translate dokter yoga 1

7/24/2019 Translate Dokter Yoga 1

1/6

FAKTOR RISIKO DAN POLA PERUBAHAN ENZIM LIVER PADA

PASIEN DENGAN ANTI-TUBERCULOSIS DRUG-INDUCED

HEPATITIS

Latar Belakang: Hepatotoksisitas adalah salah satu efek samping yang

paling sering terjadi selama pengobatan TB dan berhubungan dengan

6% - 12% mortalitas jika obat dilanjutkan setelah mun!ulnya gejala"

#alam sebagian besar kasus hepatitis terbukti ditemukan dalam

$aktu tiga bulan setelah induksi pengobatan anti-TB"

Tujuan: enelitian ini bertujuan untuk menentukan pola perubahan

transaminase li&er dan faktor risiko yang terkait pada pasien dengan

'nti-Tuber!ulosis #rug-(ndu!ed Hepatitis yang dira$at di )umah sakit

Boo-'li di *ahedan (ran Tenggara"

asien dan +etode: enelitian !ross-se!tional deskriptif ini meninjau

semua ,le dari pasien dengan 'nti-Tuber!ulosis #rug-(ndu!ed Hepatitis

#(H. yang dirujuk ke rumah sakit Boo-'li di *ahedan /outheastern

(ran dalam kurun $aktu lima tahun" /emua pasien berusia di atas 10

tahun dan diberikan pengobatan dengan rejimen standar kombinasi

isoniaid rifampin pirainamid dan etambutol streptomisin."

Hepatotoksisitas dide,nisikan ketika transaminase li&er lebih dari lima

Batas 'tas 3ormal atau memiliki gejala klinis dengan peningkatan

transaminase li&er 4 5 L3"

Hasil: #i antara 706 pasien dengan penyakit tuber!ulosis 00% laki-

laki8 96% $anita. 92 99%. kasus memiliki hepatotoksisitas yang

diinduksi obat" Hanya 29% dari pasien dengan 'nti-Tuber!ulosis #rug-

(ndu!ed Hepatitis berada di ba$ah 928 9% dari kasus terjadi dalam

dua minggu pertama setelah onset pengobatan"

;esimpulan: 'nti-Tuber!ulosis #rug-(ndu!ed hepatotoksisitas

menyebabkan penghentian pengobatan pada 99% dari pasien dengan

tuber!ulosis" /ebagian besar pasien dengan #(H berada di atas lima

puluh dan 9% kasus terjadi selama dua minggu pertama setelah


2/6

onset pengobatan" #okter harus berhati-hati dan terus memantau

pasien tersebut"

;ata kun!i: Li&er8


3/6

ditegakan melalui metode bakteriologis dan histopatologi" pengujian

bakteriologi didasarkan pada tiga sampel dahak atau jika pasien tidak

bisa memberikan sampel tiga sampel aspirasi lambung diperiksa"

#ahak dan aspirasi lambung sampel die&aluasi untuk BT' '=B. oleh

pe$arnaan *eil-3elson dan media Lo$enstein-@ensen digunakan untuk

kultur +y!oba!terium tuber!ulosis" asien dengan Tuberkulosis Akstra

aru die&aluasi se!ara bakteriologis atau histopatologi" /emua pasien

diobati dengan rejimen standar kombinasi (3# )(= *' dan

etambutol ATB. streptomy!in." #rug-indu!ed hepatotoksik

dide,nisikan sebagai peningkatan serum alanine aminotransferase 4 5

L3 dengan gejala hepatitis atau lebih dari lima kali dari L3 dengan

atau tanpa gejala hepatitis" =aktor risiko dan !o-morbiditas lainnya

seperti Hepatitis B irus HB. Hepatitis > irus H>. dan Human

(mmunode,!ien!y irus H(. diabetes dan penggunaan obat

hepatotoksik lainnya dan gejala klinis dari drug-indu!ed hepatitis juga

dipelajari" ;etika pasien menunjukkan gejala #(H obat-obatan mereka

dihentikan dan sesuai dengan protokol nasional untuk pengobatan #(H

semua obat se!ara bertahap dilanjutkan" 'nalisis statistik hasil

dilakukan dengan menggunakan /// &ersi 1C untuk menge&aluasi

perbedaan yang signi,kan8 D 9"

0" Hasil

/tudi ini meninjau semua data dari pasien dengan 'nti-Tuber!ulosis

#rug-(ndu!ed Hepatitis yang dira$at di rumah sakit Boo-'li di *ahedan

selama kurun $aktu lima tahun" #i antara 706 pasien dengan TB 00%

laki-laki8 96% $anita. 92 pasien 2C laki-laki-laki 29 perempuan dan

rata-rata usia 19-?7 tahun. dira$at di rumah sakit karena 'nti-

Tuber!ulosis #rug-(ndu!ed Hepatitis" #ari 92 pasien dengan 'nti-

Tuber!ulosis #rug-(ndu!ed Hepatitis C9% berusia di atas 92 tahun8

9% dari kasus terjadi dalam dua minggu pertama setelah onset

pengobatan" rentang $aktu untuk terjadinya #(H adalah 5-19 hari


4/6

setelah pasien menerima obat anti-TB" Tiga pasien memiliki penanda

serologi positif untuk HB hasil positif untuk HBs 'g dan >)-HB tes."

Tidak ada yang positif untuk H> atau H(" Lima pasien memiliki

diabetes mellitus" #i antara pasien dengan #(H lima pasien diobati

dengan lima obat anti-TB karena kambuh atau kegagalan pengobatan8

09% memiliki 'LT '/T 4 6 kali dari L3" asien-pasien ini memiliki

kehilangan nafsu makan ?6%. ikterus 06%. mual ?6%. muntah

9C%. malaise 20%. nyeri kuadran atas kanan 20%. dan kehilangan

kesadaran 9C %." Le&el enim li&er yang normal setelah empat

sampai 5 hari" Tidak ada kematian yang dilaporkan" )ara-rata durasi

ra$at inap adalah 15 hari"

9" #iskusi

/tudi ini menunjukkan bah$a 99% pasien dengan TB yang diobati

dengan obat anti-TB mengalami hepatotoksisitas" #rug-indu!ed

hepatotoksisitas adalah salah satu efek samping yang paling penting

dari pengobatan anti-TB yang insidensinya ber&ariasi di berbagai

negara dan dari 1% sampai 51% 0-7." =rekuensi yang lebih tinggi

dilaporkan pada negara-negara seperti (ndia 1%. dan Turki 1?%.

sementara itu frekuensi yang lebih rendah dilaporkan di negara-negara

Barat E1% di 'merika /erikat 55% di /panyol dan 0% di (nggris. 5-

7." Laporan yang diterbitkan dari (ran menunjukkan bah$a #(H lebih

tinggi di antara pasien (ran /istaniad 2?% ?. dan ;halili 51% 7.."

Tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geogra,s faktor genetik

usia ras status gii buruk penggunaan alkohol yang tinggi penyakit

yang ekstensif adanya penyakit li&er hepatitis B dan > pemba$a

hepatitis B status hipoalbuminemia dan asetat frekuensinya

dilaporkan berbeda 5-9." (nsidensi hepatotoksisitas yang lebih tinggi

pada usia yang lebih tua mungkin terkait se!ara sekunder terhadap

peningkatan pre&alensi gangguan komorbid serta penggunaan obat


5/6

tambahan yang terkait dalam kelompok usia ini 1-0." #alam penelitian

ini C9% dari pasien berusia lebih dari 92 tahun" #ilaporkan juga bah$a

pemberian rifampisin dalam rejimen pengobatan multidrug

meningkatkan kejadian hepatotoksisitas yang signi,kan pada orang

de$asa dari 16% menjadi 299% 2C." irainamid juga memberikan

kontribusi untuk peningkatan insidensi atau keparahan

hepatotoksisitas 2." #alam penelitian ini pasien mendapatkan rejimen

standar kombinasi (soniaid )ifampisin pirainamid dan etambutol

streptomisin." Tuberkulosis Akstensif dapat menjadi faktor risiko untuk

#(H Tuberkulosis 9-C." Berdasarkan !atatan rekam medis hampir

sepertiga dari pasien dengan hepatitis juga menunjukkan Tuberkulosis

ekstensif pada F-ray thoraG" #alam situasi seperti itu tindak lanjut

yang !epat diperlukan selama pengobatan dengan kontrol klinis se!ara

berkala dan tes laboratorium" #isarankan juga bah$a pasien dengan

TB harus die&aluasi untuk adanya hepatotoksisitas melalui anamnesis

pemeriksaan ,sik pemeriksaan laboratorium dan juga harus

memperhatikan dari adanya gejala hepatotoksisitas dan hepatitis

seperti kehilangan nafsu makan mual muntah ikterus dan sakit perut

dan tindakan pen!egahan untuk penggunaan alkohol dan obat-obatan

hepatotoksik lainnya 1-10." +enurut rekomendasi


6/6

dibandingkan dengan pengobatan tanpa obat ini 15 10. penelitian ini

berusaha untuk memulai kembali keempat obat jika memungkinkan8

tujuannya adalah terutama untuk mengamati +ulti-#rug )esisten!e

+#). dan pra-ekstensif TB yang resistan terhadap obat di $ilayah ini

19."

+eskipun frekuensi #(H dalam penelitian ini lebih rendah dibandingkan

penelitian lain di daerah ini serupa dengan laporan lainnya sebagian

besar kasus TB di mana hepatotoksisitas berkembang terjadi pada

subjek di atas 92 tahun dan banyak dari mereka mengalaminya

setelah bulan pertama pengobatan" Hal yang harus dipertimbangkan

bah$a kasus ini memerlukan pemantauan klinis dan pemeriksaan

laboratorium li&er" rioritas untuk studi kedepan adalah termasuk studi

dasar untuk menentukan faktor risiko genetik mekanisme dari

hepatotoksisitas yang disebabkan obat anti-TB dan pengembangan

rejimen obat TB yang lebih aman"

!apan Terima ;asih

enulis ingin mengu!apkan terima kasih kepada semua anggota staf di

)umah /akit Boo-'li karena mereka telah membantu"

translate dokter yoga 1

Documents