tugas 2 pzkl (limbah pertamina)

10
TUGAS PERPINDAHAN ZAT KIMIA DI LINGKUNGAN (Limbah yang ada di Pertamina RU III (Plaju)) Oleh: DIMAS RETNO ASTRINI Nim. 12 2014 073.P Kelas : V C Dosen Pengajar: Dr. Ir. Marhaini, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Upload: dimasflor

Post on 15-Feb-2016

274 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

123

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

TUGASPERPINDAHAN ZAT KIMIA DI LINGKUNGAN

(Limbah yang ada di Pertamina RU III (Plaju))

Oleh:

DIMAS RETNO ASTRININim. 12 2014 073.P

Kelas : V C

Dosen Pengajar: Dr. Ir. Marhaini, MT

JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG2015

Page 2: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

Limbah Pertamina RU III (PLAJU)

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri

maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis

limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari

berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).

Menurut UU No. 32 Tahun 2009, Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau

komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau

membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan

makhluk hidup lain. Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut Limbah

B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Karakteristik limbah B3

berdasarkan PP No. 18 tahun 1999 mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu: mudah meledak,

mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.

Secara umum, untuk limbah yang dihasilkan pasti rahasia, jadi tidak bisa disebutkan

secara rinciannya. Mengenai limbah yang ada di pertamina yang diketahui berbagai macam

jenis limbah yang terdapat di PERTAMINA RU III:

1. Limbah Cair

a) Air buangan CDU dan Catalytic Cracking

b) Air buangan Caustic Treater

c) Air kondensat dari HVU yang menggunakan Steam Ejector

d) Drain Pompa-Pompa Akumulator air pendingin

e) Boiler Water

f) Cooling Water

g) Water Treating Plant

h) Backwash Demint Water Plant

2. Limbah Gas

a) Fuel Gas dari pembakaran di Furnace I, Boiler

b) Buangan gas dari gas turbin

c) Flare

d) LPG Markapan Injection

e) Tangki Asam Asetat

Page 3: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

3. Limbah Padat

a) Coke

b) Oil Sludge ex Tankage

c) Dissolved Air Flotation Sludge

d) Catalyst Spent

e) Separator Sludge

Pengolahan Limbah

1. Pengolahan Limbah Cair

Limbah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir dilakukan treatment supaya tidak

memberikan dampak yang merugikan lingkungan. Penanganan limbah dan sistem

pembuangan suatu industri yang akan dibangun harus direncanakan sejak awal dan sedini

mungkin. Pengelolaan limbah cair terbagi dalam 2 pengolahan yaitu;

1. Physical Treatment, antara lain : Separator, Filtration, Adsorption, Settling, Cyclone.

2. Chemical treatment, antara lain : aerasi, dissolved air flotation.

Tabel . Sistem Pengelolaan Limbah

Oil Content in Waste Water (ppm) System/Proses1000-5000 API Separator30-1000 CPI Separator

5-30 Air Flotation1-10 Actived Sludge0-5 Actived Carbon

Sumber : Proses Unit Produksi Utilitas, PERTAMINA 2007

Pengolahan secara fisika dilakukan untuk pengolahan awal yaitu dengan menampung

air buangan pada oil catcher kemudian minyak dipisahkan dari air buangan dengan

melokalisasi minyak menggunakan pelampung pembatas (oil booms), yang kemudian akan

ditransfer dengan perangkat pemompa (oil skimmers) ke sebuah fasilitas penerima/ reservoar

pada oil sludge recovery. Sedangkan air buangan yang telah bebas minyak diolah kembali

pada Waste Water treatment Plant.

Tujuan Proses WWTP adalah untuk mereduksi parameter : BOD5 ; COD; Fat and Oil

Greases (FOG), H2S, Phenol; dan Amonia serta menstabilkan pH ke pH Normal yaituu : 6.5 –

8.5.

Page 4: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

Gambar 1. Blok Diagram Waste Water Treatment Plant

Air buangan yang telah dipisahkan dari minyaknya di Oil Catcher kemudian

dikumpulkan dalam Equalization Tank, kemudian masuk ke Neutralization tank yang

bertujuan untuk mereduksi phenol sehingga phenol tidak menggangu proses selanjutnya yaitu

proses aerasi karena bakteri tidak tahan terhadap phenol dengan kadar tinggi. Pada prinsipnya

di Neutralization Tank, Oxidator (berupa radikal bebas) akan membebaskan gugus aromatic

dan membuat bentuk phenol (yang sudah teroksidasi) dapat dengan mudah didegradasi oleh

mikroorganisme. Agar phenol terdisosiasi dengan sempurna proses berlangsung pada pH ≤

6.5 – 8.5.

Reaksi yang terjadi pada Neutralization Tank yaitu:

Proses selanjutnya adalah Coagulant dan Flocculation tank. Proses ini bertujuan untuk

mereduksi senyawa organik (BOD), senyawa anorganik (COD), Suspended solid, Phenol,

dan partikel lainnya sehinggga beban di Aeration tank menjadi ringan. Pada proses ini

partikel koloid dan partikel tersuspensi distabilkan sehingga terbentuk flock lebih besar.

Gambar 2. Mekanisme Reaksi pada Coagulant dan Flocculant Tank

Page 5: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

Kemudian dilajutkan dengan Dissolved Air Flotation (DAF) yang bertujuan untuk

mereduksi FOG ( Fat & Oil & Grease ) yang ada didalam air. Prinsip kerjanya yaitu partikel

FOG yang terlarut di dalam air diberikan udara berlebih sehingga dengan sifat alami FOG

dengan berat jenis lebih kecil dari berat jenis air sehingga FOG akan terangkat dan disapu

menggunakan scrapper. Minyak dan lemak akan masuk ke reservoar pada oil sludge

recovery, sementara airnya masuk ke Aeration Tank.

Di Aeration Tank, pencemar organik (BOD), anorganik, Sulfida, Amonia, dan lain

lain direduksi dengan cara degradasi oleh mikroorganisme dan pencemar tersebut digunakan

juga untuk sintesa sel.

Reaksi :

- Oksidasi Bahan Organik ( Kondisi pengolahan secara aerob )

(CH2O)n + nO2 nCO2 + nH2O + Panas

- Sintesa Sel

(CH2O)n + NH3 + O2 Sel + CO2 + H2O + Panas

- Oksidasi Sel

Sel + O2 CO2 + H2O + NH3 + Panas

H2S dihilangkan dengan stripping/aerasi (pemberian udara) ke atmosfer. Bakteri

diendapkan ke dalam clarifier tank.

Baku Mutu limbah cair pengolahan minyak bumi berdasarkan Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2007 adalah:

Page 6: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

Sedangkan pada Pertamina Pemisahan minyak dan air atas dasar perbedaan kerapatan

atau gravitasi (Physical Treatment) untuk oil trap, API Separator dan CPI Separator. Dikilang

Plaju/Sungai Gerong dikenal dengan nama Oil Caycher/Oil Separator. Sebelum air buangan

tersebut mengalir sewer existing dan selanjutnya dibuang kesungai melalui Oil Cather, air

buangan yang mengandung minyak dialirkan ke CPI (Corrugated Plate Interceptor) yang

sudah terpasang di CDU. Pada CPI minyak yang terkandung di Oil Water tersebut dipisahkan

oleh Skimmer, kemudian dialirkan ke Oil Sump. Minyak yang telah terpisah dipompakan ke

tangki Slop Oil untuk diolah kembali. sedangkan air yang berada di bawah akan dibuang ke

Sungai Komering atau Sungai Musi. Kilang Plaju memiliki delapan OC dan kilang Sungai

Gerong memiliki dua oil separator (OS). Air yang telah diolah sebelum dibuang ke Sungai

harus memenuhi standar baku mutu limbah cair.

Tabel. Standar Bahan Baku Mutu Limbah Cair

Parameter Kadar Max Bahan Pencemaran MaxBOD 1000 mg/L 120 g/cm3

COD 200 mg/L 240 g/cm3

Minyak Dan Lemak 25 mg/L 30 g/cm3

Sulfida 1 mg/L 1.2 g/cm3

Phenol Total 1 mg/L 1.2 g/cm3

Cr6 0.5 mg/L 0.6 g/cm3

NH3-N 10 mg/L 1.2 g/cm3

pH 6-9Sumber : Proses Unit Produksi Utilitas, PERTAMINA 2007

Pengolahan Limbah Gas

Kadar CO dapat dikurangi dengan jalan memperbaiki system pembakaran, dilakukan

menggunakan udara yang melebihi kebutuhan (excess air), sehingga pembakaran berlangsung

sempurna.

Reaksi :

Particular dapat diambil dengan bantuan peralatan, antara lain : Dust, Collector, Cyclone,

Scrubber, Filter atau pun Electrostatic Prescipitator. Sebagai salah satu contoh di FCCU telah

terpasang Cyclone di unit Regenerator dan Reactor yang berfungsi untuk mengurangi emisi

particular.

Page 7: TUGAS 2 PZKL (Limbah Pertamina)

Pengolahan Limbah Padat

Penanganan sludge dan slop mengacu SK Pertamina No.Kpts70/ C0000/91-B1 tanggal 1

Maret 1991 bahwa :

1. Sludge yang mengandung minyak perlu diadakan proses pemisahan minyaknya terlebih

dahulu dengan pemanasan dan filtrasi bertekanan, minyak yang terpisah dari sludge tersebut

dapat diproses kembali atau dicampur dengan minyak mentah atau minyak slop.

2. General Waste

Limbah-limbah umum yang ada di PT. Pertamina ditangani oleh pihak ketiga yaitu PT.

Wastec Internasional. Adapun limbah-limbah tersebut terpapar pada Tabel dibawah ini

Tabel. Macam-macam General Waste

Jenis Limbah Penanganan Limbah Pelaku Pengelola

Aki/Battery Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Cartridge, pita dan toner bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Isolasi Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Resin/Act Carbon Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Filter bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Tube Gas Detector Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Additive dan Floff Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Spent DEA Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Tanah terkontaminasi Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Drum Bekas Dikirim ke pihak ketiga PT. Wastec Internasional

Sumber : PERTAMINA RU III Plaju, 2011