tugas agama semester 2 ix.doc
TRANSCRIPT
بسماهللالرحمنالرحيمBAB 8
Surah Al-Insyirah menjelaskan tentang nikmat-nikmat Allah SWT. Menurut
Imam Jalaluddin As Suyuthi, Surah Al-Insyirah diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw. ketika orang-orang musyrik menghina dan mengolok-olok kekafiran (kemiskinan)
kaum muslim. Surat ini diturunkan juga sebagai jawaban untuk menghibur Rasulullah
dan kaum muslimin, sekaligus sebagai solusi dalam mengatasi segala kesulitan yang
mereka alami.
A.Membaca Surah Al-Insyirah Ayat 1-8
Untuk dapat membaca Surah Al Insyirah dengan baik dan benar, kamu harus
menyimak dengan serius saat guru membacakannya.
Perhatikan harakat dan huruf tajwid yang terdapat dalam surah tersebut.
Sedangkan untuk membantumu membaca surah dengan baik dan benar, ikutilah
langkah-langkah berikut:
1. buatlah kelompok kecil dengan teman sebangkumu.
2. Mintalah gurumu atau temanmu yang mempunyai kemampuan membaca
dengan fasih dan ikutilah.
3. Saat kamu membaca temanmu menyimak harakat dan panjang pendeknya
kalimat, serta hukum tajwid yang ada pada surah tersebut.
ك� .1 ص�د�ر� �ك� ل ح� ر� �ش� ن �م� �ل أ
ك� .2 ر� و'ز� �ك� ع�ن �ا و�و�ض�ع�ن
ك� .3 ظ�ه�ر� �ق�ض� �ن أ 4ذ'ي ال
ك� .4 �ر� ذ'ك �ك� ل �ا ف�ع�ن و�ر�
ا .5 ر9 ;س� ي ر' �ع;س� ال م�ع� 'ن4 ف�إ
6. ' ا ر9 ;س� ي ر' �ع;س� ال م�ع� ن4
�ص�ب� .7 ف�ان غ�ت� ف�ر� 'ذ�ا ف�إ
غ�ب� .8 ف�ار� Eك� ب ر� Gى� 'ل و�إ
Artinya :
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu (Muhammad)?
2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu daripadamu,
3. yang memberatkan punggungmu,
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
6. sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk
urusan yang lain,
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap.
B.Mengartikan Surah Al-Insyirah
ل�م�� bukankah = أ bagimu = ل�ك�
ح� ر� Kami telah melapangkan = ن�ش� ك� �ر� ذ'ك �ك� sebutan (nama)mu = ل
untukmu = ل�ك� 'ن4 maka sesungguhnya = ف�إ
ك� د�ر� dadamu = ص� ر' �ع;س� ال beserta kesulitan = م�ع�
ع�ن�ا dan Kami telah = و�و�ض�
menghilangkanا ر9 ;س� ada kemudahan = ي
daripadamu = ع�ن�ك� 'ذ�ا maka apabila = ف�إ
ك� ر� ز� bebanmu = و� غ�ت� kamu telah selesai suatu urusan = ف�ر�
ض� �ن�ق� أ yang memberatkan = ال�ذ�ي �ص�ب� kerjakanlah = ف�ان
ك ر� punggungmu =ظ�ه� Eك� ب ر� Gى� 'ل dan hanya kepada Tuhanmu = و�إ
ع�ن�ا ف� ر� dan Kami tinggikan = و� غ�ب� berharap = ف�ار�
C.Isi Kandungan Surah Al-Insyirah
Kita tidak bisa menolak getirnya kehidupan karena hal itu sudah menjadi
ketentuan Allah SWT. yang harus diterima dengan penuh kesabaran. Dalam surah
tersebut juga menjelaskan tentang nikmat-nikmat Allah SWT. yang diberikan kepada
Rasulullah saw. dan kaum muslimin. Diantara nikmat-nikmat Allah adalah :
1. Allah SWT. telah menganugerahkan kepada Rasulullah nikmat yang banyak,
diantaranya kebersihan jiwa, jauh dari rasa cemas, seerta terhindar dari segala
kebingungan yang berhubungan dengan misi dakwah.
2. Allah SWT. juga meringankan beban yang dipikul Rasulullah dalam menyiarkan
dakwahnya sehingga dengan mudah beliau dapat menyampaikan ajaran yang
benar.
D.Pengamalan Perilaku dalam Al-Qur’an Surah Al-
Insyirah Ayat 1-8
Surah ini mengandung sebuah makna bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
No. Pernyataan Alasan
1.Meskipun pintar, kita harus tetap belajar dengan
sungguh-sungguh.
2. Terpuruk dalam sebuah kegagalan.
3.Kesedihan yang berlarut-larut karena tidak naik
kelas.
4. Mengerjakan pekerjaan denagn hati yang ikhlas.
5.Tidak akan berganti pekerjaan apabila satu
pekerjaan belum selesai.
6.Cepat merasa bosan dengan pekerjaan yang sedang
digeluti.
Surah Al Insyirah
Turunnya Ayat
Surah Al Insyirah termasuk Surah Makiyah yang berjumlah 8 ayat.
Asbabun Nuzul
Surah Al Insyirah turun ketika orang-orang menghina dan memperolok-olok kekafiran kaum muslimin sekaligus sebagai jawaban dari Rasulullah saw. dan kaumnya.
Kandungan Surah
Sebagai tasliyah (penghibur) bagi Rasulullah saw. dan pengikiunya ats sikap orang-orang musyrik.
Menjelaskan tentang nikmat-nikmat Allah SWT.
Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan.
بسماهللالرحمنالرحيمBAB 9
Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua yang didalamnya memuat
tentang penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an sekaligus sebagai penguat hukum Islam.
A. Membaca Hadis tentang Kebersihan
Kebersihan merupakan salah satu ajaran Islam yang wajib diperhatikan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Kebersihan sebagian dari iman”. Oleh karena
itu seseorang yang menjaga kebersihan menunjukkan bahwa dirinya memiliki kwalitas
iman yang lebih baik.
Hadits 1
Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah saw. :
Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih
yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha
Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR.
Tirmizi)”
Hadits 2
Artinya : “Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda :
Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan
(timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan
bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar,
dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim)”
Hadits 3
Artinya : “Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika
aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak
(menggosok gigi) setiap hendak shalat”. (HR Bukhari)
B. Mengartikan Hadis tentang Kebersihan
Hadits 1
Hadits 2
Hadits 3
C. Penjelasan Hadis tentang Kebersihan
Kebersihan membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sebaliknya,
kotor dan jorok akan membawa banyak akibat buruk dalam kehidupan. Orang yang
dapat menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat (lingkungannya) akan dapat
merasakan hidup nyaman. Sebaliknya, kalau orang menganggap remeh masalah
kebersihan, maka akan merasa terganggu baik oleh penyakit maupun akibat buruk lain
seperti polusi udara, pencemaran air dan banjir.
Bagaimana arahan dari ajaran Islam tentang masalah kebersihan ? Rasulullah
saw melalui berbagai haditsnya mengajarkan agar umat Islam menjadi pelopor dalam
hal menjaga kebersihan. Baik kebersihan badan, pakaian, maupun lingkungan. Tiga
hadis di atas merupakan sebagian dari hadis-hadis Rasulullah saw yang menyoroti
masalah kebersihan. Berikut ini merupakan kandungan hadis-hadis Rasulullah saw
tersebut :
Hadits 1 :
1. Kebersihan, kesucian, dan keindahan merupakan sesuatu yang disukai oleh Allah
SWT. Jika kita melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT, tentu mendapatkan
nilai di hadapan-Nya, yakni berpahala. Dengan kata lain, kotor, jorok, sampah
berserakan, lingkungan yang semrawut dan tidak indah itu tidak disukai oleh Allah
SWT. Sebagai hamba yang taat, tentu kita terdorong untuk melakukan hal-hal yang
disukai oleh Allah SWT.
2. Untuk mewujudkan kebersihan dan keindahan tersebut dapat dimulai dari diri kita
sendiri, di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan sekolah.
Bentuknya juga sangat bermacam-macam, mulai dari membersihkan diri setiap
hari, membersihkan kelas, menata ruang kelas sehingga tampak indah dan
nyaman. Bila kita dapat mewujudkan kebersihan dan keindahan, maka kehidupan
kita pasti terasa lebih nyaman.
Hadits 2 :
1. Dalam hadis yang kedua dinyatakan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari
iman. Maksudnya adalah, keimanan seseorang akan menjadi lengkap kalau dia
dapat menjaga kebersihan. Dengan kata lain, orang yang tidak dapat menjaga
kebersihan berarti keimanannya masih belum sempurna. Secara tidak langsung
hadis ini menandaskan bahwa kebersihan bagi umat Islam merupakan sesuatu
yang sangat penting untuk diterapkan.
2. Dalam hadis mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan pernyataan Rasulullah
sebagai berikut:
Kebersihan sebagian dari iman.
Berzikir dengan membaca “Alhamdulillah” itu memenuhi mizan (timbangan)
amal baik kelak di hari kiamat.
Berzikit “Subhanallah walhamdulillah” pahalanya memenuhi kolong langit dan
bumi.
Shalat itu cahaya bagi umat Islam.
Shadaqah itu pelita bagi umat Islam.
Sabar itu sinar bagi umat Islam.
Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam.
Rangkaian hadits semacam ini secara tidak langsung juga sebagai isyarat bahwa
menjaga kebersihan adalah sangat penting dan utama sebagaimana keutamaan dari
zikir, shalat, shadaqah, dan sabar.
Hadits 3 :
1. Dalam hadis yang ketiga ini Rasulullah saw sebenarnya ingin mewajibkan umat
Islam untuk selalu menggosok gigi setiap hendak shalat, karena memang menjaga
kebersihan gigi merupakan hal yang sangat penting. Namun beliau khawatir
jangan-jangan hal ini akan memberatkan umat Islam.
2. Kesehatan gigi sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Cara
untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi adalah dengan menggosoknya. Gigi
yang kita miliki mempunyai fungsi yang sangat banyak, diantaranya untuk
melumatkan makanan dan menjaga penampilan. Orang yang tidak rajin menggosok
gigi akan berakibat giginya tidak sehat. Gigi yang tidak sehat dapat mengakibatkan
penyakit gigi dan bau mulut yang tidak sedap. Kedua hal ini tentu tidak kita
inginkan. Bagaimana agar tidak terjadi? Tentu dengan rajin menggosok gigi.
Hadis Tentang Kebersihan
Hadis Riwayat Baihaqi
Bagi setiap muslim hendaknya senantiasa manjaga kebersihan karena agama Islam adalah agama yang bersih/suci.
Hadis Riwayat Tirmizi
Mengajarkan kepada seluruh umat Islam untuk menjaga kebersihan terutama tempat yang kita tinggali karena Allah swt. Mahasuci, Mahabersih, Mahamulia, dan Mahaindah yang menyukai hal-hal bersih, suci, mulia dan indah
Hadis Riwayat Bukhari
Kebersihan dalam Islam itu meliputi jasmani, dan rohani. Oleh karena itu kita tidak hanya dinjurkan untuk menjaga kebersihan jasmani/fisik, melainkan juga rohani/mental kita, diantaranya dengan menghindari perbuatan-perbuatan dosa.
بسماهللالرحمنالرحيمBAB 10
Iman kepada qada dan qadar memberi pelajaran kepada manusia bahwa segala
yang ada di alam ini berjalan sesuai kebijaksanaan Allah SWT. dan tidak seorangpun
dapat mengingkarinya.
A. Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar
Iman adalah keyakinan atau kepercayaan. Menurut istilah, qada adalah
keputusan atau ketetapan Allah SWT. terhadap semua makhlukNya atas segala
sesuatu yang akan terjadi, baik dunia maupun akhirat.
Qadar berarti ukuran, ketetapan, dan ketentuan. Menurut istilah berarti
ketentuan Allah SWT. yang terjadi pada setiap makhluk sesuai dengan batas yang telah
ditentukan sejak zaman azali. Qadar berlaku bagi setiap makhluk hidup, baik tang
telah, sedang, maupun yang akan terjadi.
Tidak ada satupun manusia yang mengetahui qada dan qadar atas dirinya
ataupun peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Termasuk kematian, kelahiran,
musibah, bencana, terbitnya matahari, dll karena telah ditentukan hukumnya oleh
Allah SWT. yang disebut sebagai sunatullah (hukum alam).
Firman Allah SWT.
Artinya : “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan menimpa dirimu sendiri,
semuanya telah ditulis dalam Kitab lauh mahfud sebelum Kami mewujudkan-nya.
Sungguh, yang kemudian itu mudah bagi Allah SWT.” (QS Al-Hadid/57:22)
Takdir dibagi 2, yaitu :
1. Takdir Mubram, yaitu ketentuan Allah SWT. yang pasti berlaku atas manusia tanpa
dapat dielakkan lagi meskipun dengan ikhtiar (usaha), seperti usia, kelahiran, dan
kematian.
Firman Allah SWT : “Bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila
ajalnya tiba, tidak dapat meminta penundaan atau
mempercepat sesaat pun.”
2. Takdir Mualak, yaitu ketentuan Allah SWT. yang mungkin dapat diubah oleh
manusia melalui ikhtiarnya bila Allah SWT. mengizinkan. Allah SWT. hanya akan
menunda keputusan dan menggantungkannya kepada usaha manusia sendiri.
Firman Allah SWT : “Sesungguhnya Allah SWT. tidak akan mengubah suatu kaum
sehingga mereka mengubah yang ada pada diri mereka
sendiri ....” (QS Ar Ra’du/13:11)
Bahwa hubungan antara qada dan qadar berkaitan erat. Qada mengacu pada
hukum, undang-undang, dan ketetapan Allah SWT. yang berlaku atas semua makhluk-
Nya, sedangkan qadar mengacu kepada pelaksanaan dari rencana Allah SWT. atas
hukum, undang-undang dan ketetapan Allah SWT tersebut.
B.Ciri-Ciri Beriman kepada Qada dan Qadar
1. Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.
2. Bersikap optimis dan tetap berusaha meskipun belum berhasil.
3. Tawakal dan berdo’a kepada Allah SWT. atas usaha yang telah dilakukannya.
4. Tidak meminta pertolongan kepada selain Allah SWT.
5. Orang yang percaya kepada takdir Allah SWT. akan menganggap bahwa apapun
yang terjadi ada dirinya adalah sudah menjadi ketentuan Allah SWT. sehingga tidak
bersikap takabur (musyrik).
C.Contoh-Contoh Qada dan Qadar Allah SWT.
Berikut, contoh adanya bukti qada dan qadar terjadi pada manusia.
1. Kan’an adalah putra Nabi Nuh a.s. sebagai seorang Nabi, dalam menyerukan
dakwahnya beliau sudah berusaha sungguh-sungguh agar putranya Kan’an
menjadai anak saleh dan beriman. Ternyata, Kan’an kafir dan tidak mau
mengikuti jejak ayahnya sampai mati, dengan demikian Allah SWT. telah
menakdirkan Kan’an menjadi kafir sampai akhir hayatnya.
2. Diberitakan ada seseorang yang menderita penyakit gagal ginjal selama 21
tahun. Selama itu pula ia menjalani cuci darah sebanyak 2016 kali. Dia tidak
hanya berobat secara medis namun juga alternatif. Menurut dokter, ginjalnya
sudah tidak mungkin dapat diselamatkan. Akan tetapi dengan kuasa dan
kehendak Allah SWT. sampai sekarang ia masih tetap hidup.
3. Perhatikanlah terjadinya gelombang atau pasang surutnya air laut. Pasang surut
air laut merupakan hasil dari gaya tarik grafitasi dan efek sentrifugal (dorongan
ke arah pusat rotasi). Demikian yang terjadi dengan pasang surut air laut
merupakan salah satu hukum alam atau sunnatullah.
D.Dali Naqli tentang Qada dan Qadar
Dalil adalah keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran. Jadi,
dali naqli adalah bukti berdasarkan Ala-Qur’an atau hadis.
1. Al Qur’an Surah An Nisa Ayat 67
Artinya : ”Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan, mereka mengatakan, “Ini (datang-Nya) dari sisi Kamu
(Muhammad)”. Katakanlah : “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka,
mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikit pun?”
Ayat ini menjelaskan bahwa kematian adalah perkara yang pasti terjadi tidak
seorang pun dapat lari darinya. Terkadang justru bagi mereka yang terjun ke medan
perang tidak terkena musibah. Mereka mempunyai sifat bila mendapat kesenangan
dari nikmat akan berkata bahwa Allah SWT. akan memuliakan mereka.
2. Al Qur’an Surah Al-Hijr Ayat 5
Artinya : “Allah melapangkan rezeki bagi orang yang dapar mendahului ajalnya dan
tidak (pula) meminta penundaa(nya).”
Ayat ini menjelaskan bahwa ajal manusia sudah ditetapkan Allah SWT. tidak ada
satu makhlukpu yang dapat mendahului, padalagi menundanya. Karena setiap umat
yang dibinasakan mempunyai waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang telah
ditulis di lauh al mahfuz.
3. Al Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 62
Artinya : “Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dian kehendaki diantara hamba-
hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah maha
Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT. berkehendak melapangkan dan
menyempitkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi, maksud
maksud dari orang-orang yang dikehendaibukanlah orang-orang yang bersikap pasrah
atas rezeki yang didapatnya tanpa ada usaha., melainkan Allah menghendaki orang-
orang yang bersaha dan berdoa untuk memperoleh rezeki tersebut. Allah SWT. berhak
menentukan orang yang rezekinya dilapangkan atau disempitkan karena semua itu
sudah menjadi ketentuan Allah SWT.
E. Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar
1. Manusia senantiasa berusaha/berikhtiar.
2. Giat beribadah dan berdo’a.
3. Membuat orang tidak takabur.
4. Sabar menghadapi cobaan.
5. Menumbuhkan sikap optimis.
بسماهللالرحمنالرحيمBab 11
Pada hakekatnya, manusia diciptakan Allah SWT. memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, manusia terkadang tidak menyadari kekurangan dan keterbatasannya sehingga timbik sikap takabur dalam dirinya.
A.Pengertian dan Macam-Macam Takabur1. Pengertian Takabur
Takabur artinya sombong atau membanggakan diri. Menurut istilah takabur berartisikap berbangga diri dan beranggapan bahwa dirinylah yang paling hebat dan benardibandigkan orang lani. Takabur semakna dengan ta’azun, yakni menampakkan keagungan dan kebesarannya, merasa dirinya lebih agung dan besar dari orang lain.
Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang-orang yang takabur, Allah SWT. akan memberikan balasan berupa neraka Jahanam sebagaimana Firman Allah berikut.
Artinya : “Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl/16:29)
2. Macam-Macam Takabur
Takabur dari segi obyek atau sasarannya terbagi atas 3 macam :
a. Takabur kepada Allah SWT.
Yang dimaksud adalah keadaan seseorang yang tidak mengakui dan menerima kebenaran yang datang dari Allah SWT, seperti perintah salat, zakat, dan amal ibadah lainnya.
b. Takabur kepada Rasulullah
Yang dimaksud adalah apabila seseorang tidak mau mentaati ataupun mengikuti yang telah disunnahkan Rasulullah seperti tata cara salat yang baik, bergaul dengan ramah, dan lain-lain.
c. Takabur kepada Sesama Manusia
Takabur kepada sesama manusia biasanya terlihat dari hal-hal yang lahiriah/fisik, seperti kekayaan, kedudukan, wajah, keahlian, dan ilmu yang dimiliki seseorang.
Berdasarkan pada obyek atau sasaran tersebut, secara umum takabur dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Takabur Batini (Takabur dalam Sikap)Takabur ini adalah sikap takabur yang tertanam dari hati seseorang sehingga tidak tampak seperti fisik/lahir, seperti seseorang yang menginginkan kebenaran yang datang dari Allah SWT. padahal ia mengetahui kebenaran tersebut.Orang-orang yang memiliki sikap takabur batin memiliki sikap antaralain engganminta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa dan meminta pertolongan Allah SWT.
2) Takabur Zahiri (Takabur dalam Perbuatan)Takabur zahiri adalah sifat takabur yang paling terlihat langsung dengan panca indra, seperti pada bentuk ucapan dan gerak pada anggota tubuh. Contohnya : riya, angkuh, dan saling memalingkan muka terhadap orang lain (sombong).
B.Dalil Naqli tentang Takabur1. Al Qur’an Surah Al-Isra’ Ayat 37-38
Artinya : “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. Semua itu kejahatannya sangat dibensi disisi Tuhanmu.”
2. Al Qur’an Surah An-Nisa Ayat 36Artinya : “Dan sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,tetangga dekat dan tetangga jauh,dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan berbangga diri.”
C.Menghindari Perilaku Takabur
Berikut ini beberapa cara menjauhi sikap takabur :
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.2. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari sikap takabur.3. Menyadari nikmat Allah SWT.
Dengan menjauhi sikap takabur mudah-mudahan kita akan terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkannya, antara lain sbb :
1. Tidak percaya adanya hari pembalasan.2. Dibenci oleh Allah SWT. dan dikucilkan masyarakat.3. Ingkar kepada kebenaran.4. Terhalang masuk surga.
بسماهللالرحمنالرحيمBAB 12
Salat sunah disebut juga dengan salat tatawu’. Salat sunah digunakan untuk mengambah atau menutupi kekurangan-kekurangan ibadah wajib. Adapun pelaksanaan salat dapat dilakukan secara berjamaah atau munfarid.
A.Salat Sunah Berjamaah
Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama paling sedikit 2 orang, seorang berlaku sebagai imam yang lainnya sebagai makmum. Hukum salat berjamaah adalah sunah muakad, artinya sunah yang sangat dituntut bagi setiap muslim.
1. Salat Idaina. Pengertian Salat Idain
Idain artinya dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Rasulullah sangat menganjurkan umatnya agar senantiasa menjalankan salat Idain, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak karna menunjukkan syiar Islam sebagai hari kemenangan umat Islam.
b. Cara Melaksanakan Salat Idain1) Salat tidak diawali iqamat atau khutbah.2) Takhbiratul Ihram beserta niat.3) Niat salat Idul Fitri atau Idul Adha.4) Takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua.5) Diantara takbir 1 dengan berikutnya membaca tasbih.
6) Membaca surah Al fatihah.7) Rukuk, iktidal, dan sujudseperti salat-salat fardu.8) Duduk dan membaca tahiyatul akhir.9) Salam.10)Mendenganrkan khutbah salat Idain dengan tertib.
2. Salat Tarawiha. Pengertian Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salat yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan.hukumnya sunnah muakad, artinya sunag yang sangant dianjurkan bagi laki-laki ataupun perempuan.
Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab, beliau melihat orang-orang yang pada saat itu melaksanakan qiyamu Ramadhan sendiri-sendiri, kemudian beliau berpendapat bahwa orang yang melaksanakan tarawih sendiri-sendiri lenih baik dikumpulkan dibawah pimpinan seorang imam. Maka sejak saat itu salat tarawih dilakukan secara berjamaah.
b. Cara Melaksanakan Salat Tarawih1) Bagi yang mengerjakan 20 rakaat setiap 2 rakaat salam. Jadi dikerjakan 10 kali
salam. Bagi yang mengerjakan 8 rakaat boleh dilakukan 2 kali salam, maksudnya setiap 4 rakaat satu kali salam.
2) Salat tarawih boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi lebih utama dilakukan dengan berjamaah.
3) Niat melakukan salat tarawih.4) Syarat, hukum, bacaan, dan cara mengerjakan salat tarawih sama dengan salat
fardu.5) Setiap 2 rakaat atau 4 rakaat selesai salam disunahkan membaca zikir dan doa.
3. Salat Witira. Pengertian Salat Witir
Salat witir adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah salat isya’ dengan ganjil rakaatnya. Contoh : 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat atau 11 rakaat.
B.Salat Sunah Munfarid
Salat sunah munfarid adalah salat sunah yang lebih baik dilaksanakn secara sendiri-sendiri. Adapun pelaksanaan salat munfarid adalah tidak ada imam dan makmum.
1. Salat Tahiyatul Masjida. Pengertian Salat Tahiyatul Masjid
Salat tahiyatul masjid adalah salat yang dilaksanakan untuk menghormati masjid. Jumlah bilangan rakaat sebanyak 2 rakaat.
b. Cara Melaksanakan Salat Tahiyatul Masjid1) Niat salat sunah tahiyatul masjid 2 rakaat.2) Bacaan dan gerakan salat tahiyatul masjid sama dengan salat fardu.
2. Salat Tahajuda. Pengertian Salat Tahajud
Salat tahajud adalah salat sunah yang dikerjakan setelah tidur pada malam hari antara waktu salat isya sampai dengan fajar sidik. Namun waktu utama sekitar 02.00 dini hari. Hukumnya adalah sunah muakad.
b. Cara Melaksanakan Salat Tahajud1) Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tidak dibatasi.2) Niat salat tahajud.3) Salam dan doa.
بسماهللالرحمنالرحيمBAB 13
Adakalanya budaya yang sesuai kesukuan masing-masing sebagai adat istiadat
kesukuannya dan juga adakalanya kebudayaan yang sesuai ajaran islam karena di
dalamnya terdapat nilai-nilai islami, seperti grebeg,sekaten, dan wayang.
A.Seni Budaya Lokal sebagai Bagian dari Tradisi Islam
Dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, kedudukan seni dan budaya mempunyai peran yang cukup penting di dalamnya. Berkaitan dengan itu, maka tidak anek para ulama zaman dulu begitu luas pengetahuannya. Ia tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu seni dan budaya. Dalam hal ini, kehidupan sastra di dunia pesantren bukan merupakan barang baru. Dibacakan kasidah barzani yang berkisah tentang keagungan Nabi Muhammad Saw merupakan salah satu dari sekian karya sastra yang ditulis kalangan ulama pada zamannya.
Hubungan Islam dengan seni dapat pula dilihat dari teks-teks klasik yang dikaji secara mendalam. Misalnya di dunia pesantren tradisional, kisah-kisah tentang para nabi dan para sahabatnya, pelajaran tentang haram, halal dan keimanan, dilantunkan dalam nadoman. Lirik-lirik nadoman itu sendiri ditulis dalam bentuk puisi.
Wali-wali seperti Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Kudus, Sunan Drajat, dan Sunan Kalijaga berperan besar dalam mengembangkan seni dan kebudayaan Jawa yang bernapaskan Islam. Mereka mampu mentransformasikan
bentuk-bentuk seni warisan Hindu menjadi bentuk-bentuk seni baru bermuatan Islam. Sunan Bonang dan Sunan Gunung Jati sebagai contoh adalah perintis penulisan puisi suluk atau tasawuf, yang pengaruhnya besar bagi perkembangan sastra
Begitu pula sebenarnya cukup banyak karya seni yang dihasilkan para seniman muslim modern sejak zaman Hamka sampai kini, khususnya dalam sastra, seni rupa, musik, seni suara teater yang bernafaskan islam.
1. Upacara Grebeg
Grebeg Maulud merupakan acara puncak dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maulud, setelah esoknya perangkat gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu dibawa masuk kedalam Kraton, oleh masyarakat kejadian disebut "Bendhol Songsong".
Puncak acara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masjid Agung. Setelah di Masjid diselenggarakan doa dan upacara persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagian gunungan dibagi-bagikan kepada masyarakat dengan jalan diperebutkan. Bagian dari gunungan ini ditanam dilahan pertanian, agar tanaman menjadi subur, dan terhindar dari berbagai hama perusak tanaman.
2. Gamelan Sekaten
Pada tahun 1939 Caka atau 1477 Masehi, Raden Patah selaku Adipati Kabupaten Demak Bintara dengan dukungan para wali membangun Masjid Demak. Selanjutnya berdasar hasil musyawarah para wali, digelarlah kegiatan syiar Islam secara terus-menerus selama 7 hari menjelang hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Agar kegiatan tersebut menarik perhatian rakyat, dibunyikanlah dua perangkat gamelan buah karya Sunan Giri membawakan gending-gending ciptaan para wali, terutama Sunan Kalijaga.
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, masyarakat yang ingin memeluk agama Islam dituntun untuk mengucapkan dua kalimat syahadat (syahadatain). Dari kata Syahadatain itulah kemudian muncul istilah Sekaten sebagai akibat perubahan pengucapan. Sekaten terus berkembang dan diadakan secara rutin tiap tahun seiring berkembangnya Kerajaan Demak menjadi Kerajaan Islam.
Demikian pula pada saat bergesernya Kerajaan Islam ke Mataram serta ketika Kerajaan Islam Mataram terbagi dua (Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta) Sekaten tetap digelar secara rutin tiap tahun sebagai warisan budaya Islam. Di Kasultanan Ngayogyakarta, perayaan sekaten yang terus berkembang dari tahun ke tahun pada dasarnya terdapat tiga pokok inti yang antara lain:
1. Dibunyikannya dua perangkat gamelan (Kanjeng Kyai Nagawilaga dan Kanjeng Kyai Guntur Madu) di Kagungan Dalem Pagongan Masjid Agung Yogyakarta selama 7 hari berturut-turut, kecuali Kamis malam sampai Jumat siang.
2. Peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW pada tanggal 11 Maulud malam, bertempat di serambi Kagungan Dalem Masjid Agung, dengan Bacaan riwayat Nabi oleh Abdi Dalem Kasultanan, para kerabat, pejabat, dan rakyat.
3. Pemberian sedekah Ngarsa Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan, berupa Hajad Dalem Gunungan dalam upacara Garebeg sebagai upacara puncak Sekaten.
3. Perhitungan Tahun Caka (Saka)
Sejak abad ke-8 di Jawa sudah menggunakan perhitungan waktu dengan menggunakan sistem angka menurut saka. Tahun saka dihitung menurut perputaran matahari. Jumlah hari dalam sebulan berjumlah 30, 31, 32, atau 33 pada bulan terakhir.
Akan tetapi setelah Islam datang pada abad ke-16 M kerajaan Jawa mulai menggunakan sistem penanggalan Arab yang disebut hijriyah, yaitu tahun yang perhitungannya mengikuti bulan. Tahun Hijriyah diberlakukan karena kerajaan Islam harus menyamakan peringatan penting, seperti Idul Fitri setiap tanggal 1 Syawal, Idul Adha 10 Zulhijah, dan Maulud Nabi saw. 12 Rabiul awal.
4. Pesta Tabuik
Di Sumatra terdapat suatu pertunjukan berbentuk prosesi benda ritual yang disebut tabuik. Upacara ini diadakan untuk memperingati gugurnya pahlawan Islam yang bernama Husein bin Ali (cucu Nabi Muhammad saw). Husein gugur pada saat mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta khalifah Syiah yang direbut oleh Rjan Yanid dari Bani Umayah.
5. Panah Kalimasada
Dalam pewayangan kalimadasa adalah senjatanya Prabu Puntadewa, Raja Amarta. Setelah Islam masuk melalui para Wali Sanga (Sunan Kalijaga), kalimadasa digunakan sebagai media dakwah. Kalimadasa tersebut berisi kalimat syahadat sebagai ajaran tauhid Islam dalam cerita pewayangan.
6. Niticruti, Nitisari, dan Astabrata
Adalah karya sastra Jawa berbentuk pantun yang berisi tentang nasehat atau akhlak yang baik. Diantara contoh nasehat tersebut terdapat lagu Dandanggula yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga.
7. Kesenian-Kesenian Tradisional
Dalam penyebaran agama Islam, seni meruupakan salah satu media yang digunakan untuk menarik masyarakat. Hingga sekarang banyak kesenian tradisional ataupun modern dari daerah tertentu yang menjadai tradisi Islam.
Berikut merupakan bangunan masjid sebagai peninggalan budaya Islam.
1. Masjid Raya Baiturrahman2. Masjid Agung Banten3. Masjid Agung Demak
B.Apresiasi terhadap Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara
Tradisi merupakan bagian dari hasanah budaya bangsa yang hendaknya kita lestarikan selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Tradisi-tradisi tersebut diantaranya berupa :
1. Perkawinan2. Kelahiran3. Kematian