tinjauan pustaka

5
TINJAUAN PUSTAKA OTITIS MEDIA AKUT I. DEFINISI Diagnosis Diagnosis didasarkan pada riwayat nyeri pada telinga atau adanya nanah yang keluar dari dalam telinga (selama periode < 2 minggu). Pada pemeriksaan, pastikan terjadi otitis meda akut dengan otoskopi. Warna membran timpani (MT) merah, meradang, dapat sampai terdorong ke luar dan menebal, atau terjadi perforasi disertai nanah. Tatalaksana Berikan pengobatan rawat jalan kepada anak : - Berhubung penyebab tersering adalah Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza dan Moraxella catharrhalis, diberikan Amoksisilin (15 mg/kgBB/kali 3 kali sehari) atau Kotrimoksazol oral (24 mg/kgBB/kali dua kali sehari) selama 7-10 hari - Jika ada nanah mengalir dari dalam telinga, tunjukkan pada ibu cara mengeringkannya dengan wicking (membuat sumbu dari kain atau tisu kering yang dipuntir lancip). Nasihati ibu untuk membersihkan telinga 3 kali sehari hingga tidak ada lagi nanah yang keluar.

Upload: chandelie

Post on 10-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

OMA

TRANSCRIPT

TINJAUAN PUSTAKAOTITIS MEDIA AKUT

I. DEFINISI

DiagnosisDiagnosis didasarkan pada riwayat nyeri pada telinga atau adanya nanah yang keluar dari dalam telinga (selama periode < 2 minggu). Pada pemeriksaan, pastikan terjadi otitis meda akut dengan otoskopi. Warna membran timpani (MT) merah, meradang, dapat sampai terdorong ke luar dan menebal, atau terjadi perforasi disertai nanah.TatalaksanaBerikan pengobatan rawat jalan kepada anak : Berhubung penyebab tersering adalah Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza dan Moraxella catharrhalis, diberikan Amoksisilin (15 mg/kgBB/kali 3 kali sehari) atau Kotrimoksazol oral (24 mg/kgBB/kali dua kali sehari) selama 7-10 hari Jika ada nanah mengalir dari dalam telinga, tunjukkan pada ibu cara mengeringkannya dengan wicking (membuat sumbu dari kain atau tisu kering yang dipuntir lancip). Nasihati ibu untuk membersihkan telinga 3 kali sehari hingga tidak ada lagi nanah yang keluar. Nasihati ibu untuk tidak memasukkan apapun ke dalam telinga anak, kecuali jika terjadi penggumpalan cairan di liang telinga, yang dapat dilunakkan dengan meneteskan larutan garam normal. Larang anak untuk berenang atau memasukan air ke dalam telinga. Jika anak mengalami nyeri telinga atau demam tinggi yang menyebabkan anak gelisah, berikan paracetamol Antihistamin tidak diperlukan untuk pengobatan OMA, kecuali jika terdapat juga rinosinusitis alergi.

www.ichrc.org/691-otitis-media-akut

Infeksi Saluran KemihInfeksi saluran kemih (ISK) ialah istilah umum untuk menyatakan adanya pertumbuhan bakteri di dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih. Pertumbuhan bakteri yang mencapai 100.000 unit koloni per ml urin segar pancar tengah (midstream urine) pagi hari, digunakan sebagai batasan diagnosis ISK.

Infeksi saluran kemih merupakan penyebab demam kedua tersering setelah infeksi akut saluran napas pada anak berusian kurang dari 2 tahun. Pada kelompok ini angka kejadian ISK mencapai 5%. Angka kejadian ISK bervariasi, tergantung umur dan jenis kelamin. Angka kejadian pada neonatus kurang bulan adalah sebesar 3%, sedangkan neonatus cukup bulan 1%. Pada anak kurang dari 10 tahun, ISK ditemukan pada 3,5% anak perempuan dan 1,1% anak lelaki. Diagnosis yang cepat dan akurat dapat mencegah penderita ISK dari komplikasi pembentukan parut ginjal dengan segala konsekuensi jangka panjang seperti hipertensi dan gagal ginjal kronik.

Gangguan aliran urin yang menyebabkan obstruksi mekanik maupun fungsional, seperti refluks vesiko-ureter, batu saluran kemih, buli-buli neurogenik, sumbatan muara uretra, atau kelainan anatomi saluran kemih lainnya, dapat menjadi faktor predisposisi ISK. Usaha preventif adalah tidak menahan kencing, pemakaian lampin sekali pakai, dan menjaga hygiene periuretra dan perineum.

DiagnosisAnamnesisGambaran klinis ISK sangat bervariasi dan sering tidak khas, dari asimtomatik sampai gejala sepsis yang berat.Pada neonatus sampai usia 2 bulan, gejalanya menyerupai gejala sepsis, berupa demam, apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret, anoreksia, problem minum, dan sianosis.Pada bayi, gejalanya berupa demam, berat badan sukar naik, atau anoreksia.Pada anak besar, gejalanya lebih khas, seperti sakit waktu miksi, frekuensi miksi meningkat, nyeri perut atau pinggang, mengompol, polakisurian atau urin yang berbau menyengat.

Pemeriksaan fisikGejala dan tanda ISK yang dapat ditemukan berupa demam, nyeri ketok sudur kostovertebral, nyeri tekan suprasimfisis, kelainan padan genitalia eksterna seperti fimosis, sinekia vulva, hipospadia, epispadia, dan kelainan pada tulang belakang seperti spina bifida.

Pemeriksaan penunjangPada pemeriksaan urinalisis dapat ditemukan proteinuria, leukosituria (leukosit > 5/LPB), hematuria (eritrosit >5/LPB).Diagnosis pasti dengan ditemukannya bakteriuria bermakna pada kultur urin, yang jumlahnya tergantung dari metode pengambilan sampel urin.Pemeriksaan penunjang lain dilakukan untuk mencari faktor risiko seperti disebutkan di atas dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi, foto polos perut, dan bila perlu dilanjutkan dengan miksio-sisto-uretrogram dan pielografi intravena. Pemeriksaan ureum dan kreatinin serum dilakukan untuk menilai fungsi ginjal.

TatalaksanaMedikamentosaPenyebab tersering ISK ialah Eschericia coli. Sebelum ada hasil biakan urin dan uji kepekaan, antibiotik diberikan secara empirik selama 7-10 hari untuk eradikasi infeksi akut. Jenis antibiotic dan dosis dapat dilihat pada lampiran. Anak yang mengalami dehidrasi, muntah, atau tidak dapat minum oral, berusia satu bulan atau kurang, atau dicurigai mengalami urosepsis sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk rehidrasi dan terapi antibiotika intravena.

ObatDosis mg/kg/hariFrekuensi

Parenteral

Ampisilin100Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)Tiap 6-8 jam (bayi > 1 minggu)

Sefotaksim 150Dibagi setiap 6-8 jam

Gentamisin5Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)Tiap 24 jam (bayi > 1 minggu)

Seftriakson75Sekali sehari

Seftazidim