tugas 04 terusan suez

14
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LAT AR BELAKANG P ada abad yang sudah mengenal angk utan udara dan ruang angkasa sekali pun, Terusan Suez tetapl ah di per lukan. T er buk ti dengan masi h dilakukannya komunikasi angkutan laut melalui Terusan Suez yang dibuka pada tahun 1869 tersebut. Pada tahun 1888, dibuatlah kesepakatan, bahwa Terusan Suez dapat terus di gun ak an, baik dalam si tuasi / zaman damai maupun zaman perang, mengingat nilai strategisnya yang besar dan merupakan sumber nan!ial bagi yang memilikinya. "ang mana pada saat itu angkutan laut adalah !ara komunik asi paling moder n yang sudah ber hasil ditemuk an oleh manusia. #alam se$arahnya menun$ukkan bahwa ternyata % &aktor tersebut $uga lah yang membuat sulitnya untuk melaksanakan kesepakatan tersebut. 'al ini terl ihat dari seri ng ter$ adinya sengketa intern menyangk ut masal ah pengua saan T erusan Suez tersebut. (enguasai T erusan Sue z ber art i menguasai pintu ger bang menu$u )si a , benua yang men$adi in!aran negara*negara imperalis +ropa. #an sebagai alat penghubung antara +r opa dan )si a pul alah yang membuat bet apa pentingnya T erusan Suez bag i negara*negara imperali s pada saat it u. #engan menguasai T erusan Suez, mak a semaki n bes arl ah ke sempat an mereka melan!ar kan pengaruhnya ke egara*ne gara )sia. (en!oba memperluas wilayah $a$ahannya untuk kepentingan negara masing*masing.  T erutama untuk keperluan industri yang baru mun!ul dan men$adi prioritas utama pa ra ne gara impe ralis untuk pe rkembang an pe rekonomian negaranya. 'al inilah yang mendasari penulis membuat makalah dengan $udul -Terusan Suez dan Pengaruhnya #alam idang +konomi, sehubungan dengan adanya

Upload: edhy-jun-adhy

Post on 05-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pelabuhan Lanjut

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPada abad yang sudah mengenal angkutan udara dan ruang angkasa sekalipun, Terusan Suez tetaplah diperlukan. Terbukti dengan masih dilakukannya komunikasi angkutan laut melalui Terusan Suez yang dibuka pada tahun 1869 tersebut.Pada tahun 1888, dibuatlah kesepakatan, bahwa Terusan Suez dapat terus digunakan, baik dalam situasi / zaman damai maupun zaman perang, mengingat nilai strategisnya yang besar dan merupakan sumber financial bagi yang memilikinya. Yang mana pada saat itu angkutan laut adalah cara komunikasi paling modern yang sudah berhasil ditemukan oleh manusia. Dalam sejarahnya menunjukkan bahwa ternyata 2 faktor tersebut juga lah yang membuat sulitnya untuk melaksanakan kesepakatan tersebut. Hal ini terlihat dari sering terjadinya sengketa intern menyangkut masalah penguasaan Terusan Suez tersebut.Menguasai Terusan Suez berarti menguasai pintu gerbang menuju Asia , benua yang menjadi incaran negara-negara imperalis Eropa. Dan sebagai alat penghubung antara Eropa dan Asia pulalah yang membuat betapa pentingnya Terusan Suez bagi negara-negara imperalis pada saat itu. Dengan menguasai Terusan Suez, maka semakin besarlah kesempatan mereka melancarkan pengaruhnya ke Negara-negara Asia. Mencoba memperluas wilayah jajahannya untuk kepentingan negara masing-masing. Terutama untuk keperluan industri yang baru muncul dan menjadi prioritas utama para negara imperalis untuk perkembangan perekonomian negaranya.Hal inilah yang mendasari penulis membuat makalah dengan judul Terusan Suez dan Pengaruhnya Dalam Bidang Ekonomi, sehubungan dengan adanya tugas makalah Mata Kuliah Sejarah Maritim. Yang mana mensyaratkan pembuatan makalah yang bertemakan pentingnya prasarana komunikasi laut dalam pengaruhnya terhadap peristiwa sejarah yang telah dialami manusia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 LETAK GEOGRAFIS DAERAH SUEZ DAN LATAR BELAKANG PENGGALIAN TERUSAN SUEZDaerah Suez sejak zaman dahulu merupakan daerah wilayah Mesir. Bersama-sama dengan jazirah Sinai, daerah Suez merupakan daerah yang memiliki letak yang strategis. Yaitu terletak di titik silang lalu lintas internasional yang menghubungkan negri-negri di wilayah Asia dengan negri-negri di wilayah Afrika Uatara. Tidak hanya itu, Suez juga menghubungkan daerah perairan Laut Tengah dengan perairan Laut Merah, yang langsung berhubungan dengan Laut Arab dan Samudra Hindia. Kedua wilayah ini sangat penting bagi Negara Mesir, yaitu sebagai pintu gerbang masuk dari arah daratan Asia, dan tempat memintas para pedagang dari perairan Laut Tengah menuju perairan Laut Merah. Dan sejak tarikh masehi, telah berkembang lalu lintas perdagangan di dua perairan tersebut dan Samudra Hindia.Sekitar tahun 150 M, para pedagang Mesir dan Yunani bertolak dari Laut Merah menuju ke Teluk Persia. Dari sini kapal-kapal tersebut meneruskan perjalanan menuju ke India dan ke arah timur sampai ke Indonesia. Dalam abad ke-9, pelaut-pelaut bangsa Arab telah mengenal pelayaran dan perdagangan langsung ke Asia Tenggara dan Asia Timur. Pada abad ke-12, hubungan perdagangan antara Eropa dan Timur Tengah mulai hidup kembali, yaitu sebagai pengaruh dari terjadinya peristiwa Perang Salib. Sesudah itu perkembangan perdagangan dan pelayaran dari Eropa menuju Dunia timur menjadi lebih ramai lagi sejak penjelajahan samudra dan penemuan daerah-daerah baru dalam abad ke-15 dan masa-masa berikutnya.Usaha penggalian Terusan Suez merupakan pemikiran yang telah lama diusahakan, yaitu sejak abad ke-13 SM, oleh raja Ramses II. Tetapi usaha raja ini gagal karna terusan yang digali tersebut tertimbun kembali oleh pasir yang selalu bertiup dari arah gurun pasir sekitaranya, serta akibat pengendapan Lumpur dari muara Sungai Nil.Ketika Napoleon Bonaparte berhasil menduduki daerah delta sungai Nil, ia juga berkeinginan membuat terusan yang juga menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah tersebut, untuk memberi jalan pada armada lautnya agar dapat terus berlayar menuju India yang merupakan daerah penting bagi perdagangan dan perekonomian Inggris, yang pada saat itu merupakan saingan negara Perancis.Usaha Napoleon ini ternyata juga mengalami kegagalan karena adanya perbedaan permukaan air Laut Merah, aliran sungai Nil dan Laut Tengah yang sangat besar. Adalah tidak mungkin dua buah lautan yang besar dapat diperhubungkan hanya dengan saebuah terusan saja. Namun demikian, cita-cita dan usaha Napoleon ini mendapat perhatian dunia untuk benar-benar menghubungkan dua perairan tersebut.Dengan munculnya industri yang pesat di Eropa berakibat pula meningkatkan volume perdagangan antara Eropa dengan Dunia Timur terutama dengan India, Asia Tenggara dan Asia Timur yang justru merupakan daearah penghasil bahan industri dan sekaligus sebagai daerah-daerah pemasaran hasil industri tersebut. Lalu lintas pelayaran antara Eropa dengan negara-negara di Benua Asia tersebut terus meningkat, dan semua ini harus menempuh jalan laut Tanjung Harapan di penghujung selatan Benua Afrika. Sehingga merupakan perjalanan yang sangat jauh dan berbahaya. Hal ini lah yang mendorong pemikiran orang untuk mencari jalan lain yang lebih singkat dan lebih menguntungkan, yaitu degan menggali Terusan Suez yang menghubungkan perairan Laut Tengah dan Laut Merah.Pada pertengahan abad ke-19 pihak Perancis mengajukan rencana penggalian Terusan Suez, tetapi ditolak oleh Kadif Mesir Muhammad Ali, karna khawatir akan mengurangi kedaulatan dan kemerdekaan Mesir sendiri. Baru pada masa pemerintahan penggantinya, yaitu Kadif M. Said Pasya, disetujui rencana penggalian tersebut (1854). Perancis pun kemudian mempercayakan penggalian ini kepada seorang insinyur terkenal bernama Ferdinand de Lesseps. Dan akhirnya, saetelah mengalami berbagai kesukaran, oleh Kadif tersebut dan Ferdianand, didirikanlah sebuah maskapai yang dinamai Compagnie Universelle du Canal Maritime de Suez.Segera ketika segala-galanya telah siap , dimulailah penggalian terusan tersebut pada tanggal 25 april1859. Dalam penggalian ini dikerahkan pula tenaga-tenaga buruh paksaan atas perintah Kadif Mesir tersebut. Dan setelah sempat terhenti dalam usaha penggalian terusan ini, akhirnya terusan Suez selesai digali dalam tempo 10 tahun (1859-1869). Dengan panjang 168 km, lebar antara 80-125 meter dan dengan kedalaman 11-13,5 meter.2.2 PENGARUH PEMBUKAAN TERUSAN SUEZ DALAM BIDANG EKONOMIDi awal pembukaan Terusan Sueaz pada tahun 1869, saham atas terusan ini sebanyak 44% berada di tangan Mesir, sedangkan sisanya berada di tangan Perancis serta diperjualbelikan pada negar-negara lainPeristiwa pembukaan Terusan Suez ini pun membawa akibat dan pengaruh yang luas. Pertama-tama memindahkan jalan pelayaran perdagangan dunia dari Eropa ke Asia Timur yang semula melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan, sekarang melalui perairan Laut Tengah, Terusan Suez dan Laut Merah. Peristiwa ini menimbulkan pengaruh lebih lanjut, khususnya dalam bidang ekonomi yang antara lain :1. Negara-negara Laut Tengah berkembang kembali dalam kehidupan perdagangan dunia, yang telah menjadi sepi sejak ditemukaannya jalan laut lewat Afrika Selatan dan penemuan benua baru Amerika pada akhir abad ke-15.Dengana hidupnya kembali peradagangan dunia di Laut Tengah ini, berkembang pula lah kota-kota pelabuhan seperti Gibraltar, Barcelona, Marseilla, Genoa, Venesia, Napels, Malt, Athena, Istambul, Siprus dan sebagainya.2. Daerah kawasan Afrika Utara menjadi sangat penting pula dan akhirnya menjadi daerah yang diperebutkan oleh negara-negara besar Eropa. Seperti, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia dan Mesir. Negara-negara ini menjadi lebih penting lagi setelah ditemukannya hasil-hasil mineral terutama minyak bumi seperti di Aljazair dan Libia.3. Disamping itu daerah perairan Selat malaka di Asia Tenggara menjadi sangat ramai dikunjungi oleh kapal-kapal asing Eropa. Sejak tahun 1870, perairan Selat Malaka pun menjadi sangat vital dan penting dalam peradagangan samudra.Secara spesifik, pengaruhnya terhadap Indonesia sendiri adalah dihapuskannya peraturan Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang merupakan imbas khusus dari semakin ramainya bangsa-bangsa asing Eropa berdatangan di perairan Selat Malaka sendiri. Penghapusan ini berlangsung pada tahun 1870, dan diganti dengan usaha tanam bebas. Artinya, sejak tahun tersebut telah dimulai lah aturan liberalisme di Indonesia.Dengan dikeluarkannya UU gula dan UU agraria (1870), dimulailah usaha perkebunan besar di Indonesia. Seperti perkebunan tebu, tembakau, karet, the, kina, kelapa sawit, perkebunan kopi, dan lain sebagainya. Sejak tahun 1870 Indonesia menjadi padang eksploitasinya kapitalisme internasional. Beramai-ramai kaum kapitalis dari berbagai negara menanamkan modalnya di Indonesia dalam berbagai cabang usaha seperti perkebunan, peratambangan, pengangkutan, perbankan, perdagangan dan lain-lain.Eksploitasi modal swasta asing terhadap rakyat Indonesia melalui perkebunan adalah sangat intensif. Sebagian besar rakyat menjadi buruh perkebunan, yang hidupnya sangat bergantung pada upah yang diterimanya. Para pejabat pemerintah seperti bupati, lurah dan bekel di desa-desa digunakan sebagai latu untuk mendapatkan tanah sewaan untuk perkebunan tebu dan tembakau, serta sebagai alat untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah. Dan ini semua sangat menguntungkan bagi perkembangan penanaman modal asing di Indonesia.Usaha perdagangan perantara, yaitu antara ekonomi pedesaan dengan ekonomi kota berada sepenuhnya di tangan orang-oranga asing Timur (Cina). Sehingga selama zaman penjajahan Belanda, rakyat Indonesia yang sebagian terbesar hidup di desa-desa, tetap berada dalam keadaan miskin dan tidak terikat dalam proses perkembangan serta kemajuan ekonomi dan kemakmuran yang dialami oleh kaum kapitalis kolonial Eropa sejak pertengahan kedua abad ke-19, yaitu dimulai sejak pembukaan Terusan Suez pada tahun 1869 tersebut.

2.3 KONFERENSI ISTAMBUL MENYANGKUT MASALAH TERUSAN SUEZTerusan Suez merupakan urat nadi perhubungan lalu lintas pelayaran dan perdagangan antara Eropa dengan Dunia Timur yang terdekat, yaitu melalui perairan Laut Tengah. Karena perannya ini, maka Terusan Suez memiliki peranan yang sangat vital bagi kepentingan semua bangsa di dunia. Terusan Suez menyangkut kepentingan dan kebutuhan sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Sehingga pada akhirnya Terusan Suez yang sangat vital ini diberi status international. Hal ini terjadi pada Konferensi Istambul yang diselenggarakan pada tahun 1888 dan dihadiri oleh Negara-negara pemilik saham dan Negara-negara lain yang banyak menggunakan jasa-jasa dari Terusan Suez.Tujuan Konferensi Istambul ini (Turki) ini adalah agar secara bersama-sama Negara-negara yang berkepentingan dan pemakai Terusan Suez bermusyawarah, mengingat kedudukan, fungsi dan perannya yang sangat vital yang mencakup kepentingan dan kebutuhan sebagian terbesar bangsa-bangsa tersebut, maka Terusan Suez terbuka bagi semua kapal bangsa-bangsa, baik pada waktu damai maupun pada waktu perang, Terusan Suez tetap terbuka bagi pelayaran luas.Konferensi Istambul ditandai tangani pada tanggal 29 Oktober 1888 oleh wakil-wakil Negara Inggris, Jerman, Austria, Hongaria, Spanyol, PErancis, Italia, Belanda, Rusia, Turki dan Mesir. Pokok-pokok persetujuan dalam Konferensi ini adalah sebagai berikut :

1. Kebebasan berlayar pada Terusan Suez bagi semua kapal, baik kapal dagang maupun kapal perang, dalam waktu damai maupun perang.2. Semua kapal yang melalui Terusan Suez atau pelabuhan (yang menjadi pintu masuk terusan) yang manapun juga tidak boleh memperlihatkan tindakan-tindakan peperangan.3. Sesuatu negara tidak boleh memiliki lebih dari dua buah kapal perang di pelabuhan yang menjadi pintu masuk terusan, yaitu Port Said atau Suez dan sama sekali tidak boleh menempatkan kapal perang di jalan sepanjang terusan itu sendiri. hal ini pun tidak boleh dipunyai negara-negara yang sedang berperang.4. Pemerintah Mesir harus mengambil tindakan-tindakan yang perlu guna menjamin pelaksanaan daripada keputusan-keputusan konferensi ini.5. Kebebasan berlayar di Terusan Suez ini tidak boleh merupakan gangguan terhadap keamanan Mesir dan pula tidak boleh merupakan gangguan terhadap diambilnya tindakan-tindakan untuk mengambil daerah-daerah Mesir yang lain di sebelah Timur Laut Merah.6. Kewajiban-kewajiban yang timbul dari perjanjian ini tidak dibatasi hingga berakhirnya undang-undang konsesi dari Perusahaan Terusan Suez.Demikian lah pokok-pokok persetujuan yang tercantum dalam Konferensi Istambul, yang merupakan jaminan tentang kebebasan berlayar dan status international atas Terusan Suez tersebut.

BAB IIISEJARAH DAN PERKEMBANGAN3.1 SEJARAH TERUSAN SUEZTerusan Zues dibangun di Mesir pada tanggal 25 april 1859 oleh seorang insinyur Perancis bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan ini mempunyai panjang 163 km dan dibangun dengan menghubungkan pelabuhan said (Bur Said) di laut tengah dan Suez (Al Suways) di laut merah. Pembangunan terusan ini ini memakan waktu hingga 10 tahun dan dibuka pertama kalinya pada tanggal 17 November1869. Keberadaan terusan zues memungkinkan adanya transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa harus mengelilingi afrika. Terusan ini terbentang dari port Tawfik di bagian selatan hinggaportsaiddibagianutara.Terusan Suez terdiri dari dua bagian, utara dan selatan yaitu Danau Great BitteryangmenghubungkanLautTengahkeTelukSuez.Pada tanggal 26 Juli 1956 terusan Zues di nasionalisasika oleh Presiden Gamal Abdul Nasir. Penasionalisasian ini mengakibatkan krisis suez karena pemerintahan Perancis tidak bisa menerima kekuasaan mesir pada suez. Pemerintah perancis bersekutu dengan pasukan inggris yang tergabung dalam gabungan Israel yang melakukan penyerangan pada 29 Oktober 1956. Padatahun18541856,KhadifMesirSaidPashamemberikanhak kepada Ferdinand de Lesseps untuk membangun Terusan Zues. Terusan ini selesai pada tahun 1969. Dana yang dihabiskan mencapai UU$ 41,86 juta.Pemerintahan Mesir mengalami defisit pada tahun 1875 sehingga sahamterusan zues harus dijual. Pada tahun 1888, konvensi konstatinopel menjamin semua kebebasan secara damai dan aman bagi kapal dari semua Negara yang ingin melewati kanal ini.Terusan zues di nasionalisasikan pada 26 Juli1956olehPresidenMesirGamalAbdulNasser. Pada tahun 1956, terjadi serangan brutal gabungan pemerintah Israel, pemerintah perancis, dan pemerintah Inggris. Israel menduduki Semenanjung Sinai, sedangkan posisi \ sepanjang terusan di duduki oleh Inggris dan Prancis. Pemerintah Israel memberikan hak kepada pemerintah mesir untuk membuka kembali terusan zues dan harus mengganti kerugian sahampemegangsahamsecepatnya.Terjadinya perang Enam Hari yang mendorong Israel untuk menguasai Suezpadatanggal9Juni1967yangmengakibatkan Terusan Suez harus di tutupselama8tahun. Pada 6 Oktober 1973 terjadi perang Yom Kippur yang membuat pasukan Mesir berhasil menguasai zues. Untuk membalas kekalahanya, Israel melakukan serangan balasan pada 16 Oktober 1973 dan berhasil memukul mundur mesir. Israel membangun sebuah jembatan di atas kanal agar dapat menyebrangi Zues. Dalam perang Yom Kippur Mesir dikalahkan secara militer akan tetapi memperoleh kemenangan secara diplomatic sehingga seluruh terusan Suez dan Semenanjung Sinai kembali di bawah kekuasaan Mesir. Setelah sempat ditutup akhirnya terusan zues dibuka kembalipadatahun1975.

3.2 PERKEMBANGAN TERUSAN SUEZTerusanSuezmenghubungkanPelabuhan Said(BurSa'id)diLautTengahdengan Suez(AlSuwayS)diLautMerah. TerusanSuezdibukapada1870dandibangunatas prakarsainsinyurPerancisFerdinand VicomtedeLesseps. TerusaninimemungkinkanadanyatransportasiairdariEropakeAsiatanpamengelilingi Afrika.Sebelumadanyakanalini,beberapatransportasidilakukandenganmengosongkan kapaldanmembawabarangmelaluijalandaratantaraLautTengahdanLautMerah. TerusanSuezterdiridariduabagian,yakniutaradanselatanDanauGreatBitteryang menghubungkanLautTengahkeTelukSuez.BerikutkronologiTerusanSuez. Pada18541856,FerdinanddeLessepsmemperolehhakdariKhadifMesirSaidPashauntuk menetapkansuatuperusahaangunamembangundanmengoperasikanTerusanSuezselama 99tahun.Pada1869,konstruksidiselesaikandandiperkirakanmenghabiskandanasebesarUS$41,86 juta(Rp378miliar).Pada1875,pemerintahMesirmengalamidefisitkeuangandanmenjual sebagianbesarsahamTerusanSuezkepadaInggris. Pada1888,kebebasanmelewatikanalinibagisemuakapaldarisemuanegarasecaradamai danberperangdijaminolehkonvensiKonstantinopel.Kemudian26Juli1956,PresidenMesirGamalAbdulNassermenasionalisasikanTerusanSuez. Oktober1956,IsraelmendudukiSemenanjungSinai,sedangkanInggrisdanPrancis mendudukiposisisepanjangterusan.April1957,terusandibukakembaliuntuklalulintasnon IsraeldandiserahkanpadaMesiryangsecepatnyaharusmenggantirugipemegangsaham pada1958.Pada1967,selamaperangenamhariantaraMesirdanIsrael,Mesirmenenggelamkankapal sehinggamenghalangiterusan.Akibatnya,terusanditutupselamadelapantahun. Kemudianpada19751980,kanalinidiperlebardandiperdalamuntukmemungkinkandilewati kapalyanglebihbesar.Pada1979,hakhaklalulintaskapalIsraeldiperbaikidengan perjanjiandamaiantaraMesirdanIsrael.Pada1980,kuranglebihsebanyak21.603kapal melintaskanalini.