi tablet Fe

baik, 25 responden (

(20,5%) berpengetahuan kurang.

pengetahuan

Surakarta tentang

sebanyak 25 responden (

Untuk lebih jelasnya dapat di

berikut:

Gambar 4. 1. Grafik Batang Pengetahuan

��

��

��

��

����

Tabel 4. 1

Tingkat pengetahuan primigravida tentang cara mengkonsumsi

BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

Pengetahuan Frekuensi Prosentase

6

25

Kurang 8

Jumlah 39

Sumber: Data primer, 2013

Dari tabel 4. 2 di atas didapatkan tingkat pengetahuan

primigravida di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

mengkonsumsi tablet Fe antara lain: 6 responden (15,4%) berpengetahuan

responden (64,1%) berpengetahuan cukup dan

%) berpengetahuan kurang. Jadi kesimpulannya mayoritas tingkat

pengetahuan ibu primigravida di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari

entang cara mengkonsumsi tablet Fe adalah cukup yaitu

responden (64,1%).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik histogram sebagai

Grafik Batang Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Cara

Mengkonsumsi Tablet Fe

���� ���� �����

��

������������

43

primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe di

BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

Prosentase (%)

15,4

64,1

20,5

100

pengetahuan ibu

BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta tentang cara

%) berpengetahuan

dan 8 responden

Jadi kesimpulannya mayoritas tingkat

BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari

adalah cukup yaitu

lihat pada grafik histogram sebagai

Ibu Primigravida tentang Cara

�����������

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

44

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

primigravida di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta tentang cara

mengkonsumsi tablet Fe mayoritas berada pada tingkat cukup yaitu sebanyak

25 orang (64,1%).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu: tingkat pendidikan,

informasi, budaya, pengalaman dan sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2010).

Zat besi merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini

yang paling banyak terdapat dalam tubuh dalam pembentukan darah,

yaitu dalam sintesa hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk

kehamilan yang dianjurkan ialah mengkonsumsi sekitar 60 – 100 mg/ hari

(Waryana, 2002). Menurut Fatkhi (2011), tablet Fe adalah sel darah merah

yang sangat dibutuhkan untuk mencegah anemia dalam kehamilan yang

berbentuk tablet. Manfaat tablet Fe bagi ibu hamil diantaranya untuk

mendorong perkembangan janin, zat besi juga penting untuk pembentukan dan

mempertahankan sel darah merah, sehingga bisa menjamin sirkulasi zat-zat

gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dena Tri

Warsianingsih (2006). Hasil penelitian ini menunjukkan ketidakteraturan

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

45

mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil pada tingkat pengetahuan tidak baik

dan kurang baik. Kemungkinan pengetahuan ibu hamil dipengaruhi oleh umur

dan pendidikan.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan ibu primigravida di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

tentang cara mengkonsumsi tablet Fe pada tingkat baik sebanyak 6 responden

(15,4%), hal ini karena responden dapat menjawab semua kisi-kisi kuesioner

tentang sumber, cara minum, waktu mengkonsumsi, makanan yang tidak

menghambat penyerapan dan makanan yang membantu penyerapan tablet Fe.

Jumlah responden pada tingkat cukup sebanyak 25 responden (64,1%), hal ini

dikarenakan sebagian besar ibu primigravida kurang mengetahui tentang cara

meminum, waktu yang tepat untuk mengkonsumsi dan makanan yang

membantu penyerapan tablet Fe dari kuesioner yang telah diberikan. Jumlah

responden pada tingkat kurang sebanyak 8 responden (20,5%), hal ini

dikarenakan sebagian besar ibu hamil primigravida kurang mengetahui

tentang sumber, cara minum, waktu mengkonsumsi, makanan yang tidak

menghambat penyerapan dan makanan yang membantu penyerapan tablet Fe.

Kemungkinan faktor yang mempengaruhi diantaranya kurangnya informasi

berupa penyuluhan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tablet Fe

dari tenaga kesehatan dan kurang memanfaatkan media elektronik atau media

cetak secara baik sehubungan dengan informasi tentang tablet Fe.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

46

D. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kendala Penelitian

Responden tidak sedang berada di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari

Surakarta, sehingga peneliti harus mencari responden lain dan jika peneliti

tidak mendapatkan responden peneliti harus menunggu sampai responden

saat ada di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang

dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan

responden untuk asal mengisi jawaban.

b. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat

pengetahuan ibu primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

47 �

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe

di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat baik yaitu

sebanyak 6 responden (15,4%).

2. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe

di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat cukup yaitu

sebanyak 25 responden (64,1%).

3. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang cara mengkonsumsi tablet Fe

di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat kurang yaitu

sebanyak 8 responden (20,5%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan ibu primigravida di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari

Surakarta untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang tablet Fe serta

mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang diadakan di Posyandu,

Puskesmas, Polindes dan Instansi Kesehatan Pemerintah yang terkait.

47

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

48 �

2. Bagi Institusi Terkait

a. BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta

Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin kerjasama

dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/ Puskesmas)

untuk memberikan penyuluhan tentang tablet Fe, gizi pada ibu hamil

dan kebutuhan ibu hamil.

b. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah dan dijadikan sebagai sumber

referensi khususnya tentang cara mengkonsumsi tablet Fe.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan acuan bagi peneliti lain

untuk melanjutkan penelitian tentang cara mengkonsumsi tablet Fe dan

untuk mengembangkan variabel peneliti.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2012 . Cara Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah yang Benar,

http://www.tipsibunda.com/cara-mengkonsumsi-tablet-penambah-darah-

yang-benar, Diakses 22 November 2012

Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Arisman, MB. 2010. Buku Ajar Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Danis. 2009. Kamus Kedokteran. Jakarta : Gitamedia Press.

Depkes. RI . 2011. Target MDGs Bidang Kesehatan. http://www.1456-depkes-

target-mdgs-bidang-kesehatan.html. Diakses tanggal 07 November 2012

Ellealawiah. 2011. Makanan Sumber Zat Besi untuk Anemia.

http://tn.bb.com/makanan-sumber-zat-besi-untuk-anemia.html. Diakses

15 Februari 2013

Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, diakses

http://forbetterhealth.wordpress.com, 22 November 2012

Fatkhi. 2011. Tablet Fe. http://fatkhianuramini.blogspot.com/2011/05/tablet-

fe.html. Diakses 19 Februari 2013

Ghozali, I. 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro

Hartoko. 2012. Cara Minum Tablet Tambah Darah.

http://hartoko.wordpress.com/2012/10/08/cara-minum-tablet-tambah-

darah/. Diakses 01 Desember 2012

Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

Isyraq. 2007. Substansi dan Definisi Pengetahuan,

http://www.isyraq.wordpress.com, Diakses 22 November 2012

Kristiyanasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika

Mandriwati, G.A. 2007. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC

Manuaba, I.A.C. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG CARA … · Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v 6. ... 3. Adik beserta keluarga yang selalu memberikan semangat

Musbikin. 2008. Zat Besi Ibu Hamil.

http://www.psychologymania.com/2012/08/zat-besi-ibu-hamil.html.

Diakses 25 November 2012

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press

Saifuddin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan dan Maternal.

Jakarta : Depkes RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Saryono. 2010 . Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) .Yogyakarta : Nuha Medika

Sitoresmi, D.A. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di

BPM Sri Sunaryati Sukoharjo. DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Syakur. 2012. Zat Besi. Online: http://www.kesehatan123.com/2718/zat-besi/.

Diakses 30 November 2012

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC.

Waryana. 2002. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana

WHO. 2004. Tablet Fe. http://www.1456-depkes-target-mdgs-bidang-

kesehatan.html. Diakses tanggal 07 November 2012.

Wisnu. 2010 Zat Besi. Online: http://wisnuvegetarianorganic.wordpress.com/

2010/09/09/zat-besi/. Diakses 30 November 2012

. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa.

Jakarta : Salemba Medika.