troubleshooting hardware

24

Click here to load reader

Upload: syah-izal-rizal

Post on 28-Jun-2015

1.224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TROUBLESHOOTING HARDWARE

TROUBLESHOOTING HARDWARE

SYAH RIZAL

ITA

2009.3002.02.004

Page 2: TROUBLESHOOTING HARDWARE

KATA PENGANTAR

Seiring dengan bertambahnya penggunaan komputer di masyarakat kini, dan teknologi

komputerisasi pun terus diperbarui, tidak jarang bahwa kerusakan komponen-komponen

komputer terjadi. Kerusakan-kerusakan komponen komputer terus disebabkan banyak hal,

terutama karena usia dan kesalahan manusia. Dan tidak jarang juga komponen-komponen

tersebut, tidak cocok lagi dengan komputer jaman sekarang, atau sebaliknya, sehingga

mengakibatkan kerusakan pada kedua komponen tersebut.

Untuk mengecek dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada komponen komputer

tersebut, dibutuhkanlah sebuah logika matematika yang mampu menerangkan kerusakan-

kerusakan yang terjadi. Mengapa menggunakan logika matematika untuk memecahkan masalah-

masalah pada komputer tersebut? Karena komputer pun disusun berdasarkan logika matematika,

yang tersusun secara berurutan.

Troubleshooting hardware atau cara pemecahan masalah pada perangkat keras pada komputer,

disusun secara berurutan dan logis. Hal-hal yang diuji saat menganalisa masalah hingga

menyelesaikannya pun dimulai dari hal paling mendasar, menuju ke hal yang lebih kompleks.

Sehingga dalam proses pemecahan, dapat diketahui masalah apa yang sebenarnya terjadi pada

perangkat keras komputer tersebut, bagaimana cara penyelesaianya, dan yang terakhir bagaimana

cara merawat perangkat keras tersebut, agar tidak mengalami masalah kembali.

Page 3: TROUBLESHOOTING HARDWARE

PENDAHULUAN

Apa itu Troubleshooting?

Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah

bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah

secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang

merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari

sebuah masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti

halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan.

(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Troubleshooting)

Troubleshooting, adalah cara untuk mencari tahu mengapa sesuatu tidak dapat bekerja dan untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Troubleshooting pada komputer sering membutuhkan

penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan ketidakfungsiannya perangkat keras, atau

terdeteksinya kesalahan, atau perangkat lunak yang tidak dapat digunakan lagi.

(To find out why something does not work and to fix the problem. Troubleshooting a computer

often requires determining whether the problem is due to malfunctioning hardware or buggy or

out-of-date software.) (sumber : http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb246417(VS.85).aspx)

Troubleshooting adalah proses menemukan kesalahan umum yang sering terjadi pada masing-

masing perangkat keras yang digunakan pada saat merakit komputer dan mencari penyelesaian

atas permasalahan yang terjadi. (sumber : http://kipsaint.com/isi/troubleshooting-casing-dan-

power-supply.html)

Page 4: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Mengapa Melakukan Troubleshooting?

Seperti yang dijelaskan pada definisi diatas, bahwa troubleshooting merupakan cara untuk

mencari tahu masalah sehingga mengakibatkan sesuatu, dalam hal ini adalah perangkat keras,

tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan bagaimana cara untuk menyelesaikan anomali pada

perangkat keras tersebut.

Dengan adanya troubleshooting, proses pendeteksian masalah dan penyelesaiannya menjadi

lebih mudah, karena penyelesaiannya disusun secara sistematis dan terurut. Disini

troubleshooting-lah yang menjadi cara utama untuk mencari masalah, dan bukan dengan proses

menerka-nerka kerusakan apa yang terjadi pada perangkat keras tersebut.

Pokok Bahasan Troubleshooting

Terdapat beberapa pokok bahasan dalam troubleshooting pada perangkat keras, yakni

troubleshooting UPS (Uninterruptible Power Supply), troubleshooting papan induk

(motherboard), dan troubleshooting memori serta kartu grafis (RAM dan VGA).

Page 5: TROUBLESHOOTING HARDWARE

TROUBLESHOOTING HARDWARE

A. TROUBLESHOOTING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS)

UPS atau Uninterruptible Power Supply adalah perangkat yang biasanya menggunakan

baterai backup, sebagai catuan daya alternatif untuk dapat memberikan suplai daya yang

tidak terganggu untuk peralatan elektronik yang terpasang. UPS merupakan system

penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai

benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. (sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply)

Ada beberapa kasus troubleshooting Power Supply, diantaranya:

Kasus:

UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.

Solusi:

Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang

baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila

baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka

kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.

Kasus:

Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.

Solusi:

Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan

debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang

memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power

supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.

Page 6: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Kasus:

Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.

Solusi:

Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas

prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang

sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada

di sekitar power supply.

Kasus:

Lampu penerangan suram dan komputer booting ulang.

Solusi:

Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani

masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila

dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.

Kasus:

Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau

hidup.

Solusi:

Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya

dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power

supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor

Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika

memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali

sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan

benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power

supply tersebut dengan yang baru.

Page 7: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Kasus:

Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.

Solusi:

Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan

langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon

Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan

aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada

monitor dan hard disk.

2. Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada

Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan

aktif. Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan

muncul.

3. Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D

Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini

sudah hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.

4. Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer

mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk

memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada

masalah, maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.

5. Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja

dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power

Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.

B. TROUBLESHOOTING MOTHERBOARD

Motherboard adalah papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik saling terhubung

seperti pada PC atau Macintosh dan biasa disingkat dengan kata mobo. (sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Motherboard)

Page 8: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Ada beberapa kasus troubleshooting Motherboard, diantaranya:

Kasus:

Baterai hanya bekerja sementara waktu.

Solusi:

Kadang-kadang baterai bekerja dengan bagus. Kemudian, kadang-kadang kita

mendapatkan kesalahan pada baterai tersebut yaitu sistem tidak bisa mengenali waktu

dengan baik. Hal ini disebabkan karena baterai kehilangan tegangan dan koneksi yang

buruk antara baterai dengan motherboard. Untuk mengati hal tersebut, maka langkah

yang bisa diambil adalah mengganti baterai mati.

Kasus:

Mengganti pengaturan CMOS tetapi tidak muncul perubahannya.

Solusi:

Ketika keluar dari pengaturan CMOS, pastikan memilih “Save and Exit” untuk

menyimpan segala perubahan yang sudha dilakukan dan keluar dari setup tersebut.

Memilih Exit Without Saving akan menyebabkan segala pengaturan dan perubahan yang

sudah dilakukan terhadap CMOS tidak akan disimpan.

Kasus:

Sistem kehilangan Waktu, Pengaturan, atau kesalahan pada bateraí.

Solusi:

Baterai mati atau habis. Segera ganti yang baru.

Kasus:

Permasalahan umum yang sering terjadi pada motherboard.

Solusi:

Ada beberapa hal yang harus dicek dan diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

Page 9: TROUBLESHOOTING HARDWARE

1. Apakah semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan

masksimal atau belum, Komponen tersebut meliputi: motherboard, processor,

memory, VGA Card, dan drive. Jika ada salah satu yang tidak terpasang dengan

benar, maka sistem tidak akan bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor

sudah dihubungkan ke masing-masing komponen.

2. Coba lepaskan segala komponen satu demi satu untuk mengetahui kesalahan yang

terjadi.

3. Apakah pengaturan jumper sudah benar atau belum? Anda harus mengatur jumper

untuk berbagai tipe perangkat keras yang terpasang, misalny jumper untuk

processor. Jumper tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan

bus, dan lain-lain.

4. Jika merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi

normal atau default.

5. Apakah bentuk motherboard masih bagus ataukah ada yang cacat? Apakah ada kaki

atau pin yang ada di motherbaord dalam keadaan patah atau tidak?

6. Apakah power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup atau tidak? Jika

menambah beberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah

daya power supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak?

Daya power supply yang standar adalah berkisar 230 atau 250 watt.

Kasus:

Motherboard pecah atau rusak.

Solusi:

Kalau menghadapi kondisi tersebut, maka mau tidak mau harus membeli motherbaord

yang baru. Tidak dapat memperbaiki motherboard yang rusak tersebut dan setelah

membeli motherboard yang baru, berhati-hatilah dalam memasang suatu card ke

motherboard.

Kasus:

Terdapat pin yang bengkok pada motherboard.

Page 10: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Solusi:

Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan

kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan

dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus

membeli motherbaord yang baru.

Kasus:

Bagaimana bisa mendapatkan driver chipset untuk motherboard yang dimiliki.

Solusi:

Download driver tersebut pada situs yang tersedia. Biasanya pembuat atau manufaktur

dari perangkat keras menyediakan situs yang berisi driver update yang bisa didownload

kapan saja. Update driver ini mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kinerja suatu

perangkat keras.

C. TROUBLESHOOTING VGA

Kartu Grafis (VGA) adalah perangkat output yang bertugas untuk mengolah data menjadi

tampilan grafis atau teks di layar monitor. VGA berfungsi menghubungkan sistem

komputer dengan monitor. VGA card membutuhkan aplikasi pendukung, yaitu Driver.

Driver ini berfungsi sebagai perantara sistem operasi dan kartu grafis. (sumber :

mediadarialam.blogspot.com/2010/05/vga-video-graphic-adapter-adalah.html)

Ada beberapa kasus troubleshooting Kartu Grafis (VGA), diantaranya:

Kasus:

Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.

Solusi:

1. Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke

port VGA yang ada di casing komputer.

2. Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.

3. Coba booting ulang.

Page 11: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Kasus:

Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang

terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:

1. Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.

2. Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.

3. Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.

4. Ada titik-titik kecil di layar monitor.

Solusi:

1. Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah

menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai

dengan kaki-kaki yang tersedia.

2. Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau

putus, segera ganti yang baru.

3. Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk

mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang

menyediakan driver dari VGA itu.

4. Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs

Microsoft.

5. Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau

games.

6. Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard,

dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam

dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat

dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.

Page 12: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Kasus:

Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika

memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan

dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?

Solusi:

1. Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic,

pilih “Fixing a problem”.

2. Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.

3. Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.

4. Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next.

Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan

tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.

Kasus:

Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.

Solusi:

1. Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu

Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command

Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik

dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.

2. Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol

[Enter].

3. Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang

muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].

4. Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan

informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.

5. Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.

Page 13: TROUBLESHOOTING HARDWARE

6. Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem.

operasi/Windows.

(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur

yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).

Kasus:

Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP,

resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal

harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap

resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.

Solusi:

Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar

driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan

update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru.

Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara

berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer

Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+)

untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari

driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:

1. Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display

adapter.

2. Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.

3. Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana

cara untuk melakukan update driver.

D. TROUBLESHOOTING RAM

Random Access Memory (RAM) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya

dapat diakses dalam waktu ang tepat, tidak memperdulikan letak data tersebut di dalam

memori. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/RAM)

Page 14: TROUBLESHOOTING HARDWARE

Ada beberapa kasus troubleshooting memori (RAM) diantaranya:

Kasus :

Memasang RAM pada komputer dengan kapasitas melebihi 64MB, RAM tidak bisa

terdeteksi oleh DOS, tetapi bisa terdeteksi oleh Windows

Solusi :

Kondisi semacam itu wajar dan normal, karena DOS pada waktu dirancang hanya bisa

mengenali RAM yang terpasang dengan kapasitas 64 MB, lebih dari 64 MB tidak akan

terdeteksi. Berbeda dengan Windows, semua RAM yang terpasang akan terdeteksi

dengan baik, selama RAM yang dipasang dalam kondisi bagus dan tidak rusak.

Kasus :

Laporan RAM. Ada kapasitas dari RAM sebesar 128KB atau 384KB yang tidak pernah

dilaporkan ketika melakukan proses booting.

Solusi:

Kondisi ini normal. Beberapa versi dari BIOS tidak akan menampilkan area dari memori

yaitu memori konvensional dan memori ekstended.

Kasus :

Sistem komputer menjadi lambat ketika ditambahkan beberapa memori.

Solusi:

Langkah pertama adalah, pastikan semua memori baru yang dipasang dikenali dengan

baik oleh BIOS atau Windows. Apabila motherboard tidak mendukung penambahan

memori dan hanya menerima kapasitas paling besar adalah 64 MB, maka percuma saja

Page 15: TROUBLESHOOTING HARDWARE

menambah memori baru. Memori tetap bisa terpasang tetapi efeknya bisa memperlambat

kinerja komputer.

Kasus :

Menambah memori tetapi Win XP Prof tidak bisa berjalan dengan lancar. Menambah

memori sebesar 256MB dan 128 ke komputer. BIOS bisa mendeteksi RAM yang sudah

ditambahkam tersebut tetapi Windows tidak berhasil mendeteksi bahkan tampilan di

layar monitor menjadi biru.

Solusi:

Hal yang harus diperhatikan adalah RAM yang baru apakah cocok dan sesuai dengan

motherboard dan jenis RAM yang lain yang sudah terpasang sebelumnya di motherboard.

Kalau RAM tersebut tidak cocok, maka akan mempengaruhi kinerja sistem bahkan

mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik. Sebelum memasang RAM, hal yang

sangat penting adalah memperhatikan tipe dan PC dari RAM tersebut.

Kasus :

Identifikasi memori yang rusak. Ketika menghidupkan komputer, terdengar bunyi beep

dan komputer tidak mau booting.

Solusi :

Beep tersebut menandakan adanya perangkat keras yang melekat pada motherboard

mengalami kerusakan. Yang paling umum adalah kerusakan terjadi pada memori. Segera

ambil memori tersebut dari motherboard kemudian coba bersihkan memori dengan tisu

atau atau kain yang bersih. Setelah dibersihkan pasang kembali pada slot nya. Apabila

setelah dipasang, masih keluar bunyi beep, memorinya harus diganti dengan yang baru.

Page 16: TROUBLESHOOTING HARDWARE

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Komponen-komponen komputer seperti Motherboard, Power Supply, VGA, dan

RAM adalah contoh dari beberapa komponen komputer yang rentan mengalami

kerusakan. Motherboard, Power Supply dan RAM, merupakan komponen penting

dalam komputer, dan jika mengalami kerusakan, maka komputer tersebut tidak bisa

digunakan lagi. Selain karena faktor usia, pesatnya laju pertumbuhan dan

perkembangan komputer pun menyebabkan komponen-komponen tersebut cepat

mengalami kerusakan jika dipasangkan pada komponen lain yang tidak sesuai.

Karena itu, dibutuhkanlah sebuah algoritma pencarian masalah yang terjadi pada

komponen tersebut, lalu memberi solusi sesuai dengan masalah yang terjadi.

B. SARAN

Untuk mengatasi kerusakan pada komponen-komponen komputer tersebut, dapat

dilakukan sendiri dengan algoritma yang sesuai. Ini akan menghemat biaya dan waktu

untuk memperbaiki kerusakan pada komponen komputer tersebut. Dan terakhir

diharapkan tulisan ini berguna bagi yang membacanya.

Page 17: TROUBLESHOOTING HARDWARE

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Troubleshooting

http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb246417(VS.85).aspx

http://kipsaint.com/isi/troubleshooting-casing-dan-power-supply.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply

http://id.wikipedia.org/wiki/Motherboard

http://mediadarialam.blogspot.com/2010/05/vga-video-graphic-adapter-adalah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/RAM

http://www.fonerbooks.com/power.htm

http://www.fonerbooks.com/video.htm

http://www.fonerbooks.com/cpu_ram.htm