titik leleh

7
TITIK LELEH Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana zat padat berubah menjadi cairan pada tekanannya satu atmosfer. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti dengan adanya perubahan tekanan. Oleh karena itu tekanan biasanya tidak dilaporkan pada penentuan titik leleh , kecuali kalau perbedaan dengan tekanan normal terlalu besar. Pada umumnya titik leleh senyawa organic mudah diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hamper sama dengan temperatur dimana zat telah meleleh semuanya. Contohnya : suatu zat dituliskan dengan range titik leleh 122,1°- 122,4°C dari pada titik lelehnya 122,2°C. Jika zat padat yang diamati tidak murni , maka akan terjadi penyimpangan dari titik leleh senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa penurunan titik leleh dan perluasan range titik leleh. Misalnya : suatu asam murni diamati titik lelehnya pada temperatur 122,1°C – 122,4°C penambahan 20% zat padat lain akan mengakibatkan perubahan titik lelehnya dari temperatur 122,1°C – 122,4°C menjadi 115°C - 119°C. Rata – rata titik lelehnya lebih rendah 5°C dan range temperatur akan berubah dari 0,3°C jadi 4°C. Atom-atom unsur alkali terikat dalam struktur terjenjal oleh ikatan logam yang lemah , karena setiap atom hanya mempunyai satu elektron ikatan dan bertambah lemah jika jari-jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik leleh berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan. Sedangkan pada unsur halogen yang berada dalam keadaan padat berupa kristal terikat oleh Gaya Van der Waals yang lemah. Gaya ini bertambah jika jari-jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik leleh bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan. Titik leleh bargantung pada kekuatan relatif dari ikatan. Dalam satu golongan unsur transisi dari atas ke bawah kekuatan ikatan bartambah, jadi titik leleh bertambah.

Upload: ermawati-widodo

Post on 05-Dec-2014

117 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TITIK LELEH

TITIK LELEH

Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana zat padat berubah menjadi cairan pada tekanannya

satu atmosfer. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti dengan adanya

perubahan tekanan. Oleh karena itu tekanan biasanya tidak dilaporkan pada penentuan titik leleh , kecuali

kalau perbedaan dengan tekanan normal terlalu besar. Pada umumnya titik leleh senyawa organic mudah

diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hamper sama dengan temperatur dimana zat

telah meleleh semuanya. Contohnya : suatu zat dituliskan dengan range titik leleh 122,1°- 122,4°C dari

pada titik lelehnya 122,2°C.

Jika zat padat yang diamati tidak murni , maka akan terjadi penyimpangan dari titik leleh senyawa

murninya. Penyimpangan itu berupa penurunan titik leleh dan perluasan range titik leleh. Misalnya : suatu

asam murni diamati titik lelehnya pada temperatur 122,1°C – 122,4°C penambahan 20% zat padat lain

akan mengakibatkan perubahan titik lelehnya dari temperatur 122,1°C – 122,4°C menjadi 115°C - 119°C.

Rata – rata titik lelehnya lebih rendah 5°C dan range temperatur akan berubah dari 0,3°C jadi 4°C.

Atom-atom unsur alkali terikat dalam struktur terjenjal oleh ikatan logam yang lemah , karena setiap atom

hanya mempunyai satu elektron ikatan dan bertambah lemah jika jari-jari bertambah besar. Oleh sebab itu

titik leleh berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan. Sedangkan pada unsur halogen yang berada

dalam keadaan padat berupa kristal terikat oleh Gaya Van der Waals yang lemah. Gaya ini bertambah jika

jari-jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik leleh bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan.

Titik leleh bargantung pada kekuatan relatif dari ikatan. Dalam satu golongan unsur transisi dari atas ke

bawah kekuatan ikatan bartambah, jadi titik leleh bertambah. Unsur C dan Si yang mempunyai struktur

kovalen yang sangat besar mempunyai titik leleh tinggi.

Titik leleh dari gas mulia ditentukan oleh besarnya nomor atom. Semakin besar nomor atom maka titik

lelehnya makin tinggi. Itu berarti ikatan Van der Waals sangat lemah. Sifat fisika dari karbon yaitu pada

titik lelehnya adalah titik leleh dari karbon sangat tinggi, sehingga karbon berbeda dengan non logam

lainnya. Titik leleh dan titik didih dinyatakan dalam keperiodikan, dapat dilihat pada table berikut.

TITIK DIDIH

Titik didih suatu cairan ialah temperatur pada mana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan

tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar ( tekanan yang dikenakan ), mulai terbentuk

gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan tekanan

udara , maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fase gas di atas

cairan , sehingga cairan itu mendidih. Titik didih air ( dalam cairan lain ) beraneka ragam menrut tekanan

udara. Dipergunakan titik didih air kurang dari 100°C , karena tekanan udara kurang dari 1 atm.

Saat , air berada dalam keadaan mendidih, gelembung-gelembung besar mulai terbentuk dalam cairan

Page 2: TITIK LELEH

akan naik ke permukaan. Bila gelembung itu telah terbentuk, cairan yang tadinya menempati ruang ini

didorong dan permukaan cairan pada wadah dipaksa naik untuk melawan tekanan ke bawah yang

ditimbulkan oleh atmosfer. Suhu pada saat cairan mendidih disebut “titik didih”. Jadi titik didih adalah

temperatur dimana tekanan uap = tekanan atmosfer.

Penambahan kecepatan panas pada cairan yang mendidih akan mempercepat terbentuknya gelembung

uap air. Cairan pun akan lebih cepat mendidih , tapi suhu didih tidak naik. Titik didih cairan tergantung

pada besarnya tekanan atmosfer. Titik didih pada tekanan 1 atm (760 torr) dinamakan sebagai “ titik didih

normal “. Pada tekanan yang lebih besar maka titik didihnya juga lebih tinggi, dan begitu juga sebaliknya.

Suhu yang tetap konstan dari cairan yang mendidih dapat dibuktikan bila kita merebus makanan. Waktu

air mendidih , suhu akan tetap selama ada air disekeliling makanan tersebut berarti selama airnya belum

habis makanan tak ada yang hangus. Itu membuktikan bahwa titik didih berubah dengan berubahnya

tekanan.

Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya Gaya tarik antara

molekul cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat , titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila

gaya tariknya lemah maka titik didihnya rendah. Ketergantungan titik didih pada gaya tarik antar molekul

terlihat pada gambar III. 2 , dimana titik didih beberapa senyawa halogen dari unsur – unsur golongan

IVA, VA , VIA , dan VII A, dibandingkan. Mari kita lihat senyawa pada golongan IV A terlebih dahulu

karena bentuknya yang ideal , yaitu ukuran atom yang naik dari atas ke bawah ( dari CH4 ke GeH4 ).

Sedangkan titik didih naik sesuai dengan naiknya gaya London. Kecenderungan yang sama terlihat pada

senyawa berhidrogen dari unsur-unsur golongan lain dimulai pada periode ketiga. Tetapi H2O, NH3, dan

HF mempunyai titik didih yang lebih tinggi karena adanya Gaya London antar molekulnya.

http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/titik-leleh-dan-titik-didih.html

2009

Posted April 11, 2010 by linhofa in kuliah. Ditandai:alat uji titik leleh, rentang titik leleh, titik leleh. 13

Komentar

kebetulan habis bikin laporan titik leleh ^^

sebenarnya apa sih titik leleh itu?

titik leleh adalah suhu dimana fase cair dan fase padat dalam keadaan setimbang dimana tekanan luar

sama dengan 1 atm. idealnya titik leleh ini berada dalam 1 titik, namun kenyataannya berada dalam suatu

rentang tertentu, biasanya antara 0,3 – 0,5 derajat. hal ini dikarenakan pada zat padat yang akan

dilelehkan tersebut, terdapat zat pengotor, atau pada saat terjadi pelelehan zat padat mengurai karena tidak

stabil.

titik leleh ini sangat penting karena merupakan standar untuk:

Page 3: TITIK LELEH

1. identifikasi senyawa yang tidak diketahui. suatu senyawa yang tidak diketahui dapat diidentifikasi

dengan menentukan titik lelehnya. titik leleh yamg didapat dari percobaan kemudian dicocokkan dengan

literatur yang ada.

2. uji kemurnian. senyawa yang telah diketahui namanya untuk lebih meyakinkan bahwa senyawa yang

kita miliki benar merupakan senyawa yang dimaksud, bisa dilkukan uji kemurnian dengan uji titik leleh.

3. menentukan berat molekul dari suatu senyawa. senyawa yang belum diketahui berat molekulnya

namun kita mengetahui titik lelehnya, maka untuk mencari berat molekuklnya bisa dilakukan dengan

metode rsat

dewasa ini telah banyak alat penguji titik leleh yang berkembang dari mulai yang sederhana sampai yang

paling modern. diantaranya adalah:

a. labu kjeldahl, labu yang berisi cairan tangas bersuhu didih tinggi kemudian dipanaskan diatas

pembakar bunsen sambil di aduk-aduk. prinsip utama dari labu kjeldahl ini adalah dengan menggunakan

aliran konveksi diharapkan terjadi proses distribusi panas dari sumber (api bimsen) ke padatan yang telah

dimasukkan ke dalam pipa kapiler sebelumnya.

b. alat thiele, memilki prinsip yang sama dengan labu kjeldahl, namun pemanasan dilakukan di atas

penangas listrik. sehingga tidak diperlukan pengadukan.

c. melting block, prinsip utama dari alat ini adalah menggunakan proses konduksi dari logam untuk

penghantaran panas. pada alat ini terdapat dua luabang di bagian atas yang digunaka untuk menaruh pipa

kapiler dan termometer, sementar dua lubang disamping digunakan untuk mengamati keadaan padatan

yang akan berubah menjadi cairan.

d. elektrothermal, merupakan alat yang lebih modern karena pengamatan sangat mudah dilakukan. ketika

mulai dan berakhirnya semua padatan mencair maka akan terdengar bunyi alarm. sehingga suhunya dapat

di atur, dan pengamatan dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar untuk lebih meyakinkan bahwa

semua padatan telah menjadi cair.

http://linhofa.wordpress.com/2010/04/11/titik-leleh/ linhofa 2010

Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatu system

yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya

yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas

dispersi kolodial dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispers. Koloid-koloid

berbentuk bola membentuk sistem dispersi dengan viskositas rendah, sedang

sistem dispersi yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi.

Page 4: TITIK LELEH

Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari

partikel.( Moechtar,1990)

Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan

justru akan menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang

merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya

temperatur.( Martin,1993 ).

Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan

viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :

a. Viskometer kapiler / Ostwald

Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang

dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir

karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji

dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya

sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.( Moechtar,1990 )

b. Viskometer Hoppler

Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan

sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah

menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir

tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari

harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 )

c. Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan

dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan

viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang

tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penueunan

konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang

ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )

d. Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian

dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan

bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan

yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )

http://ilmu-kedokteran.blogspot.com/2007/11/all-about-viskositas-pipit.html pipit 20107