tips diabetes part 2

8
6 Tips Mengontrol Kadar Gula Darah dengan Diet Gula darah tinggi yang juga dikenal sebagai hiperglikemia merupakan ancaman bagi kesehatan yang sangat serius. Seseorang yang bermasalah dengan kadar gula darah yang tinggi rentan terhadap masalah ginjal, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Gula darah tinggi bisa dikontrol dengan melakukan perubahan pada diet harian. Perubahan diet akan membantu mencegah kadar gula darah semakin tinggi di luar kendali. Berikut tips mengontrol kadar gula darah dengan diet: 1. Gantilah jus, soda, soft drink, atau minuman lain yang mengandung kadar gula tinggi dengan air putih. Dengan lebih banyak minum air putih dibandingkan minuman manis yang mengandung banyak gula, ini akan membantu membatasi asupan gula sepanjang hari. Minum lebih banyak air putih juga dapat membantu mengelola berat badan dan tetap merehidrasi tubuh. Paling tidak setiap hari Anda harus minum 8 gelas air. 2. Belajar mengontrol porsi makan. Salah satu penyebab tingginya kadar gula darah adalah karena terlalu banyak makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Hindari makan malam secara berlebihan, makanlah dalam porsi kecil.Makanlah snack yang sehat seperti buah atau sayuran diantara waktu makan.

Upload: an-wan

Post on 02-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gula darah tinggi yang juga dikenal sebagai hiperglikemia merupakan ancaman bagi kesehatan yang sangat serius.Seseorang yang bermasalah dengan kadar gula darah yang tinggi rentan terhadap masalah ginjal, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Tips Diabetes Part 2

6 Tips Mengontrol Kadar Gula Darah dengan Diet

Gula darah tinggi yang juga dikenal sebagai hiperglikemia merupakan ancaman bagi kesehatan yang sangat serius.

Seseorang yang bermasalah dengan kadar gula darah yang tinggi rentan terhadap masalah ginjal, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.

Gula darah tinggi bisa dikontrol dengan melakukan perubahan pada diet harian.

Perubahan diet akan membantu mencegah kadar gula darah semakin tinggi di luar kendali.

Berikut tips mengontrol kadar gula darah dengan diet:

1. Gantilah jus, soda, soft drink, atau minuman lain yang mengandung kadar gula tinggi dengan air putih.

Dengan lebih banyak minum air putih dibandingkan minuman manis yang mengandung banyak gula, ini akan membantu membatasi asupan gula sepanjang hari.

Minum lebih banyak air putih juga dapat membantu mengelola berat badan dan tetap merehidrasi tubuh. Paling tidak setiap hari Anda harus minum 8 gelas air.

2. Belajar mengontrol porsi makan.

Salah satu penyebab tingginya kadar gula darah adalah karena terlalu banyak makanan yang dikonsumsi setiap harinya.

Hindari makan malam secara berlebihan, makanlah dalam porsi kecil.Makanlah snack yang sehat seperti buah atau sayuran diantara waktu makan.

Kondisi dan kadar gula darah setiap orang berbeda, oleh karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi dalam sehari.

3. Tambahkan makanan yang tinggi serat untuk diet.

Sereal gandum utuh dan roti merupakan makanan yang kaya serat sama halnya seperti sayuran.

Makanan tersebut bisa menjaga kadar gula darah agar tidak terlalu tinggi dan membuat lebih cepat kenyang, sehingga membantu juga dalam mengontrol porsi makan.

Page 2: Tips Diabetes Part 2

4. Makanlah karbohidrat yang sehat.

Banyak orang yang memiliki kadar gula tinggi percaya bahwa mereka harus menghindari karbohidrat sama sekali.

Namun, tidak mendapat asupan karbohidrat sama sekali akan membuat kadar gula darah menurun secara drastis dan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan.

Karbohidrat yang sehat, seperti pasta gandum dan buah-buahan merupakan pilihan yang baik bagi seseorang yang sedang mengontrol kadar gula darahnya.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan jumlah yang tepat yang harus dikonsumsi setiap harinya.

5. Batasi konsumsi lemak.

Makanan yang tinggi akan lemak dan kalori bisa meningkatkan kadar gula darah dan resiko terkena penyakit jantung.

Kacang-kacangan, olive oil (minyak zaitun), dan lemak tak jenuh lainnya merupakan pilihan yang lebih sehat. Makanlah makanan yang mengandung lemak dalam jumlah yang moderat.

6. Pilihlah makanan yang rendah kolesterol.

Sama halnya seperti makanan tinggi lemak, makanan yang tinggi kolesterol bisa meningkatkan kadar gulah darah dan resiko terkena penyakit jantung. Makanlah daging yang rendah lemak dan pilihlah susu skim daripada susu yang lain.

Page 3: Tips Diabetes Part 2

Perawatan Kaki Penderita Diabetes dengan Ballooning atau Stent

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang  merupakan

problem kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di kota-kota besar,

yang meningkat disertai perubahan pola hidup masyarakat. Jika tidak dikelola

dengan baik DM dapat mengakibatkan komplikasi kronik, baik kompikasi

pembuluh darah kecil yang dapat mengenai mata dan ginjal, maupun

komplikasipembuluh darah besar yang terutama mengenai pembuluh darah

jantung, otak, dan pembuluh darah tungkai bawah.

Penyebab terbanyak penyakit sumbatan pada pembuluh darah pada usia

diatas 40 tahun adalah atherosclerosis (kekakuan pembuluh darah akibat

timbunan lemak seiring bertambahnya usia). Awal gangguan pembuluh darah

tepi ditandai oleh beberapa gejala, seperti nyeri ketika berjalan, perasaan

baal, kesemutan, terasa dingin padahal suhu kaki hangat, hingga neuropathi/

tidak merasakan apa-apa sama sekali.

Pemeriksaan fisik yang terpenting pada penyakit di pembuluh darah tepi,

adalah penurunan atau hilangnya perabaan nadi  padaujung jari kaki,

terdengar getaran pada daerah arteri yang menyempit dan atrofi otot

(mengecil). Jika lebih berat dapat terjadi bulu rontok, kuku menebal, kulit

menjadi licin dan mengkilap, suhu kulit menurun, pucat/ sianosis merupakan

penemuan fisik yang tersering. Kemudian dapat terjadi gangrene (luka

menahun, jaringan mati) dan ulkus (luka). Jika tungkai diangkat/ elevasi dan

dilipat, pada daerah betis dan telapak

kaki, akan menjadi pucat.  

Secara garis besar faktor yang

berpengaruh terhadap tingkat kejadian

penyulit DM dapat dibagi menjadi:

faktor genetik, faktor vascular

(pembuluh darah) dan faktor metabolik

(faktor glukosa darah dan metabolik lain yang abnormal).

Page 4: Tips Diabetes Part 2

Bila dibiarkan, gangguan pembuluh darah tepi dapat menyebabkangangrene.

Dari beberapa pusat penelitian di Indonesia rerata lama perawatan ulkus/

gangrene diabetes adalah 28-40 hari.

Prevalensi/ kaitannya penyakit atherosclerosis perifer(kekakuan pembuluh

darah tepi) meningkat pada kasus penderita diabetes mellitus, kolesterol

tinggi, hipertensi, perokok dan penyakit sumbatan pada pembuluh darah.

Kaki Diabetes

Diperkirakan sebanyak 15% pada pasien DM akan mengalami persoalan kaki suatu

saat dalam kehidupannya bersama DM. Keberhasilan pengelolaan luka diabetes

berkisar antara 57-94%, bergantung pada besarnya luka tersebut. Kebanyakan pasien,

sedikit atau pun banyak kemudian akan memerlukan tindakan bedah dari yang kecil

sampai amputasi.

Banyak faktor terkait saling berpengaruh pada timbulnya ulkus/ gangrene diabetes

antaranya, yang dianggap terpenting adalah neuropathi, infeksi, dan kelainan

pembuluh darah. Demikian pula faktor pembuluh darah, dipengaruhi oleh  tekanan

darah, pengendalian glukosa darah, umur dan derajat kegiatan kegiatan jasmani.

Sedangkan faktor infeksi dipengaruhi oleh respons imun pasien dan jenis kuman. Di

klinik, dengan dilakukannya penyuluhan dan pendekatan terpadu kasus kaki diabetes,

angka kematian dan laju amputasi para pasien kaki diabetes dapat diturunkan sampai

50% dibandingkan sebelumnya.  

Kaki diabetik merupakan komplikasi diabetes yang paling ditakuti para penyandang

diabetes akibat tingginya resiko terjadinya amputasi yang dapat mengancam jiwa. Bila

luka kaki ditangani dengan baik dapat mencegah infeksi, sehingga risiko amputasi

bisa dihindari. Disarankan penderita diabetes yang mengalami luka pada kaki untuk

segera membersihkan luka menggunakan air steril, lalu membubuhkan obat luka

sebagai tindakan pencegahan. Tingginya kadar gula dalam darah penyandang diabetes

merupakan sarana bagi kuman dan dapat menyebabkan memburuknya infeksi

Page 5: Tips Diabetes Part 2

tersebut.  Saat ini dunia kedokteran telah melakukan upaya-upaya penyembuhan luka

(wound healing) sehingga menurunkan resiko amputasi sampai 85%.

Upaya perawatan kaki diabetik harus dilakukan secara multidisiplin, yang

membutuhkan kerjasama dengan beberapa ahli atau spesialis, seperti bidang

endokrinologi, mikrobiologi, bedah vaskular, radiologi, rehabilitasi, orthosis (kaki

palsu), bedah plastik, bedah tulang serta psikologi. Angka amputasi pada penyandang

diabetes 15 kali lebih besar dibandingkan yang bukan penyandang. Beberapa tindakan

medis yang bisa dilakukan untuk menekan kemungkinan amputasi kaki diabetik,

termasuk tindakan endovaskuler dan by pass.

Kaki diabetik disebabkan sumbatan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke

kaki. Karenanya, penanganan kaki diabetik meliputi upaya membuka sumbatan itu.

Hal itu bisa dilakukan dengan metode ballooning atau mengembangkan pembuluh

yang tersumbat dengan balon khusus seperti layaknya pada operasi membuka

sumbatan pembuluh darah jantung. Jika pembuluh tersebut dirasa tidak cukup kuat

setelah ballooning, akan dilakukan pemasangan ring untuk memperlancar aliran

darah.“Sirkulasi darah yang buruk jelas akan semakin memperparah luka yang ada.

Dengan tindakan balloning maka salah satu masalah yang menghambat proses

penyembuhan luka pada kaki diabetis dapat diperbaiki. Bila aliran darah sudah mulai

lancar, luka basah pada diabetesganggreneakan mengering dan tertutup.Disarankan

penyandang diabetes yang mengalami luka pada kaki untuk segera membersihkan

luka menggunakan air steril, lalu membubuhkan obat luka sebagai tindakan

pencegahan sebelum observasi lebih lanjut. "Kalau lukanya kering berarti ringan. Tapi

kalau tidak,sebaiknya langsung ke dokter.

Penanganan luka secara dini bisa mengurangi kemungkinan kaki penderita DM harus diamputasi. Di masa datang akan semakin rendah angka amputasi dengan adanya kemajuan di bidangkateterisasi pembuluh darah. Bagi penyandang diabetes kami menyarankan untuk selalu melakukan kontrol rutin ke dokter. Jangan memakai sepatu yang sempit, bertumit tinggi, ujung sepatu runcing ke depan, serta menerapkan pola hidup sehat.

Artikel ditulis oleh : Dr   Ronald Winardi Kartika, Sp.BTKV,FIHA Bagian Bedah Jantung Paru dan Pembuluh Darah RS Husada