transformator

25
TRANSFORMATOR Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng. Nama : Lukman Sukmana Nugraha NIM : 1310502003 Jurusan : S1 Teknik Mesin UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG Oleh :

Upload: lukmansn

Post on 16-Feb-2017

470 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

TRANSFORMATOR

Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.

Nama : Lukman Sukmana NugrahaNIM : 1310502003Jurusan : S1 Teknik Mesin

UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG

Oleh :

PENDAHULUAN

Kita mungkin pernah dihadapkan oleh persoalan tegangan listrik. Ketika akan menghidupkan radio yang memerlukan tegangan 6 V atau 12 V, padahal tegangan listrik di Indonesia yang disediakan PLN 220 V. Bahkan generator pembangkit listrik di PLN dapat menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai puluhan ribu volt, tetapi sampai di rumah penduduk tegangan listrik menjadi 220V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan listrik?

PENGERTIANTransformator (trafo)

adalah suatu alat yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandeng magnet berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Transformator adalah alat untuk mengkonversikan listrik AC dari level tegangan atau arus tertentu ke level yang lain tanpa mengubah frekuensinya.

Simbol Transformator

KOMPONEN

Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak. Kumparan pertama

(primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (sekunder) yang bertindak sebagai output. Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang karena arus pusar.

PRINSIP KERJATransformator bekerja berdasarkan

prinsip induksi elektromagnetik. Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan primer akan menginduksi gaya gerak listrik dalam kumparan sekunder dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder.

JENIS DAN KARAKTERISTIK Transformator Step-Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Transformator Step-downTransformator step-down

memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.

Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

AutotransformatorTransformator ini terdiri dari

satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer

juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.

Autotransformator VariabelAutotransformator

variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.

Transformator IsolasiTransformator isolasi memiliki lilitan

sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

Transformator PulsaTransformator pulsa adalah

transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

Transformator Tiga FasaTransformator tiga fasa sebenarnya

adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).

RUGI - RUGI Kerugian Tembaga

Kerugian I²R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

Kerugian KoplingKerugian yang terjadi karena

kopling primer-sekunder tidak sempurna. Sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.

Kerugian Kapasitas LiarKerugian yang disebabkan oleh

kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi acak (bank winding).

Kerugian HisteresisKerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.

Kerugian Efek KulitSebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan kawat litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.

Kerugian Arus EddyKerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan.

PARALEL TRANSFORMATOR

Menggabungkan trafo secara paralel dapat digunakan untuk mendapatkan penambahan suplai arus. Memperalel dua buah atau lebih trafo dapat dilakukan apabila parameter rasio trafo, persen impedansi dan rasio perbandingan X/R pada trafo - trafo tersebut adalah sama. Memparalel trafo yang salah satu parameter diatas tidak terpenuhi dapat menimbulkan arus sirkulasi antar trafo dan pembagian pembebanan trafo tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Penyebab tidak dapat diparalel transformator yang salah satu parameternya tidak sama, adalah :

Pembagian arus untuk masing - masing transformator, dengan total beban yang sama dengan total kapasitas seluruh trafo yang diparalel, maka salah satu trafo akan mengalami kelebihan beban (overload)Arus sirkulasi antar trafo akan naik 10% dari arus pada saat kapasitas penuh.Gabungan antara arus sirkulasi masing-masing trafo serta arus pada saat beban penuh akan melebihi kapasitas arus pada saat beban penuh pada setiap trafo tersebut.

SUMBER https://id.wikipedia.org/wiki/Transformator http://teknikelektronika.com/pengertian-transformato

r-prinsip-kerja-trafo/ http://teguhdirgantara.blogspot.co.id/2015/03/lihat-le

bih-jauh-transformator.html http://muhamadrizkifauzikadili.blogspot.co.id/ http://zhagitoloh.blogspot.co.id/2010/01/jenis-jenis-d

an-prinsip-kerja.html http://www.rumus-fisika.com/2014/03/transformator.h

tml http://

power-system.ee.its.ac.id/article/transformator-trafo.html

http://diaryelektro.blogspot.co.id/2014/07/tidak-terdapat-bagian-bagian-yang.html

http://direktorilistrik.blogspot.co.id/2012/10/syarat-memparalel-transformator-trafo.html

http://elektronikakreatif.blogspot.co.id/2014/01/teknik-penggabungan-2-trafo.html

SEKIAN DAN TERIMAKASIH