tpb preferensi

20
PENDAHULUAN A. Hama Gudang (Hama Pasca Panen) Hama adalah hewan atau organisme yang akti v itasnya dapat menurunkan nilai ekonomis dan merusak kualitas juga kuantitas produk pertanian. Hama berdasarkan tempat penyerangannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu hama lapang dan hama gudang/hama pasca panen. Hama lapang adalah hama yang menyerang produk pertanian pada saat masih di lapang. Hama gudang adalah hama yang merusak produk pertanian saat berada di gudang atau pada masa penyimpanan. Menurut Kertasapoetra ( 1991), hama pasca panen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan produksi. Hasil panen yang disimpan khususnya biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat merugikan. Hama gudang berpotensi menyebabkan kehilangan hasil selama produk dalam penyimpanan. Kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama gudang dapat mencapai 10-15% dari isi gudang. Serangga hama gudang adalah serangga yang telah teradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik. 1 | TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH (HPT)

Upload: eun-hyo-kim

Post on 21-Jan-2016

195 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

agriculture

TRANSCRIPT

Page 1: TPB Preferensi

PENDAHULUAN

A. Hama Gudang (Hama Pasca Panen)

Hama adalah hewan atau organisme yang aktivitasnya dapat menurunkan

nilai ekonomis dan merusak kualitas juga kuantitas produk pertanian. Hama

berdasarkan tempat penyerangannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu hama lapang

dan hama gudang/hama pasca panen. Hama lapang adalah hama yang menyerang

produk pertanian pada saat masih di lapang. Hama gudang adalah hama yang

merusak produk pertanian saat berada di gudang atau pada masa penyimpanan.

Menurut Kertasapoetra (1991), hama pasca panen merupakan salah satu

faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan produksi. Hasil panen

yang disimpan khususnya biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai

hama gudang yang dapat merugikan.

Hama gudang berpotensi  menyebabkan kehilangan hasil selama produk

dalam penyimpanan. Kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama gudang dapat

mencapai 10-15% dari isi gudang. Serangga hama gudang adalah serangga yang

telah teradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik.

B. Sejarah Infestasi Hama Gudang

Dahulu pada saat petani bercocok tanam, hama pasca panen sangat sedikit

sekali ditemui, mereka bertahan hidup dengan tumbuh pada biji-bjian, seresah,

kayu bekas pohon, kotoran binatang, tanah dan terbawa oleh binatang lain seperti

burung dan tikus. Pada saat itu nenek moyang kita bertani hanya untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, jadi hasil panen mereka tidak memerlukan

perlakuan khusus dalam sistem penyimpanannya. Seiring berkembangnya jaman

yang menyebabkan hasil pertanian tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari

melainkan juga karena desakan ekonomi yang didukung melimpahnya pakan,

terjadinya kelangkaan air dan berkembangnya perlakuan dalam sistem

penyimpanan, para petani mulai menyimpan hasil panen mereka pada tempat

penyimpanan yang biasa kita sebut gudang.

1 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 2: TPB Preferensi

Pengertian gudang dapat dikemukakan bahwa gudang tidak hanya terbatas

pada wujud suatu bangunan yang dapat dipergunakan untuk menyimpan produk

pertanian yang biasanya tertutup rapat, melainkan pula meliputi setiap tempat

penyimpanan, tempat apapun tanpa memperdulikan bentuk, ukuran serta letaknya

yang ada kaitannya dengan hama gudang dapat dianggap sebagai gudang.

Menurut Franklin G. Moore dalam “Production Control” (1961), gudang

pada umumnya terbagi atas gudang terbuka dan gudang tertutup. Pada gudang

terbuka biasanya ditempatkan bahan-bahan yang baru diambil, guna

melindunginya sebelum dilakukan proses pemilihan atau sebelum dilemparkan

pada pedagang dan konsumen, nilai dari bahan-bahan di sini dapat dianggap

masih dalam transisi untuk dipersiapkan agar dapat dimasukkan gudang tertutup.

Gudang tertutup adalah suatu tempat tertutup yang keadaan di dalamnya

lebih terpelihara, bahan-bahan yang disimpan ditempat ini biasanya yang telah

disortir dan memperoleh pengolahan-pengolahan, seperti pengeringan,

pembersihan dari berbagai kotoran dan biasanya ditempatkan lagi dalam tempat-

tempat yang khusus (bakul, peti, karung, belek dan lain sebagainya). Jadi hama

gudang akan tetap ada walaupun bahan disimpan dalam gudang tertutup dan

telah mengalami beberapa pengolahan sebelumnya.

C. Klasifikasi Hama Gudang

Berbagai hama dalam gudang dapat diklasifikasikan menurut beberapa

sifat dan morfologi dari hama tersebut, yang dimaksud dengan klasifikasi atau

penggolongan ialah pengaturan individu dalam kelompok, penyusunan

kelompok, penyusunan kelompok dalam suatu sistem, data individu dan

kelompok menentukan hama itu dalam sistem tersebut. Letak hama itu dalam

sistem sudah memperlihatkan sifatnya.

Berdasarkan hasil penggolongan para taksom, hama gudang yang

penting/primer terbatas pada serangga, burung dan mamalia. Kelompok pada

serangga tergolong dalam 2 ordo yaitu Coleoptera dan Lepidoptera. Hama

gudang yang tergolong hama sekunder merupakan hama gudang yang kurang

2 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 3: TPB Preferensi

penting, artinya sifat kerusakannya merupakan gejala sekunder pada bahan

simpanan, seperti: Mites (kelas Arachnoidea, ordo Acarina), Kecoak (ordo

Orthoptera), Renget/gegat (ordo Thysanura), Collembola (ordo Collembola),

Semut (ordo Hymenoptera) dan lain-lain, akan tetapi walaupun hama yang

kurang penting daya perusakannya dan hanya bersifat sekunder saja, kalau terlalu

banyak populasinya tentunya kerusakan sekunder yang dilakukannya akan

menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Menurut Linsley (1944), hama pasca panen dapat dikelompokkan menjadi

delapan, yaitu:

1. Spesies yang menginvestasi biji-bijian, yaitu spesies dari

family Gelechiidae ,Bruchidae dan Curculionidae.

2. Spesies pemakan jamur, yaitu ordo Lepidoptera dan Coleoptera.

3. Spesies pemakan tanaman mati, yaitu larva ngengat yang termaduk

dalam family Phytidae.

4. Spesies pemakan binatang mati yaitu kumbang dari

family Dermestidae dan beberapa jenis ngengat dari family Tineidae.

5. Cucujidae dan Tenebrionidae (Tribolium spp., Cryptoleste sp.,

Tenebroides mauritanicus, Palorus sp., Gnatocerus sp. Dan Latheticus sp.)

6. Penggerek binatang dan pemakan kayu, yaitu beberapa spesies serangga

dalam famili Anobiidae yaitu Lasoderma serricorne dan Stegobium

panecium dan famili Bostrichidae yaitu Rhyzopertha dominica.

7. Scavenger pada sarang serangga lain, contohnya sarang tawon, dalam

familiGalleriidae, Phycitidae, Ptinidae dan Dermesitidae.

8. Predator dan Parasitoid, dalam ordo Hemiptera (kepik), Diptera dan

Hymenoptera (tawon).

3 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 4: TPB Preferensi

D. Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Dan Kelimpahan Hama

Gudang

1. Suhu, Kadar Air Biji Dan Sumber Makanan

Masa perkembangan, ketahanan hidup dan produksi telur serangga hama

pascapanen tergantung pada kesesuaian lingkungan dan makanan.  Laju populasi

serangga dapat meningkat sebagai hasil dari masa perkembangan yang singkat,

ketahanan hidup yang meningkat atau produksi telur yang lebih banyak.  Dalam

kondisi normal, gudang adalah sumber makanan sehingga permasalahan utama

bagi serangga adalah suhu dan kadar air/kelembaban.  Walaupun demikian,

sebagian besar serangga hama pascapanen dapat hidup pada berbagai bahan

simpan dan terdapat variasi kelimpahan serangga pada tiap-tiap bahan simpan.

a. Masa Perkembangan

Suhu lingkungan dan kadar air bahan simpan merupakan faktor utama

yang mempengaruhi masa perkembangan.  Pada coleoptera, kadar air lebih

dominan pengaruhnya dibanding suhu dan makanan, demikian pula pada

lepidoptera. 

Lepidoptera pascapanen menghabiskan sebagian besar masa

perkembangannya sebagai larva.  Stadium larva lepidoptera pascapanen lebih

lama daripada larva coleoptera karena nutrisinya digunakan untuk produksi

telur.  Imago lepidoptera sendiri berumur pendek dan tidak makan.  Coleoptera

berumur panjang (Cryptolestes, Oryzaephilus, Sitophilus, Tribolium,

Rhyzopertha) makan selama periode imago, karena itu dapat memproduksi telur

4 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 5: TPB Preferensi

selama hidupnya.  Seperti lepidoptera, stadium larva coleoptera berumur pendek

(Callosobruchus, Lasioderma, Stegobium) cenderung lebih lama (walaupun tidak

selama lepidoptera), akibatnya produksi telurnya pun tidak sebanyak lepidoptera.

Hingga batas tertentu, kenaikan suhu lingkungan meningkatkan aktivitas

makan.  Hal ini menjelaskan sebagian pengaruh suhu terhadap pemendekan masa

perkembangan serangga pascapanen.  Fluktuasi suhu harian juga berpengaruh. 

Serangga yang hidup pada suhu konstan tinggi masa perkembangannya lebih

singkat daripada suhu fluktuatif (walaupun dengan rata-rata suhu yang sama

tinggi).  Sementara itu pada suhu konstan rendah, masa perkembangannya lebih

lama dibandingkan suhu fuktuatif dengan rata-rata sama rendah. 

Kadar air bahan simpan/kelembaban udara mempengaruhi lama stadium

larva.  Kadar air bahan simpan yang rendah memperlama stadium larva, tetapi

stadium telur dan pupa tidak terpengaruh sehingga hal ini mengubah

keseimbangan struktur umur dalam populasi yang sudah stabil.

Seperti dijelaskan sebelumnya, suhu lingkungan dan kelembaban di

penyimpanan bisa saja sebagai sebab atau akibat dari keberadaan hama. 

Serangga membutuhkan kisaran suhu dan kelembaban optimum untuk

perkembangannya.  Sementara itu metabolisme serangga juga menghasilkan

kalor dan uap air ke lingkungannya. 

Gambar 2. Hubungan masa perkembangan dengan suhu lingkungan

5 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 6: TPB Preferensi

b. Ketahanan hidup/survival

Serangga biasanya memiliki kisaran suhu optimum.  Sedikit saja di luar

kisaran suhu tersebut,  terjadi penurunan populasi yang sangat besar  Contohnya

pada Tribolium, suhu optimum pertumbuhan adalah 25-37.5˚C.  Ketahanan hidup

akan turun drastis di luar kisaran tersebut. Kematian terbesar terjadi pada larva

instar awal. Pola serupa tampaknya terjadi pada spesies Rhyzopertha,

Oryzaephilus, Cryptolestes dan Tribolium (coleoptera berumur panjang) .

Gambar 3. Hubungan suhu lingkungan dengan ketahanan hidup

Kadar air biji berkorelasi positif dengan ketahanan hidup.  Kadar air

meningkat, kondisi lingkungan makin baik untuk serangga sehingga ketahanan

hidupnya pun meningkat.  Sebaliknya, ketahanan hidup hama pascapanen

menurun bila kadar air biji rendah.   Implikasinya,  kalaupun pengendalian hama

tidak bisa dilakukan dengan menurunkan suhu (pendinginan), pengeringan dan

pemanasan dapat pula bermanfaat. 

Kematian hama pascapanen pada suhu rendah merupakan fungsi dari laju

pendinginan, lama waktu pendinginan, suhu dan spesies.  Serangga akan punya

kesempatan menyesuaikan diri (aklimasi) bila laju pendinginan lambat.

c. Produksi telur

Serangga memerlukan nutrisi yang cukup untuk memproduksi telur. 

Lepidoptera biasanya mengakumulasi nutrisi pada saat larva, dan memproduksi

telur dalam jumlah banyak hanya pada hari-hari pertama menjadi imago. 

Coleoptera biasanya hidup lebih lama dan memproduksi telur sepanjang

6 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 7: TPB Preferensi

hidupnya dalam proporsi yang lebih merata.  Dengan demikian, coleoptera

berumur panjang membutuhkan nutrisi sepanjang hidupnya.

Peningkatan suhu dan kadar air bahan simpan meningkatkan produksi

telur, hanya saja produksi telur tertinggi dan ketahanan hidup tertinggi tidak

terjadi pada satu titik suhu atau kadar air yang sama.   Pada Tribolium, kombinasi

ketahanan hidup dan produksi telur yang menghasilkan tingkat reproduksi

maksimum terjadi pada suhu 27 0C dan kadar air 16%.

Sejumlah ngengat diketahui meningkat produksi telurnya bila menemukan

sumber air, demikian pula kumbang Dermestes.  Callosobruchus juga meningkat

produksi telurnya karena nutrisi.

2. Interaksi Antar Individu Dan Antar Spesies

Intraspesifik (antar individu)

Interaksi antarindividu dalam satu spesies menentukan distribusi dan

kelimpahan serangga.  Pada kepadatan populasi rendah, laju pertumbuhan

biasanya kecil karena kesulitan untuk menemukan pasangan seksual misalnya. 

Ketika populasi bertambah, laju pertumbuhan meningkat secara eksponensial

karena kelimpahan sumber makanan dan kesesuaian lingkungan.  Sejalan dengan

pertambahan populasi yang tinggi, terjadi kompetisi/persaingan untuk makan dan

perkawinan sehingga menimbulkan efek negatif bagi populasi.  Pada spesies

tertentu bahkan terjadi kanibalisme terhadap serangga dalam stadium inaktif

(telur dan pupa).  Walaupun demikian, tekanan populasi seperti ini jarang terjadi

karena kecenderungan migrasi bila populasi meningkat.  Kompetisi umumnya

terjadi pada populasi di penyimpanan yang kosong, sarana transportasi maupun

peralatan pengolahan di mana jumlah makanan relatif sedikit.

Interspesifik (antar spesies)

Interaksi antarspesies juga mempengaruhi laju pertumbuhan suatu spesies

serangga.  Berbagai pola interaksi ditemukan di penyimpanan, yaitu:

Suksesi, yaitu pergantian dominansi spesies pada pernyimpanan kerena

perubahan lingkungan dan sumber makanan.  Pada saat awal yang dominan

7 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 8: TPB Preferensi

adalah hama primer, kemudian digantikan hama sekunder, selanjutnya

mungkin serangga pemakan cendawan atau sisa-sisa.

Kompetisi, terjadi bila dua spesies hama memiliki relung ekologis yang sama

(bandingkan dengan suksesi dimana masing-masing spesies memiliki peran

berbeda.)

Predasi, bisa oleh spesies predator (misal kepik Xylocoris sp.) atau spesies

hama yang menjadi karnivor fakultatif pada kondisi ekstrim.

Parasitisme, kebanyakan Hymenoptera famili Trichogrammatidae, Bethylidae,

dan Pteromalidae menjadi parasitoid hama gudang.  Termasuk parasitisme

adalah serangan mikroorganisme seperti protozoa, bakteri dan cendawan

entomophaga penyakit terhadap hama pasca panen

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi serangga terhadap inang.

Painter (1951) dan Beck (1965) mengemukakan bahwa preferensi

serangga terhadap inangnya banyak dipengaruhi oleh faktor biofisik dan

biokimia tanaman. Pada saat serangga mencari makanan, serangga melakukan

serangkaian proses yaitu proses pengenalan atau orientasi yang kemudian disusul

dengan menggigit atau menusukkan alat mulutnya ke dalam jaringan tanaman

(Atkins , 1980). Pada proses ini yang mula-mula berperan adalah faktor biofisik

tanaman yaitu serangga mulai merasakan adanya rambut-rambut pada bagian

tanaman, lapisan lilin, kekerasan jaringan tanaman dan lain-lain (Painter, 1951).

Fase selanjutnya, yang berperan adalah faktor biokimia tanaman. Apabila dalam

inang terdapat senyawa-senyawa yang menarik maka serangga akan menetap

(arrestant) dan bila ada senyawa-senyawwa yang merangsang (feeding stimulant)

maka serangga akan meneruskan makannya pada inang tersebut. Jika pada fase

ini makanan tidak sesuai maka serangga akan meninggalkan inangnya, dan

sebaliknya bila makanan sesuai maka serangga akan menetap pada inang

tersebut.

8 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 9: TPB Preferensi

TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui hubungan antara jenis pakan terhadap tingkat preferensi hama

Sitophilus oryzae.

METODOLOGI

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan antara lain : fial plastik, kuas gambar, kain kasa, lup, karet

gelang, kertas label.

Bahan yang digunakan antara lain : Sitophilus oryzae, beras IR64, beras jatah,

beras pandan wangi.

PELAKSANAAN

1. Ambil 1000 butir beras untuk tiap jenis beras, lalu timbang berat awal.

2. Sediakan 3 fial plastik isi masing-masing dengan 3 jenis beras berbeda.

3. Masukkan 10 Sitophilus oryzae ke dalam masing-masing fial plastik.

4. Berilah label untuk masing-masing jenis beras.

5. Tutup fial plastik dengan kain kasa dan ikat dengan karet gelang.

6. Pengamatan dilakukan 28 hari setelah aplikasi.

7. Timbang berat akhir pada masing-masing jenis beras.

9 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Tempat lampiran dokumentasi masing-masing jenis beras:

Beras Jatah Beras IR.64 Beras Pandan Wangi

Page 10: TPB Preferensi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN

Varietas Berat Beras

Awal 7 HSA 14 HAS 21 HSA 28 HSA

Beras IR.64

Beras Jatah

Beras Pandan Wangi

Varietas Jumlah Hama

Awal 7 HSA 14 HAS 21 HSA 28 HSA

Beras IR.64 10 imago

Beras Jatah 10 imago

Beras Pandan Wangi 10 imago

GRAFIK

Grafik Hasil Pengamatan Mingguan Berat Beras

Grafik Hasil Pengamatan Mingguan Jumlah Hama

10 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

07 hari 14 hari

berat

Beras Pandan wangi

Beras Jatah

Beras IR64

21 hari 28 hari

Page 11: TPB Preferensi

Bahan diskusi yang merupakan pembahasan meliputi :

1. Dari grafik pengamatan saudara, apakah ada penambahan populasi

Sitophilus oryzae pada ketiga jenis beras? mengapa demikian? Apakah

variable tersebut sudah menunjukkan bahwa varietas tertentu yang disukai

oleh Sitophilus oryzae?

2. Dari ketiga jenis beras, manakah yang memiliki kualitas bagus, sehingga

disukai oleh Sitophilus oryzae? Apakah kualitas pada beras mempengaruhi

preferensi Sitophilus oryzae? Jelaskan Alasannya? Bagaimana kualitas

(kondisi) ketiga jenis beras setelah akhir pengamatan?

3. Carilah jurnal yang berhubungan dengan soal no 1 dan no 2. Sertakan

print out jurnal sebagai acuan dalam menjawab soal. Berilah tanda (garis

bawah atau stabilo) pada kata yang menjadi acuan untuk menjawab.

4. Ambil 5-10 sample dari masing-masing jenis beras yang telah rusak,

*dokumentasikan secara jelas gejala yang terdapat pada permukaan beras.

*gunakan kamera dgn resolusi yang bagus untuk hasil dokumentasi yang jelas.

................................................................................................................................

................................................................................................................................

11 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

07 hari 14 hari

Σ hama Beras Pandan wangi

Beras Jatah

Beras IR64

21 hari 28 hari

Page 12: TPB Preferensi

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

12 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 13: TPB Preferensi

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

13 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Page 14: TPB Preferensi

KESIMPULAN

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

SARAN

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

14 | T E K N O L O G I P R O D U K S I B E N I H ( H P T )

Ttd Asisten: NILAI: