tipe pengapian cdi ac dan dc pada sepeda motor

8
TIPE PENGAPIAN CDI AC DAN DC Sistem pengapian motor adalah komponen-komponen dari sebuah kendaraan bermotor yang berfungsi menghasilkan loncatan bunga api melalui busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam silinder mesin motor Sistem pengapian yang baik adalah bunga api yang dihasilkan kuat, waktu pengapian tepat, ketahanan yang cukup. Sementara itu induksi tegangan pada koil detentukan oleh empat faktor, yaitu kuatnya medan magnet, kondisi medan magnet, kondisi tahanan lilitan primer dan sekunder, serta pemutusan kemagnetan pada coil primer. Sedangkan kinerja optimal mesin (engine) ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu tekanan kompresi yang tinggi, waktu pengapian yang tepat dan nyala api yang kuat, serta sistem penghasil campuran bahan bakar dan udara yang tepat atau optimal. Pengukuran pengapian dan kelistrikan pada motor dilakukan dengan mengukur tegangan DC, tegangan AC, arus DC, tahanan, dan pengetesan hubungan. Pengukuran tegangan DC dilakukan dengan cara menghubungkan kabel pengetesan warna merah ke terminal positif dan kabel pengetesan warna hitam ke terminal negatif tester.

Upload: agus-salim-edison

Post on 08-Dec-2015

422 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

artikel otomotif tentang sistem pengapian sepeda motor yang menggunakan CDI

TRANSCRIPT

Page 1: Tipe Pengapian CDI Ac Dan Dc pada sepeda motor

TIPE PENGAPIAN CDI AC DAN DC

Sistem pengapian motor adalah komponen-komponen dari sebuah kendaraan bermotor yang

berfungsi menghasilkan loncatan bunga api melalui busi untuk membakar campuran udara dan

bahan bakar dalam silinder mesin motor

Sistem pengapian yang baik adalah bunga api yang dihasilkan kuat, waktu pengapian tepat,

ketahanan yang cukup. Sementara itu induksi tegangan pada koil detentukan oleh empat faktor,

yaitu kuatnya medan magnet, kondisi medan magnet, kondisi tahanan lilitan primer dan

sekunder, serta pemutusan kemagnetan pada coil primer. Sedangkan kinerja optimal mesin

(engine) ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu tekanan kompresi yang tinggi, waktu pengapian

yang tepat dan nyala api yang kuat, serta sistem penghasil campuran bahan bakar dan udara yang

tepat atau optimal.

Pengukuran pengapian dan kelistrikan pada motor dilakukan dengan mengukur tegangan DC,

tegangan AC, arus DC, tahanan, dan pengetesan hubungan. Pengukuran tegangan DC dilakukan

dengan cara menghubungkan kabel pengetesan warna merah ke terminal positif dan kabel

pengetesan warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan selektor switch pada salah satu

daerah DCV (Volt DC) dengan tahanan 2,5, 10, 25, 50, atau 500. Setelah pada salah satu besaran

angka tersebut, Anda akan dapat membaca hasil pengukuran dengan mudah.

Pengukuran tegangan AC dilakukan dengan menghubungkan kabel-kabel pengukuran tester dan

setel selector switch pada posisi ACV (Volt AC) dengan tahanan 10, 25, 250, atau 1000. Lalu

hubungkan kabel pengukur secara paralel dengan bagian yang akan diperiksa dan bacalah skala

VAC (ACV) yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

Page 2: Tipe Pengapian CDI Ac Dan Dc pada sepeda motor

Beda sistem pengapian AC dan DC

Mengetahui jenis pengapian sepeda motor sangat penting untuk melakukan

perbaikan kelistrikan maupun menerapkan berbagai aplikasi pendukung kelistrikan

semisal kunci rahasia, alarm dan pekerjaan penting lainnya. Selain itu, dengan

mengetahui seluk beluk pengapian sepeda motor akan lebih mudah melakukan trouble

shooting atau analisa kerusakan.

Kurangnya pengetahuan tentang jenis pengapian bisa berakibat fatal terhadap

proses perbaikan, analisa kerusakan bahkan terhadap keselamatan kerja. Adapun

untuk pemasangan aplikasi yang lain semisal pemasangan kunci rahasia dan alarm

justru bisa merusak salah satu komponen system pengapian itu sendiri maupun

komponen yang akan di aplikasi. Untuk itu disini kami paparkan perbedaan signifikan

terkait jenis pengapian AC dan pengapian DC

Pengapian AC Pengapian DC

Tidak ada sekering pengapian Ada sekering pengapian

Suplay arus didapat dari spull CDI Suplay arus didapat dari aki

Kabel kunci kontak lebih dari 2 kabel Kabel kunci kontak kebanyakan 2 kabel

Contoh kendaraan : grand, supra, tiger, prima,

f1Z, RX King dll.

Contoh kendaraan : shogun, thunder,

megapro, supra 125 dll

1. Sistem pengapian DC (Direct Current) CDI

    Sumber arus sistem pengapian DC-CDI adalah baterai atau aki. sistem

pengapian DC-CDI menghasilkan percikan api yang kuat dan relatif stabil

walaupun putaran mesin rendah. sistem pengapian DC-CDI mempunyai DC

(DC Converter) yang terdapat dalam CDI unit yang berfungsi mengubah

tegangan baterai atau tegangan pengisian baterai menjadi 225 Volt DC. Jika

tegangan baterai rendah, sistem pengapian DC-CDI dapat menggunakan

tegangan pengisian baterai.

Page 3: Tipe Pengapian CDI Ac Dan Dc pada sepeda motor

SISTEM PENGAPIAN CDI-DC

Bagi seorang pemula banyak yang belum mengerti benar dengan sistem pengapian Jenis ini

termaksud saya....Baik AC maupun DC....cuma kali ini kita akan membahas pengapian dengan

sistem CDI-DC....next kita bahas yang AC....ok lanjut.....

Sistem pengapian CDI ini menggunakan arus yang bersumber dari baterai. Prinsip dasar CDI-DC

adalah seperti Skema di bawah ini :

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa baterai memberikan suplai tegangan 12V

ke sebuah inverter (bagian dari unit CDI). Kemudian inverter akan menaikkan tegangan menjadi

sekitar 350V. Tegangan 350V ini selanjutnya akan mengisi kondensor/kapasitor. Ketika

dibutuhkan percikan bunga api busi, pick-up coil akan memberikan sinyal elektronik ke switch

(saklar) S untuk menutup. Ketika saklar telah menutup, kondensor akan mengosongkan

(discharge) muatannya dengan cepat melalui kumparan primaer koil pengapian, sehingga

terjadilah induksi pada kedua kumparan koil pengapian tersebut.

Jalur kelistrikan pada sistem pengapian CDI dengan sumber arus DC ini adalah arus pertama kali

dihasilkan oleh kumparan pengisian akibat putaran magnet yang selanjutnya disearahkan

dengan menggunakan kiprok (Rectifier) kemudian dihubungkan ke baterai untuk melakukan

proses pengisian (Charging System). Dari baterai arus ini dihubungkan ke kunci kontak, CDI unit,

koil pengapian dan ke busi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 4: Tipe Pengapian CDI Ac Dan Dc pada sepeda motor

Cara kerja sistem pengapian CDI dengan arus DC yaitu pada saat kunci kontak di ON-kan, arus

akan mengalir dari baterai menuju sakelar. Bila sakelar ON maka arus akan mengalir ke

kumparan penguat arus dalam CDI yang meningkatkan tegangan dari baterai (12 Volt DC

menjadi 220 Volt AC). Selanjutnya, arus disearahkan melalui dioda dan kemudian dialirkan ke

kondensor untuk disimpan sementara. Akibat putaran mesin, koil pulsa menghasilkan arus yang

kemudian mengaktifkan SCR, sehingga memicu kondensor/kapasitor untuk mengalirkan arus

ke kumparan primer koil pengapian. Pada saat terjadi pemutusan arus yang mengalir pada

kumparan primer koil pengapian, maka timbul tegangan duksi pada kedua kumparan yaitu

kumparan primer dan kumparan sekunder dan menghasilkan loncatan bunga api pada busi

untuk melakukan pembakaran campuran bahan bakar dan udara....Sistem pengapian DC paling

Familyar di kalangan dragster baik liaran maupun resmi...karna arusnya yang stabil tidak

mengikuti putaran RPM mesin.....

2. Sistem pengapian CDI AC (Alternating current)

  Sistem pengapian AC atau yang biasa yang kita kenal dengan CDI

(Capasitor Dischange Ignition) yang berfungsi mengatur pengapian secara

elektronik. Pada CDI, sinyal pulser diterima diode penyerah arus, lalu

dicekal resistor dan diterima beberapa kapasitor, sebelum dilepas ke koil

yang kemudian memercikkan api busi.

Page 5: Tipe Pengapian CDI Ac Dan Dc pada sepeda motor

Sistem pengapian AC bisa diartikan sederhana sebagai sistem pengapian yang bersumber dari

motor(kumparan listrik yang terjadi karena medan magnet yang dialirkan ke spul) dan

menyambung ke CDI dan Coil. Disini fungsi Baterai/aki dapat dihilangkan dalam proses

pengapiannya.

SISTEM PENGAPIANAC

Ketika kruk as berputar yang diiringi magnetnya (flywheel magnet), maka akan menciptakan

gelombang magnet yang menghasilkan arus listrik AC dalam bentuk induksi listrik dari spul

pengapian . Arus listrik kemudian diteruskan ke CDI dengan tegangan sebesar 100 - 400 volt.

Arus yang diterima kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode, lalu arus tersebut

disimpan dalam kondensor yang berad di CDI. Berikut detail gambar sistem pengapian AC

pada sepeda motor :

Deatail komponen CDI unit dapat kita perhatikan dibawah ini. Kapasitor mengubah arus menjadi

1 arah.

Dalam proses pengapian pengapian, pulsa generator memberi arus sinyal. Arus sinyal ini

kemudian diteruskan ke gerbang SCR. Perhatikan gambar dibawah ini:

Page 6: Tipe Pengapian CDI Ac Dan Dc pada sepeda motor

Karena adanya trigger/pemicu dari gate tersebut, maka SCR menjadi aktif (on) dan mengalirkan

gelombang listrik dari anoda ke katoda.

Karena aktifnya SCR tersebut, mengakibatkan kapasitor mengeluarkan arus yang cepat. Lalu

arus tersebut menyalur ke kumparan primer/spul CDI untuk menghasilkan tegangan sekitar 100 -

400 volt sebagai tegangan induksi sendiri . Karena induksi diri dari lilitan primer tersebut,

Terjadilah induksi dalam lilitan sekunder yang teganganan sebesar 15 KV - 20 KV. Tegangan

tinggi tersebutlah yang mampu membakar bahan bakar oleh busi.