tkf fix yang sudah jadi

24
SMA / MA Kelas X Semester Genap TINJAUAN UMUM Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai bahan-bahan misalnya karet, ka tembaga, pegas tembaga, besi, kayu, nilon dan sapu lidi, plastisin s lainnya. Diantara bahan-bahan tersebut dapat digolongkan menjadi benda Elastis elastis. Contoh benda tidak elastis antara lain Nilon, Plastisin, dan kayu. Se benda elastis antara lain tembaga, karet dan pegas. ila pegas ditar tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. !alu bagaimanakah hubungan pe panjang dengan gaya tarik" KOMPETENSI INTI KI 1 : #enghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : #enghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggu peduli $gotong royong, kerjasama, toleran, damai%, santun, pro-akti& dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi ata permasalahan dalam berinteraksi secara e&ekti& dengan lingku dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : #emahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan &aktual, konseptual prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab &enome kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang yang spesi&ik sesuai dengan bakatdan minatnyauntuk memecahkan masalah. MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA Pend.Fisika A 2013 1

Upload: ardilla-safitri

Post on 05-Oct-2015

258 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TKF tugas :)

TRANSCRIPT

ELASTISITASSMA / MA Kelas X Semester Genap

TINJAUAN UMUM

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai bahan-bahan misalnya karet, kawat tembaga, pegas tembaga, besi, kayu, nilon dan sapu lidi, plastisin serta bahan-bahan lainnya. Diantara bahan-bahan tersebut dapat digolongkan menjadi benda Elastis dan tidak elastis. Contoh benda tidak elastis antara lain Nilon, Plastisin, dan kayu. Sedangkan contoh benda elastis antara lain tembaga, karet dan pegas. Bila pegas ditarik melebihi batasan tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Lalu bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik?

KOMPETENSI INTI

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu Menggunakan Metoda Sesuai Kaidah Keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan

INDIKATOR3.6.1 Menjelaskan elastisitas suatu bahan3.6.2 Menjelaskan contoh pemanfaatan bahan elastis dalam kehidupan sehari-hari3.6.3 Menentukan regangan suatu benda3.6.4 Menentukan tegangan suatu benda3.6.5 Menentukan besar energi potensial suatu benda3.6.6 Menentukan tetapan pegas yang disusun secara seri3.6.7 Menentukan tetapan pegas yang disusun secara paralel 3.6.8 Menentukan tetapan pegas yang disusun secara campuran4.6.1 Menganalisis hasil percobaan hubungan antara pertambahan beban (F) dengan pertambahan panjang pegas

MATERIA.FENOMENA

Pernahkan kalian naik sepeda motor, mobil ataupun bus? Tentunya pasti pernah. Gambar disamping ini adalah pegas yang digunakan sebagai peredam kejutan pada kendaraan salah satunya pada sepeda motor. Istilah kerennya pegas digunakan pada sistem suspensi kendaraan bermotor. Tujuan adanya pegas ini adalah untuk meredam kejutan ketika sepeda motor yang dikendarai melewati permukaan jalan yang tidak rata. Ketika sepeda motor melewati jalan berlubang, gaya berat yang bekerja pada pengendara (dan gaya berat motor) akan menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang dimilikinya, pegas meregang kembali setelah termapatkan. Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam kondisi ini, pengendara merasa sangat nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor. Pegas yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan sifat elastisitas pegas akan hilang. Oleh karena itu saran dari gurumuda, agar pegas sepeda motor-mu awet muda, maka sebaiknya jangan ditumpangi lebih dari tiga orang. Perancang sepeda motor telah memperhitungkan beban maksimum yang dapat diatasi oleh pegas (biasanya dua orang). Pegas bukan hanya digunakan pada sistem suspensi sepeda motor tetapi juga pada kendaraan lainnya, seperti mobil, kereta api, dkk.

B. PETA KONSEP

BendaELASTISITASBerkaitan dengan

Dapat bersifatdiuraikan

ElastisTidak elastisModulus young (E)Hk. Hook F=k.x

Dibagi menjadidibagi menjadi

TeganganparalelseriEnergi potensial pegas (Ep)Susunan pegasRegangan

C. URAIAN MATERI

Semua benda, baik yang berwujud padat, cair, ataupun gas akan mengalami perubahan bentuk dan ukurannya apabila benda tersebut diberi suatu gaya. Benda padat yang keras sekalipun jika dipengaruhi oleh gaya yang cukup besar akan berubah bentuknya. Ada beberapa benda yang akan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan, tetapi ada juga yang berubah menjadi bentuk yang baru. Hal itu berkaitan dengan sifat elastisitas benda. Apakah yang dimaksud elastisitas? Bagaimana pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan?1. Elastisitas

Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar. Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam disebut benda elastis (Gambar 3.1). Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (tidak kembali ke bentuk awalnya) disebut benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin (lilin mainan).Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.

Apabila sebuah gaya F diberikan pada sebuah pegas (Gambar 3.2), panjang pegas akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan antara perpanjangan pegas dengan gaya yang diberikan dapat digambarkan dengan grafik seperti pada Gambar 3.3. Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus OA menunjukkan besarnya gaya F yang sebanding dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini pegas dikatakan meregang secara linier. Jika F diperbesar lagi sehingga melampaui titik A, garis tidak lurus lagi. Hal ini dikatakan batas linieritasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih bisa kembali ke bentuk semula.Apabila gaya F diperbesar terus sampai melewati titik B, pegas bertambah panjang dan tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Ini disebut batas elastisitas atau kelentingan pegas. Jika gaya terus diperbesar lagi hingga di titik C, maka pegas akan putus. Jadi, benda elastis mempunyai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan melebihi batas elastisitasnya, maka pegas tidak mampu lagi menahan gaya sehingga akan putus.

2. Tegangan, Regangan dan Modulus ElastisitasPerubahan bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya luar yang diberikan. Ada beberapa jenis deformasi yang bergantung pada sifat elastisitas benda, antara lain tegangan (stress) dan regangan (strain). Perhatikan Gambar 3.4 yang menunjukkan sebuah benda elastis dengan panjang L0 dan luas penampang A diberikagaya F sehingga bertambah panjang L . Dalam keadaan ini, dikatakan benda mengalami tegangan.

Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:

dengan: = tegangan (Pa) = (N/m2)F= gaya (N)A= luas penampang (m2)Adapun regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula dinyatakan:

dengan:e= reganganL= pertambahan panjang (m)L= panjang mula-mula (m)Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis, besarnya tegangan berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus Young. Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young. Secara matematis dirumuskan:

Hubungan antara gaya tarik F dengan Modulus Elastis :

dengan:E = modulus Young (N/m2)F = gaya (N) = tegangan (Pa)e = reganganL = panjang mula-mula (m)L = pertambahan panjang (m)A = luas penampang (m2)Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenis benda (komposisi benda), tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus Young beberapa jenis bahan dapat kalian lihat pada Tabel 3.1. Satuan SI untuk E adalah pascal (Pa) atau Nm2.

3. Hukum HookeHubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dengan pertambahan panjang pegas x pada daerah elastisitas pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 - 1703), yang kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Pada daerah elastis linier, besarnya gaya F sebanding dengan pertambahan panjang x.

Secara matematis dinyatakan:F = k x ..... (5)dengan:F = gaya yang dikerjakan pada pegas (N)x = pertambahan panjang (m)k = konstanta pegas (N/m)Pada saat ditarik, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan tetapi arahnya berlawanan (Faksi = -F reaksi). Jika gaya ini disebut gaya pegas FP maka gaya ini pun sebanding dengan pertambahan panjang pegas.Fp = -FFp = -k .X ..... (6)dengan:Fp = gaya pegas (N)Gaya yang akan bekerja pada pegas yaitu gaya pemulih. Gaya pemulih merupakan gaya yang arahnya selalu berlawanan dengan gaya penyebabnya, dirumuskan dengan: F = - k . xBerdasarkan persamaan (5) dan (6), Hukum Hooke dapat dinyatakan:Pada daerah elastisitas benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda. Sifat pegas seperti ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada neraca pegas dan pada kendaraan bermotor (pegas sebagai peredam kejut).

4. Susunan Pegas

Pada susunan pegas, baik susunan seri, paralel, atau kombinasi keduanya, besarnya konstanta pegas merupakan konstanta pegas pengganti. Misalnya, tiga pegas dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3 disusun seri seperti pada Gambar 3.10.

Apabila pada ujung susunan pegas bekerja gaya F, maka masing-masing pegas mendapat gaya yang sama besar yaitu F. Berdasarkan Hukum Hooke, pertambahan panjang masing-masing pegas adalah:F = k1 . x1 F = k2 . x2 F = k3 . x3

Pertambahan panjang total susunan pegas:x = x1 + x2 + x3

dengan:kS = konstanta gaya total susunan pegas seriPerhatikan Gambar 3.11. Tiga buah pegas masingmasing dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3, disusun paralel dan pada ujung ketiga pegas bekerja gaya F.

Selama gaya F bekerja, pertambahan panjang masingmasing pegas besarnya sama, yaitu:x1 = x2 = x3 = xKarena:F = F1 + F2 + F3maka:kpx = k1x1 + k2x2 + k3x3kpx = k1x + k2x + k3xSehingga:

dengan:kp = konstanta gaya total susunan pegas paralel

5. Energi potensial PegasUntuk meregangkan pegas sepanjang x diperlukan gaya sebesar F untuk menarik pegas tersebut. Energi potensial pegas adalah besarnya gaya pegas untuk meregangkan sepanjang x. Berdasarkan Hukum Hooke, dapat diketahui grafik hubungan antara gaya F dengan pertambahan panjang x seperti Gambar 3.15. Besarnya usaha merupakan luasan yang diarsir.

Ep = W = luas OAB =

Energi potensial pegas merupakan kemampuan pegas untuk kembali ke bentuk semula.Jika F = k . x, maka

Keterangan :Ep = energi potensial pegas (joule)k = konstanta gaya pegas (N/m)x = pertambahan panjang pegas (m)Contoh pengunaan gaya pegas adalah ketapel. Jika ketapel direnggangkan, kemudian dilepaskan, ketapel dapat melontarkan batu. Dalam hal ini, energi potensial elastis berubah menjadi energi kinetik batu.

Keterangan :k = konstanta pegas karet ketapel (N/m)m = massa benda (kg)x = pertambahan panjang karet (m) v = kecepatan benda (m/s)

D. LABORATORIUM MINI

I. Tujuan Percobaan:a. Menentukan hubungan antara pertambahan beban (F) dengan pertambahan panjang pegas (x).

II. Rumusan Masalah:1. ..........................................................................................................2. ..........................................................................................................III. Hipotesis:1. ..........................................................................................................2. ..........................................................................................................3. ..........................................................................................................IV. Alat dan Bahan:1) Statif dengan klem: 1 Buah2) Pegas bentuk spiral: 1 Buah3) Beban: Secukupnya4) Penggaris: 1 Buah5) Neraca: 1 Buah

V. Variabel Percobaan: Variabel Percobaan1. Variabel Kontrol: ..............................................2. Variabel Manipulasi: ..............................................3. Variabel Respon: .............................................. Definisi Operasional Variabel Kontrol: .................................. Definisi Operasional Variabel Manipulasi: .................................. Definisi Operasional Variabel Respon: ..................................VI. Rancangan Percobaan:

MGambar : Rancangan Percobaan

VII. Langkah Kerja:1. Mengukur panjang awal (X0) pegas dengan penggaris kemudian menyusun pegas seperti gambar di atas (menggantungkan pegas pada statif)!2. Mengukur massa beban dengan menggunakan neraca!3. Menggantungkan beban ke ujung bebas pegas, kemudian mengukur panjang akhir (X) dan menghitung pertambahan panjang (X) pegas setelah mengalami pembebanan!4. Mengulangi langkah 2 dan 3 dengan menambah massa beban yang berbeda!5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel!6. Membuat grafik berat beban terhadap pertambahan panjang pegas!

VIII. Hasil Percobaan:Tabel 1 : Data hasil percobaanPercobaan ke-m (kg)F = m.g (N)X0 (m)X (m)X = X - X0 (m)K = F/X(N/m)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

IX. Analisa Data :................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

X. Kesimpulan:................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

RANGKUMAN

1. Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar. Benda-benda yang memiliki elastisitas disebut benda elastis, sedangkan benda yang tak memiliki elastisitas disebut benda plastis.2. Tegangan () didefinisikan sebagai perbandingan besar gaya F dan luas penampang A, dirumuskan dengan :

3. Regangan (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang L dan panjang mula-mula L0, dirumuskan dengan :

4. Modulus Elastisitas merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan, dirumuskan dengan :

5. Hukum Hooke menyatakan bahwa jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahahn panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Secara matematis ditulis F = k x.6. Susunan SeriBesar tetapan pegas pengganti seri merupakan jumlah total dari kebalikan tiap-tiap tetapan gaya, yang dirumuskan dengan :

7. Susunan ParalelTetapan pegas pengganti paralel besarnya sama dengan jumlah total tiap-tiap tetapan gaya, yang dirumuskan dengan :

8. Energi potensial elastis pegas adalah usaha gaya pegas untuk meregangkan pegas sepanjang x, dirumuskan Ep = W =

PENILAIAN

Penilaian Pengetahuan

No TujuanranahsoaljawabanSkor

1Disajikan suatu permasalahan siswa dapat menjelaskan permasalahan yang diberikan.C31. Pegas yang diberi gaya akan bertambah panjang. dan jika gaya dilepaskan akan kembali ke keadaan semula. Jelaskan mengapa hal itu dapat terjadi ?Karena pegas memiliki sifat elastisitas, dimana ketika pegas diberi gaya akan berubah bentuk atau terjadi perubahan panjang, dan ketika gaya dilepaskan pegas akan kembali kebentuk semula.20

2Disajikan suatu ilustrasi shockbreaker yang memendek siswa dapat menjelaskan faktor penyebabnya

C31. Ketika kita duduk diatas motor pegas pada shockbreaker akan memendek. Mengapa demikian?

1. Hal ini karena sebuah beban dengan berat tertentu akan menyebabkan pertambahan panjang yang berbeda untuk dua jenis pegas yang berbeda. Pertambahan panjang ini disebabkan karakteristik pegas yang dinyatakan sebagai konstanta pegas.

20

3Siswa dapat menganalisis contoh penggunaan Hukum Hooke dalam kehidupan segari-hariC4

C4Kawat tembaga penampangnya 2 mm2 . E = 12x1011 dyne/cm2. Kawat tersebut diregangkan oleh gaya F = 16x106 dyne. Jika panjang mula-mula 30cm. Berapa pertambahan panjang kawat tersebut?

2. Menurut Hukum Hooke, pertambahan panjang suatu batang yang ditarik oleh suatu gaya adalah?

2. Diketahui =A = 2 mm2 = 2x10-2 cm2E = 12x1011 dyne/cm2F = 16x106 dynel0 = 30 cmL = F.L/A.E= 16x106 dyne . 30 cm / 2x10-2 cm2 . 12x1011 dyne/cm2= 48x107/24x109= 2x10-2 cm3. Berbanding lurus dengan besar gaya Tarik

20

15

4Siswa dapat menentukan nilai regangan suatu bahan

C31. Seutas tali mempunyai panjang mula-mula 100 cm ditarik hingga tali tersebut mengalami pertambahan panjang 2 mm. Tentukan regangan tali!

1. Diketahui:Panjang awal tali (l0)=100 cm = 1 meterDitanya: Regangan taliJawab:Regangan tali:Regangan ===0,002 m

15

5Siswa dapat menentukan besarnya gaya yang bekerja pada suatu pegasC41. Dua pegas identik dengan konstantagaya400 N/m. Kedua pegas tersebut diparalelkan. Tentukan besar gaya yang dibutuhkan untuk menarik pegas sehingga bertambah panjang 5 cm!

1. Diket : k1=k2=400 N/m (paralel)X = 5cm= 5.10-2Ditanya : F=?Jawab :k=k1 + k2k=400+400k= 800 N/mF=k.XF= 800.5.10-2F= 40 N20

Masing-masing butir soal terdapat skor yang berbeda-beda untuk soal uraian dan soal jawaban singkat.Jumlah soal sebanyak 6 soal.Skor total = Jumlah skor yang didapat tiap butir soalSkor total = 100

Penilaian Keterampilan

No.Aspek yang DinilaiPenilaian

123

1.Kemampuan menentukan tujuan praktikum

2.Kemampuan mengecek keberfungsian alat

3.Kemampuan mengkalibrasi alat

4.Kemampuan merangkai alat

5.Kemampuan melakukan pengamatan

6.Kemampuan menyajikan data hasil percobaan

7.Kemampuan menganalisis data beserta perhitungannya

8.Kemampuan merumuskan kesimpulan

Rubrik PenilaianNo.Aspek yang DinilaiPenilaian

123

1.Kemampuan menentukan tujuan praktikumTujuan tidak sesuai dengan judul praktikumTujuan sesuai dengan judul pecobaan namun kurang tepatTujuan sesuai dan tepat dengan judul percobaan

2.Kemampuan mengecek keberfungsian alatTidak mengecek keberfungsian alat sebelum melakukan praktikumMengecek keberfungsian alat sebelum melakukan praktikumMengecek keberfungsian semua alat-alat sebelum melakukan praktikum

3.Kemampuan mengkalibrasi alatTidak melakukan kalibrasi sebelum praktikumTidak mengkalibrasi ulang alat yang digunakan saat melakukan percobaan berikutnyaPengkalibrasian alat dilakukan setiap akan pengambilan data

4.Kemampuan merangkai alat Rangkaian alat tidak benarRangkaian alat ada yang sebagian benar dan ada yang sebagian salahRangkaian alat benar dan tepat

5.Kemampuan melakukan pengamatanPengamatan tidak cermat saat pengambilan dataPengamatan cermat, tetapi terdapat prosedur kertja yang salah atau kurang tepatPengamatan cermat dan prosedur kerja yang tepat

6.Kemampuan menyajikan data hasil percobaanData tidak disajikanData disajikan tetapi tidak lengkapData disajikan dan lengkap

7.Kemampuan menganalisis data beserta perhitungannyaData tidak lengkap, analisis dilakukan hanya dengan membaca dataData lengkap namun tidak terorganisir serta analisis yang tidak runtutData lengkap, analisis runtut serta dijelaskan menggunakan analisis grafik

8.Kemampuan merumuskan kesimpulanMenyimpulkan tidak sesuai dengan tujuanAda beberapa kesimpulan, namun ada yang kurang sesuaiKesimpulan singkat, padat, jelas dan sesuai dengan tujuan

Nilai = 100

PENILAIAN SIKAP

Petunjuk : Amati aktivitas siswa saat pembelajaran di kelas dari pendahuluan sampai penutup.Beri tanda check list () pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa sehari-hari. Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik.Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.Skor 2 : kadang kadang, apabila kadang melakukan dan sering tidak melakukan.Skor 3 : sering, apabila sering melakukan dan kadang tidak melakukan.Skor 4 : selalu, apabila selalu melakukan sesua pernyataan.No.Aspek PengamatanSkor

1234

A.Aspek Sikap Jujur

1.Tidak mencontek saat mengerjakan tugas

2.Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas

3.Melaporkan atau mempresentasikan data apa adanya berdasarkan hasil yang diperoleh

4.Mengakui kesalahan yang diperbuat

B.Aspek Sikap Disiplin

5.Masuk kelas tepat waktu

6.Memakai seragam dan atribut sekolah dengan lengkap dan rapi

7.Mengumpulkan tugas tepat waktu

8.Membawa buku teks pada saat pelajaran

9.Mendengarkan penjelasan guru

C.Aspek Sikap Tanggung Jawab

10.Mengerjakan tugas individu dengan baik

11.Melakukan percobaan dengan baik dan benar

12.Mengemban tugas atau amanat yang diberikan guru atau teman dengan baik

D.Aspek Sikap Toleransi

13.Menghargai perbedaan hasil percobaan teman (tidak merasa paling benar)

14.Menghormati pendapat teman

15.Menghormati teman yang berbeda ras, agama, atau suku

E.Aspek Sikap Santun

16.Menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat menyampaikan pendapat

17.Mengucapkan salam dan tersenyum ketika bertemu dengan guru

18.Bertanya kepada guru dengan tutur kata yang sopan

JUMLAH

Baik sekali (A): apabila memperoleh skor 55-72Baik (B): apabila memperoleh skor 37-54Cukup (C): apabila memperoleh skor 19-36Kurang (D): apabila memperoleh skor 1-18

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun.2010.Buku Pintar Belajar Fisika untuk SMA/MA kelas XI A.Jakarta : SagufindoKinaryaPurwanto,Budi dan Muchammad Azam.2013.Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA.Solo :Wangsa Jatra Lestari

MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA Pend.Fisika A 201325