tugas akhir ppt

8
Apri Armasari 1006678620 Dibba Reymita 1006678785 Perencanaan Penggunaan Tanah Provinsi Sumatera Selatan 1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Selatan berada di Pulau Sumatera, terletak di bagian selatan pulau. Provinsi ini beribukota di Palembang. Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki pengaruh kuat terhadap aktivitas perekonomian Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki keunikan wilayah yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. 1.1. Letak, Posisi Geografis dan Luas Wilayah Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak antara 1° sampai 4° Lintang Selatan dan 102° sampai 106° Bujur Timur dengan luas wilayah 8.701.742 km 2 . Provinsi Sumatera Selatan terletak di semenanjung selatan Pulau Sumatera. Batas batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut, sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung, dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu. Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 11 (sebelas) kabupaten dan 4 (empat) kota, dengan Palembang sebagai ibukota provinsi. Pemerintah kabupaten dan kota membawahi pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan, Provinsi Sumatera Selatan memiliki 217 kecamatan, 367

Upload: apri-armasari

Post on 03-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas akhir ppt

Apri Armasari 1006678620

Dibba Reymita 1006678785

Perencanaan Penggunaan Tanah

Provinsi Sumatera Selatan

1. Gambaran Umum

Provinsi Sumatera Selatan berada di Pulau Sumatera, terletak di bagian selatan

pulau. Provinsi ini beribukota di Palembang. Sumatera Selatan merupakan salah satu

provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki pengaruh kuat terhadap aktivitas perekonomian

Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki keunikan wilayah yang berbeda

dengan wilayah lain di Indonesia.

1.1. Letak, Posisi Geografis dan Luas Wilayah

Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak antara 1° sampai 4°

Lintang Selatan dan 102° sampai 106° Bujur Timur dengan luas wilayah 8.701.742

km2. Provinsi Sumatera Selatan terletak di semenanjung selatan Pulau Sumatera.

Batas batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut, sebelah Utara

berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi

Lampung, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung, dan sebelah

Barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.

Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 11 (sebelas) kabupaten dan 4 (empat)

kota, dengan Palembang sebagai ibukota provinsi. Pemerintah kabupaten dan kota

membawahi pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan, Provinsi Sumatera Selatan

memiliki 217 kecamatan, 367 kelurahan serta 2.689 desa. Kabupaten Ogan

Komering Ilir menjadi Kabupaten dengan luas wilayah terbesar diikuti oleh

Kabupaten Musi Banyuasin.

Peta Administratif Provinsi Sumatera Selatan

Page 2: tugas akhir ppt

Tabel Pembagian Wilayah Administratif di Provinsi Sumatra Selatan

Sumber : Buku Profil Sumatera Selatan 2007

Lahan di wilayah pantai timur Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas rawa-

rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan

palmase dan kayu rawa (bakau). Wilayah barat merupakan dataran rendah yang luas.

Makin masuk ke dalam, wilayahnya semakin bergunung-gunung. Bukti Barisan

membelah Sumatera Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian

900-1.200 meter dari permukaan laut. Bukit Barisan terdiri atas puncak Gunung

Seminung (1.964 m), Gunung Dempo (3.159 m), Gunung Patah (1.107 m) dan

Gunung Bengkuk (2.125 m). Sebelah Barat Bukit Barisan merupakan lereng.

Provinsi Sumatera Selatan mempunyai beberapa sungai besar. Kebanyakan

sungai-sungai tersebut bermata air dari Bukit Barisan, kecuali Sungai Mesuji, Sungai

Lalan dan Sungai Banyuasin. Sungai yang bermata air dari Bukit Barisan dan

bermuara ke Selat Bangka adalah Sungai Musi. Sungai Ogan, Sungai Komering,

Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Lakitan, Sungai Rupit dan Sungai Rawas

merupakan anak Sungai Musi. Sebagian besar aktivitas masyarakat di Provinsi

Sumatera Selatan berbasis sungai sebagai transportasi utama. Hal ini didasari pada

panjangnya sungai yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dan dapat mencakup

seluruh wilayah Sumatera Selatan.

1.2. Geologi

Dilihat dari kondisi geologi, susunan formasi batuan dan endapan di wilayah

Provinsi Sumatera Selatan antara lain :

a. Batuan sedimen

Page 3: tugas akhir ppt

1. Formasi Lahat, terdiri dari batu lempung, serpih, dengan sisipan batu pasir

halus sampai batu lanau gampingan.

2. Formasi Palembang Anggota Tengah, terdiri dari batu lempung dan batu

lempung dan batu lanau tufaan dengan sisipan batubara.

3. Formasi Palembang Anggota Atas, terdiri dari batu lempung dan batu lanau

tufaan dengan sisipan batuan.

4. Formasi Palembang Anggota Bawah, terdiri dari tufa, tufa pasiran dan batu

pasir tufaan yang mengandung batu apung.

b. Endapan Permukaan

1. Aluvium (Qa), terdiri dari lempung yang berasal dari rombakan tufa, lanau,

pasir, dan kerikil. Terdapat di wilayah Provinsi Sumatera Selatan bagian utara

dan timur.

2. Endapan Rawa (Qs), terdiri dari lumpur, lanau, dan pasir, pada umumnya

tufaan. Terdapat di sekitar sungai. (IPB, 2006).

Di sebelah Barat Bukit Barisan merupakan lereng yang menurun dan lebih

curam dari bagian Timur. Daerah-daerah perkebunan/pertanian terutama kopi, teh

dan sayuran terdapat pada lembah-lembah daerah Bukit Barisan.

Di Sumatera Selatan terdapat 11 (sebelas) jenis tanah yaitu:

a) Organosol, di sepanjang Pantai Timur dan dataran rendah.

b) Litosol, di sepanjang patahan Bukit Barisan dan bentang terjal Danau Ranau.

c) Aluvial, di sepanjang Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Ogan, Sungai

Komering dan Bukit Barisan.

d) Hidromorf, di dataran Musi Rawas dan Muara Enim.

e) Glei Humus, di sepanjang Pantai Timur dan Dataran Rendah.

f) Regosol, di sekeliling Pantai Timur, di bentang-bentang terjal Danau Ranau dan

kerucut Vulkan.

g) Andosol, di semua kerucut vulkan muda dan pada umumnya jenis tanah ini

didapati di wilayah dengan ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut.

h) Rendzina, di sekitar Kota Baturaja.

i) Latosol , pada umumnya di wilayah tanpa bulan kering.

j) Lateritik, di dataran rendah di sekitar Martapura..

k) Podzolik, di dataran rendah bukit lipatan pegunungan Bukit Barisan.

Page 4: tugas akhir ppt

Penggunaan tanah di Provinsi Sumatera Selatan cukup beragam. Sebagian

besar wilayahnya digunakan untuk kegiatan kecil menengah dan beberapa wilayah

dijadikan sebagai daerah persawahan, kebun campuran dan lain-lain. Sebagian besar

wilayahnya masih berupa hutan dan rawa-rawa.

Tabel Penggunaan lahan di Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : BKPN, 2011

1.3. Iklim

Wilayah Sumatera Selatan mempunyai iklim tropis dan basah dengan curah

hujan 1.500-3.200 mm/tahun (rata-rata per bulan 195,8 mm). Dalam tahun 1994

jumlah hari hujan 2.767 mm dengan pembagian bulan-bulan basah selama 8 bulan

dan bulan-bulan kering 4 bulan (Juni-September).

Temperatur berkisar antara 22,6°-32,7°C, dengan suhu rata-rata 27,1° C, pada

kelembaban udara rata-rata 75%-89%.

Musim yang terdapat di Sumatera Selatan sama dengan yang terjadi di

Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai

dengan Bulan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak

mengandung uap air sehingga menghasilkan musim kemarau. Sebaliknya pada

Bulan Desember sampai maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal

dri Asia dan Samudera Pasifik terjadi musim hujan. Keadaan itu terjadi setiap

setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada Bulan April – Mei dan

Oktober – November.

Page 5: tugas akhir ppt

Tabel Iklim di Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : Buku Profil Sumatera Selatan 2005

2. Pembahasan

Menurut data BKPN 2011, Sumatera Selatan memiliki dominansi penggunaan tanah

berupa hutan. Namun Sumatera Selatan juga memiliki variasi penggunaan tanah yang

cukup beragam. Untuk mengetahui bagaimana transek penggunaan tanah di Sumatera

Selatan kemudian dibuat garis penampang melintang. Dari penampang melintang dapat

kita lihat daerah ini memliki daerah dengan ketinggian yang cukup beragam dari laut

yakni 0 mdpl sampai contoh titik tinggi yang kami ambil yakni sekitar 1750 mdpl. Selain

ketinggian yang beragam, penggunaan tanahnya pun cukup beragam. Provinsi Sumatera

Selatan ini bila ingin dikategorikan berdasarkan skema Pola Penggunaan Tanah dari buku

Penggunaan Tanah di Indonesia karangan I Made Sandy ini, dari hasil penampang

melintang yang kami buat Provinsi Sumatera Selatan ini masuk dalam skema I. Pada

skema I, hutan yang baik jumlahnya sudah sangat terbatas. Hutan belukar melingkari

hutan yang masih baik itu. Tidak lama lagi, hutan yang baik itu akan berubah menjadi

hutan belukar atau pertanian. Sebagai akibat daripada itu, semakin sedikit penutupan

tanaman atas tanah yang berlereng cukup terjal sehingga terjadi erosi yang cukup besar di

daerah tersebut. Hal ini tentu tidak akan terbatas pada tanah itu saja, akan tetapi pasti

lambat laun akan menghinggapi pula tanah kebun yang ada di bawahnya.