traffic light

25
PRATIKUM REKAYASA LALU LINTAS PERSIMAPANGAN BERSINYAL DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 RIKI FAUZAN RUDI ROSWANTO RAJU ARIFAL DICKY JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI PADANG DAN PERENCANAAN 2011-2012

Upload: joe-josh

Post on 08-Aug-2015

107 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Traffic Light

PRATIKUM REKAYASA LALU LINTASPERSIMAPANGAN BERSINYAL

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5

RIKI FAUZANRUDI ROSWANTO

RAJU ARIFALDICKY

JURUSAN TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG DAN PERENCANAAN

2011-2012

KATA PENGHANTAR

Pertama-tama kami mengucapakan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat,hidayah,karunia serta petunjuk kepada kami,untuk dapat

menyelesaikan Laporan Pratikum Rekayasa Lalu Lintas.

Page 2: Traffic Light

Sesuai syarat yang berlaku di Institut Teknologi Padang (ITP) bahwa mahasiswa diwajibkan

melaksanakan Pratikum Rekayasa Lalu Lintas yang merupakan bagian dari materi kuliah

Rekayasa Lalu Lintas yang harus di ikuti mahasiswa.

Dalam hal ini kami juga mengucapkan terima kasih, kepada pihak-pihak yang telah

membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini,terutama sekali kepada :

1.Bapak Ir.Wilton Wahab,M.Eng,selaku dosen mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas.

2.Kepada Safri,selaku asisten Rekayasa Lalu Lintas.

Serta pihak-pihak yang tidak mungkin kami kami sebutkan satu persatu,yang telah

memberikan bimbingan dan mencurahkan segala ilmu dan pengalaman yang ada demi

terwujudnya Laporan Pratikum Rekayasa Lalu Lintas.

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah.

Pelaksanaan Pratikum Rekayasa Lalu Lintas ini dalam hubungan dengan suatu jalan raya,

dimaksudkan untuk mengetahui masalah lalu lintas dan geometrik jalan yang ada,dengan

Page 3: Traffic Light

tujuan untuk menghitung kecendrungan pada masa mendatang,untuk mengantisipasi masalah

yang akan terjadi pada masa depan,serta merekomendasikan usulan-usulan pemecahan

masalah secara lebih awal. Supaya terciptanya keamanan,kenyamanan,keselamatan,efisiensi

lalu lintas dalam berlalu lintas.

Pengujian yang dilakukan terhadap Pratikum Rekayasa Lalu Lintas bertujuan untuk

menentukan lebar jalan yang di perlukan bagi mempertahankan tingkat kinerja yang di

inginkan pada arus lalu lintas tahun rencan tertentu.Ini dapat berupa lebar jalur lalu

lintas,jumlah lajur,rencana median,bahu jalan dll.

Lalu lintas selalu mempunyai peranan yang penting untuk masyarakat dalam melakukan

aktifitas sehari-hari . Dan demi untuk kelancaran maka diadakan penelitian dan survey,supaya

kecepatan dalam berlalu lintas dapat di atur sebaik mungkin.Dan kecepatan merupakan

parameter yang penting khusunya dalam mendisign jalan,sebagai informasi mengenai kondisi

perjalanan,tingkat pelayanan,dan kualitas arus lalu lintas.

1. 2. Pembatasan Masalah

Pengujian atas Rekayasa Lalu Lintas ini dilaksanakan di lapangan khususnya di jalan raya.

Pembuatan Laporan ini bertujuan untuk melengkapi dan menguji kembali hasil dari Pratikum

Rekayasa Lalu Lintas, serta menandakan telah selesainya mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas

berikut prakteknya. Laporan ini berisi tentang perhitungan kendaran lalu lintas dari lapangan

dan hasil di hitung secara manual, guna untuk mengetahui kapasitas jalan tersebut.Dan

didukung dengan faktor-faktor lainnya yang dapat menentukan kapasitas jalan raya tersebut

sebagai pendukung.

Secara garis besar laporan ini menghitung:

Menghitung kendaraan yang melintas dijalan raya (semua jenis kendaran).

Mengukur lebar jalan efektif.

Mengukur trotoar,kerb,median.

Menghitung hambatan samping,seperti pejalan kaki yang menyebrang jalan,pejalan

kaki yang berjalan sepanjang sisi jalan,kendaraan yang berhenti atau parkir di sisi

jalan,kendaraan keluar masuk persil.

Menghitung Pemisahan arah (split) lalu lintas.

Tipe alinemen datar.

1. 3. Maksud Dan Tujuan

Page 4: Traffic Light

Bahwa sesungguhnya teori dan materi yang telah diberikan serta yang telah didapat

dibangku kuliah dan dapat dilaksanakan,tanpa bantuan dan dukungan dari

pratikum.Sesungguhnya pratikum adalah contoh bentuk kerja atau praktek mendasari

keahlian dari kerja dilapangan guna mengetahui hal-hal yang sebenarnya.Dan untuk

menambah bekal pengetahuan untuk siap terjun di lapangan,sehingga sewaktu-waktu

laporan ini dapat digunakan secara lansung sebagai pedoman dan cara melakukan

pengujian atas mutu kapasitas jalan raya dilapangan.Kami menyadari bahwa dalam

penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan –kekurangan serta

kelemahannya,untuk itu kami mengharapkan kritikan-kritikan serta saran dari semua

pihak yang dapat memberikan masukan – masukan untuk laporan ini dimasa yang

akan datang.

Mudah –mudahan laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan kami sendiri serta

memenuhi syarat sebagaimana yang diharapkan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Studi Literatur

Studi literature yang digunakan penulis dalam menyusun laporan ini adalah

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)

Panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan No 01-1990

Page 5: Traffic Light

Pedoman survey pencatatan lalu lintas dengan cara manual Pd.T-19-2004-B tahun

2004.

Peraturan pemerintah No.34 Tahun 2006 tentang jalan.

Tesis program pasca sarjana UNDIP yang disusun oleh Handjar tentang jalan dan lalu

lintas

Tesis program pasca sarjana UMS yang disusn oleh Edy tentang jalan dan lalu lintas

Bahan ajar Rekayasa lalu lintas oleh Ir. Wilton Wahab,M.Eng

2.2.Landasan Teori

Adapun landasan dasar teori yang d gunakan penulis adalah dari MKJI. Berdasarkan

MKJI perancangan simpang bersinyal dapat mencakup waktu sinyal, kapasita, dan perilaku

lalu lintas ( panjang antrian, tundaan, resiko kendaraan terhenti )

BAB III

METODOLOGI STUDI

3.1.Gambaran Umum Lokasi Studi

Dalam pengambilan data survey ruas jalan di lapangan,setiap kendaraan mempunyai

karakteristik pergerakan yang berbeda.Karena dimensi,kecepatan,maupun manuver masing-

masing tipe kendaraan berbeda serta berpengaruh terhadap geometrik jalan.Jenis kendaran

Page 6: Traffic Light

merupan faktor penting dalam pengambilan data dan dalam men-design jalan.Tipe alinemen

datar.Hasil survey yang terterklasifikasi dapat di kombinasikan ke dalam kategori kelas kendaran

yang di inginkan.Kombinasi tipikal adalah:

Berat kendaran,terutama beban sumbu.Hal ini berhubungan dengan design konstruksi

perkerasan dan penanganan jalan.Pembaginya berdasarkan pada kendaraan

ringan,sedang dan berat.

Dimensi kendaraan,di gunakan untuk menentukan lebar lajur dan radius belokan.

Kecepatan,percepatan,dan pengereman.Digunakan untuk menentukan kapasitas

jalan.Pembagian berdasarkan pada,kendaraan ringan,sedang,berat,sepeda motor,dan

kendaraan tidak bermotor.

Penggunaan,berasarkan pada angkutan pribadi,umum,dan angkutan barang.

3.2.Metoda Pengambilan Data

Dan pengambilan data ruas kapasitas jalan di lapangan dapat dilakukan dengan cara

manual.Pertama buat terlebih dahulu tanda melintang jalan di dua tempat sebagai awal dan akhir

perjalanan kendaraan yang diamati,dengan jarak antara tanda awal dan akhir adalah 50 sampai

dengan 100 m.Pengamat juga dapat mencatat pada lembar formulir survey atau menggunakan alat

counter, setiap kendaraan yang melewati satu titik pengamatan pada ruas jalan tertentu.

Selanjutnya dua orang pengamat bediri diantara dua tanda tersebut.Dan menghitung jumlah

kendraan yang berbeda sesuai dengan formulir survey inginkan,dan hitung juga hambatan samping

yang terjadi di sisi jalan.

3.3.Metoda Analisa Data

Dalam menganalisa suatu data,kami menggunakan metoda yang digunakan oleh para ahli

tekhnik lalu lintas dalam memberikan faktor-faktor yang memungkinkan adanya tolak ukur

terhadap besarnya ruangan permukaan jalan yang terpakai oleh setiap pemakai jalan yang beraneka

ragam ukuran dan jenis kendaraan.Jumlah gerakan yang dihitung dapat meliputi hanya tiap macam

moda transportasi saja,seperti; pejalan kaki,mobil,bus,truck,sepeda motor,kendaraan tidak

bermotor,dll.Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 memberikan nilai ekivalen

mobil penumpang (EMP) berdasarkan klasifikasi kendaraan sebagai berikut untuk simpang

bersinyal;

Mobil penumpang,jeep,taxi,pick up (emp=1)

Kendaraan berat (emp = 1,3 )

Sepeda motor dibagi 2, terlindung ( emp = 0,2) dan tak terlindung (emp = 0,4)

Page 7: Traffic Light

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Presentasi Data

DATA HASIL SURVEY KAPASITAS JALAN

Nama Simpang : Adabiah

Page 8: Traffic Light

Lokasi : AdabiahArah Dari : AlaiTanggal survey:19/01/2012Cuaca: BaikLembar ke :1Jam :17:20-18:20

JENIS KENDARAAN

JUMLAH KENDARAAN

Ps.raya u.gurunSepeda motor,skuter 531 158Sedan,jeep,angkot,minibus,pick up 273 69Kendaraan berat 1 2Kendaraan tak bermotor - -JUMLAH 805 229

Perhitungan data dari alai ke pasar raya dikalikan dengan faktor emp jenis kendaraan.

Mp,sedan ,truck,pick up,angkot,jeep = 273*1 =273 smp/jam Sepeda motor,skuter, = 531*0,2 = 106,2 smp/jam Kendaraan berat = 1*1,3 = 1,3 smp/jam

Total nya = 380,5 smp/jam

Perhitungan data dari alai ke ujung gurun dikalikan dengan faktor emp jenis kendaraan.

Mp,sedan ,truck,pick up,angkot,jeep = 69*1 =69 smp/jam Sepeda motor,skuter, = 158*0,2 = 31,6 smp/jam Kendaraan berat = 2*1,3 = 2,6 smp/jam

Total nya = 103,2 smp/jam

Maka kapasitas simpang dari alai = 483,7 smp/jam

DATA HASIL SURVEY KAPASITAS JALAN

Nama Simpang : AdabiahLokasi : AdabiahArah Dari : pasar rayaTanggal survey:19/01/2012Cuaca: Baik

Page 9: Traffic Light

Lembar ke :2Jam :17:20-18:20

JENIS KENDARAAN

JUMLAH KENDARAANAlai u.gurun

Sepeda motor,skuter 1066 251Sedan,jeep,angkot,minibus,pick up 314 118Kendaraan berat 1 6Kendaraan tak bermotor - -JUMLAH 1381 375

Perhitungan data dari pasar raya ke alai dikalikan dengan faktor emp jenis kendaraan.

Mp,sedan ,truck,pick up,angkot,jeep = 314*1 =314 smp/jam Sepeda motor,skuter, = 1066*0,2 = 213,2 smp/jam Kendaraan berat = 1*1,3 = 1,3 smp/jam

Total nya = 528,5 smp/jam

Perhitungan data dari pasar raya ke ujung gurun dikalikan dengan faktor emp jenis kendaraan.

Mp,sedan ,truck,pick up,angkot,jeep = 118*1 =118 smp/jam Sepeda motor,skuter, = 251*0,2 = 50,2 smp/jam Kendaraan berat = 6*1,3 = 7,8 smp/jam

Total nya = 176 smp/jam

Maka kapasitas simpang dari pasar raya = 704,5 smp/jam

DATA HASIL SURVEY KAPASITAS JALAN

Nama Simpang : AdabiahLokasi : AdabiahArah Dari : Ujung gurunTanggal survey:19/01/2012Cuaca: BaikLembar ke :3Jam :17:20-18:20

Page 10: Traffic Light

JENIS KENDARAAN

JUMLAH KENDARAANalai P. raya

Sepeda motor,skuter 321 164Sedan,jeep,angkot,minibus,pick up 144 54Kendaraan berat 2 13Kendaraan tak bermotor - -JUMLAH 467 231

Perhitungan data dari ujung gurun ke alai dikalikan dengan faktor emp jenis kendaraan.

Mp,sedan ,truck,pick up,angkot,jeep = 144*1 =144 smp/jam Sepeda motor,skuter, = 321*0,2 = 64,2 smp/jam Kendaraan berat = 2*1,3 = 2,6 smp/jam

Total nya = 210,8 smp/jam

Perhitungan data dari ujung gurun ke pasar raya dikalikan dengan faktor emp jenis kendaraan.

Mp,sedan ,truck,pick up,angkot,jeep = 54*1 =54 smp/jam Sepeda motor,skuter, = 164*0,2 = 32,8 smp/jam Kendaraan berat = 13*1,3 = 16,9 smp/jam

Total nya = 103,7 smp/jam

Maka kapasitas simpang dari alai = 314,5 smp/jam

4.2.Perhitungan Data

Diketahui ;

Page 11: Traffic Light

Lingkungan ;

Ukuran kota padang 833.562 jiwa Kendaraan yang berhenti = 4 kend/jam (rendah)→1 Jumlah pejalan kaki yang berjalan disisi jalan = 19 orang/jam(sedang)→1 Kendaraan keluar masuk persil = 82 kend/jam (rendah)→1 Pejalan kaki yang menyeberang = 12 orang/jam (rendah) →1 Jadi, jumlah total hambatan samping 4→termasuk rendah Trotoar 2m Lingkungan tipe komersial Waktu hilang total 15 detik Belok kiri langsung ya

PENYELESAIAN:

Menghitung arus jenuh Alai

Prt = 103,2/483,7 = 0,213Frt = 1+ 0,213*0,26 = 1,055S = So*Fcs*Fsf*Fg*Fp*Frt*Flt = 3000*0,94*0,99*1*1*1,055*1 = 2945,349 smp/jam

Pasar rayaPlt = 176/528,5 = 0,33Flt = 1+0,33*0,26 = 1,0858S = 1800*0,94*0,99*1*1*1*1,0858 = 1818,802 smp/jam

Ujung gurunPlt = 210,8/314,5 = 0,67Flt = 1+0,67*0,26 = 1,1742Prt = 103,7/314,5 = 0,33Frt = 1+0,33*0,26 = 1,0858S = 2100*0,94*0,99*1*1*1,0858*1,1742 = 2491,577 smp/jam

Menghitung rasio arus (FR = Q/S) Alai

FR = 483,7/2945,349

Page 12: Traffic Light

R

T

ΣF1

5L1,5

= 0,164 Pasar raya

FR = 528,5/1818,802 = 0,291

Ujung gurunFR = 103,7/2491,577 = 0,042Maka total FR = 0,497

Menghitung rasio phase ( PR = FR/∑FR ) Alai

PR = 0,164/0,497 = 0,33

Pasar rayaPR = 0,291/0,497 = 0,586

Ujung gurunPR = 0,042/0,497 =0,085

Menghitung CUA

CUA =

= (1,5 x 15 + 5)/(1-0,497) = 54,672 detik

Menghitung gi (gi = (CUA-LT)*Pri) Alai

g = (54,672-15)*0,33 = 13,092 detik = 14 detik

Pasar rayag = (54,672-15)*0,586 = 23,248 detik = 24 detik

Ujung gurung = (54,672-15)*0,085 = 3,372 detik = 4 detikMaka nilai total g= 42 detik

Menghitung Co (Co = ∑g + Lt)

Co = 42 + 15 = 57 detik

Menghitung Ci (Ci = Si * gi/Co) Alai

C = 2945,349* 13,092/54,712 = 704,791 smp/jam

Pasar rayaC = 1818,802*23,248/54,712 = 772,838 smp/jam

Ujung gurun

Page 13: Traffic Light

C = 2491,577*3,372/54,712 = 153,560 smp/jam

Menghitung derajat kejenuhan (Dsi = Qi/Ci) Alai

Ds = 483,7/704,791 = 0,68

Pasar rayaDs = 528,5/772,838 = 0,68

Ujung gurunDs = 103,7/153,560 = 0,68

Menghitung panjang antrian Alai

NQ1 = 0,25 x C x [(Ds−1)+√(Ds−1)2+

8x( DS−0,5)C ]

= 0,25 x 704,791 x [(0,68−1)+√(0 . 68−1 )2+

8x (0 . 68−0,5 )704,791 ]

= 0,56 smp/jam

NQ2= CO×

1−GR1−GR×DS

×Qmasuk

3600

= 57× 1−0,25

1−0,25×0,68×483,7

3600 = 6,92 smp/jam

NQ = NQ1 + NQ2

= 0,56 + 6,92 = 7,48 smp/jamNQmax = 9 smp/jamMaka panjang antrian

QL =

NQmax×20

W masuk

=

9×205 = 36 meter

Pasar raya

NQ1 = 0,25 x C x [(Ds−1)+√(Ds−1)2+

8x( DS−0,5)C ]

Page 14: Traffic Light

= 0,25 x 772,838 x [(0,68−1)+√(0 . 68−1 )2+

8x (0 . 68−0,5 )772,838 ]

= 0,56 smp/jam

NQ2= CO×

1−GR1−GR×DS

×Qmasuk

3600

= 57× 1−0,42

1−0,42×0,68×528,5

3600 = 6.79 smp/jam

NQ = NQ1 + NQ2

= 0,56 + 6,79 = 7,35 smp/jamNQmax = 8,75 smp/jamMaka panjang antrian

QL =

NQmax×20

W masuk

=

8,75×203 = 58,33 meter

Ujung gurun

NQ1 = 0,25 x C x [(Ds−1)+√(Ds−1)2+

8x( DS−0,5)C ]

= 0,25 x 153,560 x [(0,68−1)+√(0 . 68−1 )2+

8x (0 . 68−0,5 )153,560 ]

= 0,56 smp/jam

NQ2= CO×

1−GR1−GR×DS

×Qmasuk

3600

= 57× 1−0,07

1−0,07×0,68×103,7

3600 = 1,6 smp/jam

NQ = NQ1 + NQ2

= 0,56 + 1,6 = 2,16 smp/jamNQmax = 3,5 smp/jamMaka panjang antrian

Page 15: Traffic Light

QL =

NQmax×20

W masuk

=

3,5×203,5 = 20 meter

Menghitung jumlah kendaraan berhenti Alai

NS = 0,9 ¿NQQ×CO

×3600

= 0,9 ¿ 7 .48

483,7×57×3600

= 0,88NSV = Q x NS = 483,7 x 0,88 = 425,656 smp/jam

Pasar raya

NS = 0,9 ¿NQQ×CO

×3600

= 0,9 ¿7,35

528,5×57×3600

= 0,79NSV = Q x NS = 528,5 x 0,79 = 417,515 smp/jam

Ujung gurun

NS = 0,9 ¿NQQ×CO

×3600

= 0,9 ¿2,16

103,7×57×3600

= 1,18NSV = Q x NS = 103,7 x 1,18 = 122,366 smp/jam

Maka : NStot =

ΣNSV

Qtotal

=

425,656+417,515+122,366483,7+704,5+314,5 = 0,64

Menghitung tundaan

Page 16: Traffic Light

Alai

A =

0,5×(1−GR )2

(1−GR×DS )

=

0,5×(1−0,25 )2

(1−0,25×0,68 ) = 0,34

DT = CO x A +

NQ1×3600

C

= 57 x 0,34 +

0,56×3600704,791 =22,24 detik/smp

DG = (1 – PSV) x Pt x 6 + (PSV x 4) = (1-0,64) x 0,213 x 6 + (0,64 x 4) = 3,02 detik/smpD = DT + DG = 22,24 + 3,02 = 25,26 detik/smp

Pasar raya

A =

0,5×(1−GR )2

(1−GR×DS )

=

0,5×(1−0,42 )2

(1−0,42×0,68 ) = 0,24

DT = CO x A +

NQ1×3600

C

= 57 x 0,24 +

0,56×3600772,838 =16,29 detik/smp

DG = (1 – PSV) x Pt x 6 + (PSV x 4) = (1-0,64) x 0,33 x 6 + (0,64 x 4) = 3,27 detik/smpD = DT + DG = 16,29 + 3,27 = 19,56 detik/smp

Ujung gurun

A =

0,5×(1−GR )2

(1−GR×DS )

=

0,5×(1−0,07 )2

(1−0,07×0,68 ) = 0,45

DT = CO x A +

NQ1×3600

C

Page 17: Traffic Light

28 dt

= 57 x 0,45 +

0,56×3600153,560 =38,78 detik/smp

DG = (1 – PSV) x Pt x 6 + (PSV x 4) = (1-0,64) x 1 x 6 + (0,64 x 4) = 4,72 detik/smpD = DT + DG = 38,78 + 4,72 = 43,5 detik/smp

Maka tundaan rata – rata :

Dt =

Σ (Q×D )Q total

=

(483,7 x 25,26 )+(704,5 x 19,56 )+(314,5 x 43,5)483,7 + 704,5 + 314,5

= 26,58 detik/smp

4.3.Pembahasan

Berdasarkan dari pembahasan perhitungan data survey ruas jalan di atas,kami mendapatkan kesimpulan bahwa persimpangan bersinyal di daerah adabiah yang kami survey. Masih sangant layak untuk digunakan. Karena dari hasil analisa data yang kami dapat waktu hijau yang dibutuhkan lebih kecil dari waktu hiaju yang digunakan dalam perancangan nya…

Diagram :

Page 18: Traffic Light

METODE WEBSTER

PENDEKATAN PASAR RAYA ALAI UJUNG GURUN

q 704,5 483,7 310,5

s 2887,5 2625 3150

y 0,25 0,19 0,1

Maka di dapat : Y = 0,53

Berdasarkan situasi di lapangan, dimana simpang tersebut menggunakan traffic light sistem 3 fase.

Dapat diketahui : Co = 46 detikDidapat dari persamaan à Co = (1,5L+5)/(1-Y) Dengan demikian, dapat diketahui waktu waktu siklus adalah 46 detik.

PENGATURAN SINYAL HIJAU

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus q = ((Y(C-L))/(1-Y))-1 didapat :

g1 (dari arah Pasar Raya) = 16 detik

g2 (dari arah Alai) = 12 detik

g3 (dari arah Ujung Gurun) = 6 detik

Diagram :

Page 19: Traffic Light

KESIMPULAN

Catatan : pada analisa yang dilakukan ini, arus jumlah kendaraan yang dari arah Adabiah, hanya dianggap sebagai parsial atau hambatan samping. Hasil ini disebabkan tidak aktifnya lampu traffic light dari arah tersebut, dan volume kendaraan yang mengakses jalur tersebut jauh lebih kecil dari arah lainnya.

Adapun data yang diperoleh berdasarkan hasil analisa perhitungan dan data di lapangan antara lain :

Metode MKJI-1997

NO DARI ARAH KE ARAHWAKTU LAMPU HIJAU

DATA LAPANGAN HASIL ANALISA1 Pasar Raya Alai dan Ujung Gurun 31 detik 24 detik2 Alai Pasar Raya dan Ujung Gurun 22 detik 14 detik3 Ujung Gurun Pasar Raya 17 4 detik

Metode Webster

NO DARI ARAH KE ARAHWAKTU LAMPU HIJAU

DATA LAPANGAN HASIL ANALISA1 Pasar Raya Alai dan Ujung Gurun 31 detik 16 detik2 Alai Pasar Raya dan Ujung Gurun 22 detik 12 detik3 Ujung Gurun Pasar Raya 17 6 detik

Page 20: Traffic Light

Maka, berdasarkan kedua data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pengaturan traffic light yang terdapat pada persimpangan tersebut, masih layak dipergunakan mengingat jumlah kebutuhan durasi lampu hijau menyala berdasarkan analisis lebih kecil dibandingkan dengan lama durasi lampu hijau menyala yang telah ada.

Menurut metode Webster, dapat diketahui bahwa jika hanya 3 (tiga) buah simpang yang aktif, dapat dipergunakan sistem 2 phase saja, sebab waktu siklus hanya 46 detik saja. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi waktu tundaan.

Namun, berdasarkan metode MKJI-1997, waktu siklus adalah 57 detik (hanya lewat sedikit dari kisaran 2 phase) artinya sudah termasuk dalam sistem 3 phase.

Jadi, kelompok V menyimpulkan bahwa sebaiknya tetap menggunakan 3 phase. Hal ini bermanfaat untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan yang mengakses persimpangan tersebut. Dan juga untuk mengantisipasi apabila simpang dari Adabiah kembali diaktifkan, maka sistem 3 phase tetap dapat dipergunakan dengan range waktu siklus yang telah ada.