tips bedah buku

Upload: ananda-putra

Post on 16-Jul-2015

658 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

DESKRIPSI MODULModul ini merupakan bagian akhir dari pembelajaran bahasa Indonesia. Modul ini berisi tentang bimbingan bagi Anda yang ingin menambah keterampilan berbahasa. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat menerapkan

Teknik Pembuatan Resensi Buku. Modul ini sangat penting untuk dikuasai karena dengan memahami teknik pembuatan resensi, Anda akan menjadi lebih kritis dalam menghadapi karya tulis seseorang. Melalui pemahaman materi ini diharapkan agar Anda menjadi kritis dan kreatif sehingga bisa menghasilkan karya yang bagus layak jual. Untuk mendapatkan hasil maksimal, pelajari modul ini sebaik-baiknya. Modul ini dapat anda pelajari selama 1x2 jam pelajaran termasuk untuk mengerjakan tes mandiri dan/atau tugas-tugas yang ada. Untuk mempermudah belajar sebaiknya Anda lebih meningkatkan rasa percaya diri Anda. Selamat belajar, semoga materi modul ini dapat menambah wawasan dan memotivasi Anda untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan latihan menjelaskan teknik pembuatan resensi buku. Selamat belajar, semoga modul ini dapat menambah wawasan dan memotivasi Anda untuk selalu meningkatkan profesionalisme.

134

Kegiatan Belajar

1RESENSI BUKUTUJUAN PEMBELAJARAN

S

etelah selesai mempelajari kegiatan belajar terakhir, peserta diharapkan dapat menjelaskan pengeritan resensi, manfaat resensi, substansi resensi, dan teknik penulisan resensi.

MATERI POKOK Pengertian Resensi Manfaat Resensi Substansi Resensi Teknik Penulisan Resen 1. Pengertian Resensi Buku Resensi buku sering diistilahkan dengan Timbangan Buku. Resensi atau timbangan buku merupakan tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu buku yang baru diterbitkan. Penulis resensi membuat penilain apakah buku baru itu baik atau tidak untuk dibaca. Ulasan-ulasan yang diuraikan dalam resensi adalah jenis buku, keaslian ide, bentuk, isi dan bahasa, serta simpulan. Resensi di koran berbeda dengan jurnal ilmiah. Resensi di koran biasanya berupa bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar belakang penulis, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan tulisan serta kata/kalimat yang digunakan sering tidak baku atau populer dan diperuntukkan untuk masyarakat umum. Resensi di jurnal ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan penulis lain dan bahasa yang digunakan bahasa baku serta untuk kalangan tertentu (biasanya terpelajar).

135

2. Manfaat Resensi Buku Berdasarkan pengertian di atas, resensi buku bisa dimanfaatkan sebagai berikut. a. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku. b. Membantu pembaca (publik) agar mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Pengetahuan tersebut dapat digunakan pembaca tentang cara menulis buku yang baik. c. Membantu pembaca (publik) agar mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. Dengan begitu, pembaca akan mengetahui alasan tidak tertulis (undercover) penulisan buku tersebut. d. Membantu pembaca (publik) agar mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Peresensi yang baik tidak hanya mengulas isi buku apa adanya akan tetapi mereka juga menghadirkan karya-karya sebelumnya yang telah ditulis oleh pengarang yang sama atau juga menghadirkan buku-buku karya penulis lain yang sejenis. e. Bagi penulis buku yang diresensi, hasil resensi bisa digunakan sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya karena tak jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. f. Bagi penerbit, hasil resensi bisa dijadikan wahana koreksi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal font, mutu cetakan, dan unsur penerbitan lainnya.

3. Substansi Resensi Secara garis besar resensi buku yang baik setidak-tidaknya memuat hal-hal yang penting dan perlu diketahui oleh pembaca, antara lain sebagai berikut. 1. Data Buku atau Identitas Buku a. Judul buku Judul buku harus ditulis lengkap. Jika buku yang diresensi merupakan buku terjemahan, sebaiknya juga ditulis judul asli buku tersebut. b. Penulis atau pengarang Tulis nama penulis atau pengarang. Jika buku yang diresensi merupakan buku136

terjemahan, penulis buku asli dan penerjemah harus ditulis. Tulis editor jika dalam buku tersebut ada editornya. c. Nama penerbit dan tempat terbit. d. Cetakan dan tahun terbit. e. Tebal buku dan jumlah halaman (ditambah romawi).

2. Judul Resensi Judul resensi boleh sama dengan judul buku, boleh juga tidak sama dengan judul buku tetapi tetap dalam konteks buku tersebut.

3. Ikhtisar Isi Buku Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menuliskan buku yang hendak diresensi. Berkaitan dengan hal ini, terdapat dua pola yang dapat dipakai. Pertama, ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli. Kedua, ringkasan adalah suatu bentuk tulisan yang tidak harus mempertahankan urutan karangan atau buku aslinya.

4. Kelebihan dan Kekurangan Buku Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi. Penilaian harus disertai dengan ulasan secara objektif dan jujur. Penilaian dapat didasarkan pada teori atau perspektif tertentu.

5. Simpulan Penulis resensi harus mengemukakan simpulan dari buku yang diresensi dan himbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama penulis selaku peresensi.

4. Teknik Penulisan Resensi Teknik pembuatan resensi adalah berikut. 1) Tulis data buku atau identitas buku Tulis nama penulis/pengarang (jika buku yang diresensi merupakan buku terjemahan, penulis buku asli dan penerjemah harus ditulis), judul lengkap (jika buku yang diresensi merupakan buku terjemahan), editor (jika ada), tempat (kota) penerbit, penerbit, bulan atau tahun terbit dan jumlah halaman (ditambah romawi).137

2) Buat judul resensi Judul resensi bisa berupa judul buku akan tetapi boleh tidak sama dengan judul buku. Judul resensi harus tetapi tetap dalam konteks buku itu. 3) Baca buku secara mendalam dan kritis Membaca mendalam dilakukan agar dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat hubungan antaraidenya, menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan mengevaluasi tulisannya dengan cerdas dan kritis. Membaca kritis dilakukan mencari gagasan yang kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahan buku yang diresensi. Membaca kritis juga digunakan untuk membandingkan dengan teori lain yang diungkapkan oleh penulis lain dari buku lain. Pembaca yang hatihati dapat memperhatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema yang meloncat-loncat atau bias tema. Dalam membaca buku, perhatikan kata atau kalimat yang tidak dimengerti. Baca buku sampai selesai dan ikuti argumennya (dengan membacanya) sampai selesai, jangan menjustifikasi sebelum selesai membaca. 4) Buat ikhtisar isi buku Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya. 5) Kritisi isi buku dengan memperhatikan hal-hal berikut. a. Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang (1) Kritisi materi tulisan sesuai dengan keadaan yang terjadi sekarang. (2) Deskripsikan latar belakang, pekerjaan, reputasi penulis/pengarang. b. Kritisi hal-hal atau keadaan penting yang berhubungan dengan buku tersebut. Sebutkan sumber materi penulis. c. Deskripsikan jenis buku yang diresensi. Deskripsikan apakah buku yang diresensi termasuk buku sejarah, biografi, kritik tulisan orang lain/literacy critism, sastra, dan lain-lain. d. Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang diresensi dan terangkan batasan tulisannya dengan tema. (1) Deskripsikan apakah buku tersebut menggunakan tema popular atau tema ilmiah.138

(2) Deskripsikan apakah buku tersebut merupakan hasil survey atau hasil eksperimen. (3) Deskripsikan sasaran buku tersebut, apa buku tersebut ditulis untuk kaum pelajar atau masyarakat awam. e. Kritisi tema buku tersebut. (1) Cari tema di bagian pendahuluan, isi, dan simpulan. (2) Selama membaca kaitkan tema bagian dengan tema buku, apakah masih berhubungan atau tidak. f. Deskripsikan asumsi penulis, yang tersirat atau tersurat (jika ada), berhubungan dengan materi yang ditulis. g. Jelaskan struktur buku. (1) Jelaskan validitas pembagian bagian-bagian buku (seperti pendahuluan, isi, kesimpulan) . (2) Jelaskah keterkaitan appendiks, bibliografi, catatan-catatan, indeks buku dengan isi buku. h. Analisis point utama atau konsep kunci dalam buku tersebut. i. Analisis jenis data yang digunakan penulis dalam mendukung argumennya. (1) Analisis manfaat data tersebut dalam berargumen. (2) Analisis kesesuaian argumen dengan data. j. Buat kutipan untuk menunjukkan bagian penting buku tersebut. k. Kritisi cara penulis mengkomunikasikan wacana atau teorinya. (1) Jelaskan kesesuaian wacana dengan tujuannya. (2) Kritisi kemungkinan wacana tersebut tidak sesuai (bias) dengan tujuan. l. Jelaskan tujuan lain tulisan dari buku yang diresensi. Jelaskan apakah penulis menggunakan bahasa yang baku dan efektif? m. Kritisi gagasan penulis. Gagasannya berkembang dari isu atau tema penelitian. 6) Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.

139

SOAL-SOAL LATIHAN1. Tulis identitas buku secara lengkap dan jelas. 2. Buat judul resensi sesuai dengan konteks buku. 3. Baca secara mendalam dan kritis buku yang Anda resensi. 4. Buat ikhtisar isi buku. 5. Kritisi isi buku dengan memperhatikan aspek-aspek kekritisan resensi. 6. Sampaikan pendapat Anda mengenai buku yang Anda resensi. Katakan sejujurnya. Tempatkan diri Anda sebagai seorang kritikus. Evaluasi kelayakan itu dibaca oleh publik atau kelompok tertentu. Analisis kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi secara berimbang. Sebagai pelengkap, analisis fisik buku tersebut, seperti sampul, kertas, hasil cetakan, dan sebagainya. 7. Kegiatan Anda selesai. Berikan kata penutup. Meski Anda sudah menyampaikan pendapat tentang buku tersebut, Anda harus tetap mengembalikan penilaian pada pembaca.

140

Contoh ResensiJudul Penulis Penerbit Tahun terbit Halaman : : : : : Sang Pemimpi vs Ketika Cinta Bertasbih

Seminggu ini saya berusaha menamatkan dua novel yang akan difilmkan yaitu Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2 karya Habiburrahman El-Shirazy. Selesai membaca kedua novel ini, sebagai pembaca pemula, saya punya uneg-uneg untuk dituangkan dalam tulisan sebagai curhat. Sang Pemimpi berkisah tentang dua orang sahabat, Ikal dan Arai, plus teman satu kostnya yang bernama Jimbron. Dua tokoh ini punya impian yang, bagi penduduk kampung Belitong, sangat tinggi, yaitu menginjak altar suci Universitas Sorborne Prancis. Sedangkan Ketika Cinta Bertasbih bercerita tentang percintaan yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Azzam, Furqon, dan Fadhil, serta melibatkan beberapa cewek akhwat seperti Elliana, Anna, Tiara, Cut Mala, dll. Dari dua novel ini ada perbedaan setting lokasi. Sang Pemimpi di Belitong dan sedikit di Jakarta, sedangkan Ketika Cinta Bertasbih mengambil setting di Mesir dan Solo. Andrea Hirata mampu meramu tulisannya sehingga seolah-olah kita sedang menonton adegan yang menghibur. Deskripsi cerita, dialog, dan penokohan diolah sedemikian alami sehingga tidak terkesan berlebihan, namun punya pesan yang jelas. Sedangkan Habiburrahman meramu tulisannya dengan pesan yang sangat kentara, bahkan terkesan menggurui. Sedangkan cerita yang terkadang tidak masuk akal, dibuat begitu dramatis sehingga mirip dengan cerita sinetron besutan Om-om India. Dan, sebenarnya Ketika Cinta Bertasbih daripada difilmkan lebih cocok disenetronkan. Karena ceritanya bisa menyulut emosi, menguras air mata dan dibuat muter-muter dalam beberapa seri. Segmen Sang Pemimpi adalah para remaja sekolah, pendidik, dan masyarakat pada umumnya. Bisa dikatakan, sebagai cermin Islam Indonesia yang toleran, bergaul dengan agama lain, tidak terlalu saklek dan militan. Bahkan di novel ini disebutkan bahwa Jibron diasuh oleh Pendeta Geovanni yang tidak mendoktrinnya apalagi punya missi, bahkan sangat menghormati agama Islam yang dipeluk Jimbron. Sedangkan Ketika Cinta Bertasbih sasarannya adalah para ikhwan dan akhwat yang Islamnya militan, yang jika membayangkan wajah sang kekasih saja harus segera beristighfar, dan mendiskripsikan kesalehan seseorang diukur dari seberapa rapat menutup auratnya. Di sela-sela cerita juga disebutkan tentang bagaimana musuhmusuh Islam sangat membenci Islam, Yahudi yang dapat mencetak uang dan senjata, serta cerita-cerita yang membakar ghirah (semangat) berjihad. Dan, ini sangat cocok bagi para aktifis dakwah, pejuang khilafah, dan pendamba Islam Kaffah. Semoga dengan karya-karya sastra yang beragam ini dapat memperkaya cakrawala pembaca Indonesia dengan bermacam-macam ideologi dan pola pikir. http://penerbitanbuku.wordpress.com/category/resensi-buku/

141

DAFTAR REFERENSISoewandi, S. 2006. Langkah-langkah Meresensi Buku. http://pelitaku.sabda.org/ langkah_langkah_meresensi_buku, diakses 18 Pebruari 2010).Kolin, P.C. 1994. Successful Writing at Work (Fourt Edition). Lexington: D.C. Heath and Company.

Maqosid, Y. 2008. Tips embuat Resensi. (http://penerbitanbuku.wordpress.com/2008/ 01/07/tips-membuatresensi/, diakses 18 Pebruari 2010).

142