topologi jaringan komputer

23
Topologi Jaringan Komputer Pengertian Topologi Topologi jaringan adalah suatu aturan (Rules) atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya. Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut : 1. Biaya 2. Kecepatan 3. Lingkungan 4. Ukuran 5. Konektivitas Berikut jenis-jenis topologi yang penulis ketahui, diantaranya : 1. Topologi Bus Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.

Upload: ali-mustofa-zam

Post on 11-Jul-2016

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

TUGAS TIK

TRANSCRIPT

Topologi Jaringan KomputerPengertian Topologi

Topologi jaringan adalah suatu aturan (Rules) atau cara untuk menghubungkan komputer

yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi

jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara

komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.

Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan

mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya

sebagai berikut :

1.  Biaya

2. Kecepatan

3. Lingkungan

4. Ukuran

5. Konektivitas

Berikut jenis-jenis topologi yang penulis ketahui, diantaranya :

1. Topologi Bus

Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi

dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya

menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus

menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator

berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah

konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja

secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun.

Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan

kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.

Beberapa keunggulan topologi Bus, sebagai berikut:

1. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.

2. Pengembangan menjadi mudah.

Beberapa kelemahan topologi Bus, sebagai berikut:

1. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.

2. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan

kabel coaxial).

3. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat

karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.

4. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali

mencari kesalahan tersebut.

Gambar Topologi Bus

2. Topologi Star

Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat

penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing – masing Workstation

tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan

dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator

dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem

topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana,

hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.

Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat

kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan

dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap Workstation

dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar

Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem

yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula

jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan

mengganggu Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator

dalah Hub dan Switch.

Beberapa keunggula topologi Star, sebagai berikut:

1. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang

sudah ada sebelumnya.

2. Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer  User yang

bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain

(keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).

Beberapa Kelemahan topologi Star, sebagai berikut:

1. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan

luas.

2. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.

Gambar Topologi Star

3. Topologi Ring

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang

lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus

dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan

demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah

Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan

jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada

satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk

menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.

Beberapa keunggulan topologi Ring, sebagai berikut:

1. Hemat kabel.

2. Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan

dengan topologi Star.

Beberapa Kelemahan topologi Ring, sebagai berikut:

1. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.

2. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi

kaku.

3. Biaya pemasangan lebih besar.

Gambar Topologi Ring

4. Topologi Tree

Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya

digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda. Topologi Tree

merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node

akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal

Trafic rangkaian.

Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star, sehingga

keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star.

Beberapa keunggulan topologi Tree, sebagai berikut:

1. Mudah dalam pengembangan jaringan.

2. Mudah dalam mendeteksi kerusakan.

3. Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan terganggu.

Beberapa kelemahan topologi Tree, sebagai berikut:

1. Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node

yang ada dibawahnya akan terganggu.

Gambar Topologi Tree

5. Topologi Mesh

Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua

Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-

Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua

Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan

topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika

semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung)

ke 4 Node lainnya.

Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan

bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu

hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.

Beberapa keunggulan topologi Mesh, sebagai berikut:

1. Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu

Link yang rusak maka suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.

Beberapa kelemahan topologi Mesh, sebagai berikut:

1. Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap

Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node).

2. Jaringan ini tidak praktis.

Gambar Topologi Mesh

Pengertian Kabel Coaxialfrom Networking by Boby

Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar

kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap

interferensi listrik.Kabel coaxial digunakan pada Ethernet 10Base2 dan 10Base5 beberapa

tahun yang lalu. 10Base5 mengacu pada thicknet sementara 10Base2 mengacu pada thinnet

sebab 10Base5 dulu menggunakan kabel coaxial yang lebih tebal.

Awalnya Ethernet mendasakan jaringannya pada Kabel coaxial yang mana bisa membentang

sampai 500 meter dalam satu segmen. Kabel coaxial ini mahal, dan maksimum hanya sampai

kecepatan 10Mbps saja. Kabel coaxial ini sekarang sudah tidak popular.

Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter

lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana

kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis

ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,

atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan

sebagai berikut:

* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan

terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab

resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated

segments.

* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.

* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

* Setiap segment harus diberi ground.

* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah

16 feet (sekitar 5 meter).

* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk

transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai

perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,

dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap

lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini

juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan

TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan

transceiver, kecuali untuk repeater.

* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Media Transmisi Kabel Twisted PairKabel Twisted pair

Kabel twisted pair merupakan kabel yang terdiri dari dua kawat tembaga yang terselubung

sedemikian rupa sehingga membentuk pola spiral. satu pasang kabel berfungsi sebagai link

komunikasi. Kabel twisted pair dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Unshielded Twisted Pair(UTP), Kabel UTP merupakan salah satu jenis kabel

yang digunakan untuk membuat jaringan lokan (LAN) pada jaringan komputer.

Kabel UTP ini menggunakan bahan dasar tembaga, tanpa selubung

pembungkus luar. Didalamnya terdapat 4 pasang kabel yang setiap pasangnya

dipilin.

1. Shielded Twisted Pair (STP), Perbedaan yang Mencolok dari kedua jenis kabel

ini adalah pada lapisan pelindungnya. Pada bagian dalam kabel STP terdapat

satu lapisan kabel pelindung internal untuk melindungi data yang

ditransmisikan dari interferensi dan gangguan. STP memiliki kinerja yang

lebih baik dan kecepatan yang lebih tinggi dari pada kabel UTP, karena itu

harga kabel STP sedikit lebih mahal dari pada Kabel UTP.

Guys, itulah pembahasan sekilas mengenai media transmisi kabel Twisted Pair. mulai dari

pengertian, kegunaan, sampai jenis-jenis kabel twisted pair. semoga menambah pengetahuan

anda dan bermanfaat.

Pengertian dan Jenis Kabel UTPPengertian Kabel UTP

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang

menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP

merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal

(LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya

relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari

ketegangan fisik atau kerusakan, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi

tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa

jenis/kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti

tertulis dalam tabel berikut.

Jenis/Kategori Kabel UTP :

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5)

merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis

teknologi Ethernet.

Kategori 1 (Cat 1)

Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang

didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum

tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS).

Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai

kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak

pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

Kategori 2 (Cat 2)

Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik

dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per

detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan

dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang

cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki

kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.

Kategori 3 (Cat 3)

Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik

dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3

menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin

(twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki

kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang

hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan

IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.

Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3

pada beberapa frekuensi.

  

Kategori 4 (Cat 4)

Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik

dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan

kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin

(twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet

10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per

detik.Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP

Category 4 pada beberapa frekuensi.

 

Kategori 5 (Cat 5)

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik

dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung

komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini

menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted

pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries

Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga

Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat

optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel

Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang

disarankan untuk semua instalasi jaringan.

Standar Warna Dalam Pembuatan Kable LANAda 2 Standart warna dalam

membuat Kabel LAN :

1. 568A (lihat Disamping )

2. 568B (lihat Disamping )

 Pemasangan Kabel UTPAda dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan local, ditambah

satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni :

1. Pemasangan Lurus (Straight Through Cable)

2. Pemasangan Menyilang (Cross Over Cable), dan

3. Pemasangan rol/melingkar (Roll Over Cable)

CROSS  CABLEBerbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight

through) , pengunaan kabel menyilang ini digunakan

untuk komunikasi antar komputer (langsung tanpa HUB),

atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade HUB jika

diperlukan. dan jaringan yang mengunakan cable cross

sering disebut juga Pear to Pear. Sekarang ini ada

beberapa jenis HUB yan dapat di-cascade tanpa harus

mengunakan kabel menyilang (cross over),tetapi juga

dapat menggunakan kabel lurus.

 

STRAIGHT THROUGHT CABLEJenis ini digunakan untuk menghubungkan

beberapa unit komputer melalui perantara

Switch/HUB yang berfungsi sebagai

konsentrator maupun repeater. Pengunaan

kabel UTP model straight through pada

jaringan lokal biasanya akan membentuk

topologi star (bintang) atau tree (pohon)

dengan HUB/switch sebagai pusatnya. Jika

sebuah HUB/switch tidak berfungsi,maka

seluruh kompter yan terhubung denan HUB

tersebut tidak dapat saling berhubungan.

 

Pengunaan HUB harus sesuai dengan

kecepatan dari Ethernet Card yang digunakan

pada masing-masing komputer

ROLL OVER CABLEPada sisttem CISCO,ada satu cara lain pemasangan kabel UTP yang digunakan untuk

menghubungkan sebuah terminal dan modem Cisco Router seri 2500 Access Server. cara ini

disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan DB-25

Adapter.

Untuk mengenali sebuah kabel roll-over adalah dengan melihat kedua ujung kabel. Warna

kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di jung yang lain. Misalnya kabel putih

orane yan berada pada pin 1 ujung kabel A akan berada pada pin 8 ujung kabel B.

Peralatan Yang Digunakan Untuk Membuat Kable LANPeralatan Yang Di gunakan Untuk Membuat Kable Lan Pada Umumnya terdiri dari:

1. Tang Crimping

2. Cable UTP

3. LAN TESTER

4. RJ45

Untuk Lebih Jelas Mengenai Bentuk Dari Alat tersebut dapat Dilihat Pada Gambar

dibawah ini .

Indikasi kerusakan pada komponen jaringan saya uraikan sebagai berikut:

1. Kerusakan pada kebel dan konektor jaringan

Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu

hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak

bisa digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel

dan konektor yang baru. Atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun

kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja. 

2. Kerusakan pada Hub/ Switch

Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan. Jika hub

mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk

berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila

terjadi kerusakan pada hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu

indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power

hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu

indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation

sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation

tersebut.

Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB

yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja, namun

jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu

menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ke TACKAWA hehe

promosi.kalau menurut saya lebih baik diperbaiki dulu, kalau udah mentok ngga bisa,

baru beli lagi dnegan yang mereknya sama atau lebih bagus.

3. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lainHal ini sering terjadi dikarenakan

alamat digunakan dan IP yang kosong atau belum di atur dengan benar. Caranya, ganti

IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita juga bisa

mengecek apakah komputer kita bisa terkoneksi dengan komputer lain dalam jaringan.

Caranya:

Masuk ke Comand (klik star, di kotak search ketikan cmd)

Misalkan akan mengecek hubungan dengan komputer ber IP: 192.168.10.1

Ketikan di comand, ping 192.168.10.1

 Jika terhubung akan terlihat di bawahnya tulisan Reply from 192.168.10.1 ......

Jika tidak akan terdapat tulisan Request Time Out.

 

4.  Tidak Muncul Local Area Network Coba instal drivernya dulu.

Tidak bisa buat saring data. Mungkin karena pengaturan buat sharingnya belum di

atur. Coba masuk ke Control Panel, kemudian pilih Network and Interent

5. Kerusakan karena virus Trojan

Jika environment jaringan anda terinfeksi oleh trojan virus yang menyebabkan system

anda dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan

mengalami suatu congestionyang mengarah pada kelambatan system jaringan anda,

dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.

Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan

trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di

install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara

automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada

clients.Anda bisa menggunakan software anti trojan apapun, dan saran saya, pilih yang

terbaik.

FUNGSI SEMUA IPCONFIG

Di bawah ini adalah perintah-perintah yang berhubungan dengan jaringan. Untuk melakukan

perintah-perintah tersebut Anda harus masuk ke MS DOS Prompt.

ipconfig /all

Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type,

Ethernet Adapter LAN.

ipconfig /displaydns

Menampilkan DNS Cache.

ipconfig /flushdns

Menghapus DNS Cache

ipconfig /release

“Menghapus” semua koneksi IP Address.

ipconfig /renew

Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu.

ipconfig /registerdns

Melakukan refresh DNS dan meregister kembali koneksi DNS.

ipconfig /showclassid

Menampilkan informasi DHCP Class.

ipconfig /setclassid

Mengubah DHCP Class ID

control netconnections

Menampilkan Network Connection.

ping

Contoh: ping www.klik-kanan.com

Melakukan test koneksi ke situs www.klik-kanan.com. Semakin sedikit % loss-nya makan

semakin baik koneksinya.

tracert

Menampilkan informasi IP Address route.

netstat

Menampilkan informasi koneksi TCP/IP yang sedang aktif.

route

Menampilkan local route.

hostname

Menampilkan nama komputer.

3.PING

Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program

utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis

teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Fungsi dari Ping adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu

dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data

Ping mengirimkan IP datagram ke

suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon.

Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.

IPCONFIG

IPConfig adalah salah satu internal command di MS. Command Prompt (CMD) yang

berfungsi untuk melihat dan mengkonfigurasi settingan perangkat jaringan.

TRACERT

Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk

mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Massage Protokokl

(ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute

yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat

pada jalur antara host dan tujuan.

NETSAT

Netstat (Network Statistics) adalah program berbasis teks yang berfungsi untuk memantau

koneksi jaringan pada suatu komputer, baik itu jaringan lokal (LAN) maupun jaringan

internet.