tugas 01

22
TUGAS : BIOLOGI DAN MIKROBILOGI LINGKUNGAN NAMA : AHMAD SANI TARBIA STANBUK : 214 01 029 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

Upload: sutilao

Post on 19-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugass

TRANSCRIPT

Page 1: tugas 01

TUGAS :

BIOLOGI DAN MIKROBILOGI LINGKUNGAN

NAMA : AHMAD SANI TARBIA

STANBUK : 214 01 029

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2015

Page 2: tugas 01

TUGAS : 01

1. Teori Evolusi Biologi Menurut Oparin (1895)

Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.

Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin.Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.

Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial. Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut :

a. memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat disekelilingnya;

b. memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul dari dan ke sekelilingnya;

c. memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;

d. mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.

Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan metabolisme, dan mempunayi kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi.

Page 3: tugas 01

Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi yang berlimpah sehingga dilautan berlimpah senyawa organik yang lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai abenda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ? Oparin menjelaskan sebagai berikut :

Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbuna gumpalan atau Koaservat.

Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnay. Denagndemikian, perbedaan komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba. Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah kepada terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses biokimia.

Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin akan mnghasilkan sel primitif.

Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.

Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh para Ilmuwan. Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup.

Page 4: tugas 01

Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.

Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas; (penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan rohani. Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi, karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.

2. Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)

Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.

Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :

a. kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi

b. kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,

c. kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan

d. kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).

3. Eksperimen Stanley Miller

Page 5: tugas 01

Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.

Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.

Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.

Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.

TUGAS : 02

Page 6: tugas 01

1. Struktur sel hewan dan tumbuhan

A. Struktur Sel Hewan

Sel hewan tersusun atas protoplasma. Protoplasma merupakan bahan

hidup di dalam sel berupa cairan koloid campuran majemuk protein, lemak, dan

bahan organik lainnya. Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan dalam

sel.

Sel Hewan

Protoplasma sel hewan tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :

a. Membran sel (Cell Membrane / Plasma Membrane)

Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sangat penting dari

sel. Tanpa membran sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan

kehidupannya.Membran sel berfungsi :

sebagai pelindung sel, melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan

sel

sebagai pengatur transportasi molekul dan reseptor atau penerima

rangsangan dari luar sel

memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan

lingkungannya.

sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar

Page 7: tugas 01

mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel

sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimia

mengontrol/mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dan

lingkungannya.

b. Inti sel (Cell nucleus)

Inti sel berisi butir-butir kromatin yang dihubungkan oleh benang

kromatin yang sangat halus membentuk gulungan benang kromatin yang

mengandung bahan genetik, yaitu untaian molekul DNA.Di dalam inti terdapat

struktur bulat yang lebih padat dan tidak dibatasi oleh membran. Struktur ini

disebut anak inti (nukleolus). Nukleolus dibutuhkan untuk membentuk molekul

RNA. Inti sel juga mengandung cairan inti (nukleoplasma) yang tersusun atas

molekul asam inti (DNA/RNA), protein inti dan benang-benang kromatin.Inti sel

berfungsi untuk mengatur (mengontrol) seluruh aktivitas sel dan pewarisan faktor

keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensintesis berbagai macam

molekul RNA, khususnya pembentukan RNA (RNA Ribosom)

c. Sitoplasma (Cytoplasm)

Sitoplasma merupakan bagian sel yang hidup yang terdapat di luar inti sel.

Sebagian besar aktivitas sel, seperti metabolisme, gerakan dan biosintesis

berlangsung di dalam sitoplasma. Oleh karena itu di dalam sitoplasma terdapat

berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Di dalam sitoplasma terdapat

juga pigmen dan cadangan bahan makanan berupa pati, lemak, tepung dan

glikogen.

Organel-organel yang terdapat di dalam sitoplasma adalah sebagai berikut :

1. Mitokondria (Mitochondrion)

Mitokondria berasal dari kata mitos dan chondrion. Mitosartinya

benang dan chondrion berarti butir. Mitokondria tampak seperti benang-

benang halus atau butir-butir yang tersebar dalam sitoplasma. Jumlah

mitokondria dalam satu sel dapat mencapai 800 buah. Mitokondria

memiliki ketebalan sekitar 0,35-0,74 mikron.

Page 8: tugas 01

2. Retikulum Endoplasma (Endoplasmic Reticulum)

Retikulum endoplasma merupakan saluran yang berkelok-kelok

sebagai penghubung antara membran sel dengan membran inti.

Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua berdasarkan ada dan

tidaknya ribosom yang menempel yaitu :

a. Retikulm endoplasma bergranula kasar (rough endoplasmic

reticulum), yaitu retikulum endoplasma yang mengandung atau

menempel ribosom dengan jarak tertentu. Fungsinyauntuk

menampungnya protein yang dibuat oleh ribosom.

b. Retikulum endoplasma granula halus (smooth endoplasmic

reticulum), yaitu retikulum endoplasma yang tidak mengandung

ribosom. Fungsinya untuk mensintesis molekul-molekul lemak,

fosfolipid, dan steroid.Retikulum endoplasma mempunyai fungsi

umum yaitu menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam sel. Setiap

sel selalu mensintesis protein sehingga setiap sel selalu mengandung

retikulum endoplasma.

3. Ribosom (Ribosome)

Ribosom berbentuk sebagai butiran-butiran dengan diameter 23

nm yang terdapat bebas do dalam sitoplasma atau menempel pada

retikulum endoplasma. Secara struktur, ribosom terdiri dari 2 subunit,

yaitu subunit kecil 40-S dan subunit besar 60-S.

Fungsi Ribosom : sebagai tempat sintesis protein dalam sel. Pada

ribosom terdapat paling sedikit tiga jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA,

dan tRNA yang diperlukan untuk membaca kode yang dikirimkan dari

inti sel, sehingga dari kode itu dapat dibaca jenis protein yang

bagaimana yang akan disintesis di dalam ribosom.

4. Badan Golgi / Kompleks Golgi (Golgi Apparatus)

Kompleks Golgi pertama kali ditemukan di dalam sel saraf oleh

seorang sarjana bangsa Italia Camilo Golgi pada tahun 1898.

Kompleks Golgi terdiri dari kantung-kantung pipih yang

disebut sisterna. Sisterna ini bertumpuk dalam 4-8 lapisan.

Badan Golgi /kompleks Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran

Page 9: tugas 01

(sekresi) protein dan lendir, sehingga disebut juga organel sekresi.

Kompleks Golgi pada tumbuhan disebut diktisom.

5. Lisosom (Lysosome)

Lisosom merupakan organel berbentuk oval atau bundar yang

dibatasi oleh membran tunggal dan berisi sejumlah enzi pencernaan.

Misalnya pada sel darah putih (leukosit), bakteri-bakteri yang telah

difagositosis akan dicerna oleh enzim-enzim lisosom. Lisosom

berfungsi juga untuk mencernakan organel-organel sel yang telah

rusak atau sudah tua. Kemudian tempat organel yang dicernakan tadi

akan diisi oleh organel baru.

6. Peroksisom (Peroxisome)

Peroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom

tetapi biasanya berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim yang

berhubungan dengan metabolisme H2O2.Salah satu contohnya adalah

enzim katalase.

Enzim katalase terdapat di semua sel hidup dan banyak ditemukan

pada sel hati. Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan hidrogen

peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).

Reaksi kimia enzim katalase ditulis sebagai berikut :

                Catalase enzyme

2H2O2  -----------------> 2 H2O+ O2

Senyawa hidrogen peroksida (H2O2) terbentuk dalam proses respirasi

sel, bersifat racum dan dapat merusak sel.

7. Sitoskeleton (Cytoskeleton)

Sitoskeleton meruapakan rangkaian benang-benang yang tersusun

atas silium dan flagelum, berfungsi sebagai penyokong sel dan

mempertahankan bentuk sel. Di samping itu, sitoskeleton juga

berperan dalam hal terjadinya perubahan bentuk sel dan erat kaitannya

dengan gerak keseluruhan sel atau gerak organel di dalam sel.

Page 10: tugas 01

Benang penyusun sitoskeleton dapat dibedakan menjadi tiga jenis

yaitu:

a. Mikrofilamen (Microfilament).

b. Mikrotubul (Microtubule)

c. Filamen Antara (Intermediate Filament).

8. Sentriol

Sentriol hanya ditemukan pada sel hewan. Di dalam sel terdapat

dua sentriol yang terdapat di dalam sentrosom. Satu sentriol terdiri dari

satu batang yang tersusun dari 9 mikrotubul.

Pada saat terjadi pembelahan sel, kedua sentriol akan memisahkan diri,

bergerak menuju kutub yang berlawanan dan berkembang menjadi

benang gelondong.

Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel yaitu pada

pergerakan kromosom atau kromatid.

B. STRUKTUR SEL TUMBUHAN

Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain dalam ukuran,

bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel tumbuhan

memiliki persamaan dalam beberapa segi sehingga dapat dibanyangkan

suatu hipotesis sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam bentuk yang

secara nisbi tidak termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti disajikan pada

gambar 1, terdiri atas tiga bagian : (1) Membran sel yang dibagian luarnya

di selubungi oleh dinding sel, (2) selapis protoplasma yang melapisi

dinding itu dan disebut protoplas, dan (3) rongga yang disebut vakuola

sentral yang menempati bagian terbesar ruang di dalam sel.

Page 11: tugas 01

Gambar 1. Struktur anatomi sel tumbuhan

1. Dinding sel

Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel.Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada sel-sel tipe tertentu.

Lamela tengah adalan suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding primer dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk) sehingga memungkinkan gerakaan antar sel dan penyesuaiannya yang diperlukan sebelum sel-sel dapat mencapai ukuran dan bentuk dewasa.

Page 12: tugas 01

Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya, dinding sel primer terutama terdiri atas selulosa dan hemiselulosa.Lignifikasi tidak terlalu mengganggu permeabilitas dinding sel terhadap air dan bahan-bahan terlarut, akan tetapi mengubah sifat fisik dan kimiawi dinding sel. Dinding sel yang terlignifikasi menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap tekanan dari pada dinding sel yang berselulosa.

2. Plasmodesmata

Plasmodesamata adalah benang-benang protoplasmik halus yang terletak pada tempat-tempat tertentu pada dinding sel primer (yaitu pada noktah yang berupa bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan). Plasmodesamata dapat menembus pori-pori kecil pada dinding sel primer dan lamella tengah diantara sel-sel yang bedekatan sehingga protoplasma kedua sel dapat berhubungan.

3. Membran sel

Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi zat-zat terlarut masuk dan keluar dari sel.

Gambar 2. Membran plasma

Page 13: tugas 01

4. Nukleus

Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul sama dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat turun-temurun suatu organisma. Didalam inti sel tersusun atas tiga komponen yaitu :

Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.

Nukleoplasma (cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein

Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi struktur seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesa protein.

5. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion dan protein. Bahan-bahan lain yang lazim terdapaat dalama sitoplasma adalah butir minyak dan berbagai macam kristal yang dalam banyak hal tersusun dari kalsium oksalat. Ukuran partikel terlarut adalah 0,001 – 0,1 mikron dan bersifat transparan.

6. Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma nampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan subsatansi-subsatansi dari satu bagainsel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan retikulum endoplasma halus (REH).REK dikatakan kasar karena permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesa protein yang hasilnya akan melekat pada retikulum endoplasma dan biasanya ditujukan untuk luar sel. REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya

Page 14: tugas 01

nampak halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.

Gambar 3. Organel sel tumbuhan : (1) Nukleus, (2) Pori-pori nuklear, (3). RE kasar, (4) RE halus, (5) Ribosom pada RE kasar, (6) Protein yang ditranspor, (7) Vesikel transpor, (8) Badan golgi, (9) Bagian cis dari badan golgi, (10) Bagian

trans dari badan golgi dan (11) Cisternae badan golgi

7. Badan golgi.

Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Badan golgi pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosom. Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna mebentuk pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus diepaskan kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahanyang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel. Fungsi badan golgi dalam sel yaitu :

Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan bahan lain untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.

Page 15: tugas 01

Membentuk membran plasma Membentuk dinding sel Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis

enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

8. Ribosom

Ribosom adalah organel kecil bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup dan terdapat bebas dalam sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri atas dua sub unit yang saling behubungan dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein, dimana pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok membentuk poliribosom (polisom).

9. Peroksisom dan glioksisom

Peroksisom adalah kantong-kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim tersebut adalah mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Senyawa tersebut merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji padi-padian .

10. Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Membran luar memiliki permukaan halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk yang disebut kista. Mitokondria adalah struktur yang mampu bereproduksi sendiri. Pada pembelahan sel, semua kitokondria membelah diri, setenganhnya menuju ke sel anak yang satu dan setengahnya ke sela anak yang lain. Mitokondria mengandung enzim-enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem transpor electron. Pada bagian membran dalam dihasilkan enzim pembuatn ATP dan protein yang diperlukan untuk pernafasan antar sel.

Page 16: tugas 01

Membran dalam mitokondria terbagi menjadi dua ruang yaitu :

1) Ruang intermembran yaitu ruangan diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar dapat dilalui oleh semua molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar.

2) Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang diselubungi oleh membran dalam. Didalam matriks tersebut tahapan metabolisme terjadi, mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak, mengandung banyak butiran protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA dan ribosom.

11. Plastida

Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana. Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks.

12. Vakuola sentral

Vakuola adalah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yang merupakan suatu larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik yang kebanyakan adalah cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna, namun dapat berwarna kebiru-biruan atau kemerah-merahan karena adanya pigmen terlarut yang termasuk bahan kimia kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi banyak vakuola berukuran kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya usia sel maka terbentuk vakuola yang semakin membesar.