toleransi sebagai bentuk pencegahan konflik

4
Toleransi Sebagai Bentuk Pencegahan Konflik oleh Lenggogeni Zakiyami Kata toleransi berasal dari bahasa Latin tolerare yang berarti bertahan atau memikul. Dengan demikian toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda. Selain itu toleransi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berasal dari kata toleran memiliki arti, yaitu bersifat atau bersikap menenggang, menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Jika dikaitkan dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Dapat dilikat bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya horizontal dan tidak hanya itu Indonesia juga memiliki berlapis-lapis budaya secara vertikal. Setidaknya tercatat 300 bahasa yang digunakan pada kelompok-kelompok masyarakat. Hal tersebut belum termasuk berbagai variasi bahasa dalam setiap daerah. Jika keragaman kebahasaan menjadi alat untuk mengidentifikasi kesukubangsaan dan kebudayaannya, minimal sebanyak itu pulalah jumlah suku bangsa di Indonesia. Keragaman tersebut merupakan potensi bagi pengembangan budaya nasional yang memiliki keunikan dan sekaligus menyiratkan kekhasan masing-masing budaya di setiap daerah. Akan tetapi di sisi lain, orang dihadapkan pda ancaman, seperti pergolakan pertentangan etnik, pluralism budaya, atau

Upload: resa

Post on 01-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fdcftcg

TRANSCRIPT

Page 1: Toleransi Sebagai Bentuk Pencegahan Konflik

Toleransi Sebagai Bentuk Pencegahan Konflik

oleh Lenggogeni Zakiyami

Kata toleransi berasal dari bahasa Latin tolerare yang berarti bertahan atau

memikul. Dengan demikian toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk

menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda. Selain itu toleransi dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia yang berasal dari kata toleran memiliki arti, yaitu bersifat atau

bersikap menenggang, menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat,

pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb yang berbeda atau bertentangan dengan

pendirian sendiri.

Jika dikaitkan dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Dapat dilikat bahwa

Indonesia memiliki keragaman budaya horizontal dan tidak hanya itu Indonesia juga

memiliki berlapis-lapis budaya secara vertikal. Setidaknya tercatat 300 bahasa yang

digunakan pada kelompok-kelompok masyarakat. Hal tersebut belum termasuk berbagai

variasi bahasa dalam setiap daerah. Jika keragaman kebahasaan menjadi alat untuk

mengidentifikasi kesukubangsaan dan kebudayaannya, minimal sebanyak itu pulalah

jumlah suku bangsa di Indonesia.

Keragaman tersebut merupakan potensi bagi pengembangan budaya nasional yang

memiliki keunikan dan sekaligus menyiratkan kekhasan masing-masing budaya di setiap

daerah. Akan tetapi di sisi lain, orang dihadapkan pda ancaman, seperti pergolakan

pertentangan etnik, pluralism budaya, atau dominasi budaya. Bagi masyarakat Indonesia,

perbedaan suku bangsa, agama, bahasa, dan lainnya dapat dipelajari bahwa melalui

perbedaan seseorang dilatih untuk merasakan beban yang orang lain rasakan. Hal tersebut

dapat dilakukan setelah orang memahami sikap toleransi itu.

Secara sederhana toleransi dapat diasah dengan memahami berbagai perbedaan

persepsi. Perbedaan persepsi budaya terhadap suatu hal, jika tidak disikapi dengan

bijaksana, dapat berbuah perselisihan atau konflik. Konflik cenderung membagi kedua

belah pihak dalam dua kutub yang berseberangan. Tingkat, toleransi di sini sangat

menentukan sebagai tingkat dari penerimaan seseorang terhadap perbedaan dan konflik

yang akan muncul.

Page 2: Toleransi Sebagai Bentuk Pencegahan Konflik

Sebagian besar isu konflik dalam masyarakat Indonesia setidaknya dipicu oleh dua

hal klasik, yaitu agama dan etnis.  Agama sebenarnya bukan sumber persoalan, sebab

agama adalah seperangkat nilai yang diyakini justru untuk menciptakan makna sebaliknya,

yaitu kedamaian, ketentraman dan kenyamanan pada setiap pemeluknya. Agama sepatutnya

dimaknai sebagai hal yang tidak menimbulkan konflik sama sekali.

Etnisitas adalah keragaman yang tercipta di mana setiap orang terlahir pada

komunitas tertentu dengan seperangkat nilai tradisi  yang berlangsung secara turun

temurun.  Dua hal tadi dalam realitas masyarakat menciptakan perbedaan keyakinan dan

pola-pola hidup sebagai tradisi yang agung dan luhur. Pengekangan terhadap salah satu

keyakinan dan tradisi pada suatu komunitas dapat dipandang sebagai ancaman yang

membahayakan sehingga mampu menjadikannya sebuah pertikaian.

Indonesia memiliki contoh kasus mengenai agama dan etnik, yaitu kasus Sampit,

Ambon, dan Poso sekitar sepuluh tahun lalu. Kita adalah bangsa yang sopan dan beradab,

sehingga untuk membicarakan konflik atas dasar agama dan etnik dipandang terlalu

sensitif, tabu, dan mengandung ketidaknyamanan. 

Dengan itu pencegahan yang dapat dilakukan adalah perlunya membangun

komunikasi yang intensif sebagaimana masalah agama yang dapat diselesaikan melalui

dialog antarpemeluk agama setiap saat.  Komunikasi antar etnik dapat dibangun dalam

sikap saling menghargai, saling menghormati, serta saling mengasihi. Saling menghargai

bermakna memberi apresiasi terhadap kerja keras kaum pendatang serta menghargai

peluang yang diberikan oleh penduduk asli untuk tumbuh dan berkembang. Saling

menghormati bermakna sangat penting karena sikap ini sudah menjadi tradisi dan budaya

masayarakat Indonesia, sedangkan saling mengasihi bermakna penting dalam meletakkan

rasa kemanusiaan akibat kesenjangan yang tercipta dari masing-masing.  Dari sifat ini akan

lahir sikap tolong menolong serta bahu membahu dalam membangun komunitasnya. 

Secara umum barangkali inilah yang kita sebut sebagai sikap toleransi.

Jadi, keberagaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tidak akan

menimbulkan konflik jika semua masyarakat Indonesia mau membangun komunikasi,

berbagi kasih sayang, saling menghargai, dan menghormati. Jika dilihat dari hal itu

semuanya akan bersatu. Indonesia akan tentram dan damai. Hal itu juga yang dimaksud

Page 3: Toleransi Sebagai Bentuk Pencegahan Konflik

dengan sikap toleransi yang seharusnya tertanam dari masing-masing diri masyarakat

Indonesia. Dengan toleransi, konflik tidak akan tercipta dan Indonesia akan aman sejahtera.

Sumber Acuan:

http://annasharie.blogspot.co.id/2011/12/toleransi-sebagai-solusi-dalam-konflik.html. Diakses pada 11 November 2015, pukul 15.30 WIB.

Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya. PT Setia Purna Inves.

Kamus Besar Bahasa Indonesia: Offline.