tradisi manyonduti dalam adat perkawinan … · selalu mendapatkan semangat dan jiwa agar tidak...
TRANSCRIPT
i
TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT
BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT
SKRIPSI
Oleh:
Paisal Fahmi Harahap
NIM 07210019
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah SWT,
dengan kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,
peneliti menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT
BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT
Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau
memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini ada
kesamaan baik isi, logika maupun datanya secara keseluruhan, maka skripsi dengan
gelar sarjana yang diperoleh secara otomatis batal demi hukum.
Malang, 20 Maret 2012
Peneliti,
Paisal Fahmi Harahap
NIM 07210019
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca, mengamati kembali berbagai data yang ada didalamnya, dan
mengoreksi, maka skripsi saudara Paisal Fahmi Harahap, NIM 07210019, mahasiswa
Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:
TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT
BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT
Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada
sidang Majelis Penguji Skripsi.
Mengetahui Malang, 20 Maret 2012
Ketua Jurusan Pembimbing,
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Dr. Zaenul Mahmudi, M.A. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag.
NIP 19730603 199903 1 001 NIP 1961111 820000 3 101
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan penguji skripsi saudara Paisal Fahmi Harahap, NIM 07210019, mahasiswa
jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2007, dengan judul:
TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT
BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT
Telah dinyatakan lulus dengan nilai B+ (Sangat Baik)
Dengan Penguji:
1. Dr. H. Roibin, M.H.I (______________________)
NIP 19681218 199903 1 002 (Penguji Utama)
2. Ahmad Izzuddin, M.H.I (______________________)
NIP 19791012 200801 1 010 (Ketua)
3. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. (______________________)
NIP 1961111 820000 3 101 (Sekretaris)
Malang, 2 April 2012
Dekan,
Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag.
NIP 19590423 198603 2 003
v
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SYARI’AH
Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007
Jl. Gajayana No. 50 Malang 0341 65144 Telp. 559399, Faksimile 559399
BUKTI KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Paisal Fahmi Harahap
NIM : 07210019
Fakultas/Jurusan : Syari‟ah/Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Pembimbing : Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag.
Judul skripsi :Tradisi Manyonduti Dalam Adat Perkawinan Masyarakat
Batak Perspektif Tokoh Elit
NO TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1. 16 Juni 2011 Konsultasi Proposal Skripsi 1…………
2. 22 Juni 2011 ACC Proposal Skripsi 2…………
3. 20 Desember 2011 Konsultasi Bab I dan II 3…………
4. 20 Februari 2012 Konsultasi Bab III dan IV 4…………
5. 23 Februari 2012 Menyerahkan Revisi Bab I dan
II
5………...
6. 29 Februari 2012 Menyerahkan Revisi Bab III,
IV
6…………
7. 17 Maret 2012 Konsultasi Bab I-IV 7………...
8. 20 Maret 2012 ACC Keseluruhan 8…………
Malang, 20 Maret 2012
Mengetahui
Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Dr. Zaenul Mahmudi, M.A.
NIP 19730603 199903 1 001
vi
MOTTO
Artinya :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.”
QS. Ar- Ruum: 21
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati
Kupersembahkan dan kuhadiahkan skripsi ini kepada orang-orang yang telah
memberi arti dalam perjalanan hidupku:
- Ayah dan Ibuku tercinta (Bapak Sarmadan Harahap dan Ibu Masdewani
Dalimunthe) yang telah mendidik dan membesarkan aku dengan ikhlas,sabar,dan
kasih sayang yang tiada dapat aku membalasnya kecuali dengan baktiku padamu
.dan selalu mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anaknya daripada
kepentingan sendiri.dari beliau aku tau akan arti kehidupan,dari beliau pula aku
selalu mendapatkan semangat dan jiwa agar tidak mudah putus asa dan pantang
menyerah dalam kehidupan maupun dalam menggapai cita-cita.Semua takkan kami
balas selama hidup kami,kecuali do’a yang selalu terucap dalam bibirku”Ampunilah
semua dosa mereka berdua,terimalah semua amal baiknya,berilah umur panjang
agar selalu dijalanmMU,rizki yang halal dan barokah serta lindungilah mereka
selalu didunia dan akhirat.Amin.
- Saudara/iQ tercinta, yang jauh di mata namun tetap dekat dihati yang selalu
memberi aku motifasi, terimakasih atas do’a dan bantuannya baik secara materi dan
fikiran
dan semangat untuk keberhasilanku dalam menggapai cita-cita dan juga kasih
sayang yang takkan kulupa walau mungkin kadang kita bertangkar karena beda
pendapat menunjukkan bahwa Dunia memang penuh warna,, terimakasih atas do’a
dan bantuannya baik secara materi dan fikiran. Semoga kalian selalu dalam
lindungan Allah dan bahagia dunia akhirat dan tercapai apa yang dicitacitakan.
-Buat teman-temanku yang ada di malang baik orang jawa,Madura
using,batak,ambon,dayak, dll, dan yang tak bisa disebutkan satu persatu, Shadiiqun
fil bukaa wal huzni wa adh adhuhki,,,,
Dan pada akhirnya ……
Kupersembahkan karya sederhana ini Untuk segala ketulusan kalian semua
Semoga apa yang telah menjadi harapan kan jadi kenyataan
Amien .....
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah wa Syukrulillaah, senantiasa kita panjatkan ke hadirat Gusti
Rabbul „Izzati Allaah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada
semua hamba-Nya, sehingga saat ini kita masih mendapatkan ketetapan iman dan
Islam
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad
SAW, pembawa rahmat bagi makhluk sekalian alam, keluarga, sahabat dan para
tabi‟in serta kepada kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan ( syafaat al-
‘uzhmaa) di hari akhir nanti. amin.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, tentulah tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Ibu Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah
3. Dr. Zaenul Mahmudi, M.A.Selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.
4. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. Selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Drs. Fadhil SJ.Selaku Dosen Wali.
6. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Syari‟ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
yang telah membantu dan mendukung kelancaran dan kesuksesan dalam
penyusunan skripsi ini.
ix
7. Ayah dan Ibu, yang segala ketabahan dan kesabarannya memberikan pendidikan
kepada penulis dengan segala pengorbanan baik materi maupun immaterial demi
kesuksesan penulisan tentunya. Semoga Allah membalas semua amal kebaikan
mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan.
8. Forum Komunitas Mahasiswa Muslim Sumatera Utara (FKMM SUMUT) Malang.
9. Semua teman Dongsah (Dongan Sahuta FC): bang Ucok, Idham Fabregas, Rijal,
Andri Manjuluk, Andri Helem, Arifin Sukho , Mardin Bandar Bursa Top Daulay,
Asuwan pargiri-giri bursa, Shoiger, Beb Muha, Nafdan panggaron, Dani
Parbutcut ketika di tendang bang ustadz, nak Angga, batakpla‟ nade Gunawan,
valdes Tebas, Armadi ikan laga, Azi, Kaka Yoli, Madhon parangin-angin, Hasan
darah tinggi, Mughni bom-bom, Ige pareman malang, dan lain-lain khususnya
Omey.
10. Teman satu angkatan satu Fakultas Syari‟ah, Al- Ahwal al Syakhshiyyah 2007.
11. Serta seluruh pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skiripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi bahasa, isi, maupun analisisnya sehingga kritik dan
saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga karya ilmiah yang berbenyuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri. Amin ya Rabbal ‘Alamin...
Malang, 14 Maret 2012
Penulis
x
TRANSLITERASI
A. Konsonan
Dl ض Tidak dilambangkan ا
Th ط B ب
Dh ظ T ت
(koma menghadap ke atas) „ ع Ts ث
Gh غ J ج
F ف H ح
Q ق Kh خ
K ك D د
L ل Dz ذ
M م R ر
N ن Z ز
W و S س
H هـــ Sy ش
Y ي Sh ص
Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal
kata maka dalam transliterasinya mengengikuti vokalnya, tidak dilambangkan,
namun apabila terletak di tengah atau akhir kata maka dilambangkan dengan
tanda koma diatas („), berbalik dengan koma („), untuk pengganti lambang “ع”.
xi
B. Vokal, panjang dan diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis
dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang
masing-masing ditulis dengan cara berikut:
Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla
Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla
Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna
Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”,
melainkan tetapa ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis
dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:
Diftong (aw) = ـــو misalnya قول menjadi qawlun.
Diftong (ay) = ــيــــ misalnya خير menjadi khayrun.
C. Ta’ marbûthah (ة)
Ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan “t”, jika berada ditengah-tengah
kalimat, akan tetapi apabila Ta‟ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat,
maka ditranslitarasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالة
menjadi al-risâlat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengahالمدرسة
kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka
ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat
berikutnya, misalnya فى رحمة اهلل menjadi fi rahmatillâh.
xii
D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah
Kata sandang berupa “al” (ل) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di
awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada ditengah-tengah
kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh
berikutini:
1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…
2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…
3. Mâsyâ‟ Allâh kâna wa mâ lam yasya‟ lam yakun.
4. Billâh „azzâ wa jalla.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................i
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi...............................................................ii
Halaman Persetujuan…………………………………………………………...iii
Halaman Pengesahan Pengesahan Skripsi........................................................iv
Bukkti Konsultasi ...............................................................................................v
Motto ....................................................................................................................vi
Persembahan .......................................................................................................vii
Kata Pengantar ...................................................................................................viii
Transliterasi .........................................................................................................x
Daftar Isi ..............................................................................................................xiii
Abstrak .................................................................................................................xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
E. Sistematika Pembahasan ................................................................... 8
BAB II : PERKAWINAN DALAM KAJIAN AKADEMIK, HUKUM, DAN
TRADISI
A. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 10
B. Perkawinan Menurut Hukum Islam ............................................... 19
C. Pengertian Tradisi........................................................................... 37
D. Perkawinan Menurut Hukum Adat................................................. 43
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian ..................................................................... 56
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................... 57
C. Lokasi Penelitian ........................................................................... 58
xiv
D. Sumber Data ............................................................................... 64
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 65
F. Metode Analisis Data .................................................................. 67
BAB IV : TRADISI MANYONDUTI DALAM PANDANGAN TOKOH ELIT
A. Pengertian Manyonduti............................................................... 70
B. Tujuan Manyonduti .................................................................... 74
C. Pandangan Tokoh Agama MUI Kota Padangsidempuan Terhadap Tradisi
Manyonduti................................................................................. 77
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 78
B. Saran ........................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
Fahmi, Paisal.NIM 07210019. Tradisi Manyonduti Dalam Adat perkawinan
Masyarakat Batak Perspektif Tokoh Elit. Skripsi. Jurusan: Al-Ahwal Al-
Syakhshiyyah. Fakultas: Syari‟ah,Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
(Maliki) Malang.
Pembimbing:Dr. M. FauzanZenrif, M.Ag.
Kata Kunci: Tradisi,Manyonduti,TokohElit
Dalam penulisan skripsi ini, Penulis membahas tentang tradisi perkawinan adat
yang ada di wilayah Kelurahan Hutaimbaru Kecamatan Padangsidempuan
Hutaimbaru Kota Padangsidempuan.Hal ini dilatar belakangi pentingnya
menyambung tali silaturrahmi sehingga tidak putus.
Rumusan masalah yang dikaii dalam skripsi ini adalah: Pandangan Hukum
Islam terhadap tradisi perkawinan Manyonduti. Penelitian mengenai tradisi
Manyonduti ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dan
pendekatannya yakni kualitatif.Adapun sumber datanya adalah primer dan
sekunder.Metode pegumpulan datanya adalah wawancara dan
dokumentasi.Sedangkan metode analisis datanya adalah metode analisis isi (Content
Analysis).
Berdasarkan hasil penelitian, tedapat tradisi perkawinan yang turun-temurun
oleh masyarakat Batak dari semua kalangan dan diyakini dapat menyambung dan
mempererat tali silaturrahmi kekeluargaan.Tradisi ini merupakan tradisi yang baik
karena menganjurkan agar tetap menjalin silaturrahmi.Akan tetapi seiring
berkembangnya zaman, tradisi ini sudah jarang dilakukan.
Adapun hukum Manyonduti adalah boleh, karena menganjurkan untuk tetap
mempererat tali silaturrrahmi dan selama tidak ada tekanan dan paksaan dalam
mengadakan perkawinan Manyonduti.
xvi
ABSTRACT
Fahmi, Paisal. NIM 07210019. The Tradition Manyonduti In the Batak Society
Marriage Customary Perspective Elite Leaders. Thesis. Subject: Al- ahwal Al-
shakhsiyyah. Faculty: Sharia, The Islamic State University Maulana Malik Ibrahim
(Maliki) Malang.
Lector: Dr. M. Fauzan Zenrif, M.Ag
Keywords: tradition, Manyonduti, Elite Leader
The author writing this thesis, discusses the tradition of marriage customs in the
Village District Hutaimbaru Padangsidempuan Hutaimbaru Padangsidempuan City.
This is the background of the importance of connecting strap so it does not break
silaturrahmi.
Formulation of the problem studied in this thesis are: Views of Islamic law on
marriage traditions Manyonduti. Manyonduti tradition of research on this using the
type of empirical research and the qualitative approach. The data source is the
primary and secondary. Data collection methods are interviews and documentation.
While the methods of data analysis is a method of content analysis.
Based on this research, artifacts marriage traditions passed down through
generations by the Batak people of all circles and is believed to be able to connect and
strengthen family ties. This tradition is a tradition which is good because it suggests
that having a social call. However, as the development of the times, this tradition is
rarely done.
The Manyonduti law is allowed, as suggested to tighten the relationship and
stay as long as there is no pressure and coercion in marriage Manyonduti hold.
xvii
NIM 07210019.Manyonduti
Manyonduti
Padangsidempuan Hutaimbaru Padangsidempuan Hutaimbaru.
Manyonduti.Manyonduti
Manyonduti
Manyonduti