tr kopling alphard.doc
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang Perencanaan
Pada pergerakan mesin diperlukan suatu komponen yang bisa memutuskan dan menghubungkan daya dan putaran. Komponen ini adalah kopling. Kopling (cluth) adalah suatu komponen mesin yang berfungsi sebagai penerus dan pemutus putaran daya dari poros penggerak ke poros. Dalam hal ini diusahakan supaya tidak terjadi slip yang dapat merugikan atau mengurangi efisiensi suatu mesin.
Dalam rangka mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat. Maka, setiap mahasiswa teknik mesin harus mengetahui dan memahami proses perencanaan, pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan sistem itu sendiri. Walaupun lebih ditekankan pada proses perencanaannya.
Sesuai dengan tujuan seperti tersebut diatas, maka setiap mahasiswa prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara diberikan tugas perencanaan ulang sistem kopling dari suatu peralatan atau mesin yang merupakan syarat untuk mengikuti tugas akhir.1.2. Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan kopling antara lain adalah :
1. Untuk merancang sebuah kopling yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan putaran daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan.2. Untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada kopling.3. Agar dapat memilih / mengetahui bahan-bahan dan jenis bahan dalam perencanaan sebuah kopling.4. Agar dapat menghitung perbandingan putaran pada sistem kopling.1.3. Batasan Masalah
Dalam perencanaan Tugas Rancangan Elemen Mesin ini penulis membatasi masalah hanya pada perencanaan Kopling untuk mobil TOYOTA ALPHARD 3.5 G dengan spesifikasi :Daya= 275 Ps
Putaran= 6200 rpm1.4.Sistematika Penulisan
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, perencanaan, batasan masalah, sistematika penulisan (BAB 1), Uraian tentang defenisi Kopling, klasifikasi Kopling dan pembahasan Kopling (BAB 2), Uraian tentang perhitungan-perhitungan utama untuk Kopling (BAB 3) meliputi :
Perhitungan Poros Perhitungan Spline dan Naaf
Perhitungan Plat Gesek
Perhitungan Pegas
Perhitungan Bantalan Perhitungan Baut dan Mur Perhitungan Paku KelingPenutupan berisikan tentang Kesimpulan (BAB 4).BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sesuai dengan fungsinya kopling adalah suatu elemen mesin yang digunakan sebagai penerus daya dan putaran dari poros penggerak ke poros.
Kopling memegang peranan yang penting pada saat pergantian transmisi karena memindahkan tenaga mesin dan putaran mesin ke roda belakang secara perlahan-lahan sehingga dapat bergerak dengan lembut dan mencegah hentakan pada saat tenaga mesin dipindahkan ke transmisi.2.1.Klasifikasi Kopling
Kopling merupakan komponen mesin yang banyak sekali digunakan dalam konstruksi mesin, sehingga untuk merencanakan kopling harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut ; Pemasangan yang mudah dan cepat.
Aman pada putaran tinggi, getaran dan tumbukan kecil.
Konstruksinya yang baik dan praktis.
Material kopling harus tahan terhadap : Temperatur yang tinggi dan sifat penghantar arus.
Keausan dan goresan.
Koefisien gesek yang tinggi.
Sifat ductility yang baik.
Dapat mencegah pembebanan lebih.Jika ditinjau dari sistem pengoperasian dan cara kerjanya maka kopling dapat dibedakan atau diklasifikasikan menjadi sebagi berikut :a. Kopling tetap
b. Kopling tidak tetapa.Kopling tetap
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya. Berbeda dengan kopling tidak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.b. Kopling tidak tetap
Kopling tidak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya. Serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar.2.2.Macam-macam Koplinga. Kopling KakuKopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. Kopling ini tidak mengizinkan ketidak lurusan kedua sumbu poros serta tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran pada transmisi. Kopling ini umun dipergunakan pada poros mesin dan transmisi dipabrik - pabrik. Kopling kaku ini terbagi atas tiga jenis yaitu : Kopling Bus
Kopling ini bekerja dengan menghubungka poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan satu lubang pengikat dan pada poros tidak terjadi gerakan atau poros dapat berputar dengan baik tanpa terjadi kejutan pada putaran awal.
Gambar. 2.1. Kopling Bus
Kopling Flens Kaku
Kopling ini diikat oleh beberapa buah baut dan di baut pengepas pada sisi yang berhimpit yang gunanya untuk mengurangi besar badan gesek pada baut pengikat.
Gambar. 2.2. Kopling Flens Kaku Kopling Flens TempaKopling ini ditempa sesuai bentuk yang diingikan. Porosnya menyatu dengan kopling dan diikat dengan beberapa baut. Pada ujung kopling yang berimpit dibuat pengepas yang gunanya untuk mengurangi beban pada baut.
Gambar. 2.3. Kopling Flens Tempab. Kopling LuwesKopling luwes dipergunakan bila kedua poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus dan dapat bekerja dengan baik. Kopling ini mengizinkan ketidak lurusan kedua sumbu poros serta dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi. Kopling luwes ini terbagi atas lima jenis yaitu : Kopling Flens Luwes
Bentuknya sama dengan kopling kaku, tetapi pada sisinya yang berimpit tidak dibuat pengepas karena pada baut pengikat dipasang bos karet yang juga berguna untuk mengurangi beban kejut.
Gambar. 2.4. Kopling Flens Luwes
Kopling Karet Ban
Bentuk koplingnya sangat sederhana, sehingga penghubung digunakan karet ban. Kopling ini dapat bekerja dengan baik meskipun kedua sumbu poros yang dihubungkannyatidak benar-benar lurus. Kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran pada transmisi.
Gambar. 2.5. Kopling Karet Ban Kopling Karet Bintang
Prinsipnya sama dengan kopling karet ban, hanya bentuk karetnya bulat sehingga beban kejut dapat diredam sekecil mungkin.
Gambar. 2.6. Kopling Karet Bintang Kopling GigiDengan kopling ini sebagai penghubung dipakai roda gigi dan untuk mengurangi gesekan dipakai pelumas, anatra masing-masing poros diikat dengan satu rumah pengikat, porosnya juga dilengkapi dengan roda gigi.
Gambar. 2.7. Kopling Gigi Kopling RantaiPada kopling ini diantara poros penggerak dengan poros yang digerakkan diikat oleh rantai, yang mana rantai tersebut dipasang pada masing-masing poros.
Gambar. 2.8. Kopling Rantaic. Kopling UniversalKopling universal dipergunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar. Kopling ini dihubungkan dengan sebuah silang yang berfungsi untuk memutuskan putaran dengan membentuk sudut yang diingikan atau sumbu poros tidak lurus.
Gambar. 2.9. Kopling Universald. Kopling CakarKontruksi kopling ini adalah yang paling sederhana diantara kopling tidak tetap lainnya. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar persegi dan kopling cakar spiral. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. Dengan demikian tidak dapat sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tidak tetap yang sebenarnya. Sebaliknya kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran saja.
Gambar. 2.10. Kopling Cakare. Kopling PlatKopling plat merupakan kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Kontruksi kopling ini sangat sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadan berputar.
Gambar. 2.11. Kopling Platf. Kopling KerucutKopling kerucut merupakan kopling gesek dengan kontruksi sedehana dan mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang besar. Tetapi daya yang diteruskan tidak seragam. Meskipun demikian, dalam keadaan dimana bentuk plat tidak dikehendaki dan ada kemungkinan terkena minyak, kopling kerucut sering lebih menguntungkan.
Gambar. 2.12. Kopling Kerucutg. Kopling FriwilKopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakkan. Bola - bola atau rol - rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa hingga jika poros penggerak (bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakkan akan berputar meneruskan daya.
Jika poros penggerak berputar berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakkan berputar lebih cepat dari poros penggerak, maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi penerusan momen lagi. Kopling ini sangat banyak gunanya dalam otomatisasi mekanis.
Gambar. 2.13. Kopling Friwil
BAB 3
PERHITUNGAN BAGIAN UTAMA KOPLING3.1.Poros
Poros adalah salah satu bagian yang terpenting dalam konstruksi roda gigi, sangking pentingnya poros dan roda gigi mempunyai fungsi yang sama, poros dan roda gigi berfungsi sebagai penerus daya dan putaran, poros dan roda gigi dapat direncakan sesuai dengan perencanaan seperti dibawah ini.
Poros sebagai pemindah daya dan putaran, Poros yang terbuat dari batang baja mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : Tahan terhadap momen puntir
Mempunyai skalalitas yang baik
Tidak mudah patah
Gambar. 3.1. Poros3.1.1. Perhitungan poros
Pada perencanaan ini poros memindahkan Daya (N) sebesar 275 Ps dan Putaran (n) sebesar 6200 rpm. Jika daya di berikan dalam daya kuda (PS) maka harus dikalikan 0,735 untuk mendapatkan daya dalam (kW).
Daya (N) = 275 PsPutaran (n) = 6200 rpm
Dimana :1 Ps= 0,735 kW
P= 275 x 0,735 kW
P= 202,125 kW
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka faktor keamanan dapat diambil dalam perencanaan. Jika faktor koreksi adalah fc (Tabel 3.1) maka daya rencana Pd (kW) sebagai berikut:
Dimana :
=Daya rencana
=faktor koreksi
=Daya
Tabel 3.1. Faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan (fc)Daya yang di transmisikanfc
Daya rata-rata yang diperlukan
Daya maksimum yang diperlukan
Daya normal1,2 - 2,0
0,8 - 1,2
1,0 - 1,5
Sumber : lit. 1 hal 7, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaFaktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,0
Maka daya rencana Pd adalah :
Jika momen puntir (torsi) adalah T (kg.mm), maka torsi untuk daya maksimum :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 7 )
Tabel 3.2. Standart bahan porosStandard dan
MacamLambangPerlakuan panasKekuatan tarik (kg/mm2)Keterangan
Baja karbon konstruksi mesin (JIS G 4501)S30C
S35C
S40C
S45C
S50C
S55CPenormalan
48
52
55
58
62
66
Batang baja yang difinis dinginS35C-D
S45C-D
S55C-D---53
60
72Ditarik dingin, digerinda, dibubut, atau gabungan antara hal-hal tersebut
Sumber : lit. 1 hal 3, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga
Tegangan geser yang di izinkan
dimana :
= tegangan geser yang diizinkan poros (kg/mm)
= kekuatan tarik bahan poros (kg/mm)
= faktor keamanan akibat pengaruh massa untuk bahan S-C
(baja karbon) diambil 6,0 sesuai dengan standart ASME ( lit 1 hal 8 )
= faktor keamanan akibat pengaruh bentuk poros atau daya spline
pada poros, harga sebesar 1,3- 3,0 maka di ambil 2,5 ( lit 1 hal 8 )Bahan poros di pilih baja karbon konstruksi mesin S35C dengan kekuatan tarik
EMBED Equation.3 maka :
=
=
Pertimbangan untuk momen diameter poros :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 8 )dimana :
=
diameter poros (mm)
=tegangan geser yang diizinkan poros (kg/mm)
=momen torsi rencana (kg.mm)
=faktor keamanan terhadap beban lentur harganya 1,2 - 2,3
(diambil 1,2).
=faktor bila terjadi kejutan dan tumbukan besar atau kasar 1,5 - 3,0
(diambil 1,5)
maka :
( sesuai dengan tabel 3.3.)Tabel 3.3. Diameter poros4,5*11,22845*112280450
1230120300460
*31,548*315480
5*12,53250125320500
130340530
3555
*5,614*35,556140*355560
(15)150360
6163860160380600
Sumber : lit. 1 hal 9, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaKeterangan : 1.Tanda * menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih dari bilangan standar.
2. Bilangan di dalam kurung hanya dipakai untuk bagian dimana akan dipasang bantalan gelinding.
Pada diameter poros di atas 45 mm, maka tegangan geser yang terjadi pada poros adalah :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 7 )dimana :
=tegangan geser (kg/mm2)
=momen torsi rencana (kg.mm)
=diameter poros (mm)maka :
Berdasarkan perhitungan di atas maka poros tersebut aman di pakai karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan yaitu : 1,78 < 3,47 kg/mm2 ( aman ).Diagram aliran poros
3.2.Spline dan Naaf
Spline adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian roda gigi sebagai penerus momen torsi dari kopling ke poros kemudian ke roda gigi dan Naaf adalah pasangan dari spline. Hubungan antara roda gigi maju dan mundur pada waktu perpindahan kecepatan.
Gambar. 3.2. SplinePada perhitungan ini telah diperoleh ukuran diameter porosnya () sebesar (44 mm ) bahan yang digunakan yaitu S35C dengan kekuatan tarik 52 kg/mm2, untuk spline dan naaf pada kendaraan dapat diambil menurut DIN 5462 sampai 5464. Dalam perencanaan ini diambil DIN 5463 untuk beban menengah. Seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4. DIN 5462 DIN 5464
Diameter dalamRingan DIN 5462
Banyaknya BajiMenengah DIN 5463
Banyaknya BajiBerat DIN 5464
Banyaknya Baji
d1 (mm)( I )d2 (mm)b (mm)( I )d2 (mm)b (mm)( I )d2 (mm)b (mm)
11---6143---
13---6163,5---
16---620410202,5
18---622510233
21---625510263
236266628610294
266306632610324
286327634710354
328366838610405
368407842710455
428468848810526
468509854910567
Diameter maksimum ( diambil = 45 mm )Dimana :
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 Spline dan Naaf yang direncanakan atau ketentuan ukurannya (dari tabel 3.4.) antara lain :
Jumlah ( i )=10 buahLebar ( b )=7 mm
Diameter luar ( d2 )=56 mm
3.2.1. Perhitungan Spline dan NaafTinggi ( H ) =
=
=
EMBED Equation.3 Panjang ( L )=
=
=
Jarijari ( Rm ) =
=
=
Jarak antara spline ( w )=
=
EMBED Equation.3 =
EMBED Equation.3 Besar gaya yang bekerja pada Spline :
dimana :
=gaya yang bekerja pada spline (kg)
=momen puntir yang bekerja pada poros sebesar 31753,18 kg.mm
=jari-jari spline (mm)maka :
EMBED Equation.3 Tegangan geser pada poros spline adalah :
dimana :
=tegangan geser yang terjadi pada spline (kg/mm2)
=gaya yang bekerja pada spline (kg)
=jumlah gigi spline
=jarak antar spline (mm)
=panjang spline (mm)maka :
Sedangkan tegangan tumbuk yang terjadi adalah :
Kekuatan tarik dari bahan yang direncanakan adalah 52 kg/mm2 dengan faktor keamanan untuk pembebanan dinamis (8 10) diambil 10 untuk meredam getaran yang terjadi.
Tegangan geser yang diizinkan :
dimana :
maka :
Maka spline dan naaf aman terhadap tegangan geser yang terjadi.
dimana dapat dibuktikan :
Tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkanDiagram aliran spline dan naaf
3.3.Plat Gesek
Plat gesek berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran poros penggerak dengan poros yang digerakkan akibat terjadinya gesekan pada plat, sekaligus juga sebagai penahan dan penghindar dari adanya pembebanan yang berlebihan.
Syarat plat gesek yaitu :
1. Tahan pada suhu tinggi
2. Tahan pada gesekan
Gambar. 3.3. Kopling plat
Pada perencanaan ini bahan yang digunakan ialah besi cor dan asbes. Dengan asumsi material sangat baik untuk menghantar panas serta tahan pada temperatur tinggi. Seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini :Tabel 3.5. Harga dan paBahan Permukaan Kontak
(kg/mm2)
KeringDilumasi
Bahan cor dan besi cor
Besi cor dan perunggu
Besi cor dan asbes (ditenun)
Besi cor dan serat
Besi cor dan kayu0,10 0,20
0,10 0,20
0,35 0,650,05 0,10
-0,08 0,12
0,10 0,20
-
0,05 0,10
0,10 0,350,09 0,17
0,05 0,08
0,007 0,07
0,005 0,03
0,02 0,03
Sumber : lit. 1 hal 63, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaDiketahui :N=275 Ps
n=6200 rpm
ds=45 mm ( diameter poros )Daya yang ditransmisikan P :
Daya di berikan dalam daya kuda (PS) maka harus diubah untuk mendapatkan daya dalam (kW).Dimana : 1 Ps = 0,735 kW
Maka :
Putaran poros n1 = 6200 rpm
Faktor koreksi (fc) = 1,0
Daya rencana Pd :
Momen puntir rencana T :
Perbandingan diameter dalam bidang gesek dan diameter luar bidang gesek > 0,5. Maka direncanakan perbandingan diameter
Gaya tekanan gesekan F :
Berdasarkan tabel 3.5 dari bahan Besi cor dan asbes (ditenun), harga tekanan permukaan yang diizinkan pada bidang gesek
maka :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 62 )
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
Berdasarkan tabel 3.5 dari bahan Besi cor dan asbes (ditenun), harga koefisien gesekan kering ( 0,35 - 0,65 ) diambil
maka :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 62 )
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 Maka diameter luar bidang gesek = 397 mmDiameter dalam kopling :
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 Tabel 3.6. Momen puntir gesek statis kopling plat tunggal keringNomor Kopling1,22,5510204070100
Momen gesek statis (kg.m)1,22,5510204070100
GD2 sisi rotor (kg.m2)GD2 sisi stator (kg.m2)0,0013
0,00220,0034
0,00520,0089
0,01500,0221
0,03220,0882
0,10040,2192
0,23150,4124
0,50361,1257
1,0852
Diameter lubang
Alur pasak15
5 x 220
5 x 225
7 x 330
7 x 340
10 x 3,550
15 x 560
15 x 570
18 x 6
Sumber : lit. 1 hal 68, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaGD2 pada sisi rotor diambil berdasarkan diameter lubang = 45 dari tabel di atas.maka :
Putaran relatif nr = 6200 rpmWaktu penghubung rencana te = 0,3 s
Faktor keamanan kopling f = 2,1Momen start :
=
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 67 )dimana :
=momen start (kg.m)
=efek total roda gaya terhadap poros kopling (kg.m2)
=kecepatan putaran relatif (rpm)
=waktu penghubungan rencana (s)
=momen beban pada saat start (kg.m)maka :
Berdasarkan diameter lubang = 45 dari tabel 3.6. maka :Nomor tipe kopling 45, Momen gesekan statis , Momen gesekan dinamis berdasarkan
Kerja penghubungan pada kopling :
. . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 70 )dimana :
=kerja penghubungan pada kopling (kg.m)
=efek total roda gaya terhadap poros kopling (kg.m2)
=kecepatan putaran relatif (rpm)
=momen gesekan dinamis (kg.m)
=momen beban pada saat start (kg.m)
maka :
Waktu penghubungan yang sesungguhnya :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 70 )
Tabel 3.7. Laju keausan permukaan pelat gesekBahan Permukaanw = [cm3/(kg.m)]
Paduan tembaga sinterPaduan sinter besi
Setengah logam
Damar cetak(3 - 6) x 10-7(4 - 8) x 10-7(5 - 10) x 10-7(6 - 12) x 10-7
Sumber : lit. 1 hal 72, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaTabel 3.8. Batas keausan rem dan kopling pelat tunggal keringNomor kopling / rem1,22,5510204070100
Batas keausan permukaan (mm)2,02,02,52,53,03,03,53,5
Volume total pada batas keausan (cm3)7,410,822,533,563,591,0150210
Sumber : lit. 1 hal 72, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaBahan gesek paduan tembaga sinter
Berdasarkan tabel 3.7. dengan bahan paduan tembaga sinter maka:
EMBED Equation.3 Volume keausan yang diizinkan ( L3 ):
Dengan mengambil nomor tipe kopling 45, maka dapat diambil volume keausan yang diizinkan dari tabel 3.8. sebesar :
Umur kopling dalam jumlah penghubungan :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 72 )
kaliDiagram aliran kopling plat gesek
3.4.Pegas
Pegas berfungsi sebagai peredam getaran dan penahan gaya permukaan terhadap plat gesek.
Gambar. 3.4. PegasTabel 3.9. Harga modulus geser GBahanLambangHarga G( kg/mm2 )
Baja pegas
Kawat baja keras
Kawat piano
Kawat distemper dengan minyak
Kawat baja tahan karat
(SUS 27, 32, 40)
Kawat kuningan
Kawat perak nikel
Kawat perunggu fosfor
Kawat tembaga beriliumSUP
SW
SWP
---
SUS
BsW
NSWS
PBW
BeCuW8 x 1038 x 1038 x 1038 x 1037,5 x 1034 x 1034 x 1034,5 x 1035 x 103
Sumber : lit. 1 hal 313, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga3.4.1. Perhitungan pegas
Diketahui :T=31753,18 kg.mm
n=4 (direncanakan)
d=7 mmHarga perbandingan D/d berkisar antara 4 - 10. Dalam rancangan ini, harga D/d diambil 4, sehingga diperoleh :
D/d=4
D=d . D/d=28 mm
Beban maksimum :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 72 )maka :
EMBED Equation.3 Lendutan yang terjadi pada beban = (18 20) mm, diambil 20 mm
Indeks pegas :
c = D/d
c = 4Faktor tegangan :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 316 )
Tegangan geser :
EMBED Equation.3 Bahan pegas SUP4 ( Baja pegas ) dengan tegangan geser maksimum yang diizinkan , Modulus geser (berdasarkan tabel 3.9.)
Tegangan rencana :
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 Jumlah lilitan yang bekerja :
Lendutan total :
EMBED Equation.3
, baikTinggi bebas :
EMBED Equation.3 Cl = 0,2 0,6 mm, diambil 0,4 mm
EMBED Equation.3 Maka :
EMBED Equation.3 Tinggi awal terpasang :
Cs = 1,0 2,0 mm, diambil 1,5 mm
EMBED Equation.3 Lendutan awal terpasang :
EMBED Equation.3 Beban awal terpasang :
EMBED Equation.3 Lendutan efektif :
EMBED Equation.3 Tinggi pada lendutan maksimum
EMBED Equation.3 Jumlah lilitan mati pada setiap ujung 1
Tinggi mampat
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 , baik
Kelonggaran kawat pada awal terpasang antara 1,0 2,0 mm, maka diambil
EMBED Equation.3 Kelonggaran kawat pada awal terpasang antara 0,2 0,6 mm, maka diambil
EMBED Equation.3
eFa /VFr e Fa /VFr > e
VXYXYXYX0Y0X0Y0
Bantalan bola alur dalamFa /C0 = 0,014
= 0,028
= 0,056
= 0,084
= 0,11
= 0,17
= 0,28
= 0,42
= 0,5611,20,562,30
1,99
1,71
1,55
1,45
1,31
1,15
1,04
1,00100,562,30
1,99
1,71
1,55
1,45
1,31
1,15
1,04
1,000,19
0,22
0,26
0,28
0,30
0,34
0,38
0,42
0,440,60,50,60,5
Bantalan bola sudut = 20o= 25o= 30o= 35o= 40o11,20,43
0,41
0,39
0,37
0,351,00
0,87
0,76
0,66
0,5711,09
0,92
0,78
0,66
0,550,70
0,67
0,63
0,60
0,571,63
1,41
1,24
1,07
0,930,57
0,68
0,80
0,95
1,140,50,42
0,38
0,33
0,29
0,2610,84
0,76
0,66
0,58
0,52
Sumber : lit. 1 hal 135, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaBeban aksial bantalan :
Dari tabel di atas juga dapat diketahui harga beban radial dengan menggunakan persamaan :
dimana :
= beban putar pada cincin dalam
= 0,19
maka :
EMBED Equation.3 Dengan demikian beban ekivalen dinamis dapat diketahui melalui persamaan di bawah ini :
dimana :
=beban ekivalen (kg)
=beban radial (kg)
=beban aksial (kg)
=harga - harga baris tunggal yang terdapat dalam tabel 3.12. di atas
maka :
Jika (kg) menyatakan beban nominal dinamis spesifik dan (kg) beban ekivalen dinamis, maka faktor kecepatan bantalan adalah :
0,178Faktor umur bantalan :
EMBED Equation.3 Umur nominal dari bantalan :
EMBED Equation.3
Diagram aliran bantalan gelinding
3.6.Baut dan Mur
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin. Pemilihan baut dan mur sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Di dalam perencanaan kopling ini. Baut dan mur berfungsi sebagai pengikat gear box. Untuk menentukan ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian, dan lain-lain.
Gambar. 3.6. Baut dan MurBeban yang diterima baut merupakan beban yang diterima bantalan
pada bantalan
EMBED Equation.3 Faktor koreksi (fc) = 1,2
Maka beban rencana Wd :
Bahan mur dipakai baja liat dengan kadar karbon 0,22 %
Kekuatan tarik :
Faktor keamanan :
dengan tegangan yang di izinkan
EMBED Equation.3
( difinis tinggi )
Diameter inti yang diperlukan
Tabel 3.12. Ukuran standar ulir kasar metrisUlirJarak
bagi
pTinggi
kaitan
H1Ulir dalam
Diameter
luar DDiameter
efektif D2Diameter
dalam D1
123Ulir luar
Diameter
luar dDiameter
efektif d2Diameter
inti d1
M 6
M 8M 7
1
1
1,250,541
0,541
0,6776,000
7,000
8,0005,350
6,350
7,1884,9175,917
6,647
M 10
M 9
M 111,25
1,5
1,50,677
0,812
0,8129,000
10,000
11,0008,188
9,026
10,0267,647
8,376
9,376
M 12
M 16M 14
1,75
2
20,947
1,083
1,08312,000
14,000
16,00010,863
12,701
14,70110,106
11,835
13,835
M 20
M 18
M 222,5
2,5
2,51,353
1,353
1,35318,000
20,000
22,00016,376
18,376
20,37615,294
17,294
19,294
M 24
M 30M 27
3
3
3,51,624
1,624
1,89424,000
27,000
30,00022,051
25,051
27,72720,752
23,752
26,211
M 36
M 33
M 393,5
4
41,894
2,165
2,16533,000
36,000
39,00030,727
34,402
36,40229,211
31,670
34,670
Sumber : lit. 1 hal 290, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu SugaDipilih ulir metris kasar diameter inti
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 dari tabel 3.12. di atas.
Maka pemilihan ulir standar ulir luar
diameter luar
diameter inti
jarak bagi
Tegangan geser yang diizinkan
diambil 0,5
maka :
dengan tekanan permukaan yang diizinkan
Diameter luar ulir dalam
Diameter efektif ulir dalam
Tinggi kaitan gigi dalam
Jumlah ulir mur yang diperlukan
4Tinggi mur
Jumlah ulir mur
Tegangan geser akar ulir baut
(dimana )
Tegangan geser akar ulir mur
(dimana )
Diagram aliran baut dan mur
3.7.Paku Keling
Paku keling merupakan alat penyambung tetap/mati. Dalam banyak kasus penggunaanya, sambungan paku keling digantikan dengan sambungan las karena sambungan paku keling memerlukan waktu lebih lama dari pada sambungan las yang lebih sederhana. Pada sisi lain sambungan paku keling terlihat jauh lebih aman dan mudah untuk dilakukan pengontrolan yang lebih baik (dibunyikan dengan pukulan). Khususnya untuk sambungan logam ringan orang lebih menyukai pengelingan, untuk menghindarkan penuruna kekuatan disebabkan tingginya suhu seperti karena pengelasan (pengaruh dari struktur penggelasan).
Paku keling yang dipasang pada plat gesek dan plat penghubung berfungsi untuk meneruskan putaran plat gesek ke plat penghubung dan selanjutnya ke poros.
Gambar. 3.7. Paku Keling
3.7.1. Perhitungan paku keling
Jumlah paku keling dalam perencanaan ini sebanyak 24 buah.Diameter paku keling d = (2,3 6) mm, diambil 4 mm.Diameter kepala paku keling :
Lebar kepala paku keling :
EMBED Equation.3 Panjang batang yang akan dikeling :
Karena paku keling terletak di tengah-tengah kopling plat gesek, sehingga :
dimana :
= jarak antara paku keling (mm)
=diameter dalam plat gesek (mm)
=diameter luar plat gesek (mm)maka :
EMBED Equation.3 Gaya yang bekerja pada paku keling :
dimana :
=gaya yang bekerja pada paku keling (kg)
=momen puntir yang bekerja pada poros sebesar 31753,18 kg.mm
=jari-jari spline (mm)
maka :
Jadi seluruh paku keling mengalami gaya F = 709,57 kgSedangkan gaya yang berkerja pada masing masing paku keling dapat di asumsikan dengan persamaan berikut ini :
dimana :
=gaya yang diterima setiap paku keling (kg)
=gaya yang diterima seluruh paku keeling (kg)
=banyaknya paku keling yang direncanakan
maka :
EMBED Equation.3 Jadi setiap paku keling menerima gaya F = 29,57 kg
Bahan paku keling Baja St 37faktor keamanan , diambil 0,75kekuatan tarik yang diizinkan , tegangan tarik
Luas penampang paku keling :
maka :
EMBED Equation.3 Tegangan geser yang terjadi :
Tegangan geser yang diizinkan :
Maka paku keling aman terhadap tegangan geser yang terjadi.
dimana dapat dibuktikan :
Tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan.
Bahan paku keling Baja St 37
Diameter paku keling
EMBED Equation.3 Banyaknya paku keling
Diagram aliran paku keling
BAB 4
KESIMPULANDan dari hasil perhitungan rancangan Kopling untuk Toyota Alphard 3.5 G diperoleh data sebagai berikut :1. Perhitungan PorosMomen Torsi ( T )
=31753,18 kg.mmBahan Poros
=S35C
Diameter Poros
=45 mm2. Perhitungan Spline Dan Naaf
Bahan spline dan naaf
=S35C
Lebar spline ( b )
=5 mmJumlah spline dan naaf ( i )
=10
Diameter luar spline ( D )
=40 mmJari - jari spline dan naaf ( Rm )=18 mmTinggi spline dan naaf ( H )
=3,8 mmPanjang spline dan naaf ( L )
=67,5 mmGaya bekerja pada spline dan naaf=740,32 kg
3. Perhitungan Plat gesekDiameter dalam ( D1 )
=318 mmDiameter luar ( D2 )
=397 mmMomen start ( Ta )
=45,59 kg.mVolume keausan izin ( L3 )
=98,67 cm34. Perhitungan PegasBahan pegas
=SUP 4 ( Baja pegas )Beban maksimum ( Wl )
=2268,08 kgDiameter pegas ( d )
=7 mm
Diameter rata - rata pegas ( D )
=28 mm
Tinggi bebas ( Hf )
=60,7 mm5. Perhitungan BantalanDiameter bantalan ( D )
=75 mmLebar bantalan ( B )
=16 mmBeban ekivalen dinamis bantalan ( P )=96,96 kgUmur nominal bantalan ( Lh )
=13635,45 jam6. Perhitungan Baut dan MurDiameter luar ( D )
=7 mmDiameter efektif ( D2 )
=6,350 mmDiameter dalam ( D1 )
=5,917 mmDiameter inti ( d1 )
=5,917 mmJarak bagi ( p )
=1 mm
Tinggi kaitan ( H1 )
=0,541 mm
Tinggi mur ( H )
=4 mm
7. Perhitungan Paku KelingDiameter paku keling ( d )
=4 mm
Diameter kepala paku keling ( D )=6,4 mmLebar kepala paku keling ( K )
=2,4 mm
Bahan paku keling
=Baja St 37Gaya bekerja pada paku keling ( F )=709,57 kgLuas penampang paku keling ( A )=6,02 mm2DAFTAR PUSTAKA1. Sularso. Ir. MSME dan Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 2004.2. Niemann. H. Winter, Elemen Mesin Jilid 2, Erlangga, Jakarta 1992.3. Jac Stolk. Ir dan C. Kros. Ir, Elemen Mesin (Elemen Kontruksi Bangunan Mesin), Erlangga, Jakart7a 1993.TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN
KOPLING TOYOTA ALPHARD 3.5 G
Daya ( N ):275 Ps
Putaran ( n ):6200 RpmDisusun oleh :
MITA AFRIANI
NPM : 0907230143
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN
KOPLING TOYOTA ALPHARD 3.5 G
Daya ( N ):275 Ps
Putaran ( n ):6200 RpmDisusun oleh :
MITA AFRIANI
NPM : 0907230143
Diketahui Oleh :Disetujui Oleh :
Ketua Jurusan Teknik Mesin Dosen Pembimbing
( H. Muharnif M, S.T., M.Sc)( H. Muharnif M, S.T., M.Sc )PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
LEMBAR ASISTENSI
TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN
( KOPLING )NOHARI / TANGGALU R A I A NP A R A F
Medan, 21 Mei 2012
Dosen Pembimbing
( H. MUHARNIF M, S.T., M.Sc )
TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN
( KOPLING )Nama Mahasiswa:MITA AFRIANINPM:0907230143Semester:VI ( Enam )SPESIFIKASI :Rencanakanlah KOPLING untuk kendaraan TOYOTA ALPHARD 3.5 G dengan:
Daya ( N ):275 Ps
Putaran( n ):6200 rpm
Perencanaan meliputi bagian-bagian utama KOPLING dan gambar teknik, data lain
tentukan sendiri.
Diberikan Tanggal: . . . . . . . . . . . . . .
Selesai tanggal: . . . . . . . . . . . . . .
Asistensi Setiap: . . . . . . . . . . . . . .
Medan, 21 Mei 2012
Dosen Pembimbing ( H. Muharnif M, S.T., M.Sc )KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Rancangan Elemen Mesin ini, yang mana sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jurusan Teknik Mesin untuk merancang sebuah Kopling. Dalam tugas Perancangan Kopling ini, penulis merancang Kopling jenis kendaraan TOYOTA ALPHARD 3.5 G dengan Daya : 275 Ps dan Putaran : 6200 Rpm.
Untuk menyelesaikan tugas ini penulis mengambil dari beberapa sumber yakni buku-buku yang berhubungan dengan perancangan Kopling yang ditambah dengan mata kuliah yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Elemen Mesin.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam merancang Kopling ini masih banyak sekali ditemukan kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itulah penulis tetap mengundang saran dan kritik untuk perbaikan dimasa mendatang.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak H. Muharnif M, S.T, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi khususnya dan bagi pihak yang membutuhkan.
Medan,21 Mei 2012
MITA AFRIANI
0907230143
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHANKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR GAMBARiiiDAFTAR TABELiv
DAFTAR DIAGRAM ALIRAN vSKEMA GAMBAR KOPLING viBAB 1PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Perencanaan 1
1.2. Tujuan Perencanaan 1
1.3.Batasan Masalah 2
1.4.Sistematika Penulisan 2
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1.Klasifikasi Kopling 3
2.2.Macam-macam Kopling 4
BAB 3PERHITUNGAN BAGIAN UTAMA KOPLING12
3.1.Poros12
3.2.Spline dan Naaf18
3.3.Plat Gesek23
3.4.Pegas30
3.5.Bantalan36
3.6.Baut dan Mur41
3.7.Paku Keling46BAB 4KESIMPULAN51DAFTAR PUSTAKAGAMBAR TEKNIK
DAFTAR GAMBAR
GAMBARNAMA GAMBARHALAMAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
2.10.
2.11.
2.12.
2.13.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.3.5.
3.6.
3.7.Kopling BusKopling Flens KakuKopling Flens TempaKopling Flens LuwesKopling Karet BanKopling Karet BintangKopling GigiKopling RantaiKopling UniversalKopling CakarKopling PlatKopling KerucutKopling FriwilPorosSpline dan Naaf
Kopling PlatPegas
Bantalan Gelinding
Baut dan MurPaku Keling556677889910101112182330364146
DAFTAR TABEL
TABELNAMA TABELHALAMAN
3.1.
3.2.
3.3.3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.3.9.
3.10.3.11.3.12.Faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan ( fc )Standart bahan porosDiameter porosDIN 5462 - DIN 5464Harga dan PaMomen Puntir Gesek Statis Kopling Plat Tunggal Kering
Laju Keausan Permukaan Plat GesekBatas Keausan Rem dan Kopling Plat Tunggal Kering
Harga Modulus Geser GBantalan BolaFaktor - faktor V, X, Y dan X0, Y0Ukuran standar ulir kasar metris1314151823262828303637
42
DAFTAR DIAGRAM ALIRAN
NONAMA DIAGRAMHALAMAN
1.
2.
3.4.
5.6.
7.Diagram aliran porosDiagram aliran spline dan naafDiagram aliran kopling plat gesek
Diagram aliran pegasDiagram aliran bantalan gelindingDiagram aliran baut dan mur
Diagram aliran paku keling17222935404550
SKEMA GAMBAR
Keterangan gambar :
1. Plat Gesek2. Poros3. Bantalan Gelinding4. Spline dan Naaf5. Pegas6. Baut
7. Paku Keling
8. Poros Penggerak
E N D
S T O P
g
6.Tegangan tarik : b = 88 kg/mm2
7.Luas penampang paku keling : A = 4,02 mm2
8.Tegangan geser yang terjadi : g = 4,93 kg/mm2
9.Tegangan geser yang diizinkan : gi = 125,6 kg/mm2
S T O P
Jalan Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan 20238 Telp. (061) 6622400 ex. 12
Website : HYPERLINK "http://www.umsu.ac.id" http://www.umsu.ac.id E-mail : HYPERLINK "mailto:[email protected]" [email protected]
JURUSAN TEKNIK MESIN
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI MUHAMMADIYAH
iii
iv
v
50
vii
_1398423269.unknown
_1400050991.unknown
_1400265659.unknown
_1400441573.unknown
_1400441693.unknown
_1400441768.unknown
_1400441898.unknown
_1400441938.unknown
_1400441959.unknown
_1400441967.unknown
_1400441974.unknown
_1400441950.unknown
_1400441918.unknown
_1400441929.unknown
_1400441909.unknown
_1400441796.unknown
_1400441819.unknown
_1400441781.unknown
_1400441728.unknown
_1400441740.unknown
_1400441714.unknown
_1400441654.unknown
_1400441674.unknown
_1400441685.unknown
_1400441666.unknown
_1400441612.unknown
_1400441639.unknown
_1400441599.unknown
_1400350448.unknown
_1400440673.unknown
_1400441460.unknown
_1400441543.unknown
_1400441394.unknown
_1400440609.unknown
_1400440661.unknown
_1400350451.unknown
_1400350329.unknown
_1400350362.unknown
_1400350374.unknown
_1400350349.unknown
_1400350261.unknown
_1400350270.unknown
_1400350244.unknown
_1400052653.unknown
_1400062142.unknown
_1400062983.unknown
_1400097726.unknown
_1400098361.unknown
_1400098407.unknown
_1400098434.unknown
_1400098389.unknown
_1400098326.unknown
_1400070357.unknown
_1400070384.unknown
_1400063013.unknown
_1400062397.unknown
_1400062724.unknown
_1400062863.unknown
_1400062682.unknown
_1400062290.unknown
_1400062348.unknown
_1400062211.unknown
_1400061550.unknown
_1400061741.unknown
_1400061597.unknown
_1400052757.unknown
_1400052787.unknown
_1400052832.unknown
_1400052915.unknown
_1400052775.unknown
_1400052667.unknown
_1400052682.unknown
_1400052659.unknown
_1400052243.unknown
_1400052363.unknown
_1400052575.unknown
_1400052607.unknown
_1400052564.unknown
_1400052271.unknown
_1400052288.unknown
_1400052253.unknown
_1400051180.unknown
_1400051489.unknown
_1400051542.unknown
_1400051251.unknown
_1400051045.unknown
_1400051171.unknown
_1400051001.unknown
_1398559945.unknown
_1399467474.unknown
_1399468482.unknown
_1399469023.unknown
_1400013975.unknown
_1400016059.unknown
_1400017178.unknown
_1400016079.unknown
_1400015740.unknown
_1399469099.unknown
_1399468708.unknown
_1399468837.unknown
_1399468510.unknown
_1399467846.unknown
_1399468312.unknown
_1399468373.unknown
_1399468223.unknown
_1399467719.unknown
_1399467764.unknown
_1399467579.unknown
_1399464856.unknown
_1399466429.unknown
_1399466704.unknown
_1399467330.unknown
_1399466501.unknown
_1399465759.unknown
_1399465823.unknown
_1399464932.unknown
_1399465209.unknown
_1398680230.unknown
_1399118345.unknown
_1399459889.unknown
_1399464763.unknown
_1399459278.unknown
_1398680371.unknown
_1398680516.unknown
_1398680568.unknown
_1398680937.unknown
_1398680475.unknown
_1398680301.unknown
_1398561997.unknown
_1398679997.unknown
_1398680002.unknown
_1398562785.unknown
_1398560184.unknown
_1398560315.unknown
_1398560169.unknown
_1398513254.unknown
_1398555852.unknown
_1398558488.unknown
_1398559787.unknown
_1398559809.unknown
_1398559720.unknown
_1398558400.unknown
_1398558440.unknown
_1398556434.unknown
_1398558034.unknown
_1398556512.unknown
_1398556215.unknown
_1398513686.unknown
_1398516129.unknown
_1398516465.unknown
_1398516489.unknown
_1398516514.unknown
_1398516468.unknown
_1398516142.unknown
_1398513897.unknown
_1398515455.unknown
_1398513886.unknown
_1398513396.unknown
_1398513421.unknown
_1398513337.unknown
_1398511715.unknown
_1398512664.unknown
_1398512735.unknown
_1398513182.unknown
_1398512675.unknown
_1398511759.unknown
_1398511831.unknown
_1398511733.unknown
_1398427395.unknown
_1398455375.unknown
_1398511646.unknown
_1398511708.unknown
_1398455633.unknown
_1398511103.unknown
_1398455564.unknown
_1398428900.unknown
_1398428982.unknown
_1398427417.unknown
_1398427343.unknown
_1398427378.unknown
_1398427327.unknown
_1383855994.unknown
_1384414200.unknown
_1384644120.unknown
_1384650916.unknown
_1392389480.unknown
_1398422684.unknown
_1398422781.unknown
_1398422908.unknown
_1398422700.unknown
_1397899781.unknown
_1398422660.unknown
_1392390705.unknown
_1395040479.unknown
_1395040495.unknown
_1392390694.unknown
_1384655415.unknown
_1384655626.unknown
_1384655914.unknown
_1384655932.unknown
_1384655590.unknown
_1384655481.unknown
_1384655526.unknown
_1384654951.unknown
_1384655233.unknown
_1384655244.unknown
_1384655253.unknown
_1384654973.unknown
_1384651514.unknown
_1384654943.unknown
_1384651479.unknown
_1384651358.unknown
_1384651432.unknown
_1384646220.unknown
_1384649944.unknown
_1384650157.unknown
_1384650846.unknown
_1384649984.unknown
_1384649573.unknown
_1384649794.unknown
_1384649517.unknown
_1384648772.unknown
_1384645880.unknown
_1384646043.unknown
_1384646090.unknown
_1384645929.unknown
_1384644669.unknown
_1384645480.unknown
_1384644256.unknown
_1384420230.unknown
_1384422451.unknown
_1384424052.unknown
_1384643199.unknown
_1384643575.unknown
_1384433127.unknown
_1384433155.unknown
_1384433164.unknown
_1384432364.unknown
_1384432378.unknown
_1384424080.unknown
_1384422499.unknown
_1384423121.unknown
_1384423138.unknown
_1384422462.unknown
_1384421716.unknown
_1384421758.unknown
_1384421820.unknown
_1384421729.unknown
_1384421550.unknown
_1384421578.unknown
_1384420498.unknown
_1384417304.unknown
_1384419178.unknown
_1384419418.unknown
_1384419432.unknown
_1384419298.unknown
_1384418774.unknown
_1384419105.unknown
_1384417502.unknown
_1384415563.unknown
_1384415901.unknown
_1384416133.unknown
_1384415860.unknown
_1384414406.unknown
_1384414560.unknown
_1384330883.unknown
_1384333240.unknown
_1384413885.unknown
_1384414038.unknown
_1384413898.unknown
_1384333576.unknown
_1384413254.unknown
_1384333433.unknown
_1384332903.unknown
_1384333186.unknown
_1384333214.unknown
_1384332916.unknown
_1384332108.unknown
_1384332424.unknown
_1384330897.unknown
_1384331603.unknown
_1384329046.unknown
_1384329426.unknown
_1384329551.unknown
_1384330611.unknown
_1384329530.unknown
_1384329299.unknown
_1384329375.unknown
_1384329062.unknown
_1384326980.unknown
_1384328143.unknown
_1384328294.unknown
_1384328501.unknown
_1384328055.unknown
_1383860716.unknown
_1383860820.unknown
_1384017687.unknown
_1383858100.unknown
_1383860445.unknown
_1382509279.unknown
_1383842991.unknown
_1383852100.unknown
_1383853612.unknown
_1383854689.unknown
_1383855555.unknown
_1383853620.unknown
_1383852971.unknown
_1383853513.unknown
_1383852489.unknown
_1383852863.unknown
_1383848174.unknown
_1383850859.unknown
_1383851588.unknown
_1383851999.unknown
_1383851491.unknown
_1383848581.unknown
_1383847860.unknown
_1383847901.unknown
_1383843573.unknown
_1382510025.unknown
_1383830889.unknown
_1383842852.unknown
_1383842915.unknown
_1383830971.unknown
_1383831939.unknown
_1382510390.unknown
_1383822727.unknown
_1382510171.unknown
_1382509788.unknown
_1382509936.unknown
_1382509965.unknown
_1382509869.unknown
_1382509607.unknown
_1382509772.unknown
_1382509398.unknown
_1375562968.unknown
_1375890970.unknown
_1379748132.unknown
_1382509138.unknown
_1382509182.unknown
_1379748680.unknown
_1379749628.unknown
_1382509022.unknown
_1382509118.unknown
_1379749194.unknown
_1379749257.unknown
_1379749145.unknown
_1379748332.unknown
_1379748515.unknown
_1379748259.unknown
_1375891467.unknown
_1375893293.unknown
_1379593162.unknown
_1379746912.unknown
_1379593153.unknown
_1375891561.unknown
_1375891051.unknown
_1375882549.unknown
_1375889860.unknown
_1375890437.unknown
_1375883224.unknown
_1375742914.unknown
_1375882198.unknown
_1375882429.unknown
_1375882494.unknown
_1375882001.unknown
_1375717396.unknown
_1375742721.unknown
_1375742877.unknown
_1375576482.unknown
_1375576495.unknown
_1375576477.unknown
_1372876591.unknown
_1372879779.unknown
_1373935623.unknown
_1373940422.unknown
_1374705589.unknown
_1374859695.unknown
_1374698080.unknown
_1373935723.unknown
_1373788931.unknown
_1373931804.unknown
_1373932414.unknown
_1373935496.unknown
_1373788976.unknown
_1373788521.unknown
_1373788763.unknown
_1372879884.unknown
_1372877815.unknown
_1372877866.unknown
_1372878520.unknown
_1372876834.unknown
_1372877735.unknown
_1372875848.unknown
_1372876555.unknown
_1372876572.unknown
_1372876528.unknown
_1372876019.unknown
_1372875815.unknown
_1372861149.unknown
_1372862438.unknown
_1372875765.unknown
_1372109336.unknown
_1372860637.unknown
_1273237877.unknown