tinjauan pustaka mata.doc
DESCRIPTION
dafpusTRANSCRIPT
GALUKOMA AKUT SUDUT TERTUTUP
A. Definisi
Galukoma akut tertutup merupakan kelainan pada mata yang
terjadi karena peningkatan TIO mendadak yang disebabkan oleh
sempitnya atau tertutup saluran aqous humor, oleh karena itu disebut sudut
tertutup akut.
Sudut tertutup sendiri didefinisikan sumbatan trabecular meshwork
oleh perifer iris (kontak iridotrabekular), adanya kontak ini menyebabkan
sumbatan pembuangan humor aquos.
B. Fisiologi humor aquos
Humor aqous diproduksi oleh prosesus siliaris melalui proses difusi
dan transport aktif. Pada glaukoma penting untuk mengetahui fisiologi
humor aquos dan sudut bilik mata depan, sudut bilik mata depan
merupakan sudut yang dibentuk oleh kornea dan iris (iridokornea) dimana
diantara sudut tersebut terdapat anyaman trabecular (trabecular meshwork)
pada normanya besar sudutnya 45º.
Komposis humor aquos meliputi plasma (utama), askorbat, piruvat,
protein, urea, dan glukosa. Ada 2 rute sistem produksi:
1. Drainase humor aquos berjalan dari camera oculi posterior kemudian
melewati pupil menuju camera oculi anterior dan keluar ke sinus
venosus sclera / trabecular meshwork (90%).
2. Drainase via jaringan uveosklera (10%).
Gambar 1: Drainase humor aquos
Gambar 2: Rute humor aquos
C. Faktor risiko dan epidemiologi
1. Usia
- Usia diatas 40 tahun berisiko terjadi glaukoma sudut tertutup akut
terjadi 1 dari 1000 orang
- Pada kasus non blok pupil terjadi pada kasus yang lebih muda.
2. Jenis kelamin
Lebih sering wanita dibanding laki-laki. Perbandingannya 4 : 1.
3. Riwayat keluarga
Riwayat glaukoma pada keluarga menjadi faktor risiko, karena secara
struktur anatomis mata mirip.
4. Refrkasi
- Keadaan hipermetropia (axial) yang tinggi menjadikan faktor
risiko menderita glaukoma sudut tertutup akut karena jarak antero-
posterior bola mata yang pendek dan sudut bilik mata depan
menjadi dangkal
- Keadaan myopia (myopia refrakta) yang tinggi pada seseorang
merupakan faktor resiko menderita glaukoma sudut tertutup akut,
karena kecembungan lensa yang kuat, sehingga mengakibatkan
blok pupil.
D. Patofisilogi
1. Blok pupil
Humor aquos gagal melewati pupil (A), sehingga ada perbedaan
tekanan antara COP dan COA, sehingga terjadi keadaan tekanan di
COP lebih tinggi dibanding COA, karenanya iris akan terdorong
kedepan “iris bombe/iris bombans” (B). Iris yang terdorong kedepan
ini menyebabkan sumbatan/oklusi sudut bilik mata depan.
Hal ini disebabkan karena kontak iridokornea, dengan adanya
kontak iridokornea maka humor aquos tidak akan bisa terdrainase (C),
sehingga TIO akan naik dengan cepat, yang menyebabkan nyeri yang
sangat, kemerahan, dan penglihatan kabur.
Gambar 3: Iris bombans
2. Plateu iris
Plateu iris adalah peninggian iris. Saat pupil berdilatasi, iris bagian
perifer akan menebal dan akan menutup saluran pengeluaran humor
aquos. Serangan akut biasanya pada malam hari, saat cahaya kurang,
dimana saat itu pupil akan berdilatasi.
Gambar 4: Plateau iris
E. Diagnosis
1. Anamnesis
Identitas
- Usia
Usia diatas 40 tahun memiliki presdiposisi menderita glaucoma
lebih besar.
- Jenis kelamin
Perempuan lebih sering menderita disbanding dengan laki-laki
- Pekerjaan
Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan lama lebih
beresiko, karena lensa terus berakomodasi sehingga kemungkinan
terjadinya hambatan humor aquos cukup tinggi.
Riwayat penyakit sekarang
- Penglihatan kabur
Pada kondisi akut kabur disebabkan karena edema kornea, edema
kornea terjadi akibat gagalnya fungsi pompa endotel sehingga
terjadi dekompensasi berupa edem. Pada kondisi kronis terjadi
akibat kerusakan papil nervus opticus
- Rasa sakit hebat pada mata dan kepala
Terjadinya kenaikan TIO akan menyebabkan stimulasi saraf
sensoris yang ada di mata.
- Melihat halo (pelangi disekitar objek)\
Halo disebabkan karena edema kornea, edema ini berisi banyak
cairan. Cairan ini jika terkena cahaya sehingga cahaya yang masuk
terlihat seperti pelangi.
- Mual dengan muntah
Peningkatan TIO akan merangsang pusat mual dan muntah yang
ada di medulla oblongata melalui perangsangan serabur saraf
sensorik nervus trigeminus.
- Mata merah (merah)
- Pupil melebar (midriasis)
- Lapang pandang menciut
Disebabkan karena gangguan atau kerusakan saraf optik akan
terlihat sebagai penciutan lapang pandang.
Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat glukoma pada keluarga akan memperbesar terkenanya
glaucoma karena struktur anatomi mata yang sama.
Kebiasaan dan lingkungan
- Kebiasaan membaca dekat
- Emosi (bingung dan takut) dapat menimbulkan kenaikan TIO
secara mendadak.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Apakah pupil melebar (midriasis), konjungtiva hiperemis, iris
sembab, kornea udem dan suram.
b. Palpasi
Palpasi bola mata secara subyektif didapatkan bola mata dirasa
keras karena peningkatan TIO
c. Visus
Penurunan mendadak tajam penglihatan.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Slit lamp
Slit lamp mempunyai ukuran 4-6 dioptri. Untuk melihat benda
dengan loupe yang berkekuatan 5.0 dioptri maka benda yang
dilihat harus terletak 20 cm. Bila benda yang disinari dengan
sentolop, maka benda yang dilihat akan lebih tegas.
Bisa terlihat kornea edem dan suram, konjungtiva hiperemis, pupil
lebar, iris sembab.
b. Tonometri
Tindakan pengukuran tekanan intraokuler dengan alat yang disebut
tonometer. Tekanan bola mata normal 10-20 mmHg. TIO pada
glaucoma akut bisa mencapai 60-80 mmHg.
c. Goniokospi
Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar
humor aquous. Dengan gonioskopi dapat menilai keadaan sudut,
apakah sudut terbuka, sempit, atau sudut tertutup. Pada glaukoma
akut, didapatkan sudut bilik mata yang sempit. Kelainan bilik mata
depan dinyatakan dengan kedalaman dangakal, dalam, suar (fler),
hifema, dan adanya hipopion
d. Ophalmoskop
Untuk menilai papil optikus. Atropi optikus akibat glaucoma
menimbulkan kelainan diskus yang khas terdapat pencekungan
atau penggaungan diskus optikus (cupping). Dapat juga dilakukan
pengukuran rasio cawan/diskus, rasio cawan diskus lebih dari 0.5
atau asimetris yang bermakna antara kedua mata kemungkinan
besar mengindikasikan adanya atropi glaukomatosa.
e. Pemeriksaan lapang pandang (uji konfrontasi).
Penderita diperiksa dengan duduk berhadapan dengan pemeriksa
pada jarak 1 meter. Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kiri
begitu juga sebaliknya. Sebuah benda dengan jarak yang sama
digeser perlahan dari perifer menuju ke tengah. Bila pasien sudah
melihatnya memberi tahu. Pada keadaan ini bila pasien melihat
saat yang bersamaan dengan pemeriksa berarti lapang pandang
adalah normal. Pada glaucoma akut terjadi penciutan lapang
pandang.
F. Tata laksana
Glaukoma sudut tertutup akut merupakan suatu kegawatdaruratan mata
yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan nurvus
optikus yang dapat menyebabkan gluakoma absolut (kebutaan).
1. Segera turunkan TIO
- Hiperosmotik
Cairan hiperosmotik, berfungsi untuk meningkatkan osmolaritas
pembuluh darah episklera sehingga cairan dari ekstravaskuler akan
masuk ke intravaskuler. Gliserin, dosis 1-1,5 gr/kgBB dalam 50%
cairan langsung diminum habis. Gliserin dapat menurunkan TIO
dalam waktu 30-90 menit setelah pemberian, dan bekerja 5-6 jam.
Manitol, diindikasikan jika terdapat mual muntah yang hebat, dan
sekiranya harus lewat intravena. Dosis intravena 1-1,5 gr/kgBB
dalam 20% larutan intravena (dalam infus 3-5 cc/menit=60-100
tetes/menit).
- Beta bloker
Timolol, berfungsi untuk menurunkan produksi humor aquos.
Kerja long acting (12 jam), sehingga pemberian disarankan pada
pagi hari saat bangun tidur (pukul 05.00) dan sore hari (17.00).
Diberikan pagi hari karena awal mula produksi humor aquos
dimulai sejak bangun tidur, sehingga bila diberikan terlalu lama,
dan produksi telah terjadi, akhirnya pemberian timolol percuma.
Timolol eye drop pada keadaan akut diberikan 0,5%.
- Inhibitor karbonik anhidrase
Azetazolamide 500 mg IV (bila TIO sangat tinggi) atau 500 mg
oral dilanjutkan 250 mg 4 kali.
- Tekan reaksi radang
Steroid topikal: prednison 1% atau dexamethasone 0.1% sehari 4
kali.
- Penderita bed rest (dalam posisi supine/berbaring) untuk
memudahkan lensa bergerak ke posterior mengikuti dehidrasi
vitreus akibat hiperosmotik agar sudut dapat terbuka.
- Sesudah ± 1 jam, periksa TIO dan sudut BMD
Pada umunya TIO sudah mulai turun dan bila sudah < 40
mmHg, beri pilocarpine 2% dan setelah ½ jam bila TIO tetap
turun dan sudut mulai membuka beri pilocarpine 1% sehari 4 kali,
timolol 0.5% sehari 2 kali, topical prednisolon 1% atau
dexamethasone 0.1% sehari 4 kali.\
- Bedah
Iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari
bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan
dalam pengaliran humour aquos. Hal ini hanya dapat dilakukan
jika sudut yang tertutup sebanyak 50%.
Trabekulektomi (bedah drainase). Dilakukan jika sudut
yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.
G. Prognosis
1. Batasan waktu:
a. ≤2x24 jam prognosis baik (glaukoma sudut tertutup akut tak
terbengkalai).
b. >2x24 jam prognosis buruk (glaukoma sudut tertutup akut
terbengkalai/glaukoma sudut tertutup kronis).
2. Menjadi glaucoma absolute :
a. TIO meningkat sangat cepat
b. Ada penyakit yang mendasari : Diabetes mellitus, Hipertensi.
Daftar Pustaka
Ilyas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata3th, FKUI: Jakarta
Kanski J.J., Bowling, B., 2011, Clinical Ophtalmology, 7th, Elsevier: United
Kingdom
Khurana, A.K., 2007, Comprehensive Opthamology 4th, New Age International:
New Delhi.
Nurwasis, Komarantih, E., 2006, Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu
Penyakit Mata3th, Rumah Sakit Umum dr Soetomo dan Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga: Surabaya
Eva, P.R., Whitcher, J.P., 2007, Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology, 17th,
Appleton & Lange, A Simon & Schuster Company