tugas akhir ppt
TRANSCRIPT
![Page 1: tugas akhir ppt](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081722/55cf9d8d550346d033ae1f75/html5/thumbnails/1.jpg)
Apri Armasari 1006678620
Dibba Reymita 1006678785
Perencanaan Penggunaan Tanah
Provinsi Sumatera Selatan
1. Gambaran Umum
Provinsi Sumatera Selatan berada di Pulau Sumatera, terletak di bagian selatan
pulau. Provinsi ini beribukota di Palembang. Sumatera Selatan merupakan salah satu
provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki pengaruh kuat terhadap aktivitas perekonomian
Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki keunikan wilayah yang berbeda
dengan wilayah lain di Indonesia.
1.1. Letak, Posisi Geografis dan Luas Wilayah
Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak antara 1° sampai 4°
Lintang Selatan dan 102° sampai 106° Bujur Timur dengan luas wilayah 8.701.742
km2. Provinsi Sumatera Selatan terletak di semenanjung selatan Pulau Sumatera.
Batas batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut, sebelah Utara
berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi
Lampung, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung, dan sebelah
Barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 11 (sebelas) kabupaten dan 4 (empat)
kota, dengan Palembang sebagai ibukota provinsi. Pemerintah kabupaten dan kota
membawahi pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan, Provinsi Sumatera Selatan
memiliki 217 kecamatan, 367 kelurahan serta 2.689 desa. Kabupaten Ogan
Komering Ilir menjadi Kabupaten dengan luas wilayah terbesar diikuti oleh
Kabupaten Musi Banyuasin.
Peta Administratif Provinsi Sumatera Selatan
![Page 2: tugas akhir ppt](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081722/55cf9d8d550346d033ae1f75/html5/thumbnails/2.jpg)
Tabel Pembagian Wilayah Administratif di Provinsi Sumatra Selatan
Sumber : Buku Profil Sumatera Selatan 2007
Lahan di wilayah pantai timur Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas rawa-
rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan
palmase dan kayu rawa (bakau). Wilayah barat merupakan dataran rendah yang luas.
Makin masuk ke dalam, wilayahnya semakin bergunung-gunung. Bukti Barisan
membelah Sumatera Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian
900-1.200 meter dari permukaan laut. Bukit Barisan terdiri atas puncak Gunung
Seminung (1.964 m), Gunung Dempo (3.159 m), Gunung Patah (1.107 m) dan
Gunung Bengkuk (2.125 m). Sebelah Barat Bukit Barisan merupakan lereng.
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai beberapa sungai besar. Kebanyakan
sungai-sungai tersebut bermata air dari Bukit Barisan, kecuali Sungai Mesuji, Sungai
Lalan dan Sungai Banyuasin. Sungai yang bermata air dari Bukit Barisan dan
bermuara ke Selat Bangka adalah Sungai Musi. Sungai Ogan, Sungai Komering,
Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Lakitan, Sungai Rupit dan Sungai Rawas
merupakan anak Sungai Musi. Sebagian besar aktivitas masyarakat di Provinsi
Sumatera Selatan berbasis sungai sebagai transportasi utama. Hal ini didasari pada
panjangnya sungai yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dan dapat mencakup
seluruh wilayah Sumatera Selatan.
1.2. Geologi
Dilihat dari kondisi geologi, susunan formasi batuan dan endapan di wilayah
Provinsi Sumatera Selatan antara lain :
a. Batuan sedimen
![Page 3: tugas akhir ppt](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081722/55cf9d8d550346d033ae1f75/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Formasi Lahat, terdiri dari batu lempung, serpih, dengan sisipan batu pasir
halus sampai batu lanau gampingan.
2. Formasi Palembang Anggota Tengah, terdiri dari batu lempung dan batu
lempung dan batu lanau tufaan dengan sisipan batubara.
3. Formasi Palembang Anggota Atas, terdiri dari batu lempung dan batu lanau
tufaan dengan sisipan batuan.
4. Formasi Palembang Anggota Bawah, terdiri dari tufa, tufa pasiran dan batu
pasir tufaan yang mengandung batu apung.
b. Endapan Permukaan
1. Aluvium (Qa), terdiri dari lempung yang berasal dari rombakan tufa, lanau,
pasir, dan kerikil. Terdapat di wilayah Provinsi Sumatera Selatan bagian utara
dan timur.
2. Endapan Rawa (Qs), terdiri dari lumpur, lanau, dan pasir, pada umumnya
tufaan. Terdapat di sekitar sungai. (IPB, 2006).
Di sebelah Barat Bukit Barisan merupakan lereng yang menurun dan lebih
curam dari bagian Timur. Daerah-daerah perkebunan/pertanian terutama kopi, teh
dan sayuran terdapat pada lembah-lembah daerah Bukit Barisan.
Di Sumatera Selatan terdapat 11 (sebelas) jenis tanah yaitu:
a) Organosol, di sepanjang Pantai Timur dan dataran rendah.
b) Litosol, di sepanjang patahan Bukit Barisan dan bentang terjal Danau Ranau.
c) Aluvial, di sepanjang Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Ogan, Sungai
Komering dan Bukit Barisan.
d) Hidromorf, di dataran Musi Rawas dan Muara Enim.
e) Glei Humus, di sepanjang Pantai Timur dan Dataran Rendah.
f) Regosol, di sekeliling Pantai Timur, di bentang-bentang terjal Danau Ranau dan
kerucut Vulkan.
g) Andosol, di semua kerucut vulkan muda dan pada umumnya jenis tanah ini
didapati di wilayah dengan ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut.
h) Rendzina, di sekitar Kota Baturaja.
i) Latosol , pada umumnya di wilayah tanpa bulan kering.
j) Lateritik, di dataran rendah di sekitar Martapura..
k) Podzolik, di dataran rendah bukit lipatan pegunungan Bukit Barisan.
![Page 4: tugas akhir ppt](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081722/55cf9d8d550346d033ae1f75/html5/thumbnails/4.jpg)
Penggunaan tanah di Provinsi Sumatera Selatan cukup beragam. Sebagian
besar wilayahnya digunakan untuk kegiatan kecil menengah dan beberapa wilayah
dijadikan sebagai daerah persawahan, kebun campuran dan lain-lain. Sebagian besar
wilayahnya masih berupa hutan dan rawa-rawa.
Tabel Penggunaan lahan di Provinsi Sumatera Selatan
Sumber : BKPN, 2011
1.3. Iklim
Wilayah Sumatera Selatan mempunyai iklim tropis dan basah dengan curah
hujan 1.500-3.200 mm/tahun (rata-rata per bulan 195,8 mm). Dalam tahun 1994
jumlah hari hujan 2.767 mm dengan pembagian bulan-bulan basah selama 8 bulan
dan bulan-bulan kering 4 bulan (Juni-September).
Temperatur berkisar antara 22,6°-32,7°C, dengan suhu rata-rata 27,1° C, pada
kelembaban udara rata-rata 75%-89%.
Musim yang terdapat di Sumatera Selatan sama dengan yang terjadi di
Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai
dengan Bulan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air sehingga menghasilkan musim kemarau. Sebaliknya pada
Bulan Desember sampai maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal
dri Asia dan Samudera Pasifik terjadi musim hujan. Keadaan itu terjadi setiap
setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada Bulan April – Mei dan
Oktober – November.
![Page 5: tugas akhir ppt](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081722/55cf9d8d550346d033ae1f75/html5/thumbnails/5.jpg)
Tabel Iklim di Provinsi Sumatera Selatan
Sumber : Buku Profil Sumatera Selatan 2005
2. Pembahasan
Menurut data BKPN 2011, Sumatera Selatan memiliki dominansi penggunaan tanah
berupa hutan. Namun Sumatera Selatan juga memiliki variasi penggunaan tanah yang
cukup beragam. Untuk mengetahui bagaimana transek penggunaan tanah di Sumatera
Selatan kemudian dibuat garis penampang melintang. Dari penampang melintang dapat
kita lihat daerah ini memliki daerah dengan ketinggian yang cukup beragam dari laut
yakni 0 mdpl sampai contoh titik tinggi yang kami ambil yakni sekitar 1750 mdpl. Selain
ketinggian yang beragam, penggunaan tanahnya pun cukup beragam. Provinsi Sumatera
Selatan ini bila ingin dikategorikan berdasarkan skema Pola Penggunaan Tanah dari buku
Penggunaan Tanah di Indonesia karangan I Made Sandy ini, dari hasil penampang
melintang yang kami buat Provinsi Sumatera Selatan ini masuk dalam skema I. Pada
skema I, hutan yang baik jumlahnya sudah sangat terbatas. Hutan belukar melingkari
hutan yang masih baik itu. Tidak lama lagi, hutan yang baik itu akan berubah menjadi
hutan belukar atau pertanian. Sebagai akibat daripada itu, semakin sedikit penutupan
tanaman atas tanah yang berlereng cukup terjal sehingga terjadi erosi yang cukup besar di
daerah tersebut. Hal ini tentu tidak akan terbatas pada tanah itu saja, akan tetapi pasti
lambat laun akan menghinggapi pula tanah kebun yang ada di bawahnya.