transkripsi dna
TRANSCRIPT
![Page 1: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/1.jpg)
Transkripsi DNA Eukaryotic
Nukleolus dalam Eukaryotes
Eukaryotes memiliki empat segmen ribosomal RNA dalam ribisosome dibandingkan
dengan tiga segmen dalam prokaroytes. Subunit ribosomal yang lebih kecil memiliki 188
buah RNA dan subunit yang lebih besar memiliki 58,5S dan 288 segmen. Semua selain
5S bagian ribosomal RNA diproduksi sebagai bagian dari potongan RNA yang sama.
Akan tetapi, sel eukaryotic memiliki banyak tiruand ari gen ribosomal RNA ini
tergantung dengan spesiesnya. Sebagai contoh, lalat buah, Drosophila melanogaster
memiliki sekitar 130 kopi area DNA dimana disana segmen ribosomal RNA yang lebih
besar dikopi. Daerah ini muncul bersamaan dengan kromosom seks (X dan Y) dan
secara bersaman dikenal sebagai organisatornukleolar (lihat Bab 3). Subunit RNA yang
terkecil juga dihasilkan dari gen yang dikopi tetapi pada poin yang berbeda dalam
genome. Sebagai contoh, pada D. melanogaster, subunit 5S diproduksi oleh kromosom 2.
Eukaryotes- tidak seperti prokaryotes, yang hanya memiliki satu RNA
polymerase- memiliki tiga RNA polymerase. Euckaryotic RNA polymerase I (atau
polymerase A) hanya mengkopi DNA organisatornukleolar. RNA polymerase II (atau
polymerase B) mentranskrip (mengkopi) kebanyakan gen. RNA polymerase III (atau
polymerase C) mentranskrip gen kecil terutama 58 gen ribosomal RNA dan mentransfer
gen RNA (Tabel 10.3). Selain itu, mitokondria, kloroplas, dan beberapa mikroba
memiliki RNA polymerase lainnya.
Pada organisator nukleolar, nukleolus membentuk gumpalan gelap yang sama
dalam nuklei eukaryotic. Nukleolus adalah tempat dimana ribosom terbentuk. Berbagai
macam protein ribosomal yang diproduksi dalam sitoplasma akan berpindah ke nukleus
dan pada akhirnya ke nukleolus dimana dengan bentuk akhir ribosomal RNA mereka
akan diubah menjadi ribosom.
Dalam organisator nukleolar, daerah spacer DNA yang tidak tertranskrip (terkopi)
akan memisahkan setiap pengulangan gen ribosomal yang besar. Ini seperti yang
ditunjukkan di gambar 10.20 dan dibuatkan diagramnya pada gambar 10.21. Pada
mikrograf elektron di gambar 10.20, polaritas transkripsi terlihat jelas dari RNA pendek
1
![Page 2: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/2.jpg)
pada satu ujung segmen transkripsi dan RNA panjang di ujung lainnya dengan gradasi
(tahapan) yang sama diantaranya. Perhatikan bahwa banyak RNA polymerase
mentranskripsi (mengkopi/menduplikat) setiap daerah pada waktu yang bersamaan.
Daerah antara segmen DNA yang tertranskripsi adalah daerah spacer DNA.
Seperti ransfer RNA, ribosomal RNA juga akan dimodofikasi (diubah); beberapa
uridinei diubah menjadi pseudouridine dan beberapa gula ribose juga akan
termetalasikan. Perubahan ini terjadi di nukleolus disertai dengan partikel-partikel yang
terdiri dari segmen-segmen RNA dan protein yang kecil. RNA disebut sebagai partikel
ribonukleoprotein nukelolar kecil (snoRNP). Setiap snoRNP yang berbeda memiliki
snoRNA yang melengkapi daerah yang mengelilingi nucleotide yang termodifikasi.
Sehingga, tempat modifikasi dipilih berdasarkan sifat melengkapi dari snoRNA yang
akan mengarahkan tempat terjadinya modifikasi.
Perbedaan Antara Transkripsi Eukaryotik dan Prokaryotik
Meskipun semua aspek transkripsi berbeda dalam beberapa hal antara prokaryotes dan
eukaryotes; kita akan melihat dua perbedaan utama; gabungan transkripsi dan translasi
yang mungkin muncul dalam prokaryotes dan modifikasi pascatranskripsional yang
muncul secara ekstensif dalam RNA pembawa pesan eukaryoptic. Pada E.Coli translasi
(pemindahan) RNA pembawa pesan yang abru tertranskripsikan kedalam sebuah protein
dapat terjadi sebelum transkripsi selesai (gambar 10.22). RNA pembawa pesan
tersintesiskan dengan arah 5’ 3’ dan translasi mulai didekat ujung 5’. Jika sudah ada
ujung 5’ RNA, ribosome dapat melekat ke RNA pembawa pesan dan bergerak sepanjang
arah 5’ 3’ yang akan memperpanjang polypeptide yang sedang tumbuh ektika dia
bergerak. Ketika ribosome pertama bergerak menjauh dari ujung 5’dari transkrip,
ribosome kedua dapat melekat dan mulai pemindahan (translasi). Proses ini terkjadi
berulang-ulang seperti yang ditunjukkan jelas oleh mikrograf elektron (gambar 10.22b).
Meskipun demikian, pada eukaryotes RNA pembawa pesan tersintesis dalam nukelus
tetapi sintesis protein terjadi dalam sitoplasma. (pemisahan wilayah kerja ini tidak
ditemukan dalam E.coli karena diantara alasan-alasan lainnya, bakterium tidak memiliki
nukleus). Sebelum RNA pembawa pesan eukaryotic meninggalkan nukleus, RNA ini
akan dimodifikasi oleh proses yang umumnya tidak terjadi dalam prokaryotes.
2
![Page 3: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/3.jpg)
Promotor
Promotor eukaryotic agak sama dengan promotor prokaryotic; kedua-duanya adalah area
DNA pada awal gen dengan sinyal yang memungkinkan pelekatan polymerase RNA dan
pemulaian transkripsi. Meskipun demikian dalam eukaryotes, lebih banyak protein
terlibat dalam upaya untuk mengenali promotor dan lebih banyak protein terlibat dalam
pengendalian transkripsi yang menunjukkan ribuan basis yang terpisah-pisah. Kita akan
membahas proses pengendalian (kontrol) ini pada eukaroytes di bab 16.
Semua tiga polymerase RNA eukaryotic (I,II dan III) menunjukkan tujuh urutan.
TATAAAA yang terdapat di sekitar –25 pada DNA promotor. Ini sama dengan urutan –
10 dalam prokaryotes dan dinamakan dengan kotak TATA (atau kotak Hogness setelah
dia ditemukan oleh D.Hogness). Karena RNA polymerase II mentranskrip
(mengkopi/menduplikat) gen dalam eukaryotes, maka pembahasan kita akan berkisar
disekitarnya.
Diantara sejumlah besar promotor yang telah disusun (diurutkan), sedikit
promotor kekurangan kotak TATA dan tetap saja di transkripkan (dikpoikan). Permulaan
transkripsi dalam promotor ini tampaknya dikontrol oleh area yang kaya akan CT yang
diberinama elemen awal (initiator element/Inr), pada 1 transkrip (dekat dengan tempat
awal transkripsi) disertai dengan elemen promotor bawah (downstream promoter
element/DPE) pada seitar +28 sampai +34 transkrip. Dalam promoter yang memiliki
sedikit TATA, protein yang bernama TFIID membutuhkan elemen-elemen ini untuk
melakukan pengikatan. Elemen awal memiliki susunan konsesus TCA(G atau T)T(T atau
C) dan elemen promotor bawah memiliki susunan konsesus (A atau G)G(A atau
T)CGTG. Kita akan berkonsentrasi pada gen RNA polymerase II dengan kotak TATA.
RNA Polymerase II pada ragi adalah protein dengan dua belas subunit. Enzim ini
tidak dapat meletakan promotor atau terikat pada DNA secara stabil. Agar terikat pada
permulaan gen, RNA polymerase II harus ebrinterkasi dengan beberapa protein yang
dinamakan dengan faktor transkripsi umum. Dalam eukaryotes, faktor transkripsi umum
dinamakan berdasarkan polymerase dimana mereka berfungsi. Sehingga faktor
transkripsi yang menunjukkan adanya kotak TATA untuk gen polymerase II dinamakan
dengan TFIID (D adalah huruf keempat di alfabet yang menandakan faktor transkripsi
keempat). TFIID terdiri dari satu sub-uniot yang menunjukkan adanya susunan TAT yang
3
![Page 4: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/4.jpg)
dinamakan dengan protein pengikat TATA (TATA binding protein /TBP) dan sampai
lusinan protein yang dinamakan dengan faktor yang ada hubungannya dengan TBP
(TBP-associated factors/TAF) yang menunjukkan adanya elemen awal yang ada dan
membantu penyusunan transkripsi. TFIID sama dengan faktor sigma pada prokaryotic
RNA polymerase. Satu aspek pengikatan TBP yang menarik adalah bahwa pengikatan itu
akan mengakibatkan pengikatan dan pembukaan DNA yang signifikan (gambar 10.23).
Pengikatan mungkina dalah sinyal penting untuk protein pengikat lainnya.
Ketika TFIID mengikatkan dirinya pada kotak TATA, akan muncul proses
pengikatan faktor transkripsi lainnya. Akan muncul pengikatan faktor transkripsi IIA,
IIB, dan IIF seperti halnya juga RNA polymerase II dalam kondisi takterfosforilasi yang
akan membentuk preinisiasi kompleks (PIC) yang sama dengan holoenzim pada E.coli
(gambar 10.24a). RNA Polymerase II kemudian terfosforilasi, mungkin oleh TFIIH, yang
merupakan sebuah kinase: pada poin ini kebanyakan faktor transkripsi akan jatuh dan
menyisakan elongasi kompleks yang menjadi penghitungan dasar transkripsi (gambar
10.25). TPIIH juga memiliki peran. Tabel 10.4 meringkas perkiraan peran dari faktor
transkripsi umum.
Agar muncul transkripsi aktif, level transkripsi yang tinggi, faktor lainnya
diperlukan masuk dalam pengendalian dimana promoter ditranskrip (dikopi) dengan
aktif. Faktor-faktor lain ini adalah akifator atau faktor transkripsi tertentu yang mengikat
susunan DNA yang dinamakan dengan materi penguat. Materi penguat seringkali terdiri
dari ratusan atau ribuan pasangan atas dasar dari promotor (gamabr 10.24b).
Perhatikan bahwa banyak dari informasi ini dikumpulkan dari catatan kaki, studi
mutasional, kloning dan pengisolasian gen dan protein yang terlibat didalamnya dan
jemudian menghubungkan kembali berbagai macam kombinasi dalam tabung uji. Studi
ini dikombinasikan dengan penelitian kinetis untuk menentukan susunan mana yang
stabil, sebuah penelitian imunologis untuk mengisolasi berbagai amcam komponen
dengan antibodi dan studi photocrosslinking untuk menentukan moitas mana yang saling
berhubungan satu sama lain.
Aktifator transkripsional tertentu ini memiliki wilayah yang menunjukkan adanya
susunan materi penguat (enhancer) tertentu mereka, wilayah yang dapat menunjukkan
adanya protein yang berhubungan dengan polymerase (faktor transkripsi umum) dan
4
![Page 5: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/5.jpg)
wilayah yang memungkinkan terbentuknya pengikatan faktor transkripsi lainnya (gambar
10.24b). Sama halnya dengan aktifator dan penguat (enhancer), penekan (represor) dapat
terikat ke wilayah silencer DNA pada arus jauh promotor untuk menekan transkripsi.
Sehingga, banyak gen berhubungan dengan berbagai macam susunan faktor transkripsi
yang kompleks yang memunculkan kontrol transkripsi yang rumit (lihat bab 16).
Agar faktor transkripsi tertentu dapat terikat pada penguat dan mesin polymerase,
mungkin ribuan pasangan dasar yang terpisah, DNA harus melipat dirinya agar mereka
menjadi susunan polymerase. Mikrograf elektron dengan jelas menunjukkan DNA yang
melipat dirinya dan menekuk membentuk semacam kurva (gambar. 10.26).
Meskipun RNA polymerase I dan III tampaknya memiliki sinyal penghentian
yang sama dengan promotor rho-independen dalam prokaryotes, penghentian transkripsi
gen RNA polymerase II lebih kompleks dengan disertai proses mRNA yang lebih lanjut.
Sebelum kita bergerak terus, ada beberapa poin lainnya yang butuh kita bahas.
Pertama, tidak seperti prokaryotik RNA polymerase, eukoryotic RNA polymerase betul-
betul dapat terlihat jelas (menunjukan aktifitas eksonuklease 3 ’ 5’ ). Kedua, seperti
yang kita bahas di bab 15, eukaryotik DNA semakin rumit karena adanya protein histone
yang dapat mengganggu jalannya ranskripsi. Sebaliknya, bagian dari RNA polymerase II
kompleks terbuatd ari protein yang dapat mengganggu histon yang terikat pada DNA.
Selain itu, RNA polymerase II kompleks terdiri dari protein yang berperan
sebagai perantara antara aktifator dan polymerase holoenzim. Koordinasi awal transkripsi
yang kompleks pada eukaryotes ini diberi nama dengan kontrol kombinatoerial: proses
awal yang sangat kompleks mungkin bisa terdiri dari 85 atau lebih polypeptide berbeda.
Pada akhirnya, transkripsi dalam archaea, meskipun dibawah kontrol yang lebih
sederhana daripada dalam eukaryotes, lebih mirip transkripsi dalam eukaryotes daripada
prokaryotes.
Studi tentang detail proses transkripsi- proses awal, kontrol dan penghentian-nya-
adalah satu dari area dalam ilmu genetika modern yang menarik.
Tutup dan Ekor
Transkripsi eukaryotik menghasilkan transkrip primer (utama). Berbeda dengan
kebanyakan transkrip prokaryotik yang terdiri dari informasi dari beberapa gen, semua
transkrip dari eukaryoptes yang lebih tinggi terdiri dari informasi dari hanya satu gen.
5
![Page 6: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/6.jpg)
(Transkrip dari beberapa gen ditemukan dalam beberapa eukaryoptes yang lebih rendah
seperti cacing nematoda). Tiga perubahan utama terjadi dalam trnaskrip utama pada RNA
polymerase II sebelum pemindahan ke sitoplasma: modifikasi ke ujung 5 ’ dan 3’ dan
pembuangan susunan yang mengganggu. Kita menyebut perubahan ini sebagai
modifikasi pascatranskripsional.
Pada ujung 5’ transkrip polymerase II, 7-metil guanosine ditambahkan kedalam
arah yang “salah”, 5’ 5’ (Gambar 10.27). Tutup (cap) ini memungkunkan ribosom
untuk menunjukan munculnya RNA pembawa pesan. Di ujung lainnya, ujung 3 ’ transkrip
polymerase II, sebuah susunan yang terdiri dari dua puluh sampai dua ratus nukleotide
yang mengandung adenin yang disebut dengan ekor poli-A ditambahkan dari enzim poli-
A polymerase. Polyadenylation akan muncul setelah ujung 3’ transkrip dipindahkan oleh
nukleus yang memotong sekitar dua puluh nukeotitel kebawah menuju ke molekul dan
membantu pemindahannya dari nukleus.
Ketika RNA pembawa pesan pertama kali dipelajari pada cukaryotes, RNA
pembawa pesan dalam nukleus ditemukan jauh lebih besar daripada yang ditemukan di
sitoplasma dan dinamakan dengan mRNA inti heterogen atau hnRNA. Sekarang terlihat
inilah transkrip utamanya, RNA yang tidak memiliki modifikasi pascatranskripsional
utama. Mereka adalah RNA pra-pembawa pesan.
Intron
Eukaryotes memiliki segmen DNA didalam gen yang ditranskripkan kedalam RNA tetapi
tidka pernah dipindahkan (atau diubah) menjadi susunan protein. Susunan yang masuk
ditengah-tengah proses atau intron dipindahkan dari RNA dalam nukelus sebelum
pemindahannya kedalam sitoplasma (gamabr 10.28). P.Sharp dan temannya di MIT dan
R. Roberts, T.Broker, L. Chow dan teman-temannya di Universitas Cold Spring Harbor
menemukan intron di tahun 1977. (Sharp dan Roberts diberi penghargaan Nobel pada
tahun 1993). Contoh gen dengan nitron muncul pada gambar 10.29. Segmen gen antara
nitron yang ditranskripkan dan diubah- dan dipindahkan ke sitoplasma dan ditampilkan
dinamakan dengan exon. Hasil dari pemindahan intron terlihat jelas ketika RNA
pembawa pesan terhibidrasi dengan gen yanga sli (gamabr 10.30). DNA akan
membentuk struktur dengan jenis ganda dengan exon didalam RNA sehingga mereka
6
![Page 7: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/7.jpg)
membentuk lingkaran dengan satu jenis. Intron juga muncul dalam RNA pemindahan
eukaryotic dan gen ribosomal.
Agar intron dapat dipindahkan, ujung exon harus dikumpulkan dan dihubungkan
dalam proses yang dinamakan dengan proses penyambungan. Setidaknya ada dua tipe
penyambungan meskipun mereka berhubungan: penyambungan sendiri dan
penyambungan dengan bantuan protein.
Penyambungan sendiri
Di tahun 1982, Thomas Cech dan temannya termasuk Sidney Altman yang mengatakan
bahwa RNA dapat memiliki sifat katalis menemukan penyambungan RNA sendiri. (Cech
dan Altman diberi hadiah Nobel dalam bidang Kimia). Dengan meneliti intron dalam 355
RNA ribosomal awal pada protozoa tersiliasi, Tetrahymena, Cech dan teman-temannya
menemukan bahwa mereka dapat memunculkan pmindahan intron secara in vitro tanpa
ada protein. Nucleotide yang mengandung guanine (GMP, GDP atau GTP) harus ada..
gambar 10.31 menunjukkan diagram terjadinya penyambungan sendiri. Intron bertindak
sebagai enzim; kita sebut dengan RNA dengan properti enzimatis sebuah ribosom.
Selama penyambungan sendiri, ikatan U-A di sisi kiri (5’) intron dipindahkan ke
GTP. U yang tidak terikat akan memindahkan RNA dengan hubungan U-U dan
melepaskan intron (gambar 10.31). Karena semua ikatan dapat dipindahkan secara
terbalik (transesterifikasi) dan bukanlah ikatan baru, tidak ada sumber energi eksternal
yang kita butuhkan. Intron penyambung sendiri tipe ini dinamakan dengan intron grup I.
Struktur sekunder (RNA lingkaran-batang) juga merupakan pemindahan intron yang
penting.
Smeskipun aktifitas enziamtis ribosim adalah pemindahannya sendiri, struktur
sekundernya setelah pemindahan memberikannya kemampuan untuk melakukan
katalisasi reaksi lebih lanjut (gambar 10.32). reaksi yang dikatalisasikan oleh ribosim
berisfat transesterifikasi dan reaksi hidrolisis yang akan memecahkan molekul RNA
menjadi dua bagian. Ribosim juga dapat melakukan fungsi lainnya termasuk
pembentukan formasi ikatan peptide yang dibahas di bab 11. Saat ini setidaknya ada
tujuh kelas ribosim yang berbeda berdasarkan apda sifat enzimatis mereka. Sebuah
ribosim dapat memecah RNA lainnya dan yang muncul di patogen tanaman kecil
7
![Page 8: Transkripsi DNA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55721054497959fc0b8d014e/html5/thumbnails/8.jpg)
dinamakan dengan hammerhead ribozyme (gamabr 10.33) karena bentuknya. Karena
molekul RNA ini ukurannya kecil mereka memiliki potensi untuk dimodifikasi dalam
laboratorium untuk tujuan tertentu yang berhubungan dengan perawatan klinis dan studi
proses RNA selanjutnya.
Penyambungan diri juga dapat ditemukan di gen di mitokondria ragi. Intron ini
disebut dengan Intron grup II karena mereka menggunakan mekanisme penyambungan
yang berbeda yang tidak membutuhkan nukleotide eksternal. Justru, ikatan pertama
dipindahkan didalam intron ke adenosine sehingga membentuk struktur lariate (gambar
10.34). Agar terbentuk lariate, ribose adenosine harus membuat tiga ikatan fosfodiester
(gambar 10.35).
8