tor

Upload: ryan-van-saputra

Post on 10-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Studio arsitektur v

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI TA 2015/2016JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

KAMPUS BUKIT JIMBARAN, BALIKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)Judul Tugas : IN DOOR THEME PARK (IDTP) di PANTAI NYANYI, TABANANI. Latar BelakangPerkembangan pariwisata di Bali yang begitu pesat mendorong para investor untuk berkreasi menciptakan destinasi pariwisata baru. Kedatangan wisatawan yang begitu besar, diharapkan tidak jenuh melalui penciptaan objek wisata baru. Berbagai jenis musium baik yang temporer dan kontemporer (seperti trick Art musium), pusat oleh-oleh, serta jenis wisata kuliner baru terus berkembang.Salah satu objek yang sedang banyak distudi adalah objek wisata berupa wahana permainan modern yang menantang baik sebagai hiburan, edukasi, maupun olah raga dengan tematik-tematik tertentu. Studi-studi pernah dilakukan untuk mengembangkan wahana-wahana semacam disneyland atau trans studio di Bali. Bahkan pengembangan telah dilakukan dalam bentuk seperti Taman Safari, Taman burung, dan sebagaianya.Studi ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang arsitektur, kota, struktur, dan utilitas secara komprehensif. Secara arsitektur selain elemen-elemen perancangan yang general, studi ini dikembangkan dengan pemahaman akan sejarah arsitektur dari masa prasejarah sampai pada arsitektur post modernisme yang dipadukan dengan pengembangan fungsi hiburan, olahraga, dan edukasi.Pemilihan tapak di Pantai Nyanyi adalah ketersediaan lahan yang cukup (80 hektar) dan tempat yang cukup terisolir dari permukiman penduduk sehingga dampak terhadap budaya diharapkan diminimalisir.

II. Tujuan Perancangan

Perancangan In door theme park ini bertujuan menghasilkan rancangan kawasan sebagai pusat hiburan, olahraga, rekreasi dan edukasi dengan tematik-tematik tertentu dan dengan menggunakan gaya-gaya bangunan yang sesuai dengan kronologi arsitektur dunia. Bangunan-bangunan akan dipilih dari bangunan yang menjadi ikon pada masing-masing kronologi yang dipilih. . Untuk itu perancangan harus menghasilkan produk-produk sebagai berikut: Menentukan konsep kota dan bangunan ikon dari kronologi yang disepakati

Menentukan fungsi yang akan dikembangkan Menentukan tema konsep perancangan Menentukan Master Plan Kawasan

Merancang secara rinci bangunan Mengintegrasikan rancangan kota dan detail bangunan

III. Batasan

1. Batasan Umum

Perancangan IDTP dilakukan untuk menciptakan objek wisata baru dengan memberi wadah dengan tematik-tematik tertentu. Untuk itu perancangan harus menampung fungsi-fungsi yang berkaitan dengan prinsip tersebut Untuk kepentingan studi, semua Peraturan baik yang bersifat nasional maupun daerah yang terkait dengan usaha-usaha pelestarian bangunan, makna, norma tidak mengikat dan boleh diabaikan. Akan menjadi nilai lebih bila mahasiswa mampu memadukan peraturan dan norma lokal dengan fungsi baru tersebut.2. Batasan KeilmuanSeluruh keluaran akan merupakan kesatuan inregrated yang diselesaikan berdasarkan kerangka ilmu sebagai berikut:a. Produk Perancangan Kota dari tahap pendataan sampai ke Masterplan akan menggunakan teori-teori perancangan kota

b. Produk Rancangan bangunan, selain digunakan teori-teori perancanagn kota akan dibuat dalam kerangka teori-teori arsitektur, struktur, utilitas dan teori-teori lain yang mendukung

3. Batasan WilayahTapak yang akan digunakan terletak di Desa Nyanyi Tabanan, di sebelah Bali Nirwana Resort. Peta selengkapnya wilayah tersebut adalah sebagai berikut.

Dari luas lahan yang ada (sekitar 80 hektar) akan digunakan sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan masing-masing klaster.4. Batasan Waktu Perancangan

Perancangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kota pada tahun 2035.IV. Ketentuan Tugas

1. Kapasitas

Pengunjung IDTP ditentukan maksimal 5.000 jiwa. IDTP. Kapasitas ini harus dirinci dalam studi fungsi yang didistribusi pada masing-masing wahana. Kapasitas ini belum termasuk jumlah pengelola dan artis pendukung yang berada di bawah manajemen.

2. Pelayanan

Jenis-jenis wahana yang bisa disedikan IDTP adalah sebagai berikut:

Theater

Studio Tour

Studio View

Bumper Car

Sepeda Terbang (Flying Bicycle)

Rimba Express

Si Bolang

Safari Track

Balloon House

Karosel (carousel)

Ayun Ombak

Angin Beliung

Kano Kali (river canoe)

Mini Boom Boom Car

Putar Petir

Bioskop 4D (4D Theater)

Kids Studio

Magic Thunder Coaster

Dragon's Tower

Jelajah

Dunia Lain (another world/haunted house)

Wahana tersebut di atas hanyalah sebagai contoh. Bila dianggap perlu, bisa dikembangkan wahana lain sesuai dengan hasil studi fungsi Fasilitas lain di luar fungsi utama seperti perkantora, mall, dan sebagainya hanya akan dibuat dalam skala masterplan.Namun untuk detil rancangan bangunan dipilih hanya rancangan wahana.

3. Gaya bangunan yang dipilih ditentukan dalam studi arsitektur yang sesuai dengan perkembangan arsitektur dunia dalam kronologi sebagai berikut: Arsitektur Prasejarah

Arsitektur Klasik

Arsitektur pre modern

Arsitektur modern

Arsitektur post moder

4. Masing-masing kronologi tersebut akan terdapat gaya bangunan misalnya (dalam arsitektur klasik terdapat gaya Rococco, baroque, dan sebagainya). Pemilihannya akan dilakukan dalam studi arsitektur dan kota.5. Setiap klaster akan memilih bentuk kota sesuai dengankronologi di atas dan setiap mahasiswa akan meilih bangunan yang menjadi ikon dunia pada kronologi tersebut.

V. Keluaran TugasSecara keseluruhan studi perancangan arsitektur ini akan menghasilkan 5 buku laporan.Buku I merupakan hasil pemahaman terhadap teori sejarah kota dan arsitektur. Tugas klaster adalah menentukan bentuk kota serta bangunan ikon dunia yang akan mengisi wahana. Tugas individu adalah mestrudi secara detail ikon bangunan yang dipilih untuknya meliputi: nama bangunan, tahun, arsitek, fungsi, makna dan hal lain yang berkaitan dengan bangunan tersebut.Buku I ini juga merupakan pemahaman atas fungsi IDTP dan wahana-wahana yang akan dikembangkan. Hasil dari Studi ini adalah:

1. Kapasitas IDTP2. Jenis wahana yang akan dikembangkan

3. Kapasitas dan Luasan masing-masing wahana

4. Sistem Kegiatan5. Organisasi RuangKlaster bertugas menyusun fungsi kota sedangkan individu dalam klaster menentukan fungsi dari bangunan wahananya.Buku II merupakan analisis dari tapak yang menghasilkan karakteristik tapak berupa: 1. Karakteristik Tapak (bentuk, luas, topografi, hidrologi, dll)2. BUA (akibat aturan, akibat kondisi alam: topografi, geologi, hidrologi, dlsb)

3. Zonning berdasar kebisingan4. Zonning berdasar view5. Karakter vegetasi6. Karakter Utilitas7. Karakter lain yang dianggap perlu

Buku II ini disusun oleh kelas dengan pembagian yang adil karena tapaknya sama.Buku III merupakan hasil kerja studio kota yang menggunakan data dari buku I dan II. Hasil yang diinginkan berupa: 1. Tema (dipilih klaster)2. Konsep Perancangan (sesuai dengan bentuk kota yang dipilih)3. Master Plan4. Masterplan 8 Elemen KotaBuku IV adalah hasil kerja studio arsitektur yang merupakan hasil kerja individual. Objek yang dikerjakan adalah satu wahana dengan gaya bangunan dari ikon dunia masa yang telah disepakati klaster. Hasil yang diharapkan adalah: 1. Transformasi2. Site Plan3. Lay Out Plan4. Tampak dan Potongan Tapak5. Denah Bangunan6. Tampak Bangunan7. Detil dan Perspektif 3D8. PoRtfolioBuku V merupakan hasil akhir dari keseluruhan buku sebelumnya. Buku ini merupakan kerja terintegrasi dari studio kota yang disesuaikan dengan hasil kerja studio arsitektur yang telah direvisi. VI. Bimbingan

Setiap minggu mahasiswa wajib bimbingan 2 x. 1 Kali dengan dosen klaster dan 1 kali dengan dosen pembimbing lain yang ditentukan (lihat jadwal bimbingan). Dengan ketentuan tersebut mahasiswa bimbingan 28 x dalam 1 semester. Bimbingan minimal 15 x dan dibuktikan dengan kartu asistensi ASLI. Bukan fotocopian. Kartu asistensi dikumpul bersama tugas pada saat pengumpulan final dan dijilid. Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi jumlah asistensi minimal tersebtu dianggap GUGUR!!VII. EvaluasiEvaluasi dilakukan dalam beberapa tahap:1. Evaluasi harian yang dilakukan oleh dosen klaster

2. Evaluasi Kelas dilakukan oleh dosen kelas pada tiap target3. Evaluasi akhir dilakukan oleh dosen klaster berdasarkan hasil evaluasi harian dan kelas

Kompetensi yang akan dievaluasi beserta bobotnya dapat dilihat pada Buku Evaluasi. Setiap mahasiswa wajib memiliki buku evaluasi atas namanya sendiri.

Selain kompetensi, yang akan dinilai adalah komponen-komponen yang bersifat administratif

Yaitu:

1. Kompetensi (sesuai dengan form penilaian)

: 85 %2. Jumlah bimbingan (sesuai dengan kartu asistensi): 15%Kehadiran 75% bukanlah merupakan elemen yang akan dievaluasi, namun merupakan prasyarat untuk mendapatkan nilai. Bagi peserta yang kehadirannya kurang dari 75% tidak berhak mendapatkan nilai akhir.

VIII. Organisasi StudioStudio akan dibagi dalam 10 klaster sesuai dengan jumlah dosen klaster yang telah ditetapkan oleh Prodi.Klaster I: Dr. Ir. Widiastuti,Klaster II: Dr. Ir. Ida Ayu ArmeliKlaster III: Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, MSIKlaster IV: Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP

Klaster V: Ir. Ciptadi Trimarianto, Ph.D

Klaster VI: Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT

Klaster VII: Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardana Sukawati, MSI

Klaster VIII: Ir. AAG Djaya Bharuna S, MTKlaster IX: I Ketut Mudra, ST, MT

Klaster X: Dr. Eng. I Wayan Kastawan, ST, MA

IX. Format dan Tata Cara Laporan

Laporan dapat dibuat baik dengan metoda digital, maupun manual.Setiap mahasiswa harus menggunakan komputer baik fasilitas dari kampus maupun fasilitas pribadi.

Untuk evaluasi harian kertas yang digunakan boleh A4, namun untuk pengumpulan final, semua laporan dibuat dalam format A3.Untuk Masterplan Kawasan, skala yang digunakan untuk laporan akhir disesuaikan dengan ukuran kertas A1. Untuk kepentingan asistensi dan presentasi, skala disesuaikan dengan ukuran kertas A4 atau A3.