tugas 1 management pemasaran

4
Nama : Rangga Erlangga Nim : 017897857 Tugas : 1 management pemasaran PT Aseli Dagadu Djokja Dari pengamatan yang dilakukan oleh PT Aseli Dagadu Djokja selaku pemegang merek asli Dagadu Djokja, ada kepastian bahwa pembelinya adalah orang-orang yang sama, alias pembeli yang berulang. Pembelian yang dilakukan secara berulang kali biasanya terjadi di saat tertentu, semisal ketika Lebaran. Saat itulah merupakan peak season bagi Dagadu. Melihat kondisi demikian, mereka mencoba selalu memberikan pengalaman yang berbeda setiap tahun. “Ibaratnya, kalau kita bertemu orang yang sama, tidak mungkin kita akan memberikan menu yang sama, kan? Dan mereka akan bosan. Kami selalu melakukan inovasi untuk setiap produk, bahkan itu dilakukan setiap bulan,” papar A. Noor Arief, Direktur PT Aseli Dagadu Djokja. Selain melakukan inovasi produk, pada saat-saat tertentu seperti Lebaran, pihak Dagadu juga akan membuat suatu event yang mendukung penjualan produk mereka. Misalnya, menghadirkan atmosfer “masa lalu” saat Lebaran. Hal tersebut merupakan servis tambahan yang diberikan oleh Dagadu. Jadi, saat pembeli datang, mereka bukan sekadar membeli oleh-oleh. Dagadu menyambut mereka seperti saat mereka sedang berlebaran ke rumah sanak keluarga. Di sana disajikan pula berbagai macam makanan maupun minuman tradisional saat musim tersebut. Selain melakukan inovasi sendiri, Dagadu juga sering menerima masukan dari pelanggan mereka. Dalam hal ini lebih kepada soal tema. Sebab itu, Dagadu selalu menampilkan tema-tema baru melalui kata-kata. “Adanya tema-tema baru mendorong penjualan kami. Misalkan, dua tahun yang lalu diusung tema perjuangan tahun 1945. Diciptakanlah produk yang mendukung tema tersebut. Jadi, secara ambience orang akan terbangun emosinya dan secara produk pembeli menemukan sesuatu yang sama dengan tema itu,” papar A. Noor Arief. Penentuan tema dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali. Tema dipilih berdasarkan tren yang sedang terjadi, tanpa harus menjadi latah atau ikut-ikutan. Semua itu didasarkan pada riset yang kerap dilakukan. Kebanyakan riset tersebut merupakan masukan dari pelanggan juga. Apakah konsumen harus selalu membeli kaos saja, apa tidak ada produk lainnya? Hal ini mendorong adanya pengembangan produk, misalkan, dalam bentuk permainan anak-anak dan boneka. Khusus untuk boneka, inspirasi biasanya diambil

Upload: erlangga

Post on 03-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Tugas universitas terbuka

TRANSCRIPT

Nama : Rangga Erlangga

Nim : 017897857

Tugas : 1 management pemasaran

PT Aseli Dagadu Djokja

Dari pengamatan yang dilakukan oleh PT Aseli Dagadu Djokja selaku pemegang merek asli Dagadu Djokja, ada kepastian bahwa pembelinya adalah orang-orang yang sama, alias pembeli yang berulang. Pembelian yang dilakukan secara berulang kali biasanya terjadi di saat tertentu, semisal ketika Lebaran. Saat itulah merupakan peak season bagi Dagadu. Melihat kondisi demikian, mereka mencoba selalu memberikan pengalaman yang berbeda setiap tahun. Ibaratnya, kalau kita bertemu orang yang sama, tidak mungkin kita akan memberikan menu yang sama, kan? Dan mereka akan bosan. Kami selalu melakukan inovasi untuk setiap produk, bahkan itu dilakukan setiap bulan, papar A. Noor Arief, Direktur PT Aseli Dagadu Djokja.

Selain melakukan inovasi produk, pada saat-saat tertentu seperti Lebaran, pihak Dagadu juga akan membuat suatu event yang mendukung penjualan produk mereka. Misalnya, menghadirkan atmosfer masa lalu saat Lebaran. Hal tersebut merupakan servis tambahan yang diberikan oleh Dagadu. Jadi, saat pembeli datang, mereka bukan sekadar membeli oleh-oleh. Dagadu menyambut mereka seperti saat mereka sedang berlebaran ke rumah sanak keluarga. Di sana disajikan pula berbagai macam makanan maupun minuman tradisional saat musim tersebut.

Selain melakukan inovasi sendiri, Dagadu juga sering menerima masukan dari pelanggan mereka. Dalam hal ini lebih kepada soal tema. Sebab itu, Dagadu selalu menampilkan tema-tema baru melalui kata-kata. Adanya tema-tema baru mendorong penjualan kami. Misalkan, dua tahun yang lalu diusung tema perjuangan tahun 1945. Diciptakanlah produk yang mendukung tema tersebut. Jadi, secara ambience orang akan terbangun emosinya dan secara produk pembeli menemukan sesuatu yang sama dengan tema itu, papar A. Noor Arief. Penentuan tema dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali. Tema dipilih berdasarkan tren yang sedang terjadi, tanpa harus menjadi latah atau ikut-ikutan.

Semua itu didasarkan pada riset yang kerap dilakukan. Kebanyakan riset tersebut merupakan masukan dari pelanggan juga. Apakah konsumen harus selalu membeli kaos saja, apa tidak ada produk lainnya? Hal ini mendorong adanya pengembangan produk, misalkan, dalam bentuk permainan anak-anak dan boneka. Khusus untuk boneka, inspirasi biasanya diambil dari tokoh wayang. Bentuknya boneka anak-anak masa kini, namun dengan penokohan dari dunia pewayangan, seperti Gatotkaca dan Bima. Dagadu tetap menekankan pada konten lokal, sesuai positioning mereka, yaitu cendera mata khas Yogyakarta.

Strategi experiential marketing yang dilakukan, menurut pengakuan A. Noor Arief, membuat pelanggan sangat menikmati, dan mereka pun memberi apresiasi yang baik. Bahkan, pengunjung yang baru pertama kali datang juga cukup dibuat surprised. Ini bukan sekadar toko menjual cendera mata biasa. Pengunjung toko disambut seperti seorang tamu dan diberikan pengalaman-pengalaman mengenang masa kecil mereka. Bagi tamu yang datang bersama putra dan putrinya, suasana ini bisa memunculkan komunikasi antara orangtua dan anak-anakpara orangtua bernostalgia, menceritakan pengalaman masa kecil bersama ayah dan ibu mereka kepada anak-anaknya.

Ada beberapa target ingin dicapai dengan strategi pemasaran ini. Pertama, pelanggan baru diharapkan akan menjadi pembeli yang berulang. Sementara itu, pembeli yang berulang akan mendapat kejutan dengan pengalaman baru lagi. Dengan demikian, Dagadu akan selalu mempunyai tantangan untuk menciptakan pengalaman baru bagi setiap pelanggannya. Dan, pengalaman-pengalaman yang selalu baru inilah yang akan membuat pembeli ingin kembali lagi ke Dagadu.

Sejak awal kelahirannya, Dagadu telah memosisikan diri sebagai produk cendera mata alternatif dari Djokdja dengan mengusung tema utama Everything about Djokdja.Penyuguhan estetika keseharian yang sederhana, gagasan yang mudah dipahami, dan pemilihan citra kerajinan ketimbang pabrikan, baik material yang digunakan maupun unsur-unsur desain, membedakan produk ini dari cendera mata lain. (Noor Yanto)

PERTANYAAN:

1. Dari lima konsep sebagai bentuk filosofi dalam pemasaran yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran kemasyarakatan. Apa filosofi pemasaran yang diterapkan PT Dagadu?

2. Kelangsungan hidup perusahaan juga sangat tergantung dari kemampuan perusahaan menciptakan hubungan baik dengan konsumen (consumer relationship). Apakah PT Dagadu menerapkan konsep tersebut, jelaskan.

3. Dari analisis lingkungan makro dan mikro perusahaan, faktor lingkungan makro dan mikro apa yang paling dominan diperhatikan PT. Dagadu dalam menawarkan produknya?

4. Pada dasarnya terdapat dua faktor penentu yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu kekuatan lingkungan dan faktor-faktor individual. Jelaskan faktor-faktor dominan apa dari kekuatan lingkungan dan faktor-faktor individual tersebut yang paling diperhatikan PT Dagadu dalam menawarkan produknya.

5. Jelaskan segmentasi pasar apa yang diterapkan PT Dagadu? Mana yang diterapkan di antara segmentasi demografis geografis, demografis pribadi, dan prsikografis keperilakuan? Jelaskan.

6. Strategi targeting apa yang digunakan PT Dagadu, apakah Differentiated Marketing, Undifferentiated Marketing, atau Concentrated Marketing? Jelaskan.

7. Positioning seperti apa yang ditekankan PT Dagadu dalam benak konsumennya? Jelaskan.Jawaban :

1. Filosofi pemasaran yang diterapkan oleh PT Dagadu adalah Menciptakan pengalaman baru bagi setiap pelanggannya.2. Ya, PT Dagadu menerapkan konsep consumer relationship karena dengan strategi experiential marketing yang dilakukan, menurut pengakuan A. Noor Arief, membuat pelanggan sangat menikmati, dan mereka pun memberi apresiasi yang baik. Bahkan, pengunjung yang baru pertama kali datang juga cukup dibuat surprised. Ini bukan sekadar toko menjual cendera mata biasa. Pengunjung toko disambut seperti seorang tamu dan diberikan pengalaman-pengalaman mengenang masa kecil mereka. Bagi tamu yang datang bersama putra dan putrinya, suasana ini bisa memunculkan komunikasi antara orangtua dan anak-anakpara orangtua bernostalgia, menceritakan pengalaman masa kecil bersama ayah dan ibu mereka kepada anak-anaknya

3. Faktor lingkungan makro yang paling diperhatikan oleh PT Dagadu adalah lingkungan teknologi sedangkan untuk lingkungan mikro adalah pelanggan4. Faktor faktor yang dominan dari kekuatan lingkungan yang digunakan oleh PT. Dagadu dalam memasarkan produknya adalah faktor situasional karena ada kepastian bahwa pembelinya adalah orang-orang yang sama, alias pembeli yang berulang. Pembelian yang dilakukan secara berulang kali biasanya terjadi di saat tertentu, semisal ketika Lebaran. Saat itulah merupakan peak season bagi Dagadu. Melihat kondisi demikian, mereka mencoba selalu memberikan pengalaman yang berbeda setiap tahun. Dan untuk faktor individualnya adalah faktor keyakinan dimana dengan tema yang everyting about Djokja terciptakan image cenderamata khas jogja.

5. Segmentasi pasar yang digunakan ole PT Dagadu adalah demografis pribadi, hal ini terlihat adanya pengembangan produk, misalkan, dalam bentuk permainan anak-anak dan boneka. Khusus untuk boneka, inspirasi biasanya diambil dari tokoh wayang. Bentuknya boneka anak-anak masa kini, namun dengan penokohan dari dunia pewayangan, seperti Gatotkaca dan Bima. Dagadu tetap menekankan pada konten lokal, sesuai positioning mereka, yaitu cendera mata khas Yogyakarta

6. Strategi targeting yang digunakan PT. Dagadu adalah Undifferentiated Marketing, dimana PT dagadu menggunakan experiental marketing yang membuat pelangganbaru menjadi pelanggan berulang dan sementara pelanggan berulang mendapatkan kejutan yang baru.7. Positioning yang diterapkan oleh PT dagadu kepada konsumennya adalah Positioning berdsasarkan perbedaan produk dimana terlihat jelas dari temanya yang sejak kelahirannya adalah Everything about Djokja yang penyuguhan estetika keseharian yang sederhana, gagasan yang mudah dipahami, dan pemilihan citra kerajinan ketimbang pabrikan, baik material yang digunakan maupun unsur-unsur desain, membedakan produk ini dari cendera mata lain