tugas akhir manajemen pembibitan sapi bali di …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan...

59
ii TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI BALI BALI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Peternakan Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi Diploma III Agribisnis Peternakan Oleh : Agus Saputro Wibowo H3409001 PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS MINAT PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: lamthuan

Post on 16-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

ii

TUGAS AKHIR

MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI

DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI BALI

BALI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli

Madya Peternakan Di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Diploma III Agribisnis Peternakan

Oleh :

Agus Saputro Wibowo

H3409001

PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS MINAT PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

iii

TUGAS AKHIR

MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI

DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI BALI

BALI

Telah dipertahankan didepan dewan penguji

PadaTanggal: 18 Juli 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji:

Penguji I Penguji II

Wara Pratitis S.S, S.Pt,. M.P Drh. Sunarto, M.Si. NIP.19730422 200003 2 001 NIP.19550629 198601 1 001

Mengetahui

Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S NIP. 195602251986011001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya Sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan judul “Manajemen Pembibitan Sapi Bali Di Balai

Pembibitan Ternak Unggul Sapi Bali. Bali”. Tugas Akhir ini ditulis untuk

memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Ahli Madya di Program

Studi Diploma III Agribisnis Minat Peternakan Di Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak mendapatkan

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penyusun

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Program D-III Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Minat Program Studi D-III Agribisnis Minat Peternakan Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Wara Pratitits S.S, S.Pt.MP., selaku Dosen Pembimbing.

5. Drh. Sunarto, M. Si.,selaku Dosen Penuji.

6. Drh. Edi Suprapto,selaku Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Bali

yang telah memberikan banyak pengalaman.

7. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan, serta

8. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu.

Penyusun menyadari banyak kekurangan dari penyusunan Tugas Akhir

ini, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penyusun berharap Tugas Akhir ini nantinya banyak membantu

dan berguna bagi penyusun pada khusunya dan semua pembaca pada umumnya.

Surakarta, Agustus 2012

Penyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………

DAFTAR GAMBAR................................................................................................

BAB I.PENDAHULUAN......................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Tujuan Kegiatan Magang..............................................................

C. Perumusan Masalah..............................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................

A. Pemeliharaan Pejantan………………...…………………………….

B. Pemeliharaan Induk…………………...……………………………..

C. Reproduksi atau Perkawinan ………...…………..………………….

D. Pakan………………...………………………………………………

E. Perkandangan...……………………………….........………...

F. Kesehatandan Penyakit Ternak..………...……………………….

BAB III. TATA PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................

A. Waktu danTempat Pelaksanaan Magang...............................................

B. Materi dan Metode................................................................................

1. Materi….…………………………………………………………

2. Metode………………….………………………...……………......

C. Cara Pengambilan Data………………………………………………

1. Pengamatan (Observasi)…...………………………………………

2. Wawancara………………………………………………………

3. Studi Pustaka………………………………………………………

D. Sumber Data…………………………………..………………………

ii

iii

iv

v

vii

viii

1

1

3

4

5

5

6

7

9

10

11

13

13

13

13

13

14

14

15

15

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

vi

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................

A. KondisiUmumPerusahaan……………………………………

1. Sejarah Perusahaan………………………………………………...

2. Visi dan Misi………………………………………………………

3. Tugas Pokok dan Fungsi Balai…………………………………….

4. Lokasi Perusahaan…………………………………………………

5. Populasi Ternak……………………………………………………

6. Fasilistas…………………………………………………………...

7. Struktur Organisasi………………………………………………...

8. Ketenagakerjaan…………………………………………………

B. HasilPembahasanKegiatanMagang……………………………

1. Pemeliharaan Pejantan……………………………………...

2. Pemeliharaan Induk………………………………................

3. Reproduksiatau Perkawinan................................................

4. Manajemen Pakan…………………………………………………

5. Perkandangan………………………………………...

6. Kesehatan dan Penyakit Ternak……………………………...

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………...

B. Saran………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….3

LAMPIRAN……………………………………………………………….

16

16

16

17

17

18

19

19

20

21

22

22

23

24

26

28

32

37

37

37

38

39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1.Pejantanunggul……………………………………….

Gambar2.Pemeliharaan indukan di ranch…………………………….

Gambar 3.Perkawinan dengan kawin suntik atau IB……………….

Gambar4.Proses penyacahan rumput dengan chopper…………………….

Gambar5.Perkandangan………………………………………………

Gambar6.Kebun hijauan…………………………………………….

Gambar7.Kebun jagung dan ubi kayu……………………………………

Gambar8.Penyakit baliziekte………………………………………..

Gambar9.Obat-obatan…………………………………………………..

Gambar10.Pakan konsentrat……………………………………………..

Gambar11.Rumput kompetidor……………………………………

Gambar12.Perkawinan alami………………………………………….

Info pedock BPTU Sapi Bali………………………………………

40

41

41

41

42

42

42

43

43

43

44

44

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi BPTU Sapi Bali……………………………………

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sapi Sali merupakan salah satu plasma nulfah yang ada di

Indonesia yang telah lama dibudidayakan dan telah menyebar ke berbagai

penjuru Nusantara.Sapi Bali (Bos Sondaicus) merupakan sapi asli Indonesia

yang diduga sebagai hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar.

Sebagian ahli yakin bahwa domestikasi tersebut berlangsung di Bali sehingga

disebut Sapi Bali. Sapi Bali menyebar ke pulau-pulau di sekitar pulau Bali

melalui komunikasi antar raja-raja pada zaman dahulu. Dengan demikian,

adaptabilitasnya terhadap iklim dan lingkungan tropis tidak diragukan lagi.

Selain itu Sapi Bali merupakan potensi lokal yang mempunyai nilai jual

tinggi dalam sektor agribisnis peternakan. Pembibitan Sapi Bali merupakan

salah satu usaha peternakan yang mempunyai prospek yang masih sangat

bagus. Hal ini karena kebutuhan maupun permintaan daging cenderung

meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga di karenakan meningkatnya

kesadaran dan juga tingkat pendapatan masyarakat. Dari karakteristik karkas,

Sapi Bali digolongkan sapi pedaging ideal ditinjau dari bentuk badan yang

kompak dan serasi, bahkan nilai lebih unggul daripada sapi pedaging Eropa

seperti Hereford, Shortorn. Oleh karena itu dianggap lebih baik sebagai

ternak pada iklim tropik yang lembab karena memperlihatkan kemampuan

tubuh yang baik dengan pemberian makanan yang bernilai gizi tinggi (Fikar,

2010). Selain mempunyai kualitas karkas dan pertumbuhan yang baik, Sapi

Bali mempunyai fertilitas yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk usaha

pembibitan. Namun dari keunggulan tersebut timbul permasalahan salah

satunya adalah menurunnya populasi dan mutu genetik. Penurunuan populasi

dan mutu genetik disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya

adalah manajemen reproduksi.

Sejalan dengan permasalahan tersebut, Balai Pembibitan Ternak Unggul

(BPTU) Sapi Bali merupakan salah satu instansi pemerintah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

2

berkewajiban untuk peduli akan kelestarian plasma nutfah Sapi Bali. BPTU

Sapi Bali mempunyai tugas pokok salah satunya pemurnian genetik untuk

menghasilkan dan menjaga keaslian genetik Sapi Bali yang unggul, dalam

rangka meningkatkan populasi ternak Sapi Bali agar plasma nutfah asli

indonesia ini tidak punah. Dalam melaksanakan tugas pokok, BPTU sapi Bali

menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan standarisasi

nasional. Standarisasi nasional tersebut adalah dapat dilihat dalam pengelolaan

breeding center dalam pengadaan seleksi bibit yang mengacu kepada SNI

tentang Sapi Bali. Selain sistem manajemen mutu yang berstandar nasional

BPTU Sapi Bali mempunyai keunggulan dengan adanya tempat yang

representatif dalam pemuliabiakan yaitu dengan penerapan metode kandang

ranch. Metode ranchini sangat mendukung pemuliaan Sapi Bali, karena

sistem ranchdi rasa sesuai dengan habitat aslinya.

Lokasi yang dipilih untuk kegiatan magang mahasiswa ini adalah

BPTU Sapi Bali karena jarang sekali perusahaan peternakan di Indonesia yang

memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan yang

sangat luas disertai manajemen yang baik dan terarah. Selain itu, sebagai

institusi mitra, BPTU Sapi Bali merupakan mitra yang selalu terbuka dan

mendukung dalam kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, dalam hal ini

transfer ilmu pengetahuan khusunya dalam hal seluk beluk Sapi Bali. Dengan

mengetahui bagaimana manajemen pemeliharaan pada pejantan dan induk

yang ada disini mulai dari bagaimana pemberian pakan hingga penanganan

terhadap penyakit pada sapi diharapakan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi mahasiswa untuk kedepannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

3

B. Tujuan Kegiatan Magang

a. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja

secara langsung dan dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam

kegiatan pemeliharaan Sapi Bali.

b. Mengetahui dan memahami secara langsung tentang teknis

pemeliharaan dan penglolaan Sapi Bali.

c. Menambah pengetahuan, keterampilan dan wawasan bagi setiap

mahasiswa dalam dunia peternakan ruminansia khususnya Sapi Bali.

d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori

dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa

untuk dapat mengapdi ke masyarakat.

e. Mengetahui dan memahami secara langsung bagaimana manajemen

pemeliharaan pejantan dan indukan sapi bali yang dilakukan secara

ranch mulai dari pemberian pakan hingga pengelolaan kesehatan Sapi

Bali.

f. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat

membandingkan antara teori yang telah diperoleh dengan aplikasinya di

lapangan.

g. Memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa

dalam rangka kesiapan menghadapi dunia kerja yang mengarah pada

kegiatan kewirausahaan, dan penciptaan lapangan kerja.

h. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,

pemerintah, dan perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

4

C. Perumusan Masalah

Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk serta meningkatnya

kesadaran masyarakat akan kebuuhan gizi yang diiringi dengan tingkat

pendapatan maka kebutuhan daging sebagai salah satu sumber protein hewani

turut meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan daging, terutama daging sapi

maka peluang usaha disektor peternakan masih sangat terbuka lebar

khususnya usaha peternakan sapi potong seperti breeding maupun fattening.

Semua aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan populasi atau

kelompok ternak bibit dapat dilaksanakan dengan meningkatkan mutu genetik

ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan yang terarah dan tepat

guna.

Perumusan masalah mengenai manajemen pemeliharaan pada Sapi

Bali di Balai pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali yang dapat

diuraikan antara lain:

1. Manajemen pemeliharaan pada pejantan dan induk Sapi Bali.

2. Manajemen reproduksi Sapi Bali,

3. Manajemen perkandangan dan tata letaknya.

4. Manajemen kesehatan dan penanganan penyakit Sapi Bali.

5. Manajemen pakan Sapi Bali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemeliharaan Pejantan

Sapi Bali pejantan memiliki ciri khas antaranya bulu berwarna merah

keemasan, pada jantan dewasa akan menjadi hitam, kaki di bawah persendian

karpal dan tarsal berwarna putih seperti memakai kaus kaki, bagian pantat

berwarna putih membentuk setengah lingkaran, ujung ekor berwarna hitam.

Sapi Bali memiliki kepala pendek dengan kepala datar, Sapi Bali jantan

memiliki tanduk panjang dan besar yamg tumbuh ke samping belakang.

(Fikar, 2010)

Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) umur

sekitar 4-5 tahun, (b) memiliki kesuburan tinggi, (c) daya menurunkan sifat

produksi yang tinggi kepada anak-anaknya, (d) berasal dari induk dan

pejantan yang baik, (e) besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan

mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik, (f) kepala lebar, leher besar,

pinggang lebar, punggung kuat, (g) muka sedikit panjang, pundak sedikit

tajam dan lebar, (h) paha rata dan cukup terpisah, (i) dada lebar dan jarak

antara tulang rusuknya cukup lebar, (j) badan panjang, dada dalam, lingkar

dada dan lingkar perut besar, serta (k) sehat, bebas dari penyakit menular dan

tidak menurunkan cacat pada keturunannya (Ngadiyono, 2012).

Perkawinan pertama pada sapi jantan bisa dilakukan pada saat

umurnya mencapai 18 bulan.Pada saat ini, secara tubuh, sapi telah dewasa

dan mampu mengawini induk.Selain itu, produksi semen juga sudah cukup

banyak dengan kualitas yang baik.Agar hasil perkawinan bisa maksimal,

sebaiknya pejantan dikawinkan 2-3 kali dalam seminggu.Setelah dikawinkan,

sebaiknya pejantan diistirahatkan agar kondisi tubuhnya membaik dan

produksi semennya meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas.Seekor

pejantan yang prima mampu mengawini hingga 30 ekor induk.Pejantan

sebaiknya ditempatkan dikandang khusus pejantanyang letaknya berjauhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

6

dengan kandang induk.Agar kondisi pejantan prima dengan produksi semen

yang bagus, pejantan harus diberi pakan yang berkualitas tinggi (Fikar, 2010).

Sapi jantan akan mencapai kedewasaan pada umur 12 bulan.

Temperamen sapi jantan biasanya agresif apalagi terhadap orang yang tidak

dikenal.Oleh karenanya, sapi ini sebaiknya didekati dan dipegang setiap hari

untuk meminimalisir tingkat agresifnya. Dengan demikian sapi tersebut akan

mudah ditangani (Rianto dan Purbowati, 2010).

Seleksi pejantan menyangkut :

- kesehatan fisik: mata bersih dan bersinar, bulu bersih, halus dan mengkilap,

tidak ada leleran pada hidung, mulut bau rumput, bentuk kaki simetris dan

konsistensi feses normal.

- kualitas semen baik, dapat dilihat dari keturunannya atau diperiksa langsung

dengan mikroskop

- kapasitas servis yaitu kemampuan untuk dapat mengawini induk betina,

idealnya 1 ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor betina (Fikar, 2010).

B. Pemeliharaan Induk

Sapi Bali memiliki tubuh menyerupai banteng tapi ukurannya lebih

kecil karena proses penjinakan. Warna bulu pada waktu masih pedet sawo

matang atau merah bata dan setelah dewasa warna bulu pada sapi bali betina

bertahan merah bata sedangkan yang jantan kehitam-hitaman. Bagian

keempat kakinya daribawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih

seperti memakai kaus kaki. Kepala pendek dan dahi datar. Tanduk sapi betina

tumbuh agak ke dalam. (Fikar, 2010)

Sapi induk harus dipelihara dengan baik agar penampilan

reproduksinya meningkat.Sebaiknya, sapi induk digembalakan secara

teratur.Tujuannya agar pemberian pakan lebih ekonomis, ternak dapat

memilih sendiri pakan yang disukainya, serta melatih otot dan menjaga

kondisi tubuh (Santosa, 1995).

Kualitas pakan dan jumlah yang diberikan pada sapi induk harus

benar-benar dikontrol.Tujuannya agar kondisi tubuhnya tidak terlalu gemuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

7

atau terlalu kurus. Sapi betina yang terlalu kurus umumnya akan

menghasilkan anak yang kondisinya lemah karena kekurangan nutrisi.

Sementara induk yang terlalu gemuk akan mengalami kesulitan ketika

melahirkan (Fikar, 2010).

Waktu pertama kali kawin pada sapi dara harus benar-benar

diperhatikan.Memang pada umur 12-15 bulan sapi dara sudah menunjukkan

gejala estrus (birahi).Namun pada umur tersebut sapi belum bisa dikawinkan

karena pertumbuhan tubuhnya belum mencapai titik optimum. Perkawinan

yang terlalu muda dapat menyebabkan indukan kesulitan beranak karena sapi

betina masih terlalu muda. Selain itu, dapat menyebabkan alat reproduksi

menjadi rusak akibat kesulitan ketika beranak.Sebaiknya, sapi dara

dikawinkan pertama kali pada umur 18-24 bulan.Pada umur tersebut,

pertumbuhan tubuh pada sapi betina sudah mencapai optimum untuk

mendukung perkembangan janin.Untuk efektivitas perkawinan, induk sapi

tidak bisa dikawinkan setiap saat. Induk baru bisa dikawinkan ketika

mengalami estrus pada sapi, siklus estrus akan terulang setiap 21 hari. Pada

masa estrus inilah tingkat terjadinya pembuahan saat sapi dikawinkan sangat

tinggi (Rianto dan Purbowati, 2010).

C. Reproduksi atau Perkawinan

Keberhasilan usaha pembibitan sapi salah satunya di ukur dari berapa

jumlah anak yang bisa di hasilkan.Peranan manajemen perkawinan sangat

penting, terutama dalam hal menunjang keberhasilan perkawinan sehingga

terjadi kebuntingan pada sapi yang telah di kawinkan. Perkawinan pada sapi

potong bisa dilakukan secara alami maupun kawin suntik (Inseminasi

Buatan,IB). (Rianto dan Purbowati, 2010).

IB adalah proses memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi

betina dengantujuan untuk membuat betina jadi bunting tanpa perlu terjadi

perkawinan alami. Konsepdasar dari teknologi ini adalah bahwa seekor

pejantan secara alamiah memproduksipuluhan milyar sel kelamin jantan

(spermatozoa) per hari, sedangkan untuk membuahisatu sel telur (oosit) pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

8

hewan betina diperlukan hanya satu spermatozoon.Potensiterpendam yang

dimiliki seekor pejantan sebagai sumber informasi genetik, apalagi

yangunggul dapat dimanfaatkan secara efisien untuk membuahi banyak

betina (Feradis, 2010).

Namun dalam perkembangan lebih lanjut, program IB tidak hanya

mencakuppemasukan semen ke dalam saluran reproduksi betina, tetapi juga

menyangkut seleksidan pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian,

pengenceran, penyimpanan ataupengawetan (pendinginan dan pembekuan)

dan pengangkutan semen, inseminasi,pencatatan dan penentuan hasil

inseminasi pada hewan/ternak betina, bimbingan danpenyuluhan pada

peternak. Dengan demikian pengertian IB menjadi lebih luas yangmencakup

aspek reproduksi dan pemuliaan, sehingga istilahnya menjadi

artificialbreeding (perkawinan buatan).Tujuan dari IB itu sendiri adalah

sebagai satu alat yangampuh yang diciptakan manusia untuk meningkatkan

populasi dan produksi ternaksecara kuantitatif dan kualitatif.(Feradis, 2010).

Manfaat penerapan bioteknologi IB pada ternak (Fikar,2010) adalah

sebagaiberikut :

a. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.

b. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding).

c. Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan

dalam jangka waktu yang lama.

d. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian

walaupun pejantan telah mati.

e. Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena

fisik pejantan terlalu besar.

f. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang

ditularkan dengan hubungan kelamin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

9

D. Pakan

Secara teknis diketahui bahwa ruminan mempunyai potensi biologis

untuk dapat mengunakan hijauan dengan baik sebagai bahan makanan

utamanya. Hijauan terutama rumput relatif lebih mudah ditanam atau

dipelihara sehingga harganya sebagai sumber energi relatif lebih murah

dibandingkan dengan tanaman sumber karbohidrat lainnya. Akan tetapi di

lain pihak, hewan dapat mengadaptasikan diri terhadap berbagai keadaan

lingkungan (Siregar, 2008).

Pakan mempunyai peranan yang penting baik diperlukan bagi ternak-

ternak muda, maupun untuk mempertahankan hidupnya dan menghasilkan

suatu produksi serta tenaga bagi ternak dewasa dan berfungsi untuk

memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Pakan yang diberikan pada

seekor ternak harus sempurna dan mencukupi. Sempurna dalam arti bahwa

pakan yang diberikan pada ternak tersebut harus mengandung semua nutrien

yang diperlukan oleh tubuh dengan kualitas yang baik (AAK, 1983).

Pakan ternak yang dikonsumsi perlu untuk pemeliharaan dan

pertumbuhan. Jadi semakin cepat bobot yang dikehendaki dapat tercapai

nisbah antara bagian yang dimakan untuk pemeliharaan dengan bagian yang

perlu untuk pertumbuhan lebih menguntukngkan. Memelihara hewan-hewan

dengan kemampuan tubuh yang tinggi tanpa memberinya pakan yang

diperlukanmengakibatkan hasil yang lebih jelek dibanding dengan apa yang

didapat dari kedua bangsa lokal dalam kondisi sama. (Rianto dan Purbowati,

2010).

Air merupakan bahan pakan utama yang tidak bisa diabaikan, tubuh

hewanterdiri dari 70% air, sehingga air benar-benar termasuk kebutuhan

utama yangtidak dapat diabaikan. Kebutuhan air bagi ternak tergantung pada

berbagai factor yaitu kondisi iklim, bangsa sapi, umur dan jenis pakan yang

diberikan.(Santosa, 1995).Air dalam tubuh ternak berfungsi sebagai

transportasi zat pakanmelalui dinding-dinding usus ke dalam peredaran darah,

mengangkut zat-zat sisa,sebagai pelarut beberapa zat dan mengatur suhu

tubuh.Air minum sangat dibutuhkan bagi kesehatan sapi.Kebutuhan air minum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

10

sapikurang lebih 20-40 liter/ekor/hari yang harus disediakan dalam

kandang.(Setiadi, 2001).

E. Perkandangan

Tipe kandang berdasarkan bentuknya ada 2, yaitu kandang tunggal

dankandang ganda.Kandang tunggal terdiri satu baris kandang yang

dilengkapilorong jalan dan selokan atau parit.Kandang ganda ada 2 macam

yaitu sapisaling berhadapan head to head dan sapi saling bertolak belakang

tail to tail yangdilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan

pengontrolan ternak(Ngadiyono, 2012).Fungsi kandang adalah melindungi

sapi potong darigangguan cuaca, tempat sapi beristirahat dengan nyaman,

mengontrol agar sapitidak merusak tanaman di sekitar lokasi, tempat

pengumpulan kotoran sapi,melindungi sapi dari hewan pengganggu, dan

memudahkan pelaksanaanpemeliharaan sapi tersebut(Fikar, 2010).

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai kandang diantaranya

adalah desain layout, kapasitas dan materi bangunan kandang terutama lantai

dan atap kandang. Kesemuanya itu harus diperhatikan dalam rangka

mempermudahkan alur kegiatan pemeliharaan mulai dari kedatangan bakalan,

kemudahan proses pemberian pakan ternak dan minum, sekaligus menyangkut

kemudahan membersihkan kandang baik dari sisa kotoran, makanan dan

genangan air serta persiapan pngangkutan sapi yang siap dijual (Santosa,

1995).

Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan keadaan iklim setempat,

jenis ternak, dan tujuan pemeliharaan sapi itu sendiri.Dalam merancang

kandang ternak yang penting untuk diperhatikan adalah tinggi bangunan,

kedudukan atap dan bayangan atap, serta lantai kandang.Lantai kandang untuk

penggemukan sebaiknya disemen dengan kemiringan 4-5 cm. Kemiringan itu

bertujuan agar air kencing, air siraman pembersih kandang atau cairan lain di

dalam kandang dapat mengalir keluar dengan mudah (Setiadi, 2001).

Perlengkapan kandang untuk ternak sapi potong adalah tempat pakan

dan tempat minum permanen dari semen lebih menghemat tenaga kerja dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

11

tahan lama.Tempat tendon pakan hijauan atau pakan konsentrat.Saluran

pembuangan air, air kencing dan tempat penampungan kotoran, sisa-sisa

pakan tersedia diluar kandang. Peralatan kandang seperti sekop, sapu lidi, arit

atau parang untuk emoting hijauan ( Susilorini, 2008).

F. Kesehatan dan Penyakit Ternak

Sapi bali rentan terhadap penyakit jembrana dan malignant catarrhal

fever (MCF). Selain itu tingkat kematian pedet sebelum sapih mencapai 15 –

20 persen. Tingkah laku sapi memberikan gambaran tentang status kesehatan

sapi tersebut.Sapi yang sehat akan menampakkan gerakan yang aktif,selalu

sadar dan tanggap terhadap perubahan situasi disekitarnya. Tingkat kesehatan

yang baik dan hasil produksi serta reproduksi yang optimal memerlukan

ketersediaan padang rumput yang cukup dan bermutu (Fikar, 2010).

Keberhasilan peternakan sapi potong tidak hanya terletak pada usaha

pengembangan jumlah ternak yang dipelihara, namun juga pada perawatan

dan pengawasan, sehingga kesehatan ternak sapi tetap terjaga. Perawatan dan

pengobatan pada ternak sapi juga memerlukan pertimbangan dari berbagai

segi, baik dari segi penyakit ( ringan, tidak menular, atau menular ) maupun

dari segi ekonomis

(Rianto dan Purbowati, 2010).

Pengertian umum tentang hewan sakit adalah setiap penyimpangan

dari kondisi normalnya.Dalam arti yang lebih spesifik, hewan sakit adalah

suatu kondisi yang ditimbulkan oleh suatu individu hidup atau oleh penyebab

lainnya, baik yang diketahui maupun tidak, yang merugikan kesehatan hewan

yang bersangkutan. Dari pengertian ini, maka hewan yang sakit dapat

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor mekanis, termis,

kekurangan nutrisi, pengaruh zat kimia, faktor keturunan, dan sebagainya

(Siregar, 2008).

Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang

karantina.Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.

Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

12

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-lain (Syarif dan

Harianto, 2011).

Vaksinasi pencegahan hendaknya dianggap sebagai perlindungan

tambahan dibandingkan dengan pentingnya menjaga kebersihan.Keberhasilan

vaksinasi jarang mencapai 100% dan hewan muda mungkin peka, jadi

hendaknya hati-hati untuk mengurangi resiko intensitas dan penyebaran

infeksi.Caranya adalah dengan menghindari kontak dengan hewan sakit,

kontak dengan lendir, kotoran dan benda-benda tercemar (Rianto dan

Purbowati).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

13

BAB III. TATA PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 6 Februari sampai dengan 6

Maret 2012. Kegiatan proses magang dimulai pada puku 07.30 WITA

berakhir pada pukul 16.00 WITA. Kegiatan magang ini dilaksanakan 6 hari

kerja, dimulai dari hari senin sampai dengan sabtu.Kegiatan magang ini

dilaksanakan di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali, Jl Raya

Gilimanuk-Denpasar, berjarak sekitar 40 Km dari pusat kota Jembrana di Desa

Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

B. Materi dan Metode

1. Materi

a. Alat : kandang, tempat pakan dan minum, timbangan sapi, sekop,

cangkul, selang air, karung, sabit, traktor, mobil pick up, chopper,

suntikan, dan buku recording.

b. Bahan : sapi potong jenis Sapi Bali pedet, calon indukan dan calon

pejantan, pejantan, indukan, vaksin, obat mata, vitamin, pakan hijauan

dan konsentrat, serta air.

2. Metode

a. Pemeliharaan pejantan

Pemeliharaan pejantan meliputi pembersihan kandang dua kali sehari

pada pagi dan sore, pemberian pakan dan minum dua kali sehari,

exercise dilakukan setiap hari dan perawatan kesehatan yang meliputi

spraying setiap bulan dan vaksinasi serta pemberian obat cacing dan

vitamin.

b. Pemeliharaan induk

Pada umumnya calon induk maupun indukan dipelihara di padang

penggembalaan sehingga pemeliharaannya lebih mudah. Sapi diberi

tambahan hijauan dan konsentrat jika sapi induk bunting tua dan habis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

14

melahirkan serta jika rumput di padang penggembalaan berkurang

kualitas dan kuantitasnya. Untuk spraying dilakukan setiap bulan.

Selain itu di vaksinasi dan rutin di drenching atau pemberian obat

cacing.

c. Manajemen Reproduksi

Manajemen perkawinan yang tepat merupakan salah satu salah satu

cara untuk memperoleh tingkat keberhasilan kebuntingan pada hewan

ternak. Manajemen ini meliputi pola perkawinan ternak, pengamatan

waktu birahi, pemilihan sapi pejantan yang tepat, serta ketrampilan

petugas dan peternak dalam teknik perkawinan.

d. Manajemen pakan

Pemberian pakan untuk ternak yang dikandangkan dilakukan dengan

mencampurkan konsentrat dan hijauan yang sudah di chopper serta

mineral mix. Sedangkan untuk ternak yang digembalakan diberikan

tambahan konsentrat dan hijauan jika ketersediaan rumput di padang

penggembalaan berkurang kualitas maupun kuantitasnya.

e. Manajemen kesehatan dan penyakit

Untuk mengantisipasi terjadinya penularan penyakit maka dilakukan

pembersihan kandang dua kali setiap hari pada pagi dan sore.

Pengawasan kesehatan ternak setiap hari dan melakukan pengobatan

terhadap sapi yang mengalami penyakit atau luka.

C. Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh data yang

diperlukan adalah:

1. Pengamatan (Observasi)

Mahasiswa mengadakan pengamatan langsung mengenai kondisi dan

kegiatan yang ada di lokasi magang, yang meliputi :

1) Observasi tentang penyediaan bahan baku dan cara pengelolaannya.

2) Observasi tentang pengendalian mutu dari material sampai produk

akhir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

15

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-

pihak dari instansi yang bersangkutan mengacu pada quisioner yang telah

dibuat, serta bagian-bagian yang kurang jelas pada kegiatan magang guna

mengetahui segala hal yang diperlukan dalam penyusan laporan.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah mencari dan mempelajari pustaka mengenai

permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan

magang.Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi pendukung

yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dengan cara memanfaatkan

data pustaka yang tersedia misalnya buku, data perusahaan dan majalah

ilmiah.

D. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan

ada dua jenis yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden.

Dalam pelaksanaan kegiatan magang perusahaan ini, data primer didapat

dari wawancara dengan kepala Balai Pembibitan ternak Unggul Sapi Bali,

Ka.Si. Pelayanan Teknis, Kepala Instalasi, penanggung jawab divisi

pemuliaan ternak, penanggung jawab divisi kesehatan ternak, penanggung

jawab divisi hijauan makanan ternak, staf dan karyawan BPTU Sapi Bali.

2. Dalam kegiatan magang perusahaan ini, yang menjadi data sekunder

adalah data yang diambil dari buku, catatan yang diperoleh selama berada

di perusahaan dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan magang

perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Pada pertengahan dekade 70-an, ada dua isu besar tentang Sapi

Bali. Pertama adalah menurunnya populasi Sapi Bali di Indonesia, yang

disebabkan oleh pemotongan sapi betina produktif dan ekspor Sapi Bali

yang tidak terkendali.Kedua adalah dampak ikutan dari terkurasnya Sapi

Bali tersebut sehingga menimbulkan penurunan populasi disertai dengan

penurunan mutu genetik Sapi Bali padahal Sapi Bali sangat berperan

penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Berawal dari kondisi

tersebut, pada tahun 1976 berdirilah Proyek Pembibitan dan

Pengembangan Sapi Bali (P3 Bali) , sesuai dengan SK Menteri Pertanian

no.776/Kpts/Um/12/1976. Tahun1977, pemeritah lewat Bank Rakyat

Indonesia, menyalurkan Kredit ternak sapi ke masyarakat sebagai upaya

mendukung kegiatan P3 Bali,yang nantinya menjadi Instalasi Populasi

Dasar (IPD).

Tahun 1986, dibangunlah Pusat Pembibitan Pulukan (Breeding

CenterPulukan (BC Pulukan)) di desa Pangyangan, Kecamatan Pakutatan,

Kabupaten Jembrana, Bali sebagai tempat Uji dan Seleksi Sapi Bali karena

hanya ditempat inilah terdapat tanah luas yang cocok untuk dijadikan

padang penggembalaan (Ranch) untuk Sapi Bali dan akhirnya pada tahun

2007, karena pertimbangan pentingnya melestarikan plasma nutfah

potensial asli Indonesia dan dala perkembangan cukup menggembirakan,

maka sesuai dengan SK Menteri Pertanian no.

13/Permentan/OT/140/2/2007, P3 Bali resmi menjadi Balai Pembibitan

Ternak Unggul Sapi Bali (BPTU Sapi Bali).Karena Balai Pembibitan

Ternak Unggul Sapi Bali ini memiliki nomor izin balai yang sah dari

Kementrian Pertanian.Maka status balai Pembibitan Ternak Unggul

(BPTU) Sapi Bali ini berbentuk instansi pemerintah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

17

2. Visi dan Misi

BPTU memiliki visi yaitu terwujudnya BPTU Sapi Bali dalam

peningkatan mutu genetikbibit ternak Sapi Bali, dan pelestarian plasma

nutfah nasional yang berwawasan agribisnis. Dan misi-misinya antara lain:

1) Melaksanakan pemuliabiakan dan kelestarian Sapi Sali

2) Melaksanakan pengujian mutu genetik ternak bibit Sapi Bali

3) Melaksanakan pengembangan dan penyebaran bibit Sapi Bali

4) Mengembangkan kerjasama dengan stake-holders dalam rangka

pembangunan subsektor peternakan

5) Meningkatkan SDM bidang peternakan

6) Melaksanakan manajemen administrasidan evaluasi dalam

melaksanaan Kegiatan Balai.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Balai

Tugas pokok dari BPTU Sapi Bali yaitu melaksanakan pelestarian,

pemuliaan, pembibitan, produksi dan pengembangan serta penyebaran

hasil produksi bibit Sapi Bali unggul secara nasional.

Sedangkan fungsi balai sendiri antara lain:

1) Pelaksanaan pemeliharaan bibit Sapi Bali murni unggul

2) Pelaksanaan pelestarian, pemuliaan dan pembibitan melalui teknologi

pemurnian

3) Pelaksanaan pencatatan (recording) pembibitan Sapi Bali murni

4) Pelaksanaan seleksi berdasarkan uji performance dan uji progeny Sapi

Bali murni unggul

5) Pelaksanaan standarisasi teknis bibit Sapi Bali murni unggul

6) Pelaksanaan sertifikasi bibit Sapi Bali murni unggul

7) Pemberian saran teknik pemeliharaan Sapi Bali murni unggul

8) Pelaksanaan penyebaran hasil produksi bibit Sapi Bali murni unggul

9) Pelaksanaan penyebaran hasil produksi bibit Sapi Bali murni unggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

18

10) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pelestarian, pemuliaan,

pembibitan, produksi dan pengembangan serta penyebaran hasil

produksi bibit Sapi Bali murni unggul secara nasional

11) Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan Sapi Bali murni unggul

12) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai

4. Lokasi Perusahaan

Kantor pusat dari BPTU terletak di jalan Gurita III Pegok, Sesetan,

Denpasar, Bali.Kepemilikan BPTU langsung dibawah Direktorat Jendral

Peternakan. Alasan dipilih Denpasar sebagai kantor pusat karena Denpasar

merupakan Ibukota Provinsi yang dapat memudahkan dalam mengurus

perijinan.BPTU Sapi Bali memiliki dua unit breeding center yang terletak

di desa Pangyangan, Kecamatan Pakutatan, Kabupaten Jembranadan di

Dompu (NTB).

Breeding Centre (BC) di Jembrana lebih terkenal dengan nama BC

Pulukan terletak di Desa Pangyangan. Kecamatan Pekutatan. Kabupaten

Jembrana Bali.Jembrana dipilih untuk dijadikan BC karena lahan yang

terdapat di Jembrana masih luas sehingga sistim pemeliharaan bisa

menggunakan sistim Ranch. Sistim Ranch digunakan karena Sapi Bali

merupakan keturunan dari banteng yang mengalami domestikasi sehingga

Sapi Baliakanberkembang biak dengan baik jika dilepas diluar.BC

Pulukan dibangun di atas tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi

Bali.Berjarak 40 kilometer dari pusat kota Jembrana dan 80 kilometer dari

pusat kota Denpasar Bali.

Letak lokasi BC Pulukan sangat strategis karena hanya berjarak

satu kilometer dari jalan raya Denpasar-Gilimanuk. Luas Lahan yang

dimiliki BC Pulukan adalah 102 hektar yang terdiri dari 82 hektar lahan

terolah dan 20 hektar dipinjam perusahaan daerah untuk pelestarian

plasma nutfah coklat. 82 lahan terdiri dari 14 hektar lahan pakan dan 68

hektar untuk Ranch.Sedangkan BCyang ada di Dompu untuk saat ini

sedang mengalami perbaikan ulang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

19

Secara geografis BCPulukan BPTU Sapi Bali berada di lokasi yang

berbukit dengan kemiringan 10 persen sampai 25 persen dengan

ketinggian sekitar 125 meter di atas permukaan laut. Curah hujan rata –

rata 458 mm/tahun dengan temperatur rata – rata 28oC sampai 30oC, dan

kelembaban relatif antara 60 persensampai 70 persen. Peternakan Sapi

Bali merupakan usaha untuk mendukung peningkatan taraf hidup

masyarakat peternak dan mendukung penyediaan daging nasional.

5. Populasi Ternak

Sapi yang ada di BC pulukan pada bulan Februari 2012 berjumlah

737 ekor yang terdiri dari induk 130 ekor, calon induk 277 ekor, betina

muda 38 ekor, pedet betina 49 ekor, sisa performance test (PT) 89 ekor,

pejantan 8 ekor, calon pejantan 97 ekor, pedet jantan 49 ekor.

6. Fasilistas

Fasilitas yang dimiliki unit BCPulukan antara lain dua bangunan

mess untuk karyawan, satu bangunan untuk kantor administrasi, tiga

mesin chopper, dua mobil pick upuntuk pengangkutan pakan, satu buah

tractoruntuk pengangkutan pakan, silo atau tempat pembutan silase,

timbangan analitik, gudang pakan yakni gudang untuk penyimpanan

hijauan dan gudang untuk penyimpanan konsentrat, satu kandang pejantan

PT, satu kandang untuk program Embrio Transfer (ET), dua kandang

penggemukan, dan kandang isolasi serta Cattle yard. Cattle yard yang

dimiliki BPTU Sapi Bali dibangun pada awal pendiriannya, yaitu pada

tahun 1986. Cattle yard BC Pulukan BPTU Sapi Bali memiliki bangunan

antara lain loading unit, forcing yard, gang way, crush, alat spraying,

tempat penimbangan dan tempat IB.

Selain memiliki fasilitas diatas, BC Pulukan memiliki laboratorium

reproduksi yang digunakan sebagai laboratorium analisa sperma pejantan

unggul Sapi Bali yang siap dikirim ke Balai Besar Inseminasi Buatan

(BBIB) Singosari. Selain itu juga digunakan sebagai tempat penyimpanan

straw Sapi Bali intuk program kawin dengan IB, obat-obatan dan vaksin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

20

Pada peternakan dengan model semi intensif, penggembalaan atau

ranching, pagar atau pemagaran merupakan sebuah titik yang

penting.Selain membatasi ternak dengan dunia luar, pagar juga dapat

digunakan untuk melindungi sumber daya penting di dalam maupun di luar

kawasan ternak seperti kebun rumput, sumber air, kawasan gudang dan

kawasan-kawasan lain yang diharapkan tidak dijamah oleh

ternak.Sekaligus pagar juga dibuat untuk melindungi ternak terhadap

gangguan dari luar, seperti pencurian ternak ataupun serangan

predator.Dengan pemagaran, seorang peternak dapat membuat sistem gang

untuk memudahkan manajemen ternak.Begitu banyak dan penting manfaat

dari pagar, namun seringkali masalah ini tidak dilihat secara serius.Padahal

investasi pagar ini boleh jadi merupakan investasi termahal setelah biaya

pembelian ternak itu sendiri.Pada BC Pulukanyang manajemen

pemeliharaannya menggunakan sistem ranch ini, pemagaran dilakukan

untuk tiap-tiap paddock.Fasilitas pagar yang dimiliki BCPulukanterbuat

dari besi dengan tinggi 120 sentimeter. Namun karena keterbatasan dana,

sehingga ada beberapa paddock yang masih menggunakan pagar kayu dan

kawat berduri.

7. Struktur Organisasi

Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Bali merupakan Unit

Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) yang bertanggung jawab langsung ke

Dinas Peternakan Propinsi Bali Secara struktural organisasi di BPTU Sapi

Bali terdiri dari Kepala Balai, Kepala Tata Usaha, Kepala Seksi

Pelaksanaan Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional, (Gambar 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

21

Gambar 1. Struktur Organisasi BPTU Sapi Bali

Kepala balai mempunyai fungsi untuk memimpin, mengkoordinasi

dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengembangan pembibitan

ternak Sapi Bali. Kepala Tata Usaha mempunyai tugas untuk

melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi,

kepegawaian, perlengkapan dan pelaporan. Kepala Seksi Pelaksanaan

Teknis mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan bibit dan

teknologi pemeliharaan Sapi Bali di Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi

Bali dan bertugas mengawasi Instalasi Populasi Dasar. Di BPTU Sapi Bali

terdapat sub kepala yang bertugas di bendahara, kesehatan hewan, hijauan

makanan ternak, dan pembinaan ternak

8. Ketenagakerjaan

Keberhasilan program BPTU Sapi Bali tidak terlepas dari peranan

tenaga kerja yang ada. Jumlah tenaga kerja di BC Pulukan BPTU Sapi Bali

sebanyak 79 orang yang di bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama

adalah tenaga kerja tetap yang terdiri dari kepala balai beserta stafnya yang

berstatus pegawai negri sipil berjumlah 45 orang.Kelompok kedua adalah

tenaga kerja honorer yang status kerjanya di dalam BPTU Sapi Bali

berjumlah 24orang terdiri dari tenaga honorer dan tenaga harian lepas dan

sebagian besar berasal dari daerah setempat, 4 di Kantor Pusat Denpasar,

dan 6 di BC Dompu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

22

B. Hasil Pembahasan Kegiatan Magang

1) Pemeliharaan Pejantan

Sesuai dengan visi dari BPTU Sapi Bali yakni melakukan

peningkatan mutu genetik bibit ternak Sapi Bali dan kelestarian plasma

nutfah Nasional yang berwawasan agrobisnis maka pemeliharaan pejantan

guna mendapatkan Elite Bull sangat mutlak dilakukan. Untuk menjaga

performance dari pejantanperformance test(Pejantan PT) dan pejantan

fattening maka pemeliharaan yang intensif mutlak diperlukan. Pemberian

pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore. Pakan yang diberikan

berupa hijauan dan konsentrat. Komposisi pemberian yaitu hijauan

sebanyak 10% (berat basah) dari bobot badan sapi. Hijauan yang diberikan

berupa 70% rumput dan 30%leguminosae. Sedangkan konsentrat

menggunakan konsentrat Ultrafeed dengan kandungan protein 12% dan

Commfeed dengan kandungan pritein14%dengan pemberian sebesar 1-2

%dari bobot badan sapi. Jika dihitung perharinya maka setiap pejantan PT

dan Fatteningdengan bobot badan rata-rata 350 kilogram mendapatkan

jatah rata-rata pakan konsentrat empatkilogram tiap hari dan hijuan kurang

lebih 20 kilogram tiap hari sehingga total pakan yang diberikan untuk satu

hari adalah 24 kilogram. Sedangkan kebutuhan pakan ideal untuk pejantan

dengan bobot badan 350 kikogram sebanyak 35 kilogram hijauan dan 3,5

– 7 kilogram konsentrat.

Pemilihan bibit yang akan dijadikan sebagai pejantan harus

dilakukan dengan seksama agar hasil yang didapat bisa optimal. Bibit

untuk digunakan sebagai pejantan harus dipilih yang benar-benar memiliki

keunggulan.Pemilihan ini sebaiknya dilakukan dalam beberapa tahap,

yaitu saat sapi baru lahir, sapi umur sapih (205 hari), umur muda (365

hari), dan umur dewasa (tahun).

Tujuan utama dari perawatan dan pemeliharaan pejantan adalah

untuk mencari pejantan-pejantan yang memiliki sifat-sifat baik yang

nantinya dapat diwariskan pada generasi berikutnya. Pejantan pada Sapi

Balidiharapkan dapat menurunkan keunggulan dari Sapi Bali yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

23

fertilitas tinggi, dan kualitas karkas yang baik dengan kondisi pakan yang

buruk, serta tidak cacat fisik maupu genetik serta mempunyai daya

adaptabilitas yang tinggi terhadap iklim dan lingkungan tropis.

2) Pemeliharaan Induk

Sapi induk harus dipelihara dengan baik agar penampilan

reproduksinya meningkat. Sebaikya, sapi induk digembalakan tujuannya

agar pemberian pakan lebih ekonomis, ternak dapat memilih sendiri pakan

yang disukainya. Selain itu penggembalaan pada sapi induk sangat bagus

untuk melatih otot dan menjaga kondisi tubuh yang berguna menguatkan

kebuntingan.

Salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan peternakan

sapi adalah pakan. Pakan yang dimanajemen dengan baik akan menunjang

menjamin kelangsungan hidup serta pertumbuhan sapi. Kualitas pakan dan

jumlah yang diberikan pada sapi induk harus benar-benar dikontrol.

Tujuannya agar kondisi tubuhnya tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.

Sapi yang kurus umumnya akan menghasilkan anak yang kondisinya

lemah karena kekurangan nutrisi bahkan sampai mengakibtakan abortus.

Sementara induk yang terlalu gemuk akan mengalami distokia atau

kesulitan ketika melahirkan.

Karena ternak-ternak betina di sini dipelihara dipadang

penggembalaan atau ranch maka pemberian pakan lebih efisien, ternak

betina bisa memilih sendiri rumput yang akan dimakan. Ketersediaan

rumput tak terbatas di padang penggembalaan. Rumput yang ada dipadang

penggembalaan antara lain rumput belulang (Eleusine Indica), rumput teki

(Cyperus ratundus), rumput jarum (Cenchrus ciliaris)dan beberapa

paddock ditanami rumput Kompetidor yang asli dari Brasil. Namun pada

saat tertentu misal pada musim kemarau dan ketersediaan rumput di

padang penggembalaan mulai menipis maka dilakukan sistem rolling atau

pergantian. Ternak dipindahkan dari peddock 1 ke peddock lainnya. Untuk

mencukupi kebutuhan ternak di padang gembalaan, kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

24

diberikantambahan hijauan berupa rumput gajah dan konsentrat. Selain

pakan, air untuk minum ternak yang digembalakan juga sangat penting.

Oleh karena itu air disediakan secara ad libitum atau terus menerus dengan

cara dibuatkan kolam air ditengah ranch atau sungai-sungai kecil.

3) Reproduksi atau Perkawinan

Seorang peternak harus mengetahui kapan ternak-ternak di dalam

kelompok ternaknya mulai bunting.Setiap tahun biasanya terjadi banyak

kerugian akibat pemotongan hewan ternak yang bunting. Indikasi

kebuntingan yang sederhana dan cukup efektif, ialah ternak tersebut

dinyatakan bunting jika setelah kurang lebih 45 hari setelah perkawinan

tidak birahi kembali, tetapi tidak diketahui oleh pemilik dan anggapan

bahwa ternak tersebut telah bunting sama sekali keliru. Sebaliknya dapat

pula terjadi bahwa ternak birahi kembali meskipun sebenarnya ia telah

bunting. Cara yang paling umum untuk menyidik kebuntingan ialah

melalui palpasi rektal, dan seseorang yang telah berpengalaman dapat

menyatakannya dengan ketepatan yang tinggi mengenai status dan umur

kebuntingan (Fikar,2010).

Program perkawinan yang ada di BPTU Sapi Bali dilakukan pada

bulan Oktober-Desember sehingga pemeriksaan kebuntingan(PKB)

dilakukan pada bulan Maret-Mei dan diperkirakan pedet akan lahir pada

bulan Juli-September. Untuk betina yang sedang bunting 8 bulan akan

dipisahkan dari kelompok dan dicampur dengan betina bunting lain dan

diberikan pakan yang lebih untuk menjaga kebuntingan, nutrisi induk dan

calon pedet. Pakan tambahan yang diberikan berupa konsentrat dengan

kandungan protein 14 %dan penambahan pakan hijauan. Proses kelahiran

pada sapi tidak memerlukan bantuan dari peternak.

Birahi kembali setelah melahirkan (estrus post partum) pada sapi

Bali memiliki jarak yang relatif lama, sehingga mempengaruhi lamanya

interval beranak. Pada sapi-sapi Eropa, jangka waktu birahi kembali

setelah melahirkan hanya 50-70 hari.Sedangkan sapi-sapi tropis jangka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

25

waktu birahi kembali setelah melahirkan biasanya lebih dari 160 hari. Pada

Sapi Bali, jangka waktu birahi kembali setelah melahirkan dapat mencapai

182 hari (Feradis, 2012).

Interval beranak adalah jangka waktu antara satu kelahiran dan

kelahiran berikutnya atau sebelumnya. Dibandingkan dengan jenis sapi-

sapi lain, terutama sapi-sapi Eropa, interval beranak pada Sapi Bali lebih

panjang. Hal ini antara lain disebabkan oleh masa birahi setelah

melahirkan pada Sapi Bali relatif panjang. Namun pada BPTU Sapi Bali,

interval calving hanya 12 bulan ini merupakan jarak beranak yang sangat

singkat dan S/C 1,5. Denganinterval calving yang singkat dan S/C yang

cukup bagus ini dapat dicapai dengan manajemen pemeliharaan yang baik,

manajemen perkawinan yang terarah dan pakan yang bagus di BPTU Sapi

Bali.

Pemeliharaan induk harus sangat diperhatikan, karena berat badan,

kesehatan dan segala macam yang menyangkut tentang induk akan

berkorelasi terhadap pedet yang akan dilahirkan. Pengafkiran pada sapi

betina dilakukan karena sapi betina tidak layak sebagai bibit, misal tidak

masuk dalam Breeding cow dan betina elite. Selain itu berasal dari betina

yang tidak produktif lagi yaitu berumur 10 tahun yakni 7 kali beranak.

Setelah mengalami kebuntingan 9 bulan ±10 hari di hitung dari

hari perkawinan, sapi akan beranak. (Fikar, 2010). Proses kelahiran pedet

di BPTU Sapi Bali biasa terjadi secara alami namun apabila indukan

kesulitan dalam beranak akan di bantu oleh petugas medis dandokter

hewan. Setelah pedet lahir bagian tubuhnya di bersihkan dengan kain lap

kering terutama baguan mulut dan hidung. Tali pusar di bersihkan

kemudian di potong. Pedet di pastikan minum kolostrum dalam waktu 30

menit setelah lahir. Induk yang baru selesai beranak di beri antibiotik

dengan cara di suntik.

Pemeliharaan pedet atau anak sapi merupakan salah satu bagian

penting untuk menghasilkan bibit sapi yang bermutu, baik baik untuk di

besarkan menjadi calon indukan dan pejantan atau untuk digemukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

26

Pemeliharaan pedet fase kolostrum dilakukan sejak pedet baru lahir

hingga pedet berumur empat hari. (Fikar, 2010). Pedet yang baru lahir

kemudian di ukur berat lahirnya sebagai data awal untuk recording. Pedet

yang bobot lahirnya kurang dari standar akan mengalami pertumbuhan

yang lambat sehingga dinyatakan sebagai bibit apkir. Standar bibit sapi

bali 15 – 18 kg. Identifikasi atau pemberian tanda pada pedet dilakukan

ketika pedet berumur 2 – 4 hari. Pemberian tanda ini bertujuan untuk tanda

pengenal pada sapi dalam kartu kelahiran.

Pedet lepas sapih atau pedet pada umur 205 hari akan di recording

kembali dengan mengukur bobot badan, bobot badan yang lulus seleksi

pada fase ini adalah pedet betina yang memiliki bobot badan di atas 78 kg.

Dan memiliki warna bulu merah bata.

Sapi dara umur satu tahun di recording kembali dengan mencatat

bobot badan, tempramen dan warna bulu. Bobot badan sapi yang kan di

jadikan induknya minimal 109 kg. Dengan tempramen jinak dan warna

bulu coklat kemerahan.

Penilaian terakhir sebelum sapi dara di jadikan calon indukan

adalahbobot badan sapi minimal 150 kg. Dengan warna bulu coklat

kemerahan, memiliki ambing yang simetris, dengan panjang badan

minimal 101 cm. Dan tinggi badan minimal 103 cm.

4) Manajemen Pakan

Pakan merupakan kebutuhan yang penting yang harus selalu

diperhatikan dalam setiap usaha peternakan.Setiap hewan ternak

membutuhkan unsur-unsur pakan yang memenuhi syarat yang meliputi

protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.Unsur tersebut

didalam tubuh sapi berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,

memelihara fungsi jaringan tubuh dan menghasilkan energi sehingga sapi

mampu bermetabolisme dengan baik.

Pakan yang diberikan pada Sapi Bali di BPTU Sapi Bali unit BC

Pulukan ini ada dua yaitu pakan hijuan dan pakan konsentrat. Hijauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

27

yang diberikan yaitu hijauan kering berupa jerami padi (Oryza sativa)

yang berasal dari sawah sekitar BPTU Sapi Bali dan hijaun segar berupa

rumput gajah (Pennicetum purpureum) dari ladang sendiri seluas sembilan

hektar. Sedangkan konsentrat berupaUltra Feed dari Malang Jawa Timur

dan Gemuk A produksi dari Comfeed. Konsentrat ini mengandung bahan-

bahan seperti jagung kuning, wheat brand, soy bean meal, mollases, palm

oil, asam aimino esensial, mineral esensial, premik, dan vitamin.

BPTU Sapi Bali pernah beberapa kali melakukan pengolahan

pakan seperti pembuatan hay dan jerami fermentasi. Untuk pemberian

pakannya, BPTU Sapi Bali menggunakan prinsip pemberian hijauan 10%

dari bobot badandan pemberian konsentrat1% dari bobot badan.Cara

pemberian pakan di BPTU Sapi Bali ini dengan mencampurkan hijauan

yang telah dichopper dengan konsentrat sekaligus.Penchopperan hijauan

ini bertujuan agar semua bagian hijauan termakan oleh sapi. Susunan

ransum yang biasa dipakai di BPTU Sapi Bali ini antara lain

a. Rumput gajah + Ultra feed + Gemuk A + premix

b. Rumput gajah + ultra feed + premix

c. Rumput gajah + jerami + ultra feed + premix

d. Jerami + ultra feed + tetes

Pakan diberikan dua kali setiap hari pada pagi hari pukul 08.00

WITA dan sore hari pada pukul 15.00 WITA.Porsi yang diberikan pada

ternak bervariasi tergantung pada bobot badan sapi.Untuk pejantan PT

diberikan porsi jumbo yaitu kurang lebih 12 kilogram untuk satu kali

makan dan untuk sapi selain pejantan PT diberikan porsi biasa yaitu

delapan kilogram untuk sekali makan.Untuk ternak yang baru datang dari

pengadaan biasanya diberikan porsi delapan hingga 16 kilogram setiap

hari.

Untuk ternak yang digembalakan tidak mendapatkan jatah ransum

karena ketersediaan rumput di ranch sudah cukup terpenuhi.Rumput yang

ada dipadang penggembalaan antara lain rumput belulang (Eleusine

Indica), rumput teki (Cyperus ratundus), rumput jarum (Cenchrus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

28

ciliaris)dan rumput Kompetidor yang asli dari Brasil. Rumput kompetidor

memiliki kelebihan yaitu tahan injakan, senggutan dan mampu

berproduksi pada musim kemarau. Rumput ini didatangkan langsung dari

Selandia Baru yang merupakan hasil kerjasama antara BPTU Sapi Bali

dengan pemerintah Selandia Baru. Namun karena keterbatasan dana,

penanaman rumput kompetidor ini baru beberapa paddock saja dan akan

menjadi program BPTU selanjutnya untuk menanami seluruh paddock

dengan rumput jenis ini.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan jika ketersediaan rumput di

paddock berkurang khususnya pada musim kemarau atau pada musim

penghujan yang menyebabkan rumput basah dan berbau dan sapi tidak

mau memakan maka diberi tambahan hijauan berupa rumput gajah atau

jerami serta konsentrat. Pemberian tambahan hijauan bisanya langsung

disebar ke paddock tanpa di chopper. Konsentrat yang diberikan biasanya

hanya 1 karung atau 50 kilogram per paddock.

Selain pakan, air sebagai minum ternak juga penting diberikan

untuk metabolisme tubuh sapi.Untuk ternak yang dikandangkan,

pemberian air minum dilakukan dua kali setip hari yakni sebelum diberi

pakan.Sedangkan untuk ternak yang digembalakan, air diberikan secara ad

libitum atau tak terbatas karena dalam paddock ada aliran sungai. Untuk

paddock yang tidak ada aliran sungai, dibuatkan bak penampungan air

ditengah ranch.

5) Perkandangan

Tujuan pembuatan kandang adalah pertama-tama diupayakan untuk

melindungi sapi terhadap gangguan luar yang merugikan baik terhadap

sengatan terik matahari, kedinginan, kehujanan, dan tiupan angin yang

dingin (Siregar,2008).Di BPTU Sapi Bali ini hanya terdapat enam kandang

karena sistim pemeliharaan di BC pulukan adalah ranch.Ranch merupakan

sistim pemeliharaan dengan melepas sapi sehingga sapi bisa bergerak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

29

bebas.Sistim ini digunakan karena Sapi Bali merupakan keturunan banteng

yang tidak cocok apabila dipelihara dengan dikandangkan atau diikat.

Kandang di BPTU Sapi Bali ini hanya berjumlah enam buah

masing-masing dipergunakan untuk sapi-sapi jantan yang masuk program

fattening berjumlah dua kandang, kandang isolasi bagi ternak sapi yang

berjumlah dua kandang, untuk pejantan Performen Test satu kandang dan

satu kandang untuk program embrio transfer. Kegunaan kandang bagi

pejantan Sapi Bali di BPTU ini sangat perlu karena dengan dikandangkan,

pejantan akan mempunyai temperamen yang jinak, performance tetap

terjaga dan mengurangi resiko pejantan terkena penyakit sehingga akan

memaksimalkan program perbaikan mutu genetik dari Sapi Bali.

Kandang yang ada di BPTU bertipe head to head dan tail to

tail.Pembuatan kandang tipe head to head atau sapi saling berhadapan

dilengkapi dengan tempat pakan yang sekaligus menjadi tempat minum

yang membujur sepanjang kandang dengan jalan ditengah.Hal ini

bertujuan untuk lebih efisien dalam pemberian pakan dan lebih efisien

dalam pengontrolan kesehatan. Sedangkan kandang tipe tail to tail dibuat

dengan tujuan agar jika ada sapi yang sakit tidak menularkan ke sapi lain.

Untuk kandang pejantan PT bertipe tail to tail, memiliki ukuran

panjang kandang 10 meter, lebar tujuh meter dan tinggi 3,25 meter yang

berkapasitas tujuh ekor sapi yang dibuat sekat-sekat dengan besi sehingga

menjadi kandang individu. Kandang individu ini berguna untuk

menghindari sapi untuk saling beradu dan untuk selalu menjaga

performance dari sapi. Atap kandang berbentuk monitor dengan kerangka

dari beton dan atap menggunakan genting dengan pertimbangan tahan

lama dan pertimbangan segi estetika. Hal ini sesuai dengan pendapat

Ngadiyono (2012), atap terbuat dari bahan genting, seng, rumbia, asbes

dan lain-lain.Untuk daerah panas (dataran rendah) sebaiknya mengunakan

bahan genting sebagai atap kandang.Bentuk dan model atap kandang

hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

30

sehingga kondisi lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan

ternak.

Lantai kandang untuk pejantanPerformen Test(PT) menggunakan

bahan dari semen agar sapi dapat berdiri dengan baik, beristirahat dengan

baik, mudah dibersihkan dan lantai kuat sehingga tidak mudah hancur oleh

injakan sapi.Kemiringan lantai hanya 3 %.Tempat pakan dan minum

disediakan secara individu atau untuk tiap-tiap ternak.Tempat pakan dan

tempat minum memiliki ukuran masing-masing panjang 54 centimeter,

lebar 42 centimeter dan tinggi 34 centimeter.Kandang untuk pejantan PT

dilengkapi oleh sarana kebersihan seperti selang air, sekop, sapu, dan

ember.

Kandang penggemukan ada dua yaitu terletak di paddock 1 dan di

paddock 3. Untuk kandang penggemukan di paddock 1 bertipe head to

head dengan ukuran panjang 15 meter, lebar 6 meter dan tinggi 2,5 meter

dari lantai dasar. Kandang ini berkapasitas 25 ekor sapi. Sedangkan

kandang penggemukan di paddock3 bertipe tail to tail dan memiliki

panjang 15 meter, lebar 6meter dan tinggi 2,5 meter. Kandang ini

berkapasitas 24 ekor sapi.

Atap yang digunakan untuk kedua kandang penggemukan ini dari

seng menggunakan tipe gable dengan kerangka dari pipa besi.Lantai

terbuat dari bahan semen sehingga kuat dan tahan terhadap

injakan.Kemiringan lantai hanya 3%.Untuk tempat pakan, kedua kandang

ini mempunyai tempat pakan yang memanjang tanpa sekat.Tempat pakan

difungsikan sekaligus sebagai tempat minum.Ukuran tempat pakan untuk

kandang penggemukan di paddock 1 yaitu panjang 13 meter, lebar 60

centimeter dan tinggi 50 centimeter.Sedangkan tempat pakan yang ada di

kandang penggemukan di paddock 3 memiliki ukuran panjang 13 meter,

lebar 60 centimeter dan tinggi 30 centimeter.

Kandang isolasi ada dua buah, difungsikan bagi ternak yang perlu

penanganan khusus seperti sapi yang sedang sakit tetapi yang tidak

menular, betina yang tidak mau menyusui dan ternak dari pengadaan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

31

belum bisa beradaptasi di paddock.Letak kandang ada di dekat laboratorim

reproduksi dan dekat dengan cattle yard. Kandang yang di dekat

laboratorium reproduksi bertipe head to head memiliki ukuran panjang 9

meter, lebar 7 meter dan tinggi 2,7 meter. Kandang ini berkapasitas 24

ekor dan berisi 20 ekor sapi. Kandang yang terletak didekat cattleyard

bertipe head to head dan memiliki ukuran panjang 9 meter, lebar 6 meter

dan tinggi 2,7 meter. Kandang ini berisi 18 ekor sapi.

Tempat pakan dari kedua kandang isolasi ini dibuat memanjang

tanpa sekat tanpa tempat minum.Minum diberikan ember dan pada tempat

pakan sebelum pakan diberikan.Tempat pakan kandang isolasi dekat

laboratium berukuran panjang 9 meter, lebar 50 centimeter dan tinggi 30

centimeter. Sedangkan kandang isolasi yang terletak didekat cattle yard

berukuran panjang 9 meter, lebar 40 centimeter dan tinggi 35 centimeter.

Atap kandang yang digunakan pada kedua kandang isolasi ini dari

bahan seng dengan pertimbangan tahan lama dan biaya perawatan

murah.Langit-langit kandang dibuat cukup baik dengan model gable

dengan kerangka pipa besi.Sedangkan lantai terbuat dari semen dengan

pertimbangan untuk kenyamanan sapi dan tahan terhadap injakan,

kemiringan lantai 3-4 %.

Kandang untuk program embrio transfer terletak berseberangan

dengan cattle yard. Difungsikan untuk betina-betina yang nantinya akan

mendapat transfer embrio dari Balai Embrio Transfer (BET) Cipelang.

Kandang ini bertipe head to head dan berukuran panjang 9 meter, lebar 7

meter dan tingggi 2,5 meter. Kandang ini diisi 16 ekor sapi.Tempat pakan

dibuat memanjang tanpa sekat seperti pada kandang isolasi.Ukuran tempat

pakan yaitu panjang 6 meter, lebar 40 centimeter, tinggi 37

centimeter.Untuk model atap menggunakan model gable dengan bahan

terbuat dari seng dan kerangka dari pipa besi.Lantai mempunyai

kemiringan 3-4 % dan terbuat dari bahan semen.

Perkandangan, fungsinya adalah salah satu upaya manusia untuk

melindungi ternaknya dari pengaruh iklim yang negatif serta menciptakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

32

kondisi iklim mikro yang optimal bagi ternaknya. Beberapa persyaratan

yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk sapi potong

antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi

kandang, pembuangan kotoran), efisien pengelolaan dan kesehatan

lingkungan sekitarnya. Secara umum, dari segi teknis kandang yang ada di

BPTU Sapi Bali unit BC Pulukan ini sudah cukup baik karena jauh dari

pemukiman penduduk, kontruksi kandang kuat, cukup mudah dibersihkan,

mempunyai sirkulasi udara yang baik, tidak lembab.Kontruksi lantai

kandang dari semen sehingga mampu menahan beban benturan dan

dorongan yang kuat dari ternak.Pada kandang sapi belum ada tempat

penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.Hal inilah yang kurang

efisiensi dalam pengelolaan kesehatan kandang dan kesehatan lingkungan

sekitarnya.

Sanitasi kandang dilakukan setiap hari yaitu pada pagi dan sore

hari dengan membersihkan feses, air kencing, dan sisa pakan yang

tercecer.Pembersihan didahului dengan pembersihan feses dan sisa pakan

yang tercecer menggunakan sekop setelah itu disemprotdengan air hingga

kandang benar-benar bersih.

6) Kesehatan dan Penyakit Ternak

Pengendalian penyakit merupakan hal yang sangat penting

dilakukan disetiap perusahaan peternakan.Penyakit merupakan ancaman

yang perlu diwaspadai oleh setiap peternak.Penyakit juga dapat

menghambat pertumbuhan ternak dan mengurangi produktivitas

ternak.Pengendalian penyakit dilakukan dengan pencegahan penyakit.

Kesehatan ternak sangat berperan penting didalam proses

pemuliaan. Seekor ternak dapat dikatakan sebagai ellite bull apabila ternak

tersebut lulus dari berbagai penyakit dan kesehatannya bagus. Maka dari

itu BC Pulukan BPTU Sapi Bali menerapkan beberapa proses pencegahan,

pengendalian dan perawatan pada semua sapi-sapi yang sudah ada ataupun

yang baru datang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

33

Perawatan dan pengendalian penyakit yang dilakukan oleh BC

Pulukan BPTU Sapi Bali pada sapi yang baru datang adalah dengan

mengkarantina ternak-ternak yang baru datang, pemberian vitamin dan

antibiotik. Sapi-sapi yang baru didatangkan sebelum dimasukkan kedalam

paddock,dikarantina terlebih dahulu selama 7 hingga 10 hari untuk

mencegah terjadinya penularan penyakit pada sapi-sapi yang dipelihara

sebelumnya pada setiap paddock. Pada masa karantina, dilakukan

beberapa penanganan antara lain penyuntikan antibiotic, vitamin, vaksin

Septicemia Epizootica (SE), vaksin Jembrana Disease (JD), dan spraying.

Sprayingyaitu menyemprotkan cairan ke tubuh ternak

menggunakan alat otomatis spraying yang secara otomatis menyemprot

secara langsung dan teratur.Dimana alat tersebut dilewati secara bergiliran

oleh ternak-ternak.Pada alat spraying ini juga diberi campuran antiseptic

yang bertujuan untuk membunuh bakteri dan microorganisme.Antiseptic

yang di gunakanbernama Butox50.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak BC PulukanBPTU

Sapi Bali dalam hal pengendalian penyakit adalah dengan melakukan

pengontrolan kesehatan.Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap hari di

kandang, di ranch, maupun di cattleyard.Pengontrolan dilakukan oleh

anak kandang yang bertugas memberi pakan dan petugas kesehatan

ternak.Pengontrolan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ternak

yang sakit atau terluka. Apabila ada ternak yang sakit atau terluka maka

anak kandang akan melaporkan ke bagian kesehatan ternak sehingga hal

ini menuntut anak kandang untuk jeli melihat tingkah laku sapi yang sakit

atau terluka. Pengamatan sapi yang sakit dilakukan dengan mengamati

konsumsi pakan (bagi sapi yang dikandangkan), tingkah laku, dan kondisi

fisiologisnya.Sapi yang sakit cenderung menyendiri, nafsu makan

menurun, kurang lincah,mata terlihat sayu dan pada saat makan tidak

mngibaskan ekornya.

Sapi secara rutin diberi vaksin.Vaksin yang dilakukan adalah

vaksin Septicemia Epizootica (SE) untuk mencegah sapi terkena penyakit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

34

ngorok dan vaksin Jembrana Disease (JD) agar sapi tidak terserang

penyakit jembarana.Vaksin SE dilakukan setiap 6 bulan sekali pada bulan

April dan Oktober.Sedangkan untuk vaksin JD biasanya dilakukan pada

bulan Januari dan selanjutnya dilakukan pengulangan pada bulan

Februari.Alasan dilakukan pengulangan karena mengurangi resiko adanya

sapi yang belum tervaksin dan mengantisipasi jika vaksin yang

disuntikkan belum membentuk antibodi bagi ternak.

Selain melakukan pengontrolan terhadap ternak-ternak yang ada

disana, pihak BC Pulukan BPTU Sapi Bali juga melakukan sanitasi seperti

pembersihan kandang dan tempat pakan.Pembersihan biasanya dilakukan

dengan membersihkan kotoran dengan sekop kemudian lantai disemprot

dengan air menggunakan selang.Tempat pakan biasanya dibersihkan agar

tidak menimbulkan jamur.Sisa pakan yang tercecer biasanya langsung

dibersihkan dengan sapu.Sanitasi untuk peralatan kandang hanya

dilakukan dengan membersihkan peralatan yang kotor dengan air bersih.

Tiga faktor yang saling berkaitan dalam permasalahan timbulnya

suatu penyakit, yaitu : faktor agen penyakit, hospes (ternak itu sendiri)

dan lingkungan. Penyakit yang penah terjadi di BPTU Sapi Bali ini antara

lain:

a. Penyakit mata putih.

Hal ini dikarenakan saat merumput di padang gembalaan, mata

sapi terkena bunga rumput sehinga mata akan terasa gatal. Setelah ini,

sapi akan menggaruk-garukkan matanya dengan kakinya sehingga mata

akan iritasi parah, berair, berwarna putih dan jika tidak segera diobati

akan menyebabkan kebutaan. Pengobatan mata putih ini menggunakan

oxytetraciclin 1% atau ag+.Sedangakan untuk pencegahan yaitu dengan

perabasan rumput.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

35

b. Penyakit Malignant catarrhal fever (MCF) atau penyakit ingusan

MCF adalah penyakit fatal yang disebabkan oleh virus terutama

menyerang sapi, kerbau dan rusa.Penyakit ini menyebabkan proliferasi

serta infiltrasi limfoid yang diikuti oleh nekrosis di berbagai

jaringan.Untuk pengobatan biasanya dengan pengobatan infeksi

sekunder karena pengobatan yang efektif untuk penyakit ini belum ada.

c. Penyakit Baliziekte

Penyakit ini pertama kali ditemukan di Bali.Penyebabnya adalah

sapi yang memakan sejenis tumbuhan seperti kirinju (daun tanah),

sibentar bunga (Eupotorium inufolium), rumput embun (Drymaria

cordata).Sapi yang terserang penyakit ini mengalami perlukaan (erosi)

di beberapa bagian tubuh, yang umumnya bersifat simetris. Artinya,

jika menyerang kaki kiri, kaki kanan akan terserang pula. Penyakit ini

tidak menyebabkan kematian bahkan terkadang sembuh dengan

sendirinya namun jika sudah menyerang organ pencernaan bisa

dipastikan sapi akan mati.

Penyakit ini secara tidak langsung akan mengurangi tingkat

pertumbuhan karena nafsu makannya menurun. Sapi yang terserang

penyakit ini dihindarkan dari sinar matahari langsung dan air hujan

secara langsung. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian olesan

salep atau penyuntikan antibiotika, vitamin A dan B pada hewan untuk

menghindari infeksi sekunder.

d. Penyakit Demam Tiga Hari (Three Days Sickness) atau Bovine

Ephemeral Fever (BEF)

Penyakit demam tiga hari adalah suatu penyakit vital pada sapi

dan kerbau ditandai dengan terjadinya demam tinggi, rasa sakit otot,

dan kepincangan.Sapi yang menderita sakit ini cepat sembuh bila tanpa

komplikasi.Penyakit ini biasa menyerang pada musim pancaroba atau

peralihan dari kemarau ke hujan.

Penyakit Demam Tiga Hari disebarkan oleh Cullicoides sp. dan

nyamuk.Cullicoides yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

36

mencapai jarak 2.000 km. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi

melalui angin.Pengobatan dilakukan simtomatik dan pencegahan

terhadap infeksi sekunder karena vaksin yang efektif belum ada.

Untuk ternak yang sakit biasanya ditempatkan pada kandang

isolasi agar penyakit tidak menular pada kelompok ternak lain di

padang gembalaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Manajemen pemeliharaan sapi Bali di BPTU Sapi Bali unit breeding

centerpulukan dikategorikan sudah baik, Pemeliharaan pejantan, indukan,

pedet dan dara sudah baik.Manajemen perkawinan dengan sistem kawin

suntik (IB) dan kawin alami sudah baik. Manajemen pakan dan perkandangan

di BPTU Sapi Bali cukup baik. Manajemen Kesehatan sudah baik.

B. Saran

Pemberian pakan untuk ternak yang di kandangkan agar di perbanyak

karena dengan pemberian yang ada di rasa belum mencukupi kebutuhan

nutrisi ternak tersebut. Untuk kandang ternak yang ada di isi dengan

kapasitas yang ideal yaitu setiap sapi di berikan ruang sebesar :panjang 2

meter dengan lebar 1,5 meter.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

38

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1983. Hijauan Makanan TernakPotong, Kerja dan Perah. Kanisius. Yogyakatra.

Feradis. 2012. Bioteknologi Reproduksi Pada Ternak. Alfabeta. Bandung.

Fikar, S dan Ruhyadi, D. 2010. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Ngadiyono, N.2012.Beternak Sapi Potong Ramah Lingkungan. PT Citra Aji Pratama, Yogyakarta.

Rianto, E dan Purbowati, E. 2010.Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Santosa, U.1995. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiadi, B. 2001.Beternak Sapi Daging dan Masalahnya. Aneka Ilmu. Semarang.

Siregar, S. B. 2008. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susilorini, T. E. 2008. Budi Daya 22 Ternak Potensial.Penebar Swadaya. Jakarta.

Syarif, E. K. 2011. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah.Agromedia Pustaka. Jakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

39

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

40

Gambar 1.Pejantan unggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

41

Gambar 2.Pemeliharaan indukan di ranch

Gambar 3.Perkawinan dengan kawin suntik atau IB

Gambar 4.Proses penyacahan rumput dengan chopper

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

42

Gambar 5.Perkandangan

Gambar 6.Kebun hijauan

Gambar 7.Kebun jagung dan ubi kayu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

43

Gambar 8.Penyakit baliziekte

Gambar 9.Obat-obatan

Gambar 10.Pakan konsentrat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

44

Gambar 11.Rumput kompetidor

Gambar 12.Perkawinan alami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

46

Info paddock BPTU Sapi Bali

1. Paddock 1

Luas lahan : 4,5 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 18-32 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 50-60 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 58–65 ekor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

47

· Jantan dan betina umur satu tahun : 58–65 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 40-45 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 40-45 ekor · Induk program kawin : 58-67 ekor · Induk bunting : 18-27 ekor

Fasilitas

· Kandang postal A berkapasitas : 12 ekor · Kandang postal B berkapasitas : 14 ekor · Jumlah bak pakan : 2 buah · Jumlah bak minum : 2 buah · Pagar pembatas : ada · Pagar setrum : ada

Tanaman pendukung

· Rumput kompetidor · Pohon gamal · Pohon angsana

2. Paddock2

Luas lahan : 9 hektar Peruntukan : hijuan makanan ternak Jenis tanaman hijuan · Runput gajah : 7 hektar · Leguminosa : 2 hektar · Lain-lain (singkong) : 0 hektar

Jumlah produksi · Runput gajah : 700 ton/tahun · Leguminosa : 1 ton/tahun · Lain-lain (singkong) : 0

3. Paddock3

Luas lahan : 3,5 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 14-25 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 40-45 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 45-50 ekor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

48

· Jantan dan betina umur satu tahun : 45-50 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 30-35 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 30-35 ekor · Induk program kawin : 45-55 ekor · Induk bunting : 15-21 ekor

Fasilitas

· Kandang postal A berkapasitas : 126 ekor · Jumlah bak pakan : 2 buah · Jumlah bak minum : 1 buah · Pagar pembatas : ada · Pagar setrum : ada

4. Paddock4

Luas lahan : 7 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 30-50 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 80-90 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 90-100 ekor · Jantan dan betina umur satu tahun : 90-100 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 63-70 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 63-70 ekor · Induk program kawin : 90-100 ekor · Induk bunting : 30-40 ekor

Fasilitas

· Jumlah bak pakan : 4 buah · Jumlah bak minum : 4 buah · Pagar pembatas : ada · Pagar setrum : ada

5. Paddock 5

Luas lahan : 4 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

49

· Normal : 16-28 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 44-52 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 52-56 ekor · Jantan dan betina umur satu tahun : 52-56 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 36-40 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 36-40 ekor · Induk program kawin : 52-60 ekor · Induk bunting : 16-24 ekor

6. Paddock6

Luas lahan : 8 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 32-56 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 88-104 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : - · Jantan dan betina umur satu tahun : 100-110 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 70-80 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : 100-110 ekor · Calon induk umur 2 tahun : 70-80 ekor · Induk program kawin : 105-120 ekor · Induk bunting : 32-48 ekor

7. Paddock7

Luas lahan : 8 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 32-56 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 88-104 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 100-110 ekor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

50

· Jantan dan betina umur satu tahun : 100-110 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 70-80 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 70-80 ekor · Induk program kawin : 105-120 ekor · Induk bunting : 105-120 ekor

8. Paddock8

Keterangan : lahan bukan milik BPTU Sapi Bali lagi.

9. Paddock9

Keterangan : lahan bukan milik BPTU Sapi Bali lagi.

10. Paddock10

Luas lahan : 6 hektar Peruntukan : hijuan makanan ternak Jenis tanaman hijuan · Rumput gajah : 4 hektar · Leguminosa : 1 hektar · Lain-lain (singkong) : 1 hektar

Jumlah produksi · Runput gajah : 400 ton/tahun · Leguminosa : 0,5 ton/tahun · Lain-lain (singkong) : 400 ton/pertahun

11. Paddock11 Luas lahan : 8,5 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 35-60 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 94-110 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 110-120 ekor · Jantan dan betina umur satu tahun : 110-120 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 75-85 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 75-85 ekor · Induk program kawin : 110-125 ekor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

51

· Induk bunting : 35-50 ekor

12. Paddock12 Luas lahan : 8,5 hektar

Peruntukan : Padang gembalaan

Kapasitas ternak berdasarkan perlakuan

· Normal : 35-60 ekor · Perlakuan rumput potong dan konsentrat : 94-110 ekor · Program kawin : -

Kapasitas ternak bersasarkan umur

· Jantan dan betina umur sapih : 110-120 ekor · Jantan dan betina umur satu tahun : 110-120 ekor · Betina muda umur 1,5 tahun : 75-85 ekor · Pejantan s/d umur satu tahun : - · Calon induk umur 2 tahun : 75-85 ekor · Induk program kawin : 110-125 ekor · Induk bunting : 35-50 ekor

13. Paddock13 Keterangan : lahan bukan milik BPTU Sapi Bali lagi.

14. Paddock14 Luas lahan : 15 hektar Keterangan : Lahan belum terpakai

15. Paddock15 Luas lahan : 15 hektar Keterangan : Lahan belum terpakai

16. Paddock16 Luas lahan : 3 hektar Peruntukan : hijuan makanan ternak Jenis tanaman hijuan · Rumput gajah : 2 hektar · Leguminosa : 0,5 hektar · Lain-lain (singkong) : 0,5 hektar

Jumlah produksi · Runput gajah : 200 ton/tahun · Leguminosa : 0,25 ton/tahun · Lain-lain (singkong) : 20 ton/pertahun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMBIBITAN SAPI BALI DI …... · memelihara sapi dengan sistem ranch dengan padang penggembalaan ... ternak tersebut dengan cara manajemen pemeliharaan

52

17. Paddock17 Luas lahan : 3 hektar Keterangan : Lahan belum terpakai

18. Paddock 18 Luas lahan : 10 hektar Keterangan : Lahan belum terpakai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user