toxoplasma gondii
TRANSCRIPT
![Page 1: TOXOPLASMA GONDII](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100601/5572024f4979599169a34f13/html5/thumbnails/1.jpg)
TOXOPLASMA GONDII
Trophozoit berbentuk pisang dengan ukuran 4-6 x 2-3 μ, hidup intraselluler, dapat
ditemukan juga extraselluler dalam cairan jaringan. Dapat menginfeksi setiap sel
jaringan tubuh, kecuali sel-sel darah merah.
Sering dijumpai dalam otak, otot kerangka, otot jantung, hepar, ginjal, dan lain-lain.
Siklus hidup
Hospes definitifnya : Kucing
Schizogoni dan gametogoni terjadi dalam sel-sel selaput lendir usus kucing,
sporogoni dalam lumen usus, yang dalam waktu 3 – 4 hari kemudian menghasilkan
ookista infektif dalam tinja kucing. Bila ookista ini tertelan lagi oleh kucing, maka
dalam 3 minggu sudah akan menghasilkan ookista baru.
Ookista lonjong, dinding 2 lapis, transparan, besarnya 10 – 13 x 9 – 10 μ, berisi 2
sporokista yang masing-masing diisi 4 sporozoit berbentuk susis.
Bila ookista termakan oleh tikus, sporozoit-sporozoit menembus dinding usus
memasuki darah dan jaringan menjadi trophozoit, pseudokista, kista, di dalam sel-sel
jaringan, terutama dalam otak. Di kalangan tikus, infeksi dapat berpindah-pindah atau
meluas secara karnivorisme dan transmissi transplancental (kongenital). Dalam hal
infeksi Toxoplasma, tikus sebagai hospes perantara fakultatif, demikian juga manusia
dan banyak binatang-binatang lain, seperti babi, sapi, anjing dan burung.
Bila tikus yang menderita infeksi Toxoplasma, dimakan oleh kucing, maka dalam
3 – 11 hari kemudian ookista akan dapat dijumpai dalam tinja kucing.
![Page 2: TOXOPLASMA GONDII](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100601/5572024f4979599169a34f13/html5/thumbnails/2.jpg)
Ringkasnya : Kucing Kucing
Kucing Tikus Kucing
Cara infeksi kepada manusia, dengan ”acquired” ataupun ”kongenital” (transmissi
transplacental).
Acquired, mungkin secara : - Termakan ookista
- Memakan daging mentah
- Inhalasi
- Terinokulasi (di kamar potong)
- Gigitan sengkenit
Infeksi secara Acquired (diperdapat) yang sering terjadi pada orang dewasa, biasanya
tidak memberikan gejala (asimptomatik).
Tetapi, pada ibu-ibu hamil yang sedang menderita infeksi akut dapat menyebabkan
infeksi kongenital kepada kandungannya, yang dapat mengakibatkan abortus,
kematian janin dalam rahim dengan hydrocephalus atau mikrocephalus, atau
melahirkan bayi yang sakit parah dengan gejala-gejala encephalomyelitis,
hepatosplenomegalia, hydrocephalus, chorioretinitis, icterus, dan lain-lain yang
biasanya meninggal pada minggu-minggu pertama.
Tanda-tanda khas pada infeksi Toxoplasma secara kongenital pada anak-anak, ialah
adanya Tetrad Sabin : 1. hydrocephalus
2. chorioretinitis
3. cerebral calcification
4. mental retardation
![Page 3: TOXOPLASMA GONDII](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100601/5572024f4979599169a34f13/html5/thumbnails/3.jpg)
Diagnosis toxoplasmosis
1. Pemeriksaan biopsi jaringan atau punctat cairan tubuh
2. Kultur pada embrio ayam
3. Inokulasi pada tikus putih
4. Pemeriksaan serologik : - skin (toxoplasmin) test
- dye test (Sabin – Feldben)
- fiksasi komplemen
- hemagglutinasi
- imunofluoresen
Skin test
Inokulasi intradermal 0,1 ml antigen Toxoplasma. Reaksi positif menunjukkan
”weal” dengan pseudopodia dan dikelilingi zona merah, terjadi dalam 20 – 30 menit
kemudian.
Dye Test
Serum darah tersangka penderita dicampur dengan suspensi Toxoplasma diwarnai
methylene – biru. Bila ada antibody serum, Toxoplasma tidak akan dapat mengambil
warna.
Therapi Toxoplasmosis, dengan :
- Pyrimethamine
- Sulfonamide
- Tetracycline
- Chlortetracycline