tinjauan ekonomi keuangan daerah -...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi &
Keuangan Daerah
Provinsi PaPua
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA2
Peta Papua
Daftar is i 3
Daftar Isi
Peta Papua ................................................................................. 2
Daftar isi ..................................................................................... 3
Kata Pengantar ........................................................................... 4
selayang Pandang ..................................................................... 5
Geografis dan Demografis ......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 8
Kondisi Perekonomian .............................................................. 15
Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 24
Potensi Daerah ......................................................................... 27
Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 30
Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 43
Ucapan Terima Kasih ................................................................ 49
sumber Data ............................................................................ 50
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA4
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Papua ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Papua. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
Kata Pengantar
selayang Pandang 5
Selayang Pandang
Papua adalah sebuah provinsi di indonesia yang terletak di Pulau nugini bagian barat atau West new Guinea. Provinsi ini sempat bernama Provinsi irian Barat (1969-1973) dimana saat itu berdirinya provinsi ini didasari oleh penyerahan kekuasaan dari UnTEA (United nation Temporary Executive Authority) kepada republik indonesia pada tanggal 1 Mei 1963 dan sebagai hasil pelaksanaan PEPErA (Penentuan Pendapat rakyat) yang dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 1969.
Provinsi ini kemudian diganti namanya menjadi irian Jaya oleh soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. nama provinsi ini diganti menjadi ‘Papua’ sesuai UU no 21 Tahun 2001 otonomi Khusus Papua. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
Pada tahun 2004 Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah indonesia, bagian timur tetap memakai nama ‘Papua’ sedangkan bagian baratnya menjadi ‘irian Jaya Barat’.
Provinsi Papua merupakan provinsi yang terluas di indonesia dengan beragam suku asli yang mencapai 255 jenis suku dan beberapa suku pendatang yang ikut membangun tanah Papua. Keanekaragaman flora dan fauna juga terdapat di provinsi ini.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA6
Geografis dan Demografis
Provinsi Papua merupakan wilayah paling timur di indonesia
yang terletak antara 2025’ – 90 Lintang selatan dan 1300
-1410 Bujur Timur. ibu kota provinsi Papua adalah Jayapura.
Pada bagian utara berbatasan dengan samudera Pasifik, bagian
selatan dengan laut Arafura dan samudera indonesia dan pada
bagian timur berbatasan dengan negara Papua nugini.
Daerah-daerah di wilayah Papua secara geografis berbeda
satu dengan lainnya. Pegunungan kapur yang tinggi berelief
curam, membentang di sebagian besar wilayah Papua, dengan
ketinggian mencapai 3000 meter diatas permukaan laut. Deretan
pegunungan tersebut diapit oleh daerah aluvial landai, yang
terletak disisi utara (dataran Mamberamo), di bagian selatan
(kawasan Asmat) serta dataran rendah inanwatan di bagian
barat. sementara puncak tertinggi pegunungan yang terdapat
di Papua terletak di bagian timur, bernama Puncak Jaya.
Dengan ketinggian 4884 meter,Puncak Jaya (Cartenz Pyramid)
merupakan puncak tertinggi di Asia Tenggara, didampingi oleh
Puncak Trikora (4750 m), Mandala (4760 m) dan Yamin (4595 m).
sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan
anatomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di
tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. sepanjang
daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan
di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebih
panjang daripada musim kemarau. sedangkan pada bagian
tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang.
Pada tahun 2005, Provinsi Papua terdiri dari 19 kabupaten
dan 1 kota dengan 250 kecamatan dan 2.442 kelurahan/desa.
Kemudian pada tahun 2010, mekar menjadi 28 kabupaten
dan 1 kota dengan 385 kecamatan dan 3.565 kelurahan/desa.
Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah kecamatan terbanyak
(51 kecamatan dan 518 desa) dan Kabupaten Yalimo memiliki
kecamatan paling sedikit (5 kecamatan dan 27 desa).
Geograf is dan Demograf is 7
No Daerah
Jumlah
Penduduk
(Orang)
Luas Wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
(Orang/Km2)
1 Kab. Merauke 195.716 430.240,95 0,45
2 Kab. Jayawijaya 196.085 27.649,45 7,09
3 Kab. Jayapura 111.943 14.350,95 7,80
4 Kab. Nabire 129.893 11.544,68 11,25
5 Kab. Kepulauan Yapen 82.951 2.424,56 34,21
6 Kab. Biak Numfor 126.798 1.965,05 64,53
7 Kab. Paniai 153.432 11.479,21 13,37
8 Kab. Puncak Jaya 101.148 5.329,30 18,98
9 Kab. Mimika 182.001 22.903,78 7,95
10 Kab. Boven Digoel 55.784 27.880,73 2,00
11 Kab. Mappi 81.658 25.944,01 3,15
12 Kab. Asmat 76.577 18.427,31 4,16
13 Kab. Yahukimo 164.512 12.955,75 12,70
14 Kab. Pegunungan Bintang 65.434 16.043,91 4,08
15 Kab. Tolikara 114.427 5.176,42 22,11
16 Kab. Sarmi 32.971 10.704,98 3,08
17 Kab. Keerom 48.536 8.767,58 5,54
18 Kab. Waropen 24.639 15.255,78 1,62
19 Kab. Supiori 15.874 969,26 16,38
20 Kab. Mamberamo Raya 18.365 16.852,18 1,09
21 Kab. Nduga 79.053 4.748,97 16,65
22 Kab. Lanny Jaya 148.522 2.961,09 50,16
23 Kab. Mamberamo Tengah 39.537 9.100,01 4,34
24 Kab. Yalimo 50.763 36.739,30 1,38
25 Kab. Puncak 93.218 10.421,83 8,94
26 Kab. Dogiyai 84.230 5.258,67 16,02
27 Kab. Intan Jaya 0,00 0,00 0,00
28 Kab. Deiyai 0,00 0,00 0,00
29 Kota Jayapura 256.705 786,18 326,52
2.730.772 756.881,89 3,608Provinsi Papua
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan
Kepadatan Penduduk Provinsi Papua
Luas wilayah Provinsi Papua meliputi 756.881,89 km2. Kabupaten Merauke memiliki wilayah paling luas yaitu 430.240,95 km2. sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Jayapura yang luasnya hanya 786,18 km2.
Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2.730.772 jiwa. Kota Jayapura memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 256.705 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kabupaten supiori dengan jumlah penduduk 15.874 jiwa.
Kepadatan penduduk Provinsi Papua yaitu 3.608 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Jayapura dan Kab. Biak numfor dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 326,52 jiwa/km2 dan 64,53 jiwa/km2.
Kabupaten Merauke dengan luas wilayah terbesar di Provinsi Papua hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 0,45 jiwa/km2
dan daerah ini sekaligus merupakan daerah dengan kepadatan penduduk terendah di Prov. Papua.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA8
Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur
4. Perusahaan Air Minum
5. Sumber Daya Listrik
Pelayanan Publ ik 9
No. DaerahSekolah
DasarGuru Murid
Rasio Murid /
Guru
Rasio Murid /
Sekolah
1 Kab. Merauke 103 741 16.540 22,32 160,58
2 Kab. Jayawijaya 65 425 11.399 26,82 175,37
3 Kab. Jayapura 67 582 10.429 17,92 155,66
4 Kab. Nabire 69 567 13.879 24,48 201,14
5 Kab. Yapen Waropen 63 429 7.947 18,52 126,14
6 Kab. Biak Numfor 76 662 10.559 15,95 138,93
7 Kab. Paniai 25 87 3.742 43,01 149,68
8 Kab. Puncak Jaya 28 143 5.173 36,17 184,75
9 Kab. Mimika 41 441 15.325 34,75 373,78
10 Kab. Boven Digoel 36 127 4.790 37,72 133,06
11 Kab. Mappi 77 225 10.038 44,61 130,36
12 Kab. Asmat 74 386 9.025 23,38 121,96
13 Kab. Yahukimo 71 402 20.688 51,46 291,38
14 Kab. Pegunungan Bintang 49 347 7.236 20,85 147,67
15 Kab. Tolikara 61 184 13.645 74,16 223,69
16 Kab. Sarmi 32 126 3.419 27,13 106,84
17 Kab. Keerom 55 391 6.802 17,40 123,67
18 Kab. Waropen 31 219 3.175 14,50 102,42
19 Kab. Supiori 21 68 1.493 21,96 71,10
20 Kab. Mamberamo Raya 41 126 4.595 36,47 112,07
21 Kab. Nduga 9 14 1.845 131,79 205,00
22 Kab. Lanny Jaya 44 234 10.288 43,97 233,82
23 Kab. Mamberamo Tengah 22 67 4.264 63,64 193,82
24 Kab. Yalimo 11 15 2.372 158,13 215,64
25 Kab. Puncak 19 70 3.412 48,74 179,58
26 Kab. Dogiyai 30 70 5.696 81,37 189,87
27 Kab. Intan Jaya 20 32 2.811 87,84 140,55
28 Kab. Deiyai 18 72 3.160 43,89 175,56
29 Kota Jayapura 55 752 20.826 27,69 378,65
Provinsi Papua 1.313 8.004 234.573 29,31 178,65
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid
Sekolah Dasar (SD) se-Prov.
Papua Tahun 2010
sarana pendidikan dasar berupa sD di Provinsi Papua pada
tahun 2010 berjumlah 1.313 buah yang bisa menampung
234.573 murid dengan jumlah guru 8.004 guru.
Jumlah sD terbanyak berada di Kab. Merauke yaitu
103 buah, sedangkan jumlah guru terbanyak berada di
Kota Jayapura yaitu sebanyak 752 orang. Jumlah murid
terbanyak berada di Kab. Yahukimo yaitu sebanyak 20.688
murid.
rasio jumlah murid per guru di Provinsi Papua adalah 29,31
sedangkan rasio murid per sekolah adalah sebesar 178.65.
rasio murid per guru tertinggi berada di Kab. Yalimo yaitu
158,13 dan yang terendah berada di Kab. Waropen yaitu
14.50. sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi berada
di Kota Jayapura yaitu 378,65 dan yang terendah adalah di
Kab. supiori yaitu sebesar 71,10.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA10
No. Kabupaten/Kota Sekolah Guru MuridRasio Murid /
Guru
Rasio Murid /
Sekolah
1 Kab. Merauke 35 419 7.242 17,28 206,91
2 Kab. Jayawijaya 15 134 3.373 25,17 224,87
3 Kab. Jayapura 30 301 5.702 18,94 190,07
4 Kab. Nabire 21 270 4.618 17,10 219,90
5 Kab. Yapen Waropen 21 194 3.668 18,91 174,67
6 Kab. Biak Numfor 38 273 6.067 22,22 159,66
7 Kab. Paniai 7 36 1.550 43,06 221,43
8 Kab. Puncak Jaya 8 57 1.273 22,33 159,13
9 Kab. Mimika 16 175 4.057 23,18 253,56
10 Kab. Boven Digoel 8 65 1.877 28,88 234,63
11 Kab. Mappi 8 71 2.221 31,28 277,63
12 Kab. Asmat 9 66 1.433 21,71 159,22
13 Kab. Yahukimo 19 104 2.903 27,91 152,79
14 Kab. Pegunungan Bintang 4 64 878 13,72 219,50
15 Kab. Tolikara 15 53 2.087 39,38 139,13
16 Kab. Sarmi 11 69 1.398 20,26 127,09
17 Kab. Keerom 10 168 2.059 12,26 205,90
18 Kab. Waropen 8 78 1.107 14,19 138,38
19 Kab. Supiori 9 41 862 21,02 95,78
20 Kab. Mamberamo Raya 5 47 551 11,72 110,20
21 Kab. Nduga 2 3 144 48,00 72,00
22 Kab. Lanny Jaya 21 55 3.528 64,15 168,00
23 Kab. Mamberamo Tengah 5 33 758 22,97 151,60
24 Kab. Yalimo 5 23 719 31,26 143,80
25 Kab. Puncak 3 37 820 22,16 273,33
26 Kab. Dogiyai 13 50 1.730 34,60 133,08
27 Kab. Intan Jaya 5 8 532 66,50 106,40
28 Kab. Deiyai 3 17 794 46,71 264,67
29 Kota Jayapura 14 345 8.196 23,76 585,43
Provinsi Papua 368 3.256 72.147 22 196
Jumlah Sekolah, Guru dan
Murid Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) se-Prov. Papua
Tahun 2010
sarana pendidikan dasar berupa sLTP di Provinsi Papua pada tahun 2010 berjumlah 368 buah yang bisa menampung 72.147 murid dengan jumlah guru 3.256 guru.
Jumlah sLTP terbanyak berada di Kab. Biak numfor yaitu 38 buah, sedangkan jumlah guru terbanyak berada di Kab. Merauke yaitu sebanyak 419 orang. Jumlah murid sLTP terbanyak berada di Kota Jayapura yaitu sebanyak 8.196 murid.
rasio jumlah murid per guru di Provinsi Papua adalah 22 sedangkan rasio murid per sekolah adalah sebesar 196.
rasio murid per guru tertinggi berada di Kab. intan Jaya yaitu 66.50 dan yang terendah berada di Kab. Mamberamo raya yaitu 11,72. sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi berada di Kota Jayapura yaitu 585,43 dan yang terendah adalah di Kab. nduga yaitu sebesar 72.
Pelayanan Publ ik 11
No. Daerah APM SD APM SLTP
1 Kab. Merauke 74,34 58,52
2 Kab. Jayawijaya 95,89 49,06
3 Kab. Jayapura 91,29 71,15
4 Kab. Nabire 91,53 59,47
5 Kab. Yapen Waropen 93,87 78,04
6 Kab. Biak Numfor 89,33 67,00
7 Kab. Paniai 96,80 55,58
8 Kab. Puncak Jaya 97,13 58,78
9 Kab. Mimika 96,45 59,20
10 Kab. Boven Digoel 97,67 63,48
11 Kab. Mappi 91,51 47,91
12 Kab. Asmat 93,14 61,61
13 Kab. Yahukimo 93,80 42,37
14 Kab. Pegunungan Bintang 97,69 49,82
15 Kab. Tolikara 98,46 41,44
16 Kab. Sarmi 94,05 64,05
17 Kab. Keerom 90,48 58,53
18 Kab. Waropen 97,27 59,82
19 Kab. Supiori 97,42 62,10
20 Kota Jayapura 96,16 89,05
salah satu indikator keberhasilan pendidikan
dasar di daerah adalah dengan melihat
seberapa besar tingkat angka partisipasi
murni anak usia sekolah sD dan sLTP.
APM sD 2009/2010 yang tertinggi terdapat di
Kab. Tolikara yaitu 98,46 dan yang terendah
terdapat di Kab. Merauke yaitu74,34.
APM sLTP 2009/2010 yang tertinggi terdapat
di Kota Jayapura yaitu 89,05, sedangkan
APM sLTP yang terendah terdapat di Kab.
Tolikara yaitu hanya di kisaran 41,44.
angka Partisipasi Murni SD dan SLTP
2009/2010
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA12
No. DaerahRumah
SakitPuskesmas
Puskesmas
Pembantu
Puskesmas
Keliling
1 Kab. Merauke 3 13 147 169
2 Kab. Jayawijaya 1 12 30 9
3 Kab. Jayapura 1 17 36 50
4 Kab. Paniai 1 14 18 13
5 Kab. Puncak Jaya 2 8 10 17
6 Kab. Nabire 1 21 42 57
7 Kab. Mimika 4 13 41 49
8 Kab. Yapen Waropen 1 9 43 33
9 Kab. Biak Numfor 3 19 46 107
10 Kab. Boven Digoel 1 16 27 32
11 Kab. Mappi 1 11 33 79
12 Kab. Asmat 1 10 32 19
13 Kab. Yahukimo 1 18 48 6
14 Kab. Pegunungan Bintang - 15 19 7
15 Kab. Tolikara - 15 25 6
16 Kab. Sarmi - 7 25 35
17 Kab. Keerom 1 8 34 30
18 Kab. Waropen - 10 19 26
19 Kab. Supiori 1 5 22 26
20 Kab. Mamberamo Raya - 8 15 11
21 Kab. Nduga - 8 9 4
22 Kab. Lanny Jaya - 10 9 11
23 Kab. Mamberamo Tengah - 6 4 7
24 Kab. Yalimo - 5 7 5
25 Kab. Puncak - 8 4 2
26 Kab. Dogiyai - 8 13 6
27 Kab. Intan Jaya - 8 5 -
28 Kab. Deiyai - 6 3 -
29 Kota Jayapura 7 12 25 39
30 320 791 855Provinsi Papua
Jumlah Sarana Kesehatan di
Provinsi Papua (2010)
sarana kesehatan yang bisa digunakan oleh masyarakat
di Papua meliputi 30 rumah sakit, 320 buah puskesmas,
791 buah puskesmas pembantu dan 855 buah puskesmas
keliling.
Dari 16 daerah yang memiliki rumah sakit baik itu rumah
sakit umum, swasta maupun Tni maka jumlah rumah sakit
yang terbanyak berada di Kota Jayapura. seluruh daerah
di Papua memiliki puskesmas dan puskesmas pembantu.
Daerah dengan jumlah puskesmas yang terbanyak adalah
di Kab. nabire yaitu sebanyak 21 buah, sedangkan daerah
dengan puskesmas pembantu terbanyak adalah di Kab.
Merauke yaitu sejumlah 147 buah. sedangkan sarana
kesehatan berupa puskesmas keliling yang terbanyak
berada di Kabupaten Merauke yaitu sebanyak 169 buah .
Pelayanan Publ ik 13
Diaspal Kerikil Beton TanahTidak
TerinciJumlah Baik Sedang Rusak
Rusak
Berat
Tidak
TerinciJumlah
1 Kab. Merauke 355,53 369,10 33,00 425,45 - 1.183,08 360,01 207,67 255,78 359,62 - 1.183,08
2 Kab. Jayawijaya 129,00 109,10 - 85,80 - 323,90 105,20 18,00 121,80 78,90 - 323,90
3 Kab. Jayapura 447,13 104,84 1,80 455,44 68,00 1.077,21 522,65 348,16 81,80 56,60 68,00 1.077,21
4 Kab. Paniai - - - - - - - - - - - -
5 Kab. Puncak Jaya - - - - - - - - - - - -
6 Kab. Nabire 194,83 114,60 - - 5,70 315,13 59,45 127,38 127,80 123,80 5,70 444,13
7 Kab. Mimika 25,00 - - 129,00 - 154,00 30,75 - 8,00 - - 38,75
8 Kab. Yapen Waropen 123,45 - - 13,75 52,45 189,65 81,70 - 71,25 16,40 52,45 221,80
9 Kab. Biak Numfor 247,67 - - 45,90 - 293,57 196,84 30,66 49,63 5,00 - 282,13
10 Kab. Boven Digoel - - - 34,46 - 34,46 - - - - - -
1.522,61 697,64 34,80 1.189,80 126,15 3.571,00 1.356,60 731,87 716,06 640,32 126,15 3.571,00Provinsi Papua
No Kabupaten/Kota
Jenis Permukaan Kondisi Jalan
Panjang Jalan Menurut Jenis
Permukaan dan Kondisi (km), 2010
Panjang jalan yang terdapat di Provinsi Papua secara keseluruhan mencapai 3.571 kilometer. Dari 29 kabupaten dan kota di Papua
maka data panjang jalan yang tersedia adalah di 10 kabupaten.
Berdasarkan jenis permukaannya maka 1.522,61 jalan di Papua sudah teraspal, sedangkan 1.189,80 kilometer masih berupa jalan
tanah.
Kondisi jalan di Papua sepanjang 1.356,60 dalam keadaan yang baik, panjang jalan dengan kondisi yang sedang adalah 731.87
kilometer sedangkan sisanya dalam kondisi rusak, rusak berat dan tidak terinci.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA14
Produksi Dialirkan Terjual Susut
(KWH) (KWH) (KWH) (KWH)
1 Kab. Merauke 61.534.253 62.354.827 53.265.342 8.268.911
2 Kab. Jayawijaya 16.064.523 15.721.003 11.654.822 4.409.701
3 Kab. Jayapura 36.562.021 37.862.433 32.065.321 4.496.700
4 Kab. Nabire 998.652 - 1.214.256 (215.604)
5 Kab. Kepulauan Yapen - - - -
6 Kab. Biak Numfor 37.678.534 36.898.678 32.624.132 5.054.402
7 Kab. Paniai 59.568.424 61.896.745 56.241.632 3.326.792
8 Kab. Puncak Jaya 23.452.101 21.067.852 19.123.421 4.328.680
9 Kab. Mimika 49.206.341 51.362.018 43.546.222 5.660.119
10 Kab. Boven Digoel 1.846.241 17.356.002 1.082.531 763.710
11 Kab. Mappi 447.534 452.782 - 447.534
12 Kab. Asmat 263.455 252.115 142.624 120.831
13 Kab. Yahukimo - - - -
14 Kab. Pegunungan Bintang - - - -
15 Kab. Tolikara - - - -
16 Kab. Sarmi 4.686.345 5.026.789 3.096.542 1.589.803
17 Kab. Keerom - 11.283.651 8.745.565 (8.745.565)
18 Kab. Waropen 269.358 232.643 192.323 77.035
19 Kab. Supiori 74.685 33.764 34.986 39.699
20 Kab. Mamberamo Raya - - - -
21 Kab. Nduga - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - - - -
24 Kab. Yalimo - - - -
25 Kab. Puncak - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - -
27 Kab. Intan Jaya - - - -
28 Kab. Deiyai - - - -
29 Kota Jayapura 236.224.512 224.678.908 189.529.664 46.694.848
Provinsi Papua 528.876.979 546.480.210 452.559.383 76.317.596
Kabupaten/Kota
Jumlah Tenaga Listrik yang
Diproduksi Terpasang, Terjual
dan Susut, 2010
Kebutuhan akan daya listrik di Papua
bisa dipenuhi dengan jumlah produksi
tenaga listrik yang pada tahun
2010 mencapai 528.876.979 kwh.
Tenaga listrik yang terjual di Provinsi
Papua pada tahun 2010 mencapai
452.559.383 kwh. namun demikian,
hanya 16 dari 29 daerah di Provinsi
Papua yang tercatat dialiri listrik.
Perekonomian 15
Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2. Perhotelan
3. Produksi Tanaman Pangan
4. Produksi Perkebunan
5. Produksi Ternak
6. Produksi Perikanan
7. Industri
8. Tingkat Inflasi
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA16
Produk Domestik Regional
Bruto atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan usaha (2010)
Kinerja ekonomi Provinsi Papua pada tahun 2009 dan 2010
berfluktuatif dimana pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi yang
dihitung berdasarkan PDrB harga konstan sebesar 22,74% lalu
di tahun 2010 mengalami kontraksi -2,65%. Meskipun demikian
PDrB harga berlaku di Provinsi Papua tahun 2010 mencapai
89.451,25 miliar rupiah, mengalami peningkatan 15,08% dari
tahun sebelumnya.
Pada dasarnya besarnya PDrB Provinsi Papua didominasi
oleh empat sektor usaha yaitu sektor pertambangan yang
porsinya mencapai 63,15%, lalu diikuti oleh sektor pertanian
yang memberikan kontribusi terhadap PDrB sebesar 9,45%,
sektor bangunan dan konstruksi sebesar 7,81%, dan sektor
jasa-jasa sebesar 7,24. sedangkan kelima sektor lainnya bila
diakumulasikan memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu
sekitar 12,35%.
Pertambangan63,15%
Pertanian9,45%
Bangunan dan Konstruksi
7,81%
Jasa-Jasa7,24%
Perdagangan, Hotel &
Restoran4,41%
Pengangkutan & Komunikasi
4,35%
Keuangan, Persewaan &
Jasa Perusahaan
2,08%
Industri Pengolahan
1,39%
Listrik, Gas & Air Minum
0,13%
Lainnya12.35%
Perekonomian 17
Padi Sawah
dan Padi
Ladang
Padi Palawija JagungUbi
KayuUbi Jalar
Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Kacang
Kedelai
1 Kab. Merauke 19.408 19.408 1.505 195 152 224 519 85 330
2 Kab. Jayawijaya 203 203 15.511 430 214 14.395 158 66 248
3 Kab. Jayapura 340 340 1.220 268 228 252 158 130 184
4 Kab. Paniai - - 8.687 226 121 8.104 123 - 113
5 Kab. Puncak Jaya - - 1.094 108 114 706 93 - 73
6 Kab. Nabire 1.903 1.903 945 338 234 - 258 115 -
7 Kab. Mimika 115 115 594 77 148 298 71 - -
8 Kab. Yapen Waropen - - 445 111 143 121 - 70 -
9 Kab. Biak Numfor - - 586 165 329 78 - 14 -
10 Kab. Boven Digoel - - 162 - 142 20 - - -
11 Kab. Mappi - - 7.263 7 77 7.153 - 26 -
12 Kab. Asmat - - 425 - 24 401 - - -
13 Kab. Yahukimo - - 1.979 205 126 1.105 165 10 368
14 Kab. Pegunungan Bintang - - 291 23 95 79 54 8 32
15 Kab. Tolikara - - 685 142 46 232 119 - 146
16 Kab. Sarmi - - 607 118 103 137 107 54 88
17 Kab. Keerom - - 2.295 552 191 121 157 87 1.187
18 Kab. Waropen - - 1.065 375 268 78 138 65 141
19 Kab. Supiori - - - - - - - - -
20 Kab. Mamberamo Raya - - - - - - - - -
21 Kab. Nduga - - - - - - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - - - - - - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - - - - - - - - -
24 Kab. Yalimo - - - - - - - - -
25 Kab. Puncak - - - - - - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - - - - - - -
27 Kab. Intan Jaya *** - - - - - - - - -
28 Kab. Deiyai *** - - - - - - - - -
29 Kota Jayapura 2.692 2.692 1.269 563 233 198 176 27 72
24.661 24.661 46.628 3.903 2.988 33.702 2.296 757 2.982Jumlah 2010
Kab/Kota
Luas Panen Tanaman Bahan
Makanan (ha), 2010
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA18
No. Daerah Padi Palawija
1 Kab. Merauke 19.408 1.505
2 Kab. Jayawijaya 203 15.511
3 Kab. Jayapura 340 1.220
4 Kab. Paniai - 8.687
5 Kab. Puncak Jaya - 1.094
6 Kab. Nabire 1.903 945
7 Kab. Mimika 115 594
8 Kab. Yapen Waropen - 445
9 Kab. Biak Numfor - 586
10 Kab. Boven Digoel - 162
11 Kab. Mappi - 7.263
12 Kab. Asmat - 425
13 Kab. Yahukimo - 1.979
14 Kab. Pegunungan Bintang - 291
15 Kab. Tolikara - 685
16 Kab. Sarmi - 607
17 Kab. Keerom - 2.295
18 Kab. Waropen - 1.065
19 Kab. Supiori - -
20 Kab. Mamberamo Raya - -
21 Kab. Nduga - -
22 Kab. Lanny Jaya - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - -
24 Kab. Yalimo - -
25 Kab. Puncak - -
26 Kab. Dogiyai - -
27 Kab. Intan Jaya - -
28 Kab. Deiyai - -
29 Kota Jayapura 2.692 1.269
24.661 46.628Provinsi Papua
Luas Panen Tanaman Bahan
Makanan Tahun 2010 (dalam
hektar)
Kebutuhan pangan seluruh penduduk di Papua dipenuhi dengan
hasil tanaman pangan yang berupa padi dan palawija. Pada tahun
2010 luas panen tanaman pangan berupa padi sebanyak 24.661
hektar dimana luas panen terbesar berada di Kab. Merauke yaitu
sebanyak 19.408 hektar.
Tanaman palawija di Papua pada tahun 2010 dihasilkan dari luas
panen 46.628 hektar. Tanaman palawija di Papua masih didominasi
ubi jalar dan ubi kayu.
Perekonomian 19
Kuda Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
1 Kab. Merauke 1.497 25.773 1.068 5.613 - 4.611
2 Kab. Jayawijaya 41 5.090 101 1.794 90 163.686
3 Kab. Jayapura - 14.332 121 3.766 - 12.055
4 Kab. Paniai - 135 - 890 - 22.590
5 Kab. Puncak Jaya - 15 - 966 - 20.886
6 Kab. Nabire - 8.332 5 11.049 15 44.117
7 Kab. Mimika - 437 - 1.161 - 11.555
8 Kab. Yapen Waropen - 2.638 - 497 - 6.504
9 Kab. Biak Numfor - 1.251 - 7.860 - 7.978
10 Kab. Boven Digoel 51 503 - 850 - 4.485
11 Kab. Mappi - 610 - 194 - 989
12 Kab. Asmat - 204 - 139 - 460
13 Kab. Yahukimo - 105 - 44 - 89.893
14 Kab. Pegunungan Bintang - 99 - 161 - 66.980
15 Kab. Tolikara 5 102 - 211 - 67.785
16 Kab. Sarmi 1 1.800 36 942 - 3.123
17 Kab. Keerom - 11.701 - 6.339 - 1.272
18 Kab. Waropen 4 1.743 12 263 - 1.176
19 Kab. Supiori - 264 - 332 - 2.073
20 Kota Jayapura - 3.563 70 931 - 5.564
1.599 78.697 1.413 44.002 105 537.782
DaerahNo.Jenis Ternak
Jumlah
Jumlah Ternak menurut
Jenisnya, 2010
Jumlah populasi ternak di Provinsi Papua
pada tahun 2010 didominasi oleh jenis
ternak babi yang mencapai 537.782 ekor
dimana Kab. Jayawijaya menjadi sentra
ternak babi terbanyak yaitu 163.686 ekor.
Ternak sapi pada tahun 2010 mencapai
78.697 ekor yang terbanyak berasal dari
Kab. Merauke 25.773 ekor.
Ternak kambing relatif banyak juga
dimana pada tahun 2010 mencapai
44.002 ekor, dengan sentra ternak
kambing yang paling besar berada di
nabire yaitu mencapai 11.049 ekor.
Ternak Kuda walaupun hanya 1.599 ekor
tapi terlihat sebagian besar berasal dari
sentra ternak kuda di Kab. Merauke yaitu
sebanyak 1.497 ekor.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA20
Perairan Umum Budidaya
1 Kab. Merauke 119.391,6 2.264,8 112,1 121.769
2 Kab. Mappi 26.750,5 2.685,4 - 29.436
3 Kab. Sarmi 675,8 - - 676
4 Kab. Mimika 7.387,6 69,7 70,0 7.527
5 Kab. Nabire 2.215,7 - 225,6 2.441
6 Kab. Yapen Waropen 6.457,2 - 116,9 6.574
7 Kab. Biak Numfor 31.856,4 - 7,8 31.864
8 Kab. Jayapura 11.125,3 1.087,8 369,6 12.583
9 Kab. Jayawijaya - 686,4 57,1 744
10 Kab. Yahukimo - 137,9 - 138
11 Kab. Paniai - 195,8 8,3 204
12 Kab. Puncak Jaya - - 15,1 15
13 Kab. Tolikara - - - -
13 Kab. Waropen 3.835,4 235,7 32,9 4.104
14 Kab. Boven Digoel - 42,7 - 43
15 Kab. Pegunungan Bintang - - - -
15 Kab. Keerom - - 26,8 27
16 Kab. Supiori 4.576,9 - 10,0 4.587
17 Kab. Asmat 5.482,3 47,6 - 5.530
18 Kab. Mamberamo Raya - - - -
19 Kab. Nduga - - - -
20 Kab. Lanny Jaya - - - -
21 Kab. Mamberamo Tengah - - - -
22 Kab. Yalimo - - - -
23 Kab. Puncak - - - -
24 Kab. Dogiyai - - - -
25 Kab. Intan Jaya - - - -
26 Kab. Deiyai - - - -
18 Kota Jayapura 11.788,5 65,7 1.317,8 13.172
231.543,2 7.519,5 2.370,0 241.433
JumlahPerikanan Darat
Provinsi Papua
Perikanan LautNo. Daerah
Produksi Ikan Darat dan Ikan Laut
Provinsi Papua 2010 (dalam ton)
Produksi perikanan di Provinsi Papua banyak
dihasilkan di 18 buah daerah kabupaten/kota.
Produksi ikan laut di Provinsi Papua pada tahun 2010
mencapai 231.543.2 ton sedangkan produksi ikan
daratnya mencapai 9.889,50 ton., sehingga jumlah
produksi ikan di Papua mencapai 241.433 ton.
Kabupaten Merauke merupakan daerah yang paling
dominan memberikan kontribusi atas produksi ikan
yaitu mencapai 121.769 ton., sedangkan produksi
ikan yang paling sedikit berada di Kabupaten Keerom
yaitu hanya 27 ton.
Perekonomian 21
KelapaKelapa
SawitKopi
Kelapa
HibridaCoklat Cengkeh Karet
Jambu
MeteLada
Kapuk
RanduPanili
Jarak
PagarPinang Sagu
1 Kab. Merauke 5.904 518 78 - - - 367 2.152 6 561 - 198 24 -
2 Kab. Jayawijaya - - 3.620 - - - - - - - - - - -
3 Kab. Jayapura 1.830 - 122 10 6.542 1.211 - 88 0,06 - 19 - 196 50
4 Kab. Paniai - - 1.290 - - - - - - - - - - -
5 Kab. Puncak Jaya - - 459 - 13 - - - - - 11 - - 106
6 Kab. Nabire 1.020 - 1.134 75 3.123 169 - 68 7 95 2 - 10 -
7 Kab. Mimika 750 - 26 - - - - - - - 1 - 4 78
8 Kab. Yapen Waropen 681 - 62 - 1.971 65 - 65 4 - 11 - - -
9 Kab. Biak Numfor 5.227 - 127 24 446 89 - 35 - 3 11 269 153 162
10 Kab. Boven Digoel 213 - - 10 - 1.318 - - - - - - -
11 Kab. Mappi 1.051 - - 41 83 2.997 877 2 18 - - - -
12 Kab. Asmat 72 - 581 - 3 - - - - - - - - -
13 Kab. Yahukimo 70 - 479 - 6 - - - - - 7 - - -
14Kab. Pegunungan
Bintang 99 - 271 - - - - - - - 15 - - -
15 Kab. Tolikara - - 15 - - - - - - - 17 - 6 -
16 Kab. Sarmi 8.520 - 37 - 2.235 46 - - - - - - - -
17 Kab. Keerom 390 9.300 162 13 4.679 388 - - 2 - 43 - 1.074 -
18 Kab. Waropen 4.766 - 29 - 1.782 - - 71 20 78 202 - 136 -
19 Kab. Supiori 770 - - - - 10 - - - - 2 - 32 112
20 Kab. Mamberamo Raya - - - - - - - - - - - - - -
21 Kab. Nduga - - - - - - - - - - - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - - - - - - - - - - - -
23Kab. Mamberamo
Tengah - - - - - - - - - - - - - -
24 Kab. Yalimo - - - - - - - - - - - - - -
25 Kab. Puncak - - - - - - - - - - - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - - - - - - - - - - - -
27 Kab. Intan Jaya - - - - - - - - - - - - - -
28 Kab. Deiyai - - - - - - - - - - - - - -
20 Kota Jayapura 37 - 334 - 113 - - - - - - - 18 -
31.400 9.818 8.826 122 20.964 2.061 4.682 3.356 41 755 341 467 1.653 508
No. Daerah
Jenis Tanaman
Provinsi Papua
Luas Panen Tanaman
Perkebunan di Provinsi
Papua 2008 (dalam
hektar)
sebanyak 20 daerah di Provinsi
Papua mempunyai lahan
perkebunan yang terdiri dari
beragam komoditi mulai dari
Kelapa sawit hingga sagu.
Komoditi perkebunan yang
paling dominan di Provinsi
Papua adalah kelapa. Yang
pada tahun 2008 menghasilkan
luas panen sebanyak 31.400
hektar, lalu diikuti oleh coklat
sebanyak 20.964 hektar.
Perkebunan kelapa sawit juga
mulai berkembang di Provinsi
Papua yang luas panennya
mencapai 9.818 hektar
walaupun hanya terkonsentrasi
di Kabupaten Keerom dan
Kabupaten Merauke.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA22
Unit Satuan Nilai Produksi
Penambangan
Total bijih ditambang dmt 63.230.619,00
Kadar Cu % 2,28
Kadar Au gr/t 2,70
Kadar Ag gr/t 6,99
Pengolahan
Total bijih diolah dmt 63.170.406,00
Kadar Cu % 2,34
Kadar Au gr/t 2,61
Kadar Ag gr/t 8,88
Pengeringan
Total konsentrat dmt 1.831,13
Kadar Cu % 71,67
Total Cu ton 437,39
Kadar Au gr/t 70,95
Total Au kg 43,30
Kadar Ag gr/t 213,84
Total Ag kg 130,52
Pengapalan
Total konsentrat dmt 1.934,72
Kadar Cu % 72,24
Total Cu ton 465,88
Kadar Au gr/t 73,92
Total Au kg 47,68
Kadar Ag gr/t 219,60
Total Ag kg 141,62
Produksi Pertambangan PT
Freeport (2010)
sektor pertambangan di Papua masih didominasi
oleh hasil tambang PT Freeport. Pada tahun 2010 bijih
tambang yang dihasilkan mencapai 63.230.619 dry
million ton (DMT) atau naik 9,17 persen dibanding tahun
sebelumnya. rata-rata produksi per triwulan sama
dengan jumlah produksi 21.076.873 DMT
Bijih tambang tersebut lalu diolah dan kemudian
dikeringkan yang menghasilkan total konsentrat sebanyak
1.831 dmt, dengan tembaga sebanyak 437,39 ton, emas
sebanyak 43,30 kilogram, dan perak sebanyak 130,52
kilogram.
Perekonomian 23
Hotel Kamar Akomodasi Kamar Hotel Kamar
1 Kab. Merauke - - 13 256 13 256
2 Kab. Jayawijaya 1 14 13 191 14 205
3 Kab. Jayapura 1 96 29 511 30 607
4 Kab. Nabire - - 6 118 6 118
5 Kab. Kepulauan Yapen - - 6 118 6 118
6 Kab. Biak Numfor 3 126 10 235 13 361
7 Kab. Paniai - - 3 33 3 33
8 Kab. Puncak Jaya - - 1 5 1 5
9 Kab. Mimika 3 266 20 450 23 716
10 Kab. Boven Digoel - - 5 52 5 52
11 Kab. Mappi - - 2 39 2 39
12 Kab. Asmat - - 4 75 4 75
13 Kab. Yahukimo - - 7 35 7 35
14 Kab. Pegunungan Bintang - - - - - -
15 Kab. Tolikara - - 1 6 1 6
16 Kab. Sarmi - - 7 72 7 72
17 Kab. Keerom - - - - - -
18 Kab. Waropen - - 2 59 2 59
19 Kab. Supiori - - - - - -
20 Kab. Mamberamo Raya - - - - - -
21 Kab. Nduga - - - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - - - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - - - - - -
24 Kab. Yalimo - - - - -
25 Kab. Puncak - - - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - - - -
27 Kab. Intan Jaya - - - - - -
28 Kab. Deiyai - - - - - -
29 Kota Jayapura 7 412 38 1.002 45 1.414
15 914 167 3.257 182 4.171
Daerah
Provinsi
Bintang Non Bintang Jumlah
Banyaknya Hotel/Losmen
Kamar Berbintang dan Tidak
Berbintang, 2010
sarana hotel dan akomodasi di Provinsi Papua
yang bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis
dan wisatawan pada tahun 2010 mencapai 182
buah hotel baik yang berbintang maupun non
bintang.
Jumlah hotel terbanyak berada di Kota Jayapura
yaitu sekitar 45 buah dengan kapasitas kamar
mencapai 1.414 kamar.
Jumlah hotel yang tesedikit berada di Kab.
Tolikara dan Puncak Jaya yaitu masing-masing
1 buah. sebanyak 12 daerah di Provinsi Papua
tercatat belum diketahui jumlah hotel dan
akomodasinya.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA24
Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
Kesejahteraan Masyarakat 25
Bulan Bahan Makanan
Makanan Jadi,
Minuman,
Rokok
Perumahan Sandang KesehatanPendidikan
dan Rekreasi
Transport
dan
Komunikasi
Umum
Januari 131,43 130,95 110,54 114,61 112,56 107,81 112,42 119,03
Februari 128,69 131,40 110,45 114,35 112,50 107,96 112,62 118,41
Maret 131,17 131,89 110,37 114,27 112,19 107,89 112,66 119,07
April 127,12 133,93 110,39 114,65 112,35 108,05 113,17 118,46
Mei 129,89 134,82 110,33 116,12 112,79 108,05 112,90 119,30
Juni 132,28 137,31 110,57 116,87 113,15 108,06 112,70 120,30
Juli 132,22 137,33 110,48 115,99 113,21 108,08 114,33 120,59
Agustus 132,76 137,70 112,42 115,54 113,22 108,12 114,36 121,22
September 134,61 137,66 113,29 115,87 113,27 108,09 114,50 121,94
Oktober 125,82 139,45 113,75 117,19 113,43 108,09 114,32 120,09
November 127,34 139,66 113,86 118,13 113,71 108,26 114,05 120,54
Desember 132,32 142,63 114,46 119,03 114,30 108,33 115,82 122,80
Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
se-Prov. Papua Tahun 2008
indikator angka harapan hidup di Provinsi Papua pada tahun
2008 adalah 68.10 tahun dimana angka harapan hidup tertinggi
terdapat di Kab. Mimik ayaitu 69.55 tahun dan yang terendah
berada di Kab. Merauke yaitu 62.13 tahun. indikator angka
melek hurup di Papua 75,41% dimana yang tertinggi terdapat
di Kota Jayapura yaitu mencapai 99,09% dan yang terendah
terdapat di Kab. nduga yaitu 30,52%.
indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Papua adalah 64
dimana angka iPM tertinggi terdapat di Kota Jayapura yaitu
mencapai 74,56 dan yang terendah terdapat di 47,75.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA26
Garis Kemiskinan
(Rp/kap/bulan) (000) %
1 Kab. Merauke 212.148 26,51 15,44
2 Kab. Jayawijaya 223.114 45,41 46,30
3 Kab. Jayapura 290.401 20,42 20,77
4 Kab. Nabire 307.257 36,27 35,69
5 Kab. Yapen Waropen 307.044 27,90 36,13
6 Kab. Biak Numfor 317.590 39,49 36,51
7 Kab. Paniai 260.417 57,85 47,68
8 Kab. Puncak Jaya 305.754 34,37 46,92
9 Kab. Mimika 354.241 35,65 24,74
10 Kab. Boven Digoel 234.964 9,35 27,01
11 Kab. Mappi 184.264 24,41 34,94
12 Kab. Asmat 203.821 26,05 38,69
13 Kab. Yahukimo 198.511 74,49 49,61
14 Kab. Pegunungan Bintang 284.051 41,82 43,77
15 Kab. Tolikara 155.394 21,95 44,63
16 Kab. Sarmi 237.225 5,23 22,63
17 Kab. Keerom 298.989 11,53 25,57
18 Kab. Waropen 309.954 6,73 44,00
19 Kab. Supiori 229.260 6,23 50,66
20 Kab. Mamberamo Raya 323.282 8,79 44,43
21 Kab. Nduga 194.643 13,19 47,28
22 Kab. Lanny Jaya 233.929 27,39 47,73
23 Kab. Mamberamo Tengah 219.167 11,16 47,07
24 Kab. Yalimo 185.425 8,73 47,76
25 Kab. Puncak 315.061 23,99 49,20
26 Kab. Dogiyai 278.520 25,45 36,57
27 Kab. Intan Jaya - - -
28 Kab. Deiyai - - -
29 Kota Jayapura 463.629 39,05 17,87
282.776 709,41 34,77Total
No TahunPenduduk Miskin
Garis Kemiskinan, Persentase
Penduduk Miskin dan Jumlah
Penduduk Miskin (2009)
Jumlah penduduk miskin di Provinsi
Papua pada tahun 2009 sangat besar
yaitu mencapai 709.410 orang miskin.
secara persentase seluruh penduduk
miskin tersebut mencapai 34.77% dari total
populasi di Provins Papua.
Jumlah penduduk miskin terbanyak berada
di Kab. Yahukimo yaitu sekitar 74.490 orang
miskin dan yang paling sedikit ada di Kab.
sarmi yaitu 5.230 orang miskin.
Potensi Daerah 27
Potensi Daerah
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA28
Potensi investasi
a. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan
Perkebunan kelapa sawit di Papua yang dikelola oleh PTPn ii
di Arso, Kab. Keerom memiliki perkebunan inti seluas 2.300
ha. Kapasitas produksi 60 ton/jam TBs, dengan produktivitas
sebesar 7,7 - 12,2 ton/ha/tahun TBs. Kualitas CPo dihasilkan
dari perkebunan ini lebih rendah daripada kualitas CPo dari
perkebunan di pulau lain. Kondisi tersebut perlu dijadikan
sebagai pertimbangan agar para investor minyak sawit mau
untuk membangun pabrik minyak goreng disana, karena dengan
kualitas yang tidak standar serta waktu pengapalan yang lama,
maka hasil minyak sawit yang diolah dari CPo Papua yang dikirim
ke pabrik minyak sawit di pulau lain sangat rendah.
B .Industri Pengolahan Hasil Perikanan dan Turunan
sektor perikanan Provinsi Papua yang memiliki luas perairan
territorial mencapai 45.510 km² yang di dalamnya mengandung
berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting. secara
umum potensi lestari sumberdaya perikanan laut sebesar
1.524.800 ton/tahun dan perikanan darat sebesa r 268.100 ton/
tahun (belum termasuk potensi lahan untuk pengembangan
budidaya laut dan tambak diperkirakan sebesar 1.663.200 Ha).
Pemerintah Provinsi Papua adalah menjadikan sektor perikanan
dan kelautan sebagai salah satu sektor unggulan sumber PAD.
oleh karena itu sektor ini mempunyai peluang yang sangat
luas untuk terus dipacu perkembangannya. Provinsi Papua
memiliki ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi seperti
Arowana (scleropages jardinii) di Merauke dan udang cherax di
Jayawijaya. Jenis ikan hias lainnya seperti rainbow fish, bambit,
iriatherina, kaca, banyak terdapat di perairan umum yang ada di
kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua.
C. Industri Pertambangan
Potensi sektor pertambangan dan penggalian adalah batu bara,
marmer, granit, pasir kuarsa dan batu gamping. Potensi sumber
daya mineral dan energi di Provinsi Papua telah dikenal luas oleh
masyarakat international sebelum perang dunia kedua. Pada
awalnya minyak bumi merupakan komoditas yang paling menarik
untuk dieksploitasi. Pada tahun 1972 dimulai pengapalan
konsentrat tembaga untuk pertama kalinya ke Hibi Jepang, sejak
saat itu mulailah Provinsi Papua menjadi pengekspor konsentrat
tembaga. Produksi Freeport pada saat itu baru mencapai 8.000
ton bijih/hari, kemudian meningkat menjadi 18.000 ton bijih/hari.
Potensi Daerah 29
D. Program Marauke Integrated Food and Energy
Estate (MIFFE)
Program ini merupakan suatu pengembangan atau pengusahaan
pangan dalam skala luas, dengan konsep pengembangan
produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi, mencangkup
pertanian, perkebunan, dan peternakan yang berada di suatu
kawasan lahan yang luas.Misi utama dari program ini adalah
mengejar swasembada pangan berkelanjutan serta meningkatkan
kemampuan ekspor pangan. oleh karena program ini dilakukan
dalam skala yang luas, maka pengusahaanya dilakukan dengan
melibatkan pihak swasta bekerja sama dengan petani.
sesuai dengan UU Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka Food
Estate yang dibangun pada suatu wilayah tertentu akan diberikan
fasilitas investasi, baik berupa fiskal (pajak maupun bea) dan
fasilitas lainnya.
Lima pertimbangan penetapan Meauke sebagai lokasi food
estate, yaitu:
1) Dalam rTrWn (PP 26/2008) Merauke dan sekitarnya
ditetapkan sebagai kawasan andalan, di mana pertanian
merupakan salah satu unggulannya;
2) Merauke memiliki lahan potensial untuk pertanian 2,5 juta ha,
dengan topografi datar dan subur, ditunjang oleh agroklimat
yang sesuai;
3) Berbagai tanaman pangan dapat tumbuh dengan baik di
kawasan ini, antara lain padi, jagung, kedelai, shorgum,
gandum, dan hortikultura;
4) Memiliki savana yang luas untuk peternakan (sapi, kerbau,
kuda, kambing, domba, kanguru, dan rusa); Memiliki pantai,
sungai dan rawa untuk pengembangan perikanan.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA30
Gambaran Umum Keuangan Daerah
Keuangan Daerah 31
Komposisi APBD Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012Pendapatan 18.433,32 20.062,66 22.408,11 25.693,99 26.866,70Belanja 18.401,58 19.067,93 21.194,38 24.188,61 27.925,44Surplus/Defisit 31,75 994,73 1.213,72 1.505,38 (1.058,74)Pembiayaan 930,39 1.185,69 1.235,42 2.554,72 (112,97)
(5.000,00)
-
5.000,00
10.000,00
15.000,00
20.000,00
25.000,00
30.000,00
Mili
ar R
upia
h
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA32
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Papua Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012PAD 796,30 887,86 888,28 908,99 1.092,99Daper 11.775,71 12.916,03 15.546,90 17.874,58 19.201,02L2PyS 5.861,32 6.258,76 5.972,92 6.910,42 6.572,69
-
5.000,00
10.000,00
15.000,00
20.000,00
25.000,00
Mili
ar R
upia
h
Keuangan Daerah 33
Komposisi Belanja APBD Prov. Papua Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012B. Pegawai 4.219,19 4.664,34 5.254,77 6.218,15 7.981,93B. Barang Jasa 3.664,81 4.377,85 4.996,62 5.627,32 6.809,36B. Modal 5.843,18 6.102,38 6.785,47 7.634,70 7.615,16B. Lain2 4.674,38 3.923,36 4.157,52 4.708,44 5.518,99
- 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 7.000,00 8.000,00 9.000,00
Mili
ar R
upia
h
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA34
Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Kabupaten/Kota 500.718 99.353 86.491 93.274 221.597
Provinsi 369.640 257.375 20.087 26.393 65.784
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.
(Dalam Juta Rupiah)
19,8%
17,3%
18,6%
44,3%
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan
Lain-lain PAD yangsah
69,6%5,4%
7,1%
17,8%
Keuangan Daerah 35
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Papua (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Air Permukaan
Bea Balik Nama Kendaraan di
atas air
rata-rata 2008-2010 36,966 31,250 25,470 6,281 0,033 0,000
2011 32,321 30,369 32,972 0,108 4,230 0,000
(Dalam Juta Rupiah)
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
Bea Balik NamaKendaraanBermotor
Pajak KendaraanBermotor
Pajak BahanBakar Kendaraan
Bermotor
Pajak Air BawahTanah
Pajak AirPermukaan
Bea Balik NamaKendaraan di
atas air
%
rata-rata 2008-2010 2011
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA36
(Dalam Juta Rupiah)
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Papua (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pajak Restoran
Pajak Hotel
Pajak Pengambilan
dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C
Pajak Penerangan
Jalan
Pajak Air
Bawah Tanah
Pajak Reklame
Pajak Hiburan
Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor
lain-lain BPHTB
Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor
rata-rata 2008-2010 27,92 22,36 22,02 15,37 3,59 3,83 2,06 0,00 2,70 0,00 0,00 0,00
2011 34,32 18,30 16,71 15,45 7,16 4,08 1,60 1,00 0,82 0,56 0,35 0,32
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
%
rata-rata 2008-2010 2011
Keuangan Daerah 37
Tren simpanan Pemda se-Provinsi Papua di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des
Mili
ar R
upia
h
2009 2010 2011 2012
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA38
Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. Papua Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011
PAPUA 2.813.083 2.958.021 3.107.609 3.497.065
Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
2008 2009 2010 2011
PAPUA Nasional
10.000.000
30.000.000
50.000.000
70.000.000
90.000.000
Keuangan Daerah 39
Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. Papua
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2009 2010 2011
NAS PAPUA NAS PAPUA NAS PAPUA
Belanja 389,7 19,07 424 21,19 498,1 24,19
Idle 59,8 2,96 62,1 3,11 80,5 3,5
% Idle/Blj 15,35% 15,51% 14,65% 14,66% 16,16% 14,46%
+ Trend persentase dana idle
terhadap realisasi belanja
daerah di wilayah Provinsi Papua
mengalami penurunan pada tahun
anggaran 2010 dan 2011
+ Hal ini menunjukkan bahwa
penyerapan belanja di wilayah
Provinsi Papua mengalami
kenaikan
15,51%
14,66%14,46%
15,35%
14,64%
16,15%
13,50%
14,00%
14,50%
15,00%
15,50%
16,00%
16,50%
2009 2010 2011
PAPUA Nasional
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA40
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012
(Persentase)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773
4.766 8.45014.016 20.283
26.77433.085
42.448
54.39958.753
67.06576.116
98.840
4.8908.247
13.26520.141
26.24034.541
42.77750.794
57.773
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%
2011 2012
secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai
dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah
dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
Keuangan Daerah 41
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Papua
sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)
+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
57,8
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Kalti
m
Riau DK
I
Babe
l
Papu
a
Papb
ar
Kalse
l
Bali
Bant
en
Beng
kulu
Kalb
ar
Sum
ut
Jam
bi
Sum
bar
Jaba
r
DIY
Kalte
ng
Sum
sel
Kepr
i
Aceh
Jate
ng
Sultr
a
NTT
Sulb
ar
NTB
Sulte
ng
Mal
uku
Jatim
Lam
pung
Goro
ntal
o
Sulse
l
Sulu
t
Mal
ut
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA42
opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi Papua
Nama DaerahOPINI BPK
Nama DaerahOPINI BPK
2008 2009 2010 2008 2009 2010
Prov. Papua WDP WDP TMP Kab. Merauke TMP TMP
Kab. Asmat TMP WDP WDP Kab. Mimika TMP WDP
Kab. Biak Numfor TMP WDP TMP Kab. Nabire TMP TMP
Kab. Boven Digoel TMP TMP TMP Kab. Nduga **
Kab. Deiyai ** Kab. Paniai TMP TMP
Kab. Dogiyai TMP TMP Kab. Pegunungan Bintang WDP WDP TMP
Kab.IntanJaya ** Kab. Puncak **
Kab. Jayapura WDP WDP WDP Kab. Puncak Jaya TMP TMP TMP
Kab. Jayawijaya TMP TMP Kab. Sarmi WDP TMP
Kab. Keerom TMP TMP Kab. Supiori TMP TMP
Kab. Kepulauan Yapen TMP TMP TMP Kab. Tolikara TMP TMP
Kab.LannyJaya ** Kab. Waropen TMP TMP
Kab. Mamberamo Raya TMP* Kab.Yahukimo TMP TMP
Kab. MamberamoTengah ** Kab.Yalimo **
Kab. Mappi TMP TMP TMP KotaJayapura WDP WDP
Kondis i Keuangan Daerah 43
Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah
1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA44
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani
per satu orang penduduknya
+ rasio pendapatan daerah per kapita provinsi Papua memiliki
yang fluktuatif tiap tahun anggaran. namun demikian,
pendapatan per kapita Provinsi Papua jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan
daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli
daerah (PAD)
+ rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi Papua memiliki
tren yang relatif stabil tiap tahun anggaran. namun demikian,
rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi Papua lebih
rendah dibandingkan rasio secara nasional
1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58 2.217,44
11.111,21
8.963,37 9.565,12 7.908,61
9.068,31
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
2007 2008 2009 2010 2011
Ribu
an
Nasional prov. Papua
0,16 0,18 0,18 0,19
0,21
0,030,04 0,04 0,04 0,04
-
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
Kondis i Keuangan Daerah 45
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
+ rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan
yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas
dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Papua
memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara
nasional. rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi
Papua relatif sama dengan rasio secara nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali
potensi pajak dan retribusi daerahnya
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi
Papua memiliki tren yang menurun berbeda dengan tren rasio
tren nasional yang cenderung meningkat. Pada tahun 2011, rasio
pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi Papua
memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara
nasional
0,55 0,49
0,44
0,41 0,40
0,55
0,41 0,40
0,43 0,41
-
0,20
0,40
0,60
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
1,34% 1,42%1,27% 1,33%
1,58%
0,56%0,74% 0,64%
0,53% 0,52%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA46
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Papua cenderung stabil pada tiap tahun anggaran, namun pada tahun 2011 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2011 tersebut, rasio belanja modal per total belanja Provinsi Papua lebih tinggi daripada rasio secara nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi Papua memiliki tren meningkat sebagaimana tren rasio secara nasional. Pada tahun 2011, rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi Papua memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Rasio Total Pendapatan Daerah /
Total Belanja Daerah
28,95% 27,46% 26,19% 22,17% 21,67%
33,85% 31,75% 32,00% 32,02% 31,56%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
103,64%
102,66% 97,04% 102,22% 105,70%137,90%
100,17% 105,22% 105,73% 106,22%
0,00%20,00%40,00%60,00%80,00%
100,00%120,00%140,00%160,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
Kondis i Keuangan Daerah 47
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja
pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi
Papua cenderung meningkat sebagaimana tren rasio secara nasional.
Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total
belanja daerah Provinsi Papua lebih kecil dibandingkan dengan rasio
secara nasional.
+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ rasio siLPA terhadap belanja daerah Provinsi Papua cenderung fluktuatif naik dan turun. namun demikian, pada tahun 2011 rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Papua lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional.
28,4%35,9%
39,4% 40,6% 40,2%
13,6% 12,0%17,8% 19,6% 21,3%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
20,06%
17,07%
17,56%
12,29% 11,47%13,75%
6,01%8,48% 7,36%
12,07%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA48
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga
yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.
+ rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan
daerah di Provinsi Papua memiliki tren yang stabil tiap tahun
anggaran. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan
bunga per total pendapatan daerah Provinsi Papua lebih tinggi
dibandingkan rasio secara nasional.
0,59%0,45%
0,68% 0,78%
0,70%
1,38%1,14%
0,60%
0,79% 0,90%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
Ucapan Ter ima Kasih 49
Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah”
dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
dalam rangkaian kata berikut ini:
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan
Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah
Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui
sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian
Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan
memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,
sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,
MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;
Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE.,
ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si;
rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia
yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus
mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.
Terima kasih atas kerja kerasnya.
Ucapan Terima Kasih
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA50
- siKD, Kementerian Keuangan
- Papua Dalam Angka 2010 dan 2011, BPs
- http://www.papua.go.id
- http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Data+dan+informasi+Bisnis/
info+Bisnis+regional/Publikasi/Profil/Papua/Demografi.htm
Sumber Data
51
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA52