tinjauan pustaka tentang malaria

10
Bahaya dan Penanggulangan Penyakit Malaria Vanya Genevieve Orapau Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui liur nyamuk. Lebih dari setengah penduduk Indonesia masih tinggal di daerah yang merupakan tempat terjadinya penularan malaria, sehingga berisiko tertular malaria. Melihat keseriusan masalah ini, siapa pun berisiko untuk terkena malaria, terutama anak balita dan wanita hamil. Pencegahan dan pengobatan yang tepat dan segera akan dapat memperbaiki penyakit dan mencegah terjadinya penyakit tersebut. Kata kunci : Malaria, Pencegahan, Pengobatan, Balita, Wanita hamil. Abstract Malaria is a parasitic infection of red blood cells caused by a protozoan species plasmodium that are transmitted to humans via mosquito saliva. More than half of Indonesia’s population still live in area which is where the occurrence of malaria transmission, so the risk of contracting malaria. Seeing the seriousness of this problem, anyone at risk for malaria, especially children under five years old and pregnant women. Prevention and appropriate treatment and will soon be able to fix the disease and prevent the disease. Key Words : Malaria, Prevention, Treatment, Children under five years old, Pregnant woman. Pendahuluan Sejak jaman dahulu penyakit malaria adalah penyakit yang sangat berbahaya di kalangan masyarakat. Dimana penyakit malaria ini terjadi karena disebabkan gigitan nyamuk anopheles. Nyamuk 1

Upload: anyaa-genevieve

Post on 18-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vtudkutduil

TRANSCRIPT

Malaria

Bahaya dan Penanggulangan Penyakit MalariaVanya Genevieve OrapauMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana AbstrakMalaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui liur nyamuk. Lebih dari setengah penduduk Indonesia masih tinggal di daerah yang merupakan tempat terjadinya penularan malaria, sehingga berisiko tertular malaria. Melihat keseriusan masalah ini, siapa pun berisiko untuk terkena malaria, terutama anak balita dan wanita hamil. Pencegahan dan pengobatan yang tepat dan segera akan dapat memperbaiki penyakit dan mencegah terjadinya penyakit tersebut.Kata kunci : Malaria, Pencegahan, Pengobatan, Balita, Wanita hamil.AbstractMalaria is a parasitic infection of red blood cells caused by a protozoan species plasmodium that are transmitted to humans via mosquito saliva. More than half of Indonesias population still live in area which is where the occurrence of malaria transmission, so the risk of contracting malaria. Seeing the seriousness of this problem, anyone at risk for malaria, especially children under five years old and pregnant women. Prevention and appropriate treatment and will soon be able to fix the disease and prevent the disease.Key Words : Malaria, Prevention, Treatment, Children under five years old, Pregnant woman.

PendahuluanSejak jaman dahulu penyakit malaria adalah penyakit yang sangat berbahaya di kalangan masyarakat. Dimana penyakit malaria ini terjadi karena disebabkan gigitan nyamuk anopheles. Nyamuk ini sangat sering ditemukan di daerah-daerah endemis seperti rawa, genangan air, selokan, dan sebagainya. Malaria disebabkan oleh Protozoa dari genus plasmodium. Ada empat spesies plasmodium yang menyebabkan malaria yaitu plasmodium falciparum yang menyebabkanAlamat Korespondensi :Vanya Genevieve Orapau, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jl. Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat 11510, E-mail : [email protected] tropika dengan masa inkubasi 10-13 hari, plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana dengan masa inkubasi 12-16 hari, plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale dengan masa inkubasi 12-16 hari, dan plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana dengan masa inkubasi 27-37 hari. Secara klinis, gejala malaria infeksi tunggal pada pasien non-imun terdiri dari beberapa serangan demam. Sebelum demam, biasanya pasien merasa lemas, nyeri kepala, tidak ada nafsu makan, mual atau muntah.1Tujuan dari penulisan tinjauan pustaka ini adalah agar kita mengetahui bahaya penyakit malaria dan cara penanggulangannya.Gambaran dan Manifestasi KlinisTahapan darah aseksual bertanggung jawab untuk gejala maria dan dengan demikian merupakan target utama dari kemoterapi. Tahapan darah seksual tidak menyebabkan patologi dan itu bukanlah merupakan sasaran utama pengobatan.2 Tanda dan gejala yang di temukan pada klien adalah demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporolasi). Pada Malaria Tertiana (P.Vivax dan P. Ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan Malaria Kuartana (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari.3 Gejala umum (gejala klasik) yaitu terjadinya Trias Malaria (malaria proxysm) secara berurutan :a. Periode dingin.Mulai menggigil, kulit kering dan dingin, penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.b. Periode panas.Muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tetap tinggi sampai 40C atau lebih, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah-muntah, kejang pada anak. Periode ini dapat berlangsung hingga 2 jam atau lebih.c. Periode berkeringat.Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah, temperatur turun, penderita merasa capai dan sering tertidur. Bila penderita bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan biasa.2DiagnosisDiagnosis malaria ditegakkan seperti diagnosis penyakit lainnya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopik atau tes diagnostik cepat. Pada daerah endemis diagnosis malaria tidak sulit, biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala serta tanda klinis. Tapi walaupun di daerah bukan endemis malaria, diagnosis banding malaria harus dipikirkan pada riwayat demam tinggi berulang. Pada penderita malaria berat yang mengalami asidosis, dijumpai pH darah dan kadar bikarbonat rendah. Kekurangan cairan dan gangguan elektrolit (natrium, kalium, klorida, kalsium dan fosfat) sering pula dijumpai. Kadar asam laktat dalam darah dan likuor serebrospinal juga meningkat.4Tes serologis yang digunakan untuk diagnosis malaria adalah IFA (indirect fluorescent antibody test), IHA (indirect hemaglutination test) dan ELISA (enzyme linked immunosorbent assay). Kegunaan tes serologis untuk diagnosis malaria akut sangat terbatas, karena baru akan positif beberapa hari setelah parasit malaria ditemukan dalam darah. Jadi sampai saat ini tes serologi merupakan cara terbaik untuk studi epidemiologi. Teknik lainnya adalah pemeriksaan QBC (quantitative buffy coat), dengan menggunakan tabung kapiler dan pulasan jingga akridin kemudian diperiksa di bawah mikroskopis fluoresens. Teknik mutakhir lain yang dikembangkan saat ini menggunakan pelacak DNA probe.4PengobatanDalam pengobatan malaria, faktor pilihan dan penggunaan obat-obat antimalaria yang efektif disesuaikan dengan jenis kasus malaria yang dihadapi merupakan hal yang sangat penting. Di samping itu, tidak kalah penting adalah pengobatan penunjang, yang diperlukan untuk memperbaiki gangguan patofisiologi penderita sebagai komplikasi malaria yang berat, misalnya perbaikan keseimbangan cairan dan elektrolit, keseimbangan asam-basa, mengatasi kejang, hiperpireksia, hipoglikemi, muntah, dan kegagalan fungsi ginjal. Maka obat antimalaria dapat juga dibagi dalam 5 golongan yaitu:1. Skizontisida jaringan primer yang dapat membasmi parasit stadium praeritrosit dalam hati sehingga mencegah parasit masuk dalam eritrosit, jadi digunakan sebagai obat profilaksis kausal, yaitu pirimetamin.2. Skizontisida jaringan sekunder yang dapat membunuh parasit siklus eksoeritrosit P. vivax dan P. ovale dan digunakan untuk pengobatan radikal sebagai obat anti relaps, yaitu primakuin.3. Skizontisida darah yang membunuh parasit stadium eritrosit, yang berhubungan dengan penyakit akut disertai gejala klinik.Obat ini digunakan untuk pengobatan supresif bagi keempat spesies Plasmodium dan juga dapat membunuh stadium gametosit P. vivax, P. malariae dan P. ovale, tetapi tidak efektif untuk gametosit P. falcifarum. Obatnya adalah kuinin, klorokuin atau amodiakuin; atau proguanil dan pirimetamin yang mempunyai efek terbatas.4. Gametositosida yang menghancurkan semua bentuk seksual termasuk gametosit P. falciparum. Obatnya adalah primakuin sebagai gametositosida untuk keempat spesies dan kuinin, klorokuin atau amodiakuin sebagai gametositosida untuk P. vivax, P. malariae dan P. ovale.5. Sporontosida yang dapat mencegah atau menghambat gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk Anopheles. Obat obat yang termasuk golongan ini adalah primakuin dan proguanil.5Obat yang dipakai untuk pengobatan malaria di Indonesia:1. Klorokuin merupakan obat antimalaria standar untuk profilaksis, pengobatan malaria klinis dan pengobatan radikal malaria tanpa komplikasi dalam program pemberantasan malaria.2. Sulfadoksin-pirimetamin digunakan untuk pengobatan radikal penderita malaria falciparum tanpa komplikasi.3. Kina merupakan obat antimalaria pilihan untuk pengobatan radikal malaria falciparum tanpa komplikasi. Selain itu kina juga digunakan untuk pengobatan malaria berat atau malaria dengan komplikasi.4. Primakuin digunakan sebagai obat antimalaria pelengkap pada malaria klinis, pengobatan radikal dan pengobatan malaria berat.5. Artemisin digunakan untuk pengobatan malaria tanpa atau dengan komplikasi yang resisten multidrug.5Obat Anti Malaria yang masih terbatas di Indonesia adalah meflokuin, halofantrin, dan arthemisinin. Sedangkan artemisinin itu terdiri dari artesunat, artemeter, dehidroartemisinin, arheter.5Penatalaksanaan malaria harus dapat dilakukan diagnosis dan tindakan secara cepat dan tepat seperti tindakan umum/perawatan, pemberian obat anti malaria, pemberian cairan/nutrisi, penanganan terhadap gangguan fungsi korban.5PencegahanDalam upaya pemberantasan penyakit malaria, langkah-langkah dalam pencegahan untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yang berakibat infeksi dan sebelum berlanjut ke pengobatan, antara lain :1. Tidur sebaiknya dengan kelambu2. Menggunakan obat pembunuh nyamuk3. Mencegah berada di alam bebas di mana nyamuk dapat mengigit atau harus memakai proteksi (baju dengan lengan panjang, kaus/stoking)4. Memproteksi tempat tinggal/kamar tidur dari nyamuk dengan kawat/kelambu anti nyamuk.5. Penyuluhan kesehatan hendaknya diselenggarakan terus-menerus di tingkat desa untuk membimbing masyarakat mengenal malaria, mendorong segera mencari pengobatan bila terserang malaria dan menyadarkan penduduk bahwa penyakit malaria dapat dicegah dan diberantas.6. Peranan dan tanggung jawab masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria perlu ditingkatkan antara lain dalam hal pelaksanaan upaya yang bersifat sederhana misalnya menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat, melaporkan kejadian penyakit malaria secepatnya memaparkan pencegahan malaria sebagai berikut:a. Pemakaian obat anti malariaSemua anak dari daerah non-endemik apabila masuk ke daerah endemik malaria, maka 2 minggu sebelumnya sampai 4 minggu setelah keluar dari daerah endemic malaria, tiap minggu diberikan obat anti malaria. Contoh obat anti malaria : Klorokuin basa Fansidar atau suldox dengan dasar pirimetaminb. Vaksin malariaVaksin malaria merupakan tindakan yang diharapkan dapat membantu mencegah penyakit ini, tetapi adanya bermacam-stadium pada perjalan penyakit malaria menimbulkan kesulitan pembuatannya. Penelitian pembuatan vaksin malaria ditujukan pada 2 jenis vaksin, yaitu: Proteksi terhadap ketiga stadium parasit yaitu sporozoit yang berkembang dalam nyamuk dan menginfeksi manusia, merozoit yang menyerang eritrosit, gametosit yang menginfeksi nyamuk Rekayasa genetika atau sintesis polipeptida yang relevan. Vaksin sporozoit Plasmodium Falciparum merupakan vaksin yang pertama kali diuji coba, dan apabila telah berhasil, dapat mengurangi mortalitas.6KesimpulanMalaria merupakan penyakit infeksi parasit yang menyerang sel darah merah dan apabila tidak diatasi dengan sempurna akan dapat menyebabkan kematian dan juga komplikasi. Pencegahan dan pengobatan yang tepat dan segera akan dapat memperbaiki penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi.

Daftar Pustaka1. Handayani W, Haribowo AS. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system hematologi. Jakarta: Salemba Medika; 2008.2. Kevin S, Griffith, Lewis LS, Malis S, Parise ME. Treatment of the malaria in United States. JAMA 2007; 297(20): 2264-2277.3. Hidayat, Alimul A. Ilmu Kesehatan Anak untuk pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.4. Soedarmo, dkk. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis. 2nd ed. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2009.5. Nelson, Waldo E. Ilmu Kesehatan Anak. 15th ed (2). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.6. Tapan E. Flu, HFMD, diare pada pelancong, malaria, demam berdarah, tifus. Jakarta: Pustaka Populer Obor; 2004.7